Anda di halaman 1dari 10

PROSEDUR MUTU

HIGIENE PERORANGAN
No. Dok : PM-RD-SAN-01 Tgl Berlaku : 17 Agustus 2017
No. Rev :0 Halaman : 1 dari 5

CATATAN REVISI

No. Tanggal Uraian Revisi Halaman

Disetujui Oleh Diperiksa Oleh Dibuat Oleh

(Direktur Utama PD
(Dir.SDM & Produksi) (Bagian Sanitasi)
SURABRAJA PUTRA)

STATUS SALINAN:
PROSEDUR MUTU
HIGIENE PERORANGAN
No. Dok : PM-RD-SAN-01 Tgl Berlaku : 17 Agustus 2017
No. Rev :0 Halaman : 2 dari 5

A. TUJUAN

1. Prosedur ini merupakan pedoman bagi PD SURABRAJA PUTRA dalam


mencegah kontaminasi silang dari pekerja ke produk makanan dengan
memastikan pekerja mengikuti peraturan sanitasi personil.
2. Mencegah penyebaran penyakit dari karyawan ke konsumen melaui makanan
yang diproduksi.
3. Menjaga kesehatan karyawan.

B. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan pada semua personel yang terlibat dalam aktivitas, proses,
dan kegiatan yang berada dalam Sistem Managemen PD SURABRAJA PUTRA.

C. DEFINISI
Tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.

D. URAIAN UMUM
1. Kebersihan pribadi yang mencakup segala aktivitas yang tujuannya adalah
mencapai kebersihan tubuh, seperti: mencuci, merawat rambut, dan sebagainya.
2. Memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki kebersihan seseorang yang
kurang baik, menciptakan kerapian dan keindahan.
3. Higiene perorangan dimaksudkan agar tidak ada kontaminasi sumber cemaran,
baik yang berasal dari tubuh, perilaku, serta sumber lain yang tidak diketahui.

E. REFERENSI

SNI ISO 9001: 2015, Sistem Manajemen Mutu, Persyaratan (ISO 9001: 2015),
HACCP, GMP.

F. PENANGGUNG JAWAB DAN UNIT KERJA TERKAIT


1. Bagian Sanitasi bertanggung jawab secara keseluruhan dan mengatur sumber
daya yang diperlukan dalam aktivitas higiene dan kesehatan karyawan.
2. Supervisor/pengawas bertanggung jawab dalam koordinasi pelaksanaan dan
monitoring aktivitas seluruh aktivitas higiene dan kesehatan karyawan.
3. Seluruh personil yang mengalami kontak secara langsung dengan makanan
untuk melaksanakan prosedur ini.
G. RINCIAN PROSEDUR

Kesehatan Karyawan

1. Pada saat penerimaan karyawan dilakukan pemeriksaan kesehatan. Karyawan


yang akan bekerja harus dinyatakan bebas dari penyakit menular, seperti: TBC,
typus, penyakit kulit, dan lain-lain. Penerimaan karyawan mengikuti prosedur.
2. Karyawan yang bekerja dalam proses produksi harus dalam keadaan sehat.
Karyawan yang sakit dan baru sembuh, tidak diperkenankan melakukan yang
berhubungan langsung dengan pengolahan produksi atau kontak langsung
dengan makanan karena kumannya dapat mencemari makanan.
3. Karyawan yang menunjukkan gejala sakit harus segera melapor kepada
supervisor/pengawas.
4. Karyawan yang menunjukkan gejala sakit, seperti: sakit kuning (Hepatitis A),
diare, sakit perut, muntah, demam, sakit tenggorokan, penyakit kulit, luka, keluar
cairan dari telinga/mata/hidung, sebaiknya diistirahatkan dan tidak
diperkenankan melakukan pekerjaan mengolah makanan atau melakukan
kontak dengan makanan.

Pelatihan dan Pembinaan Karyawan

1. Sebelum melaksanakan tugasnya masing-masing, perlu dilaksanakan program


pelatihan dan pembinaan terhadap karyawan yang mengolah makanan
dilakukan dengan tujuan:
a. Memberi pengetahuan kepada karyawan, baik yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung, dengan makanan, tentang prinsip-prinsip
pengolahan makanan dan praktik higiene makanan sehingga mendapatkan
pengetahuan yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, dapat
menduga resiko yang terjadi dan memperbaiki penyimpangan yang terjadi.
b. Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai cara produksi makanan yang
baik.
c. Meningkatkan kesadaran karyawan akan peranannya dalam melindungi
makanan terhadap pencemaran atau penurunan mutu.

2. Program pelatihan dengan pembinaan karyawan yang mengolah makanan


meliputi:
a. Pelatihan dasar tentang higiene pribadi dan higiene makanan.
b. Prinsip dasar dan faktor-faktor yang menyebabkan penurunan mutu dan
kerusakan makanan, termasuk faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan
mikro-organisme pathogen dan pembusuk.
PROSEDUR MUTU
HIGIENE PERORANGAN
No. Dok : PM-RD-SAN-01 Tgl Berlaku : 17 Agustus 2017
No. Rev :0 Halaman : 3 dari 5

3. Evaluasi hasil pelatihan dan tindak lanjut dari hasil evaluasi atas pelatihan yang
sudah dilaksanakan dengan cara sebagai berikut :
a. Kepala bagian dari karyawan yang sudah diberikan pelatihan mengisi
Formulir Hasil Evaluasi Pelatihan untuk mengukur bagaimana karyawan
menerapkan materi pelatihan dan mengimplementasikannya di lingkungan
kerja
b. Formulir Hasil Evaluasi pelatihan menjadi penilaian apakah ada perubahan
perilaku dari karyawan setelah mendapatkan pelatihan
c. Dari hasil evaluasi pelatihan dibuat kesimpulan untuk tindak lanjut seperti
memperbaiki hal-hal yang masih belum mencapai dari tujuan pelatiha dan
atau mengembangkan program untuk lebih meningkatkan kualitas dan
efektifitas program pelatihan

Kebersihan Karyawan
Standar Kebersihan Karyawan

1. Mandi Setiap hari


2. Tanpa parfum dan bercukur
3. Tidak memakai perhiasan
4. Tidak memakai kuku palsu atau cat kuku
5. Kuku harus dipotong pendek
6. Menggunakan perban yang dapat dideteksi dari logam yang ditutupi dengan
sarung tangan
7. Tidak Makan, minum di area kerja

Pakaian
1. Setiap karyawan harus memakai celana dan baju berlengan tertutup
2. Harus menggunakan sepatu (tanpa jari kaki terbuka atau sepatu hak tinggi)
di area produksi
3. Barang-barang pribadi dan apakaian lain harus disimpan di ruang ganti

Perilaku
1. Memastikan kondisi diri sehat saat bekerja
2. Memberi tahu atasan atau SDM jika sakit dengan gejala yang dapat
mencemari bahan atau produk
3. Pada saat bekerja tidak dalam pengaruh obat, pastikan bila ada luka ditutupi
dengan perban bersih dan luka tertutup semua dengan perban
4. Setiap personel harus selalu menjaga kebersihan dirinya:
a. Mandi awal kerja, rambut bersih, kuku selalu pendek, kulit bersih bebas
luka, tangan bersih, bebas kutex, seragam bersih, celemek bersih, dan
tidak bau badan, tidak memakai minyak wangi yang berlebihan.
b. Mengenakan pakaian kerja dan perlengkapannya yang bersih, pakaian
kerja tidak boleh digunakan di luar lingkungan pabrik (selain saat istirahat
dan pulang kerja).
c. Menutup luka kecil dengan plester yang tidak berpori kedap air,
sedangkan jika lukanya besar/parah karyawan harus diistirahatkan.
d. Laporan kondisi kebersihan dan kesehatan karyawan ini dicatat dalam
formulir “Checklist Sanitasi Perorangan Harian” (FM-RD-SAN-01-
CSPH).
5. Selalu mencuci tangan dengan sabun pada saat:
a. Sebelum memulai kegiatan mengelola makanan.
b. Sesudah keluar toilet/ jamban.
c. Sesudah menangani bahan mentah atau bahan terkontaminasi lainnya.
d. Setelah memegang barang- barang yang kotor atau tidak steril.
6. Mengikuti standar kontrol izin keluar
Setiap karyawan yang keluar ruangan inside harus menulis di formulir “Surat
Izin Keluar” (FM-RD-SAN-01-SIK) yang telah disediakan.
7. Mengikuti cara cuci tangan yang baik dan benar sesuai dengan Instruksi
Kerja “Cuci Tangan” (IK-RD-SAN-01-CT) serta aturan pada saat masuk ke
ruang produksi:
a. Setelah memakai seragam lengkap dengan masker.
b. Kedua telapak tangan sampai batas pergelangan tangan dibasuh
dengan air kran yang mengalir.
c. Basuh dengan sabun seluruh permukaan telapak tangan sampai
pergelangan tangan hingga berbusa.
d. Sikat dengan sikat kuku seluruh permukaan tangan dan antara kuku
dengan kulit jari.
e. Bilas dengan air kran bersih hingga kedua telapak tangan tidak licin.
f. Perikasa tangan (tidak boleh dilap dengan pakaian), setelah mencuci
tangan tidak boleh memegang alat yang akan menimbulkan
kontaminasi.
g. Antri mengikuti barisan dengan mengatur jarak, tidak boleh berdekatan
sehingga memberi kesempatan petugas kontrol rambut atau material
lain dapat bekerja secara maksimal.
h. Bagian proses produksi harus menggunakan sarung tangan.
i. Siap kerja (memegang alat kerja yang sudah steril).
PROSEDUR MUTU
HIGIENE PERORANGAN
No. Dok : PM-RD-SAN-01 Tgl Berlaku : 17 Agustus 2017
No. Rev :0 Halaman : 4 dari 5
Fasilitas Sanitasi Karyawan

1. Pakaian dengan perlengkapan kerja


a. Setiap karyawan produksi diwajibkan menggunakan pakaian kerja, pakaian
tersebut harus diganti setiap hari.
b. Saat dipakai seragam harus kondisi bersih dan tidak berbau.
c. Memakai seragam sesuai urutan (jilbab, celana, dan masker).
d. Karyawan Bagian Packing inside harus menggunakan seragam lengan
pendek.
e. Seragam celemek wajib dibuka saat keluar ruangan produksi (mau ke
kamar mandi).
f. Setiap karyawan produksi bagi yang perempuan wajib pakai jilbab atau
penutup rambut bagi para laki-laki.
g. Karyawan Bagian Grinding dan Mixing diwajibkan menggunakan sarung
tangan, alas kaki atau Bagian Server disarankan menggunakan sepatu
boot yang disediakan di perusahaan di ruang produksi, dan membilasnya
dengan air ketika akan masuk ruang produksi.
h. Setiap karyawan produksi diharuskan menggunakan masker mulut yang
bersih dan diganti jika sudah kotor.
i. Pengawas memakai kelengkapan kerja berupa jilbab atau topi yang
bernomor dan tertera nama pemakai.

2. Fasilitas ganti pakaian dan MCK


a. Tersedia kamar mandi dan toilet yang jumlahnya disesuaikan dengan
proporsi jumlah karyawan. Air selalu tersedia untuk kebutuhan kamar
mandi dan toilet.
b. Pembersihan kamar mandi dan toilet harus dibersihkan 3 x dalam sehari
sesuai dengan instruksi kerja “Kebersihan Kamar Mandi/WC” (IK-RD-
SAN-01-KKM), juga dicatat dalam formulir “Checklist Sanitasi Ruangan
Harian” (FM-RD-SAN-02-CSRH).
c. Disediakan tempat cuci tangan (wastafel) di sekitar ruangan produksi
dengan jumlah yang proporsional. Cara cuci tangan diatur dalam instruksi
kerja “Cuci Tangan” (IK-RD-SAN-01-CT).
d. Air untuk pembersihan lantai di ruang produksi selalu tersedia.
e. Setiap pekerja harus mengga nti pakaian di ruang ganti pakaian.
f. Ruang salin/ganti pakaian wajib dibersihkan awal kerja dan setelah
istirahat (bebas serpihan rambut).

Kebiasaan Karyawan
Selama melakukan pekerjaan mengolah makanan, karyawan harus mininggalkan
kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan pencemaran makanan, antara
lain:
1. Mengunyah, makanan dan minuman.
2. Merokok.
3. Meludah.
4. Bersin atau batuk.
5. Menggaruk kepala.
6. Menggosok hidung.
7. Merapikan baju seragam atau celemek.
8. Mengenakan perhiasan (cincin, gelang, kalung), arloji, peniti atau perlengkapan
lainnya yang jika terlepas dan jatuh ke dalam makanan dapat membahayakan
kesehatan atau kecelakaan konsumen.

H. CATATAN MUTU

1.Formulir “Hasil Evaluasi Pelatihan” (FM-HRD-01-HEV-)

2. Lampiran “Keterangan Sehat dari Dokter”.

3. Formulir “Surat Izin Keluar” (FM-RD-SAN-01-SIK).


4. Formulir “Checklist Sanitasi Perorangan Harian” (FM-RD-SAN-01-CSPH).
5. Formulir “Checklist Sanitasi Ruangan Harian” (FM-RD-SAN-02-CSRH).
6. Instruksi Kerja “Kebersihan Kamar Mandi/WC” (IK-RD-SAN-02-KKM).
7. Instruksi Kerja “Kebersihan Ruang Ganti” (IK-RD-SAN-02-KRG).
8. Instruksi Kerja “Cuci Tangan” (IK-RD-SAN-01-CT).
PROSEDUR MUTU
HIGIENE PERORANGAN
No. Dok : PM-RD-SAN-01 Tgl Berlaku : 17 Agustus 2017
No. Rev :0 Halaman : 5 dari 5

I. ALUR PROSES

Pelaksana Alur Proses Catatan Mutu

Mulai

 Personalia
Manager Kesehatan  Surat Sehat Dokter
 Karyawan Karyawan

 HRD & GA Pelatihan dan


 Personalia
Pembinaan
 Karyawan
Karyawan

 Bagian Sanitasi  IK “Cuci Tangan”


Kebersihan
 Pengawas  Surat Izin Keluar
 Karyawan Karyawan  Form “Checklist Sanitasi
Perorangan Harian”

 Bagian Sanitasi  IK “Kebersihan Kamar


Fasilitas Sanitasi
 Pengawas Mandi”
 Karyawan Karyawan  IK “Kebersihan Ruang
Ganti”
 IK “Cuci Tangan”
 Form “Checklist Sanitasi
Ruangan Harian”
Kebiasaan
 Bagian Sanitasi Karyawan
 Pengawas
 Karyawan

Selesai

Anda mungkin juga menyukai