Personal Hygiene Pekerja Dalam Proses Produksi Nugget Ikan Lele Dumbo
(Clarias Gariepinus) Di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Dan Perikanan
(P2MKP) Karya Lestari Bali
*Koresponding: Rai Nasrullah, Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Keluatan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
E-mail: rai_nasrullah@yahoo.com
Abstrak
Nugget merupakan salah satu jenis produk beku siap saji. Nugget dibuat dari daging giling yang
diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, kemudian dicetak, dikukus, dipotong dan dilumuri perekat
tepung (batter) dan diselimuti tepung roti (breading). Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapang
adalah untuk mengetahui kendala yang dihadapi dan penerapan personal hygiene pekerja dalam
proses produksi nugget ikan lele dumbo (Clarias gariepenus) di P2MKP Karya Lestari Tabanan, Bali.
Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini menggunakan metode observatif deskriptif yaitu metode dalam
suatu pemecahan masalah dengan cara menggambarkan dan menjelaskan situasi dan kondisi suatu
obyek pengamatan berdasarkan pengamatan secara langsung dan fakta yang terjadi di lapangan.
Pengumpulan data pada kegiatan Praktek Kerja Lapang ini menggunakan metode pengumpulan data
primer dari hasil wawancara, partisipasi akif dan obsrvasi, dan data sekunder melalui studi pustaka.
Penerapan personal hygiene di P2MKP sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan standar
diantaranya penggunaan pakaian yang tertutup, menggunakan sarung tangan sesuai standar,
menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja dan pelarangan menggunakan peralatan pribadi
berbahan logam. Namun pada pengetahuan tentang personal hygiene pekerja belum merata
dikarenakan sebagian pekerja belum mendapatkan fasilitas pelatihan mengenai personal hygiene
secara meyeluruh, hal tersebut merupakan kendala dalam penerapan personal hygiene pekerja.
Kata Kunci : Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus), nugget, personal hygiene
Abstract
Nugget is one type of ready-to-eat frozen product. Nugget is made from ground meat which is given
spices, a binder mixture, then cured, steamed, cut and covered with flour adhesive (dough) and
covered with bread flour (breading). Field Work Practice is to study and learn the personal hygiene of
workers in the process of producing nuggets of dumbo catfish (Clarias gariepenus) at P2MKP Karya
Lestari Tabanan, Bali. This Praktek Kerja Lapang Activity uses descriptive observative method which
is a method in solving a problem by describing and explaining the situation and condition of an object
of observation based on direct observations and facts that occur in the field. Data collection in this
Praktek Kerja Lapang activity uses primary data collection methods from interviews, active
participation and observations, and secondary data through literature study. The application of
personal hygiene in P2MKP has been carried out well in accordance with standards including the use
of closed clothing, using gloves according to standards, maintaining the health and safety of workers
and prohibiting the use of personal equipment made of metal. But the knowledge of personal hygiene
workers is not evenly distributed because some workers have not received training facilities on
personal hygiene as a whole, it is an obstacle in the application of personal hygiene workers.
1
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
2
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
3
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
4
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
5
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
6
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
berpotensi bersentuhan dengan produk. tangan pekerja dari kecelakaan kerja. Ada
selain itu juga kantong yang tersedia pada dua jenis sarung tangan, yaitu sarung
pakaian pelindung hanya terdapat satu tangan karet yang dapat digunakan
bagian yang terletak didepan sehingga berulang-ulang dan sarung tangan yang
untuk kapasitas kantong yang tersedia sekali pakai (disposable).
telah memenuhi ketentuan, untuk
Pekerja di P2MKP menggunakan
pencuciannya dilakukan ketika pakaian
sarung tangan yang sekali pakai berbahan
terlihat kotor ataupun 3 sampai 4 kali
plastik karena menurut pekerja sarung
penggunaan dan SOP yang diterapkan
tangan tersebut lebih mudah digunakan
sudah sesuai yaitu tidak boleh membawa
dan lebih nyaman, penggunaan sarung
pakaian keluar ruang produksi dan juga
tangan yang diterapkan di P2MKP sesuai
tidak diperbolehkan untuk bertukar
dengan standar karena ketika melakukan
pakaian produksi karena pihak P2MKP
proses yang berbeda maka sarung tangan
telah menyiapkan pakaian yang
tersebut akan diganti dan tidak
dikhususkan untuk proses produksi.
diperbolehkan untuk menggunakan
Penutup Kepala sarung tangan sampai akhir produksi
karena dapat mengakibatkan kontaminasi
Headgear dan hairnet merupakan
silang yang diakibatkan penggunaan
bagian penting dari pakaian pekerja yang
sarung tangan yang sama hingga akhir
sebaiknya dirancang nyaman dipakai oleh
produksi.
pekerja. Penutup kepala tersebut
dirancang untuk dapat menutup seluruh
Alas Pelindung Kaki
rambut, namun tetap dipastikan ada
ruang yang memadai untuk kenyamanan Alas pelindung kaki yang digunakan
pemakaian. Kenyamanan diperlukan oleh pekerja P2MKP yaitu berupa sandal
untuk mencegah pekerja menyentuh bukan sebuah sepatu boot sehingga tidak
kepala, leher, atau bagian rambut, yang menutupi seluruh bagian kaki seutuhnya.
dapat berpindahnya bakteri ke produk. Menurut Raferrty dan Hernessy (2009)
menjelaskan pemakaian sepatu boot
Penutup kepala yang digunakan saat dapat berfungsi mencegah perpindahan
proses produksi sudah memenuhi standar bakteri dari satu tempat ke tempat yang
namun tidak menggunakan penutup lain. Namun ada SOP yang diberikan
kepala sekali pakai dan tidak bisa yaitu penggunaan sandal hanya
menutupi secara keseluruhan bagian digunakan di areal pengolahan sehingga
rambut seperti hairnet hal tersebut sandal tersebut tidak boleh digunakan
dikarenakan penutup kepala berbentuk diluar area pengolahan agar tidak terjadi
segita sehingga ada bagian yang masih perpindahan bakteri dari satu tempat ke
belum tertutup secara sempurna begitu tempat yang lain.
juga dengan bahan penutup kepala yang
berupa kain dan dapat digunakan berkali Sandal yang digunakan dicuci
kali, namun jika mengacu pada setelah 3 sampai 4 kali proses produksi
standarnya penutup kepala tersebut sehingga aman untuk digunakan akan
sudah sesuai karena dapat menutupi tetapi ada hal yang tidak diterapkan yaitu
rambut meskipun tidak keseluruhan dan penggunaan khlorin untuk sandal saat
nyaman saat dikenakan. Untuk memasuki ruang pengolahan, diketahui
pencuciannya dilakukan sama seperti bahwa sebelum memasuki ruang
pencucian pakaian pengolahan yaitu tiga pengolahan diharuskan merendam sandal
atau empat kali pemakaian ataupun jika ataupun sepatu ke air yang telah diberi
sudah terlihat kotor. khlorin sesuai dengan takarannya
sehingga bakteri ataupun kuman yang
Sarung Tangan ada mati. Menurut spellman (2003) dalam
Pekerja wajib menggunakan sarung Rosyidi (2010) menjelaskan klorin dalam
tangan untuk meminimalisisr kontaminasi air dapat berikatan dengan senyawa
yang berasal dari tangan pekerja (Mariot inorganik dan senyawa organik sehingga
and Gravani, 2006) dan melindungi dapat berfungsi sebagai desinfektan. Hal
7
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
8
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
namun pelumuran tepung panir dilakukan plastik berembun selain itu diusahakan
sebanyak 2 kali sebelum dan sesudah udara yang ada didalam plastik
pengkukusan, untuk yang sebelum dikeluarkan, untuk 250 gram nugget dapat
pengukusan dilakukan pada saat berisi sekitar 13 – 15 buah sedangkan
mencetak adonan menjadi bentuk yang hasil dari 1 kg daging ikan lele akan
dikehendaki lalu untuk yang sesudah menghasilkan 2,5 kg nugget.
pengukusan hanya sekedar menaburi
Penyimpanan Produk
panir ke adonan yang masih panas
sehingga semakin merekat pada adonan, Penyimpanan produk merupakan
hal tersebut dilakukan agar tepung panir proses akhir dari proses pembuatan
merekat dengan sempurna. Pengukusan nugget ikan lele, penyimpanan produk
dilakukan selama 20 menit dengan bertujuan untuk memperpanjang masa
menggunakan suhu yang mendidih simpan dari suatu produk dan juga dapat
bersikar 100C, waktu ̊ pengukusan tidak menginaktivasi bakteri yang tidak tahan
boleh lebih dari 20 menit karena dapat terhadap suhu dingin. Produk disimpan
mengakibatkan over cook atau terlalu dalam sebuah kulkas maupun cold
masak dan jika itu terjadi produk akhir storage bersuhu 5˚C – 10˚C dan suhu
yang diinginkan tidak begitu baik. harus selalu stabil dalam tempat
penyimpanan agar produk tidak
Pengemasan dan Labeling mengalami kerusakan karena terjadi
peningkatan suhu ruang.
Pengemasan merupakan suatu cara
untuk melindungi produk dari kontaminan Standar Umum Personal dan Pakaian
maupun bakteri yang ada dilingkungan
Pekerja dan pengunjung yang datang
selain itu pengemasan juga berguna
ke areal penanganan produk harus
untuk meningkatkan daya jual produk
diberikan pakaian pelindung. Perusahaan
agar memiliki nilai yang lebih tinggi.
menjamin kebersihan dari pakaian
Bahan yang biasanya digunakan untuk
pelindung yang digunakan. Pakaian
pengemasan produk perikanan berupa
pelindung harus dipastikan tidak ada
plastik yang tahan akan panas dan kedap
kantong pada bagian luar yang bisa
udara misalnya plastic berbahan dasar
menjadi media masuknya benda asing ke
Polyprophiline (PP) ataupun Polyethiline areal penanganan produk.
(PE), kedua jenis plastik tersebut dapat
mengurangi penetrasi panas dari luar Pakaian yang digunakan di P2MKP
kemasan dan juga dapat melindungi sudah memenuhi standar yang baik
porduk dari cemaran yang ada diluar. karena telah menutupi bagian yang dapat
memungkinkan masuknya benda asing.
Labeling digunakan untuk
Elestone (2007) menjelaskan baju kerja
memberikan brand dari produk tersebut
pekerja dibidang pangan harus mampu
ataupun dapat digunakan sebagai
menutupi seluruh anggota tubuh yang
informasi bahan yang digunakan untuk
berpotensi bersentuhan dengan produk.
membuat produk, akan lebih baik ketika
selain itu juga kantong yang tersedia pada
suatu produk dapat disertakan kandungan
pakaian pelindung hanya terdapat satu
gizi agar dapat memberikan kepercayaan
bagian yang terletak didepan sehingga
kepada konsumen yang membeli bahwa
untuk kapasitas kantong yang tersedia
produk terjamin aman dan tidak
telah memenuhi ketentuan.
mengandung bahan pengawet. Selain itu
tujuan labeling yaitu untuk memberikan Headgear dan hairnet merupakan
informasi masa kadaluarsa dari produk, bagian penting dari pakaian pekerja yang
untuk produk nugget ikan lele dari P2MKP sebaiknya dirancang nyaman dipakai oleh
Karya Lestari dapat bertahan selama 6 pekerja. Penutup kepala tersebut
bulan. dirancang untuk dapat menutup seluruh
rambut, namun tetap dipastikan ada
Proses pengemasan tidak disarankan
ruang yang memadai untuk kenyamanan
untuk memasukan nugget yang masih pemakaian.
panas karena dapat mengakibatkan
9
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
Penyimpan Produk
Gambar 1. Bagan Alir Produksi Bakso Ikan Lele Dumbo (Sumber: P2MKP Karya Lestari,
2017)
dua jenis sarung tangan, yaitu sarung perpindahan bakteri dari satu tempat ke
tangan karet yang dapat digunakan tempat yang lain.
berulang-ulang dan sarung tangan yang
sekali pakai (disposable). Tahapan Proses Pembuatan Nugget Ikan
Lele
Pekerja di P2MKP menggunakan
sarung tangan yang sekali pakai Proses produksi bakso ikan lele
berbahan plastik karena menurut pekerja dimulai dari tahap pencucian sampai
sarung tangan tersebut lebih mudah
10
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
11
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
12
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS
Journal of Marine and Coastal Science Vol. 8(1) – February 2019
13
https://e-journal.unair.ac.id/JMCS