Anda di halaman 1dari 3

Model pembelajaran connected

Pendahuluan

Pembahasan

Pengertian Metode pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran mengacu
pada pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.

Pembelajaran terpadu model connected adalah model yang mengintegrasikan antara materi atau
konsep yang satu dengan materi atau konsep yang lain tetapi dalam satu mata pelajaran. Hadisubroto
mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu model connected adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya, mengaitkan satu konsep
dengan konsep yang lain, mengaitkan satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, dan dapat juga
mengaitkan pekerjaan hari itu dengah hari yang lain atau hari berikutnya dalam suatu bidang studi.
Sedangkan Fogarty dalam Trianto mengemukakan bahwa model keterhubungan (connected) merupakan
model integrasi studi. Model ini secara nyata mengorganisasikan atau mengintegrasikan satu konsep,
keterampilan, atau kemampuan yang ditumbuh kembangkan dalam suatu pokok bahasan atau sub
pokok bahasan lain, dalam satu bidang studi. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan
terlebih dahulu. Dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna dan efektif.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran terpadu model connected adalah model yang
menghubungkan unsur-unsur yang terkait dalam satu bidang studi, unsur-unsur tersebut dapat berupa
konsep, topic, prinsip atau keterampilan yang mampu memenuhi kebutuhan siswa.

Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) menurut Prabowo
(2000:11 – 14) sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan :

a. Menentukan tujuan pembelajaran umum

b. Menentukan tujuan pembelajaran khusus

2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :

a. Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi prasyarat)

b. Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa

c. Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan

d. Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan


e. Menyampaikan pertanyaan kunci

3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :

a. Pengelolaan kelas (dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok)

b. Kegiatan proses

c. Kegiatan pencatatan data

d. Diskusi secara klasikal

4. Evaluasi, meliputi :

Evaluasi proses , berupa :

a. Ketepatan hasil pengamatan

b. Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan

c. Ketepatan siswa saat menganalisis data

Hadisubroto, dalam Trianto mengemukakan keunggulan dan kelemahan model keterhubungan


(connected). Keunggulan dari model ini adalah

1. Dengan adanya hubungan atau kaitan antara gagasan di dalam satu bidang studi, peserta didik-
peserta didik mempunyai gambaran yang lebih komprehensif dari beberapa aspek tertentu mereka
pelajari secara lebih mendalam

2. Konsep-konsep kunci dikembangkan dengan waktu yang cukup sehingga lebih dapat dicerna
oleh peserta didik

3. Kaitan-kaitan dengan sejumlah sasaran di dalam satu bidang studi memungkinkan peserta didik
untuk dapat mengkonseptualisasi kembali dan megasimilasi gagasan secara bertahap

4. Pembelajaran terpadu model keterhubungan tidak mengganggu kurikulum yang sedang


berlaku.

KELEMAHAN CONNECTED

Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut :

1. Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi,

2. Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus
tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi, dan

3. Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan
keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
4. Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan bidang-
bidang pengembangan/mata pelajaran lain.

Pengertian menulis

menulis adalah menuangkan gagasan, ide dan pendapat dalam sebuah tulisan. Tarigan (1986:21) yang
mendefinisikan menulis sebagai upaya untuk membuat lambang-lambang grafis. Menurut Suyitno,
menulis dapat diartikan sebagai upaya menuangkan pikiran, ilmu, ide gagasan dan pengalaman hidup
dari si penulis dalam bahasa tulis. menurut Hernowo adalah upaya melahirkan perasaan dan pikiran
lewat bahasa tulis. Secara garis besar, penulis pun juga menuangkan ide, gagasan agar dibaca oleh orang
lain.

Menurut Hernowo, adapun beberapa persyaratan menulis. Pertama, memiliki satu kesatuan gagasan,
kedua, menggunakan kalimat yang jelas, tidak menggunakan kalimat berambigu. Syarat menulis yang
ketiga, dibuat dalam sebuah paragraf yang baik. Keempat, menerapkan kaidah ejaan yang benar. Kelima,
gunakan kosakata yang memadai.

Cerita rakyat

Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masayarakat lewat bahasa tutur yang
berhubungan langsung dengan berbagai aspek budaya seperti agama dan kepercayaan, undang-undang
kegiatan ekonomi sistem kekeluargaan dan susunan nilai social masyarakat tersebut (Isnain,2007).
Cerita rakyat merupakan genre folklor lisan yang diceritakan secara turun temurun (Endraswara, S,
2013: 47). Ada sangat banyak sekali katagori daripada cerita rakyat. Namun pada dasarnya, cerita rakyat
dapat dibagi menjadi tiga golongan besar diantaranya: Mite (myth), legenda (legend), dan dongeng
(folktale) (Bascom, 1965, terjemahan, Danandjaja, J, 1984: 50)

Fungsi cerita rakyat

menurut William R.Bascom ada empat, yaitu : (a) Sebagai sistem proyeksi,yakni sebagai alat pencermin
angan-angan suatu kolektif ; (b) Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga
kebudayaan; (c) sebagai alat pendidikan anak (d) Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-
norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya,

Implementasi model pembelajaran connected dalam materi cerita rakyat

Anda mungkin juga menyukai