Pertemuan 11
Dosen Pengajar : Drs. R. Kusnadi, M.Ap.
BAB XI
KONSEPSI ANALISIS PERSOALAN
Kompetensi Dasar :
1. Mahasiswa mampu memahami pengertian Analisis Persoalan.
2. Mahasiswa mampu memahami mengenai Struktur Persoalan dan dapat
menggambarkan pola struktur persoalan dalam suatu masalah pada organisasi kerja.
3. Mahasiswa mampu memahami teknik analisis persoalan.
4. Mahasiswa mampu menguraikan persoalan dalam empat dimensi yaitu identitas,
lokasi, waktu dan luasnya persoalan.
Sebagaimana dijelaskan Kepner (1982) bahwa dalam proses rasional yang kedua,
yang dinamakan Analisis Persoalan, pada dasarnya merupakan pola berpikir sebab-akibat.
Proses ini memungkinkan manajer dengan cermat mengenali, menguraikan, menganalisa
dan memecahkan situasi, dimana terjadi sesuatu yang berjalan salah tanpa ada
penjelasan. Proses itu memberikan kepada kita suatu metode untuk menyarikan informasi
penting mengenai situasi yang menyusahkan, dan menyingkirkan informasi yang kacau
dan tidak relevan.
Kondisi yang sebaliknya berlaku juga. Orang akan menghindari situasi pemecahan
persoalan, apabila mereka tidak mengetahui dengan pasti bagaimana memecahkan
persoalan mereka, apabila mereka tidak pernah berhasil baik sesudah mencoba
memecahkan persoalan, apabila mereka merasa bahwa usaha mereka tidak dihargai, dan
1
apabila mereka merasa bahwa kemungkinan mereka kalah lebih sedikit dengan tidak
melakukan sesuatu atau dengan menggeserkan tanggung jawab. Bab ini berhubungan
dengan kondisi pertama: keterampilan yang memungkinkan perilaku pengambilan
keputusan. Kondisi yang lain bagi pemecahan persoalan secara kebiasaan dan yang
berhasil baik, akan dibahas dalam bab-bab berikutnya.
Struktur Persoalan
Gambar 1
Struktur Persoalan
prestasi prestasi
SEHARUSNYA SEHARUSNYA
PERUBAHAN
PENYIMPANGAN
prestasi
SEBENARNYA
MASA LALU SEKARANG
Gambar 2
prestasi
SEHARUSNYAbeberapa kondisi yang diperlukan
bagi percapaian prestasi yang
SEHARUSNYA TIDAK
PERNAH ADA PENYIMPANGAN
atau
TIDAK PERNAH BERFUNGSI
DENGAN TEPAT
prestasi
SEBENARNYA
MASA LALU HARI PERTAMA SEKARANG
3
B. Teknik Analisis Persoalan
Kedua macam persoalan – penyimpangan pada waktu sekarang dari prestasi yang
sebelumnya telah diterima, dan prestasi yang belum pernah memenuhi harapan – dapat
didekati lewat teknik Analisis Persoalan.
Selalu ada godaan untuk menggabungkan dua penyimpangan atau lebih dalam
satu usaha pemecahan persoalan atau mencoba menyatukan satu kelompok persoalan
yang kelihatannya saling berhubungan menjadi satu persoalan umum. Hampir semua
orang pernah menghadiri rapat yang membahas dua persoalan atau lebih sekaligus
dalam satu macam pemecahan persoalan. Prosedur ini hampir selalu tidak efisien dan
tidak produktif.
Contohnya dalam kasus persoalan “Filter Minyak Nomor Satu Yang Bocor.”
IDENTITAS - Unit APAKAH yang gagal berfungsi - Filter Nomor 1
baik?
- Dalam bentuk APAKAH kegagalan
berfungsi itu? - Minyak Bocor
5
WAKTU - KAPANKAH kegagalan berfungsi itu - Tiga hari yang lalu, pada
diketahui pertama kalinya? permulaan shift
- KAPANKAH sejak itu kegagalan - Terus-menerus pada
berfungsi dilihat? semua shift
6
4. Menguji untuk Menemukan Sebab Yang Paling Mungkin
Menguji sebab adalah suatu proses membandingkan perincian dari sebab yang
telah ditentukan dengan perincian dari akibat yang dapat dilihat, untuk mengetahui
apakah sebab itu dapat menghasilkan akibat.
7
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA