Mujidin
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Abstrak
Penemuan dan kemajuan teknologi dilakukan oleh orang-orang kreatif. Pribadi kreatif
dapat terbentuk melalui diri sendiri dan lingkungan. Pribadi kreatif setidaknya memiliki
karakteristik : mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi; menghargai kebebasan dan
kemandirian; lancar mengemukakan dalam pikiran; mengemukakan kesan-kesan keindahan;
dan mempunyai sifat pribadi yang produktif, minat yang tinggi, tulus, tampil apa adanya, dan
terus terang. Selajutnya lingkungan yang membentuk pribadi kreatif adalah lingkungan
keluarga; lingkungan sekolah.
Puncak dari kreativitas yang didapat di dalam diri pribadi kreatif apabila berakhlak
mulia. Hanya manusia kreatif yang hidupnya berdasarkan Qur’an dan Sunnah, akan
membawa kehidupan sosial yang sehat dan sejahtera dalam suatu perubahan masyarakat
yang fluktuatif.
Abstract
The sophisticated has been discovered by creative people. Creative personality can be
formed through our selves and also environment. Creative personality, art least. Having such
characteristic as : high intellectual ability; having such a respect of freedom and independence;
easy to convert ideas; having good sense of beautifulness; having a kind of productive personality;
high interest, be real and honest. Next, family environment and school environment as the
former of creative personality.
And the peak of creativity is self is node moral. Only the creative whom their live based
on Qur’an and Sunnah. This kind of personality which actually will lead to wealthy and good
social life in fluctuate society’s changing.
\ 128[
[ Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 2 No. 2 Agustus 2005 : 128 - 135
Kreativitas, Berfikir Kreatif dan Pribadi menjadi ukuran empirik bagi kemampuan
Kreatif kreatif. Sifat baru ini memiliki sifat antara lain
sebagai berikut :
Penemuan dan kemajuan ilmu dan a. Produk yang sifatnya baru sama sekali
teknologi yang sangat pesat, beberapa yang sebelumnya belum ada
dilakukan oleh orang yang kreatif. Berfikir b. Produk yang memiliki sifat baru sebagai
kreatif diperlukan dalam segala aspek hasil kombinasi beberapa produk yang
kehidupan dan dilakukan oleh semua orang sudah ada sebelumnya
walau dalam kapasitas yang sangat minim. c. Sesuatu produk yang sifatnya baru
Tukang kayu harus kreatif untuk menyelesai- sebagai hasil pembaharuan dari hal yang
kan problem-problem pertukangannya. Teknisi sudah ada.
harus kreatif untuk menyelesaikan pekerjaan
yang rumit. Begitu juga seorang guru harus Myers (2002) mengemukakan
kreatif untuk menjadikan muridnya berhasil. bahwa kreativitas sedikitnya mempunyai
Pendeknya kreativitas dibutuhkan di semua lima komponen, yaitu :
bidang kehidupan, apabila ingin semua a. Keahlian, yaitu kreativitas akan
pekerjaan itu ingin berhasil secara baik. Dalam muncul apabila seseorang itu terlibat
tulisan ini akan dibicarakan tentang: apa serius dalam bidang kerjanya
pengertian kreativitas, bagaimana proses b. Ketrampilan-ketrampilan berfikir
berfikir kreatif itu terjadi, faktor-faktor yang imajinatif, yaitu bahwa kreativitas itu
mempengaruhi berfikir kreatif, lingkungan mempunyai kaitan erat dengan kerja
yang kondusif terbentuknya pribadi kreatif, intuitif
dan perlunya pribadi kreatif dalam setting c. Kepribadian yang senang berpetualang.
masyarakat yang sangat cepat berubah. Petualangan biasanya akan bisa
menghasilkan gagasan dan ide-ide
Definisi dan Unsur baru
d. Motivasi instrinsik. Seorang kreatif
Munn (1997) mendefinikan kreativitas bekerja karena kebutuhan dari dalam
sebagai: ..a need to produce something different bukan karena stimulus dari luar
attempts are made to produce it and quite often these e. Lingkungan yang kreatif. Tantangan
efforts result in significant insights. Papalia and olds lingkungan (baik lingkungan budaya,
mendefinisikan kreativitas ebagai: The ability sosial, fisik) akan bisa menghasilkan
to see things in a new and unusual light,to see problems pribadi yang kreatif.
that no one else may even realize exist and than to Berfikir kreatif menurut MacKinnoon
come up with new and unusual and efective solving. (Lindgren, 1967) harus memenuhi 3 syarat
Haefele (dalam Gie, 2003) mendefinisi- yaiitu:
kan kreatif sebagai kemampuan merumuskan, a. Kreativitas melibatkan gagasan atau
penggabungan-penggabungan baru dari dua respon baru
atau lebih konsep-konsep yang telah ada di b. Kreativitas ialah dapat memecahkan
dalam pikiran. persoalan secara realistis
Kuwato (1994) mengemukakan bahwa c. Merupakan usaha untuk memper-
aktivitas berfikir kreatif harus menghasilkan tahankan gagasan yang orisinal,
sesuatu yang sifatnya baru. Produk yang menilai dan mengembangkannya
sifatnya baru inilah yang pada umumnya sebaik mungkin. Guilford (dalam
\ 130[
[ Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 2 No. 2 Agustus 2005 : 128 - 135
Tidak semua budaya itu penghalang dalam melakukan pemerkayaan
budaya. Budaya dari masyarakat yang informasi.
menekan para anggota masyarakatya, c. Sifat mandiri dan independen
akan menciptakan rasa takut, cemas dan Karena kepercayaan diri yang kuat
pada akhirnya akan bisa menghambat biasanya menumbukan pribadi yang
kreativitas para anggota masyarakatnya. otonom, adanya perasaan mampu
Seseorang tidak mampu membebaskan diri mengurusi dirisendiri.
dari aturan,cetakan, atau kepercayaan d. Sifat asertif
yang telah ditanamkan oleh masyarakat, Orang kreatif biasanya lebih
apabila aturan tersebut sangat menekan mementingkan kerja bukan personnya ,
anggotanya. Keadaan tersebut akan sehingga kadang kurang mementingkan
menghambat kreativitas anggotanya. hubungan personal yang baik .Sifat asertif
d. Penghambat perasaan ini muncul dalam kedisiplinan dan
Seseorang tidak dapat menghindari ketegasan.
rasa takut, pesimis dan perasaan mindir, e. Keberanian mengambil resiko
apabila dia tidak berusaha membebaskan Beberapa sikap pada kelompok ini
diri dari ikatan emosinya yang adalah tidak takut dikritik, tidak ragu,
membelenggu. Akibat belenggu emosi ini berani mempertahankan pendapat dan
bisa mengakibatkan terhambatnya ide-ide berani mengakui kesalahan.
kreatif yang ada dalam diri orang tersebut.
Campbel (1986) membagi ciri-
Pribadi Kreatif ciri orang kreatif dalam tiga kelompok
yaitu ciri-ciri pokok, ciri sampingan dan
Tingkat kreativitas seseorang tidak ciri mempertahankan ide.
hanya tergantung pada aspek kognitif saja, Di antara ciri-ciri pokok itu antara lain:
tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor lain a. Kelincahan mental untuk berfikir dari
seperti sikap, motivasi, nilai dan ciri berbagai arah.
kepribadian atau kreativtas ditentukan oleh b. Dalam berkonsep tidak kaku tapi
aspek kognitif dan nonkognitif . Beberapa ciri fleksibel.
pribadi kreatif yang dikemukakan oleh c. Lebih menyukai kompleksitas dari
Kuwato (1994:21) antara lain: pada simplisitas.
a. Dorongan ingin tahu d. Menyukai latar belakang yang
Yang termasuk dalam cakupan ini merangsang.
adalah keinginan mendapat pengalaman e. Mempunyai originalitas dalam
yang luas, keinginan bertanya dan mengemukakan ide-ide.
mencoba, tertarik pada sesuatu yang Manfield menyebutkan siafat-sifat
belum jelas, penuh semangat, orang kreatif meliputi (1986) : Autonomy,
avonturisme, ambisius, minat yang luas, personal flxibility and opennenss to experiences,
tekun, dan pantang menyerah. need to be original and novel and need for
b. Harga diri dan percaya diri profesional recognition.
Dengan harga diri dan kepercayaan Gie (2003) membuat kesimpulan
diri yang kuat menjadikan seseorang bahwa pribadi kreatif setidaknya
berani melakukan inovasi dan mantap mempunyai karakteristik sebagai berikut:
\ 132[
[ Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 2 No. 2 Agustus 2005 : 128 - 135
proses belajar mengajar. Kelas yang para anggota masyarakatnya. Sarana yang
menunjang terbentukanya kreativitas tidak produktif dan hanya bersifat simbol
anak guru lebih berperan sebagai dan monumental biasanya tidak produktif
fasilitator, motivator, dan kolaborator. apalagi membentuk kreativitas para
Semiawan (1990) juga mengemukakan anggota masyarakatnya.
bahwa perlu dikembangkan belajar kreatif
bagi semua anak, tidak hanya pada anak yang Masyarakat Teknologis yang Fluktuatif
berbakat saja karena semua anak sebenarnya Akselerasi perubahan pada s etting
mempunyai potensi kreatif hanya karena masyarakat teknologis-informatif
pengajarannya yang tradisonal sehingga
Tiada yang tetap di dunia ini yang tetap
kreativitas mereka kurang berkembang.
adalah perubahan itu sendiri. Perubahan dalam
Peran masyarakat sebagai pembentukan segala aspek secara dahsyat adalah ciri dari
kreativitas anak abad 21, masyarakat teknologis yang cepat
sekali mengalami perubahan . Mahzar (2004).
Sinetron dan budaya feodalisme dimana Mengemukakan bahwa masyarakat negara
senioritas serta status sosial dalam masyarakat berkembang selalu tertinggal dalam banyak
masih menjadi nuansanya, tidak mendukung hal, sebelum melampaui zaman industri, ia
terciptanya kreativitas anak. Utami Munandar harus ke zaman informasi dan sebelum masuk
(1992) mengemukakan kondisi masyarakat ke zaman informasi dunia sudah mengarah ke
yang mendukung terciptanya kreativitas anak posstruktural – holistik. Keadaan seperti
dengan : dikemukakan di atas menjadikan masyarakat
a. Tokoh masyarakat sebagai tutor. Dalam berkembang apalagi Indonesia mengalami
masyarakat yang mendukung perkembangan yang sangat flutuatif. Toffler
terbentuknya kreativitas anak, biasanya (1989) mensinyalir bahwa semua orang
para tokoh peduli terhadap generasi mengeluh bahwa mereka tak dapat mengejar
selanjutnya. Kepedulian ini ditampilkan perkembangan mutakhir dalam bidangnya
dengan keterlibatannya pada proses masing-masing. Akselerasi perubahan itu tak
pendidikan generasi selanjutnya. terbatas jumlahnya dan terjadi secara serentak.
b. Program masyarakat yang dibuat tidak Sehingga banyak orang kurang nyaman bahwa
sekedar hiburan, rekreatif apalagi hura- perubahan sekarang tidak dapat dikendalikan
hura, namun harus merangsang untuk lagi oleh orang kuat sekalipun. Perubahan
kritis, kreatif dan terjadi mobiltas sosial yang paling sulit adalah pada struktur
yang tinggi. Kita lihat kota Jombang kepribadian manusia karena terbongkarnya
(Jatim) ternyata menghasilkan tokoh- semua fondasi keyakinan yang terdalam
tokoh nasional seperti Gus Dur, Emha, sekalipun sehingga tidak lagi ada orang yang
dan Nurcholis Madjid, ini pasti ada bisa mempertahankan fondasi kepribadiannya.
stimulus dan aktivitas masyarakat yang Orang bagai sebuah layang-layang yang putus
dinamis sehingga menghasilakan tokoh karena terombang-ambing oleh derasnya arus
yang diakui kualitasnya. per ubahan itu sendiri. Per ubahan pada
c. Para tokoh masyarakat juga dituntut Teknologi tidak memakai bilangan tahun lagi
untuk menyediakan sarana dan fasilitas tapi memakai bilangan bulan. Perubahan sosial
yang merangsang terbentuknya kreativitas setiap menit bahkan detik selalu mengalami
\ 134[
[ Humanitas : Indonesian Psychological Journal Vol. 2 No. 2 Agustus 2005 : 128 - 135
DAFTAR PUSTKA Munn, N.,L., Fernald, P.,S. Fernald. 1969.
Introduction to Psychology. Boston:
Barron, F. 1963. Creativity and Psychological Houghton Mifflin Company
Health. Princeton: Van Nostrand
Munandar, S., C., U. 1992. Mengembangkan
Feldhusen, J., F. and D.J. Triffenger. 1980. Bakat dan Kreativitas anak
Creative Thinking and Problem Solving in Sekolah.Jakarta: Gramedia Widiasarana.
Gifted Education. Iowa: Kendal/Hunt
Munandar, S., C., U.(ed.) 1985. Bunga Rampai
Gie, 2003. Teknik berfikir Kreatif. Yogyakarta: Anaka-anak Berbakat: Pendidikan dan
PUBIB dan Sabda Perrsada. Pembinaannya. Jakarta: Yayasan
Kuwato, 1994. Sex-r ole dan Kreativitas. Pengembangan Kreativitas.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Papalia, D.,E., Sally, W.,O. 1985. Psychology.
Lindgren, H., Donn, B., Lewis, P. 1967. New York: McGraw-Hill Book
Psychology : an Introduction to a Behavior Company
Science. New York: John Wiley & Son Rakhmat, 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung:
Inc. Remaja Karya CV.
Mahzar, 2004. Merumuskan paradigma Sains dan Sardar, 1993. Rekayasa Masa Depan
Teknologi Islami. Bandung : Mizan Peradaban Muslim. Bandung: Penerbit
Manfield, R., S., and Busse, Th.V. 1981. The Mizan.
Psychology of Creativity and Discovery. Semiawan, Dkk. 1990. Memupuk Bakat dan
Chicago: Nelson-Hall Kreativitas siswa SekolahMenengah.
Myers, D.,G. 2002. Instuisi: Fungsi Insting dan Jakarta:Gramedia.
Naluri untuk meraih Kesuksesan . Penerj. Toffler,A, 1989. Kejutan Masa Depan. Jakarta:
Ruslani. Yogyakarta : Al-Qolam Pantja Simpati.