Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran mengenai nilai rata-rata
(mean), nilai minimum (min), nilai maksimum (max), dan standar deviasi dari masing-masing
dimensi dan variabel dalam penelitian ini. Variabel tersebut diabtaranya adalah Strategy,
Structure, System, Skill, Staff, Style, dan Share Value. Kategori dalam penelitian ini akan
diimplementasikan dengan perhitungan skala interval dengan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Skala Interval = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
5−1
= 5
= 0,8
Maka dengan skala interval 0,8 jawaban responden dapat doklasifikasikan sebagai berikut.
Kategori Skala Interval
Skala Kategori
1,0 – 1,8 Sangat Rendah
1,8 – 2,6 Rendah
2,6 - 3,4 Sedang
3,4 – 4,2 Tinggi
4,2 – 5,0 Sangat Tinggi
Sumber : Riduwan (2013)
Berikut ini adalah hasil uji statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian
yang diolah dengan memggunakan SPSS v.22.
A. Strategy
Statistik Deskripsif Variabel Strategy
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Dokumen 5 1,0 3.5 2,2 0,9 Rendah
Indikator 5 2,0 3.5 2,7 0,6 Sedang
Evaluasi 5 2,3 3,0 2,7 0,2 Sedang
Rata-rata 5 1,8 3.3 2,5 0,6 Rendah
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
dokumen pada variabel strategy sebesar 2,2 yang menunjukan tingkat penilaian dari
responden terhadap dimensi dokumen ini rendah. Pada dimensi Indikator memiliki nilai
ratarata 2,7 dan pada dimensi evaluasi memiliki nilai rata-rata 2,7 yang menunnukan
tingkat penilaian dari responden terhadap dimensi indikator dan evaluasi sedang.
Sehingga jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 2,5 hal ini menujukan bahwa
tingkat penilaian dari reposnden terhadap variabel strategy melalui dimensi dokumen,
indikator, dan evaluasi adalah rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
implementasi strategy pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah rendah.
B. Structure
Statistik Deskripsif Variabel Structure
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Komponen 5 3,0 3.0 3,7 0,4 Tinggi
Dokumen 5 4,0 4.0 3,5 0,3 Tinggi
Rata-Rata 5 3,5 3,5 3,6 0,4 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
komponen memiliki nilai rata-rata 3,7 dan pada dimensi dokumen memiliki nilai rata-
rata 3,5 yang menunnukan tingkat penilaian dari responden terhadap dimensi indikator
dan evaluasi tinggi . Sehingga jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,6 hal ini
menujukan bahwa tingkat penilaian dari reposnden terhadap variabel structure melalui
dimensi komponen dan dokumen adalah tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat implementasi structure pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah tinggi.
C. System
Statistik Deskripsif Variabel System
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Dokumen 5 3,3 4.0 3,6 0,4 Tinggi
Formulir 5 2,0 3.0 2,5 0,4 Rendah
Buku 5 2,5 3,5 3,1 0,4 Sedang
Catatan
Laporan 5 2,0 3,0 2,8 0,5 Sedang
Rata-Rata 5 2,6 3,4 3,0 0,4 Sedang
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
dokumen memiliki nilai rata-rata 3,6 yang dapat diartikan tinggi ,dimensi formulir
memiliki nilai rata-rata 2,5 yang dapat diartikan rendah, dimensi buku catatan dengan
nilai rata-rata 3,1 dan dimensi laporan dengan nilai rata-rata 2,8 dapat diartikan sedang.
Sehingga jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,0 hal ini menujukan bahwa
tingkat penilaian dari reposnden terhadap variabel system melalui dimensi dokumen,
formulir, buku catatan, dan laporan adalah sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat implementasi system pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah sedang.
D. Skill
Statistik Deskripsif Variabel Skill
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Perencanaan 5 2,0 3,9 2,8 0,9 Sedang
dan
Penganggaran
Kemampuan 5 3,1 3.9 3,6 0,3 Tinggi
Rata-Rata 5 2,6 3,9 3,2 0,6 Sedang
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
perencanaan dan penganggaran memiliki nilai rata-rata 2,8 yang dapat diartikan sedang
dan dimensi kemampuan dengan nilai rata-rata 3,6 dapat diartikan tinggi. Sehingga jika
dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,2 hal ini menujukan bahwa tingkat penilaian
dari reposnden terhadap variabel skill melalui dimensi perencanaan dan penganggaran,
kemampuan adalah sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat implementasi
skill pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah sedang.
E. Staff
Statistik Deskripsif Variabel Staff
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Ketersediaan 5 3,7 3,8 3,8 0,5 Tinggi
Tanggung 5 2,0 3.3 2,9 0,5 Sedang
Jawab
Rata-Rata 5 2,85 3,6 3,6 0,5 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
ketersediaan memiliki nilai rata-rata 3,8 yang dapat diartikan tinggi dan dimensi
tanggung jawab dengan nilai rata-rata 2,9 dapat diartikan sedang. Sehingga jika dirata-
rata mendapatkan hasil sebessar 3,6 hal ini menujukan bahwa tingkat penilaian dari
reposnden terhadap variabel staff melalui dimensi ketersediaan dan tanggung jawab
adalah tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat implementasi staff pada RS
PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah tinggi.
F. Style
Statistik Deskripsif Variabel Style
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Style 5 3,3 3,8 3,6 0,2 Tinggi
Organisasi
Style 5 3,2 3.9 3,6 0,3 Tinggi
Personal
Rata-Rata 5 3,3 3,9 3,6 0,3 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
style organisasi memiliki nilai rata-rata 3,6 yang dapat diartikan tinggi dan dimensi
style personal dengan nilai rata-rata 3,6 dapat diartikan tinggi. Sehingga jika dirata-rata
mendapatkan hasil sebessar 3,6 hal ini menujukan bahwa tingkat penilaian dari
reposnden terhadap variabel style melalui dimensi style organisasi dan style personal
adalah sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat implementasi style pada RS
PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah tinggi.
G. Share Value
Statistik Deskripsif Variabel Share Value
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Al-Islam & 5 3,5 3,6 3,6 0,05 Tinggi
Kemuhammadiyahan
Keorganisasian 5 4,0 4,1 4,0 0,05 Tinggi
Rata-Rata 5 3,8 3,9 3,8 0,05 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki nilai rata-rata 3,6 yang dapat diartikan tinggi
dan dimensi keorganisasian dengan nilai rata-rata 4,0 dapat diartikan tinggi. Sehingga
jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,8 hal ini menujukan bahwa tingkat
penilaian dari reposnden terhadap variabel share value melalui dimensi Al-
Islam&Kemuhammadiyahan dan keorganiasian adalah tinggi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tingkat implementasi share value pada RS PKU Muhammadiyah
Nanggulan adalah tinggi.
C. Hasil Wawancara dan Pembahasan
Wawanca yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan Juni 2021 dengan
Koordinator Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki wewenang dalam
operasional bidang SDM. Dalam proses wawancara yang dilakukan peneliti sesuai
dengan rumusan masalah seperti mengenai kinerja yang dilakukan oleh ketenaga
kerjaan dalam bidang SDM rumah sakit.
1) Strategy
1. Dokumen
Dokumen merupakan arsip yang digunakan sebagai alat bukti.
Dokumen bisa dijadikan sebagai keterangan yang mendukung suatu
keadaan sehingga lebih meyakinkan dan terpercaya.
Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan memiliki
dokumen dalam perencanaan tahunan. Menurut pendapat Ibu Lilis
selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, beliau mengatakan
“Yang saat ini digunakan dokumen yang dimiliki rumah sakit
hanya digunakan untuk proses akreditasi sebegai kelengkapan
administrasi, belum bisa digunakan sebagai acuan baku operasional”.
Dokumen perencanaan yang dimiliki bidang SDM hanya
disusun untuk kelengkapan proses administrasi akreditasi. Dalam
praktek operasional bidang SDM, perencanaan yang tertulis dalam
dokumen tersebut belum maksimal penerapannya.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan kurangnya ketenagakerjaan atau
staf dalam bidang SDM sendiri sehingga masih kesulitan dalam
penyusunan rencana strategis dan tahunan dan juga kesulitan dalam
proses pengimplementasian rencana yang telah disusun tersebut dalam
operassional pekerjaan sehari-hari. Sama halnya pendapat dari Ibu Lilis
selaku Koorodinatoe Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, beliau mengatakan
“Karena kebutuhan SDM di kita masih banyak yang keluar
masuk, jadi kita menyesuaikan. Jika ada karyawan yang keluar pasti di
bagian akan menyebabkan kekurangan tenaga. Jadi kita lepas dari
rencana yang sudah di rencanakan”
Rencana strategis dan rencana tahunan yang telah disusun tidak
dapat diimplementasikan dalam proses operasionalnya disebabkan oleh
kurangnya tenaga kerja dalam bidang SDM sehingga peran yang
ditanggung setiap staf nya menjadi bertambah dan itu menyebabkan
kesulitan pada bidang SDM untuk mengimplementasikan rencana-
rencana yang telah disusun sebagai dokumen kelengkapan administrasi
tersebut.
Untuk memenuhi tugas dan peran yang harus dilakukan pada
bidang SDM, maka diperlukannya bantuan dari bidang lain, seperti yang
dikatakan oleh Ibu Lilis
“Untuk kepala bagian koordinator saya sendiri, nanti dibantu
sama bagian SPI”
2. Indikator
Indikator kinerja memiliki pengaruh penting dalam mengukur
keberhasilan dari sasaran dan rencana operasional. Penilaian
keberhasilan ini bisa digunakan kembali untuk penyusunan strategis
pada periode selanjutnya sehingga rumah sakit akan memiliki kemajuan
yang terus menerus pada setiap tahunnya. Pada dimensi indikator ini
meliputi indikator implemenasi kinerja dan input kinerja.
Pada RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan memiliki indikaor
dalam penilaian kinerja bidang SDM. Indikator kinerja berperan untuk
memberikan informasi yang akan menghasilkan suatu keputusan dari
hasil pencapaian yang telah dilakukan pada periode tersebut. Menurut
pendapat Ibu Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan, beliau mengatakan
“Mungkin, dari kinerja motivasi keja dan hasil kerjanya.
Rumah sakit menilai kinerja karyawan dilakukan setiap tahunnya”
Indikator kinerja sebagai alat dalam proses evaluasi kinerja
Rumah Sakit masih bisa dikatakan belum rutin diadakan setiap
tahunnya. Seperti yang dikatakan Ibu Lilis selaku Koordinator Bidang
SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
“Masih kadang setahun sekali kadang dua tahun sekali”
3. Evaluasi
Evaluasi dijadikan sebagai kegiatan yang digunakan dalam
penafsiran dan penilaian terhadap kinerja yang sudah dilakukan.
Evaluasi meliputi evaluasi permasalahan, ketersediaan rapat evaluasi,
dan follow up.
Bidang SDM tidak lepas dari suatu permasalahn baik yang
timbul karena masalah internal maupun timbul karena masalah
eksternal. Rumah sakit memiliki peran penting dalam membantu
menyelesaikan atau memecahkan masalah baik masalah internal
maupun masalah eksternal yang terjadi pada Bidang SDM RSU PKU
Muhammadiyah Naggulan ini. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku
Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan,
beliau mengatakan
“Kalau yang permasalahan internal biasanya kita kelola sendiri untuk
penyelesaiannya di bagian, kalau dibagian tidak disa tertangani baru
naik ke direktur”
Dalam bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
sampai saat ini yang menjadi masalah utama untuk internal bidang SDM
adalah kurangnya staf. Untuk permasalahan eksternal yang sering terjadi
adalah persaingan antar rumah sakit lain sehingga staf lebih tertarik
untuk bekerja dirumah sakit lain dengan alasan gaji yang lebih besar.
Hal tersebut menganggu proses ketenagakerjaan pada bidang SDM RSU
PKU Muhammadiyah Nanggulan.
Koordinasi antar anggota atau staf yang berada dalam satu
bidang yang sama sangat lan penting. Komunikasi dan keterbukaan
dalam proses kerja yang dilakukan akan dilakukan dalam suatu rapat.
Tetapi rapat rutin pada bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan ini belum terlaksana dengan baik. Sama halnya pendapat dari
Ibu Lilis selaku Koorodinatoe Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, beliau mengatakan
“Karena memang ada rapat sebulan sekali rapat manajemen
itu sudah mencakup secara keseluruhan, kalau untuk yang bagian
SDM sendiri karena hanya berdiri sendiri dan mungkin kalau ada apa-
apa berkorrdinasinya dengan SPI. Jadi, jarang dilakukan rapat, kalau
ada permasalahan langsung didiskusikan pada waktu itu”
Dari penjelasan tersebut bida dikatakan bahwa bidang SDM
RSU PKU Muhamamdiyah Nanggulan ini masih bergantung pada
bidang yang lain yaitu SPI dikarenakan kekurangannya staf dalam
bidang SDM sendiri. Sehingga dalam proses operasionalnya bagian
SDM akan bekerjasama dengan bagian SPI.
2) Structure
1. Komponen
2. Dokumen
Dalam terbentuknya suatu organisasi tidak akan lepas dari
maksud dan tujuan dibentuknya organisasi tersebut. Karena hal tersebut
dijadikan landasan siapa saja yang akan bertanggung jawab dalam
organisasi dan dijadikan landasan dalam struktural organisasi berserta
tugas masing-masing individu maupun bagian pada strukturak
organisasi. Dengan adanya strukur organisasi maka dapat dikatan
organisasi tersebut aktif dan juga memiliki peran dan maksud yang jelas
sehingga organisasi akan lebih produktif dalam operasionalnya.
Struktur organisasi sendiri merupakan susunan garis hiraki yang
akan medeskripsikan komponen dalam organisasi dan pembangian
tugas dan tanggung jawbanya sehingga mencegah adanya tumpang
tindih dalam tugas dan wewenang antar individu maupun bagian dalam
organisasi.
3) System
1. Dokumen
Bagian SDM dalam organisasi berperan penting dalam
organisasi. Kepentingan yang tinggi tersebut mengindikasikan
banyaknya dokumen-dokumen atau arsip mengenai SDM dalam
organisasi yang harus diperhatikan dan disimpan. Karena dalam kinerja
bidang SDM harus berlandaskan dengan SOP (Standar Operasional
Prosedur) SOP tersebut berbentuk dokumen yang digunakan sebagai
pentunjuk dalam melaksanakan kegiatan hingga menyelesaikan
kegiatan tersebut sehingga tercapai hasil yang optimal. SOP berisikan
dekripsi mengenai kegiatan, tujuan, manfaat, waktu pelasanaan, hingga
langkah-langkah dalam melakukan kegiatan tersebut. Dalam hal ini
bagian SDM memiliki fungsi yang salah satunya sebagai staffing atau
employment yaitu pengelolaan tenaga kerja. Sehingga bagian SDM
memiliki peran penting dalam perektutan tenega kerja yang berkualiyas
dan bertanggung jawab. Dengan fungsi perektutan tersebut maka
dibutuhkanya SOP mengenai perencanaan, perektutan, seleksi,
penempatan, hingga penarikan. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku
Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
mengenai ketersediaan dokumen yang mengatur SOP alur perekrutan
hingga penempatan staf, beliau mengatakan
“Ada dokumennya SOP ada, panduan ada, penerapannya ya
berjalan tapi untuk internal. Kalau SDM ada penerimaan dari pemilik
sama internal. Jadi yang kita jalankan saat beberapa tahun ini baru
untuk yang internal. Untuk yang seleksi dari yang pemilik kita belum
karena seleksi dari pemilik itu untuk pengangkatan pegawai tetap jadi
karena mengingat kondisi keuangan dan kebutuhan SDM kita masih
belum bisa untuk pengangkatan pegawai tetap, jadi hanya
pengangkatan oleh internal rumah sakit nanti statusnya karyawan
kontrak”
Buku catatan sama halnya dengan laporan. Dalam hal ini laporan
yang dimaksud adalah laporan database biodata SDM. Databse biodata
karyawan ini dikatakan sangat penting karena organisasi dijalanan oleh
banyak sumber daya manusia yang menjadi sumber utama aktivitas
dalam organisasi sehinga databse digunakan segai data yang berisi
tentang biodata setiap individu yang ada dalam organisasi yang saling
bersangkutan sehingga akan memberikan kemudahan dalam mengelola
dan memperoleh informasi. Dengan adanya database karyawan ini akan
memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh bidang SDM karena
bersangkutan langsung dengan karyawan. Menurut pendapat Ibu Lilis
selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai ketersediaan laporan databse karyawan, beliau
mengatakan
4) Skill
1. Kemampuan Sumber Daya Manusia
Kemampuan sumber daya manusia merupakan kemampuan
individu-individu yang ada dalam organisasi dalam suatu sistem untuk
melaksanakan fungsi-fungsi dan tugas sehingga tercapainya tujuan
organisasi yang efektif dan efisien. Kemampuan sumber daya manusia
harus selalu dikembangkan karena semakin majunya zaman akan
semakin berbeda pula cara untuk bekerja sehingga akan ters bisa
mengikuti perkembangan yang ada. Dalam kemampuan sumber daya
manusia bidang SDM sangat berpengaruh penting dalam
memaksimalkan dan selalu mengembangan kemampuan yang dimiliki
oleh seluruh karyawan yang ada dalam organisasi karena itu merupakan
tugas dan funsi bidang SDM sebaga training and development. Dalam
memaksimalkan SDM yang ada pad RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, bidang SDM seperti yang dikatakan oleh Ibu Lilis selaku
Koordinator bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan,
beliau mengatakan
“saat ini memang kebutuhan SDM itu memang ada beberapa
bagian yang membutuhkan, misalnya dibagian keperawatan harusnya
standarnya yang jaga 2 orang pagi sore malem, kita buat 1 orang
yang pagi, di IGD pun juga seperti itu nanti ada bagian lain, bagian
keperawatan kan ada 2 bangsal IGD dan kebidanan itu nanti karena
kebidanan masih jarang ada pasien rawat inap dan untuk pelayanan
poli juga hari-hari tertentu maka bagian kebidanan diperbantukan di
IGD ”
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
keadaan kemampuan sumber daya manusia pada RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan belum terlalu baik, yang menjadi penyebab
utama dalam hal tersebut adalah karena kurangnya sumber daya
manusia pada rumah sakit. Dengan hal tersebut bidang SDM sulit untuk
melakukan pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang ada
dalam organisasi dikarenakan banyak terjadi tumpang tindih tugas yang
sebenarnya tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaannya.
• Kesetiaan
Kesetiaan ini diartian sebagai suatu tekad dan
kesanggupan dalam mentaati, melaksanakan, dan mengamalkan
seautu hal dalam sebuah organisasi. Tekad dan kesanggupan
tersebut harus selalu di buktikan melalui tindakan yang nyata
dengan sikap dna tingkah laku serta dalam perbuatan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan.
• Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan hasil yang dinilai antas
pekerjaan yang telah dilakukan oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan.
Prestasi karyawan biasanya dipengaruhi olej prestasi, potensi,
ketrampilan, dan pengalaman sehinga kinerja yang dilakukan
lebih maksimal.
• Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesanggupan seseorang
karyawan dalam menyelesaikan tugas yang telah dibebankan
kepadanya dengan semaksimal munhkin dan tepat waktu dan
berani menhambil risiko atas keputusan yang telah diambilnya.
• Ketaatan
Ketaatan merupakan suatu kesanggupan dalam
mengikuti aturan-aturan yang ada baik aturan intergal organisasi
maupun aturan dari pihak eksternal seperti pemerintah.
• Kejujuran
Kejujuran merupakan suatu bentuk ketulusan hati
karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankannya
sehingga tidak menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya.
• Kerjasama
Kerjasama merupakan kemampuan seorang pegawai
dalam menjalin hubungan dengan pegawai yang lainnya
sehingga akan memperkuat hubungan kerjasama dalam
memaksimalkan kinerja dan menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya.
• Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan karyawan dalam mengambil
keputusan, langkah-langkah dan melanhksankan tindakan yang
berdampak baik pada organisasi dan kinerja yang dilakukan
• Kepemimpinan
Kempemimpinan merupakan sifat yang diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam meyakinkan orang lain dan
memimpin sehingga dapat berdampak positif dan memberikan
kemajuan bagi organisasi.
5) Staff
1. Ketersediaan
6) Style
1. Style Organisasi
Gaya yang ada dalam organisasi sangat berpengaruh terhadap
tujuan, visi, misi dan sasaran organisasi. Hal tersebut secara tidak
langsung akan berpengaruh pula terhadap kinerje organisasi. Gaya yang
dimaksud meliputi budaya organisasi pada bidang SDM kemudian
kedisiplinan dalam organisasi. Gaya kepemimpinan ini diberikan
kepada pemimpin untuk karyawan-karyawan nya yang ada dalam
organisasi. Pemimpimpin harus bisa memotivasi karyawannya sehingga
bekerja lebih baik dan meningkatkan pelayanan, inspirasi yang
diberikan pemimpin terhadap karyawan, dan cara diskusi antara
pemimpinan da karyawannya. Inpirasi yang diberika pemimpin sangat
berpengaruh untuk meningkatkan kinerja karyawan. Karena inspirasi
merupakan bagian penting dalam pengembangan diri untuk merangsang
motivasi yang ada dalam diri setiap individu untuk memberikan
dorongan yang positif. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku Koordinator
Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan mengenai inspirasi
yang diberikan pimpinan bisang SDM dalam memaksimalkan kinerja,
beliau mengatakan
“direktur untuk memikirkan rencana untuk karyawannya ini
masih belum begitu sampai kebawah, karyawan itu belum disentuh
hanya memberikan himbauan harus ditingkatkan kinerjanya harus
semangat tapi disamping itu harus ada penyemangat nah itu yang
sebenarnya harus dipenuhi dulu”
7) Shared Value
1. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan merupakan salah satu
organiasi muhammadiyah yang bergerak dalam bisang kesehatan yang
dibawah pengawasan pimpinan cabang wilanyah Kabupaten Kulon
Progo. Dengan itu maka harus dilaksanakannya kegiatan yang
bersangkutan dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sesuai dengan
Al-Quran dan Sunnah. Ketersediaan aturan dalam bidang SDM untuk
melaksanakan aspek-aspek islam dan kemuhammadiyahan harus selalu
diperhatikan seperti ibadah sholat jamaah, hafalan surat, awali pekerjaan
dengan doa, melakukan tadarus, melaksanakan kegiatan organisasi
kemuhammadiyahan, mengikuti baitul arqom, memiliki kartu tanda
anggota muhammadiyah, dan meningkatkan kualitas dalam rangka
mendukung muhammadiyah yang berkemajuan. Menurut pendapat Ibu
Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai ketersediaan aturan mengenai Al-Islam dan
Kemuhammadiyaha pada bagian SDM, beliau mengatakan
“kita sering megikuti dakwah muhammadiyah, tetapi disini
masih hanya mengadakan pengajian rutin karyawan saja untuk
pengajian syiar muhammadiyah itu biasanya dari pemilik PCM yang
mengadakan jadi kita mengikuti dari pemilik, pengajian rutin yang
dilakukan itu satu bulan sekali, jadi untuk syiar muhammadiyah
berkemajuannya belum maksimal, hanya mungkin mengikuti kegiatan
baksos pernah kita ikuti dipengajian Aisiyah Muhammadiyah”
Dapat disimpulkan bahwa pelasanaan kegiatan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan pada bidang SDM RSU PKU Muhhamdiyah
Nanggulan belum maksimal. Untuk internal hanya diadakan pengajian
satu bulan sekali dan untuk kegiatan eksternal menunggu informasi dan
undangan dari pemilik baik PCM, Aisiyah, atau organisasi
muhammadiyah lainnya.
2. Keorganisasian
Setiap organisasi memiliki landasan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan menjadi poros bagi organisasi. Salah satu landasan
tersebut adalah adanya visi dan misi organisai dan budaya organisasi.
Dengan adanya hal tersebut sebagai landasan dan poros dan operasional
organiasi maka harus memiliki kepemahaman dan mengerti tentang visi,
misi, dan bidata organisasi. Bidang SDM pada RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan juga wajib mengetahui dan memahami apa
maksud dari visi, misi, dan budaya rumah sakit. Menurut pendapat Ibu
Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai visi, misi dan tujuan rumah sakit, beliau
mengatakan
“untuk visi misinya menjadi rumah sakit yang unggul yang
profesional harapannya bisa membantu dan melaksanakan amal
ma’ruf nahi munkar, kita menjadi rumah sakit yang unggul secara
pelayanan dan agamis juga bisa memberika kenyamanan kryawan dan
pasien tujuannya menjadi rumah sakit yang lebih maju lebih
berkembang untuk semua pelayanan mengikuti standar PMK”