Anda di halaman 1dari 25

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


Dalam penelitian ini, peneliti memilih RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
sebagai objek penelitian.
I. Sejarah Berdirinya RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
Pada tahun 1995 awalnya RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
merupakan Balai Pengobatan dan kemudian dijadikan sebagai Rumah Bersalin
PKU Muhammadiyah Nanggulan Kulon Progo dengan Filosofi “Pelayanan
kesehatan merupakan bentuk nyata dari fungsi Islam sebagai rahmat bagi alam
semesta”, hal ini merupakan salah satu amal usaha Muhammadiyah di bidang
kesehatan. Pada Tahun 2007 statusnya ditingkatkan menjadi RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan yang sebelumnya masih bernama BPRB (Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin) dengan tujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan khususnya di wilayah Kulon Progo secara promotif, preventif, kuratif
serta rehabiliatif.
II. Tujuan Berdirinya RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kabupaten Kulon Progo mendirikan sarana
pelayanan kesehatan di wilayah Kulon Progo bagian Utara yang bernafaskan
islam merupakan inisiatif dari Pengurus Cabang Muhamamdiyah bertujuan
untuk beberapa hal yaitu :
1. Kepemilikan sebuah gedung bekas SMA Muhamamdiyah diatas tanah
4.300 m2
2. Kebanyakan warga sekitar bekerja dengan mata pencaharian sebagai
petani dengan rata-rata kemampuan ekonomi menengah ke bawah
3. Jauhnya jarak untuk pelayanan kesehatan pemerintah yang lengkap dan
terjangkau
4. Dukungan dan kebutuhan warga masyarakat Nanggulan dan sekitarnya
terhadap sektor pelayanan kesehatan.
III. Data Umum RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
1. Nama RS : RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
2. Tanggal Pendirian : 20 Oktober 1995
3. Lokasi :
a) Dusun : Ngemplak
b) Desa : Kembang
c) Kecamatan : Nanggulan
d) Kabupaten : Kulon Progo
e) Provinsi : DIY
4. No. Telepon / faximile : (0274) 2820136
5. Jenis Pelayanan / Kelas : Rumah Sakit Tipe D
6. Status Lahan : Milik Persyarikatan Muhammadiyah
7. Perijinan :
a. Surat Ijin Tempat usaha (Ijin Tetap)
Nomor : 34/PPJSM/KPDL/JASA/2006
Mulai berlaku : 6 Mei 2006
b. Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum
Nomor : 445/01/V/2020
Mulai berlaku : 20 Juni 2020 – 20 Juni 2025
c. Ijin Mendirikan Bangunan
Nomor : 621.95/172/VII/2009
Mulai berlaku : 15 Juli 2009
d. Ijin Gangguan (Ijin Tetap)
Nomor : 503/IG.B/III/2014
Mulai berlaku : 13 maret 2014
8. Luas tanah 3.800 m2, dari luas tanah tersebut yang digunakan untuk :
a. Bangunan Rumah Sakit 2 laintai seluas 600 m2
b. Bangunan Masjid seluas 100 m2
c. Lahan Parkir seluas 400 m2
d. Bangunan IPAL seluas 200 m2
IV. Visi, Misi, Motto dan Tujuan RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
1. Visi
Menjadi rumah sakit yang Islami, Unggul, Terpercaya, dan Profesional
2. Misi
1) Mengembangkan sumber daya insani yang mempunyai komitmen
yang kuat, kemampuan profesional serta berakhlak islami
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan sarana
prasarana sesuai dengan standar akreditasi rumah sakit
3) Memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tuntutan Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul
4) Melaksanakan amanah persyarikatan dalam mengembangkan
dakwah amar ma’ruf nahi munkar
3. Motto
Kepuasan anda adalah kepuasan kami, Keluhan anda adalah motivasi kami.
4. Tujuan
Tujuan Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal bagi semua lapisan
masyarakat dalam rangka terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur
yang diridhoi Allah SWT, melalui pendekatan preventif, kuratif, dan
rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh.
B. Hasil Uji Statistika Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran mengenai nilai rata-rata
(mean), nilai minimum (min), nilai maksimum (max), dan standar deviasi dari masing-masing
dimensi dan variabel dalam penelitian ini. Variabel tersebut diabtaranya adalah Strategy,
Structure, System, Skill, Staff, Style, dan Share Value. Kategori dalam penelitian ini akan
diimplementasikan dengan perhitungan skala interval dengan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Skala Interval = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙
5−1
= 5

= 0,8
Maka dengan skala interval 0,8 jawaban responden dapat doklasifikasikan sebagai berikut.
Kategori Skala Interval
Skala Kategori
1,0 – 1,8 Sangat Rendah
1,8 – 2,6 Rendah
2,6 - 3,4 Sedang
3,4 – 4,2 Tinggi
4,2 – 5,0 Sangat Tinggi
Sumber : Riduwan (2013)

Berikut ini adalah hasil uji statistik deskriptif dari masing-masing variabel penelitian
yang diolah dengan memggunakan SPSS v.22.

A. Strategy
Statistik Deskripsif Variabel Strategy
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Dokumen 5 1,0 3.5 2,2 0,9 Rendah
Indikator 5 2,0 3.5 2,7 0,6 Sedang
Evaluasi 5 2,3 3,0 2,7 0,2 Sedang
Rata-rata 5 1,8 3.3 2,5 0,6 Rendah
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
dokumen pada variabel strategy sebesar 2,2 yang menunjukan tingkat penilaian dari
responden terhadap dimensi dokumen ini rendah. Pada dimensi Indikator memiliki nilai
ratarata 2,7 dan pada dimensi evaluasi memiliki nilai rata-rata 2,7 yang menunnukan
tingkat penilaian dari responden terhadap dimensi indikator dan evaluasi sedang.
Sehingga jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 2,5 hal ini menujukan bahwa
tingkat penilaian dari reposnden terhadap variabel strategy melalui dimensi dokumen,
indikator, dan evaluasi adalah rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat
implementasi strategy pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah rendah.
B. Structure
Statistik Deskripsif Variabel Structure
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Komponen 5 3,0 3.0 3,7 0,4 Tinggi
Dokumen 5 4,0 4.0 3,5 0,3 Tinggi
Rata-Rata 5 3,5 3,5 3,6 0,4 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
komponen memiliki nilai rata-rata 3,7 dan pada dimensi dokumen memiliki nilai rata-
rata 3,5 yang menunnukan tingkat penilaian dari responden terhadap dimensi indikator
dan evaluasi tinggi . Sehingga jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,6 hal ini
menujukan bahwa tingkat penilaian dari reposnden terhadap variabel structure melalui
dimensi komponen dan dokumen adalah tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat implementasi structure pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah tinggi.
C. System
Statistik Deskripsif Variabel System
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Dokumen 5 3,3 4.0 3,6 0,4 Tinggi
Formulir 5 2,0 3.0 2,5 0,4 Rendah
Buku 5 2,5 3,5 3,1 0,4 Sedang
Catatan
Laporan 5 2,0 3,0 2,8 0,5 Sedang
Rata-Rata 5 2,6 3,4 3,0 0,4 Sedang
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
dokumen memiliki nilai rata-rata 3,6 yang dapat diartikan tinggi ,dimensi formulir
memiliki nilai rata-rata 2,5 yang dapat diartikan rendah, dimensi buku catatan dengan
nilai rata-rata 3,1 dan dimensi laporan dengan nilai rata-rata 2,8 dapat diartikan sedang.
Sehingga jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,0 hal ini menujukan bahwa
tingkat penilaian dari reposnden terhadap variabel system melalui dimensi dokumen,
formulir, buku catatan, dan laporan adalah sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
tingkat implementasi system pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah sedang.
D. Skill
Statistik Deskripsif Variabel Skill
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Perencanaan 5 2,0 3,9 2,8 0,9 Sedang
dan
Penganggaran
Kemampuan 5 3,1 3.9 3,6 0,3 Tinggi
Rata-Rata 5 2,6 3,9 3,2 0,6 Sedang
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
perencanaan dan penganggaran memiliki nilai rata-rata 2,8 yang dapat diartikan sedang
dan dimensi kemampuan dengan nilai rata-rata 3,6 dapat diartikan tinggi. Sehingga jika
dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,2 hal ini menujukan bahwa tingkat penilaian
dari reposnden terhadap variabel skill melalui dimensi perencanaan dan penganggaran,
kemampuan adalah sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat implementasi
skill pada RS PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah sedang.
E. Staff
Statistik Deskripsif Variabel Staff
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Ketersediaan 5 3,7 3,8 3,8 0,5 Tinggi
Tanggung 5 2,0 3.3 2,9 0,5 Sedang
Jawab
Rata-Rata 5 2,85 3,6 3,6 0,5 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
ketersediaan memiliki nilai rata-rata 3,8 yang dapat diartikan tinggi dan dimensi
tanggung jawab dengan nilai rata-rata 2,9 dapat diartikan sedang. Sehingga jika dirata-
rata mendapatkan hasil sebessar 3,6 hal ini menujukan bahwa tingkat penilaian dari
reposnden terhadap variabel staff melalui dimensi ketersediaan dan tanggung jawab
adalah tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat implementasi staff pada RS
PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah tinggi.
F. Style
Statistik Deskripsif Variabel Style
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Style 5 3,3 3,8 3,6 0,2 Tinggi
Organisasi
Style 5 3,2 3.9 3,6 0,3 Tinggi
Personal
Rata-Rata 5 3,3 3,9 3,6 0,3 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi
style organisasi memiliki nilai rata-rata 3,6 yang dapat diartikan tinggi dan dimensi
style personal dengan nilai rata-rata 3,6 dapat diartikan tinggi. Sehingga jika dirata-rata
mendapatkan hasil sebessar 3,6 hal ini menujukan bahwa tingkat penilaian dari
reposnden terhadap variabel style melalui dimensi style organisasi dan style personal
adalah sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat implementasi style pada RS
PKU Muhammadiyah Nanggulan adalah tinggi.

G. Share Value
Statistik Deskripsif Variabel Share Value
Dimensi N Min Max Mean Standard Keterangan
Deviation
Al-Islam & 5 3,5 3,6 3,6 0,05 Tinggi
Kemuhammadiyahan
Keorganisasian 5 4,0 4,1 4,0 0,05 Tinggi
Rata-Rata 5 3,8 3,9 3,8 0,05 Tinggi
Sumber : Output SPSS v.22
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dimensi Al-
Islam dan Kemuhammadiyahan memiliki nilai rata-rata 3,6 yang dapat diartikan tinggi
dan dimensi keorganisasian dengan nilai rata-rata 4,0 dapat diartikan tinggi. Sehingga
jika dirata-rata mendapatkan hasil sebessar 3,8 hal ini menujukan bahwa tingkat
penilaian dari reposnden terhadap variabel share value melalui dimensi Al-
Islam&Kemuhammadiyahan dan keorganiasian adalah tinggi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tingkat implementasi share value pada RS PKU Muhammadiyah
Nanggulan adalah tinggi.
C. Hasil Wawancara dan Pembahasan
Wawanca yang telah dilakukan oleh peneliti pada bulan Juni 2021 dengan
Koordinator Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki wewenang dalam
operasional bidang SDM. Dalam proses wawancara yang dilakukan peneliti sesuai
dengan rumusan masalah seperti mengenai kinerja yang dilakukan oleh ketenaga
kerjaan dalam bidang SDM rumah sakit.
1) Strategy
1. Dokumen
Dokumen merupakan arsip yang digunakan sebagai alat bukti.
Dokumen bisa dijadikan sebagai keterangan yang mendukung suatu
keadaan sehingga lebih meyakinkan dan terpercaya.
Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan memiliki
dokumen dalam perencanaan tahunan. Menurut pendapat Ibu Lilis
selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, beliau mengatakan
“Yang saat ini digunakan dokumen yang dimiliki rumah sakit
hanya digunakan untuk proses akreditasi sebegai kelengkapan
administrasi, belum bisa digunakan sebagai acuan baku operasional”.
Dokumen perencanaan yang dimiliki bidang SDM hanya
disusun untuk kelengkapan proses administrasi akreditasi. Dalam
praktek operasional bidang SDM, perencanaan yang tertulis dalam
dokumen tersebut belum maksimal penerapannya.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan kurangnya ketenagakerjaan atau
staf dalam bidang SDM sendiri sehingga masih kesulitan dalam
penyusunan rencana strategis dan tahunan dan juga kesulitan dalam
proses pengimplementasian rencana yang telah disusun tersebut dalam
operassional pekerjaan sehari-hari. Sama halnya pendapat dari Ibu Lilis
selaku Koorodinatoe Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, beliau mengatakan
“Karena kebutuhan SDM di kita masih banyak yang keluar
masuk, jadi kita menyesuaikan. Jika ada karyawan yang keluar pasti di
bagian akan menyebabkan kekurangan tenaga. Jadi kita lepas dari
rencana yang sudah di rencanakan”
Rencana strategis dan rencana tahunan yang telah disusun tidak
dapat diimplementasikan dalam proses operasionalnya disebabkan oleh
kurangnya tenaga kerja dalam bidang SDM sehingga peran yang
ditanggung setiap staf nya menjadi bertambah dan itu menyebabkan
kesulitan pada bidang SDM untuk mengimplementasikan rencana-
rencana yang telah disusun sebagai dokumen kelengkapan administrasi
tersebut.
Untuk memenuhi tugas dan peran yang harus dilakukan pada
bidang SDM, maka diperlukannya bantuan dari bidang lain, seperti yang
dikatakan oleh Ibu Lilis
“Untuk kepala bagian koordinator saya sendiri, nanti dibantu
sama bagian SPI”
2. Indikator
Indikator kinerja memiliki pengaruh penting dalam mengukur
keberhasilan dari sasaran dan rencana operasional. Penilaian
keberhasilan ini bisa digunakan kembali untuk penyusunan strategis
pada periode selanjutnya sehingga rumah sakit akan memiliki kemajuan
yang terus menerus pada setiap tahunnya. Pada dimensi indikator ini
meliputi indikator implemenasi kinerja dan input kinerja.
Pada RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan memiliki indikaor
dalam penilaian kinerja bidang SDM. Indikator kinerja berperan untuk
memberikan informasi yang akan menghasilkan suatu keputusan dari
hasil pencapaian yang telah dilakukan pada periode tersebut. Menurut
pendapat Ibu Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan, beliau mengatakan
“Mungkin, dari kinerja motivasi keja dan hasil kerjanya.
Rumah sakit menilai kinerja karyawan dilakukan setiap tahunnya”
Indikator kinerja sebagai alat dalam proses evaluasi kinerja
Rumah Sakit masih bisa dikatakan belum rutin diadakan setiap
tahunnya. Seperti yang dikatakan Ibu Lilis selaku Koordinator Bidang
SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
“Masih kadang setahun sekali kadang dua tahun sekali”
3. Evaluasi
Evaluasi dijadikan sebagai kegiatan yang digunakan dalam
penafsiran dan penilaian terhadap kinerja yang sudah dilakukan.
Evaluasi meliputi evaluasi permasalahan, ketersediaan rapat evaluasi,
dan follow up.
Bidang SDM tidak lepas dari suatu permasalahn baik yang
timbul karena masalah internal maupun timbul karena masalah
eksternal. Rumah sakit memiliki peran penting dalam membantu
menyelesaikan atau memecahkan masalah baik masalah internal
maupun masalah eksternal yang terjadi pada Bidang SDM RSU PKU
Muhammadiyah Naggulan ini. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku
Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan,
beliau mengatakan
“Kalau yang permasalahan internal biasanya kita kelola sendiri untuk
penyelesaiannya di bagian, kalau dibagian tidak disa tertangani baru
naik ke direktur”
Dalam bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
sampai saat ini yang menjadi masalah utama untuk internal bidang SDM
adalah kurangnya staf. Untuk permasalahan eksternal yang sering terjadi
adalah persaingan antar rumah sakit lain sehingga staf lebih tertarik
untuk bekerja dirumah sakit lain dengan alasan gaji yang lebih besar.
Hal tersebut menganggu proses ketenagakerjaan pada bidang SDM RSU
PKU Muhammadiyah Nanggulan.
Koordinasi antar anggota atau staf yang berada dalam satu
bidang yang sama sangat lan penting. Komunikasi dan keterbukaan
dalam proses kerja yang dilakukan akan dilakukan dalam suatu rapat.
Tetapi rapat rutin pada bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan ini belum terlaksana dengan baik. Sama halnya pendapat dari
Ibu Lilis selaku Koorodinatoe Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, beliau mengatakan
“Karena memang ada rapat sebulan sekali rapat manajemen
itu sudah mencakup secara keseluruhan, kalau untuk yang bagian
SDM sendiri karena hanya berdiri sendiri dan mungkin kalau ada apa-
apa berkorrdinasinya dengan SPI. Jadi, jarang dilakukan rapat, kalau
ada permasalahan langsung didiskusikan pada waktu itu”
Dari penjelasan tersebut bida dikatakan bahwa bidang SDM
RSU PKU Muhamamdiyah Nanggulan ini masih bergantung pada
bidang yang lain yaitu SPI dikarenakan kekurangannya staf dalam
bidang SDM sendiri. Sehingga dalam proses operasionalnya bagian
SDM akan bekerjasama dengan bagian SPI.
2) Structure
1. Komponen

Bagian SDM memiliki 7 fungsi utama dalam operasional


organisasi. Fungsi tersebut berperan sangat penting dalam tercapainya
organisasi yang efektif, efisien, dan ekonomis. Fungsi tersebut
merupakan staffing/employment, performance evaluation,
compensation, training and development, employee relation, personal
research, dan safety and health.

Bagian SDM memiliki fungsi sebagai performance evaluation


atau pengawasan terhadap kinerja dengan dilakukannya evaluasi kineja.
Evaluasi kinerja ini berhubungan dengan indikator kinerja yang telah
disusun oleh rumah sakit. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku
Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan,
beliau mengatakan

“Secara ranah profesional belum, hanya mengumpulkan data


penilaian, untuk analisanya belum”

Analisa yang dimaksud adalah proses menilai secara


keseluruhan dan profesional dari data evaluasi yang didapatkan. Data
penilaian yang digunakan sebagai evaluasi kinerja yang dilakukan oleh
bidang SDM merupakan data-data penilaian dasar yang sederhana.
Sama halnya pendapat dari Ibu Lilis selaku Koorodinatoe Bidang SDM
RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, beliau mengatakan

“Secara gambaran umum mentahnya rata-rata cukup bagus


kinerjanya, pegawainya masih banyak yang komit dengan rumah
sakit”
Dari penjelasan tersebut proses evaluasi kinerja yang dilakukan
oleh bidang SDM sudah dilaksanakan dan sudah menghasilkan suatu
data penilaian yang menjelaskan rata-rata ketenagakerjaan yang ada di
RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan memiliki kinerja yang terbilang
bagus dan masih memiliki komitmen yang kuat dengan rumah sakit.

Bidang SDM memiliki fungsi lain sebagai tempat pelatihan dan


pengembangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Rumah Sakit Kelas
D Pratama Pasal 8 dan Pasal 9 yang menjelaskan bahwa Rumah Sakit
Kelas D Pratama ini digunakan sebagai tempat pelatihan dan
pengembangan dalam bidang kesehatan, Rumah Sakit Kelas D Pratama
dapat menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang untuk sumber
daya manusia rumah sakit dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan, pendidikan dan pelatihan tersebut dilakukan dengan
melakukan kerjasama dengan isntitusi pendidika, organisasi profesi,
atau lembaga yang berkompeten lainnya. Menurut pendapat Ibu Lilis
selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai fungsi bidang SDM sebagai tempat pelatihan dan
pengembangan, beliau mengatakan

“Rumah Sakit bekerjasama pelatihan dari eksternal, jadi kita


kerjasama dengan UMY, UNISA, SMK, kita menerima praktikan
sebagai lahan praktek. Kalau untuk SDM sendiri kita mengkikutkan
pengembangan SDM tergantung informasi dari penyelenggara apakah
kita bisa mengikuti pelatihan tersebut”

Dari penjelasan tersebut fungsi bidang SDM dalam rumah sakit


sebagai tempat pelatihan dan pengembangan dinilai sudah berjalan
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Fungsi sebagai pelatihan
dan pengembangan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi
dengan mengikuti pelatihan atau seminar, kemudian fungsi rumah sakit
yang digunakan sebagai tempat pelatihan dan pengembangan yang
bekerjasama dengan institusi dan lembaga lainnya juga sudah terlaksana
sesuai dengan peraturan yang ada.
Dengan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut akan memberikan
dampat yang positif bagi bidang SDM rumah sakit yang kemudia akan
memberikan dampat yang baik pula pada rumah sakit baik langsung
maupun tidak langsung. Jika fungsi staffing/employment, performance
evaluation, compensation, training and development, employee
relation, personal research, dan safety and health selalu di jadikan
landasan dalam kinerja bagian SDM maka secara tidak langsung akan
memberikan keberhasilan rumah sakit baik dalam kinerja yang efektif,
efisien dan ekonomis sehingga pasien akan lebih tertarik untuk berobat
pada rumah sakit tersebut, maupun dalam menyiapkan persaingan untuk
bersaing dengan kompetitor-komprtitor lainnya.

2. Dokumen
Dalam terbentuknya suatu organisasi tidak akan lepas dari
maksud dan tujuan dibentuknya organisasi tersebut. Karena hal tersebut
dijadikan landasan siapa saja yang akan bertanggung jawab dalam
organisasi dan dijadikan landasan dalam struktural organisasi berserta
tugas masing-masing individu maupun bagian pada strukturak
organisasi. Dengan adanya strukur organisasi maka dapat dikatan
organisasi tersebut aktif dan juga memiliki peran dan maksud yang jelas
sehingga organisasi akan lebih produktif dalam operasionalnya.
Struktur organisasi sendiri merupakan susunan garis hiraki yang
akan medeskripsikan komponen dalam organisasi dan pembangian
tugas dan tanggung jawbanya sehingga mencegah adanya tumpang
tindih dalam tugas dan wewenang antar individu maupun bagian dalam
organisasi.

Dalam hal ini ketersediaan dokumen mengenai struktural bidang


SDM rumah sakit sangatlah penting untuk dimiliki, untuk membantu
kinerja yang dilakukan oleh bidang SDM. Menurut pendapat Ibu Lilis
selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai ketersediaan dokumen struktur bagian dan
pembagian tugas pada bidang SDM, beliau mengatakan

“Tidak ada, karena hanya berdiri sendiri, nanti dibantu SPI”


Mengenai pernyataan tersebut maka dapat dilihat bahwa bidang
SDM RSU Muhammadiyah Nanggulan tidak memiliki struktur bagian
dan dokumen mengenai struktur bagian tersebut. Hal tersebut
dikarenakan Ibu Lilis selaku koordinator bidang SDM hanya berdiri
sendiri dan dalam operasional kinerjanya akan dibantu oleh SPI dalam
rumah sakit. Tetapi bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
tetap memiliki job description yaitu dalam pengawasan dan
mengkontrol karyawan dan bertanggung jawab dalam asuransi dan
jaminan sosial karyawan yang bekerja di rumah sakit. Sama halnya
pendapat dari Ibu Lilis selaku Koorodinatoe Bidang SDM RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan, beliau mengatakan

“Salah satunya kita mengawasi kinerja karyawan dan


mengontol jika ada karyawan yang izin meninggalkan kerja ataupun
cuti sama yang bertanggung jawab untuk kepersertaan jaminan
sosial”

Job description dalam organiasi dijadikan sebagai petunjuk


dalam menggambarkan sebuah tugas dalam pekerjaan yang telah
ditetapkan. Gambaran yang dijelaskan seperti tugas, peran, dan
wewenang pada bagian organisasi. Dalam pernyataan koordinator
bidang SDM pada RSU PKU Muhamadiyah Nanggulan tersebut dapat
dikatakan bahwa tugas, peran, dan wewenang dalam bagian SDM sudah
dilaksanakan dan dalam operasional pelaksanaannya dibantu oleh
bidang SPI.

3) System
1. Dokumen
Bagian SDM dalam organisasi berperan penting dalam
organisasi. Kepentingan yang tinggi tersebut mengindikasikan
banyaknya dokumen-dokumen atau arsip mengenai SDM dalam
organisasi yang harus diperhatikan dan disimpan. Karena dalam kinerja
bidang SDM harus berlandaskan dengan SOP (Standar Operasional
Prosedur) SOP tersebut berbentuk dokumen yang digunakan sebagai
pentunjuk dalam melaksanakan kegiatan hingga menyelesaikan
kegiatan tersebut sehingga tercapai hasil yang optimal. SOP berisikan
dekripsi mengenai kegiatan, tujuan, manfaat, waktu pelasanaan, hingga
langkah-langkah dalam melakukan kegiatan tersebut. Dalam hal ini
bagian SDM memiliki fungsi yang salah satunya sebagai staffing atau
employment yaitu pengelolaan tenaga kerja. Sehingga bagian SDM
memiliki peran penting dalam perektutan tenega kerja yang berkualiyas
dan bertanggung jawab. Dengan fungsi perektutan tersebut maka
dibutuhkanya SOP mengenai perencanaan, perektutan, seleksi,
penempatan, hingga penarikan. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku
Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
mengenai ketersediaan dokumen yang mengatur SOP alur perekrutan
hingga penempatan staf, beliau mengatakan
“Ada dokumennya SOP ada, panduan ada, penerapannya ya
berjalan tapi untuk internal. Kalau SDM ada penerimaan dari pemilik
sama internal. Jadi yang kita jalankan saat beberapa tahun ini baru
untuk yang internal. Untuk yang seleksi dari yang pemilik kita belum
karena seleksi dari pemilik itu untuk pengangkatan pegawai tetap jadi
karena mengingat kondisi keuangan dan kebutuhan SDM kita masih
belum bisa untuk pengangkatan pegawai tetap, jadi hanya
pengangkatan oleh internal rumah sakit nanti statusnya karyawan
kontrak”

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa


proses perekrutan RSU PKU Muhamadiyah Nanggulan dibagi menjadi
dua bentuk yaitu perekrutan internal dan perekrutan pemilik. Perekrutan
pemiliki dilakukan oleh pihak PKU Muhammadiyah dan pimpingan
cabang terkait akan merekrutkan pegawai tetap untuk rumah sakit, tetapi
dikarenakan kondisi keuangan dan kebutuhan SDM maka perekrutan
pemilik belum terlaksana dengan baik dan rutin. Sedangkan untuk
perekrutan internal yaitu oleh pihak RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan sendiri akan merekrutkan pegawai kontrak. Dalam
perekrutan pegawai bisa menyebarkan informasi secara terbuka dan
tertutup, Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan memilih
untuk proses perekrutan karyawan baru dilakukan secara terbuka. Sama
halnya pendapat dari Ibu Lilis selaku Koorodinatoe Bidang SDM RSU
PKU Muhammadiyah Nanggulan, beliau mengatakan

“Terbuka melalui media WhatsApp, kalau untuk di website


belum karena nanti akan lebih luas, kalau melalui WhatsApp hanya
dalam lingkup teman-teman sendiri”
Karena keterbatasan karyawan yang bertanggung jawab dalam
bidang SDM maka proses perekrutan pegawai baru dilakukan dengan
lingkup yang sempit, media yang digunakan hanya media WhatsApp
yang bertujuan untuk memudahkan proses perekrutan karena yang
menjadi sasaran perektutan hanya teman-teman yang dikenal.
Dengan adanya proses perekrutan maka tahap selanjutnya
diadakan proses seleksi dari calon-calon karyawan baru. Proses seleksi
ini tercantum pada SOP yang menjelaskan tahapan-tahapan yang harus
dilakukan dalam seleksi karyawan baru. Menurut pendapat Ibu Lilis
selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai proses seleksi karyawan baru, beliau mengatakan
“Yang bertanggung jawab dalam proses seleksi nanti saya dan
dibantu SPI kemudian laporan dengan direktur”
Kendala utama dalam bidang SDM ini yaitu kurang nya
karyawan, sehingga bidang SDM tidak bisa melaksanakan tugasnya
secara sendiri. Tugas mengenai pertanggung jawaban proses selesi
karyawan baru dibantu oleh bidang SPI.
2. Formulir
Bidang SDM merupakan bidang yang bertanggung jawab
mengenai semua aspek yang bersangkutan dengan individu-individu
yang ada dalam organisasi. Karena sumber daya manusia yang ada
dalam organisasi tersebut merupakan aset yang paling penting dalam
organisasi. Maka dari itu terdapat formulir-formulir penting yang harus
diperhatikan oleh bidang SDM. Formulir tersebut adalah salah satunya
laoporan kesehatan karyawan dan penerimaan staf.
Laporan kesehatan karyawan merupakan laporan yang berisikan
tentang catatan kesehatan setiap karyawan dalam organisasi. Laporan
tersebut diperbarui secara berkala sehingga apa yang tertulis dalam
laporan tersebut merupakan data yang baru. Laporan tersebut bertujuan
untuk memaksimalkan kesehatan karyawan, mencegah penyakit-
penyakit yang dimiliki oleh karyawan sehingga meningkatkan
kesehatan dan gizi karyawan.
Bagian SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan memiliki
dokumen laporan kesehatan berkala karyawan, sehingga dalam fungsi
bagian SDM sebagau safety and health sudah terlaksana dengan baik.
3. Buku Catatan

Buku catatan sama halnya dengan laporan. Dalam hal ini laporan
yang dimaksud adalah laporan database biodata SDM. Databse biodata
karyawan ini dikatakan sangat penting karena organisasi dijalanan oleh
banyak sumber daya manusia yang menjadi sumber utama aktivitas
dalam organisasi sehinga databse digunakan segai data yang berisi
tentang biodata setiap individu yang ada dalam organisasi yang saling
bersangkutan sehingga akan memberikan kemudahan dalam mengelola
dan memperoleh informasi. Dengan adanya database karyawan ini akan
memudahkan pekerjaan yang dilakukan oleh bidang SDM karena
bersangkutan langsung dengan karyawan. Menurut pendapat Ibu Lilis
selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai ketersediaan laporan databse karyawan, beliau
mengatakan

“Database yang ada di rumah sakit ini sudah merupakan data


yang terbaru, sekarangkan ada aplikasi SDMKES itu sudah membantu
update pendataan SDM”

Dengan adanya sistem aplikasi yang dirancang oleh pemerintah


tersebut sangat memudahkan bagi bidang SDM dalam melakukan
pembaharuan database sumber daya manusia yang ada dalam rumah
sakit sehingga database tersebut akan selalu diperbarui dengan mudah
jika ada penambahan ataupun pengurangan sumber daya manusia yang
ada dalam rumah sakit.

4) Skill
1. Kemampuan Sumber Daya Manusia
Kemampuan sumber daya manusia merupakan kemampuan
individu-individu yang ada dalam organisasi dalam suatu sistem untuk
melaksanakan fungsi-fungsi dan tugas sehingga tercapainya tujuan
organisasi yang efektif dan efisien. Kemampuan sumber daya manusia
harus selalu dikembangkan karena semakin majunya zaman akan
semakin berbeda pula cara untuk bekerja sehingga akan ters bisa
mengikuti perkembangan yang ada. Dalam kemampuan sumber daya
manusia bidang SDM sangat berpengaruh penting dalam
memaksimalkan dan selalu mengembangan kemampuan yang dimiliki
oleh seluruh karyawan yang ada dalam organisasi karena itu merupakan
tugas dan funsi bidang SDM sebaga training and development. Dalam
memaksimalkan SDM yang ada pad RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan, bidang SDM seperti yang dikatakan oleh Ibu Lilis selaku
Koordinator bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan,
beliau mengatakan
“saat ini memang kebutuhan SDM itu memang ada beberapa
bagian yang membutuhkan, misalnya dibagian keperawatan harusnya
standarnya yang jaga 2 orang pagi sore malem, kita buat 1 orang
yang pagi, di IGD pun juga seperti itu nanti ada bagian lain, bagian
keperawatan kan ada 2 bangsal IGD dan kebidanan itu nanti karena
kebidanan masih jarang ada pasien rawat inap dan untuk pelayanan
poli juga hari-hari tertentu maka bagian kebidanan diperbantukan di
IGD ”
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
keadaan kemampuan sumber daya manusia pada RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan belum terlalu baik, yang menjadi penyebab
utama dalam hal tersebut adalah karena kurangnya sumber daya
manusia pada rumah sakit. Dengan hal tersebut bidang SDM sulit untuk
melakukan pengembangan kemampuan sumber daya manusia yang ada
dalam organisasi dikarenakan banyak terjadi tumpang tindih tugas yang
sebenarnya tidak sesuai dengan kualifikasi pekerjaannya.

Bidang SDM juga harus memperhatikan dan mementukan apa


saja yang menjadi tolak ukur dalam operasional bidang SDM sehingga
dikatakan baik. Hal ini digunakan sebagai alat untuk penilaian kineja
bidang SDM. Karena tolak ukur tersebut menjadi landasan dasar dalam
proses penilaian kinerja sehingga proses penilaian lebih terarah dan
sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan. Dalam tolak ukur
tersebut bisa dikatakan bidang SDM bekerja dengan baik jika tidak
adanya keluhan yang diajukan oleh pasien ataupun tidak adanya
karyawan yang telat dan bolos. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku
Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan
mengenai tolak ukur dalam operasional bidang SDM, beliau
mengatakan

“kalau dikatakan enggak banyak bolos enggak banyak


komplain memang kita masih jauh dari itu karena kenyataannya masih
ad ayang komplain masih ada karyawan nakal yang bolos seperti itu.
Karena memang kondisi keuangan kita tidak cukup untuk memenuhi
kesejahteraan karyawan seperti dirumah sakit lain ya memang standar
kesejahteraan. Jadi komplain karyawan ke manajemen terhadap
kesejahteraan masih ada”

Dari penyataan tersebut bisa dinilai bahwa masih banyak hal


yang harus diperhatikan oleh bidang SDM mengenai kesejahteraan
karyawan, tetapi karena terkendala dana maka bidang SDM tidak bisa
memaksimalkan kesejahteraan bagi karyawan.

Dalam dokumen panduan penilaian kinerja pegawai bagian


SDM RSU PKU Muhamamdiyah Nanggulan, yang menjadi tolak ukur
atau unsur yang dinilai dalam hal penilaian kinerja adalah :

• Kesetiaan
Kesetiaan ini diartian sebagai suatu tekad dan
kesanggupan dalam mentaati, melaksanakan, dan mengamalkan
seautu hal dalam sebuah organisasi. Tekad dan kesanggupan
tersebut harus selalu di buktikan melalui tindakan yang nyata
dengan sikap dna tingkah laku serta dalam perbuatan dalam
melaksanakan tugas yang diberikan.
• Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan hasil yang dinilai antas
pekerjaan yang telah dilakukan oleh seorang karyawan dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah dibebankan.
Prestasi karyawan biasanya dipengaruhi olej prestasi, potensi,
ketrampilan, dan pengalaman sehinga kinerja yang dilakukan
lebih maksimal.
• Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesanggupan seseorang
karyawan dalam menyelesaikan tugas yang telah dibebankan
kepadanya dengan semaksimal munhkin dan tepat waktu dan
berani menhambil risiko atas keputusan yang telah diambilnya.
• Ketaatan
Ketaatan merupakan suatu kesanggupan dalam
mengikuti aturan-aturan yang ada baik aturan intergal organisasi
maupun aturan dari pihak eksternal seperti pemerintah.
• Kejujuran
Kejujuran merupakan suatu bentuk ketulusan hati
karyawan dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankannya
sehingga tidak menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya.
• Kerjasama
Kerjasama merupakan kemampuan seorang pegawai
dalam menjalin hubungan dengan pegawai yang lainnya
sehingga akan memperkuat hubungan kerjasama dalam
memaksimalkan kinerja dan menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya.
• Prakarsa
Prakarsa adalah kemampuan karyawan dalam mengambil
keputusan, langkah-langkah dan melanhksankan tindakan yang
berdampak baik pada organisasi dan kinerja yang dilakukan
• Kepemimpinan
Kempemimpinan merupakan sifat yang diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam meyakinkan orang lain dan
memimpin sehingga dapat berdampak positif dan memberikan
kemajuan bagi organisasi.
5) Staff
1. Ketersediaan

Bagian SDM memiliki kewajiban dalam menyediakan fasilitas


yang baik untuk karyawannya sehingga karyawan akan merasa dihargai
dan diberi timbal balik yang pantas atas kinerja yang telah dilakukannya.
Salah satu ketersediaan pada bagian SDM yang harus ada sesuai dengan
salah satu fungsinya yaitu safety and health yaitu memberikan jaminan
keselamatan kerja dan kesehatan bagi seluruh karyawan dengan adil
antar individunya. Diberikannya fasilitas jaminan keselamatan kerja dan
ksesehatan oleh bidang SDM ini untuk mencegah timbulnya kecelakaan
kerja, mencegah timbulnya penyakit akibat kerja, meningkatkan
kesejahteraan, kesehatan, dan perlindungan, menciptakan sistem kerja
yang aman, dan mencegah kerugian yang terjadi akibat kecelakaan
kerja. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU
PKU Muhammadiyah Nanggulan mengenai ketersediaan jaminan
kesehatan dan keselaatan kerja SDM, beliau mengatakan

“saat ini masij jaminan sosial, BPJS ketenagakerjaan, dan


BPJS kesehatan itu untuk staf. Untuk dokter karena dokter praktiknya
dimana-mana mungkin sudah di tanggung sama rumah sakit
sebelumnya karena kebanyakan dokter disini hanya praktik kedua atau
ketiga jadi rumah sakit yang pertama mungkin sudah menanggung
asuransi mereka”
Dapat disimpulkan bahwa Bagian SDM sudah melaksanakan
fungsi sebagai pemberi jaminan kesehatan dan keselamatan bagi
karyawannya berupa jaminan sosial, BPJS ketenagakerjaan, dan BPJS
kesehatan. Jaminan-jaminan yang diberikan tersebut diberikan untuk
staf yang bekerja di RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan, sedangkan
untuk dokter jaminan tidak ditanggung oleh RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan dikarenakan RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan bukan
rumah sakit utama dalam melakukan praktik dokter-dokter tersebut.
Dalam melaksanakan fungsi dan kegiatannya bidang SDM harus
menjalankannya sesuai dengan SOP yang telah direncakanakan dan
ditentukan yang sesuai dengan sasaran, tujuan, visi, misi rumah sakit.
Menurut pendapat Ibu Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU
Muhammadiyah NanggulanSOP yang diterapkan dalam mengelola
SDM, beliau mengatakan
“SOP penerimaan karyawan, seleksi, izin meninggalkan kerja,
cuti”
Dalam dokumen-dokumen yang telah peneliti temukan juga
terdapat SOP penlian kinerja pegawai, SOP pengangkatan pegawai,
SOP orientasi pegawai, SOP perencanaan SDM, SOP pendidikan dan
pelatihan, dan SOP pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan.
Tetapi karena kurangnya ketenagakerjaan pada bidang SDM maka
masih terlalu sulit untuk melaksanakan semua SOP tersebut, hanya
beberapa SOP dasar seperti yang telah disebutkan oleh Ibu Lilis yang
dilaksanakan oleh bidang SDM.
2. Tanggung Jawab

Sikap tanggung jawab harus selalu diutamakan dalam


melaksanakan tugas dan kejawajiban. Tanggung jawab merupakan
kesanggupan seseorang dalam menyelesaikan tugas yang telah
dibebankan kepadanya dengan semaksimal munhkin dan tepat waktu
dan berani menhambil risiko atas keputusan yang telah diambilnya.
Tanggung jawab yang harus dilakukan oleh bidang SDM RSU PKU
Muhamamdiyah Nanggulan adalah menangani kebutuhan karyawan,
mengelola kebutuhan karyawan dan merawat kebutuhan karyawan.
Dapat dinilai bahwa bagian SDM RSU PKU Muahammadiyan
Nanggulan ini terbilang sulit untuk melaksanakan tanggung jawabnya
dalam melaksanakan fungsi-fungsi nya dan menjalankan tugas dan
wewenangnya dikarenakan kurangnya tenaga kerja yang menjadi faktor
utama. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku Koordinator Bidang SDM
RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan mengenai faktor yang
menyebabkan kurangnya staf yang bekerja dalam bidang SDM, beliau
mengatakan
“yang kita amati saat ini penyebab utamanya karena masalah
upan yang kurang jika dibandingkan dengan rumah sakit lain”

Dapat disimpulkan bahwa penyebab utama dalam kuranya


tenaga kerja dalam bidang SDM ini dikarenakan RSU PKU
Mihammadiyah Nanggulan tidak mampu bersaing dalam memberikan
upah yang sesuai dengan kinerja yang telah dilakukan sehingga banyak
yang lebih memilih berkerja dirumah sakit lain yang memberikan upah
yang lebih besar. Dengan kekurangan staf pada bidang SDM maka
tanggung jawab kinerja yang dilakukan bidang SDM dalam
melaksanakan fungsi-fungsinya tidak akan maksimal.

6) Style
1. Style Organisasi
Gaya yang ada dalam organisasi sangat berpengaruh terhadap
tujuan, visi, misi dan sasaran organisasi. Hal tersebut secara tidak
langsung akan berpengaruh pula terhadap kinerje organisasi. Gaya yang
dimaksud meliputi budaya organisasi pada bidang SDM kemudian
kedisiplinan dalam organisasi. Gaya kepemimpinan ini diberikan
kepada pemimpin untuk karyawan-karyawan nya yang ada dalam
organisasi. Pemimpimpin harus bisa memotivasi karyawannya sehingga
bekerja lebih baik dan meningkatkan pelayanan, inspirasi yang
diberikan pemimpin terhadap karyawan, dan cara diskusi antara
pemimpinan da karyawannya. Inpirasi yang diberika pemimpin sangat
berpengaruh untuk meningkatkan kinerja karyawan. Karena inspirasi
merupakan bagian penting dalam pengembangan diri untuk merangsang
motivasi yang ada dalam diri setiap individu untuk memberikan
dorongan yang positif. Menurut pendapat Ibu Lilis selaku Koordinator
Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan mengenai inspirasi
yang diberikan pimpinan bisang SDM dalam memaksimalkan kinerja,
beliau mengatakan
“direktur untuk memikirkan rencana untuk karyawannya ini
masih belum begitu sampai kebawah, karyawan itu belum disentuh
hanya memberikan himbauan harus ditingkatkan kinerjanya harus
semangat tapi disamping itu harus ada penyemangat nah itu yang
sebenarnya harus dipenuhi dulu”

Dapat disimpulkan bahwa pimpinan belum memberikan


inspirasi berupa motivasi dan dorongan dalam memaksimalkan kinerja
secara maksimal. Pemimpin hanya memberikan himbauan-himbauan
untuk selalu meningkakan kinerjanya, dan karyawan belum merasa
terpenuhi dalam hal inspirasi dan motivasi yang diberika oleh pimpinan
untuk memaksimalkan kinerja.

7) Shared Value
1. Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
RSU PKU Muhammadiyah Nanggulan merupakan salah satu
organiasi muhammadiyah yang bergerak dalam bisang kesehatan yang
dibawah pengawasan pimpinan cabang wilanyah Kabupaten Kulon
Progo. Dengan itu maka harus dilaksanakannya kegiatan yang
bersangkutan dengan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sesuai dengan
Al-Quran dan Sunnah. Ketersediaan aturan dalam bidang SDM untuk
melaksanakan aspek-aspek islam dan kemuhammadiyahan harus selalu
diperhatikan seperti ibadah sholat jamaah, hafalan surat, awali pekerjaan
dengan doa, melakukan tadarus, melaksanakan kegiatan organisasi
kemuhammadiyahan, mengikuti baitul arqom, memiliki kartu tanda
anggota muhammadiyah, dan meningkatkan kualitas dalam rangka
mendukung muhammadiyah yang berkemajuan. Menurut pendapat Ibu
Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai ketersediaan aturan mengenai Al-Islam dan
Kemuhammadiyaha pada bagian SDM, beliau mengatakan
“kita sering megikuti dakwah muhammadiyah, tetapi disini
masih hanya mengadakan pengajian rutin karyawan saja untuk
pengajian syiar muhammadiyah itu biasanya dari pemilik PCM yang
mengadakan jadi kita mengikuti dari pemilik, pengajian rutin yang
dilakukan itu satu bulan sekali, jadi untuk syiar muhammadiyah
berkemajuannya belum maksimal, hanya mungkin mengikuti kegiatan
baksos pernah kita ikuti dipengajian Aisiyah Muhammadiyah”
Dapat disimpulkan bahwa pelasanaan kegiatan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan pada bidang SDM RSU PKU Muhhamdiyah
Nanggulan belum maksimal. Untuk internal hanya diadakan pengajian
satu bulan sekali dan untuk kegiatan eksternal menunggu informasi dan
undangan dari pemilik baik PCM, Aisiyah, atau organisasi
muhammadiyah lainnya.

2. Keorganisasian
Setiap organisasi memiliki landasan yang telah ditetapkan
sebelumnya dan menjadi poros bagi organisasi. Salah satu landasan
tersebut adalah adanya visi dan misi organisai dan budaya organisasi.
Dengan adanya hal tersebut sebagai landasan dan poros dan operasional
organiasi maka harus memiliki kepemahaman dan mengerti tentang visi,
misi, dan bidata organisasi. Bidang SDM pada RSU PKU
Muhammadiyah Nanggulan juga wajib mengetahui dan memahami apa
maksud dari visi, misi, dan budaya rumah sakit. Menurut pendapat Ibu
Lilis selaku Koordinator Bidang SDM RSU PKU Muhammadiyah
Nanggulan mengenai visi, misi dan tujuan rumah sakit, beliau
mengatakan
“untuk visi misinya menjadi rumah sakit yang unggul yang
profesional harapannya bisa membantu dan melaksanakan amal
ma’ruf nahi munkar, kita menjadi rumah sakit yang unggul secara
pelayanan dan agamis juga bisa memberika kenyamanan kryawan dan
pasien tujuannya menjadi rumah sakit yang lebih maju lebih
berkembang untuk semua pelayanan mengikuti standar PMK”

Dapat disimpulkan bahwa bidang SDM RSU PKU


Muhammadiyah Nanggulan bisa memahami dan mengerti mengenai
visi, misi, tujuan, dan budaya rumah sakit sehingga akan memerikan
dampak yang baik pula dalam menjadi landasan dan poros dalam
melaksanakan kinerja dan tugas yang telah ditentukan, dengan
berlandaskan visi, misi, dan tujuan maka akan menjadikan sesuatu yang
unik yang akan berbeda dari rumah sakit yang lainnya yang bisa
dijadikan suatu budaya organisasi.

Anda mungkin juga menyukai