Anda di halaman 1dari 5

1.

Judul
A. Pengaruh Kualitas Pelayanan Medis Terhadap Kepuasan Pasien Dengan
Pendekatan Model 7s Mc Kinsey di Klinik Pratama PKU Wates
B. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Medis Dengan Pendekatan Model 7s Mc
Kinsey Terhadap Kepasan Pasien di Klinik Pratama PKU Wates
2. Das Sein dan Das Sollen
A. Das Sein (Yang Terjadi Di Lingkungan)
1) Pelayanan Medik Umum
2) Pelayanan Gawat Darurat
3) Pelayanan Keperawatan
4) Pelayanan Farmasi
B. Das Sollen (Sesuai Dengan Hukum Yang ada)
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Klinik Pada BAB II Jenis Klinik Pasal 2 (2) Klinik pratama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan Klinik yang
menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus.
Rawat Jalan dan Rawat Inap :
1) Pelayanan Medik Umum (Medical Check Up dan Poliklinik Gigi)
2) Pelayanan Gawat Darurat
3) Pelayanan Keperawatan
4) Pelayanan Farmasi
5) Pelayanan Laboratrium Pratama
6) Pelayanan Medik Khusus
3. Teori dan Hipotesis
A. Teori
1) Pengauditan Manajemen
Proses sistematis dan objektif, ditujukan untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi dan kejadian
untuk menyakinkan hubungannya dengan hasil yang diinginka pemakai
dengan tujuan untuk menilai fungsi-fungsi dalam perusahaan tersebut teritama
efektivitas, efisiensi, dan ekonomis dalam perusahaan.
2) Teori Pengukuran Kinerja
Proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang
diinginkan dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan.
3) Teori Kualitas
Kualitas layanan merupakan hasil dari perbandingan antara harapan pelanggan
dengan kinerja aktual layanan yang mereka terima.
Kualitas layanan tidak hanya ditentukan oleh satu faktor seperti kemampuan
karyawan, namun lebih penting lagi bagaimana perusahaan dengan segala
sumber daya yang dimiliki dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
4) 7S Mc Kinsey
Strategi
 Keberadaan strategi organisasi
 Maksud dan keinginan untuk mencapai tujuan
 Upaya untuk mengatasi tekanan persaingan
 Penanganan perubahan kebutuhan pelanggan
 Penyesuaian strategi terhadap lingkungan
Struktur
 Pembaian anggota organisasi
 Gambaran hiararki dalam organisasi
 Koordinasi aktivitas anatara berbagai departemen
 Pengorganisasian anggota organisasi
 Bentuk pengambilan keputusan (desentralisasi atau sentralisasi)
 Gambaran garis komunikasi (eksplisit atau implisit)
Sistem
 Sistem utama yang menggerakan organisasi
 Kontrol dalam organisasi monitoring dan evaluasi
 Proses dan atruean internal yang dijalankan atau dipelihara anggota
organisasi
Skill
 Keterampilan terkuat yang terwakilkan dalam organisasi/unit
organisasi
 Tingkat kesenjangan anatara keterampilan atau kemampuan
 Indikator keberhasilan organisasi atau unit organisasi
 Kemampuan pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan
 Monitoring dan penilian keterampilan atau kemampuan
Staff
 Posisi atau spesialisasi yang terwakili dalam unit organisasi
 Posisi yang perlu diisi
 Kesenjangan yang dibutuhkan
Style
 Partisipasi dalam gaya manajemen
 Efektivitas dari kepemimpinan
 Kecenderungan anggota organisasi (persaingan atau kerjasama)
 Pembagian unit-unit dalam organisasi berdasarkan fungsi atau sekedar
kelompok
Share value
 Keberadaaan nilai utama
 Keberadaan budaya organisasi
 Kekuatan nilai-nilai fundamental
 Keberadaan nilai-nilai fundamental yang dibangun organisasi
B. Hipotesis
1) H1 : Berdasarkan pendekatan model 7S Mc Kinsey, kualitas pelayanan
memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan pasien rawat jalan
di Klinik Pratama PKU Wates.
2) H2 : Berdasarkan pendekatan model 7S Mc Kinsey, kualitas pelayanan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien rawat jalan di
Klinik Pratama PKU Wates.
4. Instrumen Analisis
A. Kualitatif
1) Bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat
berkembang selama proses penelitian berlangsung.
2) Dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
3) Memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
4) Memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada cara peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks yang
tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian
kuantitatif berangkat dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang
dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan teori yang
sudah ada.
5) Lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih
kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek data
sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif
tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi
seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang
dipilih.
6) Data : Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah
fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung
deskripsi.
7) Riset : Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-
situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi
dalam setting berbeda.
8) Metode : Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
9) Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori, mendeskripikan
realitas dan kompleksitas sosial.
10) Jenis data : Deskriptif dan eksploratif
B. Kuantitatif
1) Memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian
kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
2) Dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
3) Memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
4) Memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada objek penelitian di luar sana.
Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang ditemukan di lapangan,
itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
5) Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian instrumen
penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dikonversikan
menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kualitas
penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang
terlibat.
6) Data : Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang
sudah terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh
validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
7) Riset : Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara
umum (generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
8) Metode : Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
9) Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi
fenomena sosial yang diteliti.
10) Jenis data : Numerik dan statistik

Anda mungkin juga menyukai