Anda di halaman 1dari 5

Studi Kasus 2 (Halaman 258)

Diskusikan dalam grup fenomena berikut. Lalu jawab dan diskusikan pertanyaan di
bawahnya.
Seorang gadis gagal magang di Badan Antariksa milik Amerika Serikat (NASA) karena
berkomentar kasar di Twitter. Singkat cerita, NASA menarik kesempatan magang gadis
tersebut setelah banyak warganet yang menangkap layar kata-kata kasarnya, dan
menyebarkan di media sosial dengan tagar NASA. Sumber :

https://www.liputan6.com/citizen6/read/3626399/gara-gara-nge-twit-kasar-di-twitter-gadis-ini-
gagal-magang-di-nasa

- Terkait berita di atas, apakah jejak digital begitu penting saat ini? Seberapa penting
untuk kehidupan pribadi, keluarga, teman, dan pekerjaan? Uraikan masing-masing.
Jawab :
Tanpa disadari, jejak digital memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan kita. Jejak
digital bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi perekrutan calon pegawai dan
karyawan perusahaan, calon penerima beasiswa, promosi jabatan, dan sebagainya.
Parameter pertimbangan jejak digital tersebut dapat berupa unggahan konten di
berbagai media sosial, interaksi di ruang digital, serta lingkaran pertemanan dan
koneksi mereka. Dalam mengelola media sosial yang kita miliki, kita harus cerdas
dan bijak sebelum mengunggah konten baik berupa foto, video, ataupun tulisan.

Seberapa penting untuk kehidupan pribadi?


Jejak digital tak bisa dipisahkan dari keamanan dan reputasi pribadi. Jejak digital
juga mencerminkan kepribadian pengguna media digital. Oleh karena itu, alangkah
baiknya kita mulai peduli dan sadar akan pentingnya mengelola dan melindungi jejak
digital agar tidak membahayakan dan merugikan diri sendiri. Kesadaran privasi dan
bijak dalam bermedia sosial merupakan kunci utama untuk melindungi jejak digital.

Seberapa penting untuk kehidupan keluarga?


Jejak digital untuk kehidupan keluarga begitu penting. Awal kehadiran teknologi
digital di rumah disambut antusias oleh seluruh anggota keluarga, tetapi lama
kelamaan anak-anak dibiarkan hidup dalam dunia maya yang dianggap lebih
menarik ketimbang dunia nyata. Sehingga penting bagi orang tua untuk melakukan
pengawasan untuk mengurangi dampak negatif teknologi digital salah satunya jejak
digital yang buruk atau negatif. Orang tua memang tidak bisa menghindari tuntutan
jaman untuk selalu menambah pengetahuan mereka tentang teknologi digital.
Komitmen yang tinggi dari segenap keluarga terutama orang tua pada tata cara
menggunakan teknologi digital patut mendapat perhatian lebih. Jika hal ini tidak
dilakukan, orang tua akan kesuliatan untuk memberikan tuntunan bagi anak-anak
mereka dan tidak bisa melindungi mereka dari dampak negatif penggunaan teknologi
digital. Penumbuhan kesadaran akan pentingnya norma dan etika dalam
bermasyarakat di dunia maya haruslah ditanamkan pada anggota keluarga sebelum
mereka terjun ke masyarakat.

Seberapa penting untuk kehidupan teman?


Teknologi digital salah satunya media sosial adalah sarana bagi seseorang untuk
berbagi informasi dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.
Media sosial seperti Instagram, Facebook, WhatsApp, Twitter, YouTube, Snap Chat
dan TikTok memiliki karakteristik tersendiri. Platform medsos memudahkan setiap
penggunanya untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan,
mudah mengekspresikan diri, dan memperoleh informasi dengan cepat dan murah.
Sekarang media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari
membaca berita di pagi hari, mengupload foto makan siang, sampai menonton video
sebelum tidur, semua dilakukan secara online di era digital sekarang. Dan tanpa
disadari, semua aktivitas yang dilakukan di dunia maya sudah tercatat secara digital.
Mudahnya berinteraksi dengan orang lain dan teman membuat kita seharusnya lebih
bijak dan lebih cerdas bermedia sosial. Jangan asal memposting konten dan tidak
perlu detail menyampaikan informasi pribadi. Kita tidak pernah tahu apa yang akan
terjadi ke depannya, mungkin kita di awal memposting konten lalu beberapa detik
menghapusnya, tetapi dengan kecepatan teknologi digital ternyata ada teman yang
sudah menonton dan melakukan screen shoot. Sehingga jejak digital yang ada tidak
pernah hilang.

Seberapa penting untuk kehidupan pekerjaan?


Bagi seorang pelamar kerja, jejak digital harus diperhatikan. Karena perekrut
sekarang melihat juga media sosial dan jika ditemukan hal negatif kemungkinan
besar tidak akan diterima. Maka dari itu, sebagai pelamar kerja harus bijak
menggunakan media sosial dengan cara menghindari kata-kata yang dapat
menyinggung orang dan menunjukkan diri secara positif. Jejak digital meski terlihat
sederhana namun menjadi hal penting saat melamar pekerjaan. Banyaknya
penggunaan media sosial di kalangan anak muda jika tidak dibarengi dengan sikap
kehati-hatian tentu berpengaruh untuk masa depan.
- Jika kamu berada dalam berita viral yang mengungkap jejak digital diri yang
memalukan, apa yang akan kamu lakukan? Temukan solusi yang dianggap praktis
sekaligus komprehensif!
Jawab :
Jika hal itu menyinggung orang lain, yang akan saya lakukan pertama adalah
meminta maaf dengan menemui secara langsung, merenungi diri karena menyesal
telah melakukan tindakan yang negatif dan memalukan, memperbaiki diri menjadi
lebih baik lagi, lebih bijak, dan lebih berhati-hati. Apapun yang terjadi sebelumnya
dijadikan pelajaran untuk kehidupan selanjutnya. Yang terakhir adalah menutup
semua sosial media yang dimiliki.

- Apa yang kamu lakukan dengan jejak digital pribadimu? Bagikan tips kamu dengan
teman kelompok.
Jawab :
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pengguna teknologi adalah
aspek keamanan. Ketika melakukan aktivitas di dunia maya, baik secara sadar
maupun tidak, kamu telah meninggalkan jejak digital. Berikut beberapa tips untuk
menjaga jejak digital :
1. Memeriksa ketersediaan informasi pribadi di internet
Langkah awal untuk mengetahui apakah data kita tersimpan di internet atau tidak
adalah melalui proses checking browser dengan memasukkan nama di kolom
pencarian dan lihat apakah ada identitas kita.
2. Menghapus riwayat cache dan cookies
Cache dan cookies muncul saat akan menghapus riwayat jelajah (history) pada
browser, cache berfungsi untuk menyimpan data situs yang pernah dikunjungi
sedangan cookies berfungsi untuk menyimpan data username dan password
saat login. Alasan mengapa cache dan cookies harus dihapus antara lain untuk
mengurangi resiko orang lain mengetahui web apa saja yang kalian akses. Jika
kalian menggunakan perangkat publik maka data yang tersimpan pada web
tersebut dapat disalahgunakan oleh pengguna lain yang mengakses situs yang
sama.
3. Menghapus akun yang tidak terpakai
Akun yang sudah terbengkalai masih menyimpan data diri kita, oleh karena itu
jika memungkinkan untuk hapus akun tersebut secara permanen.
4. Memisahkan profil kerja dan profil pribadi
Agar tidak bingung dalam mengelola akun profil seperti email, makan dibuat
email yang berbeda. Jangan hanya memiliki satu akun untuk semua kebutuhan.
Pisahkan akun email untuk kerja dan akun email untuk daftar sosial media.
5. Batasi membagikan data pribadi
Batasi membagikan data pribadi, sosial media membuat banyak orang terhubung
dan dengan satu postingan yang dibagikan, semua orang yang mengikuti akan
tahu dimana, kapan, hingga dengan siapa kita saat ini. Pamer di sosial media
boleh, namun kita juga harus tahu dan paham akan dampak dari postingan yang
akan dibagikan.

Ringkasan dari kasus di atas sebagai berikut :


Jejaring sosial saat ini memang sebagai tempat yang terbuka dimana setiap orang bisa
membagikan apapun yang kita suka. Sayangnya, kejadian satu ini yang dialami oleh
pengguna Twitter Bernama NaomiH_official, mungkin membuat banyak orang lebih berhati-
hati dalam membuat twit. Naomi baru saja diterima magang di tempat Penerbangan dan
Antariksa Amerika Serikat atau NASA. Dia mengungkap kegembiraannya dengan bahasa
yang kasar. Hal ini membuat mantan insinyur NASA memberikan balasan kepada Naomi
untuk menjaga bahasanya, tetapi Naomi justru membalas dengan lebih parah dan angkuh
dengan mengatakan bahwa dirinya bekerja di NASA.

Upaya agar kasus di atas tidak terjadi adalah dengan cara :


1. Menjaga informasi pribadi
Privasi adalah salah satu hal penting yang harus dijaga keamanannya. Terutama
bagi pengguna media sosial harus berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi
seperti nama lengkap, email, nomor handphone, nomor rekening bahkan alamat
rumah. Jika data pribadi tersebut sampai bocor ke tangan orang yang salah bisa saja
terjadi cyber crime seperti pembobolan rekening, penipuan hingga jual beli data
pribadi.
2. Menjaga etika berkomunikasi
Menjaga etika dalam berkomunikasi tidak hanya dilakukan dalam kehidupan nyata.
Namun, menjaga etika juga perlu dilakukan Ketika menggunakan media sosial.
Jangan sampai mengetik hal yang tidak sopan seperti berkomentar kasar atau yang
mengandung unsur SARA.
3. Jangan asal posting
Banyak hal yang bisa dibagikan di media sosial mulai dari mengunggah foto, video,
bahkan kegiatan sehari-hari. Namun, bukan berarti mengunggah hal secara
sembarangan. Kita harus ingat bahwa jejak digital sangat sulit dihilangkan. Perlu
mempertimbangkan mana hal yang layak dikonsumsi publik dan tidak.
4. Cari kebenaran dan cantumkan sumber konten ketika membagikan sesuatu
Kemajuan teknologi tidak membuat semua informasi yang didapatkan di media sosial
terjamin kebenarannya. Untuk menghindari hoax lebih baik mencari informasi lebih
lanjut pada akun media sosial atau Lembaga resmi yang terpercaya.
5. Memahami UU ITE
UU ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan
internet sebagai medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Hal
yang perlu dihindari saat bermain sosial media agar tidak terkena jeratan hukum
sesuai UU ITE :
a. Penghinaan dan/atau pencemaran nama baik (diatur di Pasal 45 ayat (3) UU
ITE)
b. Melanggar kesusilaan (diatur di Pasal 45 ayat (1) UU ITE)
c. Menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian
konsumen (diatur di Pasal 45A ayat (1) UU ITE)
d. Menyebarkan kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antar golongan
(SARA) (diatur di Pasal 45A ayang (2) UU ITE)

Anda mungkin juga menyukai