Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

ANALISIS KASUS JEJAK DIGITAL

Disusun Oleh : 1. Aini Nurbaiti, A.Md.AK


19980831 202202 2 008
2. Deti Rahmat Munggaran, A.Md.KG
19950707 202203 2 007
3. Egi ahmad sadeli, Amd.Kom
19940209 202203 1 005
4. Gita Ayudiyah Puspitasari, A.Md
19961218 202203 2 006
5. Lisda Aulia Nurvilya, A.Md.Ak
19970617 202203 2 013
Coach : Dr. Enong Rostiawati, M. M. Pd
Angkatan : 102
Kelompok : 2

PELATIHAN DASAR CPNS 2023

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI BANTEN
ANALISIS KASUS JEJAK DIGITAL

Gara-Gara Nge-Twit Kasar di Twitter, Gadis Ini Gagal Magang di NASA


(Sumber : https://www.liputan6.com/citizen6/read/3626399/gara-gara-nge-twit-kasar-di-
twitter-gadis-ini-gagal-magang-di-nasa)

Seorang wanita yang punya Twitter dengan username @NaomiH_official hampir saja
kehilangan kesempatan magang di NASA, badan penerbangan dan antariksa milik Amerika
Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa negara tersebut dan penelitian
jangka panjang. Ini semua gara-gara karena terlalu bahagianya dia membuat kicauan di
Twitter dengan menggunakan kata-kata kasar.

Ternyata twit yang dibuatnya menarik perhatian seorang mantan insinyur NASA,


Homer Hickam. Hickam memberikan balasan pada twit Naomi untuk menjaga bahasanya.
Saat diselidiki latar belakangnya, ternyata benar bahwa Hickam merupakan salah satu
dari 12 anggota penasehat antariksa nasional. Tentu Naomi tak berkutik setelah balasan itu
dan justru mengunci akunnya sebelum ia menghilang dari Twitter.
Banyak orang mungkin mengira bahwa tulisan Naomi di Twitter membuatnya
kehilangan kesempatan magang di NASA. Ternyata ceritanya justru berbeda. Hickam sempat
memberikan klarifikasi tentang situasi gadis itu di blog pribadinya. Menurutnya, bukan twit
yang membuatnya kehilangan kesempatan bekerja di NASA. 
"Ternyata itu terjadi karena tagar NASA yang digunakan temannya untuk menarik
perhatian agensi tersebut ” tulis keterangan Hickam.
Pria itu tampaknya telah mempelajari penyebab mengapa Naomi kehilangan
magangnya di NASA. Dengan berbaik hati Hickam menjelaskan bahwa Naomi yakni
memiliki posisi di industri kedirgantaraan. Hickam juga telam memastikan bahwa ia telah
berbicara dengan orang yang menerimanya magang. Ia memastikan bahwa tidak ada tanda
hitam yang berbekas pada catatannya.
Namun, dari kasus ini patut kita sadari agar berperilaku dan berucap yang baik
sekalipun itu di jejaring sosial.

Analisis Kasus
1. Apakah jejak digital begitu penting saat ini?
Hasil Diskusi :
Pada zaman modern seperti sekarang ini, jejak digital merupakan suatu hal yang
sangat penting. Di era digital ini hampir semua orang menggunakan internet untuk
memudahkan dalam melakukan pekerjaan ataupun mencari informasi. Sehingga, setiap
aktifitas yang dilakukan pastinya akan menimbulkan jejak digital.  Dunia digital
memiliki cakupan yang teramat luas tanpa adanya batasan ruang dan waktu sehingga apa
pun yang kita lakukan dapat diakses oleh banyak orang dalam waktu yang amat singkat.
Jejak digital memiliki dua jenis, yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif. Jejak
digital aktif merupakan infomasi yang secara sadar dibagikan di internet. Sedangkan
Jejak digital pasif yaitu informasi yang ditinggalkan di internet tanpa sadar atau data
yang dikumpulkan secara otomatis oleh pihak lain tanpa sepengetahuan pemilik jejak
digital.
Jejak digital di internet bisa menjadi masalah yang besar, karena jejak digital ini
mengandung informasi pribadi yang bisa saja berpotensi menimbulkan hal yang tidak
diinginkan di kemudian hari.  Jejak digital yang kita tinggalkan di internet dapat
mencerminkan sikap dan kepribadian kita di dunia nyata. Jejak digital dapat menjadi
ancaman bagi pengguna jika tidak dikelola dengan baik.
Adapun beberapa dampak dari jejak digital yaitu sebagai berikut: 
- Mempengaruhi perspektif seseorang
- Menjadi Faktor Penentu Masuk Perguruan Tinggi dan Beasiswa
- Peluang Untuk Mendapatkan Pekerjaan
- Rentan Terhadap Keamanan Pribadi
Seperti yang telah dialami seorang gadis yang gagal magang di Badan Antariksa
Milik Amerika Serikat (NASA) akibat celotehannya di media social menggunakan kata
kasar yang ditanggapi oleh salah satu peneliti NASA. Karena hal tersebut di posting
untuk publik dan menggunakan tagar menjadikan pihak NASA mengetahui hal tersebut
dan mungkin tidak suka dengan sikapnya itu. Seharusnya dalam meninggalkan jejak
digital harus yang bermanfaat seperti informasi penting tentang kesehatan atau yang
lainnya. Apabila jika seputarkehidupan pribadi maka harus lebih bijak dan menghindari
penggunaan kata-kata kasar dan kotor agar tidak menimbulkan masalah kedepannya.

2. Seberapa penting untuk kehidupan pribadi, keluarga, teman, dan pekerjaan? Uraikan
masing-masing!
Hasil Diskusi :
 Pribadi
Jejak digital sangatlah penting untuk kehidupan pribadi. Rekam jejak digital yang
baik akan mempengaruhi integritas kita baik dalam kehidupan bermasyarakat
maupun di dunia maya. Jejak digital yang berupa unggahan, situs yang dikunjungi,
komentar di media sosial, ataupun transaksi belanja dapat membentuk citra diri.
Apabila kita sudah memiliki rekam jejak digital yang baik, hal tersebut dapat
dijadikan modal untuk masa depan seperti untuk melanjutkan pendidikan maupun
melamar pekerjaan.
 Keluarga
Pentingnya menjaga rekam jejak digital juga sangat berpengaruh besar terhadap
keluarga. Bayangkan jika kita memiliki citra buruk di dunia digital maka itu juga
akan membawa pengaruh buruk bagi keluarga kita.
 Teman
Senantiasa berhati-hati dalam menjaga keamanan serta kerahasiaan akun media
social kita, jangan membiarkan orang lain tahu tentang kata sandi atau password
kita. Karena bukan tidak mungkin, rekam jejak digital kita yang seharusnya baik
menjadi buruk akibat ulah orang terdekat atau teman. Karena tidak ada salahnya
untuk menerapkan sikap preventif untuk berjaga-jaga dan mencegah hal buruk yang
dapat terjadi.
 Pekerjaan
Dalam kasus Seorang gadis gagal magang di Badan Antariksa milik Amerika
Serikat (NASA) karena berkomentar kasar di Twitter. Hal ini patut kita jadikan
contoh untuk lebih berhati-hati dalam berkomentar di media social. Karena
kredibilitas kitaapun dipertaruhkan. Sebagai ASN yang Melek akan teknologi dan
aktif di dunia digital kita harus lebih berhati-hati dalam mengutarakan pendapat serta
mengupload konten di akun media social. Karena rekam jejak digital kita, bukan
murni 100% hanya milik kita pribadi melainkan nama baik Instansi, dan keluarga.

3. Jika Anda berada dalam berita viral yang mengungkap jejak digital diri yang
memalukan, apa yang akan kamu lakukan?
Hasil Diskusi :
Jika hal tersebut terjadi pada kami, maka hal pertama yang dilakukan adalah
melakukan intropeksi diri, menyadari bahwa tidak seharusnya melakukan hal tersebut.
Kemudian tindakan yang dilakukan yaitu :
- Dengan segera menghapus postingan tersebut agar tidak semakin menyebar
- Melakukan permintaan maaf yang ditujukan bagi pihak-pihak yang telah dirugikan,
mulai dari keluarga, teman, masyarakat, ataupun pihak lainnya.
- Apabila telah melanggar UU ITE, dan harus menempuh jalur hukum maka harus siap
menerima konsekuensinya.

- Menyadari kesalahan tersebut, dan terus memperbaiki diri.


4. Temukan solusi yang dianggap praktis sekaligus komprehensif?
Hasil diskusi :

5. Apa yang Anda lakukan dengan jejak digital pribadi Anda ? Bagikan tips Anda dengan
teman kelompok
Hasil diskusi :
Sebagai ASN yang cerdas sudah seharusnya mematuhi dan berpedoman pada 4 pilar
prinsip literasi digital. Terutama dalam hal ini yaitu etika digital dan keamanan digital.
Sudah seharusnya saya memiliki etika dan budaya bernorma baik didunia maya (tidak
hanya di dunia nyata), karena rekam jejak digital nyata dampaknya.
Selainitu, dalam memenuhi pilar keamanan digital sudah seharusnya dapat
membedakan mana ranah pribadi serta mana ranah yang sifatnya umum dan dapat
dikonsumsio leh publik. Serta sebisa mungkin dalam meninggalkan jejak digital yang
bermanfaat untuk orang lain seperti informasi yang berguna bagi kehidupan.
Agar terhindar bahaya jejak digital, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di
antaranya :
 Gunakan kata-kata yang sopan saat akan memposting
 Posting hal positif seperti karya dan prestasi
 Hindari posting data diri, kartu identitas, dan hal sensitif lain
 Hindari menghujat, menghina, melecehkan seseorang di sosial media
 Stop oversharing, pikir ulang sebelum posting
 Hapus komentar atau riwayat buruk di sosial media
 Hapus semua cookie
 Cek nama di google, segera hapus informasi sensitif
 Buat password unik dan berbeda pada tiap akun

Anda mungkin juga menyukai