DISUSUN OLEH:
AZIZAH PUTRI MAHARDHIKA WARDHANI (1072181040)
HANI SHEILLA SALSABILLA (1072181016)
KARISSA GHEA PASYA (1072181018)
MELANY NUR FATTIAH (1072181020)
RIYO PRASETYO (1072181027)
SOFIA IZMI (1072181008)
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Kegiatan PBL ini telah disetujui oleh pembimbing
Laporan Kegitan PBL dengan judul
Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan
Abstrak
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................8
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................8
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................9
1.3. Tujuan....................................................................................................................................9
1.4. Manfaat..................................................................................................................................9
BAB II Tinjauan Pustaka.................................................................................................................9
2.1. Tinjauan Pustaka....................................................................................................................9
2.2. Kerangka Teori......................................................................................................................9
BAB III ANALISA SITUASI.........................................................................................................10
3.1 Gambaran Umum Lokasi PBL................................................................................... 10
3.2. Lima (5) Penyakit Tertinggi.................................................................................................10
3.3. Program Tahunan Puskesmas..............................................................................................10
BAB IV IDENTIFIKASI MASALAH...........................................................................................10
BAB V PENETAPAN PRIORITAS MASALAH.........................................................................10
BAB VI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH..................................................................10
6.1 Alternatif Pemecahan Masalah............................................................................................10
6.2 Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah..............................................................................10
6.3 Analisis SWOT....................................................................................................................10
BAB VII KEGIATAN INTERVENSI...........................................................................................10
7.1 Tujuan kegiatan...................................................................................................................10
7.2 Jenis kegiatan dan metode (rincian kegiatan).......................................................................10
7.3 Waktu dan Lokasi kegiatan..................................................................................................11
7.4 Tenaga pelaksana kegiatan (tugas masing-masing dijelaskan).............................................11
7.5 Sasaran kegiatan..................................................................................................................11
7.6 Target kegiatan....................................................................................................................11
7.7 Indikator keberhasilan kegiatan...........................................................................................11
7.1.1 Prosedur penilaian/evaluasi kegiatan....................................................................................11
7.1.2 Alat ukur evaluasi.................................................................................................................11
7.8 Keterbatasan intervensi........................................................................................................11
7.9 Rekomendasi untuk peningkatan kesehatan masyarakat......................................................11
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................11
8.1 Kesimpulan..........................................................................................................................11
8.2 Saran....................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................11
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Tujuan umum : Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terhadap upaya
pencegahan penyakit TBC pada masyarakat RT 02 RW 41 kelurahan Bojong Rawa
Lumbu.
2. Tujuan khusus :
1) Diketahuinya tingkat pengetahuan tentang upaya pencegahan penyakit TBC pada
masyarakat RT 002 RW 041 Kelurahan Bojong Rawalumbu.
2) Diketahuinya sikap tentang upaya pencegahan penyakit TBC pada masyarakat
RT 002 RW 041 Kelurahan Bojong Rawalumbu. Diketahuinya upaya pencegahan
penyakit TBC pada masyarakat RT 002 RW 041 Kelurahan Bojong Rawalumbu.
3) Diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan terhadap upaya pencegahan
penyakit TBC pada masyarakat RT 002 RW 041 Kelurahan Bojong Rawalumbu.
4) Diketahuinya hubungan sikap terhadap upaya pencegahan penyakit TBC pada
masyarakat RT 002 RW 041 Kelurahan Bojong Rawalumbu.
1.4. Manfaat
1) Manfaat bagi Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi Puskesmas
dalam penanganan kasus TBC di Puskemas Kelurahan Bojong Rawa Lumbu
Kota Bekasi .
2) Manfaat bagi Penderita
Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi penderita
tentang penyakit TBC.
3) Manfaat bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
pengalaman bagi peneliti dalam menyusun Laporan Praktek Belajar Lapangan
(PBL). Hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan masukan, bahan
referensi atau sumber data untuk penelitian selanjutnya.
BAB II
Tinjauan Pustaka
3. Patofisiologi TB Paru
Tempat masuk kuman Mycobacterium Tuberculosis adalah saluran pernafasan,
saluran pencernaan dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberkulosis (TBC)
terjadi melalui udara, yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil
tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.
4. Klasifikasi TB Paru
Penentuan klasifikasi penyakit dan tipe penderita penting dilakukan untuk menetapkan
paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang sesuai dan dilakukan sebelum pengobatan
dimulai. Klasifikasi penyakit Tuberkulosis paru
a. Tuberculosis Paru
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, TBC Paru dibagi dalam :
1) Tuberkulosis Paru BTA (+) Kriteria hasil dari tuberkulosis paru BTA positif
adalah Sekurang-kurangnya 2 pemeriksaan dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA (+) atau 1 spesimen dahak SPS hasilnya (+) dan foto rontgen dada
menunjukan gambaran tuberculosis aktif.
2) Tuberkulosis Paru BTA (-) Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA (-)
dan foto rontgen dada menunjukan gambaran Tuberculosis aktif. TBC Paru BTA
(-), rontgen (+) dibagi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, yaitu bentuk
berat dan ringan. Bentuk berat bila gambaran foto rontgan dada memperlihatkan
gambaran kerusakan paru yang luas.
c. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang sering terjadi pada Tuberkulosis adalah batuk yang tidak
spesifik tetapi progresif. Penyakit Tuberkulosis paru biasanya tidak tampak adanya tanda
dan gejala yang khas. Biasanya keluhan yang muncul adalah :
1) Demam terjadi lebih dari satu bulan, biasanya pada pagi hari.
2) Batuk, terjadi karena adanya iritasi pada bronkus; batuk ini membuang /
mengeluarkan produksi radang, dimulai dari batuk kering sampai batuk purulent
(menghasilkan sputum)
3) Sesak nafas, terjadi bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang sampai setengah
paru
4) Nyeri dada. Nyeri dada ini jarang ditemukan, nyeri timbul bila infiltrasi radang
sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis.
5) Malaise ditemukan berupa anoreksia, berat badan menurun, sakit kepala, nyeri
otot dan keringat di waktu di malam hari.
d. Komplikasi Tuberkulosis
Komplikasi dari TB paru adalah :
1) Pleuritis tuberkulosa
2) Efusi pleura (cairan yang keluar ke dalam rongga pleura)
3) Tuberkulosa milier
4) Meningitis tuberkulosa
2) Tahap lanjutan (continuation phase), dengan hanya memberikan 2 macam obat per hari
atau secara intermitten dengan tujuan menghilangkan bakteri yang tersisa (efek
sterilisasi), mencegah kekambuhan pemberian dosis diatur berdasarkan berat badan yakni
kurang dari 33 kg, 33 – 50 kg dan lebih dari 50 kg.
b. Terhadap keluarga
1) Terjadinya penularan terhadap anggota keluarga yang lain karena kurang pengetahuan
dari keluarga terhadap penyakit TB Paru serta kurang pengetahuan penatalaksanaan
pengobatan dan upaya pencegahan penularan penyakit.
2) Produktifitas menurun. Terutama bila mengenai kepala keluarga yang berperan sebagai
pemenuhan kebutuhan keluarga, maka akan menghambat biaya hidup sehari-hari
terutama untuk biaya pengobatan.
3) Psikologis Peran keluarga akan berubah dan diganti oleh keluarga yang
) Sosial Keluarga merasa malu dan mengisolasi diri karena sebagian besar masyarakat
belum tahu pasti tentang penyakit TB Paru .
c. Terhadap masyarakat
1) Apabila penemuan kasus baru TB Paru tidak secara dini serta pengobatan Penderita TB
Paru positif tidak teratur atau droup out pengobatan maka resiko penularan pada
masyarakat luas akan terjadi oleh karena cara penularan penyakit TB Paru
2.2. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini menggunakan teori Lawrence Green. Teori Green digunakan
untuk menganalisis penyebab masalah kesehatan. Ada dua determinan masalah kesehatan
tersebut, yakni behavioral factors (faktor perilaku), dan non-behavioral factors (faktor non
perilaku). Selanjutnya Green menganalisis, bahwa faktor perilaku sendiri ditentukan oleh 3 faktor
utama, yaitu :
Faktor Predisposisi:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Tradisi
5. Sistem
6. Nilai-nilai
Faktor Pemungkin:
Faktor Penguat:
1. Dukungan tokoh
masyarakat
2. Peraturan
Kerangka Konsep
Pengetahuan
Perilaku
Dukungan keluarga
Fasilitas Kesehatan
ANALISA SITUASI
Profil Puskesmas
Dari tabel diatas dapat diketahui ada beberapa RW yang mempunyai luas wilayah yang cukup
luas seperti di wilayah perkampungan RW 1 dan RW 2 dan beberapa RW di wilayah perumahan
seperti perumahan kemang pratama.
66403
70000
60000
50000
40000
30000
20000 11898
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam bab ini kelompok kami akan mengangkat permasalahan TBC yang terjadi pada
masyarakat di RT 002/RW 041 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu,
Kota Bekasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi kami dengan para kader dan
pembimbing lapangan di RT 002/RW 041 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan
Rawalumbu, Kota Bekasi dapat disimpulkan permasalahan yang menyebabkan timbulnya
kejadian TBC adalah:
a. Pengetahuan masyarakat tentang PHBS dan Rumah sehat sebagai Langkah awal
pencegahan TBC yang kurang akibat status Pendidikan yang rendah.
b. Tidak adanya dana rumah sehat.
c. Ventilasi dan pencahayaan yang kurang cukup.
What Where When Who Why
Pengetahuan RT 02, RW 41 Teridentifikasi Masyarakat akibat status
masyarakat Kelurahan Selama RT.02, RW.41 Pendidikan
tentang PHBS Bojong Melakukan Kelurahan yang rendah.
dan Rumah Rawalumbu, Praktik Belajar Bojong
sehat sebagai Kecamatan Lapangan (Saat Rawalumbu,
Langkah awal Rawalumbu, pengambilan Kecamatan
pencegahan Kota Bekasi. data/kuesioner) Rawalumbu,
TBC yang Kota Bekasi
kurang
How
Penyuluhan yang dilaksanakan puskesmas terkendala Pandemi Covid-19.
MACHINE MAN
Kurang tersedianya
media informasi
(pamphlet, brosur dan Rendahnya tingkat
postur) mengenai pendidikan masyarakat
pengetahuan tentang
PHBS KURANGNYA
PENGETAHUAN
PHBS UNTUK
PENCEGAHAN
TBC
Lingkungan yang padat
Terhambat kondisi menciptakan pola hidup yang
Pandemi untuk saling mempengaruhi dan
melaksanakan penyuluhan mengikuti kebiasaan-
kebiasaan antara masyarakat
yang satu dengan yang lain
METHOD MATERIAL
BAB V
Metode Bryant adalah metode penentuan prioritas masalah kesehatan dengan menggunakan
perhitungan kriteria tertentu yang telah diberi skor.
Dalam penentuan prioritas masalah, metode yang sering digunakan adalah metode Bryant , adapun
kriteria yang digunakan adalah :
Total Skala
No Masalah C P S M
(C×P×S×M) Prioritas
Pengetahuan
masyarakat
tentang PHBS
dan Rumah sehat
sebagai Langkah
awal pencegahan
1 TBC yang 3 3 4 2 72 1
kurang akibat
status
Pendidikan yang
rendah.
Tidak adanya
BAB VI
Minat masyarakat
Sarana dan prasarana Mendapat dukungan
Keterbatasan waktu yang rendah untuk
tersedia dari masyarakat
mengikuti penyuluhan
Meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat
BAB VII
KEGIATAN INTERVENSI
BAB VIII
8.1 Kesimpulan
8.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2219/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/42204/8/04.BAB%20I.pdf
LAMPIRAN-LAMPIRAN