OLEH :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT pencipta segala alam semesta beserta isinya. Karena
atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW sebagai panutan dan ikutan terbaik bagi umat yang membawa
cahaya islam. Laporan ini dibuat dengan tujuan sebagai bukti hasil peneletian atau kuliah
lapaangan yang telah dilakssanakan di Desa Lamunga.
Kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen mata kuliah Kimia Analitik
BapakAmirul Hilmi,S.Si.,M.Sc yang telah ikutserta dalam membimbing dan terimakasih juga
kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Dalam penyusunan laporan ini apabila terdapat kekurangan, saya berharap para
pembaca agar dapat memakluminya. Karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT, dan
kekurangan adalah milik kami. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada para pembaca
dan para pemerhati pendidikan untuk memberikan kritik dan sarannya kepada kami demi
kesempurnaan laporan ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2.Batasan Masalaah…………………………………………………….1
1.3.Tujuan Penulisan……………………………………………………..1
KESIMPULAN………………………………………………………….3
SARAN………………………………………………………………….4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Air raksa termasuk salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar
rendah, logam berat ini u mumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk
manusia. Beberapa logam berat lainnya adalah magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu),
kromium (Cr), dan besi (Fe). Air raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan kehidupan
biologis, tetapi dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun. Oleh karena itu, keberadaan
logam berat perlu mendapat pengawasan, terutama dari segi jumlah kandungannya di dalam
air (Noviardi drr., 2007). Air raksa dalam kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila
terjadi kontak dengan logam emas akan membentuk larutan padat (Sevruykov drr., 1960).
Larutan padat biasa disebut amalgam, yaitu merupakan paduan antara air raksa dengan
beberapa logam (emas, perak, tembaga, timah, dan seng).
Air raksa termasuk salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah,
logam berat ini umumnya sudah beracun bagi tum- buhan dan hewan, termasuk manusia.
Beberapa logam berat lainnya adalah magnesium (Mg), timbal (Pb), tembaga (Cu), kromium
(Cr), dan besi (Fe). Air raksa (Hg) diperlukan untuk pertumbuhan kehidupan biologis, tetapi
dalam jumlah berlebihan akan bersifat racun. Oleh karena itu, keberadaan logam berat perlu
mendapat pengawasan, terutama dari segi jumlah kandungannya di dalam air (Noviardi drr.,
2007). Air raksa dalam kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila terjadi kontak
dengan logam emas akan membentuk larutan padat (Sevruykov drr., 1960). Larutan padat
biasa disebut amalgam, yaitu merupakan paduan antara air raksa dengan beberapa logam
(emas, perak, tembaga, timah, dan seng).
Air raksa termasuk salah satu logam berat, dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar
rendah, logam berat ini umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan, termasuk
manusia. Beberapa logam berat lainnya adalah magnesium (Mg), timbal
(Pb), tembaga (Cu), kromium (Cr), dan besi (Fe). Air raksa (Hg) diperlukan untuk
pertumbuhan kehidupan biologis, tetapi dalam jumlah berlebihan akan
bersifat racun. Oleh karena itu, keberadaan logam berat perlu mendapat pengawasan,
terutama dari segi jumlah kandungannya di dalam air (Noviardi drr., 2007). Air raksa dalam
kondisi temperatur kamar berbentuk zat cair, bila terjadi kontak dengan logamemas akan
membentuk larutan padat (Sevruykov
drr., 1960). Larutan padat biasa disebut amalgam, yaitu merupakan paduan antara air raksa
denganbeberapa logam (emas, perak, tembaga, timah, dan seng).
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
1.1.Tabel Rincian informasi sampel
Berdasarkan hasil pemeriksaan di labolatorium sampel I air sumur pada waktu 10:15
WITA diperoleh kandungan merkurinya (Hg) yaitu 0,0063 mg/L,dan tepat pada waktu 10:22
WITA pada sampel II diperoleh kandungan merkuri yaitu 0,0034 mg/L,pada sampel III
diperoleh kandungan merkuri sebanyak 0,0023 mg/L,kemudian pada sampel ke IV
kandungan merkuri yang diperoleh yaitu 0,0004 mg/L.Adapun kandungan merkuri terendah
terdapat pada sumur ke 5 yaitu 0,0001 mg/L. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa jarak dari
lokasi pengolahan pertambangan emas glondongan menentukan tingkat konsentrasi merkuri
(Hg) yang terakumulasi dari dalam air sumur,dimana semakin dekat jarak dan lokasi
pengolahan pertambangan maka semakin lebih tinnggi pula konsentrasinya jika
dibandinngkan dengan lokasi yang berada jauh dari tmpat pengolahan pertambangan emas
tradsional atau glondongan.Salah satu yang mempengaruhi kualitas air sumur adalah jarak
terhadap sumber pencemar.Pencemaran sumur galian dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya adaalah kondisi geografis,hidrogeologi,topografi tanah,musim,aluran air tanah
dan konstruksi bangunan fisik sumur gali.Jarak sumber pencemaraan bahan kimia terhadap
air sumur yang diperbolehkan adalah 200 meter,sedangkan di Desa Lamunga terdapat sumur
masyarakat yang jaraknya < 200 meter dari lokasi pengelolaan emas glondongan.Tetapi air
sumur warga masih aman dalam baatas aman untuk dipergunakan untuk keperluan sehari-hari
dikarenaakan seluruh sumur memiliki dinding yang berbahan beton yang kedap air sedalam ±
3 meter sehingga mengurangi pencemaaran terhadap air bersih.Dinding sumur yang
memenuhi persyaratan sannitassi adaalaah dinding sumur yang berbahan kedap air,tujuannya
sebagai proteksi terhadaap bakteri-bakteri yang aadaa didalam tanah,sehingga air dapaat
terjaga dan tidak tercemar.
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1.Kandungan merkuri terendah terdapat pada sumur 5 yaitu 0,0001 mg/L dan kadar merkuri
tertinggi terdapaat paada sumur 1 yaitu 0,0063 mg/L.
2. Jarak dari lokasi pengolahan pertambangan emas glondongan menentukan tingkat
konsentrasi merkuri (Hg) yang terdapat di tiap-tiap sumur.
B.SARAN
1.Kepada para penambang emas yang disekitar pemukiman masyarakat agar mematuhi
peraturan /UU yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar masyarakat Desa Lamunga sehat
dan terjamin..
2.Kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat diharapkaan agar melakukan pemantauan
aktivitas penambaangan emas glondongan,daan melakukan penyuluhan kepada para
penambang agar melakukan pengolaahan terlebih dahulu sebelum membuang limbah yang
mengandung merkuri ke lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/66119-ID-pencemaran-air-raksa-hg-sebagai-
dampak-p.pdf.Dinas lingkungan hidup dan kehutanan,Nusa Tenggara Barat,28 Januari 2022.