Penulis :
Dosen Pengajar :
KEDIRI
2022
Kata Pengantar
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat dan berkat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas berkat dan penyertaan-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Safari Hasan, S.IP., MMRS
yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga
kepada diri saya sendiri yang telah dengan semangat mampu mengerjakan
makalah ini dengan tepat waktu.
i
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB II ISI..........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Six Sigma.............................................................................................3
2.2 Konsep Metode Six Sigma.....................................................................................4
2.3 Keunggulan Six Sigma...........................................................................................7
2.4 Faktor Penting Dalam Six Sigma...........................................................................7
2.5 Langkah-langkah Dalam Six Sigma.......................................................................8
2.6 Kualitas dan Jasa..................................................................................................10
2.7 Kepuasan Pelanggan............................................................................................10
2.8 Kualitas Layanan..................................................................................................11
2.9 Implementasi kualitas pelayanan di rumah sakit..................................................11
BAB III PENUTUP.........................................................................................................15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................15
3.2 Saran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit adalah salah satu fasilitas yang penting di tengah masyarakat
karena mampu menawarkan pelayanan kesehatan untuk penyembuhan serta
rehabilitasi. Rumah sakit sering menghadapi masalah ketika konsumen merasa
tidak puas denagn pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit.(Fajrianti
and Muhtadi, no date)
Kepuasan yang dirasakan oleh pasien saat menerima pelayanan dari rumah
sakit sangat bergantung pada pelayanan yang diberikan rumah sakit. Oleh sebab
itu rumah sakit harus mampu memberikan perlayanannya guna menunjang
kesembuhan pasien dan membangkitkan kepercayaan diri pasien untuk berjuang
melawat penyakit. (Fajrianti and Muhtadi, no date)
1
Paisen adalah bagian yang sangat penting dalam perkembangan industry
kesehatan sekaligus pasien sebagai pelanggan. (Fajrianti and Muhtadi, no date)
Kualitas pelayanan yang baik harus selalu diciptakan karena tanpa kualitas
pelayanan yang baik dapat terjadi kekecewaan oleh pasien, pelanggan, dan
masyarakat sekitar yang mengakibatkan berdampak pada loyalitas mereka. Dalam
menerapkan kualitas pelayanan maka harus menggunakan suatu alat untuk
memperbaiki kualitas suatu produk pelayanan yaitu memggunakan Lean Six
Sigma. (Ato’illah and Hartono, 2017)
2
BAB II
ISI
Six Sigma adalah komitmen serta filosofi dari semua manajemen yang
bertabiat unggul, fokus kepada pelanggan, fokus kepada kenaikan mutu, serta
pengambilan keputusan yang berlandaskan pada informasi, dan Six Sigma
membawa organisasi terhadap pergantian dari kebutuhan pelanggan, pasar, serta
teknologi sehingga karyawan, pelanggan, dan organisasi dapat diuntungkan.
Six Sigma merupakan sebuah sistem yang menyeluruh dan fleksibel guna
menggapai, memberikan sokongan serta mengoptimalkan proses usaha, yang
berfokus terhadap uraian hendak kebutuhan pelanggan dengan memanfaatkan
kenyataan, informasi, serta analisis statistic serta terus menerus mencermati
pengaturam, revisi, dan proses usaha dikaji ulang.
3
2.2 Konsep Metode Six Sigma
DMAIC yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, Control) adalah model
pendekan Six Sigma yang paling umum digunakan, yaitu :
a. Define
1. Project Statement
4
2. Peta Aliran Proses (Mapping Process)
b. Measure
5
a) DPMO dinilai terlebih dahulu
b) Mengobservasi nilai DPMO memakai tabel konversi
kemudian sesudah kita mendapat nilai DPMO dan level
sigma maka besar baseline kinerja bisa diketahui.
2. Pengukuran tingkat kapabilitas proses (capability process)
b.
c. Analyze
d. Improve
e. Control
6
Six Sigma perlu distandarisasi. Kemudian, sesuai dengan konsep DMAIC,
perbaikan terus-menerus dari jenis masalah lain dilakukan.
2.1
2.2
Manfaat penerapan Six Sigma akan tidak sama antara rumah sakit
dengan rumah sakit lainnya, tergantung pada rumah sakit tempatnya
beroperasi. Menurut Pande & Peter pada pada hal-hal berikut ini Six
Sigma membawa perbaikan :
1. Pembatasan biaya
2. Pembaruan produktivitas
3. Perkembangan pangsa pasar
4. Mempertahankan pelanggan
5. Mengurangi waktu siklus
6. Pembatasan cacat
7. Peningkatan produk / jasa
2.1
7
2.4 Faktor Penting Dalam Six Sigma
c. Inovasi Training
e. Tradisi Baru
8
manufaktur yang memproduksi alat tulis sesuai metode DMAIC.
Identifikasi proyek Six Sigma dalam penelitian ini didasarkan pada proses
dan pola cacat di setiap bagian. Metode FMEA memungkinkan membuat
rekomendasi untuk peningkatan kualitas.
9
2.6 Kualitas dan Jasa
Kualitas diartikan sebagai seperangkat karakteristik produk yang
mendukung keahliannya untuk memenuhi kepentingan spesifik atau yang
ditentukan. Kualitas umumnya didefinisikan sebagai kepuasan pelanggan
atau kesesuaian dengan kebutuhan atau persyaratan.
10
pengertian tersebut, kualitas pelayanan dapat dicapai melalui: memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasien serta akurasi distribusi mencapai tingkat
yang diharapkan klien. Aspek kualitas pelayanan digunakan untuk
memperlancar evaluasi dan pengukuran kualitas pelayanan telah
dikembangkan suatu instrumen kualitas pelayanan yang dapat diartikan
dengan Serqual (Service Quality).
11
rumah sakit dan sistem pelayanan kesehatan bermaksud agar pengguna
pelayanan kesehatan memperoleh pelayanan yang tepat, benar dan efektif.
Usaha ini mencakup manajemen kualitas total atau peningkatan kualitas
teris-menerus, desain ulang, dan implementasi Six Sigma yang relatif baru.
Meskipun upaya untuk meningkatkan kualitas ini, masalah kualitas yang
serius tetap ada dalam sistem perawatan kesehatan saat ini. Identifikasi
strategi untuk kualitas layanan yang lebih baik harus terus menjadi
prioritas bagi manajer rumah sakit.
12
lain yang diikuti adalah Mount Carmel Health System di Ohio, Charleston
Regional Medical Center di West Virginia, dan Thibodaux Regional
Medical Center di Louisiana.
13
o) Pengurangan jumlah infeksi luka pasca operasi dan masalah yang
terkait dengan itu
p) Peningkatan jadwal pemeriksaan MRI
q) Peningkatan waktu untuk pemesanan obat
r) Peningkatan pengerahan farmasi atau perawat
s) Peningkatan kapasitas operasi
t) Perbaikan siklus pendapatan
u) Pengurangan level inventori
v) Perbaikan ketepatan registrasi pasien
w) Perbaikan retensi karyawan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Six Sigma merupakan cara atau metode untuk meningkatkan
proses suatu usaha atau bisnis yang tujuannya sebagai alat untuk
mengurangi dan menemukan faktor yang dapat menyebabkan kesalahan
yang dapat meningkatkan produktivitas, mendapat pengembalian investasi,
da memenuhi keluhan pasien di rumah sakit secara efektif.
Menurut Pande & Peter perbaikan pada hal-hal berikut ini adalah
yang ada di Six Sigma :
1. Pembatasan biaya
2. Pembaruan produktivitas
15
3. Perkembangan pangsa pasar
4. Mempertahankan pelanggan
5. Mengurangi waktu siklus
6. Pembatasan cacat
7. Peningkatan produk / jasa
3.2 Saran
Dari kesimpulan yang sudah dijelaskan menurut kami Rumah Sakit
memerlukan dan harus meningkatkan kualitas layanannya terutama dalam
aspek kualitas jasa, kualitas pelayanan, dan kepuasan pelanggan dengan
metode Six Sigma. Tetapi metode ini bukan metode yang terbaik, Rumah
Sakit bisa menggunakan metode lain seperti Balanced Score Card, Total
Quality Management, dll
16
DAFTAR PUSTAKA
Ato’illah, M. and Hartono, H. (2017) ‘Implementasi Lean Six Sigma Dalam
Penentuan Prioritas Perbaikan Kualitas Pelayanan Padarumah Sakit Di Kabupaten
Lumajang’, Wiga : Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi, 7(2), pp. 97–107. doi:
10.30741/wiga.v7i2.153.
17