Anda di halaman 1dari 4

Pelayanan Radiologi Klinik

Pasal 1
Pelayanan radiologi klinik menetapkan regulasi pelayanan radiologi
klinis di rumah sakit.

Pasal 2

Pelayanan radiodiagnostik, imajing dan radiologiIntervensional (RIR)


meliputi:

1. Pelayanan radiodiagnostik;

2. Pelayanan diagnostik Imajing; dan

3. Pelayanan radiologi intervensional.

Pasal 3

Terdapat pelayanan radiologi klinik selama 24 jam, 7 (tujuh) hari


seminggu, sesuai dengan kebutuhan pasien.

Pasal 4

Rumah Sakit menetapkan seorang yang kompeten dan


berwenang, bertanggung jawab mengelola pelayanan RIR.

Pasal 5

Pelayanan Radiodiagnostik, Imajing dan Radiologi Intervensional


berada dibawah pimpinan seorang yang kompeten dan
berwenang memenuhi persyaratan peraturan perundangan.

Pasal 6

Pimpinan radiologi klinik bertanggung jawab mengelola fasilitas dan


pelayanan RIR, termasuk pemeriksaan yang dilakukan di tempat tidur
pasien (POCT), juga tanggung jawabnya dalam melaksanakan
regulasi RS secara konsisten, seperti pelatihan, manajemen
logistik, dan sebagainya.

Pasal 7
Tanggung jawab pimpinan pelayanan radiologi diagnostik imajing,
dan radiologi intervensional antara lain:
1. Menyusun dan evaluasi regulasi.
2. Pengawasan pelaksanaan administrasi.
3. Melaksanakan program kendali mutu (PMI dan PME) dan
mengintegrasikan program mutu radiologi dengan program
Manajemen Fasilitas dan Keamanan serta program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di rumah sakit.
4. Memonitor dan evaluasi semua jenis pelayanan RIR.
5. Mereview dan menindak lanjuti hasil pemeriksaan pelayanan
RIR rujukan.

Pasal 8

Direktur menetapkankan penanggung jawab radiologi klinik yang


memiliki kompetensi sesuai ketentuan dengan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 9

Semua staf radiologi klinik mempunyai pendidikan, pelatihan,


kualifikasi dan pengalaman yang dipersyaratkan untuk mengerjakan
pemeriksaan.

Pasal 10

Rumah sakit menetapkan mereka yang bekerja sebagai staf radiologi


dan diagnostik imajing yang kompeten dan berwenang melakukan
pemeriksaan radiodiagnostik, imajing dan radiologi intervensional,
pembacaan diagnostik imajing, pelayanan pasien di tempat tidur
(POCT), membuat interpretasi, melakukan verifikasi dan serta
melaporkan hasilnya, serta mereka yang mengawasi prosesnya.

Pasal 11
Staf pengawas dan staf pelaksana teknikal mempunyai latar belakang
pelatihan, pengalaman, ketrampilan dan telah menjalani orientasi
tugas pekerjaannya. Staf teknikal diberi tugas pekerjaan sesuai latar
belakang pendidikan dan pengalaman mereka. Sebagai tambahan,
jumlah staf cukup tersedia untuk melakukan tugas, membuat
interpretasi, dan melaporkan segera hasilnya untuk layanan darurat.
Pasal 12

1. Staf radiologi klinik yang membuat interpretasi telah memenuhi


persyaratan kredensial

2. Staf radiologi klinik dan staf lain yang melaksanakan pemeriksaan


termasuk yang mengerjakan tindakan di Ruang Rawat pasien,
memenuhi persyaratan kredensial.

Pasal 13

Rumah sakit menetapkan kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan


radiologi klinik regular dan cito.

Pasal 14
Hasil pemeriksaan cito, antara lain dari unit darurat, kamar operasi,
unit intensif diberi perhatian khusus terkait kecepatan hasil
pemeriksaan. Jika pemeriksaan dilakukan melalui kontrak (pihak
ketiga) atau radiologi rujukan, kerangka waktu melaporkan hasil
pemeriksaan mengikuti ketentuan rumah sakit dan MOU dengan
radiodiagnostik, imajing dan radiologi intervensional (RIR) rujukan.

Pasal 15

1. Rumah sakit menetapkan kerangka waktu penyelesaian


pemeriksaan radiologi klinik.

2. Dilakukan pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian


pemeriksaan radiologi klinik.

3. Dilakukan pencatatan dan evaluasi waktu penyelesaian


pemeriksaan cito.

4. Terdapat bukti pencatatan dan evaluasi pelayanan radiologi


rujukan.

Pasal 16

Film X-ray dan bahan lainnya tersedia secara teratur.


Pasal 17

Untuk menjamin pelayanan radiologi dapat berjalan dengan baik


maka pimpinan rumah sakit harus memastikan ketersediaan
sarana dan prasarana pelayanan radiologi. Perencanaan kebutuhan
dan pengelolaan bahan habis pakai dilakukan sesuai ketentuan
yang berlaku.

Pasal 18

1. Rumah sakit menetapkan proses pengelolaan logistik film x-ray,


reagens, dan bahan lainnya, termasuk kondisi bila terjadi
kekosongan.

2. Semua film x-ray disimpan dan diberi label, serta didistribusi sesuai
pedoman dari pembuatnya atau instruksi pada kemasannya.

Pasal 19

Rumah sakit menetapkan program kendali mutu, dilaksanakan,


divalidasi dan didokumentasikan.

Pasal 20

Kendali mutu dalam pelayanan radiodiagnostik terdiri dari


Pemantapan Mutu Internal dan Pemantaoan Mutu Eksternal.
Kedua hal tersebut dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundangan.

1. Terdapat bukti bahwa unit radiologi klinik telah melaksanakan


Pemantapan Mutu Internal (PMI).

2. Terdapat bukti bahwa unit radiologi klinik melaksanakan


Pemantapan Mutu Eksternal (PME).

Anda mungkin juga menyukai