Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“RUANG VEKTOR UMUM”


Mata Kuliah : Aljabar Linear

DOSEN PENGAMPU :
Dr. RIRI SYAHFITRI LUBIS, S.Pd, M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
MATEMATIKA 1/SEMESTER IV
DELLA ARSITA SARI (0703201001)
LYRA ANANDA (0703201002)
MAUDYA NUR AZURA (0703201003)
DINDA PERMATA SARI (0703201004)

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan pertolongannya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Ruang Vektor Umum” ini
tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Riri Syahfitri Lubis, S.Pd,
M.Si selaku dosen mata kuliah Aljabar Linear yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 26 Juni 2022

Penulis

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Ruang Vektor ............................................................................................................ 3
B. Sub Ruang Vektor ..................................................................................................... 4
C. Contoh Kasus Penerapan Vektor dalam Kehidupan Sehari-hari .............................. 6
D. Wahdatul Ulum yang berkaitan dengan Vektor/Ruang Vektor ................................ 8

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ruang vector adalah struktur matematika yang dibentuk oleh sekumpulan vector yaitu
objek yang dapat dijumlahkan dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang dinamakan scalar.
Ruang vector menurut Bright dan Krammer adalah himpunan yang dilengkapi dengan dua
operasi penjumlahan dan perkalian scalar (bilangan real) yang memenuhi syarat-syarat tertentu.
Pengetahuan tentang ruang vector digunakan untuk mempelajari ruang-ruang lain seperti ruang
bernorma dan ruang-ruang hasil dalam.

Misalkan adalah suatu ruang vector atas lapangan dan adalah dua vector dalam.
Kombinasi linear dari dan adalah vector-vektor yang diperoleh melalui operasi perkalian scalar
dan penjumlahan terhadap kedua vector tersebut. Pada ruang vector tersebut vector-vektor
diperoleh melalui operasi perkalian skalar dan penjumlahan terhadap dua vector tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan pokok
dalam penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan ruang vector?


2. Bagaimana cara menentukan suatu himpunan merupakan suatu ruang vector?
3. Apa yang dimaksud dengan sub ruang vector?
4. Bagaimana cara menentukan suatu himpunan merupakan suatu sub ruang vector?
5. Apa saja contoh kasus yang berkaitan dengan ruang vektor dalam kehidupan sehari-hari?
6. Ayat Al-Qur‟an apa saja yang tersirat tentang ruang vektor?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai
tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:

1
1. Mengetahui dan memahami tentang ruang vector.
2. Mengetahui dan memahami tentang sub ruang vector.
3. Mengetahui dan memahami contoh kasus tentang ruang vektor dalam kehidupan sehari-
hari.
4. Mengetahui dan memahami adanya ayat Al-Qur‟an yang tersirat tentang ruang vektor.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ruang Vektor
Definisi 3.7 :
Misalkan V adalah sebarang himpunan benda pada mana di definisikan dua operasi,
yakni penambahan dan perkalian dengan scalar (bilangan real). Jika aksioma- aksioma berikut
dipenuhi oleh semua u, v, w di dalam V dan oleh semua scalar k dan l, maka kita menamakan V
sebuah ruang vector (vector space) dan benda- benda di dalam V kita namakan vector.

1. Jika u dan v adalah benda-benda di dalam V, maka u + v berada di dalam V.


2. u + v = v + u

3. u +( v + w ) = ( u + v ) + w

4. Ada sebuah benda 0 di dalam V sehingga 0 + u = u + 0 = u untuk semua u di dalam V.


5. Untuk setiap u di dalam V, ada sebuah benda –u di dalam V yang dinamakan
negative u sehingga u + (-u ) + u = 0
6. Jika k adalah sebarang bilangan rill dan u adalah sebarang benda di dalam V, maka ku
berada di dalam V.
7. k( u + v ) = ku + kv
8. ( k + l )u = ku + lu
9. k( lu ) = ( kl )u
10. lu = u

Contoh ruang vektor :


Diketahui O = {0}. Buktikan apakah vektol nol merupakan ruang vector atau bukan
Penyelesaian :
O = {0} yang dilengkapi dengan penjumlahan dan perkalian scalar yang biasa, termasuk
ruang vector, karena memenuhi syarat aksioma ruang vector.
1. 0 + 0 = 0 ∈ O (tertutup)
2. 0 + 0 = 0 + 0 = 0 (komutatif)

3
3. (0 + 0) + 0 = 0 + (0 + 0) = 0 (asosiatif)

4. Ada 0 ∈ O, yang bersifat 0 + 0 = 0 + 0 = 0 (memuat identitas)


5. Jika 0 ∈ O, maka selalu ada -0 = 0 ∈ O, sehingga 0 + (-0) = -0 + 0 = 0 (memuat
invers)
6. k0 = 0 ∈ O (tertutup)
7. k(0 + 0) = k0 + k0 = 0 + 0 = 0 (distribusi scalar)
8. (k + l)0 = k0 + l0 = 0 + 0 = 0 (distribusi scalar)
9. (kl)0 = k(l0) = 0 (asosiatif scalar)
10. l.0 = 0 (perkalian dengan scalar)

Oleh karena himpunan O memenuhi seluruh syarat aksioma ruang vector maka himpunan O
merupakan ruang vector.

Contoh bukan ruang vector :

Tentukan apakah himpunan M = {[ ] ∈ } Merupakan ruang vector maka himpunan

0 merupakan ruang atau bukan?

Jika M = {[ ] ∈ } Yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan yang biasa

dimatriks 2 x 2 dan perkalian dengan scalar yang biasa di matriks maka M bukan merupakan
ruang vector, karena tidak memenuhi aksioma ketertutupan terhadap operasi penjumlahan.

Bukti:

Misalkan [ ] [ ] [ ] [ ]

B. Sub Ruang Vektor


Definisi 3.8 :
Suatu himpunan bagian W dari suatu ruang vector V disebut suatu sub ruang dari V jika
W sendiri adalah suatu ruang vector dibawah penjumlahan dan perkalian scalar yang
didefinisikan pada V.

Teorema 3.2 :

4
Jika W adalah sebuah himpunan dari satu atau lebih vector dari sebuah ruang vector V, maka W
adalah sebuah sub ruang dari V jika dan hanya jika dipenuhi 3 aksioma berikut :

1. 0 merupakan anggota dari W.


2. Jika u dan v adalah vector-vektor di dalam W, maka u + v berada di dalam W.
3. Jika k adalah sebarang skalar dan u adalah sebarang vector di dalam W, maka ku berada
di dalam W.

Contoh sub ruang :

Diketahui himpunan S {[ ] ∈ }, Buktikan apakah merupakan sub ruang atau

bukan?
Penyelesaian :

1. [ ]=[ ] ∈

Karena, a = 3 b

c = -2 b

maka [ ] merupakan anggota dari himpunan S

2. [ ],[ ] ∈

Maka,

[ ] [ ] [ ]

Jadi,

5
Akibatnya [ ] [ ]∈

3. Ambil [ ] ∈ ∈

[ ] [ ]

Karena [ ] ∈ x = 3 y; z = -2y

Maka [ ] ∈

Sehingga diperoleh bahwa S merupakan sub ruang karena memenuhi ketiga syarat sub ruang.

Contoh bukan sub ruang

Diketahui himpunan T{[ ] ∈ }, Buktikan apakah T merupakan sub ruang

atau bukan?
Penyelesaian:

Terlebih dahulu buktikan apakah [ ] ∈ Jika [ ] ∈ maka 0 = 3(0) + 1 = 1 (kontradiksi) karena

[ ]∈ Maka himpunan T bukan merupakan Sub Ruang.

C. Contoh Kasus Penerapan Vektor Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Ada banyak contoh kasus penerapan vektor dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah :

1. Disaat penerjun menjatuhkan diri dari pesawat, tempat ia jatuh tidak tepat di bawah
kapal, tetapi jauh melenceng karena adanya dua vektor gaya yaitu gaya gravitasi dan gaya
dorong angin.
6
2. Dalam suatu kejadian seorang pemanah menarik anak panah dari busurnya sebenarnya
arah gerak anak panah merupakan penjumlahan vektor gaya tarik tali dari kedua ujung
busur tersebut.

3. Pesawat terbang yang ingin terbang dan mendarat menggunakan metode vektor, sehingga
ketika turun tidak langsung jatuh kebawah, tapi melalui arah vektor yang disesuaikan.
Dengan demikian orang-orang yang berada didalamnya pun tidak jatuh atau terombang-
ambing

4. Konsep vektor juga diaplikasikan terhadap orang yang sedang bermain layang-layang.
Sehingga arah layang-layang yang sedang terbang tidak lurus terhadap orang yang
memegang tali layangan. Dengan demikian orang tersebut dapat melihat layangan lebih
jelas karena ada pengaruh vektor.

5. Seorang pilot pada pesawat terbang menggunakan komputer navigasi yang dihubungkan
dengan cara vektor, sehingga seorang pilot yang mengemudi tidak salah arah atau
berpindah di tempat yang tidak diinginkan

6. Dalam sains komputer vektor digunakan untuk pembuatan gravis. Grafis adalah gambar
yang tersusun dari koordinat-koordinat. Dengan demikian sumber gambar yang muncul
pada layar monitor komputer terdiri atas titik-titik yang mempunyai nilai koordinat.
Layar Monitor berfungsi sebgai sumbu koordinat x dan y. Grafis vektor adalah objek
gambar yang dibentuk melalui kombinasi titik-titik dan garis dengan menggunakan
rumusan matematika tertentu. Contoh software yang menggunakan vektor adalah
CorelDRAW dan Adobe Illustrator. Dalam software komputer seperti AutoCAD, Google
SketchUp dll, terdapat penghitungan vektor yang terkomputerisasi. Program tersebut
berfungsi sebagai penggambar rancangan bangunan 3D sebelum membangun bangunan
sebenarnya. Dalam progeam tersebut terdapat tiga sumbu, sumbu X, sumbu Y dan sumbu
Tegak (3 dimensional).

7. Untuk transportasi laut, misalnya seseorang menyebrangi sungai dengan perahu dan ada
arus sungai yang membuat jarak tempuh tidak sama dengan lebar perahu. Arus sungai

7
juga membuat perahu agak terseret sehingga jaraknya semakin jauh dan waktu tempuh
semakin lama (kecepatan perahu dan kecepatan sungai memiliki nilai dan arah yang akan
memengaruhi resultan vektor kecepatan perahu yang sebenarnya).

8. Pada saat seorang anak bermain jungkat-jungkit, pada bidang miring menggunakan gaya
vektor, sehingga anak tersebut tidak jatuh dari bidang miring itu.

D. Wahdatul „Ulum Yang Berkaitan Dengan Vektor/Ruang Vektor

Secara tidak langsung vektor sudah diungkap oleh Al-Qur'an. Menurut definisinya vektor
adalah besaran yang mempunyai besaran dan arah. Besaran dapat diartikan sebagai nilai yang
terkandung, esensi atau istilah lain yang mempunyai bobot. Vektor diisyaratkan dalam beberapa
surat dalam Al-Qur‟an, diantaranya ialah:

1. QS. Ar-Rum : 20

Manusia diciptakan dan hidup di dunia sebagai titik awal sebuah kehidupan,
sebagaimana titik awal suatu vektor adalah awal mula vektor itu bekerja. Allah berfirman:

ٍ ‫َو ِم ْه ٰا ٰيزِ ٖٓه ا َ ْن َخلَقَ ُك ْم ِ ّم ْه ر ُ َشا‬


َ‫ة ث ُ َّم اِرَآ ا َ ْوز ُ ْم ثَش ٌَش ر َ ْىزَش ُِش ْون‬
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah,
kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak”. (QS. Ar-Rum : 02)

2. QS. An-Nisa : 36

Setelah manusia diciptakan dan terlahir ke dunia, maka manusia diperintahkan untuk
menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. Allah berfirman:

‫سبوًب َوثِزِي ْالقُ ْشثَى‬ َ ‫ش ْيئًب َوثِ ْبل َىا ِلذَي ِْه إِ ْح‬
َ ‫َّللاَ َوالَ ر ُ ْش ِش ُكىاْ ثِ ِه‬
َّ ْ‫َوا ْعجُذُوا‬
‫ت‬
ِ ‫بح‬
ِ ‫ص‬ َّ ‫ت َوال‬ ِ ُ‫بس ْال ُجى‬ ِ ‫بس رِي ْالقُ ْشثَى َو ْال َج‬ ِ ‫يه َو ْال َج‬ ِ ‫سب ِك‬َ ‫َو ْاليَزَب َمى َو ْال َم‬
َ‫ت َمه َكبن‬ َّ ‫ذ أ َ ْي َمبوُ ُك ْم إِ َّن‬
ُّ ‫َّللاَ الَ يُ ِح‬ ْ ‫سجِي ِل َو َمب َملَ َك‬
َّ ‫ت َواث ِْه ال‬
ِ ‫ثِبل َجى‬
ً ‫ُم ْخزَبالً فَ ُخ‬
‫ىسا‬
8
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan
hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri. ”(QS. An-Nisa : 63).

3. QS. Ali Imran : 112

Allah juga berfirman:

‫بس‬ ِ ‫ذ َعلَ ْي ِه ُم ال ِزّلَّخُ اَيْهَ َمب ث ُ ِقفُ ْٖٓىا اِ َّال ِث َح ْج ٍل ِ ّمهَ ه‬


ِ َّ‫َّللا َو َح ْج ٍل ِ ّمهَ الى‬ ْ َ‫ض ِشث‬
ُ
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada
tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia ” (QS Ali imran : 110)

4. QS. Al-Jumu‟ah : 8

Sementara itu ibarat vektor yang memiliki titik terminus atau titik akhir, maka dalam
proses kehidupannya semua manusia hendaknya juga memiliki “arah” tujuan yang jelas
untuk menuju ke titik terminal akhir tersebut. Terminal titik akhir yang dimaksud adalah
maut (kematian). Hal ini ditegaskan Allah dalam firmannya:

ِ ‫ِي ر َ ِف ُّش ْونَ ِم ْىهُ فَ ِبوَّهٗ ُم ٰل ِق ْي ُك ْم ث ُ َّم ر ُ َشد ُّْونَ اِ ٰلى َعب ِل ِم ْالغَ ْي‬
‫ت‬ َ ‫قُ ْل اِ َّن ْال َم ْى‬
ْ ‫د الَّز‬
َ‫ش َهبدَحِ فَيُىَ ِجّئ ُ ُك ْم ثِ َمب ُك ْىز ُ ْم ر َ ْع َملُ ْىن‬ َّ ‫َوال‬
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka Sesungguhnya
kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan”. (QS. Al- Jumu’ah : 8)

5. QS. Al-Maidah : 35

Makna filosofi dari vektor nol adalah seberapa jauh pun kita melangkah seberapa kali
pun kita mencoba ketika ujung jalan yang kita tempuh kembali kepada pangkalnya
(menyerah) maka yang akan kita hasilkan adalah nol tidak berarti apa-apa. Allah berfirman:

9
‫يبًيهبالزيهءامىىااْرقىاْاللهىاثزغىااليهبلىسيلخوجهذوافيسجيله~لعلّكمزفلحى‬
‫ن‬
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapatkan
keberuntungan. ”

6. QS. Ali Imran : 97

َ ‫ع اِلَ ْي ِه‬
‫س ِج ْي ًل‬ َ ‫طب‬ ِ ‫بس ِح ُّج ْالجَ ْي‬
َ َ ‫ذ َم ِه ا ْسز‬ ِ َّ‫ّلِل َعلَى الى‬
ِ ‫َو ِ ه‬
“Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke
Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (QS. Ali
Imran : 97)

7. QS. Al-Baqarah:150

“Dan dari manapun engkau (Muhammad) keluar, maka hadapkanlah wajahmu ke arah
Masjidilharam. Dan di mana saja kamu berada, maka hadapkanlah wajahmu ke arah itu, agar
tidak ada alasan bagi manusia (untuk menentangmu), kecuali orang-orang yang zalim di antara
mereka. Janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, agar Aku
sempurnakan nikmat-Ku kepadamu, dan agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah:150)

Dari ayat diatas, istilah vector sudah tersirat diatas Al-Qur‟an. Dari definisinya vector
merupakan suatu besaran yang mempunyai besaran dan arah. Ayat dari atas yang mempunyai
arti “Dan dari mana saja kamu (keluar), Maka palingkanlah wajah mu arah Masjid Haram.

10
Dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajah mu ke arahnya”
mengisyaratkan sesuatu vector.

Vector yang mempunyai titik pangkal dan titik ujung. Pada ayat terdapat kalimat “
” yang mempunyai arti “maka palingkanlah wajahmu kearah”. Dari kalimat tersebut
tersirat bahwa tujuan dari kejadian tersebut. Yang berarti jika terdapat tujuan maka terdapat
awal dari suatu kejadian. Tujuan tersebut dalam vector dapat disebut dengan titik ujung.
Sedangkan awal dari suatu kejadian tadi dapat disebut dengan titik pangkal.

Yang dimaksud dengan titik ujung dari ayat diatas adalah kata “ ” yang
berarti Masjid Haram. Adapun yang dimaksud dengan titik pangkal dari ayat 150 surat Al-
Baqarah adalah kata “ ” yang berarti “dan dari mana saja kamu (keluar)” dan
kata “ ” yang berarti “dan dimana saja kamu (keluar)”. Jika dari titik awal ke titik
ujung dihubungkan maka terbentuklah sebuah garis yang mempunyai arah dari titik awal ke
ujung.

Vector tidak hanya mepunyai arah, akan tetapi juga mempunyai besaran atau nilai.
Dalam hal ini kami mengibaratkan besaran adalah esensi. Esensi merupakan kandungan yang
terdapat pada suatu kejadian. Misalkan shalat, jika seseorang menghadap kea rah masjid haram
dalam keadaan sholat, maka kandungan daripada sholat tersebut adalah esensi, yang tidak lain
adalaah besaran. Dari fenomena tersebut berarti terdapat vector seseorang yang sedang sholat.

8. QS. Al-Baqarah:150

“Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi„ar (agama) Allah. Maka
barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan
sa„i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah : 150)

11
Ayat diatas menjelaskan tentang sa‟I, yang berarti lari-lari kecil dari Shafaa dan
Marwa sebanyak tujuh kali. Yang dimulai dari Shafaa dan berakhir di Marwa. Seseorang yang
sedang melaksanakan sa‟I terbagi menjadi dua vector, yaitu vector lari-lari kecil dari Shafaa ke
Marwa dan vector lain-lain kecil dari Marwa ke Shafaa. Misalkan vector lari-lari kecil dari
Shafaa ke Marwa dilambangkan dengan maka vector lari-lari dari Marwa ke Shafaa
dilambangkan karena jika sebuah vector arahnya berlawanan dengan vector lain maka
vector tersebut sama dengan negative daripada vector lain. Maka selisih dari vector dengan
adalah ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ ‖ Yang berarti norma dari dua kali lari-
lari kecil tersebut adalah 2 kali jarak antara Shafaa dan Marwa. Sehingga seseorang yang
melakukan sa‟I itu normanya adalah 7 kali jarak antara Shafaa dan Marwa.

Kalau ayat diatas tersirat daripada makna norma, maka jelaslah tersirat juka makna
dari pada hasil kali dalam, begitu juga makna semi hasil kali dalam. Sehingga semi hasil kali
dalam daripada seseorang yang sedang melakukan sa‟I adalah [ ] ‖ ‖ ‖ ‖‖ ‖
‖ ‖‖ ‖. Yang berarti semi hasil kali dalam sama dengan empat puluh Sembilan jarak
antara Shafaa dan Marwa dikalikan dengan jarak antara Shafaa dan Marwa lagi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ruang vector adalah struktur matematika yang dibentuk oleh sekumpulan vector yaitu
objek yang dapat dijumlahkan dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang dinamakan scalar.
Suatu himpunan dapat dikatakan suatu ruang vector apabila memenuhi syarat aksioma tertentu.

Suatu himpunan bagian W dari suatu ruang vector V disebut suatu sub ruang dari V jika
W sendiri adalah suatu ruang vector dibawah penjumlahan dan perkalian scalar yang
didefinisikan pada V.

Sebuah vector w dinamakan kombinasi linier dari vector-vektor jika


vector-vektor tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk:

adalah scalar

B. Saran
Dengan adanya pembahasan pada makalah ini diharapkan pembaca terutama pada diri
penulis sendiri hendaknya lebih memahami dan mempelajari tentang vektor/ruang vector.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anton, Howard. 1993. Aljabar Linear Elementer edisi 5. Jakarta : Erlangga

Anton, Howard. 2002. Aljabar Linear Elementer Jilid 1 edisi 8. Jakarta : Erlangga Purwanto,

Arfken, G.B, Webber J.H. 2007. Mathematical Methods for Physicist Fifth Edition. A Harcourt
Science and Technology.

Ari Kusumastuti. 2008. Analisis Vektor Kajian Teori dengan Pendekatan Al-Qur‟an. UIN -
Malang Press: Malang.

Gunawan, Zeny. 2012. Isyarat Ghaib Matematika dalam Al-Quran. Tersedia :


https://Zenygg.Wordpress.com/2012/12/28/isyarat-ghaib-matematika-dalam-al-quran/

Hartono, Endar, dkk. 2010. Vektor Dalam Perspektif Al-Qur’an Dan As-Sunnah. UIN Sunan
Kalijaga Jakarta.

Heri. 2005. Aljabar Linear. Jakarta : PT Ercontara Rajawali.

14

Anda mungkin juga menyukai