Anda di halaman 1dari 50

TANTANGAN DAN SOLUSI PADA

PENGELOLAAN PELAKSANAAN STUKTUR ATAP


MEGAPROYEK JIS
PT WIJAYA KARYA (PERSERO) Tbk,
JUMAT, 10 JUNI 2022
PROJECT
OVERVIEW
• Project Reference
Deskripsi
Umum

• Jakarta International Stadium (JIS) terletak di Jakarta Utara, tepatnya di Jalan RE Martadinata.

• Stadion ini memiliki kapasitas 82.000 kursi, memakai sistem atap buka – tutup dan berstandar FIFA. Dirancang tidak hanya sebagai stadion biasa, tetapi dirancang mengikuti standar
internasional dengan tujuan agar stadion ini dapat dipakai pada saat event piala dunia.

• Dengan rancangan yang memiliki kapasitas kurang lebih 82.000 penonton, diharapkan menjadi stadion terbesar dan memiliki fasilitas-fasilitas yang mumpuni seperti lapangan latih,
retail F&B, plaza, dan juga fasilitas penonton kelas mewah.
ROOF OF JIS
4 SECTION

MAIN TRUSS & SPACEFRAME


SECONDARY
TRUSS

CABLE RETRACTABLE
ROOF
GEOMETRI
Struktur atap JIS memiliki ukuran ke arah memanjang 266 meter dan ke arah melintang 240 meter. Dengan atap buka-
tutup (retractable roof) 97m x 61m. Struktur atap dikombinasikan dengan kabel prategang dengan 4Ø110

Retractable roof

Secondary truss

Space frame

Primary truss RC column RC Beam


"Ini adalah yang terbesar dan terberat yang pernah dilakukan. Bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia, 3.900
ton itu kira-kira sama dengan mengangkat 2.430 mobil Kijang Innova bersamaan," – Anies Baswedan
MURI

LIFTING STRUKTUR ATAP STADION DENGAN


BOBOT TERBERAT
STADION PERTAMA YANG MENGGUNAKAN STADION GREEN BUILDING DENGAN
SISTEM ATAP BUKA TUTUP SERTIFIKASI PLATINUM PERTAMA
PROJECT
REFERENCES
Benchmark CONTOH STADION DENGAN ATAP BUKA-TUTUP
EROPA DAN ASIA

Johan Cruyff Arena, Belandav Millenium, Wales Pierre-Mauroy, Prancis

National Stadium, Singapura Astana Arena, Kazakhstan Shaoxing Stadium, RRT


PROJECT REFERENCES

Guangzhou Baiyun Airport


1 T2 Building
Steel space frame 184m length; 84m width, weight 2300T

Wuhan Tianhe Airport T3


2 Building
Divided 33 area, 52 times lifting, total weight 10000T.

Nanning High Speed Train


3 Station
Divided 24 area, 50 times lifting, total weight 12000 T.
KERANGKA URUTAN PEKERJAAN ATAP
WBS Level 1 WBS Level 2 WBS Level 3 WBS Level 4 WBS Level 5
NamaProyek RumpunPekerjaan JenisPekerjaan PaketPekerjaan Aktivitas

Desain

Pengadaan

Fabrikasi

Delivery
Rumpun pekerjaan
1 Pemasangan angkur

Proyek stadion
Rumpun Pekerjaan
2
Jenis Pekerjaan Pemasangan temporary
support ...... Pekerjaan Sebelum Lifting
Assembly & erection
Struktur Jenis Pekerjaan Paket Pekerjaan
maintruss
Assembly & erection
StrukturAtap Paket Pekerjaan spaceframe

Pemasangan track beam


Rangka Baja Atap

Pemasangan Lifting Frame


Alternatif Metode/ Desain
(Heavy Lifting using Strand Jack) Pemasangan kabel

Proses Stressing

Lifting using Strandjack ...... Lifting menggunakan Strand Jack


Install Secondary truss
& Spaceframe outer

Instal gording

Instal mesin buka-tutup


...... Pekerjaan setelah lifting
Commisioning

Scope pekerjaan atap


KENDALA
DALAM
PELAKSANAAN
• Sebelum Lifting

• Lifting

• Setelah Lifting
TANTANGAN SEBELUM LIFTING

TAHAP FABRIKASI
P A N D E M I C O V I D 19

Menurunnya produktifitas akibat


pembatasan aktifitas di China

Pembatasan aktivitas ekspor-impor

Keterlambatan suplai material


pipa hingga 3 bulan
TANTANGAN SEBELUM LIFTING

TAHAP FABRIKASI

Beginning Design Current Design

• Menjaga kepresisian dan menghindari • Pre-assembly menambah waktu produksi


pekerjaan berulang di lapangan diperlukan hingga 2 minggu setiap batch nya
design dengan akurasi yang tinggi sehingga
dilakukan pre-assembly antar segment di
pabrik.
UPAYA YANG DILAKUKAN
TANTANGAN SEBELUM LIFTING

Prediksi keterlambatan akibat


keterlambatan suplai Pipa,
pre-assembly dan pembatasan
aktifitas akibat covid yaitu 3
bulan -> 27 hari (aktual)
TANTANGAN SEBELUM LIFTING

TAHAP PENGIRIMAN

• Keterlambatan pengiriman akibat Covid-19


Pengajuan PI untuk material main truss (total 4600 ton)
• Keterlambatan pengiriman kabel akibat perayaan
Persetujuan 250 ton : 74 Hari Persetujuan 4600 ton :
tahun baru China
10 Agustus 2020 23 Oktober 2020

• Pembatasan aktivitas di pelabuhan

Pengajuan PI untuk material cable prestressed (total 1100 ton)


• Sulitnya pengurusan PI (Persetujuan Impor)
Persetujuan 250 ton : 154 Hari Persetujuan 1200 ton :
1 September 2020 2 Februari 2021
UPAYA YANG DILAKUKAN

Penggunaan Flat rack untuk


pengiriman kabel

Menggunakan fasilitas PLB selama proses pengajuan


persetujuan impor, sehingga durasi pengiriman akan lebih
cepat 12-14 hari
UPAYA YANG DILAKUKAN
Mengubah metode kerja instalasi lifting truss
Interface Pekerjaan di lapangan

Erection dari dalam


luar

Pekerjaan bisa dimulai parsial


TANTANGAN SEBELUM LIFTING

Luas FOP
110 x 65 m2
Kapasitas Lahan area assembly
± 20 segmen yang terbatas

• Terdapat material sipil yang


menganggu mobilisasi
material
• Tidak cukup untuk dilakukan
perakitan atap secara frontal
UPAYA YANG DILAKUKAN
Pemberlakuan 24 jam kerja, dibagi menjadi 2 shift kerja

• Shift pagi : 08.00 – 20.00


• Shift malam : 20.00 – 08.00

Menggunakan gudang/stockyard diluar site Kontrol Sequence pekerjaan


TANTANGAN SEBELUM LIFTING
PEMASANGAN ANGKUR
• Proses ini memakan waktu yang sangat lama, karena saat pemasangan angkur melalui bawah pembesian, memungkinkan angkur bertabrakan dengan
pembesian sipil. Jika sudah seperti ini rangkaian pembesian harus dipotong agar angkur bisa lewat keatas base plate.
• Setelah angkur bisa melewati pembesian bagian pembesian yang dipotong pun harus disambung kembali dengan cara dilas melewati angkur yang telah
terpasang. Oleh karena itu bagian ini merupakan bagian yang paling rumit dari proses pemasangan angkur konvensional ini.
UPAYA YANG DILAKUKAN

Bowplank

Setelah posisi dan


elevasi angkur
sesuai dengan
desain, kemudian
posisi angkur
dikunci agar
menghindari
pergeseran posisi
Pengikatan benang angkur pada saat
Benang ini diikat dari sisi gawangan satu ke sisi handling set angkur.
yang lain, tujuannya adalah sebagai titik acuan
jarang antara 1 angkur dengan angkur lainnya.
UPAYA YANG DILAKUKAN

Efisiensi Durasi Pekerjaan


Pada pekerjaan dengan metode pre-assembly jelas
terlihat lebih cepat karena hasil inspeksi dari pekerjaan dengan
metode tersebut lebih akurat, sehingga tidaak ada perbaikan
posisi angkur berulang-ulang dan pengulangan inspeksi.

Join inspeksi

MUTU WAKTU BIAYA


METODE PRE- Meningkatkan akurasi pemasangan waktu proses hanya memakan waktu 5 Dapat menekan biaya pengeluaran
angkur hari untuk 1 pierhead sebesar
ASSEMBLY
Rp 8.896.500,-

METODE Masih terdapat ketidaksesuaian posisi waktu proses memakan waktu 7 hari Biaya yang dikeluarkan lebih besar

KONVENSIONAL angur baik dari jarak maupun elevasi untuk pekerjaan 1 pierhead karena produktifitas yang rendah.
angkur.
TANTANGAN SEBELUM LIFTING

Di JIS kami berinisiatif untuk melakukan pemasangan spaceframe dengan


sistem blok, yang bertujuan untuk mempercepat proses instalasi, dan
mengoptimalkan waktu tunggu terhadap sequence pekerjaan

Instalasi space frame umumnya menggunakan metode spyder, dimana


pemasangan bola dan batang dilakukan secara bertahap per member.
Metode ini mempunyai kelemahan dan keunggulannya

Space frame dibagi menjadi 48 blok, pada pelaksanaannya dibagi


menjadi 2 tahap, sebelum dan setelah lifting
TANTANGAN SEBELUM LIFTING
TANTANGAN SEBELUM LIFTING
TANTANGAN SEBELUM LIFTING
TANTANGAN SEBELUM LIFTING
TANTANGAN SEBELUM LIFTING
TANTANGAN SEBELUM LIFTING

Dilakukan analisis untuk memasikan bahwa member-member space frame masih aman saat lifting per blok, menggunakan
safety factor 2 dengan metode allowable stress design (ASD)

Hasil analisis menunjukan bahwa stress ratio < 1.00. OK


TANTANGAN SEBELUM LIFTING
Keunggulan metode blok
Lifting plan space frame blok
Mutu :Pengecekan antar member bisa dilakukan di bawah sehingga proses
pengecekan menjadi lebih cepat dan presisi
Waktu :Metode pemasangan blok lebih cepat disbanding konvensional metode
spider, berdasarkan pengalaman kami metode ini lebih cepat 3 hari /
blok dibanding metode spider

CKE2500 KOBELCO
CAPACITY 250 TON
MAIN BOOM LENGTH 42.70 M
LUFFING JIB LENGTH 30.50 M
MAX. WORKING RADIUS 28.00 M
MAIN BOOM ANGLE 83.00 °
LUFFING JIB ANGLE 43.00 °
LIFTING CAPACITY 26.10 TON
MAX. ERECTION WEIGHT 15.00 TON
MAIN HOOK WEIGHT (SWL 35Te) 0.90 TON
LIFTING ACCESSORIES WEIGHT 1.00 TON
TOTAL WEIGHT 16.90 TON
TOTAL WEIGHT x DAF 1.15 19.44 TON
SAFETY FACTOR 1.34 LOAD
UTILIZATION RATE 74.46% CHART

- COUNTERWEIGHT + LOWER WEIGHT 120.8 TON


TANTANGAN LIFTING

strand jack

Baja Frame

Pier Head

Kabel Lifting

Kolom Slipform
dia. 6 m

Pile cap

Pada saat pelaksanaan lifting dan setelah atap mencapai ketinggian 60M dilakukan evaluasi analisis struktur dari proses during
lifting, finish lifting hingga operational yang menyesuaikan dengan data-data koordinat aktual. Evaluasi After Lifting dijelaskan
pada diagram alir diatas
TANTANGAN LIFTING

TAHAP KONSTRUKSI
Axis 4 Axis 14 Axis 23 Axis 33
Label Koordinat Aktual Koordinat Aktual Koordinat Aktual Label Koordinat Aktual
Label Label Label Survey Label Label Survey Label
Survey x y z x y z x y z Survey x y z
Lifting Lug Lifting Lug Lifting Lug Lifting Lug
A.1.a 3 705826.804 9322476.826 71.193 A.1.a 2 705743.505 9322655.893 71.023 A.1.a Barat 11 705820.878 9322733.332 70.873
A.1.a Selatan 11 705742.997 9322547.632 70.572
A.1.b 4 705826.265 9322476.172 71.209 A.1.b 1 705742.854 9322656.43 71.032 A.1.b Barat 12 705820.331 9322733.988 70.870
A.1.b Selatan 12 705743.653 9322548.175 70.572
A.2.a 2 705820.256 9322476.807 70.901 A.2.a Timur 11 705826.844 9322733.255 71.177
A.2.a Utara 11 705742.982 9322553.586 70.017 A.2.a 3 705743.508 9322662.413 70.628
A.2.b 1 705820.802 9322476.159 70.913
A.2.b Utara 12 705743.635 9322554.133 71.028 A.2.b 4 705742.854 9322661.878 70.635 A.2.b Timur 12 705826.300 9322733.911 71.189
Spherical Bearing / End Truss Spherical Bearing / End Truss Spherical Bearing / End Truss
Spherical Bearing / End Truss
B.1.a Selatan 1 705739.988 9322548.462 63.712 B.1.a Selatan 1 705739.918 9322656.472 63.743 B.1.a Barat 6 705821.292 9322737.698 63.734
B.1.a Timur 1 705826.425 9322472.407 63.764
B.1.c Timur 2 705826.480 9322472.881 63.524 B.1.c Selatan 2 705740.356 9322548.458 63.532 B.1.c Selatan 2 705740.933 9322656.409 63.521 B.1.c Barat 5 705821.253 9322737.198 63.463
B.2.a Barat 1 705821.313 9322472.431 63.752 B.2.a Utara 1 705739.891 9322553.569 63.757 B.2.a Utara 1 705740.006 9322661.055 63.711 B.2.a Timur 6 705826.400 9322737.755 63.763
B.2.c Barat 2 705821.319 9322472.925 63.546 B.2.c Utara 2 705740.405 9322553.630 63.528 B.2.c Utara 2 705740.376 9322661.567 63.545 B.2.c Timur 5 705826.419 9322737.210 63.497
C.1.a Timur 3 705826.455 9322473.112 63.065 C.1.a Selatan 3 705740.646 9322548.407 62.974 C.1.a Selatan 3 705740.715 9322656.429 63.094 C.1.a Barat 3 705821.253 9322737.040 63.057
C.1.c Timur 4 705826.505 9322473.112 62.572 C.1.c Selatan 4 705740.591 9322548.430 62.413 C.1.c Selatan 4 705740.726 9322656.403 62.476 C.1.c Barat 4 705821.250 9322737.047 62.547
C.2.a Barat 3 705821.362 9322473.096 63.100 C.2.a Utara 3 705740.674 9322553.628 63.123 C.2.a Utara 3 705740.669 9322661.658 62.976 C.2.a Timur 3 705826.416 9322737.003 63.063
C.2.c Barat 4 705821.240 9322473.103 62.575 C.2.c Utara 4 705740.699 9322553.679 62.503 C.2.c Utara 4 705740.594 9322661.626 62.433 C.2.c Timur 4 705826.419 9322733.022 62.553
Main Truss Main Truss Main Truss
Main Truss D.1.a Barat 8 705820.720 9322734.453 69.831
D.1.a 6 705742.605 9322548.017 68.538 D.1.a 6 705742.346 9322656.262 68.841
D.1.a 6 705826.501 9322475.671 69.199
D.1.c 4 705742.949 9322548.048 68.326 D.1.c 4 705742.856 9322656.165 68.589 D.1.c Barat 7 705820.755 9322733.966 69.221
D.1.c 4 705826.475 9322476.116 68.950
D.2.a 5 705742.488 9322553.813 68.841 D.2.a 5 705742.447 9322662.029 68.563 D.2.a Timur 8 705826.566 9322734.454 70.158
D.2.a 5 705820.703 9322475.684 68.981
D.2.c 3 705742.981 9322553.927 68.587 D.2.c 3 705742.805 9322662.069 68.367 D.2.c Timur 7 705826.529 9322733.926 69.548
D.2.c 3 705820.631 9322476.115 68.709
E.1.a 8 705826.511 9322475.536 63.033 E.1.a 8 705742.386 9322548.278 62.733 E.1.a 8 705742.244 9322656.312 63.124 E.1.a Barat 1 705820.935 9322734.548 62.546
E.1.c 10 705826.497 9322475.511 62.523 E.1.c 10 705742.389 9322548.281 62.118 E.1.c 10 705742.132 9322656.3 62.514 E.1.c Barat 2 705820.931 9322734.546 62.541
E.2.a 7 705820.919 9322475.531 63.091 E.2.a 7 705742.349 9322553.867 63.103 E.2.a 7 705742.296 9322661.995 62.786 E.2.a Timur 1 705826.428 9322734.600 63.051
E.2.c 9 705820.916 9322475.528 62.612 E.2.c 9 705742.368 9322553.874 62.487 E.2.c 9 705742.216 9322661.972 62.236 E.2.c Timur 2 705826.455 9322734.636 63.046
Axis 40 Axis 50 Axis 59 Axis 69
Label Koordinat Aktual Koordinat Aktual Koordinat Aktual Label Koordinat Aktual
Label Label Label Survey Label Label Survey Label
Survey x y z x y z x y z Survey x y z
Lifting Lug Lifting Lug Lifting Lug Lifting Lug
A.1.a Barat 11 705893.653 9322733.989 71.143 A.1.a Utara 11 705976.269 9322661.854 70.579 A.1.a Utara 11 705976.218 9322553.637 71.089 A.1.a 3 705899.599 9322476.766 70.833
A.1.b Barat 12 705893.108 9322733.339 71.146 A.1.b Utara 12 705976.423 9322622.393 70.584 A.1.b Utara 12 705976.873 9322554.180 71.108 A.1.b 4 705899.059 9322476.777 70.844
A.2.a Timur 11 705899.077 9322733.996 70.806 A.2.a Selatan 11 705976.312 9322655.881 71.024 A.2.a Selatan 11 705976.206 9322547.673 70.623 A.2.a 2 705893.076 9322476.777 71.163
A.2.b Timur 12 705899.582 9322733.341 70.818 A.2.b Selatan 12 705976.44 9322656.402 71.026 A.2.b Selatan 12 705976.86 9322548.227 70.631 A.2.b 1 705893.621 9322476.128 71.172
Spherical Bearing / End Truss Spherical Bearing / End Truss Spherical Bearing / End Truss Spherical Bearing / End Truss
B.1.a Barat 6 705893.343 9322737.789 63.736 B.1.a Utara 6 705979.837 9322661.560 63.717 B.1.a Utara 6 705979.990 9322553.584 63.783 B.1.a Timur 1 705898.465 9322472.401 63.722
B.1.c Barat 5 705893.340 9322737.247 63.463 B.1.c Utara 5 705979.458 9322661.589 63.527 B.1.c Utara 5 705979.478 9322553.575 63.564 B.1.c Timur 2 705898.54 9322472.904 63.438
B.2.a Timur 6 705898.423 9322737.702 63.722 B.2.a Selatan 6 705979.938 9322656.399 63.746 B.2.a Selatan 6 705979.931 9322548.471 63.709 B.2.a Barat 1 705893.385 9322472.34 63.793
B.2.c Timur 5 705898.471 9322737.269 63.459 B.2.c Selatan 5 705979.429 9322656.393 63.527 B.2.c Selatan 5 705979.562 9322548.449 63.533 B.2.c Barat 2 705893.39 9322472.79 63.548
C.1.a Barat 3 705893.323 9322737.035 63.025 C.1.a Utara 3 705979.128 9322661.626 62.958 C.1.a Utara 3 705979.206 9322553.637 63.146 C.1.a Timur 3 705898.567 9322473.081 63.024
C.1.c Barat 4 705893.326 9322737.076 62.537 C.1.c Utara 4 705979.194 9322661.618 62.409 C.1.c Utara 4 705976.190 9322553.621 62.529 C.1.c Timur 4 705898.571 9322473.086 62.512
C.2.a Timur 3 705898.476 9322737.063 63.05 C.2.a Selatan 3 705979.173 9322656.324 63.097 C.2.a Selatan 3 705979.207 9322548.388 62.978 C.2.a Barat 3 705893.391 9322473.09 63.083
C.2.c Timur 4 705898.471 9322737.058 62.543 C.2.c Selatan 4 705979.160 9322656.328 62.489 C.2.c Selatan 4 705979.258 9322548.422 62.425 C.2.c Barat 4 705893.399 9322473.089 62.542
Main Truss Main Truss Main Truss Main Truss
D.1.a Barat 8 705893.379 9322734.542 69.174 D.1.a Utara 8 705977.310 9322662.026 68.534 D.1.a Utara 8 705977.351 9322553.891 68.965 D.1.a 6 705899.143 9322475.618 68.922
D.1.c Barat 7 705893.375 9322734.035 68.853 D.1.c Utara 7 705976.972 9322662.035 68.349 D.1.c Utara 7 705976.833 9322553.868 68.722 D.1.c 4 705899.154 9322476.097 68.565
D.2.a Timur 8 705899.270 9322734.472 68.843 D.2.a Selatan 8 705977.490 9322656.128 68.747 D.2.a Selatan 8 705977.268 9322548.028 68.591 D.2.a 5 705893.332 9322475.594 69.19
D.2.c Timur 7 705899.270 9322734.037 68.595 D.2.c Selatan 7 705976.972 9322656.120 68.505 D.2.c Selatan 7 705976.905 9322548.035 68.4 D.2.c 3 705893.312 9322476.116 68.801
E.1.a Barat 1 705893.294 9322734.651 62.99 E.1.a Utara 1 705977.539 9322661.834 62.736 E.1.a Utara 1 705977.528 9322553.853 63.175 E.1.a 8 705898.865 9322475.568 63.146
E.1.c Barat 2 705893.29 9322734.655 62.479 E.1.c Utara 2 705977.537 9322661.832 62.176 E.1.c Utara 2 705977.529 9322553.861 62.567 E.1.c 10 705898.848 9322475.555 62.545
E.2.a Timur 1 705898.851 9322734.612 62.999 E.2.a Selatan 1 705977.588 9322656.180 63.103 E.2.a Selatan 1 705977.47 9322548.225 62.786 E.2.a 7 705893.314 9322475.548 63.019
E.2.c Timur 2 705898.835 9322734.623 62.492 E.2.c Selatan 2 705977.595 9322656.186 62.489 E.2.c Selatan 2 705977.465 9322548.228 62.226 E.2.c 9 705893.31 9322475.534 62.532

Titik – titik survey koordinat aktual


TANTANGAN LIFTING

Dilakukan evaluasi dan


penyesuaian pemodelan
software akibat kondisi

33 40 koordinat aktual end


truss. Berdasarkan data
koordinat aktual, terdapat
beberapa joint yang
bergeser dari koordinat
2 50 desain seperti yang
3 sudah disimulasikan di
pemodelan software

1 59
4

4 69
TANTANGAN LIFTING

Berdasarkan data pergeseran koordinat end truss, dilakukan


evaluasi analisis desain struktur atap untuk kondisi hanging &
realase strand jack, install remaining main roof, dan operational
(full load).

Install
Realase
Hanging Secondary & Operational
Strand Jack
SF Outer
TANTANGAN LIFTING

Berdasarkan hasil analisis


yang sudah dilakukan, untuk
kondisi hanging dan realase
strand jack dengan metode
ASD Safety Factor 2 dengan
kombinasi service diperoleh
stress ratio <1.00 maka
struktur masih memenuhi
syarat kriteria desain.
TANTANGAN LIFTING

Berdasarkan data pergeseran koordinat diatas, pada beberapa member main truss terdapat
gap dan sudut yang tidak sesuai desain seperti yang disampaikan dokumentasi aktual
lapangan pada gambar.

Analisis Gap tersebut di analisis dengan beban-beban yang direncanakan saat rangka atap
beroperasi. Berikut disampaikan hasil analisis finite element.

Pemodelan Finite Element:


Berikut modifikasi pemodelan dengan finite element mengacu pada koordinat aktual
lapangan. Pemodelan modifikasi yaitu menambahkan stiffener pada sambungan antar pipa
Stiffener
dan ada additional pipe untuk menyambung gap pada pipa seperti ditampilkan pada Gambar

Additional Pipe
TANTANGAN LIFTING

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk kondisi after lifting, dengan tinjauan kondisi yaitu hanging, realase strand jack, intall
remaining roof hingga operational diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil koordinat aktual end truss terdapat selisih paling besar 11 cm yaitu pada axis 14, 40,50 dan 59, sudah disimulasikan pada
pemodelan termasuk untuk axis yang lainnya sesuai data yang diperoleh.
2. Untuk kondisi hanging dan relase strand jack diperoleh stress ratio <1.00 dengan metode ASD safety factor 2, maka struktur masih sesuai
kriteria desain.
3. Untuk kondisi install remaining roof dengan tambahan beban pekerja, diperoleh DCR <1.00 dengan metode LRFD kombinasi ultimit maka
struktur masih sesuai kriteria desain.
4. Untuk kondisi operational dimana beban-beban rencana sudah bekerja, diperoleh DCR <1.00 dengan metode LRFD kombinasi ultimit
maka struktur masih sesuai kriteria desain.
5. Dilakukan finite element untuk member pada axis 33, dengan kondisi sudut pipa sudah menyesuaikan kondisi aktual lapangan dengan
adanya penambahan pipa dikarenakan adanya gap. Hasil analisis diperoleh max stress ratio 0.84 < 1.00 hasil analisis finite element masih
sesuai desain kriteria.

Rekomendasi Teknis:
Berdasarkan hasil analisis struktur, berikut disampaikan rekomendasi teknis diantaranya
a. Pembuatan shop drawing perkuatan stiffener pada pipa diagonal dengan menggunakan pelat SM490YB dimensi 600x120x28 dengan tebal
las 20 mm.
b. Dapat dilakukan pekerjaan release strand jack dengan sudah dilakukan pengecekan welding seperti NDT (UT) pada sambungan pipa.
TANTANGAN LIFTING

PEKERJAAN GORDING Pekerjaan gording di ketinggian


60 - 80 meter berisiko maka diperlukan
metode kerja yang mempertimbangkan
Gording ETFE Retractable Roof
keselamatan, mutu dan waktu

Gording ETFE Main Roof


Pada umumnya pemasangan
gording dilakukan dengan cara
Gording Metalsheet
mengangkat material gording ke atas atap
dan dilakukan pemasangan batang gording
satu per satu. Akan lebih sulit dilakukan
pemasangan pada ketinggian dengan
metode tersebut. Maka dari itu, dibuatlah
metode pengangkatan gording per-block,
dimana material gording sudah di-
assembling pada ground dan diangkat per-
block.
UPAYA YANG DILAKUKAN

Untuk sisi tengah, dilakukan assembly block gording


sekunder dengan pengaku pipa schafolding sebagai
pengikat.
UPAYA YANG DILAKUKAN

Assembling Gording Sekunder 6x12 meter Pengangkatan dan Pemasangan Gording 12x12 meter

Waktu
Jika dibandingkan dengan metode konvensional, yaitu dengan cara mengangkat satu per satu material CNP, metode block ini lebih efisien karena metode block dapat
dilakukan secara parallel dengan pekerjaan pemasangan dudukan pada bola space frame.

Mutu
Mutu lebih terjaga jika block gording di-assembly pada area ground karena akses kerja yang memadai serta dapat dikontrol oleh Quality Control.
TANTANGAN & UPAYA YANG DILAKUKAN

Pemasang support perlu dilakukan dengan cara yang aman dengan


RETRACTABLE ROOF
mempertimbangkan waktu yang paling efisien,

Pada umumnya, pemasangan support bisa dilakukan dengan melepas


gording, namun hal ini mengakibatkan pekerjaan yang berulang.
TEMPORARRY
SUPPORT ON SF

Direncanakan Temporary untuk erection space frame retractable roof


akan dipasang diatas spaceframe dengan metode clamp dengan u-bolt.

Material Temporarry Support ini didesain menggunakan material pipa 4”


sebagai penghubung dan bracingnya dan pipa 5” sebagai tiangnya
(dengan mutu ss400,fy=240 Mpa), Plat Sambungan dengan mutu ss400
dan As Drat M24 Jack Base dengan Grade G.88(fy=660 Mpa.
Isometeric View Temporrary Support Dengan Clamp
UPAYA YANG DILAKUKAN
TABLE: Steel Design 1 - Summary Data - AISC 360-10
Frame DesignSect DesignType Status Ratio RatioType Combo Location ErrMsg WarnMsg
Text Text Text Text Unitless Text Text m Text Text
18571 P114.3x3.5_SS400 Brace No Messages 0.77431 PMM INSTALL RR 0 No Messages No Messages
297 P139.7x4.1 Brace No Messages 0.725214 PMM INSTALL RR 0.25 No Messages No Messages

Stress ratio < 1 , Oleh karena itu design aman

Pipa 4 in
Pipa 5 in
2 Pipa 4 in

Model Design Support RR on SF

1. Temporary Support untuk erection space frame retractable roof akan dipasang
mengikat ke pipa spaceframe sehingga gording tidak perlu dilepas saat erection
Design Jack Base Mampu bergerak
spaceframe retractable
kearah x,y dan adjust ketinggian
2. Dengan Jackbase, Spaceframe mampu adjustable saat proses
konstruksi
Kolom Tumpuan SF

Mesin
Temporary Support

Troly
TANTANGAN & UPAYA YANG DILAKUKAN

Hampir seluruh pekerjaan atap di JIS merupakan


pekerjaan beresiko karena dikerjakan di
ketinggian, sesuai dengan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No.9 Tahun 2016 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Pada
Ketinggian.

Perlu adanya upaya khusus yang diperhatikan


oleh tim proyek. Kami melakukan analisa dan
komparasi terhadap metode bekerja pada
ketinggian di bidang konstruksi yang ditinjau dari
aspek keselamatan, efektifitas, efisiensi dan
lingkungan
TANTANGAN & UPAYA YANG DILAKUKAN

Pekerjaan yang kami analisa adalah ground assembling main truss yang
merupakan struktur utama pada rangka atap Jakarta International
Gambar Urutan Pekerjaan
Stadium, urutannya sbb:
• Proses assembling box truss dimensi 8m x 6m
x 12m dengan system baut dan las pada posisi
elevasi lantai No. Gambar Nama Alat Berat
1. Crawler Crane 180 ton
• Urutan proses pembentukan box truss dengan
merangkai sisi bidang struktur dengan cara
sambungan baut

• Urutan proses pembentukan box truss dengan


merangkai sisi bidang struktur dengan cara
sambungan baut dan di rotasi sesuai posisi
2. Man Lift
• Proses erection box truss diangkat diposisikan
pada temporary support sesuai sequen erection

• Dengan proses erection box truss yang sama,


kemudian antar box truss disambungkan
dengan cara pengelasan
• Alat Berat Yang Digunakan
TANTANGAN & UPAYA YANG DILAKUKAN

PENGGUNAAN SISTEM AKSES TALI


Gambar Keterangan
Teknik naik untuk menuju
titik pekerjaan pada main
truss.
Sistem akses tali dapat
dijadikan akese kerja dan
melakukan pekerjaan
diketinggian yang tidak
memiliki platform.
Pelepasan sling webbing
crane dengan sistem akses
tali untuk menuju sling
webbing yang akan
dilepas.

Pekerjaan pada main truss


dengan menggunakan
akses tangga dapat
digantikan dengan sistem
akses tali.

Penggunaan sistem akses


tali dapat meminimalisir
penggunaan tangga dan
perancah.
TANTANGAN & UPAYA YANG DILAKUKAN
Akses Tali Perancah Man Lift Tangga

PENGGUNAAN SISTEM AKSES TALI

Berdasarkan hasil analisa kami di lapangan, kesimpulan yang dapat diambil


adalah sebagai berikut :
1. Sistem akses tali memiliki fleksibilitas yang cukup baik dalam pekerjaan
diketinggian untuk menjangkau area kerja yang sulit dan tidak memiliki akses
kerja. Akses Tali Perancah Man Lift Tangga
1. Dapat menjangkau 1. Dapat menjangkau 1. Dapat menjangkau 1. Hanya digunakan
2. Dilihat dari efektitas, efisiensi dan lingkungan. Sistem akses tali cukup baik seluruh area/sisi main seluruh area/sisi main truss seluruh area/sisi main sebagai akses pekerja
truss truss
dibandingkan dengan perancah untuk pekerjaan - pekerjaan yang tidak Efektifitas
2. Dapat digunakan 2. Tidak dapat digunakan 2. Dapat digunakan untuk 2. Tidak dapat digunakan
untuk penyelamatan untuk penyelamatan korban penyelamatan korban untuk penyelamatan korban
membutuhkan lama menggantung di ketinggian korban
1. SDM yang 1. SDM penyusun 1. Perlu adanya 1. Pemindahan tangga
3. Flesibilitas akses tali sangat tinggi dibutuhkan Ground perancah membutuhkan lebih Operator man lift memerlukan alat berat
Assembling Main Truss dari 5 orang
hanya dibutuhkan TKPK

Sistem akses tali dapat dikaji oleh perusahaan – perusahaan konstruksi agar dijadikan salah 2. Biaya yang 2. Membutuhkan susunan 2. Daya angkut man lift 2. Pemasangan tangga
dikeluarkan hanya untuk perancah yang cukup banyak terbatas pada main truss tetap
satu sistem kerja untuk mendukung implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Efisiensi SDM dan peralatan menggunakan man lift

3. Waktu yang 3. Waktu penyusunan bisa 3. Biaya man lift yang


Bekerja Pada Ketinggian. diperlukan untuk mencapai 1 hari cukup mahal
membuat tali kerja dan
keselamatan hanya
maks. 15 menit

1. Tidak 1.Adanya material yang terlalu 1. Mengganggu akses 1. Material yang digunakan
membutuhkan material banyak publik/pekerjaan lainnya. cukup banyak.
yang banyak
Lingkungan 2. Tidak mengganggu 2. Mengganggu akses
akses publik/pekerjaan public /pekerjaan lainnya.
lainnya
Terima Kasih

PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi

Tamansari The Hive Office Lt.3,5, 8 PABRIK CILEUNGSI PABRIK TANGERANG PABRIK MAJALENGKA 021 22807127
Komplek Industri WIKA Jl. Raya Tobat No 168 Jl. Raya Cirebon – Bandung KM 31
Jl. D.I. Panjaitan Kav.2 Jl. Raya Narogong km.26 Kel. Tobat – Balaraja 021 22807137
Desa Cisambeng, Kec. Palasah
Cileungsi, Bogor - 16820 Banten 15610 Majalengka 45475
Jakarta Timur - 13340 info@wikaikon.co.id www.wikaikon.co.id

Anda mungkin juga menyukai