Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan - 9

JATUH TEGANGAN
PADA DISTRIBUSI
TEGANGAN RENDAH

OLEH : Ir. Erhaneli, MT 2021


Perhitungan Jatuh Tegangan pada SUTR

 Untuk menghitung jatuh-tegangan, dengan


memperhitungkan reaktansinya, maupun faktor
dayanya tidak sama dengan satu, maka berikut ini
akan diuraikan cara perhitungannya.

 Untuk penyederhanaan perhitungan, diasumsikan


·beban-bebannya merunpakan beban fasa-tiga yang
seimbang dan faktor dayanya (cos φ= 0,9)

 Jatuh tegangan secara pendekatan dapat dihitung


berdasarkan hubungan:

(∆V) = I(Rcosφ+Xsinφ) Volt


Untuk sistem fasa-tiga, besar arus fasanya adalah :

𝟏𝟎𝟑 𝒙 𝑺 𝟏𝟎𝟑 𝒙 𝑷
𝑰= = 𝑨𝒎𝒑𝒆𝒓
𝟑𝒙𝑽 𝟑 𝒙 𝑽𝒄𝒐𝒔𝝋

𝟏𝟎𝟑 𝒙 𝑷
∆𝑽 = (𝑹𝒄𝒐𝒔𝝋 + 𝑿 𝐬𝐢𝐧 𝝋) 𝑽𝒐𝒍𝒕
𝟑 𝒙 𝑽𝒄𝒐𝒔𝝋

Jatuh tegangan dalam % adalah :


∆𝑽 𝟏𝟎𝟑 𝒙 𝑷
%= (𝑹𝒄𝒐𝒔𝝋 + 𝑿 𝐬𝐢𝐧 𝝋) 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑽𝒇 𝟑 𝒙 𝑽𝒙𝑽𝒇 𝒄𝒐𝒔𝝋

𝟏𝟎𝟑 𝒙 𝟏𝟎𝟎𝒙𝑷𝒙𝑳
ATAU : ∆𝑽 % = (𝒓𝒄𝒐𝒔𝝋 + 𝒙 𝐬𝐢𝐧 𝝋) %
𝑽𝟐 𝐜𝐨𝐬 𝝋

Dimana R=L.r ohm ; X = L.𝑥 ohm dan L dalam meter; r = ohm per
meter dan x = ohm per meter.
Sebagaimana diketahui tahanan /resistansi :
𝟏
𝒓= 𝒐𝒉𝒎/𝒎
𝒑𝒙𝒒
maka jatuh tegangan dalam persen dapat
ditulis sbb :
Type equation here.
𝟓
𝟏𝟎 𝒙 𝑷𝒙𝑳 𝒙 𝒓 𝒙
∆𝑽 % = 𝟐
(𝒄𝒐𝒔𝝋 + 𝒔𝒊𝒏 𝝋) %
𝑽 𝒄𝒐𝒔 𝝋 𝒓

𝟏𝟎𝟓 𝒙 𝑷𝒙𝑳 𝒙
∆𝑽 % = (𝟏 + 𝒕𝒂𝒏 𝝋) %
𝒑𝒙𝒒 𝒓

ATAU : ∆𝑉 % = 𝑃𝑥𝐿 𝜗 ⋆ 𝑥10−4 %


Dimana :
P = dalam kW
V = dalam Volt
L = Jarak beban sampai sumber (meter)
q = penampang penghantar dalam mm2
g = daya hantar jenis dalam mho-meter per mm2
r = tahanan dalam ohm per fasa per km
x = rekatansi dalam ohm per fasa per km

Sedangkan :

Nilai 𝝑⋆ (Theta Varian), untuk tegangan V = 380 V


dan cosφ = 0,9 dapat dilihat pada TABEL V.2
hal.75
Contoh 5.8
Suatu Jaringan tegangan rendah tiga fasa, empat kawat ;
220/380 V, beban-beban yang tertera pada Gambar 5.15,
merupakan beban fasa- tiga
1. Pilih penampang CU yang sepantasnya, agar jatuh
tegangan tidak melebihi dari 5%
2. Tentukan berapa banyak (kg) Cu yang dibutuhkan

Penyelesaian
Jatuh tegangan dalam prosen, disarkan persamaan
(5.43); nilai 𝜗 ⋆ dilihat pada Tabel V.2

Langkah pertama :

Misalkan saluran utama Jaringan Tegangan Rendah


(JTR)- AD dipakai luas penampang 25 mm2 Cu.
Kemudian hitung jatuh tegangannya. Berdasarkan tabel
V.2 untuk penampang 25 mm2 Cu nilai 𝝑⋆ nya adalah
6,253. Maka jatuh tegangan pada saluran utama A–D
adalah sebagai berikut :
(∆VCD)% = ( P x L ) x 𝜗 ⋆ x 10-4%

(∆VCD)% = (15 x 40) x 6,253 x 10-4% = 0,375 %


(∆VBC)% = (15 +7,5+30+3)x110 x 6,253 x 10-4% = 3,817 %
(∆VAB)% = (15 +7,5+30+3+10+10+20)x70 x 6,253 x 10-4% = 4,180 % +

Jatuh tegangan (∆VAD) = 8,372 %


 Ternyata bila penampang saluran utamanya
dipasang 25 mm2 cu, jatuh tegangannya
8,372% dan ini melebihi dari yang diizinkan
yaitu 5%.
 Untuk itu saluran utamanya harus diperbesar,
atau nilai 𝝑⋆ nya diperkecil.
 Agar jatuh tegangan 5%, maka nilai 𝝑⋆ s
dihitung ebagai berikut :

𝟓
𝒙 𝟔, 𝟐𝟓𝟑 = 3,745 .
𝟖,𝟑𝟕𝟐
Menurut Tabel V.2 nilai 𝝑⋆ =3,745 yang mendekati
3,629 , kawat cu ,dengan penampang 50 mm2 19 urat.
Bila dipilih cu 50 mm2, maka jatuh tegangan menjadi :
3,629
∆V𝐶𝐷 % = 𝑥 0,375% = 0,2176%
6,523

3,629
∆V𝐵𝐶 %= 𝑥 3,817% = 2,215%
6,523
3,629
∆V𝐴𝐵 %= 𝑥 4,180% = 2,426%
6,523

Sehingga jatuh tegangan total dari A ke D


menjadi :

∆𝑽𝑨𝑫 % =( 0,2176 + 2,215 + 2,426) = 4,8586 %


Kesimpulan :
Saluran Utama A-D memakai kawat Cu 50 mm2, dapat
memenuhi persyaratan yang diminta. Selanjutnya
perlu juga diperiksa jatuh tegangan pada ujung
lainnya. Misalkan di titik L saluran cabang ini, misalkan
memakai Cu 25 mm2, maka :

∆V𝐾𝐿 % = 3 𝑥 60 𝑥 6,253 𝑥 10−4 = 0,1125%


∆V𝐶𝐾 % = 33 𝑥 15 𝑥 6,253 𝑥 10−4 = 0,3095%
∆𝐕𝑪𝑳 % = 𝟎, 𝟒𝟐𝟐𝟎%
Jatuh tegangan total titik L terhadap A adalah :

= ∆V𝐴𝐵 % + ∆V𝐵𝐶 % + ∆V𝐶𝐿 %


= 2,325% +2,215% + 0,4220%
= 5,063 %
CATATAN

Jatuh tegangan sebesar 5,063 % ini melebihi dari yang dizinkan


yaitu 5%. Jadi penampang saluran C-K harus diperbesar, atau nilai
𝝑⋆ nya diperkecil
Besarnya jatuh tegangan maximum pada saluran cabang C-K
adalah : = 5% - (2,426 - 2,215) = 0,359%
Jadi Nilai 𝝑⋆ = (0,359) / (0,4220) x 6,253 =5,3195
Dari Tabel V-2 nilai 𝝑⋆ yang kecil, yang dekat dengan 5,3195 adalah
4,701 atau Cu 35 mm2. Jatuh tegangan ∆V𝐶𝐾 % sekarang adealah
4,701
= 6,523 𝑥 0,4220% = 0,317%

Jadi jatuh tegangan dalam(%) total titik L, setelah memakai Cu


35 mm2 adalah :
= 2,246 % + 2,215% + 0,317% = 4,950% (memenuhi syarat)
Sekarang kita periksa titik ujung yang lain yaitu dititik G
dengan menganggap BG memakai Cu 25 mm2 maka :

Jatuh tegangan total titik G terhadap A adalah :


(∆VGA) % = (∆VAB) + (∆VBG) =4,18 + 0,375 = 4,555%
(memenuhi syarat)

Hasil Rekapitulasi ukuran penampang-tembaga (Cu) dari JTR


adalah sbb :

Penghantar Panjang Banyak Ukuran kawat nol


(meter) kawat
A-D 220 3x50 mm2 1x35 atau 1x50 mm2
B-F 30 3x25 mm2 1x25 mm2
B-G 30 3x25 mm2 1x25 mm2
C-L 75 3x25 mm2 1x25 mm2
H-C 30 3x25 mm2 1x25 mm2
Banyaknya pemakaian tembaga (Cu). 1 km penghantar Cu dengan
panjang saluran 1 mm2 , volume 1 dm3 dan beratnya 8,9 kg. Hasil
selengkapnya kebutuhan tembaga dalam kg adalah sbb :

No Penampang Volume
(mm2)
1 50 0,220 (4x50) = 44 dm3
2 35 0,075 (3x35+25) = 9,75 dm3
3 25 0,090(4x25) = 9 dm3
Jumlah Volume = 62,75 dm3
Berat /banyak Cu = 62,75x8,9 kg
= 558,475 kg
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai