Makalah Kuantitatif Kelompok 4
Makalah Kuantitatif Kelompok 4
OLEH :
KELOMPOK IV
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta
alam, atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Populasi dan Sampel”, untuk memenuhi tugas
mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif PAUD yang dibimbing oleh Bpak Abdul
Razak,M.Pd.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali
kekurangan dan kelemahannya baik dari isi maupun penulisannya. Oleh karena itu, saran
dan kritik demi menyempurnakan makalah ini sangatkami harapkan. Besar harapan kami,
Penyusun
Kelompok IV
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ ii
BAB I.................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................................. 1
A. Latar belakang......................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................................................... 3
A. Populasi.................................................................................................................................... 3
1. Jenis- Jenis Populasi............................................................................................................ 3
B. Sampel...................................................................................................................................... 4
1. Manfaat Penggunaan Sampel.............................................................................................. 5
2. Alasan Penggunaan Sampel................................................................................................. 6
3. Petunjuk Pengambilan Sampel............................................................................................ 8
4. Keuntungan menggunakan sampel........................................................................................... 9
C. Teknik Sampling.......................................................................................................................... 9
1. Teknik Pengambilan Sampel................................................................................................ 9
D. Menentukan Ukuran Sampel.................................................................................................... 12
BAB 3................................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN.................................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan............................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara
tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut
merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena
itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah
yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan
data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan reliable. Untuk memperoleh data
seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat
diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat
menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi prosedur
ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan yang paling
relevan. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interval
dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang
diperolehnya
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data
keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang
peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek
penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut.
Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk itu
kami akan mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.
1
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117). 1
Menurut Nazir (1983:327)
mengatakan bahwa popuasi adalah berkenaan dengn data bukan barang atau bendanya.
Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan Riduwan (2002: 3)
mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil
pengukuran menjadi objek penelitian.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian.
1
Sugiono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, PT. Rosda, 2013 hal. 117
3
di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah di
tetapkan dalam populasi teoritis.
b. Bedasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan
populasi yaitu :
1) homogeny adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
2) Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas – batasnya,
baik secara kualiatif maupun kuantitatif.
B. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006:131) 2.
Sampel ialah yang mewakili keseluruhan populasi (Nasution, 2006:86). Sampel adalah
suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok
populasi (Soenarto, 1987:2). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013:81)3. Sample is a set of elements taken from a
larger population (Johnson, 2008:223). Sampel adalah satu kelompok dari unsur-unsur
yang diambil dari populasi lebih besar.
2
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2006. Jakarta: Rineka Cipta
3
Ibid, hal 81
4
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang dipilih
dengan cara tertentu. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili). Bila sampel tidak representative, maka ibarat orang buta
disuruh menyimpulkan karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah, maka ia
menyimpulkan gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah, maka ia
menyimpulkan gajah itu seperti tembok besar. Satu orang lagi memegang ekornya, maka
ia menyimpulkan gajah itu seperti seutas tali. Begitulah kalau sampel yang dipilih tidak
repsentatif, maka ibarat 3 orang buta itu yang membuat kesimpulan salah tentang gajah.
Dalam penelitian ilmiah, tindakan pengambilan sampel itu penting sekali artinya. Di
samping berguna untuk melakukan estimasi atau pengujian hipotesis, pengambilan
sampel penelitian mempunyai tujuan dan sekaligus alasan yang sangat menguntungkan
yaitu:
a. Mempertinggi ketelitian
Ketelitian adalah modal utama dan sangat penting dalam pelaksanaan penelitian.
Kiranya dapat dimengerti bahwa jika pengamatan atau wawancara yang dilakukan
pada jumlah obyek yang lebih sedikit akan lebih teliti dibandingkan dengan
pengamatan atau wawancara pada obyek yang lebih besar jumlahnya.
b. Mempercepat penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sejumlah sumber data yang besar akan memerlukan
waktu cukup lama, dengan demikian pengumpulan data yang relatif lebih sedikit
jumlahnyaakan lebih singkat dilaksanakan. Begitu pula halnya dalam mengolah dan
menganalisis data akan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat apabila
jumlah data yang diolah jumlahnya sedikit.
c. Menghemat biaya dan tenaga (lebih efisien)
Secara tidak langsung dengan pengumpulan data yang lebih sedikit akan menghemat
biaya yang dikeluarkan dan tidak membutuhkan tenaga peneliti yang terlalu banyak.
d. Memperkecil kerugian
5
Dalam penelitian eksperimen yang dilakukan di bidang ilmu sosial dan pendidikan,
bertindak sebagai sasaran percobaan adalah manusia. Apabila pelaksanakan percobaan
tersebut dalam hal pemberian perlakukan terhadap obyekterjadi kesalahan, maka akan
berakibat sangat merugikannya. Sesuai dengan sifat dan ciri penelitian eksperimental
yang perlakunya dikerjakan pada sasaran yang terbatas, maka kerugian yang akan
diberita oleh obyek atas kesalahan perlakuan yang diberikan akan dapat dibatasi
jumlahnya. Dengan demikian untuk melakukan perbaikan dari akibat kesalahan itu
akan lebih mudah.
e. Penelitian lebih efektif
Jika penelitian bersifat destruktif (merusak) yang menggunakan spemenen akan
hemat dan dapat dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta dapat
digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya banyak.
Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel bahwa mutu penelitian tidak selalu
ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokoknya dasar-dasar teorinya, oleh
desain penelitiannya, serta mutu pelaksanaan dan pengolahan datanya.
6
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian
populasi. Sehubungan dengan hal itu,apabila waktu yang tersedia terbatas, dan
kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,dalam hal ini, lebih
cepat.
d. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat
merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari
tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin
mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan
hanya pada sampel.
e. Masalah ketelitian
Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung
jawabkan. Ketelitian ,dalam hal ini, meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis
data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselengar. Boleh jadi
peneliti akan menjadi bosan dlam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu
semua,penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
f. Masalah ekonomis
Penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi
(sudjana, 1975:159-161); ( Hadari Nawawi,1923: 146-148).
Selanjutnya, mengenai penetapan besar kecilnya sample tidaklah ada suatu ketetapan
yang mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sample harus diambil.
suatu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan heterogenitas
populasi. Jika keadaan populasi homogen, jumlah sample hampir-hampir tidak menjadi
persoalan, sebaliknya,jika keadaan populasi heterogen, maka pertimbangan pengambilan
sample harus memperhatikan hal :
7
3. Petunjuk Pengambilan Sampel
Menurut Narbuko & Abu (2004: 107) Petunjuk - petunjuk untuk mengambil sampel :
a. Daerah generalisasi
Yang penting disini adalah menentukan dahulu luas populasinnya sebagai daerah
generalisasi, selanjutnya barulah menentukan sampelnya sebagai daerah penelitiannya.
Di sampling itu, yang penting adalah : “ kalau yang diselidiki hanya satu kelas saja,
jangan diperluas sampai kelas-kelas lainnya apalagi menyimpulkan untuk sekolah-
sekolah lain”.
b. Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya
Bila luas populasinya telah ditetapkan , harus segera diikuti penegasan tentang sifat-
sifat populasinnya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya valliditas
dan reabilitas bagi penelitiannya. Oleh sebab itu, haruslah ditentukan terlebih dahulu
luas dan sifat-sifat populasi, dan memberikan batas-batas yang tegas, kemudian
menetapkan sampelnya. Jangan terjadi kebalikannya,yaitu menetapkan populasilah
yang lebih dahulu baru kemudian sampelnya.
c. Sumber-sumber informasi tentang populasi
Untuk mengetahui ciri-ciri populasinya secara terperinci dapat diperoleh melalui
bermacam-macam sumber informasi tentang populasi tersebut. Misalnya, sensus
penduduk dokumen-dokumen yang disusun oleh instansi-instansi dan organisasi-
organisasi, seperti pengadilan, kepolisian, kantor P & K, kantor kelurahan, dan
sebagainnya. Meskipun demikian, haruslah diteliti kembali apakah informasi tersebut
telah menunjukkan validitasnya (kesahihan) . Hal itu perlu karena jangan sampai
terjadi data tahun 1954 masih dipakai sebagia sumber untuk tahun 1965, misalnya bila
tahun 1954 tercatat jumlah anak rata-rata dalam seiap keluarga 4 orang, maka pada
tahun 1965 jumlah anak rata-rata mungkin tidak seperti itu (4 orang).
d. Menetapkan besar kecilnya sampel
Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah penelitian,
memang tidak ada ketentuan yang pasti.
e. Menetapkan teknik sampling
8
Dalam masalah sampel , ada yang disebut biased sampel , yaitu sampel yang tidak
mewakili populasi atau disebut juga dengan sample yang menyeleweng. Pengambilan
sampel yang menyeleweng disebut : biased sampling. Biased sampling adalah
pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi hanya dari salah satu
golongan populasi saja, tetapi generalisasinya dikenakan kepada seluruh populasi.4
b. Penelitian lebih efesien ( dalam arti menghemat uang, waktu dan tenaga).
c. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data artinya jia subjeknya banyak
dikhawtirkan adanya bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data, karena sering
dialami oleh staf bagian pengumpulan dat mengalami kelelahan sehingga pencatatan
data tidak akurat.
C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.
4
Chalid Narbuko dan Abu Ahmadi. Metode Penelitian. Jakarta : 2004. Hal 107
9
a. Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah
25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih
menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau
nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang
sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena
letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih;
artinya kemungkinannya 0 (nol).
Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling.
Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa
dipilih menjadi sampel.
Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau
berlapis-lapis. Misalnya sekolah, terdapat beberapa tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam
populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata
diwakili sampel penelitian.
Teknik ini digunakan untuk menentukan junlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga
orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.
Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan
terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi
10
pelajar SMU di suatu kota. Untuk itu random tidak dilakukan secara langsung pada
semua pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.
a) Sampling Sistematis
b) Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c) Sampling insidental
d) Sampling Purporsive
e) Sampling jenuh
11
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil.
f) Sampling Snowball
Sampling Snowball adalah teknik penentuan sampel yang mla-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar.
a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebayakan
penelitian
5. yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20
12
Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain=
1. Rumus Slovin
n=
s =
P=Q= 0,5.
D= 0,05.
S= jumlah sampel
13
BAB 3
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan.
c. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.
e. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
14
DAFTAR PUSTAKA
Narbuko, chalid dan Abu Ahmadi. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
https://fzil.wordpress.com/2012/05/20/137/
15