Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

POPULASI DAN SAMPEL


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi penelitian kuantitatif paud
Dosen Pengampu
ABDUL RAZAK, M.Pd.

OLEH :
KELOMPOK IV

SUSANTI KALTSUM 1511305026


SITI SULASTRI 1511305023
DEA ARISKA FEBRIANI 1511305041
PUTRI RAMADANIWATI S 1511305042
YOVA APRILIA 15113050 27

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGRUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta

alam, atas segala limpahan rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Populasi dan Sampel”, untuk memenuhi tugas

mata kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif PAUD yang dibimbing oleh Bpak Abdul

Razak,M.Pd.

Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali

kekurangan dan kelemahannya baik dari isi maupun penulisannya. Oleh karena itu, saran

dan kritik demi menyempurnakan makalah ini sangatkami harapkan. Besar harapan kami,

makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Samarinda,15 September 2017

Penyusun

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ ii
BAB I.................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................................. 1
A. Latar belakang......................................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah.................................................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................................................... 2
BAB II.................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN................................................................................................................................... 3
A. Populasi.................................................................................................................................... 3
1. Jenis- Jenis Populasi............................................................................................................ 3
B. Sampel...................................................................................................................................... 4
1. Manfaat Penggunaan Sampel.............................................................................................. 5
2. Alasan Penggunaan Sampel................................................................................................. 6
3. Petunjuk Pengambilan Sampel............................................................................................ 8
4. Keuntungan menggunakan sampel........................................................................................... 9
C. Teknik Sampling.......................................................................................................................... 9
1. Teknik Pengambilan Sampel................................................................................................ 9
D. Menentukan Ukuran Sampel.................................................................................................... 12
BAB 3................................................................................................................................................. 14
KESIMPULAN.................................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan............................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala melalui cara
tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut
merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena
itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah
yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan
data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan reliable. Untuk memperoleh data
seperti itu, peneliti dapat menggunakan metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat
diandalkan. Ketidaktepatan dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat
menyebabkan rendahnya kualitas penelitian.
Penelitian bertujuan menemukan jawaban atas pertanyaan melalui aplikasi prosedur
ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan taraf kemungkinan yang paling
relevan. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha memperkecil interval
dugaan peneliti melalui pengumpulan dan penganalisaan data atau informasi yang
diperolehnya
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah
menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data
keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang
peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek
penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut.
Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk
memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Untuk  itu
kami akan mengkaji lebih dalam mengenai populasi dan sampel.

1
B. Rumusan masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan populasi dan jenis-jenisnya?

2.      Apakah yang dimaksud dengan sampel?

3.      Apakah yang dimaksud dengan teknik sampling?

4.      Bagamaimanakah cara untuk menentukan ukuran sampel?

C. Tujuan

1.      Menguraikan pengertian populasi dan jenis-jenisnya

2.      Menguraikan pengertian sampel

3.      Memaparkan teknik sampling

4.      Menjelaskan cara untuk menentukan ukuran sampel

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Populasi

Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013: 117). 1
Menurut Nazir (1983:327)
mengatakan bahwa popuasi adalah berkenaan dengn data bukan barang atau bendanya.
Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi yang menyebutkan bahwa populasi adalah
keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Sedangkan Riduwan (2002: 3)
mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil
pengukuran menjadi objek penelitian.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat – syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian.

1. Jenis- Jenis Populasi


a. Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan berikut ini :
1) Populasi teoritis (Theoritical Population), yakni sejumlah populasi yang batas-
batasnya di tetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku
juga bagi populasi yang lebih luas, maka di tetapkan terdiri dari guru; berumur
25 tahun sampai 40 tahun, program S1, jalur tesis, dll.
2) Populasi yang tersedia (Accessible population), yakni sejumlah populasi yang
secara kuantitatif dapat di nyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 250

1
Sugiono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, PT. Rosda, 2013 hal. 117

3
di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki karakteristik yang telah di
tetapkan dalam populasi teoritis.
b. Bedasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan
populasi yaitu :
1) homogeny adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
2) Populasi heterogen adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau
keadaan yang berbeda (bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas – batasnya,
baik secara kualiatif maupun kuantitatif.

Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tesedia populasi yang terbatas dan


homogen, adakalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi, tetapi
mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili popupasi (representatif). Hal
ini berdasarkan pertimbangan yang logis, seperti: (1) kepraktisan;(2) keterbatasan biaya,
waktu, tenaga; (3)adanya percobaan yang bersifat merusak  (desktruktif); dan (4) mampu
memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan mendalam (komprehensif). Dengan
meneliti populasi yang representatif diharapkan hasil yang diperoleh akan memberikan
kesimpulan dan gambaran yang sesuai dengan karakteristik populasi. Jadi, hasilnya
kesimpulan dari penelitian tersebut dapat digenelisasikan terhadap populasi.

B. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006:131) 2.
Sampel ialah yang mewakili keseluruhan populasi (Nasution, 2006:86). Sampel adalah
suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok
populasi (Soenarto, 1987:2). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013:81)3. Sample is a set of elements taken from a
larger population (Johnson, 2008:223). Sampel adalah satu kelompok dari unsur-unsur
yang diambil dari populasi lebih besar.

2
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2006. Jakarta: Rineka Cipta

3
Ibid, hal 81

4
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel adalah
sebagian atau wakil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang dipilih
dengan cara tertentu. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili). Bila sampel tidak representative, maka ibarat orang buta
disuruh menyimpulkan karakteristik gajah. Satu orang memegang telinga gajah, maka ia
menyimpulkan gajah itu seperti kipas. Orang kedua memegang badan gajah, maka ia
menyimpulkan gajah itu seperti tembok besar. Satu orang lagi memegang ekornya, maka
ia menyimpulkan gajah itu seperti seutas tali. Begitulah kalau sampel yang dipilih tidak
repsentatif, maka ibarat 3 orang buta itu yang membuat kesimpulan salah tentang gajah.

1. Manfaat Penggunaan Sampel

Dalam penelitian ilmiah, tindakan pengambilan sampel itu penting sekali artinya. Di
samping berguna untuk melakukan estimasi atau pengujian hipotesis, pengambilan
sampel penelitian mempunyai tujuan dan sekaligus alasan yang sangat menguntungkan
yaitu:

a. Mempertinggi ketelitian
Ketelitian adalah modal utama dan sangat penting dalam pelaksanaan penelitian.
Kiranya dapat dimengerti bahwa jika pengamatan atau wawancara yang dilakukan
pada jumlah obyek yang lebih sedikit akan lebih teliti dibandingkan dengan
pengamatan atau wawancara pada obyek yang lebih besar jumlahnya.
b. Mempercepat penelitian
Untuk mengumpulkan data dari sejumlah sumber data yang besar akan memerlukan
waktu cukup lama, dengan demikian pengumpulan data yang relatif lebih sedikit
jumlahnyaakan lebih singkat dilaksanakan. Begitu pula halnya dalam mengolah dan
menganalisis data akan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat apabila
jumlah data yang diolah jumlahnya sedikit.
c. Menghemat biaya dan tenaga (lebih efisien)
Secara tidak langsung dengan pengumpulan data yang lebih sedikit akan menghemat
biaya yang dikeluarkan dan tidak membutuhkan tenaga peneliti yang terlalu banyak.
d. Memperkecil kerugian

5
Dalam penelitian eksperimen yang dilakukan di bidang ilmu sosial dan pendidikan,
bertindak sebagai sasaran percobaan adalah manusia. Apabila pelaksanakan percobaan
tersebut dalam hal pemberian perlakukan terhadap obyekterjadi kesalahan, maka akan
berakibat sangat merugikannya. Sesuai dengan sifat dan ciri penelitian eksperimental
yang perlakunya dikerjakan pada sasaran yang terbatas, maka kerugian yang akan
diberita oleh obyek atas kesalahan perlakuan yang diberikan akan dapat dibatasi
jumlahnya. Dengan demikian untuk melakukan perbaikan dari akibat kesalahan itu
akan lebih mudah.
e. Penelitian lebih efektif
Jika penelitian bersifat destruktif (merusak) yang menggunakan spemenen akan
hemat dan dapat dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta dapat
digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya banyak.

Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel bahwa mutu penelitian tidak selalu
ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokoknya dasar-dasar teorinya, oleh
desain penelitiannya, serta mutu pelaksanaan dan pengolahan datanya.

2. Alasan Penggunaan Sampel


a. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang jumlahnya
tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual. Karena itu sama
sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga
dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar, tidak praktis untuk
mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah dasar yang tersebar diseluruh
pelosok Indonesia misalnya.
b. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang diselidiki.
Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang diperlukan, lebih – lebih
bila objek itu tersebar diwilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu
cara untuk mengurangi biaya.
c. Masalah waktu

6
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada penelitian
populasi. Sehubungan dengan hal itu,apabila waktu yang tersedia terbatas, dan
kesimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,dalam hal ini, lebih
cepat.
d. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena dapat
merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari
tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak mungkin
mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan
hanya pada sampel.
e. Masalah ketelitian
Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggung
jawabkan. Ketelitian ,dalam hal ini, meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis
data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselengar. Boleh jadi
peneliti akan menjadi bosan dlam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu
semua,penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
f. Masalah ekonomis
Penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi
(sudjana, 1975:159-161); ( Hadari Nawawi,1923: 146-148).

Selanjutnya, mengenai penetapan besar kecilnya sample tidaklah ada suatu ketetapan
yang mutlak, artinya tidak ada suatu ketentuan berapa persen suatu sample harus diambil.
suatu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan heterogenitas
populasi. Jika keadaan populasi homogen, jumlah sample hampir-hampir tidak menjadi
persoalan, sebaliknya,jika keadaan populasi heterogen, maka pertimbangan pengambilan
sample harus memperhatikan hal :

a. Harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas.


b. Besarnya populasi dalam tiap kategori.
Karena itu informasi tentang populasi perlu dikejar seberapa jauh dapat diusah1akan.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa penetapan jumlah sampel yang terlalu banyak
selalu lebih baik dari pada kurang (oversampling is always better than undersampling).

7
3. Petunjuk Pengambilan Sampel
Menurut Narbuko & Abu (2004: 107) Petunjuk - petunjuk untuk mengambil sampel :
a. Daerah generalisasi
Yang penting disini adalah menentukan dahulu luas populasinnya sebagai daerah
generalisasi, selanjutnya barulah menentukan sampelnya sebagai daerah penelitiannya.
Di sampling itu, yang penting adalah : “ kalau yang diselidiki hanya satu kelas saja,
jangan diperluas sampai kelas-kelas lainnya apalagi menyimpulkan untuk sekolah-
sekolah lain”.
b. Pengesahan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya
Bila luas populasinya telah ditetapkan , harus segera diikuti penegasan tentang sifat-
sifat populasinnya. Penegasan ini sangat penting bila menginginkan adanya valliditas
dan reabilitas bagi penelitiannya. Oleh sebab itu, haruslah ditentukan terlebih dahulu
luas dan sifat-sifat populasi, dan memberikan batas-batas yang tegas, kemudian
menetapkan sampelnya. Jangan terjadi kebalikannya,yaitu menetapkan populasilah
yang lebih dahulu baru kemudian sampelnya.
c. Sumber-sumber informasi tentang populasi
Untuk mengetahui ciri-ciri populasinya secara terperinci dapat diperoleh melalui
bermacam-macam sumber informasi tentang populasi tersebut. Misalnya, sensus
penduduk dokumen-dokumen yang disusun oleh instansi-instansi dan organisasi-
organisasi, seperti pengadilan, kepolisian, kantor P & K, kantor kelurahan, dan
sebagainnya. Meskipun demikian, haruslah diteliti kembali apakah informasi tersebut
telah menunjukkan validitasnya (kesahihan) . Hal itu perlu karena jangan sampai
terjadi data tahun 1954 masih dipakai sebagia sumber untuk tahun 1965, misalnya bila
tahun 1954 tercatat jumlah anak rata-rata dalam seiap keluarga 4 orang, maka pada
tahun 1965 jumlah anak rata-rata mungkin tidak seperti itu (4 orang).
d. Menetapkan besar kecilnya sampel
Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah penelitian,
memang tidak ada ketentuan yang pasti.
e. Menetapkan teknik sampling

8
Dalam masalah sampel , ada yang disebut biased sampel , yaitu sampel yang tidak
mewakili populasi atau disebut juga dengan sample yang menyeleweng. Pengambilan
sampel yang menyeleweng disebut : biased sampling. Biased sampling adalah
pengambilan sampel yang tidak dari seluruh populasi, tetapi hanya dari salah satu
golongan populasi saja, tetapi generalisasinya dikenakan kepada seluruh populasi.4

4. Keuntungan menggunakan sampel


a. Memdahkan peneliti untuk jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan
enggunakan populasi dan apabila populasinya terlalu besar dikhawatirkan akan
terlewati.

b. Penelitian lebih efesien ( dalam arti menghemat uang, waktu dan tenaga).

c. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data artinya jia subjeknya banyak
dikhawtirkan adanya bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data, karena sering
dialami oleh staf bagian pengumpulan dat mengalami kelelahan sehingga pencatatan
data tidak akurat.

e. Peneitian lebih efektif, jika penelitian bersifat destruktif(merusak) yang menggunakan


spesemen akan hemat dan bias dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta
bias digunakan untuk menjaring populasi yang jumlahnya banyak.

C. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai
dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif.

1. Teknik Pengambilan Sampel


Secara umum, ada dua jenis teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau
random sampling / probability sampling dan sampel tidak acak atau nonrandom
samping/nonprobability sampling.

4
Chalid Narbuko dan Abu Ahmadi. Metode Penelitian. Jakarta : 2004. Hal 107

9
a. Random sampling adalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah
25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih
menjadi sampel. Sedangkan yang dimaksud dengan nonrandom sampling atau
nonprobability sampling, setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang
sama untuk dijadikan sampel. Lima elemen populasi dipilih sebagai sampel karena
letaknya dekat dengan rumah peneliti, sedangkan yang lainnya, karena jauh, tidak dipilih;
artinya kemungkinannya 0 (nol).

b. Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana

Teknik untuk mendapatkan sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling.
Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa
dipilih menjadi sampel.

c. Proportionate Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan

Teknik ini biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau
berlapis-lapis. Misalnya sekolah, terdapat beberapa tingkatan kelas. Jika tingkatan dalam
populasi diperhatikan, mula-mula harus dipastikan strata yang ada, kemudian tiap strata
diwakili sampel penelitian.

d. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan junlah sampel, bila populasi berstrata tetapi
kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai; 3 orang
lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP, maka tiga
orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua
kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP.

e. Cluster Sampling atau Area Sampel

Teknik ini digunakan jika populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan
terdiri dari kelompok atau cluster. Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi

10
pelajar SMU di suatu kota. Untuk itu random tidak dilakukan secara langsung pada
semua pelajar, tetapi pada sekolah/kelas sebagai kelompok atau cluster.

f. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak


memberipeluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel (Sugiyono, 2013:122). Tidak semua unsur atau elemen populasi
mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi yang
terpilih menjadi sampel bias disebabkan karena kebetulan atau karena faktor lain yang
sebelumnya sudah direncanakan oleh peneliti. Teknik sampel ini meliputi samling
sistematis, kuota, aksidental, purporsive, jenuh, dan snowball.

a) Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sample berdasarkan urutan dari


anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b) Sampling kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

c) Sampling insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu


siapa saja yang secara kebetulan/ insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.

d) Sampling Purporsive

Sampling purporsive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e) Sampling jenuh

11
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil,
kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil.

f) Sampling Snowball

Sampling Snowball adalah teknik penentuan sampel yang mla-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar.

D. Menentukan Ukuran Sampel


Jumlah ukuran sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu
sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelelitian itu akan diberlakukan untuk
1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan
jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah mendekati populasi,
maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah
sampel menjauhi populasi, makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum)
(Sugiyono, 2013:126). Roscoe 1975 (Sugiyono:2013) memberikan acuan umum untuk
menentukan ukuran sampel:

a. Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebayakan
penelitian

b. Jika sampel dipecah kedalaam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya),


ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat.

c. Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel


sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian.

d. Untuk Penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eksperimen

5. yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil
antara 10 sampai dengan 20

12
Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain=

1. Rumus Slovin

n=

n= sampel: N = populasi: d= nilai presisi 95% atau sig= 0.05

2. Tabel Issac dan Michael

s =

dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%.

P=Q= 0,5.

D= 0,05.

S= jumlah sampel

13
BAB 3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup
dan waktu yang kita tentukan.

b. Jenis-jenis populasi: populasi umum dan populasi target

c. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.

d. Adapun alasan penelitian menggunakan sampel adalah, Ukuran populasi, Masalah


biaya, Masalah waktu, Percobaan yang sifatnya merusak,mMasalah ketelitian,dan
Masalah ekonomis

e. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan
sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta

Narbuko, chalid dan Abu Ahmadi. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabeta

https://fzil.wordpress.com/2012/05/20/137/

15

Anda mungkin juga menyukai