Anda di halaman 1dari 3

Minho, adik Minju sepulang sekolah tidak langsung pulang kerumah.

Ia dan teman-temannya
pergi nongkrong di tempat langganan mereka di dekat sekolah. Di sana ia tidak sengaja
bertemu musuhnya di sekolah minho sebelumnya. Mereka pun mulai beradu mulut, sampai
akhirnya salah satu teman musuhnya itu mengejek kakaknya yaitu Minju “Eh gue baru tau
kakak lo cantik juga, tapi sayang kakaknya otak udang pantes adeknya 11 12, bolehlah
pinjemin ke kita, lagian kayaknya kakak lo gampangan deh”. Minho yang tidak terima pun
langsung memukul wajah teman musuhnya itu sampai jatuh. Melihat temannya di pukul,
musuhnya yang lain itupun tidak terima. Salah satu teman musuhnya pun langsung memukul
balik minho, pada akhirnya mereka saling memukul dan bertengkar. Karena musuhnya kalah,
Minho dan teman-temannya pun melarikan diri dengan menaiki sepeda mereka, karena
Minho mengendari sepedanya dengan kecepatan tinggi dan perasaan kesal , dia tidak melihat
ada batu di depannya sehingga ia terjatuh “ AKHHH”, sambil menggertakkan giginya dan
memukul aspal jalanan. Teman-temannya pun menolong dan mencoba menenangkannya.
Heesung teman Minho berkata “udahlah minho, sekarang lo harus pulang”. “iya, besok kita
pikirin caranya buat bales dendam ke Sunwoo CS”, Kata Jay. Heesung berkata “ Ayo kita
anterin lo pulang”. Minho menjawab “Nggak usah, gua pulang sendiri aja, gue takut mama
gue malah marahin kalian dan tanya yang nggak-nggak, nanti malah ketahuan”. Teman-
temannya hanya bisa mengiyakan. Minho pun pulang dengan perasaan kesal dan keadaan
luka di wajah dan dilutunya. Sampai di rumah minho tidak langsung masuk, tapi ia hanya
mondar mandir di depan pintu gerbang rumhnya, ia bingung harus menjawab apa jika ditanya
ibunya. Tidak sengaja dari dalam, keluarlah Minju yang hendak membuang sampah. Adiknya
pun dengan cepat bersembunyi di balik tembok samping pagarnya. Minju pun merasa aneh
“Kok sepedanya Minho udah disini padahal orangnya nggak ada” sambil menengok ke kanan
dan kekiri mengecek kalau kalau adeknya sudah pulang. Sesekali ia juga memanggil nama
adeknya “Minho, lo udaH pulang?” Karena tidak ada jawaban, ia pun langsung membuang
sampah di tempat sampah tepat disamping Minho bersembunyi. Karena di tempat Minho
bersembunyi ada kecoa, minho pun sempat berusaha mengusir kecoa itu “hush hush pergi,
hush sana”. Minju yang sudah berbalik arah ingin masuk pun mendengar suara Minho dan
langsung berjalan ke arah tempat Minho bersembunyi. Ternyata Minju berhasil menemukan
adeknya itu dan langsung berbicara dengan terkejut dan keras “Eh lo ngapain malah
disini ,cepetan masuk dari tadi udah dicariin sama mama tau nggak”. Minho yang tidak mau
membalikkan badannya karena takut kakaknya melihat wajahnya yang babak belur “ Nggak
ah, nggak mau”. Minju pun bingung dengan tingkah adeknya yang aneh sambil menarik
tangan Minho; “ kenapa sih, udah ayok masuk, ngapain juga ngadep sana mulu, iiihhh ayook,
gue panggilin mama lho, mau lo biar di..”. Karena takut, Minho langsung membalikkan
badannya danhanay menunduk. Minju pun terkejut “ Eeeh, lo kenapa, pasti lo habis berantem
ya, iyakan kan ngaku nggak. Minho menjawab dengan takut “Ng...Nggak kok gue nggak
berantem, i...ini tadi tuh jatuh dari sepeda waktu pulang sekolah”. Minju yang semakin kesal
dan marah dengan jawaban adeknya “ jatuh apaan, mana ada jatuh dari sepeda lukanya di
wajah kayak gitu, gue tau lo emang nggak sebodoh gue tapi soal kayak gini lo nggak bisa
bodohin gue, udah deh ngaku aja lo berantem sama siapa”. Adeknya masih kekeh tidak mau
menjawab. “ya udah terpaksa ni ya gue lakuin ini , Ma !!! Mamaa!!! Mamm”. Minho pun
langsung menutup mulut kakaknya. “ iya deh gue ngaku gue tadi berantem tapi beneran habis
itu gue jatuh beneran dari sepeda waktu pulang “ Jawab Minho dengan pasarah. Minju pun
hanya menghela napas sambil menatap adeknya dan berkata “ dah deh ayo masuk aja, tapi
nanti kalo mama tanya gue nggak bisa bantu jawab”. Minho hanya bisa menghela napas
panjang. Minju langsung menarik tangan Minho dan masuk ke rumah. Minho masuk
kerumah dengan bersembunyi dibelakang Minju berharap mamanya tidak melihatnya. Tapi
ternyata mamanya justru dibelakangnya karena dari dapur. “loh Minho kamu baru pulang,
kok kamu pulangnya telat” . Minju yang kaget pun langsung membalikan badan sedangkan
Minho tidak menjawab mamanya dan tetap bersembunyi dibelakang Minju. Minju pun
berbisik “ udah deh keluar aja” sambil menyodokkan bahunya. Ibunya pun terus berusaha
melihat Minho dan menarik tangannya “kamu kenapa sih kok sembunyi-sembunyi gitu”
Minho juga tetap berusaha bersembunyi. Minju yang sudah sangat kesal dengan adeknya
langsung memutar badan adeknya. Alih-alih marah kepada Minho, mamanya malah marah ke
Minju “Adek kamu kenapa ini,kok babak belur gini, kamu pukulin ya, ya aampun wajah
ganteng Minho anaknya mama jadi gini, hayo kamu apain”, kata mamanya sambil memukul
kakaknya. Minju yang hanya bingung “kok aku sih ma”. “ lha itu kamu kan pulangnya
bareng sama adekmu”. “Nggak ma, aku nggak pulang bareng dia”. Minho yang pusing
dengan adu mulut antara mama dan kakanya langsung memotong “ ini bukan karena kak
Minju ma, tadi aku habis berantem terus jatuh dari sepeda”. Mamanya pun terkejut “ya
ampun kamu berantem sama siapa , aduh sakit banget pasti, pasti temenmu itu kurang ajar ya
sama kamu ,makanya kamu bisa sampe berantem, sini yang mana temenmu biar mama aduin
ke orang tuanya kalau perlu ke kepala sekolahnya biar dikeluarin sekalian, jahat banget ya
temenmu itu udah mukul anak mama” sambil mengecek keadaan anaknya. Minho pu
bertanya pada mamanya “ mama nggak marah sama aku”. “Ya nggak lah sayang, orang kamu
sampe kayak gini bearti kau dipukulin, ya yang salah pasti yang mukulin kamu dong, sini sini
anak mama” mamanya sambil memeluknya dengan erat. Minju yang semakin bingung dan
terheran heran langsung naik tangga menuju kamar, namun baru 3 anak tangga mamanya
memanggil “loh kamu malah mau kemana, ini adekmu babak belur gini”. “mau mandi lah
ma”. “nggak..nggak usah mandi, kamu beliin dulu obat sama perban di apotek sana, ni
kasihan adekmu kesakitan”. Minju dengan berat hati “ iya udah deeh, iya mana uangnya”.
“ya pake uangmu dulu dong, kamu masih tadi kan mama ngasih uang sakunya agak lebih”.
“aaa iya, Ya udah aku berangkat’’. Minju langsung berangkat ke apotek dengan menaiki
sepeda, di jalan iamasih bingung dan tidak habis pikir dengan tindakan mamanya “bisa
bisanya sih mama kayak gitu ke Minho, yang pasti kalo gue yang kayak gitu, udah dimarahin
abis abisan”.

Anda mungkin juga menyukai