Nim : 220103011
MANAJEMEN INDUSTRI
Shot Blasting
Feettling 15.00
23/
03/
20
R
U
Shot Blasting
Feetling 15.00
I. TUJUAN
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu melakukan proses pengendalian produksi melalui
pengontrolan kualitas hasil produksi.
II. DASAR TEORI
A. Definisi Kualitas
Kualitas merupakan salah satu aktor utama yang menentukan
pemilihan produk bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan akan tercapai apabila
kualitas produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya. Berikut ini
beberapa penjabaran mengenai pengertian kualitas :
Definisi kualitas menurut para ahli (Munjiati M., 2015) :
1. Deming (1992) mendefinisikan kualitas sebagai perbaikan terusmenerus.
Ia mendasarkan pada peralatan statistik, dengan proses bottom-up.
Deming (1992) tidak memasukkan biaya ketidakpuasan pelanggan, karena
menurutnya biaya ini tidak dapat diukur. Strategi Deming adalah dengan
melihat proses untuk mengurangi variasi dimana perbaikan kualitas akan
mengurangi biaya. Ia memiliki kepercayaan yang tinggi pada
pemberdayaan pekerja untuk memecahkan masalah, memberikan kepada
manajemen peralatan yang tepat.
2. Menurut Juran dalam Schonberger dan Knod (1997), kualitas adalah
fitness for use / kesesuaian penggunaan. Beberapa alat yang dapat
digunakan untuk pemecahan masalah adalah statistical process control
(SPC).
B. Pengertian Pengendalian Kualitas
Menurut Sofyan Assauri (dalam Hayu Kartika, 2013) pengendalian
dan pengawasan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi dan operasi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang
direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut
dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai.
Menurut Bakhtiar dkk (2013) pengendalian kualitas dapat diartikan
sebagai “kegiatan yang dilakuka untuk memantau aktivitas dan memastikan
kinerja sebenarnya”.
C. Tujuan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang terpadu dalam
perusahaan untuk menjaga dan mempertahankan kualitas produk yang
dihasilkan agar dapat berjalan baik dan sesuai standar yang ditetapkan.
Menurut Heizer & Render (2013) ada beberapa tujuan pengendalian
kualitas, yaitu :
1. Peningkatan kepuasan pelanggan.
2. Penggunaan biaya yang serendah-rendahnya.
3. Selesai tepat pada waktunya.
Tujuan pokok pengendalian kualitas adalah, untuk mengetahui sampai
sejauh mana proses dan hasi produk atau jasa yang dibuat sesuai dengan
standar yang ditetapkan perusahaan.
4) Diameter dalam.
5) Mengukur tebal 1.
6) Mengukur tebal 2.
7) Hasil QC-Gate.
2. Shot Blasting
Shot Blasting merupakan proses pembersihan material dengan
menggunakan mesin media shot. Shot Blasting biasa digunakan untuk
membersihkan pasir yang ada atau yang menempel pada benda cor.
Shot Blasting juga sering diartikan sebagai sebuah proses teknologi
yaitu dengan melakukan penembakan material abrasif atau steel shot
menggunakan blast weel atau baling-baling pelempar untuk menghilangkan
material kontaminasi yang menunjukkan bentuk kekasaran pada
permukaanya.
Proses Shot Blasting :
1) Penyusunan produk (benda cor) sebelum dimasukkan ke dalam mesin shot
blast. Dipenyusunan ini diharapkan antara 1 produk dengan produk
lainnya tidak terlalu berdekatan agar hasil shot blast bisa maksimal.
2) Proses memasukkan benda kedalam mesin shot blast
IV. ANALISA
A. Permasalahan
1. Dalam proses QC-Gate Slinder Sleeve terdapat produk yang keropos
dibagian dalam.
2. Dalam proses QC-Gate Slinder Sleeve terdapat ukuran yang melebihi dari
standar atau kompensasi ukuran yang telah dtentukan.
3. Dalam proses QC-Gate Slinder Sleeve terdapat ukuran yang kurang dari
standar atau kompensasi ukuran yang telah dtentukan.
4. Dalam melakukan proses shot blasting benda cor akan menjadi rentan
berkarat karena pelindung di permukaan benda cor terkikis.
B. Penyelesaian/ Solusi
1. Jika terdapat produk yang keropos dan dipastikan jika dibubut kembali
tidak ada kekeroposan dan tidak mengurangi ukuran yang telah
ditentukan.
2. Jika terdapat ukuran yang melebihi pada slinder sleeve maka dilakukan
proses pembubutan hingga mendapatkan ukuran yang telah ditentukan
atau tidak lebih dari ukuran yang sudah ditentukan.
3. Jika terdapat ukuran yang melebihi pada slinder sleeve maka dilakukan
proses pembubutan hingga mendapatkan ukuran yang telah ditentukan
atau tidak lebih dari ukuran yang sudah ditentukan.
4. Untuk menghindari adanya karat di benda cor maka harus segera
dilakukan proses pengecatan.