Eko Susanto
WhatsApp: 081369149853
Definisi Karir
1. Human Centered sudah disadari oleh pakar BK sejak puluhan tahun lalu yang
dijelaskan oleh Roger dalam teori konseling yang berpusat pada konseli
2. Teknologi selakyaknya menjadi tools yang melayani kerja Konselor, dengan
demikian konselor dapat lebih focus pada konseli yang dilayani
3. Teknologi hampir tidak akan sepenuhnya dapat menggantikan kehadiran
konselor dihadapan konseli
4. Teknologi hanya akan memoderasi hubungan terapiutik antara konselor dan
konseli
5. Teknologi akan tetap berperan sesuai fungsinya: 1. fungsi subtitusi, 2. fungsi
komplementer, 3. fungsi sumplementer
Dalam Bimbingan dan Konseling
1. Semua sarana yang bersifat fisik dan non fisik dalam lingkungan
kerja konselor memiliki potensi untuk menjadi instrument untuk
memudahkan kerja konselor
2. Tidak selalu yang disebutkan teknologi adalah instrument yang
berbentuk computer/komputerisasi
3. Teknologi canggih erat dengan computer/komputerisasi, alat-alat
canggih. Konselor melakukan digitalisasi dalam kegiatan need
assesment
4. Teknologi sederhana erat dengan segala potensi sarana. Konselor
dapat menggunakan boneka, kursi, kelas, kantin,
foto/gambar/poster, untuk membantu layanan BK
Melalui Society 5.0, kecerdasan buatan (artificial
intelligence: AI) akan mentransformasi big data, yang
dikumpulkan melalui internet pada segala bidang
kehidupan (the Internet of Things: IoT) menjadi suatu
kearifan baru.
1. Protean Career
Menurut Briscoe dalam Kaswan (2014), protean career adalah nama yang diberikan
untuk mendeskripsikan karir yang di dorong oleh individu. Karakteristik yang paling
utama dari protean career adalah manifestasi dan refleksi pelaku karir secara
individual. Artinya, seseorang dengan protean career dianggap menempatkan
kebahagiaan dan kesuksesaan psikologis diatas ketertarikan dan norma yang
memiliki sumber di luar individu.
Untuk itu terdapat dua dimensi utama protean career, yaitu : orientasi karir yang di
dorong oleh nilai, berarti pelaku karir mendefinisikan nilai karirnya berdasarkan
ketentuannya sendiri dan menilai keberhasilan karir berdasarkan ketentuan yang
dibuatnya, dan manajemen karir swa-rah, terjadi ketika pelaku karir secara aktif
mengelolah perkebamgan karirnya sendiri menurut nilai-nilai pribadinya.
Paradigma Baru Bimbingan dan Konseling Karir
2. Boundary Less Career (Karir Tanpa Batas)
Boundary Less Career atau karir tanpa batas dapat diungkapkan melalui berbagai cara. Pada
umumnya dalam mendeskripsikan karir yang melibatkan pergerakan lintas batas fisik,
seperti career streotype silicon Valley. Karir tanpa batas juga akan terjadi ketika orang
dipaksa atau secara sukarela memutuskan unuk memilih karir yang dibangunnya. Karir dapat
di deskipsikan sebagai tanpa batas jika orang menentukan pilihan karir yang dilandasi
oleh standar internal, seperti alasan pribadi atau keluarga, dan bukan peluang karir
eksternal.
Prespektif karir tanpa batas secara khusus relevan bagi berbagai industri dengan pasar
yang tidak dapat di duga dan oportunistik. Disini diperkenalkan pada tingkat
ketidakpastian terhadap pekerjaan yang tinggi karena berusaha untuk mewariskan
ketidakpastian dari pasar eksternal dengan menggunakan bentuk yang temporal, dan
berbasis proyek. Misalnya, dalam industri publikasi seperti penerbitan atau produksi
(film, pentas seni). Pada umumnya pendanaan terbatas yang dilakukan hanya untuk
mempertahankan fleksibilitas dengan menyediakan pekerjaan jangka pendek atau mencari
tenaga kontrak untuk mengerjakan proyek- proyek tertentu.
Paradigma Baru Bimbingan dan Konseling Karir
3. Authentic Career
Seseorang mencapai wawasan tertinggi tentang wawasan pribadi dan
mengunakannya untuk mengikuti karir “jujur terhadap dirinya sendiri”. Anjuran agar
mengenal diri sendiri adalah nasihat yang telah ada sejak ribuan tahun yang lalu,
meskipun dalam tataran implementasinya mengenal diri sendiri adalah hal yang
sangat sulit. Hal itu terjadi karena manusia adalah hal yang sangat unik dan
kompleks dimana memiliki aspek karakter, dan kebiasaan yang menguji dirinya
dengan berbagai karakternya dengan beradaptasi dengan lingkungan
yang kompetitif sehingga menemukan dan mengembangkan berbagai inovasi baru.
Hal tersebut menyebabkan manusia mengembangkan kesadaran diri menjadi
pribadi yang autentik. Ketika kita menemukan diri kita sendiri maka kita
akan menemukan gairah yang memotivasi untuk terus berkembang.
Paradigma Baru Bimbingan dan Konseling Karir
4. Portofolio Career
Mathis dan Jackson dalam Kaswan (2014) mengemukakan
bahwa portofolio career atau karir portofolio merupakan
karir yang dibangun seputar kumpulan keterampilan dan
dikelola sendiri. Dalam pengertian dimaksudkan bahwa,
portofolio career berkaitan erat dengan keterampilan, minat,
dan manajemen diri.
Manfaat bagi Konseli