Anda di halaman 1dari 10

1

Judul : Perluasan Pasar Sayuran Menggunakan Media Sosial


pada Seruni Farm Kabupaten Bogor
Pemrasaran / NIIM : Melsya Agna Febriana / J3J118113
Pembahas 1 / NIM : Siti Rahmi Awalia Azis / J3J118084
Hari / Tanggal : Kamis / 27 Mei 2021
Waktu : 11.00 – 11.30
Ruangan : -
Dosen pembimbing : Dr. Ir. Maya Dewi Dyah Maharani, M AP

Menyetujui

Dr. Ir. Maya Dewi Dyah Maharani, M AP

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agribisnis memiliki peran penting dalam proses pembangunan perekonomian di
Indonesia ketika dalam masa keterpurukan akibat krisis ekonomi. Agribisnis meliputi
semua aktivitas sebagai rangkaian sistem, terdiri dari sistem pengadaan dan
penyaluran sarana produksi, teknologi dan pengembangan sumberdaya pertanian,
subsistem produksi pertanian atau usaha tani, subsistem pengolahan hasil-hasil
pertanian atau agroindustri, dan subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian
(Pasaribu 2012). Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah
sehingga terkenal sebagai negara agraris, yaitu sebagian lahan digunakan untuk lahan
pertanian. Pertumbuhan pertanian di Indonesia berkembang dengan baik seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk. Hal tersebut menyebabkan berkembangnya
komoditas pertanian, salah satunya komoditas tanaman hortikultura.
Hortikultura merupakan salah satu jenis komoditas yang pertumbuhannya masih
potensial untuk dimanfaatkan dan diproduksi pada sektor pertanian. Hortikultura yang
ada di Indonesia terdiri atas beberapa kelompok meliputi sayuran, buah-buahan,
tanaman obat, dan tanaman hias. Kegiatan hortikultura mencakup persiapan lahan,
penyemaian benih, penanaman bibit, pemeliharaan, proses panen, dan pengelolaan
pasca panen dari hasil tanaman tersebut. Pengembangan Hortikultura dapat menunjang
pembangunan perekonomian negara dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
kesadaran gaya hidup sehat. Permintaan buah-buahan, sayuran, dan tanaman hias
mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pembudidayaan tanaman hortikultura
memerlukan luas lahan yang cukup besar untuk proses penanaman hingga proses pasca
panen. Tanaman hortikultura memiliki ciri-ciri yaitu sifat produk yang mudah rusak
(perishable), dipengaruhi oleh iklim cuaca, dan harga produk yang fluktuatif.
2

Data Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat jumlah produksi tanaman
hortikultura khususnya pada tanaman sayuran mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Hal tersebut menunjukan bahwa kebutuhan sayuran semakin meningkat,
sehingga memiliki potensi dan peluang pasar sayuran yang masih luas. Produksi
sayuran di Jawa barat dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Produksi Sayuran di Jawa Barat (dalam kwintal) 2020


No Komoditas Tahun
2018 2019 2020
1 Paprika 80.922 90.637 93.355
2 Buncis 816.215 798.159 875.755
3 Kembang Kol 239.649 261.081 290.615
4 Tomat 2.684.480 2.849.481 2.992.675
5 Timun 1.373.618 1.280.648 1.385.748
Sumber: Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura (2020)

Seruni Farm merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dalam


membudidaya sayuran segar. Seruni Farm memiliki komoditas yang unggul yaitu
kubis, permintaan komoditas kubis saat ini mengalami peningkatan sehingga
kebutuhan pelanggan belum terpenuhi. Seruni Farm berupaya untuk memenuhi
permintaan pelanggan dengan cara meningkatkan jumlah produksi komoditas kubis.
Namun saat ini Seruni Farm belum maksimal dalam menjual seluruh hasil produksinya.
Biasanya terjadi oversupply produk komoditas lain sehingga hal tersebut tidak efisien
antara proses produksi dan proses penjualan sayuran segar. Pada Tabel 2 disajikan data
produksi dan penjualan sayuran selama tahun 2020 di Seruni Farm.

Tabel 2 Produksi dan penjualan sayuran segar selama tahun 2020 Seruni Farm
No Komoditas Penjualan (Kg) Produksi (Kg) Selisih (Kg)
1 Kubis 4846 4846 0
2 Paprika 778 850 72
3 Wortel 3327 3879 552
4 Kembang Kol 2107 2180 73
5 Daun Bawang 1508 1858 350
6 Tomat 2931 3115 184
7 Timun 2478 2675 197
8 Caisin 1725 1813 88
9 Selada 806 850 44
10 Cabai Merah 1535 1650 115
11 Cabai Rawit 737 786 49
12 Pakcoy 843 945 102
13 Brokoli 2357 2456 99
14 Seledri 276 297 21
15 Sawi Putih 1274 1345 71
Total 27.528 29.545 2017
Sumber : Seruni Farm (2020)
3

Media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks,
gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya
( Philip Kotler dan Kevin Keller 2012:568). Perkembangan penggunaan media sosial
di Indonesia berkembang pesat. Tingkat pertumbuhan penggunaan internet di
Indonesia mencapai 26%. Orang Indonesia menghabiskan waktu 1,5 jam sehari untuk
berinternet. Saat ini pengguna ponsel di Indonesia mencapai 180 juta orang dari sekitar
220 juta penduduk Indonesia, pengguna instagram di Indonesia mencapai 22 juta
pengguna aktif (Lesmana 2012). Internet menjadi peluang perusahaan untuk
memasarkan produk agar lebih mudah didapat oleh konsumen. Media sosial juga dapat
digunakan sebagai alat promosi perusahaan. Proses pemasaran menjadi lebih efektif
dan meminimalkan biaya promosi. Dalam hal ini Seruni Farm memanfaatkan peluang
tersebut untuk memperluas pemasaran produk mereka lewat media sosial. Tujuannya
supaya konsumen lebih mudah membeli produk sayuran secara online.

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari penulisan kajian
pengembangan bisnis ini adalah:
1. Merumuskan ide pengembangan bisnis pada Seruni Farm melalui analisis SWOT.
2. Membuat rencana pengembangan bisnis berupa perluasan pasar pada Seruni Farm
menggunakan metode Business Model Canvas.
3. Menganalisis laporan laba rugi dan R/C Ratio dari unit bisnis Seruni Farm.

2 KERAGAAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


Seruni Farm merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang agribisnis
yaitu hortikultura yang memproduksi beberapa jenis sayuran segar. Seruni Farm
didirikan pada tahun 2008, terletak di Jalan Pirus Kampung Baru Tegal, Desa
Cibeureum, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Seruni Farm memiliki lahan di
Desa Cibeureum dan Tugu Selatan seluas 80.000m2. Pemilik dari Seruni Farm
sekaligus pemilik Hotel Seruni adalah Bapak Harjoseno. Tujuan didirikannya Seruni
Farm adalah untuk memanfaatkan lahan Koefisien Daerah Hijau (KDH) untuk
memenuhi Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor pasal 30 tahun 2009,
dengan memanfaatkan lahan sebagai daerah resapan air untuk melestarikan
lingkungan dan memanfaatkan lahan yang ada disekitar Hotel Seruni untuk ditanami
berbagai macam jenis sayuran. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan sayuran Hotel
Seruni agar pengeluaran biaya lebih efektif dan memberdayakan masyarakat sekitar
dengan adanya lapangan pekerjaan baru. Lalu Bapak Harjoseno menemukan ide
peluang bisnis yaitu dengan memulai usaha dibidang agribisnis untuk memanfaatkan
lahan kosong. Dengan adanya perbedaan harga yang tinggi antara harga dari petani
dan harga jual di pasar maka beliau mendirikan Seruni Farm untuk memenuhi
kebutuhan komoditas sayuran Hotel Seruni dengan biaya yang lebih efisien. Walaupun
4

Bapak Harjoseno sebagai pemilik hotel dan Seruni Farm namun sistem manajemen
yang diterapkan berbeda. Seruni Farm dikelola oleh Bapak Saridin dan Bapak Subardi.
Produk yang dihasilkan yaitu produk primer berupa sayuran segar dan menjadi
pemasok sayuran utama untuk memenuhi kebutuhan sayuran Hotel Seruni.Sistem
pembayaran yang diterapkan antara Seruni Farm dan Hotel Seruni adalah jangka
waktu setiap 15 hari, jatuh tempo pada tanggal 15 dan tanggal 30 setiap bulannya.
Dalam waktu 15 hari sekali pengelola kebun memberikan total tagihan pembayaran
pada Hotel Seruni atas pemesanan sayuran segar. Apabila terjadi oversupply maka
Seruni Farm akan menjual kepada tengkulak dan masyarakat sekitar kebun dengan
sistem penjualan paket sayur segar. Namun, hasil panen Seruni Farm dijual dengan
harga dibawah harga jual di pasar agar mampu bersaing dengan sayuran petani lain.

2.2 Organisasi dan Manajemen Perusahaan


Struktur organisasi adalah susunan tingkatan atau posisi yang mendeskripsikan
komponen-komponen yang menyusun perusahaan. setiap pekerja memiliki tugas dan
tanggung jawab masing-masing sesuai dengan jabatan di perusahaan tersebut. Sumber
daya manusia Seruni Farm mengutamakan keahlian dan keterampilan sehingga tidak
memerhatikan latar tingkat pendidikan. Sikap yang harus dimiliki para pekerja yaitu
bertanggung jawab, bekerja keras, jujur, disiplin, dan tekun. Struktur organisasi Seruni
Farm dapat dilihat pada Gambar 1.

Pemilik Perusahaan

Pengelola Kebun Pengelola Kebun

(Saridin) (Subardi)

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Kebun 1 Kebun 2 Kebun 3

(Warno) (Puniman) (Mushari)

Buruh Tani Buruh Tani Buruh Tani

Gambar 1 Struktur Organisasi Seruni Farm


Sumber : Seruni Farm (2021)
5

2.3 Sumber Daya Perusahaan


Sumber daya merupakan salah satu aspek penting untuk mendukung kegiatan
bisnis yang dijalankan dan dapat dimanfaatkan dengan efisien. Sumber daya yang
dimiliki oleh Seruni Farm meliputi sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan
sumber daya keuangan. Sumber daya fisik yang dimiliki Seruni Farm terdiri dari lahan
seluas 80.000m2, lahan tersebut digunakan untuk mendirikan bangunan seperti
greenhouse, screenhouse, gudang, bak pencucian, mess, tempat sortasi, dan peralatan
penunjang lainnya. Sumber daya manusia yang ada di Seruni Farm berjumlah 20 orang
tenaga kerja yang terdiri dari 5 orang karyawan tetap, 11 orang pekerja harian, dan 4
orang tenaga kerja paruh waktu. Sumber daya keuangan pada Seruni Farm berasal dari
modal pribadi Bapak Harjoseno dan tidak menggunakan pinjaman modal dari pihak
lain.
2.4 Unit Bisnis
Seruni Farm merupakan salah satu pembudidaya yang bergerak dibidang agribisnis
sayuran segar. Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh Seruni Farm meliputi proses dari
tahap pengadaan input sampai dengan tahap mekanisme pemasaran. Seruni Farm
memliki beberapa jenis komoditas sayuran segar seperti kubis, paprika, wortel,
kembang kol, daun bawang, tomat, timun, caisin, selada, cabai merah, cabai rawit,
pakcoy, brokoli, seledri, dan sawi putih.

3 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS


3.1 Analisis SWOT
Berdasarkan hasil dari analisis SWOT yang berasal dari analisis faktor interal dan
eksternal perusahaan di Seruni Farm didapat beberapa kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman bagi perusahaan. Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah
memiliki lahan yang luas, memiliki pelanggan tetap, kegiatan produksi dilakukan
secara kontinu, produksi sayuran segar yang berkualitas, dan hubungan baik dengan
konsumen. Kelemahan yang dimiliki perusahaan yaitu promosi dan pemasaran yang
dilakukan perusahaan belum maksimal, pembukuan perusahaan secara manual, belum
menjangkau konsumen secara luas, dan terdapat sisa hasil produksi. Faktor eksternal
yang menjadi peluang bagi perusahaan antara lain berkembangnya digital marketing
melalui media sosial, kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat, jumlah permintaan
pasar, dan teknologi yang digunakan lebih modern. Sedangkan perusahaan memiliki
ancaman yaitu pesaing produk sejenis, perubahan kondisi cuaca dan iklim, serangan
hama dan penyakit, serta kenaikan biaya produksi.
Alternatif strategi yang dapat dilakukan untuk ide pengembangan bisnis pada
Seruni Farm yaitu Strategi W-O. Strategi ini digunakan karna kelemahan yang dimiliki
perusahaan yaitu promosi dan pemasaran yang dilakukan belum maksimal. Maka
perusahaan berupaya memanfaatkan peluang yang ada di Seruni Farm. Startegi yang
akan dijalankan yaitu perluasan pasar sayuran menggunakan media sosial.
6

3.2 Rumus Kajian Pengembangan Bisnis

Berdasarkan hasil dari analisis SWOT, ide pengembangan bisnis Seruni Farm
didasari dengan adanya alternatif strategi. Rumusan ide pengembangan bisnis pada
Seruni Farm dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Alur pengembangan ide bisnis

3.3 Rencana Pengembangan Bisnis


Pada pengembangan bisnis ini menerapkan strategi yang telah dihasilkan pada
analisis SWOT yaitu strategi kelemahan (weakness) dan peluang (opportunity) W-O
yaitu perluasan pasar sayuran menggunakan media sosial. Kemudian dilanjutkan
dengan metode Business Model Canvas dengan sembilan elemen sebagai berikut.
a. Customer Segments
Seruni Farm memiliki pelanggan tetap yang terdiri dari Hotel Seruni, restoran,
reseller, kafe, dan konsumen akhir. Pelanggan tersebut masih berada di daerah
Cisarua. Setelah melakukan pengembangan bisnis perusahaan mampu
menjangkau konsumen yang berada di kawasan Jabodetabek dengan adanya
pemasaran lewat media sosial. Seruni Farm juga mendapatkan pelanggan dari vila
sekitar daerah Cisarua.
b. Value Propositions
Pada elemen ini memberikan kemudahan bagi konsumen untuk memperoleh
informasi produk. Pada tahun 2020 Seruni Farm dapat menghasilkan 29.545 kg
sayuran. Seruni Farm tetap menjaga kualitas produk dengan tujuan agar sayur
tetap segar saat sampai ditangan konsumen. Seruni Farm melakukan kegiatan
budidaya dan kegiatan pemasaran secara berkelanjutan agar dapat memenuhi
permintaan konsumen.
7

c. Channels
Saluran yang digunakan oleh perusahaan untuk menjual produknya dinilai kurang
maksimal. Perusahaan pada awalnya hanya mengandalkan pemasaran lewat
komunikasi antarkonsumen yang telah membeli produknya secara langsung di
Seruni Farm. Tujuan penggunaaan media sosial merupakan upaya dari perusahaan
agar memanfaatkan internet sebagai sarana pemasaran dan promosi untuk
pelanggan. saluran yang digunakan Seruni Farm untuk menawarkan produk
menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Milkshake website, dan
Whatsapp dapat dilihat pada Lampiran 2.
d. Customer Relationship
Seruni Farm berupaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
Perusahaan tetap menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan dan
memberikan pelayanan gratis ongkos kirim dengan minimal pembelian sebesar
Rp100.000,00.
e. Revenue Streams
Pada elemen revenue streams setelah adanya pengembangan pendapatan yang
diterima perusahan hanya penjualan sayuran segar. Seruni Farm menetapkan harga
sesuai dengan kualitas sayur dan harga perkembangan pasar. Dengan adanya
pengembangan bisnis, pendapatan yang diterima oleh perusahaan mengalami
peningkatan dari masing-masing komoditas sayur. Berikut ini data pendapatan
komoditas sayur Seruni Farm setelah pengembangan bisnis. Dapat dilihat pada
Tabel 3.

Tabel 3 Pendapatan Seruni Farm sebelum dan setelah pengembangan bisnis.


No Komoditas Harga Penjualan Pendapatan Penjualan Pendapatan
jual (Rp) (kg) per tahun setelah setelah per
(Rp) (kg) tahun (Rp)
1. Kubis 8.000 4846 38.768.000 4846 38.768.000
2. Paprika 30.000 778 23.340.000 850 25.500.000
3. Wortel 6.000 3327 19.962.000 3879 23.274.000
4. Kembang 12.000
2107 2180
Kol 25.284.000 26.160.000
5. Daun 8.000
1508 1858
Bawang 12.064.000 14.864.000
6. Tomat 7.000 2931 20.517.000 3115 21.805.000
7. Timun 6.000 2478 14.868.000 2675 16.050.000
8. Caisin 6.000 1725 10.350.000 1813 10.878.000
9. Selada 10.000 806 8.060.000 850 8.500.000
10. Cabai Merah 45.000 1535 69.075.000 1650 74.250.000
11. Cabai Rawit 50.000 737 36.850.000 786 39.300.000
12. Pakcoy 5.000 843 4.215.000 945 4.725.000
13. Brokoli 17.000 2357 40.069.000 2456 41.752.000
14. Seledri 15.000 276 4.140.000 297 4.455.000
15. Sawi Putih 5.000 1274 6.370.000 1345 6.725.000
Total 27.528 333.932.000 29.545 357.006.000
8

f. Key Resources
Sumber daya fisik yang dimiliki oleh Seruni Farm membutuhkan
maintenance. Seruni Farm berupaya untuk mengoptimalkan sumber daya
fisik yang dimilikinya agar kegiatan produksi berjalan lancar. Dalam
menjalankan kegiatan budidaya Seruni Farm menggunakan modal pribadi
dan tidak melakukan pinjaman modal dari pihak lain. Sumber daya
manusia pada Seruni Farm setelah melakukan pengembangan bertambah
satu orang tenaga kerja, yang memiliki tugas untuk melakukan kegiatan
perluasan pasar menggunakan media sosial.
g. Key Activities
Saat ini perusahaan memfokuskan untuk memperluas strategi pemasaran
yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis. Seruni Farm melakukan
pengembangan untuk perluasan pasar melalui media sosial. Hal ini
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penjualan produk dengan
memanfaatkan media sosial maka penyaluran informasi dan spesifikasi
produk dapat lebih mudah diketahui dan mengurangi biaya promosi.
Dengan dilakukan perluasan pasar agar dapat menjangkau konsumen
secara luas.
h. Key Partnership
Pada elemen key partnership terdapat tambahan kerja sama dengan
penyedia platform media sosial, selain itu perusahaan tetap melakukan
kerja sama dengan pemasok bahan baku dan pemasok pupuk kandang.
Pemasok bahan baku Seruni Farm yaitu Toko Dera Tani yang menjual
benih, pupuk kimia, dan obat-obatan. Sedangkan pemasok pupuk kandang
Seruni Farm yaitu peternak kambing atau domba sekitar kebun.Seruni
Farm juga menjaga hubungan baik dengan hotel dan restoran.
i. Cost Structure
Biaya operasional yang ditanggung Seruni Farm dalam melakukan
kegiatan budidaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Setelah adanya
pengembangan, biaya operasional Seruni Farm mengalami peningkatan.
Peningkatan terjadi karna adanya tambahan biaya tetap yaitu penambahan
jumlah tenaga kerja sebagai admin media sosial dan biaya variabel yaitu
biaya promosi dan plastik kemas. Berikut rincian biaya operasional yang
dikeluarkan Seruni Farm sebelum dan setelah pengembangan dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4 Daftar Biaya Operasional Seruni Farm
No Komponen biaya Sebelum (Rp) Setelah (Rp)
1 Biaya Tetap 140.239.260 147.093.660
2 Biaya Variabel 46.600.500 49.550.500
Total 186.839.760 196.644.160
9

3.4 Analisis Finansial

Tabel 5 Laporan laba rugi Seruni Farm


No Komponen Sebelum Sesudah
Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)
1 Penjualan 333.932.000 357.006.000
2 Biaya Produksi
Biaya Tetap 140.239.260 147.093.660
Biaya variabel 46.600.500 49.550.500
Total biaya produksi 186.839.760 196.644.160
3 EBIT 147.092.240 160.361.840
4 Biaya bunga - -
5 EBT 147.092.240 160.361.840
Pajak penghasilan 36.773.060 40.090.460
6 EAT 110.319.180 120.271.380
7 R/C Ratio 1,79 1,82

Setelah adanya pengembangan bisnis berupa perluasan pasar menggunakan


media sosial, laba bersih yang diterima perusahaan mengalami peningkatan sebesar
Rp9.952.200,00. Dengan nilai R/C Ratio 1,82 yang artinya setiap biaya yang
dikeluarkan sebesar Rp1 akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp1,82.

4 SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Ide pengembangan bisnis ini layak diterapkan oleh perusahaan berdasarkan
beberapa indikator finansial. Hal tersebut telah dibuktikan dari perhitungan analisis
finansial menggunakan laporan laba rugi. Bahwa setelah adanya perluasan pasar
melalui media sosial, keuntungan yang diperoleh perusahaan mengalami kenaikan dan
nilai R/C Ratio mengalami peningkatan.

4.2 Saran
Berdasarkan ide pengembangan bisnis perluasan pasar sayuran. Penulis
menyarankan kepada perusahaan untuk menggunakan media sosial dan melakukan
kerja sama dengan e-commerce seperti TaniHub dan Sayur Box dengan tujuan untuk
menambah penerimaan perusahaan dan menjangkau pasar yang lebih luas.
10

DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi Tanaman Sayuran. Jakarta: Badan
Pusat Statistik. [Diunduh 2021 April 14]. Tersedia pada :
https://www.bps.go.id

[BPHN] Badan Pembinaan Hukum Nasional. 2009. Koefisien Daerah Hijau.


Jawa Barat: Badan Pembinaan Hukum Nasional [Diunduh 2021 Maret
7]. Tersedia pada: http://www.bphn.go.id

Osterwalder A. Pigneur Y. 2017. Business Model Generation. Jakarta(ID): PT


Alex Media Komputindo

LAMPIRAN
Lampiran 1 Business Model Canvas Seruni Farm setelah pengembangan

Lampiran 2 Platform perluasan pasar

Anda mungkin juga menyukai