Menyetujui
1 PENDAHULUAN
Data Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat jumlah produksi tanaman
hortikultura khususnya pada tanaman sayuran mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Hal tersebut menunjukan bahwa kebutuhan sayuran semakin meningkat,
sehingga memiliki potensi dan peluang pasar sayuran yang masih luas. Produksi
sayuran di Jawa barat dalam tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 2 Produksi dan penjualan sayuran segar selama tahun 2020 Seruni Farm
No Komoditas Penjualan (Kg) Produksi (Kg) Selisih (Kg)
1 Kubis 4846 4846 0
2 Paprika 778 850 72
3 Wortel 3327 3879 552
4 Kembang Kol 2107 2180 73
5 Daun Bawang 1508 1858 350
6 Tomat 2931 3115 184
7 Timun 2478 2675 197
8 Caisin 1725 1813 88
9 Selada 806 850 44
10 Cabai Merah 1535 1650 115
11 Cabai Rawit 737 786 49
12 Pakcoy 843 945 102
13 Brokoli 2357 2456 99
14 Seledri 276 297 21
15 Sawi Putih 1274 1345 71
Total 27.528 29.545 2017
Sumber : Seruni Farm (2020)
3
Media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks,
gambar, audio, dan video dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya
( Philip Kotler dan Kevin Keller 2012:568). Perkembangan penggunaan media sosial
di Indonesia berkembang pesat. Tingkat pertumbuhan penggunaan internet di
Indonesia mencapai 26%. Orang Indonesia menghabiskan waktu 1,5 jam sehari untuk
berinternet. Saat ini pengguna ponsel di Indonesia mencapai 180 juta orang dari sekitar
220 juta penduduk Indonesia, pengguna instagram di Indonesia mencapai 22 juta
pengguna aktif (Lesmana 2012). Internet menjadi peluang perusahaan untuk
memasarkan produk agar lebih mudah didapat oleh konsumen. Media sosial juga dapat
digunakan sebagai alat promosi perusahaan. Proses pemasaran menjadi lebih efektif
dan meminimalkan biaya promosi. Dalam hal ini Seruni Farm memanfaatkan peluang
tersebut untuk memperluas pemasaran produk mereka lewat media sosial. Tujuannya
supaya konsumen lebih mudah membeli produk sayuran secara online.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari penulisan kajian
pengembangan bisnis ini adalah:
1. Merumuskan ide pengembangan bisnis pada Seruni Farm melalui analisis SWOT.
2. Membuat rencana pengembangan bisnis berupa perluasan pasar pada Seruni Farm
menggunakan metode Business Model Canvas.
3. Menganalisis laporan laba rugi dan R/C Ratio dari unit bisnis Seruni Farm.
2 KERAGAAN PERUSAHAAN
Bapak Harjoseno sebagai pemilik hotel dan Seruni Farm namun sistem manajemen
yang diterapkan berbeda. Seruni Farm dikelola oleh Bapak Saridin dan Bapak Subardi.
Produk yang dihasilkan yaitu produk primer berupa sayuran segar dan menjadi
pemasok sayuran utama untuk memenuhi kebutuhan sayuran Hotel Seruni.Sistem
pembayaran yang diterapkan antara Seruni Farm dan Hotel Seruni adalah jangka
waktu setiap 15 hari, jatuh tempo pada tanggal 15 dan tanggal 30 setiap bulannya.
Dalam waktu 15 hari sekali pengelola kebun memberikan total tagihan pembayaran
pada Hotel Seruni atas pemesanan sayuran segar. Apabila terjadi oversupply maka
Seruni Farm akan menjual kepada tengkulak dan masyarakat sekitar kebun dengan
sistem penjualan paket sayur segar. Namun, hasil panen Seruni Farm dijual dengan
harga dibawah harga jual di pasar agar mampu bersaing dengan sayuran petani lain.
Pemilik Perusahaan
(Saridin) (Subardi)
Berdasarkan hasil dari analisis SWOT, ide pengembangan bisnis Seruni Farm
didasari dengan adanya alternatif strategi. Rumusan ide pengembangan bisnis pada
Seruni Farm dapat dilihat pada Gambar 2.
c. Channels
Saluran yang digunakan oleh perusahaan untuk menjual produknya dinilai kurang
maksimal. Perusahaan pada awalnya hanya mengandalkan pemasaran lewat
komunikasi antarkonsumen yang telah membeli produknya secara langsung di
Seruni Farm. Tujuan penggunaaan media sosial merupakan upaya dari perusahaan
agar memanfaatkan internet sebagai sarana pemasaran dan promosi untuk
pelanggan. saluran yang digunakan Seruni Farm untuk menawarkan produk
menggunakan platform media sosial seperti Instagram, Milkshake website, dan
Whatsapp dapat dilihat pada Lampiran 2.
d. Customer Relationship
Seruni Farm berupaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
Perusahaan tetap menjaga komunikasi yang baik dengan pelanggan dan
memberikan pelayanan gratis ongkos kirim dengan minimal pembelian sebesar
Rp100.000,00.
e. Revenue Streams
Pada elemen revenue streams setelah adanya pengembangan pendapatan yang
diterima perusahan hanya penjualan sayuran segar. Seruni Farm menetapkan harga
sesuai dengan kualitas sayur dan harga perkembangan pasar. Dengan adanya
pengembangan bisnis, pendapatan yang diterima oleh perusahaan mengalami
peningkatan dari masing-masing komoditas sayur. Berikut ini data pendapatan
komoditas sayur Seruni Farm setelah pengembangan bisnis. Dapat dilihat pada
Tabel 3.
f. Key Resources
Sumber daya fisik yang dimiliki oleh Seruni Farm membutuhkan
maintenance. Seruni Farm berupaya untuk mengoptimalkan sumber daya
fisik yang dimilikinya agar kegiatan produksi berjalan lancar. Dalam
menjalankan kegiatan budidaya Seruni Farm menggunakan modal pribadi
dan tidak melakukan pinjaman modal dari pihak lain. Sumber daya
manusia pada Seruni Farm setelah melakukan pengembangan bertambah
satu orang tenaga kerja, yang memiliki tugas untuk melakukan kegiatan
perluasan pasar menggunakan media sosial.
g. Key Activities
Saat ini perusahaan memfokuskan untuk memperluas strategi pemasaran
yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis. Seruni Farm melakukan
pengembangan untuk perluasan pasar melalui media sosial. Hal ini
berpengaruh secara signifikan terhadap hasil penjualan produk dengan
memanfaatkan media sosial maka penyaluran informasi dan spesifikasi
produk dapat lebih mudah diketahui dan mengurangi biaya promosi.
Dengan dilakukan perluasan pasar agar dapat menjangkau konsumen
secara luas.
h. Key Partnership
Pada elemen key partnership terdapat tambahan kerja sama dengan
penyedia platform media sosial, selain itu perusahaan tetap melakukan
kerja sama dengan pemasok bahan baku dan pemasok pupuk kandang.
Pemasok bahan baku Seruni Farm yaitu Toko Dera Tani yang menjual
benih, pupuk kimia, dan obat-obatan. Sedangkan pemasok pupuk kandang
Seruni Farm yaitu peternak kambing atau domba sekitar kebun.Seruni
Farm juga menjaga hubungan baik dengan hotel dan restoran.
i. Cost Structure
Biaya operasional yang ditanggung Seruni Farm dalam melakukan
kegiatan budidaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Setelah adanya
pengembangan, biaya operasional Seruni Farm mengalami peningkatan.
Peningkatan terjadi karna adanya tambahan biaya tetap yaitu penambahan
jumlah tenaga kerja sebagai admin media sosial dan biaya variabel yaitu
biaya promosi dan plastik kemas. Berikut rincian biaya operasional yang
dikeluarkan Seruni Farm sebelum dan setelah pengembangan dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel 4 Daftar Biaya Operasional Seruni Farm
No Komponen biaya Sebelum (Rp) Setelah (Rp)
1 Biaya Tetap 140.239.260 147.093.660
2 Biaya Variabel 46.600.500 49.550.500
Total 186.839.760 196.644.160
9
4.1 Simpulan
Ide pengembangan bisnis ini layak diterapkan oleh perusahaan berdasarkan
beberapa indikator finansial. Hal tersebut telah dibuktikan dari perhitungan analisis
finansial menggunakan laporan laba rugi. Bahwa setelah adanya perluasan pasar
melalui media sosial, keuntungan yang diperoleh perusahaan mengalami kenaikan dan
nilai R/C Ratio mengalami peningkatan.
4.2 Saran
Berdasarkan ide pengembangan bisnis perluasan pasar sayuran. Penulis
menyarankan kepada perusahaan untuk menggunakan media sosial dan melakukan
kerja sama dengan e-commerce seperti TaniHub dan Sayur Box dengan tujuan untuk
menambah penerimaan perusahaan dan menjangkau pasar yang lebih luas.
10
DAFTAR PUSTAKA
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Produksi Tanaman Sayuran. Jakarta: Badan
Pusat Statistik. [Diunduh 2021 April 14]. Tersedia pada :
https://www.bps.go.id
LAMPIRAN
Lampiran 1 Business Model Canvas Seruni Farm setelah pengembangan