CALON KLIEN
Nama Klien
Tahun
No. Kode
A. TUJUAN
1 Mengetahui ruang lingkup dan tujuan penugasan kepada Akuntan dengan jelas.
2. Mengetahui tanggal dead-line penugasan
3. Mengetahui besarnya fee yang akan ditawarkan kepada calon Klien, dengan cara :
a. Menetapkan luasnya pekerjaan yang harus dilaksanakan
- General Audit
- Investigation
b. Menetapkan siapa dan berapa orang tenaga staf untuk melaksanakan pekerjaan.
c. Menetapkan berapa jam kerja untuk masing-masing tenaga staf yang melak-
sanakan pekerjaan.
d. Menetapkan lokasi/tempat dimana saja pelaksanaan kerja harus dilakukan
1. Isilah daftar pertanyaan dibawah ini dengan teliti dan penuh tangguh jawab, sehingga
tujuan diatas dapat dicapai tanpa ragu-ragu.
2. Ingat pengisian daftar pertanyaan ini sendiri bukan tujuan akhir, tetapi tujuan
adalah yang ditulis pada titik A diatas.
3. Jika anda merasa tempat yang disediakan untuk jawaban kurang, harap ditambahkan
pada kertas lain yang terpisah dan lampirkan pada daftar pertanyaan setelah diberi
index yang jelas.
4. Jawaban dari Klien harus anda check sendiri kebenarannya.
C. PELAKSANA SURVEY
A. U M U M
B. ASPEK HUKUM
1. Akte Pendirian :
- Nama Notaris ........... ............. ...................................
- No. Akte ........... ............. ...................................
- Tanggal Akte ........... ............. ...................................
- Pengesahan Departemen :
* Kehakiman ........... ............. ...................................
* Nomor ........... ............. ...................................
* Tanggal ........... ............. ...................................
2. Perizinan :
Ikhtisar izin usaha Klien ........... ............. ...................................
E. ASPEK BUSINESS
Jika Ya :
OBJECT PEMERIKSAAN
PT.
MASA YANG DIPERIKSA TAHUN ........
AUDIT PROGRAM
1. K A S
2) Prosedur Pemeriksaan :
2. B A N K
1) Tujuan pemeriksaan untuk meyakinkan :
3. P E R S E D I A A N
4 PIUTANG
2.1) Tanah/Jalan/Emplasemen
2.2) Gedung/Bangunan
a. Minta daftar gedung/bangunan secara lengkap
termasuk penyusutannya.
b. Periksa dasar penilaiannya.
c. Periksa kewajaran nilai penambahannya serta periksa
persetujuan untuk itu.
d. Periksa perhitungan penyusutannya.
e. Periksa apakah ada aktiva yang dijaminkan.
f. Periksa biaya yang berhubungan.
g. Periksa nilai penutupan asuransinya.
h. Periksa bila ada penjualan aktiva tetap.
i. Buat daftar koreksi.
j. Buat kesimpulan pemeriksaan.
2.3) Inventaris
6. H U T A N G
2) Prosedur Pemeriksaannya
7. HUTANG PAJAK
2) Prosedur Pemeriksaannya
8. P E N D A P A T A N
2) Prosedur Pemeriksaan :
CHECK LIST
KAS OPNAME
Dilakukan :
Client : Tanggal :
Tahun Buku : Jam :
Oleh :
PERSIAPAN
1. |Apakah telah meminta izin kepada Direksi, tapi waktunya tidak di Ya/Tidak
|lebih dahulu ? .............................................................................................................
|PELAKSANAAN
4. |Apakah dilakukan serentak untuk semua kas yang ada ? ................... Ya/Tidak
|
5. |Apakah sekaligus diperiksa surat-surat berharga dan barang berharga
|lainnya yang dikuasai kasi ? ........................................................... Ya/Tidak
6. |Apakah diparap pada mutasi Debet dan Kredit Buku Kas, untuk
|memungkinkan dicari saldo menurut buku yang seharusnya ? .............
Ya/Tidak
|
7. |Apakah kasir selalu mendampingi pada saat kas opname dilakukan Ya/Tidak
?
8. |Apakah semua penerimaan, langsung disetor ke Bank bila Ya, harap isi :
10. Apakah pengisian dana kas terakhir dari sumber intern telah dibu Ya/Tidak
......................................................................................................................................
11. |Apakah telah dihitung saldo menurut Buku Kas yang seharusnya, Ya/Tidak
|tersebut diisi pada formulir KAS OPNAME ? ...................................................
12. |Bila terdapat selisih antara saldo menurut buku dengan jumlah u Ya/Tidak
|ada, apakah telah ditanyakan sebab-sebabnya kepada kasir ? ........................
|PELAKSANAAN
a. |Otentisitasnya ? Ya/Tidak
17. |Bila terdapat uang gaji atau dana lain yang seharusnya telah dibayYa/Tidak
|masih terlihat di kas, apakah telah dicatat ? ...........................................................
|::
12
CHECK LIST
KAS OPNAME
Dilakukan :
Client : Tanggal :
Tahun Buku : Jam :
Oleh :
|PELAKSANAAN SUSULAN
18. |Apakah telah dibuat catatan untuk usul perbaikan sistim dan prosedur keuangan ?
19. |Lakukan dan jawab setelah dua atau tiga hari dilakukannya Kas Opname :
- |Apakah bukti-bukti penerimaan maupun pengeluaran tersebut pada sub (3) telah
|diselesaikan dan dibukukan sebagaimana seharusnya ? .............................................................
- |Apakah check yang tertera pada formulir Kas Opname telah disetor ke Bank, atau bukti
|dapat diuangkan ? .........................................................................................................................
........................
PT ABC
PENJELASAN LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2000
Jumlah 110,456,000
Berdasarkan temuan yang didapat selama proses audit, saldo rekening koran PT Bank A sebesar
Rp 20.250.000 dan PT Bank D sebesar Rp 55.000.000 yang berasal dari pelunasan piutang yang belum
dicatat pada pembukuan Perusahaan.
Jumlah Rp 1,300,000,000
Deposito tersebut berjangka waktu dari tanggal 1 Desember 2000 s/d 1 Maret 2000 dan dikenakan bunga
tahunan 18% dan tidak digunakan sebagai jaminan.
Jumlah Rp 5,225,725,000
Jumlah piutang usaha pada tahun 1999 adalah sebesar Rp 4.526.750.000 dan penjualan pada tahun 2000
adalah sebesar Rp 19.469.932.214. Berdasarkan aging schedule, didapatkan informasi sebagai berikut:
Jangka waktu:
< 30 hari Rp 2,365,120,000
30-60 hari 1,356,000,000
60- 90 hari 456,000,000
90-120 hari 678,000,000
> 120 hari 370,605,000
Jumlah Rp 5,225,725,000
4. Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman yang didapatkan dari PT "AB"
yang merupakan pemegang saham, tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jangka waktu
pengembalian yang pasti.
Jumlah Rp 325,654,550
Jumlah Rp 2,325,000,275
Dari hasil audit, didapatkan bahwa Perusahaan mencatat rugi selisih kurs sebesar Rp 121.000.000
sebagai unsur penambah bahan baku.
7. Uang muka terdiri dari uang muka untuk pembelian mesin sebesar Rp 84.000.000, uang muka untuk iuran
keamanan sebesar Rp 25.000.000 dan lain-lain Rp 2.125.000.
Selama tahun 2000, Perusahaan membayar sewa gedung untuk 2 tahun sebesar Rp 450.000.000 yang dimulai
dari tanggal 1 Maret 2000. Seluruh sewa dibayar di muka awal tahun akan habis dibebankan pada tahun 2000.
PPh pasal 25 yang wajib diangsur setiap bulan selama tahun 2000 adalah sebesar Rp 15.000.000.
10. Berdasarkan hasil audit tahun 1999, didapatkan perincian aktiva tetap sebagai berikut:
Jumlah 3,673,016,270
Akumulasi penyusutan:
- Bangunan (464,062,500)
- Mesin (462,837,500)
- Perlengkapan pabrik (371,875,438)
- Kendaraan (345,125,000)
- Peralatan kantor (169,020,000)
- Aktiva dalam penyelesaian 0
- Sewa guna usaha (114,583,332)
Jumlah (1,927,503,770)
NBV 1,745,512,500
Jumlah 1,076,080,770
Akumulasi penyusutan:
- Bangunan (192,365,834)
- Mesin (200,356,728)
- Perlengkapan pabrik (195,260,355)
- Kendaraan (125,680,000)
- Kendaraan 230,083,334
- Peralatan kantor (82,036,074)
- Aktiva dalam penyelesaian 0
- Sewa guna usaha (10,416,668)
Jumlah Rp (576,032,325)
b. Hasil dari penjualan 2 buah kendaraan adalah sebesar Rp 150.000.000 dan laba penjualan aktiva tetap yang
tercatat pada laporan laba rugi sebesar Rp 125.167.500.
c. Beban penyusutan dialokasikan ke HPP sebesar Rp 525.167.500, beban penjualan Rp 225.675.559 dan
beban umum dan administrasi sebesar Rp 55.272.600.
Rp 2,064,915,850 1,870,412,625
a. Biaya ditangguhkan berasal dari biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat Perusahaan mulai beroperasi pada
tahun 1994.
b. Harga perolehan goodwill adalah Rp 667.637.500, dan Perusahaan melakukan amortisasi selama 30 tahun.
12. Perusahaan membeli mesin seharga Rp 800.000.000 pada awal tahun 1995. Berdasarkan kebijakan Perusahaan,
mesin tersebut mempunyai umur ekonomis 10 tahun dan akan disusutkan dengan metode garis lurus. Pada akhir
tahun 1999, Perusahaan melakukan penilaian kembali aktiva tetap (revaluasi aktiva tetap) dengan bantuan jasa
dari tenaga appraisal. Berdasarkan hasil appraisal tersebut, nilai wajar mesin itu pada akhir tahun 1999 adalah
sebesar Rp 900.000.000 dan hasil tersebut telah mendapat persetujuan dari Kantor Pajak.
Berdasarkan data tersebut, berapakah biaya penyusutan yang harus dibebankan pada tahun 2000?
13. Perincian hutang bank dan cerukan bank pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut:
- Kredit modal kerja dari PT Bank A Rp 625,355,000
- Cerukan PT Bank B 425,300,150
- Cerukan PT Bank C (175,175,150)
Jumlah Rp 875,480,000
Berdasarkan prosedur audit yang telah dilakukan, diperoleh informasi sebagai berikut:
a. Hutang kepada PT Bank A berasal dari saldo hutang tahun lalu yaitu sebesar AS$ 88.078,16, dimana pada
tahun 2000 ini Perusahaan tidak bisa melakukan pembayaran. Berdasarkan hasil dari proses "The understanding
client business", diketahui bahwa dalam perjanjian pinjam meminjam tersebut Perusahaan akan dikenakan
penalti sebesar 8% dari outstanding pinjaman jika tidak melakukan pembayaran minimal sebesar AS$ 10.000
pada setiap tahunnya. Pinjaman ini dapat diperpanjang (rollover) setiap tahun.
b. Saldo hutang cerukan kepada PT Bank B dan PT Bank C adalah sama dengan saldo pada rekening koran dari
ke 2 bank tersebut pada tanggal 31 Desember 2000.
14. Rincian hutang pada tanggal 31 Desember 2000 adalah sebagai berikut:
- Hutang usaha terdiri dari:
a. PT A (AS$ 72.000) Rp 645,706,017
b. PT B 143,490,226
c. PT C 322,853,009
d. PT D 286,980,452
e. PT E (AS$ 40.000) 430,470,678
f. PT F 215,235,339
g. PT G (AS$ 60.000) 538,088,348
h. PT H 358,725,565
i. PT I (AS$ 55.000) 573,960,904
j. PT J 71,745,112
Jumlah Rp 3,587,255,650
- Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah hutang yang diperoleh dari PT AB dan PT AC, peme-
gang saham, masing masing sebesar Rp 900.000.000 dan Rp 775.255.125, yang digunakan untuk modal kerja
Perusahaan. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jangka waktu pengembalian yang pasti.
- Hutang lain-lain terdiri dari pendapatan sewa diterima dimuka sebesar Rp 226.835.750 dan lain-lain sebesar
Rp 291.059.250.
Jumlah Rp 475,625,820
Rp 223,687,255
Berdasarkan prosedur audit yang telah dilakukan, diperoleh informasi sebagai berikut:
Kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo satu tahun kepada PT Bank A berasal dari saldo hutang tahun lalu
yaitu sebesar AS$ 100.000 yang mana pada tahun 2000 ini Perusahaan tidak bisa melakukan pembayaran.
Berdasarkan hasil dari "The understanding client business", diketahui bahwa dalam perjanjian pinjam meminjam
tersebut Perusahaan akan dikenakan penalti sebesar 5% dari outstanding pinjaman jika tidak melakukan pem-
bayaran angsuran sesuai dengan skedul pembayaran tersebut, dan sewaktu-waktu pinjaman tersebut akan dapat
langsung ditagih semuanya oleh pihak bank.
18. Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2000 dan 1999 adalah sebagai berikut:
Lembar Saham % Pemilikan Jumlah
PT AB 600 40.00% Rp 600,000,000
PT AC 600 40.00% 600,000,000
Bpk. ABC 300 20.00% 300,000,000
Nama Klien
Balance Date
Nama Klien
Balance Date
Dibuat Oleh :
Tanggal :
Direview Oleh :
Tanggal :
Nama Klien
Balance Date
Dibuat Oleh :
Tanggal :
Direview Oleh :
Tanggal :
Nama Klien
Balance Date
Direview Oleh :
Tanggal :
Nama Klien
Balance Date
Dibuat Oleh :
Tanggal :
Direview Oleh :
Tanggal :
Nama Klien
Balance Date
Dibuat Oleh :
Tanggal :
Direview Oleh :
Tanggal :
Nama Klien
Balance Date
Dibuat Oleh :
Tanggal :
Direview Oleh :
Tanggal :
Nama Klien
Balance Date
Direview Oleh :
Tanggal :
Nama Klien
Balance Date
Dibuat Oleh :
Tanggal :
Direview Oleh :
Tanggal :
AUDIT PROGRAM
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas serta transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca pada tanggal neraca betul-betul ada dan
dimiliki oleh Perusahaan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah ada pembatasan untuk penggunaan kas dan setara kas. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing, apakah saldo tersebut sudah
dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakanan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih
kurs yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Pahami dan evaluasi internal control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan pengeluaran kas dan
setara kas. ........................................ ...............................
Buatlah top schedule kas dan setara kas pertanggal neraca, apakah ada hal-hal yang di luar kebiasaan atau tidak. ........................................ ...............................
Jika jumlah uang kas yang ada pada kasir jumlahnya cukup material, lakukan cash opname dan buat berita acara
cash opname. ........................................ ...............................
Jika waktu pelaksanaan cash opname tidak sama dengan tanggal neraca, lakukan prosedur tarik maju atau tarik
mundur saldo cash opname ke tanggal neraca. ........................................ ...............................
Kirimkan konfirmasi untuk seluruh rekening bank dan deposito yang dimiliki. ........................................ ...............................
Bandingkan saldo kas di bank menurut pembukuan dengan saldo rekening koran dari masing-masing bank. ........................................ ...............................
Jika terdapat perbedaan, mintakan rekonsiliasi bank dan buat jurnal penyesuaian yang dibutuhkan. ........................................ ...............................
Periksa saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing pada tanggal neraca. Konversikan saldo kas dan
setara kas tersebut sesuai kurs tengah BI, dan bandingkan dengan pembukuan Perusahaan. ........................................ ...............................
Review jawaban konfirmasi dari bank, notulen rapat dan perjanjian kredit untukmengetahui apakah ada pemba-
tasan dari rekening bank yang dimiliki Perusahaan. ........................................ ...............................
Periksa interbank transfer lebih kurang satu minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk mengetahui
adanya hitting dengan tujuan untuk windows dressing. ........................................ ...............................
Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan. ........................................ ...............................
Periksa apakah penyajian kas dan bank dan catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan kas dan setara kas dan buat usulan jurnal penyesuaian
jika diperlukan. ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
B. PIUTANG USAHA
Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern yang baik atas piutang usaha dan transaksi penjualan
dan penerimaan kas. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah saldo piutang uasaha yang ada di neraca pada tanggal neraca betul-betul ada dan
dimiliki oleh Perusahaan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa kemungkinan terjadinya piutang tak tertagih dan cukup tidaknya perkiraan penyisihan piutang
tak tertagih (kolektibilitas piutang usaha). ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian piutang usaha sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Lakukan pengamatan terhadap pemisahan, fungsi penerimaan, order pembelian, pengiriman barang, pembuatan
faktur, pencatatan piutang usaha dan penagihannya. ........................................ ...............................
Kirim konfirmasi kepada pelanggan (customer) yang jumlahnya cukup material, dan buat confirmation control. ........................................ ...............................
Yakinkan kebenarannya dengan melakukan vouching secara sampel (menurut kebutuhan) ke faktur penjualan
dan dokumen pendukung lainnya. ........................................ ...............................
Lakukan perhitungan terhadap tingkat perputaran piutang (AR turn over) dan hitung waktu pengumpulan piutang
(AR collection days). ........................................ ...............................
Dapatkan aging schedule piutang usaha (daftar analisa umur piutang usaha) dan cocokan dengan jumlah pitang
usaha pada pembukuan Perusahaan. ........................................ ...............................
Bandingkan hasil perhitungan AR collection days dengan aging schedule. Buat cadangan piutang
tak tertagih untuk umur piutang yang telah melebihi AR collection days. ........................................ ...............................
Lakukan subsequent test (subsequent collection), dengan cara melihat pembayaran atas piutang usaha di tahun
berikutnya. ........................................ ...............................
Periksa notulen rapat, surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank dan correspondance file untuk mengetahui
apakah ada piutang usaha yang dijadikan jaminan. ........................................ ...............................
Bandingkan hasil konfirmasi dengan saldo menurut pembukuan Perusahaan. Jika ada selisih, dapatkan rekonsi-
liasi puitang usaha dan buat jurnal penyesuaian jika diperlukan. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan piutang usaha dan buat usulan jurnal penyesuaian jika
diperlukan. ........................................ ...............................
C. PIUTANG LAIN-LAIN
Untuk memeriksa apakah penyajian piutang lain-lain sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
Minta daftar saldo piutang lain-lain dan buat analisa umurnya. ........................................ ...............................
Cocokkan total dari pada saldo piutang lain-lain dengan saldo menurut buku besar. ........................................ ...............................
Periksa apakah pemberian piutang lain-lain tersebut telah disetujui pejabat yang berwenang dan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan direksi. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan piutang usaha dan buat usulan jurnal penyesuaian jika ........................................ ...............................
diperlukan.
D. PERSEDIAAN
Untuk menentukan apakah terdapat internal control yang cukup baik atas persediaan. ........................................ ...............................
Untuk menentukan apakah persediaan yang tercantum di neraca benar-benar ada dan dimiliki
oleh Perusahaan pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Untuk menentukan apakah metode penilaian persediaan (valuation) telah sesuai dengan pernyataan standar
akutansi keuangan (PSAK). ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah sistem pencatatan persediaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak, bergerak lambat dan ketinggalan mode (slow
moving) sudah dibuatkan pencadangan (allowance) yang cukup. ........................................ ...............................
Untuk mengetahui apakah adakah persediaan yang dijadikan jaminan kredit. ........................................ ...............................
Untuk mengetahui apakah persediaan telah dinilai dengan cukup. ........................................ ...............................
Untuk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan yang mempunyai pengaruh yang besar
terhadap laporan keuangan. ........................................ ...............................
Lakukan pengamatan terhadap pelaksanaan inventarisasi fisik (stock opname) dan lakukan pengujian perhitung-
an atas barang-barang yang dipilih secara sampel. ........................................ ...............................
Buat prosedur stock opname perhitungan dan temuan-temuan yang didapatkan selama prosedur pemeriksaan
berlangsung dalam "memo stock opname" dan dapatkan tanda tangan dari semua pihak yang berwenang dan
terlibat dalam pelaksanaan stock opname. ........................................ ...............................
Dapatkan daftar persediaan pada tanggal neraca, dan lakukan prosedur pemeriksaan berikut:
a. Periksa akurasi perhitungan (footing dan cross footing). ........................................ ...............................
b. Bandingkan jumlah persediaan yang tertera pada daftar persediaan dengan hasil stock opname yang telah
kita ikuti dan laporan hasil stock opname menurut Perusahaan. ........................................ ...............................
c. Apabila waktu pelaksanaan stock opname tidak sama dengan tanggal neraca, lakukan prosedur tarik maju
(roll forward) atau tarik mundur (back forward). ........................................ ...............................
Periksa mutasi masuk (in) dan keluar (out) persediaan secara sampel ke dokumen pendukung. ........................................ ...............................
Lakukan test pricing untuk menentukan kebenaran nilai persediaan sesuai dengan metode yang diterapkan oleh
Perusahaan. ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
Teiliti jenis-jenis persediaan yang jumlah dan nilainya tidak wajar (persediaan yang nilainya cukup besar, mutasi
sangat rendah, tidak laku dan lain-lain). ........................................ ...............................
Bila diperlukan, buat jurnal penyesuaian untuk membentuk cadangan persediaan usang. ........................................ ...............................
Adakan pemeriksaan atas kebenaran cut-off penjualan dan cut-off pembelian, untuk menetapkan bahwa barang-
barang yang telah dijual atau dibeli, dikeluarkan dari persediaan atau benar-benar menjadi milik Perusahaan. ........................................ ...............................
Tentukan kewajaran perlakuan terhadap terhadap barang konsinyasi, titipan, komisi serta persediaan dalam per-
jalanan untuk menetapkan bahwa barang tersebut milik Perusahaan atau bukan. ........................................ ...............................
Cocokkan nilai masing-masing persediaan dengan nilai persediaan akhir yang tertera pada laporan harga pokok
penjualan (HPP/COGS). ........................................ ...............................
Periksa apakah ada sales atau purchase commitment pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan jurnal penyesuaian jika diper-
lukan. ........................................ ...............................
E. PREPAID EXPENSES
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dibayar di muka. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka telah dibebankan selama masa manfaatnya. ........................................ ...............................
Untuk menilai apakah nilai pertanggungan dari aktiva yang dipertanggungkan cukup memadai apabila terjadi risiko
di kemudian hari. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dibayar di muka dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Dapatkan rincian (schedule) biaya dibayar di muka pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Periksa ke dokumen pendukung untuk penambahan biaya dibayar di muka yang jumlahnya cukup signifikan atau
material. ........................................ ...............................
Berdasarkan test of flow tersebut , cocokan saldo akhir biaya dibayar di muka dan pembebanannya ke masing-
masing biaya. ........................................ ...............................
Untuk asuransi dibayar di muka, buat rekap untuk jenis aktiva yang dipertanggungkan dan nilai pertanggungan dari
masing-masing aktiva tersebut ke polis asuransinya. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan biaya dibayar di muka dan buat usulan jurnal penyesuaian
jika diperlukan. ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
F. PREPAID TAX
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas pajak dibayar di muka. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah pajak dibayar dimuka didukung oleh bukti setoran/ pemungutan pajak yang sah dan
lengkap sehingga dapat dihitung sebagai kredit pajak pada akhir periode. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian pajak dibayar di muka dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Minta rincian pajak dibayar di muka pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Check footing dan cocokan saldonya dengan buku besar. ........................................ ...............................
Buat rekap pajak di bayar di muka dari masing-masing Surat Setoran Pajak (SSP) dan Setoran Pajak Masa
(SPM) serta dokumen-dokumen pajak lainnya. ........................................ ...............................
Bandingkan angka pajak di bayar di muka yang ada pada rincian (rekap) dengan pembukuan yang dibuat oleh
Perusahaan. ........................................ ...............................
Bandingkan jumlah penjualan yang terdapat pada SPM dengan penjualan yang ada pembukuan Perusahaan. ........................................ ...............................
Jika ada saldo dari tahun-tahun sebelumnya, buat flow dari pajak dibayar dimuka. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan pajak dibayar di muka dan buat usulan jurnal penyesuaian
jika diperlukan. ........................................ ...............................
G. ADVANCE PAYMENT
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas uang muka. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah uang muka telah dikapitalisasi ke aktiva yang bersangkutan apabila pelunasan dari
pembelian aktiva tersebut telah dilakukan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian uang muka dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Dapatkan rincian (schedule) uang muka pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Periksa ke dokumen pendukung untuk penambahan uang muka yang jumlahnya cukup signifikan. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan uang muka dan buat usulan jurnal penyesuaian jika diper-
lukan. ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
H. AKTIVA TETAP
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aktiva tetap. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah aktiva tetap yang tercantum di neraca benar-benar ada, masih digunakan dan dimiliki
oleh Perusahaan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penambahan aktiva tetap dalam tahun berjalan benar-benar merupakan suatu
pengeluaran modal (capital expenditure), diotorisasi oleh pejabat Perusahaan yang berwenang, didukung oleh
bukti-bukti yang lengkap dan dicatat dengan benar. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penjualan (disposal) dari aktiva tetap sudah dicatat dengan benar di buku Perusahaan
dan telah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah pembebanan penyusutan dalam tahun berjalan telah dilakukan dengan cara-cara yang
sesuai dengan PSAK No. 17, konsisten dan perhitungan telah dilakukan dengan benar. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah ada aktiva tetap yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh oleh
Perusahaan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tetap dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Pelajari dan evaluasi Internal control atas aktiva tetap. ........................................ ...............................
Dapatkan perincian (top schedule serta supporting schedule) aktiva tetap pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Lakukan footing dan croos footing, cocokan jumlahnya dengan general ledger atau sub ledger, dan cocokkan
saldo awal dengan kertas kerja dan laporan audit tahun lalu. ........................................ ...............................
Periksa ke dokumen-dokumen pendukung (vouching) untuk penambahan serta pengurangan dari aktiva tetap
yang jumlahnya cukup material. ........................................ ...............................
Jika diperlukan, periksa phisik, kondisi dan nomor kode dari aktiva tetap sesuai dengan yang tercantum pada
perincian aktiva tetap Perusahaan. ........................................ ...............................
Jika diperlukan, periksa bukti pemilikan aktiva tetap yang diperoleh pada tahun-tahun sebelumnya. ........................................ ...............................
Pelajari dan periksa apakah capitalization policy dan depreciation policy yang diterapkan pada tahun pemeriksaan
sudah konsisten dengan tahun sebelumnya. ........................................ ...............................
Berdasarkan kebijakan yang diterapkan oleh Perusahaan, lakukan test perhitungan penyusutan, cross reference
angka penyusutan dengan biaya penyusutan yang tercantum pada laporan laba rugi dan periksa alokasi/distribusi
biaya penyusutan. ........................................ ...............................
Jika ada penjualan aktiva tetap, lakukan perhitungan atas laba atau rugi dari penjualan tersebut, dan cocokkan
dengan laba atau rugi yang tertera pada laporan keuangan yang disajikan oleh Perusahaan. ........................................ ...............................
Lakukan test of flow dari Nilai Buku Bersih (Net Book Value/NBNV) aktiva tetap. ........................................ ...............................
Periksa apakah aktiva tetap tersebut sudah diasuransikan dan dengan nilai pertanggungan yang cukup memadai
apabila risiko tersebut terjadi pada Perusahaan. ........................................ ...............................
Periksa notulen rapat, perjanjian kredit, jawaban konfirmasi dari Bank, untuk mendapatkan informasi apakah ada
aktiva tetap yang dijadikan sebagai jaminan atau tidak atas pinjaman yang diperoleh. ........................................ ...............................
Periksa apakah ada commitment yang dibuat oleh Perusahaan untuk membeli atau menjual aktiva tetap dalam
jangka waktu satu tahun ke depan. ........................................ ...............................
Untuk aktiva dalam tahap penyelesaian (construction in progress), kita perhatikan tahap-tahap dari penyelesaian-
nya ke kontrak kerja yang disetujui, dan apabila telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan, reklas aktiva
tersebut ke kelompok aktiva tetap yang bersangkutan. ........................................ ...............................
Jika ada aktiva tetap yang diperoleh melelui sewa guna usaha (leasing), periksa perjanjiannya (lease agreement)
dan periksa apakah accounting treatmentnya sudah sesuai dengan standar akuntansi untuk sewa guna usaha
(PSAK No. 30). ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan aktiva tetap dan buat usulan jurnal penyesuaian jika
diperlukan. ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
I. AKTIVA LAIN-LAIN
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas aktiva lain-lain. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan penghapusan aktiva lain-lain didukung oleh bukti-bukti
yang sah dan lengkap serta diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah pembebanan amortisasi dalam tahun berjalan telah dilakukan dengan cara-cara yang
sesuai dengan PSAK No. 6 dan 19, konsisten dan perhitungan telah dilakukan dengan benar. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah beban amortisasi yang berasal dari aktiva lain-lain sudah dicatat dan dibebankan ke
kelompok biaya yang tepat oleh Perusahaan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva aktiva lain-lain dalam laporan keuangan sudah dilakukan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. ........................................ ...............................
Pelajari dan evaluasi Internal control atas aktiva lain-lain. ........................................ ...............................
Lakukan footing dan croos footing, cocokan jumlahnya dengan general ledger atau sub ledger, dan cocokkan
saldo awal dengan kertas kerja dan laporan audit tahun lalu. ........................................ ...............................
Periksa ke dokumen-dokumen pendukung (vouching) untuk penambahan serta pengurangan dari aktiva lain-lain
yang jumlahnya cukup material. ........................................ ...............................
Jika diperlukan, periksa phisik, kondisi dan nomor kode dari aktiva lain-lain sesuai dengan yang tercantum pada
perincian aktiva lain-lain Perusahaan. ........................................ ...............................
Berdasarkan PSAK No. 6 dan 19, lakukan test perhitungan amortisasi, cross reference angka amortisasi dengan
beban amortisasi yang tercantum pada laporan laba rugi dan periksa alokasi/distirbusi beban amortisasi. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan aktiva lain-lain dan buat usulan jurnal penyesuaian jika
diperlukan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka pendek. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah kewajiban jangka pendek yang tercantum di neraca didukung oleh bukti-bukti yang
lengkap dan berasal dari transaksi yang betul-betul terjadi. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah semua kewajiban jangka pendek perusahaan sudah tercatat pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Untuk mendapatkan keyakinan bahwa accured expenses jumlahnya masuk akal/wajar atau tidak (resonable),
dalam arti tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Karena kalau jumlahnya terlalu besar berarti laba akan
dilaporkan terlalu kecil (understated) dan kalau dilaporkan terlalu kecil berarti laba akan dilaporkan terlalu
besar (overstated) ........................................ ...............................
Kewajiban leasing, jika ada, sudah dicatat sesuai dengan standar akutansi sewa guna usaha (PSAK No. 30). ........................................ ...............................
Seandainya ada kewajiban jangka pendek dalam mata uang asing pada tanggal tanggal neraca, sudah dikonversi-
kan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan selisih kurs
yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laporan laba rugi tahun berjalan. ........................................ ...............................
Biaya bunga dan bunga yang terhutang dan hutang jangka pendek telah dicatat pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Biaya bunga hutang jangka pendek yang tercatat pada tanggal betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan
merupakan beban Perusahaan. ........................................ ...............................
Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh Perusahaan sehingga tidak terjadi "bank default". ........................................ ...............................
Penyajian kewajiban jangka pendek di dalam neraca dan catatan atas laporan keuangan telah sesuai dengan
dengan prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
Pelajari dan evaluasi internal control atas kewajiban jangka pendek. ........................................ ...............................
Minta rincian dari kewajiban jangka pendek, baik hutang usaha maupun kewajiban lainnya, kemudian periksa
penjumlahannya (footing) dan cocokkan saldonya dengan saldo hutang di buku besar. ........................................ ...............................
Untuk hutang usaha cocokkan saldo masing-masing suplier dengan saldo menurut subsidiary ledger hutang
usaha (jika jumlah supliernya banyak, tidak usah 100%). ........................................ ...............................
Secara test basis (sampling), periksa bukti pendukung dari saldo hutang kepada beberapa suplier, perhatikan
apakah angkanya cocok dengan purchase requisition, purchase order, receiveng report dan invoice dari
suplier. Periksa juga perhitungan matematis (mathematical accuracy) dari dokumen-dokumen tersebut dan
otorisasi dari pejabat Perusahaan yang berwenang. ........................................ ...............................
Seandainya terdapat monthly statement of account dari suplier, makaharus dilakukan rekonsiliasi antara saldo
statement of account tersebut dengan saldo subsidiary ledger hutang. ........................................ ...............................
Pertimbangkan untuk mengirim konfirmasi kepada beberapa suplier baik yang saldonya besar maupun yang
saldonya tidak berubah sejak tahun sebelumnya. ........................................ ...............................
Periksa pembayaran sesudah tanggal neraca (subsequent payment) untuk mengetahui apakah ada kewajiban
yang belum dicatat (unrecorded liabilities) pada tanggal neraca dan untuk menyakinkan diri mengenai
kewajaran saldo hutang pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Seandainya ada hutang kepada bank baik dalam bentuk kredit modal kerja, kredit investasi, maupun cerukan
(over draft), maka kirim konfirmasi ke bank, periksa surat perjanjian kreditnya dan buatkan ringkasan dari per-
janjian tersebut dan periksa otorisasi dari direksi untuk perolehan kredit bank tersebut. ........................................ ...............................
Seandainya ada hutang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi yang harus dilunasi
dalam waktu satu tahun yang akan datang, harus dikirim konfirmasi, periksa perjanjian kreditnya dan periksa
apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut. ........................................ ...............................
Seandainya ada hutang leasing, periksa apakah pencatatannya sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa
guna usaha (PSAK No. 30) dan apakah bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang akan datang
sudah dicatat (direklasifikasi) sebagai kewajiban jangka pendek. ........................................ ...............................
Periksa perhitungan dan pembayaran bunga, apakah sudah dilakukan secara akurat dan tie-up jumlah beban
bunga tersebut dengan jumlah yang tercantum dalam laporan laba rugi. Perhatikan juga aspek pajaknya. ........................................ ...............................
Seandainya ada saldo debit dari kewajiban jangka pendek, jika jumlahnya besar (material) harus direklasifikasi
ke aktiva yang bersangkutan. (tergantung jenis transaksi). ........................................ ...............................
Seandainya ada uang muka penjualan pada tanggal neraca, jika jumlahnya material, periksa bukti pendukung-
nya dan periksa apakah saldo tersebut sudah diselesaikan diperiode berikutnya (subsequent clearence) misal-
nya dengan mengirimkan barang yang dipesan oleh pembeli. ........................................ ...............................
Seandainya ada kredit jangka panjang, harus diperiksa apakah bagian yang jatuh tempo satu tahun yang akan
datang sudah direklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek. ........................................ ...............................
Seandainya ada kewajiban dalam mata uang asing, periksa apakah saldo tersebut pada tanggal neraca telah
dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca, dan
selisih kurs yang terjadi dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. ........................................ ...............................
Untuk hutang PPh 21 dan PPN, periksa apakah hutang tersebut sudah dilunasi pada periode berikutnya.
Seharusnya hutang PPh 21 dan PPN pada tanggal 31 Desember dilunasi dibulan Januari tahun berikutnya.
Sedangkan untuk PPh Badan harus diperiksa apakah pada waktu mengisi dan memasukkan SPT PPh Badan,
Perusahaan telah membayar PPh 29 (setoran akhir). ........................................ ...............................
Periksa dasar perhitungan accrued expenses yang dibuat oleh Perusahaan, apakah masuk akal (reasonable)
dan konsisten dengan dasar perhitungan tahun sebelumnya. Selain itu harus diperiksa pembayaran sesudah
tanggal neraca. ........................................ ...............................
Periksa notulen rapat direksi, pemegang saham dan perjanjian-perjanjian yang dibuat Perusahaan dengan
pihak ketiga, untuk mengetahui apakah semua kewajiban yang tercantum dalam notulen dan perjanjian
tersebut sudah dicatat pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Periksa apakah penyajian kewajiban jangka pendek di neraca dan catatan atas laporan keuangan sudah sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK) ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan kewajiban jangka pendek dan buat usulan jurnal penye- ........................................ ...............................
suaian jika diperlukan.
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas kewajiban jangka panjang. ........................................ ...............................
Kewajiban jangka panjang yang menjadi kewajiban Perusahaan sudah dicatat seluruhnya pada tanggal neraca
dan telah diotorisasi oleh pejabat Perusahaan yang berwenang. ........................................ ...............................
Kewajiban jangka panjang yang tercantum di neraca betul-betul merupakan kewajiban Perusahaan. ........................................ ...............................
Kewajiban jangka panjang yang berasal dari legal claim atau aktiva yang dijaminkan sudah diidentifikasi. ........................................ ...............................
Kewajiban jangka panjang dalam valuta asing pada tanggal neraca sudah dikonversikan ke dalam rupiah
dengan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/
dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. ........................................ ...............................
Biaya bunga dan bunga yang terhutang dari kewajiban jangka panjang telah dicatat pada tanggal neraca. ........................................ ...............................
Biaya bunga kewajiban jangka panjang yang tercatat pada tanggal neraca betul telah terjadi, dihitung secara
akurat dan merupakan beban Perusahaan. ........................................ ...............................
Semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh Perusahaan sehingga tidak terjadi "Bank Default". ........................................ ...............................
Bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang akan datang sudah
direklasifikasi sebagai hutang lancar. ........................................ ...............................
Kewajiban jangka panjang berikut discount, premium dan bunga yang timbul sudah dicatat dengan akurat dan
diklasifikasi serta diungkapkan dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK). ........................................ ...............................
Pelajari dan evaluasi internal control atas kewajiban jangka panjang. ........................................ ...............................
Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan kewajiban jangka panjang berikut discount dan bunga selama
periode yang diperiksa. ........................................ ...............................
Kirimkan konfirmasi kepada bank yang antara lain menanyakan mengenai plafond kredit, saldo pada tanggal
neraca, tingkat bunga, jangka waktu pinjaman dan jaminan kredit. ........................................ ...............................
Minta copy perjanjian kredit untuk permanent file, lalu perhatikan apakan data yang terdapat dalam perjanjian
kredit tersebut sesuai dengan data yang tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan kewajiban jangka panjang. ........................................ ...............................
Periksa apakah perolehan/penambahan kewajiban jangka panjang sudah mendapatkan persetujuan tertulis
dari direksi/dewan komisaris/pemegang saham, yang biasanya diberikan melalui notulen rapat. ........................................ ...............................
Periksa perhitungan bunga dan pembayaran bunga. Cocokkan jumlah beban bunga dengan jumlah yang
tercantum pada laporan laba rugi. ........................................ ...............................
Periksa apakah ada kewajiban jangka panjang atau wesel bayar yang di renewed (diperpanjang) setelah tanggal
tanggal neraca, untuk mengetahui apakah kewajiban tersebut harus tetap disajikan sebagai kewajiban jangka
panjang atau wesel bayar yang (benar-benar telah) dilunasi setelah tanggal neraca, walaupun belum jatuh
tempo. Maksudnya untuk mengetahui apakah kewajiban jangka panjang tersebut harus direklasifikasi sebagai
kewajiban jangka pendek atau tidak. ........................................ ...............................
Seandainya ada hutang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, harus dikirim
konfirmasi dan diperiksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut.
Seandainya ada hutang leasing, periksa apakah pencatatannya dan penyajiannya di neraca sudah sesuai
dengan standar akuntansi sewa guna usaha (PSAK No. 30). ........................................ ...............................
Periksa apakah ada bagian dari kewajiban jangka panjang yang jatuh tempoh dalam waktu satu tahun yang
akan datang sehingga akan direklasifikasi sebagai kewajiban jangka pendek. ........................................ ...............................
Seandainya ada kewajiban jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang asing, periksa apakah
pada tanggal neraca sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
pada tanggal neraca dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. ........................................ ...............................
Lakukan penelahan analitis (analytical review) terhadap kewajiban jangka panjang dan biaya bunganya, untuk
melihat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan biaya bunga. ........................................ ...............................
Buat kesimpulan pemeriksa sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK). ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang baik atas permodalan, termasuk Internal control atas
transaksi jual beli saham, pembayaran dividen dan sertifikat saham. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah struktur permodalan yang tercantum di neraca sesuai dengan apa yang tercantum
di akta pendirian Perusahaan. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah izin-izin yang diperlukan dari pemerintah yang menyangkut permodalan (misalkan dari
Departemen Kehakiman, BKPM, BKPMD, BAPEPAM, KPP dan SK Presiden RI) telah dimiliki Perusahaan . ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah perubahaan terhadap permodalan telah mendapat otorisasi baik dari pejabat
Perusahaan yang berwenang (direksi, dewan komisaris), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun
dari instansi pemerintah. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah setiap perubahan pada retained earning atau accumulated losses didukung oleh
bukti-bukti yang sah. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah penyajian permodalan di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
(PSAK) dan hal-hal yang penting sudah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. ........................................ ...............................
Pelajari evaluasi internal control atas permodalan dan transaksi jual beli saham, pembagian dan pembayaran
dividen dan sertifikat saham. ........................................ ...............................
Minta copy dari akta pendirian, SK pengesahaan menteri kehakiman, SK BKPM/BKPMD, SK Bapepam,
dan atau SK Presiden untuk disimpan dalam permanent file. ........................................ ...............................
Cocokkan data yang ada dalam akta pendirian dengan modal yang tercantum di neraca dan penjelasan dalam
catatan atas laporan keuangan. ........................................ ...............................
Untuk Perusahaan yang baru didirikan dan Perusahaan yang mempunyai tambahan setoran modal dalam
periode yang diperiksa, periksalah bukti setoran dan bukti pembukuan lainnya serta otorisasi dari pejabat
Perusahaan yang berwenang dan instansi pemerintah. ........................................ ...............................
Periksa dokumen pendukung dari setiap perubahaan dalam perkiraan retained earning/deficit, untuk
mengetahui apakah perubahan tersebut sudah diotorisasi oleh pejabat yang berwenang dan apakah
adjusment ke retained earning/deficit memang reasonable dan jumlahnya cukup material. ........................................ ...............................
Periksa apakah akumulasi kerugian perusahaan sudah mencapai 75% dari modal disetor, kalau ini terjadi harus
ada penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan. ........................................ ...............................
Kirim konfirmasi kepada pemegang saham Perusahaan dan catat tanggal pengiriman dan nomor kodenya. ........................................ ...............................
Periksa apakah penyajian permodalan di neraca dan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan modal saham dan buat usulan jurnal penyesuaian jika
diperlukan. ........................................ ...............................
Pelaksana
URAIAN Pemeriksaan
Tanggal Auditor
10.
Untuk mengetahui apakah terdapat internal control yang baik atas pendapatan dan beban, termasuk apakah
Perusahaan menggunakan akrual basis untuk mencatat pendapatan maupun beban. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah semua pendapatan menjadi hak Perusahaan telah dicatat di buku Perusahaan, dan
apakan pendapatan yang dicatat betul-betul merupakan hak Perusahaan, dengan mengunakan cut-off yang
tepat. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah semua biaya yang menjadi beban Perusahaan telah dicatat di buku Perusahaan, dan
apakan semua biaya yang dicatat betul-betul merupakan beban perusahaan, dengan memperhatikan cut-off yang
terjadi. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah terdapat fluktuasi yang besar dalam perkiraan pendapatan dan beban baik jika diban-
dingkan dengan tahun sebelumnya maupun jika dibandingkan bulan per bulan atau jika dibandingkan dengan
anggaran pendapatan dan beban. ........................................ ...............................
Untuk memeriksa apakah pendapatan dan beban telah dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Pelajari dan evaluasi internal control atas pendapatan dan biaya. ........................................ ...............................
Minta rincian laporan laba rugi untuk periode yang diperiksa dengan angka perbandingan untuk periode
sebelumnya, dan lakukan analytical review procedures. ........................................ ...............................
Minta rincian laba rugi untuk periode yang diperiksa, bandingkan dengan budget untuk periode yang sama.
Hitung variance yang terjadi baik dalam Rupiah maupun persentase (%). Variance yang jumlahnya material harus
diselidiki sebab-sebabnya. ........................................ ...............................
Minta rincian penjualan menurut area penjualan yang mencatumkan quantity barang yang dijual maupun nilai
uangnya selama setahun. ........................................ ...............................
Periksa cut-off penjualan dan pembelian untuk mengetahui ada atau tidaknya pergeseran waktu pencatatan
penjualan dan pembelian. ........................................ ...............................
Periksa subsequent event (peristiwa kemudian) untuk mengetahui kemungkinan adanya unrecorded receivables
dan unrecorded liabilities. ........................................ ...............................
Buat analisa terhadap beberapa perkiraan biaya dan pendapatan yang kemungkinan bisa ditanyakan oleh
pihak pajak atau diperlukan dalam pengisian SPT untuk membuat koreksi fiskal, atau memungkinkan timbulnya
timbulnya contingent liability. ........................................ ...............................
Untuk pendapatan dan biaya-biaya yang ada kaitanya dengan pajak harus diperiksa apakah peraturan perpakajan
yang berlaku telah di taati. ........................................ ...............................
Dapatkan SPT Final untuk PPh Badan. Kemudian, cocokkan jumlah pendapatan dan beban yang tercantum
dalam pembukuan dan SPT Final tersebut. Jika berbeda, minta klien membuat rekonsiliasinya. ........................................ ...............................
Periksa apakah penyajian pos-pos laba rugi sudah sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di
Indonesia (PSAK). ........................................ ...............................
Buat kesimpulan dan komentar atas hasil pemeriksaan terhadap laporan laba rugi dan buat usulan jurnal
penyesuaian jika diperlukan. ........................................ ...............................