Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMBELAJARAN BILANGAN ASLI DAN OPERASINYA


Disusun untuk memenuhi tugas semester genap pada mata kuliah pembelajaran
matematika SD

Dosen Pengampu: 1. Jody Setya Hermawan, M.Pd.

2. Drs. Mucarno, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 1
Nama NPM
Sri Andini 2013053058
Utchi Umairoh 2013053094

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
pembelajaran matematika SD ini dengan judul “PEMBELAJARAN
BILANGAN ASLI DAN OPERASINYA ”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas semester genap di progam
studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung Tahun 2022.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Jody Setya Hermawan, M.Pd. dan Drs. Mucarno, M.Pd. selaku dosen
pengampu pembelajaran matematika SD;
2. Kepada kedua orang tua yang telah membantu material maupun moril;
3. Kepada rekan-rekan kelompok delapan yang telah bersama-sama menyelesaikan
makalah ini;
4. Dan pihak lain yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Setiap manusia tidaklah luput dari kesalahan, penulis menyadari dalam


penulisan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca umumnya. Aamiin.
Metro, 15 Februari 2022
Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bilangan Asli............................................................. 2
2.2 Penjumlahan Bilangan Asli ......................................................... 3
2.3 Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Asli .................................... 5
2.4 Contoh Himpunan Bilangan Asli ................................................ 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................. 9
3.2 Saran ............................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang terstruktur, sistematis,
logis, dan tentunya "pasti" walau terkadang kalau mempelajari lebih dalam
sepertinya terdapat ketidakpastian juga. Mempelajari matematika hendaknya
terstruktur, mulai dari yang dasar. Maksud dasar di sini adalah pokok bahasan
yang dapat mengantar kepada pokok bahasan selanjutnya. Tentu waktu SD
Kita belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Kenapa
yang pertama diajarkan mengenai penjumlahan dan pengurangan, selanjutnya
mengenai perkalian dan pembagian. Itulah maksud dari mempelajari
matematika harus terstruktur dan sistematis. Dengan mempelajari
penjumlahan dan pengurangan terlebih dahulu, Kita akan mudah mendapatkan
pemahaman mengenai perkalian dan pembagian.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun beberapa masalah yang akan dikaji pada makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian dari Bilangan Asli?
2. Bagaimana Penjumlahan Bilangan Asli?
3. Apa Saja Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Asli?
4. Bagaimana Contoh Himpunan Bilangan Asli?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penyusunan makalah ini agar kita dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian dari Bilangan Asli
2. Penjumlahan Bilangan Asli
3. Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Asli
4. Contoh Himpunan Bilangan Asli

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bilangan Asli
Pengenalan bilangan asli diawali ketika anak belum bisa bicara sekali pun.
Kemampuan mengenali bilangan bisa ditunjukkan dengan games yang
membutuhkan kemampuan mengurutkan. Pada masa ini, anak tidak bisa
menyatakan urutan tersebut sebagai urutan sebuat bilangan asli. Tapi anak bisa
mengenali urutan tersebut. Selain urutan, anak juga bisa mengenali kuantitas suatu
benda. Anak bisa membedakan apakah kumpulan suatu benda tersebut banyak
atau sedikit. Ketika anak mulai bisa bicara, biasanya anak diajari bicara angka-
angka. Menghubungkan antara kuantitas dengan lisan berupa bilangan yang sesuai
dengan banyak kuantitas yang ditunjukkan. Contohnya, orang tua menunjukkan
satu jari sambil menyebutkan kata "satu", menunjukkan dua jari sambil
menyebutkan kata "dua", dan seterusnya. Lama-kelamaan, anak mulai mengenali
angka yang dihubungkan dengan kuantitas tertentu.

Coba perhatikan banyak bintang di bawah ini.


*
**
***
****
*****

Dari bawah ke atas, bintangnya semakin banyak. Bagi yang sudah mengenal
angka dan bilangan, pasti bisa menyebutkan banyak bintang tersebut dari atas
sampai bawah.
* (1 bintang)
** (2 bintang)
*** (3 bintang)
**** (4 bintang)
***** (5 bintang)
Apabila diteruskan, urutan ini akan menjadi urutan bilangan asli.

Bilangan asli adalah bilangan bulat yang dimulai dari angka satu dan seterusnya.
Bilangan asli merupakan bilangan yang hampir sama dengan bilangan bulat
dan bilangan cacah. Namun terdapat perbedaan dari masing-masing bilangan
tersebut, yakni terletak pada awal dimulainya bilangan itu sendiri.

Pada bilangan cacah dan bilangan bulat, angka nol (0) termasuk ke dalam
bilangan cacah dan bilangan bulat. Tetapi untuk bilangan asli, angka nol (0) tidak
termasuk ke dalam bilangan asli. Untuk lebih jelasnya mengenai perbedaan

2
mengenai bilangan asli dan bilangan cacah, dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Bilangan Asli Dan Bilangan Cacah

Sehingga, bilangan asli dapat didefinisikan sebagai bilangan bulat yang dimulai
dari angka satu atau merupakan bilangan bulat positif. Simbol atau lambang
bilangan asli dituliskan dengan huruf N, dimana nilai N = {1, 2, 3, 4,…}.

2.2 Penjumlahan Bilangan Asli


Penjumlahan bilangan asli dapat diajarkan kepada anak jika anak sudah mengenal
bilangan asli sendiri. Penjelasan mengenai penjumlahan bilangan asli bisa
diajarkan melalui menghitung banyaknya suatu benda atau melanjutkan urutan
bilangan asli.
Pada kasus di atas Kita mengatakan 1, 2, atau 3 yang merupakan banyaknya suatu
benda yang didapat dengan mencacah. Nah, banyaknya benda di atas sifatnya
tunggal. Satu bintang, dua bintang, tiga bintang. Tapi bagaimana kalau ada
masalah selanjutnya yaitu satu bintang ditambah dua bintang. Ini sudah memakai
operasi penjumlahan (+).
* + ** (satu (1) bintang ditambah dua (2) bintang)
Kalau Kita kembali hitung banyaknya bintang pada penjumlahan 1 bintang dan 2
bintang (* + **) akan terdapat 3 bintang (***). Begitulah kiranya operasi
penjumlahan bekerja pada bilangan asli. Bilangan pertama akan bertambah setelah
dijumlahkan dengan bilangan lainnya.
Contoh:
1+1=2
*+*=2
2+5=7
** + ***** = *******

Banyak bintang di sebelah kiri tanda "= ", sama dengan banyak bintang di sebelah
kanan tanda “=”.

3
Penjumlahan Bilangan Asli dengan Menghitung Banyak Suatu Benda
Penjumlahan bilangan asli dengan cara ini adalah dengan menyediakan alat bantu
berupa jari tangan atau benda-benda yang dapat dihitung.
Contoh: 1 + 2 = ...
Sediakan suatu benda yang banyaknya 1 buah, misalnya * (1 bintang)
Sediakan juga benda yang banyaknya 2 buah, misalnya ** (2 bintang)
Kumpulkan benda-benda tersebut dan hitung banyaknya.
Kumpulan bintang-bintangnya akan menjadi *** (3 bintang)
Berarti 1 ditambah 2 akan sama dengan 3 atau ditulis 1+ 2 = 3.
3 + 6 = ...
Sediakan suatu benda yang banyaknya 3 buah, misalnya *** (3 bintang)
Sediakan juga benda yang banyaknya 6 buah, misalnya ******(6 bintang)
Kumpulkan benda-benda tersebut dan hitung banyaknya.
Kumpulan bintang-bintangnya akan menjadi ********* (9 bintang)
Berarti 3 ditambah 6 akan sama dengan 9 atau ditulis 3 + 6 = 9.

Penjumlahan Bilangan Asli dengan Melanjutkan Urutan Bilangan Asli


Cara menjumlahkan bilangan asli dengan cara ini tidak memerlukan media, tapi
harus paham dulu bagaimana mengurutkan bilangan asli. Caranya adalah dengan
melanjutkan urutan bilangan setelah bilangan yang ditambahkan sebanyak
bilangan yang menjadi penambah.
Contoh: 5 + 4 = …

Untuk mendapatkan jawabannya dengan cara melanjutkan urutan bilangan asli


adalah dengan melanjutkan bilangan setelah 5 sebanyak 4 bilangan.
6, 7, 8, 9 (4 bilangan setelah 5)
Berarti 5 ditambah 4 akan sama dengan 9 atau ditulis 5 + 4 = 9.
6 + 8 =…
Lanjutkan urutan bilangan asli setelah 6 sebanyak 8 bilangan.

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 (8 bilangan setelah 6) Berarti 6 ditambah 8 sama dengan
14 atau ditulis 6 + 8 = 14.
Bagaimana kalau penjumlahan dilakukan berulang pada bilangan yang sama.

4
Contoh:

1. 2 + 2 = 4
2. 2 + 2 + 2 = 6
3. 2 + 2 + 2 + 2 = 8
Pada contoh 1, bilangan 2 dijumlahkan dua kali.
Pada contoh 2 bilangan 2 dijumlahkan 3 kali dan

pada contoh 3 bilangan 2 dijumlahkan 4 kali. Nah ada kata "kali" muncul. Bentuk
penjumlahan berulang pada contoh di atas dapat disederhanakan dengan
mengganti operasi penjumlahan oleh operasi perkalian (x). Perkalian a x b bisa
diartikan sebagai penjumlahan berulang bilangan b sebanyak a kali.
Contoh:
1. 2 + 2 = 4 dapat ditulis dalam operasi perkalian menjadi 2 x 2 = 4
2.2 + 2 +2 = 6 dapat ditulis dalam operasi perkalian menjadi 3 x 2 = 6
3.2 + 2 + 2 + 2 = 8 dapat ditulis dalam operasi perkalian menjadi 4 x 2 = 8

Lihat pada contoh nomor 2,

2 + 2 + 2 = 6 ditulis dalam operasi perkalian menjadi 3x26, yang berarti


penjumlahan bilangan 2 sebanyak 3 kali.

2.3 Sifat – Sifat Operasi Hitung Bilangan Asli

Dalam perhitungannya, bilangan asli memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu


sebagai berikut.

1. Sifat Tertutup Pada Penjumlahan dan Perkalian

Bilangan asli tertutup memiliki sifat tertutup pada operasi penjumlahan dan
operasi perkalian, tetapi tidak tertutup pada operasi pengurangan dan operasi
pembagian.

Jika a dan b adalah bilangan asli, maka berlaku rumus sebagai berikut :

a + b = c, maka c adalah bilangan asli.

Contoh = 1 + 2 = 3
1 dan 2 adalah bilangan asli, maka 3 adalah bilangan asli.a × b = c, maka c adalah
bilangan asli.

5
Contoh = 2 × 3 = 6
2 dan 3 adalah bilangan asli, maka 6 adalah bilangan asli.

2. Sifat Transitif

Jika a,b,c adalah bilangan asli, maka :

a < b dan b < c, maka a < c.


Contoh = 1 < 2 dan 2 < 3, maka 1 < 3.

a > b dan b > c, maka a > c.


Contoh = 5 > 3 dan 3 > 1, maka 5 > 1.

a = b dan b = c, maka a = c.
Contoh 2 = (1 + 1) dan (1 + 1) = 2 maka 2 = 2.

3. Sifat Komutatif Pada Penjumlahan Dan Perkalian

Jika suatu bilangan asli (a dan b) dijumlahkan atau pun dikalikan, maka hasilnya
akan sama meskipun letak atau posisi bilangan tersebut dialihkan. Namun ini
tidak berlaku pada operasi pengurangan dan pembagian.

a+b=b+a
Contoh = 2 + 3 = 3 + 2

a×b=b×a
Contoh = 1 × 2 = 2 × 1

4. Sifat Asosiatif

Asosiatif adalah pengelompokan. Sifat pengelompokan ini berlaku pada


penjumlahan dan perkalian bilangan asli, tetapi tidak berlaku pada operasi
pengurangan dan pembagian.

Jika a,b, dan c adalah bilangan asli, maka berlaku pengelompokan sebagai berikut.

a + (b + c) = (a + b) + c
Contoh = 2 + (3 + 5) = (2 + 3) + 5

a × (b × c) = (a × b) × c
Contoh = 3 × (4 × 5) = (3 × 4) × 5

6
5. Sifat Penyebaran

Jika a,b, dan c merupakan bilangan asli, maka berlaku sifat penyebaran sebagai
berikut :

a × (b + c) = (a × b) + (a × c)
Contoh = 2 × (4 + 5) = (2 × 4) + (2 × 5)

atau

(a + b) × c = (a × c) + (b × c)
Contoh = (2 + 3) × 4 = (2 × 4) + (3 × 4)

6. Unsur Identitas

Unsur identitas atau elemen satuan merupakan suatu unsur bilangan yang
dioperasikan dengan bilangan lain dan hasilnya adalah bilangan itu sendiri. Ini
hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian bilangan asli dan tidak berlaku
pada operasi pengurangan dan pembagian.

Unsur identitas penjumlahan bilangan asli adalah 0, dimana setiap bilangan asli
yang dijumlahkan dengan 0 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.

a+0=a
Contoh = 5 + 0 = 5

Unsur identitas perkalian bilangan asli adalah 1, dimana setiap bilangan asli yang
dikalikan dengan 1 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
ax1=a
Contoh = 3 × 1 = 3

7. Invers

Invers merupakan suatu unsur pada bilangan asli yang mana jika dioperasikan
dengan bilangan lain akan menghasilkan sebuah unsur identitas.

Jika a adalah bilangan asli, maka invers penjumlahan dari a adalah (-a)

a + (-a) = 0
Contoh = 2 + (-2) = 0

7
2.4 Contoh Himpunan Bilangan Asli

Dalam soal matematika, biasanya terdapat soal pertanyaan tentang bilangan. Nah,
berikut merupakan beberapa contoh himpunan bilangan asli yang sering muncul
dalam soal matematika.

 Himpunan Bilangan Asli Kurang Dari 5

N : (1, 2, 3, 4)

Artinya deretan bilangan asli yang ada di bawah 5 adalah 1, 2, 3, dan 4.

 Himpunan Bilangan Asli Ganjil

N : {1, 3, 5, 7, 9, …}

Artinya, deretan bilangan asli yang termasuk bilangan ganjil adalah 1, 3, 5, 7, 9,


dan seterusnya.

 Himpunan Bilangan Asli Genap

N : {2, 4, 6, 8, 10, …}

Artinya, deretan bilangan asli yang termasuk bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, 10,
dan seterusnya.

 Himpunan Bilangan Asli Antara 3 dan 10

N : (4, 5, 6, 7, 8, 9)

Artinya deretan bilangan asli berada diantara 3 dan 10 adalah 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.

 Himpunan Bilangan Asli Dari Angka 10 Sampai 15

N : (11, 12, 13, 14)

Artinya deretan bilangan asli antara 10 sampai 15 adalah angka 11, 12, 13, dan 14.

 Himpunan Bilangan Asli Antara 20 Sampai 25

N : (21, 22, 23, 24)

Artinya deretan bilangan asli yang berada diantara 20 sampai 25 adalah 21, 22,
23, dan 24.

8
Contoh Soal

1. Ami menyimpan enam permen di tas kecilnya dan mengambil satu permen dari
kantong sakunya untuk disimpan di tas kecilnya. Berapakah jumlah permen ami di
tas sekarang?

A. Lima permen
B. Enam permen
C. Tujuh permen

Jawaban: C
Diketahui banyak permen di tas Ami = 6 buah
Banyak permen di kantong saku = 1

Jadi, permen yang disimpan di tas adalah 6+1 = 7

2. Didit membeli 12 buah permen kemudian diberikan Abi 6. Hitung berapa


banyak permen Didit yang sekarang?

A. 5 buah
B. 6 buah
C. 7 buah

Jawaban: B

Pembahasan soal kelas 1 SD:

Permen = 12 buah
Permen yang diberikan = 6 buah
Sisa permen Didit adalah 12-6 = 6 buah

3. Lili mempunyai sepuluh cokelat dimakan Lili 3 buah. Berapa sisa cokelat Lili
sekarang?

A. 7 buah
B. 8 buah
C. 9 buah

Jawaban: A

Cokelat Lili = 10 buah


Cokelat dimakan Lili = 3 buah

9
Sisa kue, 10-3 = 7 buah

4. Ani bermain karet dengan teman-temannya dari jam 2 siang - jam 5 sore,
berapa lama Ani bermain karet?

A. 1 jam
B. 2 jam
C. 3 jam

Jawaban: C

Pembahasan

Diketahui bermain sampai jam 5 dari pukul 2. Artinya, 5-2 = 3 jam

5. Murid kelas 3 sekolah menengah pertama setiap hari Senin melakukan Upacara
bendera dilapangkan sekolah dari pukul 7-9. Hitung lama mereka berada di
lapangan upacara?

A. 4 jam
B. 3 jam
C. 2 jam

Jawaban: C

Diketahui upacara pukul 7


selesai upacara pukul 9

Penyelesaian 1 jam + 1 jam = 2 jam atau 9 - 7 = jam

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa penjumlahan bilangan asli dapat
diajarkan kepada anak jika anak sudah mengenal bilangan asli sendiri. Penjelasan
mengenai penjumlahan bilangan asli bisa diajarkan melalui menghitung
banyaknya suatu benda atau melanjutkan urutan bilangan asli. Bilangan asli
adalah bilangan bulat yang dimulai dari angka satu dan seterusnya. Bilangan asli
merupakan bilangan yang hampir sama dengan bilangan bulat dan bilangan
cacah. Namun terdapat perbedaan dari masing-masing bilangan tersebut, yakni
terletak pada awal dimulainya bilangan itu sendiri.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya, penulis akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu kepada sumber yang bisa
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai pembahasan makalah di
atas.

11
HASIL DISKUSI
1. Penanya: Dimas aris setiawam 2013053066
Tadi sudah dijelaskna mengenai ,ateri bilangan asli dan operasinya dengan
baik dan lengkap. Pertanyaan saya, apakah terdapat alat peraga atau alat yang
digunakan pendidik dalam membantu peserta didik dalam memahami materi
bilangan dan operasinya?
 Penjawab: Sri andini 2013053058
Alat peraga yang bisa digunakan pendidik dalam membantu peserta didik
dalam memahami materi bilangan dan operasi yaitu bisa dengan
menggunakan Peraga garis bilangan, karena alat peraga ini merupakan salah
satu alat untuk pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan
khususnya bilangan bulat negatis. Kegunaan dari perga ini diantranya adalah
memberikan penanaman konsep tentang letak suatu bilangan bulat pada garis
bilangan dan konsep penjumlahan serta pengurangan dua bilangan bulat
melalui peraga dengan pendekatan gerak.

 Penambah
 Serly Setyowati 2013053081
Dimas Saya setuju dengan jawaban yang telah dipaparkan oleh
teman-teman sebelumnya. Di sini saya ingin menambahkan sedikit
saja. Alat peraga yang digunakan oleh pendidik dalam membantu
peserta didik dalam memahami materi bilangan asli dan operasinya
adalah alat bantu hitung sempoa (ijiran). Sempoa adalah alat hitung
yang berbentuk seperti papan dengan sejumlah manik-manik yang
disusun dalam baris tertentu. Meskipun sedikit jadul, namun
sempoa atau ijiran masih sering digunakan oleh pendidik dan orang
tua peserta didik untuk mengajarkan operasi penjumlahan dan
pengurangan.
 Arina Izzati 2013053096
Alat yang bisa digunakan pendidik untuk membantu peserta didik
dalam membantu memahami materi bilangan asli dan operasinya
adalah berupa benda-benda konkrit yang ada di sekitar kita
misalkan dalam operasi penjumlahan, kita bisa menggunakan buah
apel asli dalam proses menghitung nya seperti 3 buah apel di
tambah 1 buah apel maka akan menjadi 4 buah apel. Kemudian
bisa juga menggunakan permen untuk operasi pengurangan seperti
Andi memiliki 5 buah permen kemudian Andi memberikan 2 buah
permen kepada teman nya maka permen Andi tersisa 3 buah
2. Penanya: Mira desrina 2013053059
Dalam proses pembelajaran bilangan asli yang diajarkan pendidik kepada
peserta didik agar peserta didik nya dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari

12
Penjawab: ucthi umairoh 2013053094
Pembelajaran operasi hitung bilangan asli agar peserta didik dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari hari yaitu dengan menggunakan konsep
benda benda konkret disekitar kita. Misalnya ibu memiliki 2 buah jeruk
kemudian ayah memberikan 1 jeruk miliknya kepada ibu. berapa kah jeruk
yang dimiliki ibu sekarang. Dengan menggunakan benda benda konkrit siswa
dapat memahami konsep pembelajaran operasi hitung tersebut dengan mudah.
mereka itu bagaimana? Karena yang kita tahu biasanya pendidik hanya akan
memeberikan soal teori saja untuk menyelesaikan materi bilangan asli ini
3. Penanya: serly setyowati 20130053081
Menurut kelompok kalia, bagaiman teknik yang efektif dalam mengajarkan
penjumlahan bilangan asli pada kelas rendah khususnya kelas 1 SD
Penjawab: Sri andini 2013053058
Menurut kelompok kami, teknik yang cukup efektif dalam pembeljaran
bilangan asli ini bisa degan menggunkan 2 teknik dan yang pertama, teknik
manipulasi yang dimana ini merupakan Salah satu metode terbaik untuk
menjelaskan suatu konsep abstrak kepada anak Anda adalah dengan
menggunakan objek visual. Gunakan objek apa pun yang ada di sekitar Anda,
seperti batu atau lidi yang sudah dipotong kecil. Mulailah dengan kuantitas
yang sedikit dan gunakan berbagai trik sederhana untuk menjelaskan
hubungan antarangka;
Berikan dua kelompok benda yang masing-masing kelompoknya berjumlah
sedikit; misalnya, berikan tiga buah permen dan dua buah batu. Setelah itu,
mintalah dia menghitung jumlah permen dan jumlah batu secara terpisah.
 Setelah itu, mintalah anak Anda menggabungkan kedua kelompok tersebut
dan menghitung total permen dan batu. Jelaskan bahwa dia baru saja
“menjumlahkan” kedua kelompok tersebut.[2]
 Sediakan sekelompok objek – enam keping Koko Crunch, misalnya – dan
mintalah anak Anda memikirkan berapa variasi kelompok yang bisa dia
buat untuk menghasilkan satu kelompok besar berisi enam keping Koko
Crunch. Misalnya, dia mungkin akan membuat satu kelompok kecil berisi
lima keping Koko Crunch, dan satu kelompok kecil lain yang berisi satu
keping Koko Crunch.[3]
 Tunjukkan cara “menjumlahkan” dengan menumpuk. Misalnya, mulailah
dengan menumpuk tiga keping koin; setelah itu, tambahkan dua keping
koin di atas tumpukan tersebut. Mintalah anak Anda menghitung berapa
keping koin yang sekarang ada di tumpukan itu.[4]
Teknik yang kedua yaitu, mengajarkan anak menghitung dengan koin.
Gunakan uang untuk melatih penjumlahan satu, lima, sepuluh, atau bahkan

13
dua puluh lima. Selain mengajarkan konsep penjumlahan, trik ini juga
memberikan manfaat penjumlahan yang pragmatis untuk anak.
Penambah :
1. Wildah Aprilia Dharma (2013053078)
Saya setuju dengan pendapat Sri Andini tadi yang menggunakan objek
sekitar. Karena anak kelas 1 SD itu masih masa peralihan dari TK ke SD,
di mana masih masa-masanya mereka bermain. Jadi, menggunakan benda
konkret adalah teknik yang tepat untuk mengajarkan penjumlahan
bilangan asli. Contohnya, guru menyiapkan objek seperti kelereng, dan
peserta didiknya juga ikut serta dijadikan objek. Kemudian guru membagi
kelereng tadi ke A dan B. Masing-masing mempunyai 2 kelereng.
Kemudian pendidik tadi memerintahkan si A untuk memberikan semua
kelereng yang ia punya ke B. Lalu mereka disuruh untuk menghitung
berapa jumlah kelereng yang dimiliki B sekarang. Dengan begitu, anak
kelas rendah dapat dengan mudah memahaminya.
4. Penanya: Rahma nuraini 201305305327
Sudah dijelaskan bahwa terdapat sifat-sifat operasi hitung bilangan asli.
Lalu menurut kelompok 1, sebaiknya usia berapa peserta didik dapat
menguasai dari operasi hitung atau setidaknya dapat mengerjakan soal dari
bilangan asli. Lalu apa saja faktor yang terjadi pada bilangan peserta didik
yang belum bisa menguasai operasi bilangan asli yang melebihi usia yang
seharusnya bisa mneguasai operasi bilangan asli.
Penjawab: ucthi umairoh 2013053094
Pembelajaran operasi hitung bilangan asli agar peserta didik dapat
menerapkan dalam kehidupan sehari hari yaitu dengan menggunakan
konsep benda benda konkret disekitar kita. Misalnya ibu memiliki 2 buah
jeruk kemudian ayah memberikan 1 jeruk miliknya kepada ibu. berapa kah
jeruk yang dimiliki ibu sekarang. Dengan menggunakan benda benda
konkrit siswa dapat memahami konsep pembelajaran operasi hitung
tersebut dengan mudah.
Penambah:
1. Fadilatun Nisa Aulia 2063053002
Jadi pembelajaran matematika yang efektif untuk anak SD kelas 1
adalah
1. Memicu semangat nya dulu.
Bisa pembelajaran diawal peserta didik di ajak bernyanyi misalnya
Satu ditambah satu sama dengan dua Dua ditambah dua sama dengan
empat dan seterusnya Nah awal awal peserta didik diajarkan atau
dikenalkan dengan penjumlahan bilangan asli atau dikenalkan dengan
cara yang menarik agar mereka nanti dalam proses pembelajaran
semangat. Lalu setelah itu semangat mereka sudah terpicu, maka
mulailah pembelajaran dengan konsep menggunakan benda benda
konkrit misalnya Anak anak ibu punya 1 pena lalu Lidya memberikan
pena 1 lagi kepada ibu, jadi berapa pena ibu sekarang yah ? Anak anak

14
: 2 pena ibu. Pinter anak anak ibu Jadi bisa anak SD khususnya
dikenalkan pada penjumlahan bilangan asli dan operasinya
menggunakan benda benda konkrit yang ada di sekitar kita.
2. Atri Putri 2013052060
Menurut saya usia yang tepat bagi peserta didik menguasai materi
penjumlahan bilangan asli adalah saat materi itu diajarkan maksudnya
misalnya materi itu diajar pada anak kelas 1 SD maka materi itu
haruslah dapat dipelajari dan dipahami oleh peserta didik pada usia itu
karena setiap materi sudah disesuaikan dengan kemampuan dan
keterampilan peserta didik pada usia itu. Adapun jika ada beberapa
peserta didik yang sulit memahami materi padahal usianya sudah
masuk kategori peserta didik yang harusnya sudah memahami materi
maka itu bisa jadi disebabkan karena adanya faktor psikologis dari
pribadi si peserta didik karena setiap anak yang dilahirkan itu memiliki
kelebihan dan kekurangannya masing-masing bisa jadi si anak yang
sulit memahami ini memiliki keterlambatan dalam memahami
pelajaran sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dari teman
sebayanya.
3. Dimas Aris Setiawan 2013053066
Izin menambahkan jawaban dari pertanyaan rahmah
Usia peserta didik yang cocok dalam menguasai operasi hitung
bilangan asli yaitu dapat mulai diajarkan pada usia 5-7 tahun. Seperti
pada tingkat Taman Kanak-kanak yang mulai diajarkan dasar-
dasarnya. Lalu mulai masuk di tingkat awal sekolah dasar peserta didik
mulai dirangsang untuk lebih mahir dalam belajar operasi hitung
bilangan asli. Faktor yang terjadi pada peserta didik yang belum bisa
menguasi operasi bilangan asli yaitu ditentukan oleh factor dari
pendidik dan factor dari diri siswa itu sendiri. Faktor dari pendidik
yaitu terdiri dari bagaimana cara guru menarik perhatian,
menyampaikan materi, dan melakukan pembelajaran dengan
menyenangkan. Faktor dari siswa itu sendiri terdiri dari motivasi
belajar dalam diri, dan kemampuan individu dalam memahami operasi
bilangan asli.

DAFTAR PUSTAKA
Opan. (2013).Bilangan Asli dan Operasinya. Diakses melalui
https://maths.id/bilangan-asli-dan-operasinya pada 16 Februari 2022
pukul 5.09

15
Unknow. Bilangan Asli : Pengertian Sifat-sifat, dan, Contohnya. Diakses melalui
https://cilacapklik.com/2020/08/bilangan-asli.html pada 16 Februari 2022 pukul
5.21

16

Anda mungkin juga menyukai