Administrasi Pajak
Administrasi Pajak
KELAS XII
BAHAN AJAR
ADMINISTRASI PAJAK
1
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga Bahan Ajar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang
Mewah (PPnBM) disusun untuk siswa/i kelas XII SMK ini dapat diselesaikan dengan
sebaik-baiknya.
Bahan Ajar ini disusun dengan tujuan agar siswa/i dapat mencapai
kompetensi dasar yang telah ditentukan yaitu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Bahan Ajar ini memaparkan secara singkat
dan jelas materi pembelajaran serta dilengkapi pula dengan evaluasi yang akan
mendukung ketercapaian kompetensi dasar sesuai dengan yang diharapkan.
“Tak ada gading yang tak retak”, penyusun meyakini bahwa dalam pembuatan
Bahan Ajar ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang relevan dan membangun guna penyempurnaan bahan ajar ini di
masa yang akan datang. Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya bagi siswa/i kelas XII SMK. Akhir kata penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Tim Penyusun
i
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
KOMPETENSI INTI............................................................................................................. 1
KOMPETENSI DASAR........................................................................................................ 1
INDIKATOR.......................................................................................................................... 2
TUJUAN PEMBELAJARAN................................................................................................. 2
PETUNJUK PENGGUNAAN............................................................................................... 3
PETA KONSEP...................................................................................................................... 4
MATERI...................................................................................................................................
UJI PENGUASAAN MATERI.............................................................................................. 23
RANGKUMAN..................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 26
ii
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
3.16 Menganalisis berbagai data yang terkait dengan PPN dan PPnBM
C. Indikator
3.16 Menganalisis berbagai data yang terkait dengan PPN dan PPnBM
3.16.1 Mengidentifikasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3.16.2 Mengklasifikasi subjek dan objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3.16.3 Menganalisis perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3.16.4 Menganalisis Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
1
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
D. Tujuan Pembelajaran
3.16 Menganalisis berbagai data yang terkait dengan PPN dan PPnBM
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi/literasi, peserta didik dapat
mengidentifikasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi/literasi, peserta didik dapat
mengklasifikasi subjek dan objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi/literasi, peserta didik dapat
menganalisis perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi/literasi, peserta didik dapat
menganalisis Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
E. Petunjuk Penggunaan
2
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
3
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Pemungut PPN
Subjek PPN
Subjek dan
Objek PPN
Objek PPN
Menghitung PPnBM 18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi dalam bab ini Anda diharapkan mampu :
Mengidentifikasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Mengklasifikasi subjek dan objek Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Menganalisis perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Menganalisis Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)
Materi Pembelajaran
1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
a. Dasar Hukum PPN
Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax) adalah pajak yang dikenakan
atas pertambahan nilai barang dan jasa kena pajak yang timbul pada saat
terjadi penyerahan barang dan jasa di daerah pabean Indonesia. PPN
dikenakan atas pertambahan nilai dari barang yang dihasilkan atau
diserahkan oleh pengusaha kena pajak.
Dasar hukum PPN terdiri dari:
1) Undang-undang No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa, dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Undang-
undang No 18 tahun 2000 jo Undang-undang No 42 tahun 2009
tentang yang tetap dinamakan Undang-undang Pajak Pertambahan
Nilai.
2) Peraturan pemerintah no 143 tahun 2000 jo peraturan pemerintah
no 24 tahun 2002 tentang pelaksanaan Undang-undang no 8 tahun
1983.
3) Peraturan pemerintah No 144 tahun 2000 tentang jenis barang dan
jasa yang tidak dikenakan PPN
4) Peraturan pemerintah No 145 tahun 2000 tentang kelompok barang
kena pajak yang tergolong mewah yang dikenakan PPnBM
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
c. Pemungut PPN
Pemungut PPN adalah bendaharawan pemerintah, badan atau instansi
pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut,
menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh pengusaha kena
pajak atas penyerahan barang dan/atau jasa kena pajak kepada
bendaharawan pemerintah atau instansi pemerintah tersebut. Pengusaha
kena pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang
dan/atau jasa kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan undang-
undang.
g) pembiayaan konsumen;
h) jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, termasuk
gadai syariah dan fidusia; dan
i) jasa penjaminan.
5) Jasa asuransi. Yang dimaksud dengan "jasa asuransi" adalah jasa
pertanggungan yang meliputi asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan
reasuransi, yang dilakukan oleh perusahaan asuransi kepada
pemegang polis asuransi, tidak termasuk jasa penunjang asuransi
seperti agen asuransi, penilai kerugian asuransi, dan konsultan
asuransi.
6) Jasa keagamaan. Jasa keagamaan yang tidak terutang PPN meliputi:
a) jasa pelayanan rumah ibadah;
b) jasa pemberian khotbah atau dakwah;
c) jasa penyelenggaraan kegiatan keagamaan; dan
d) jasa lainnya di bidang keagamaan.
7) Jasa pendidikan. Jasa pendidikan yang tidak terutang PPN meliputi:
a) jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah, seperti jasa
penyelenggaraan pendidikan umum, pendidikan kejuruan,
pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan
keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional;
dan
b) jasa penyelenggaraan pendidikan luar sekolah.
8) Jasa kesenian dan hiburan. Jasa kesenian dan hiburan yang tidak
terutang PPN meliputi semua jenis jasa yang dilakukan oleh pekerja
seni dan hiburan.
9) Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan. Jasa penyiaran yang tidak
bersifat iklan yang tidak terutang PPN meliputi jasa penyiaran radio
atau televisi yang dilakukan oleh instansi pemerintah atau swasta
yang tidak bersifat iklan dan tidak dibiayai oleh sponsor yang
bertujuan komersial.
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
10)Jasa angkutan umum di darat dan di air serta jasa angkutan udara
dalam negeri yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari jasa
angkutan udara luar negeri.
11) Jasa tenaga kerja. Jasa tenaga kerja yang tidak terutang PPN meliputi:
a) jasa tenaga kerja;
b) jasa penyediaan tenaga kerja sepanjang pengusaha penyedia
tenaga kerja tidak bertanggung jawab atas hasil kerja dari tenaga
kerja tersebut; dan
c) jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenaga kerja.
12) Jasa perhotelan. Jasa perhotelan yang tidak terutang PPN meliputi:
a) jasa penyewaan kamar, termasuk tambahannya di hotel, rumah
penginapan, motel, losmen, hostel, serta fasilitas yang terkait
dengan kegiatan perhotelan untuk tamu yang menginap; dan
b) jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan
di hotel, rumah penginapan, motel, losmen, dan hostel.
13)Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka menjalankan
pemerintahan secara umum. Jasa tersebut yang tidak terutang PPN
meliputi jenis-jenis jasa yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, antara lain pemberian Izin Mendirikan Bangunan,
pemberian lzin Usaha Perdagangan, pemberian Nomor Pokok Wajib
Pajak, dan pembuatan Kartu Tanda Penduduk.
14)Jasa penyediaan tempat parkir, adalah jasa penyediaan tempat
parkir oleh pemilik tempat parkir dan/atau pengusaha kepada
pengguna tempat parkir dengan dipungut bayaran
15)Jasa telepon umum dengan menggunakan uang logam.
16)Jasa pengiriman uang dengan wesel pos
17)Jasa boga atau catering.
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak atas
penyerahan BKP atau JKP yang digunakan sebagai sarana untuk
mengkreditkan pajak masukan. Faktur pajak harus diisi secara lengkap,
jelas, dan benar serta ditanda tangani oleh pihak yang ditunjuk oleh
pengusaha kena pajak.
Jenis faktur pajak antara lain:
1) Faktur pajak standar
2) Faktur pajak gabungan
3) Faktur pajak sederhana
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Barang kena pajak yang tergolong mewah berdasarkan UU PPN 2009 adalah:
1) Barang yang bukan merupakan kebutuhan pokok
2) Barang yang dikonsumsi oleh konsumen tertentu
3) Barang yang umumnya dikonsumsi masyarakat berpenghasilan tinggi
4) Barang yang dikonsumsi untuk menunjukkan status
b. Tujuan Pengenaan PPnBM
1) Untuk memperoleh keseimbangan pembebanan pajak antara
konsumen yang berpenghasilan rendah dan konsumen yang
berpenghasilan tinggi
2) Untuk mengendalikan pola konsumsi Barang Kena Pajak yang
tergolong mewah
3) Melindungi produsen kecil atau tradisional
4) Untuk mengamankan penerimaan negara
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
e. Menghitung PPnBM
Tarif PPnBM berdasarkan UU No 42 tahun 2009 pasal 8 adalah sebagai
berikut:
1) Tarif PPnBM ditetapkan paling rendah 10% dan paling tinggi 200%
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Jawab:
Dasar pengenaan pajak Rp. 200.000.000
PPN (10% X Rp. 200.000.000) = Rp. 20.000.000
PPnBM ( 20% X Rp. 200.000.000) = Rp. 40.000.000 +
Jumlah PPN dan PPnBM yang harus dibayar Andi Rp. 60.000.000
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
Soal-Soal Latihan
2. PT mataram Sakti pada 5 Juni 2016 membeli sepeda motor merek Yamaha
langsung dari pabrikan sebanyak 50 unit @Rp. 10.000.000. tariff barang
mewah 10%. Barang tersebut dijual semua di dalam negeri dengan harga
per unit Rp.17.500.000.000.
Diminta:
a. Hitunglah PPN dan PPnBM yang harus dibayar pembeli pada saat
pembelian!
b. Hitunglah PPN yang dipungut dari pembeli
3. PT Nusantara Sakti pada tanggal 2 Mei 2016 membeli sepeda motor merek
Honda langsung dari pabrikan sebanyak 25 unit @Rp. 12.000.000. tariff
barang mewah 10%. Barang tersebut dijual semua di dalam negeri dengan
harga per unit Rp.18.000.000.000.
Diminta:
a. Hitunglah PPN dan PPnBM yang harus dibayar pembeli pada saat
pembelian!
b. Hitunglah PPN yang dipungut dari pembeli
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
RANGKUMAN
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu cara pemungutan pajak
atas konsumsi masyarakat.
Pengusaha Kena Pajak terutang ditempat tinggal atau tempat kedudukan dan
tempat kegiatan usaha dilakukan atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur
Jenderal Pajak. Dalam hal impor, terutangnya Pajak Pertambahan Nilai terjadi di tempat
Barang Kena Pajak dimasukkan dan dipungut melalui Direktorat Bea dan Cukai.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) merupakan pajak yang dikenakan
atas penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang dilakukan oleh
pengusaha yang menghasilkan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah tersebut di
dalam daerah pabean Indonesia dalam usaha atau pekerjaannya dan Impor barang yang
tergolong mewah.
Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang sudah dibayar pada waktu perolehan
atau impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah, tidak bisa dikreditkan dengan
Pajak Pertambahan Nilai maupun Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut
berdasarkan Undang-undang PPN dan PPnBM.
18
ADMINISTRASI PAJAK KELAS XII
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti,A Rahmat, dkk. 2016. Modul Paket Keahlian Akuntansi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Harti, Dwi. 2018. Administrasi Pajak SMK/MAK Kelas XII. Semarang : Erlangga.
https://herlinamargareta.wordpress.com/2013/05/12/akuntansi-perpajakan-koreksi-
fiskal/ diakses tanggal 7 Juli 2019. Pukul 13.25 WIB.
Mulyono Agus dkk, 2018. Administrasi Pajak SMK?MAK, Jakarta : Penerbit Andi
Mulyono, Agus. 2019. Administrasi Pajak SMK/MAK Kelas XII, Jakarta: Bumi Aksara
Soemarso,SR.2004.Akuntansi:SuatuPengantar.EdisiRevisi.Jakarta:Salemba Empat.
Stice, James D, earl K. Stice, K. Fred Skousen. 2009. AkuntansiKeuangan. Terjemahan Ali
Akbar. Jakarta: SalembaEmpat.
18