Anda di halaman 1dari 3

Teknik Dasar Komunikasi Dalam Konseling

Mata Kuliah: Simulasi BKI

Nama : Muhamad Napis Hamdani NIM : D. 201904389


Prodi : Bimbingan Konseling Islam Semester : VI

Konseling merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dan konseli. Sebagai suatu
proses komunikasi, konseling melibatkan ketrampilan konselor dalam menangkap atau
merespon pernyataan konseli dan mengkomunikasikannya kembali kepada konseli tersebut.

Dalam berkomunikasi dengan konseli, konselor seharusnya menggunakan respon-respon


yang fasilitatif bagi pencapaian tujuan konseling. Secara umum respon-respon tersebut
dapat dikelompokan ke dalam berbagai teknik dasar komunikasi konseling antara lain:

1. Attending (perhatian)
Attending adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk memusatkan
perhatian kepada konseli agar konseli merasa dihargai dan terbina suasana yang kondusif
sehingga konseli bebas mengekspresikan/ mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam
pikiran, perasaan ataupun tingkah lakunya.
Contohnya posisi badan termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka serta kontak mata.

2. Opening (pembukaan)
Opening adalah ketrampilan/ teknik untuk membuka / memulai komunikasi dan hubungan
konseling.

Contohnya menyambut kehadiran konseli dan membicarakan topik netral seperti menjwab
salam, mempersilakan duduk dll.

3. Acceptance (penerimaan)
Acceptance (penerimaan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk menunjukan minat
dan pemahaman terhadap hal-hal yang dikemukakan konseli.
Contohnya anggukan kepala dll.

4 Rertatement (pengulangan)
Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang/ menyatakan kembali
pernyataan konseli (sebagian atau seluruhnya) yang dianggap penting.

5. Reflection of fefling (pemantulan perasaan)


Reflection of fefling (pemantulan perasaan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk
memantulkan perasaan/ sikap yang terkandung dibalik pernyataan konseli.
6. Clafication (klarifikasi)
Clafication (klarifikasi) adalah teknik yang digunakan untuk mengungkapkan kembali isi
pernyataan konseli dengan menggunakan kata-kata baru dan segar.
Contohnya pada intinya, pada dasarnya dll.

7. Paraprahing
Paraprashing adalah kata-kata konselor untuk menyatakan kembali esensi dari ucapan-
ucapan konseli. Contohnya "ya", "benar/ betul" secara spontan dari konseli.

8. Structuring (pembatasan)
Structuring (pembatasan) adalah teknik yang digunakan konselor untuk memberikan batas-
batas/ pembatasan agar proses konseling berjalan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan
dalam konseling.

9. Lead (pengarahan)
Lead ( pengarahan ) adalah teknik/ ketrampilan yang digunakan konselor untuk
mengarahkan pembicaraan konseli dari suatu hal ke hal yang lain secara langsung
ketrampilan ini sering pula disebut ketrampilan bertanya.

10. Silence (diam)


Silence adalah suasana hening, tidak ada interaksi verbal antara konselor dank lien dalam
proses konseling.

11. Reassurance (penguatan/ dukungan)

Reassurance adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk memberikan
dukungan/ penguatan terhadap pernyataan positif konseli agar ia menjadi lebih yakin dan
percaya diri.

12. Rejection (penolakan)


Rejection adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk melarang konseli
melakukan rencana yang akan membahayakan/ merugikan dirinya atau orang lain.

13. Advice (saran/ nasehat)


Advice adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk memberikan nasehat
atau saran bagi konseli agar dia lebih jelas mengenai apa yang akan dikerjakan.

14. Summary (ringkasan/ kesimpulan)


Summary adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk menyimpulkan atau
ringkasan mengenai apa yang telah dikemukakan konseli pada proses komunikasi konseling.

15. Konfrontasi (pertentangan)


Konfrontasi ketrampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk menunjukan adanya
kesenjangan, diskrepansi atau inkronguensi dalam diri konseli kemudian konselor
mengumpanbalikan kepada konseli.

16. Interprestasi (penafsiran)


Interprestasi adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor dimana atau karena
tingkah laku konseli ditafsirkan/ diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan pada
konseli. Selain itu didalam interpretasi konselor menggali dan makna yang terdapat
dibelakang kata-kata konseli atau dibelakang perbuatan/ tindakannya yang telah
diceritakannya. Bertujuan membantu konseli lebih memahami didiri sendiri bila mana
konseli bersedia mempertimbangkannya dengan pikiran terbuka.

17. Termination (pengakhiran)


Termination adalah ketrampilan/ teknik yang digunakan konselor untuk mengakhiri
komunikasi berikutnya maupun mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul
telah "berakhir". lah “berakhir”.

Anda mungkin juga menyukai