Anda di halaman 1dari 14

RAGAM TEKNIK BIMBINGAN

DAN KONSELING KELOMPOK


Oleh : Clara Cindy Claudia Sitorus
1193352047
BK Reg D 2019
Buku Referensi

1. Bimbingan dan Konseling berbasis kometensi - Dr. Mamat Supriatna, M.Pd


2. Prosedur Layanan Bimbingan&Konseling Kelompok – Sisca Falastri,M.Pd, Kons
3. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling – Prof.Dr.H.Prayitno,M.Sc.Ed
- Drs. Erman Amti
4. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan – W.S WINKEL
1.Teknik Re-inforcement (penguatan)

Salah satu metode dalam menstimulasi spontan


itas dan interaksi antara anggota kelompok adal
ah dengan membuat pernyataan verbal ataupun
non verbal yang bersifat menyenangkan. Cara in
i sangat membantu ketika memulai konseling p
ada kelompok baru
2. Teknik Summary ( Meringkas)

Summary adalah kumpulan dari dua tema mas


alah atau lebih dan refleksi yang merupakan rin
gkasan dari pembicaraan konseli .Teknik ini dig
unakan selama proses konseling terjadi. Setela
h anggota kelompok mendiskusikan topic yang
dibahas, konselor kemudian meringkas apa yan
g telah dibicarakan.
3. Teknik Pick-Up

 Konselor mengutip atau mengambil apa yang


telah disampaikan anggota dan menggunaka
nnya sebagai pernyataan pendahuluan untuk
pernyataan baru.
4. Ability potential response

Dalam suatu ability potential response, konselo


r menampilkan dan menunjukkan potensi kons
eli pada saat itu untuk dapat memasuki suatu a
ktivitas tertentu. Suatu ability potential respon
se merupakan suatu respon yang penuh suppor
t dari konselor, dimana konselor dapat secara v
erbal mengakui potensi atau kapabilitas konseli
untuk melakukan sesuatu.
5. Teknik Probing

Teknik Probing seringkali digunakan dimana saj


a. Kepada konseli diajukan pertanyaan-pertany
aan pengarahan sehingga diperoleh jawaban y
ang ditetapkan. Teknik ini dapat digunakan seb
agai teknik pendahuluan untuk menstimulasi m
inat anggota terhadap materi yang ingin diberi
kan oleh konselor.
6. Refleksi perasaan

Teknik ini digunakan untuk membuat kembali


perasaan-perasaan yang diungkapkan oleh kon
seli melalui pernyataan konselor “saya paham
maksud pernyataan anda”. Perasaan-perasaan
dapat diungkapkan dengan jelas oleh konseli se
perti “saya bimbang, ragu, marah, sedih dan se
bagainya. Biasa juga tidak diungkapkan secara
verbal, dapat dilihat dari tingkah lakunya atau n
ada suaranya
7. Teknik Diskusi

Diskusi kelompok merupakan bentuk konseling


dimana konselor melaksanakan konseling deng
an cara diskusi kelompok. Teknik ini biasa digun
akan dalam satu atau dua sesi konseling kelom
pok untuk menanyakan informasi yang penting
. Penekanannya bukan pada diskusi, tetapi pad
a penjelasan hal-hal yang belum dipahami oleh
kelompok.
8. Teknik Interpretasi

Digunakan oleh konselor yang ingin “membaw


a” atau ‘ menyampaikan” ide kepada kelompok
. Mungkin sekali interpretasi itu tidak tepat, na
mun dapat diarahkan untuk menstimulasi disku
si lebih lanjut dan mendorong/menguatkan ke
mampuan individual untuk boleh tidak sepakat
dengan konselor.
9. Teknik Konfrontasi

Konfrontasi merupakan respon verbal dimana k


onselor mendeskripsikan beberapa penyimpan
gan atau ketidakcocokan yang terlihat dalam p
ernyataan atau tingkah laku konseli. Dalam tek
nik konfrontasi, anggota kelompok dihadapkan
langsung (dikonfrontir) pada hal-hal yang terlih
at adanya pertentangan.
10. Klarifikasi

Teknik ini digunakan apabila konselor ingin me


minta penjelasan lebih lanjut yang di anggap b
elum mengerti dan tidak sistematis, atau untuk
menyamakan persepsi apakah yang sudah di ta
ngkap oleh konselor betul atau tidak.
11. Bermain Peran ( Role Playing)

Merupakan suatu teknik konseling melalui pen


gembangan imajinasi dan penghayatan anggot
a kelompok/klien. Pengembangan imajinasi da
n penghayatan dilakukan dengan memerankan
nya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Per
mainan ini pada umumnya dilakukan dalam kel
ompok, bergantung kepada apa yang diperank
an.
Sekian Presentasi saya, Ter
imakasih 

Anda mungkin juga menyukai