X, Bulan Tahun
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan unsur-unsur setiap langkah pengembangan
instrumen AKM literasi membaca level 2; 2) mengetahui dan mendeskripsikan validitas isi
pengembangan instrumen AKM literasi membaca level 2; 3) mengetahui dan mendeskripsikan
validitas empiris pengembangan instrumen AKM literasi membaca level 2; 4) mengetahui dan
mendeskripsikan reliabilitas empiris pengembangan instrumen AKM literasi membaca level 2 untuk
siswa kelas 4 SD. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and
Development (R&D) berdasarkan model pengembangan yang dikemukakan oleh Mardapi yang
terdiri dari 7 langkah. Data yang dikumpulkan merupakan data kemampuan literasi membaca
siswa yang diperoleh melalui ujicoba soal instrumen AKM literasi membaca level 2 yang
dikhususkan untuk siswa kelas 4 SD. Data validitas isi, validitas empiris, dan reliabilitas yang telah
dikumpulkan dianalisis menggunakan rumus Gregory, Product Moment, dan Alpha Cronbach. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) untuk instrumen AKM literasi membaca level 2, berdasarkan uji
para ahli ditemukan nilai CV=1 termasuk dalam kategori validitas isi sangat tinggi. 2) Untuk uji
validitas empiris baik subyek secara terbatas ataupun yang lebih luas, seluruh 30 butir soal
memperoleh hasil nilai rhitung > rtabel. 3) Untuk uji reliabilitas dari instrumen AKM literasi membaca
level 2 ini ditemukan nilai perhitungan reliabilitas dengan Alpha Cronbach sebesar 0.971 yang
berada pada kriteria 0,80 < 1,00 dengan kategori reliabilitas sangat tinggi. Berdasarkan hasil
analisis data, disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan instrumen AKM literasi membaca
level 2 yang valid dan reliabel.
Abstract
This research is aimed to: 1) describe the elements of each step of developing a AKM instrument
for reading literacy level 2; 2) find out and describe the content validity of the development of the
AKM instrument reading literacy level 2; 3) find out and describe the empirical validity of the
development of the AKM instrument for reading literacy level 2; 4) find out and describe the
empirical reliability of the development of the AKM instrument for reading literacy level 2 for 4th
grade elementary school students. This type of research is a research and development research
and development (R&D) based on the development model proposed by Mardapi which consists of
7 steps. The data collected is data on students' reading literacy skills obtained through testing the
AKM reading literacy level 2 instrument which is specifically for 4th grade elementary school
students. Content validity, empirical validity, and reliability data that have been collected were
analyzed using the Gregory, Product Moment, and Cronbach's Alpha formulas. The results showed
that: 1) for the AKM reading literacy level 2 instrument, based on judges tests, it was found that the
CV = 1 value was included in the very high content validity category. 2) To test the empirical validity
of both limited and broader subjects, all 30 items obtained the results of the value of rcount >
rtable. 3) For the reliability test of the AKM literacy reading level 2 instrument, it was found that the
reliability calculation value with Cronbach's Alpha was 0.971 which was in the criteria of 0.80 < 1.00
with a very high reliability category. From those results, it can be concluded that this research
produces valid and reliable AKM reading literacy level 2 instrument.
Tidak cukup sampai disana saja, yang diharapkan oleh pihak pendidik
pada tahun 2020 pihak Kementrian dengan asesmen yang digunakan saat
Pendidikan dan Kebudayaan mulai ini. Tidak hanya itu saja, peneliti juga
merencanakan penggunaan Asesmen menemukan bahwa belum pernah ada
Nasional untuk mengetes kemampuan penggunaan tes AKM di SDN 2 Besakih
literasi membaca, matematika dan sains ini. Padahal beberapa orang pendidik
yang rencananya akan mulai digunakan sudah ada yang mulai mempelajari
pada tahun 2021 mendatang. Alasan mengenai AKM ini tetapi belum mampu
dilakukannya perubahan ini dikarenakan untuk menerapkannya secara langsung.
padatnya materi UN sehingga Berkaitan dengan tes AKM tersebut,
menyebabkan siswa dan guru cenderung menurut Pusat Asesmen Pembelajaran
hanya menguji penguasaan konten, (2020) menyatakan bahwa pada AKM
bukan kompetensi nalar yang dimiliki literasi membaca, terdapat tiga level
oleh peserta didik. Selain itu, UN juga indikator kognitif utama yang diujikan,
menjadi beban tersendiri bagi siswa, yaitu (1) menemukan informasi (access
guru dan orang tua karena UN dianggap and retrieve), (2) memahami (interpret
menjadi beban keberhasilan seorang and integrate), dan (3) mengevaluasi dan
siswa sebagai individu, bukan sebagai merefleksi (evaluate and reflect). Ketiga
pemetaaan mutu sistem pendidikan indikator utama ini lah mendasari
nasional (Tim Tentor Anak Bangsa, berbagai pengembangan dan pembuatan
2020). soal AKM yang akan digunakan untuk
Ada 3 macam tes yang akan asesmen nasional nanti. Namun sebelum
dilakukan di Asesmen Nasional, yaitu dilaksanakannya secara langsung tes
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), AKM literasi membaca tersebut, perlu
survey karakter dan survey belajar. AKM bagi pihak sekolah untuk melatih agar
ini pada hakikatnya merupakan suatu setiap siswa mampu merasa terbiasa
proses pengumpulan data mengenai dahulu terhadap bentuk tes AKM ini.
kemajuan dan hasil belajar siswa Pihak sekolah perlu melakukan beberapa
terhadap kompetensi (sikap, latihan atau ujicoba tes AKM literasi
pengetahuan, dan keterampilan) yang membaca tersebut dengan bentuk soal
terunjukkan secara komprehensif dalam yang mirip dengan panduan-panduan
rangka menyelesaikan masalah yang yang telah diberikan oleh pihak
dihadapi menggunakan standar terendah Kementrian Pendidikan dan
(Marhaeni, 2020). Program tes AKM Kebudayaan. Berdasarkan seluruh
literasi membaca yang hendak dilakukan pemaparan diatas mengenai asesmen
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan nasional dan tes asesmen kompetensi
ini sudah menyesuaikan dari arahan minimum yang memiliki hubungan
PISA (2015) yang mendefinisikan bahwa dengan kemampuan literasi membaca
literasi membaca merupakan menjadi alasan dilakukan penelitian
“kemampuan untuk memahami, pengembangan dengan judul
menggunakan, dan merefleksikan materi “Pengembangan Instrumen Asesmen
tertulis untuk mencapai tujuan pribadi, Kompetensi Minimum (AKM) Literasi
membentuk pengetahuan dan potensi Membaca Level 2 untuk Siswa Kelas 4
pribadi, serta berpartisipasi dalam SD”.
kegiatan sosial” dan telah digunakan
hingga saat ini. METODE
Lebih lanjut berdasarkan data hasil Metode yang digunakan dalam
wawancara awal yang dilakukan penelitian ini adalah metode
peneliti terhadap salah seorang pengembangan atau R&D (Research
pendidik di SDN 2 Besakih pada tanggal and Developmet), merupakan metode
8 Maret 2021 diperoleh data dari pihak yang digunakan untuk menghasilkan
pendidik yang menujukkan bahwa produk tertentu atau berorientasi pada
adanya kesenjangan antara asesmen produk (Sugiyono, 2019). Produk yang
akan dikembangkan dalam penelitian ini validitas isi dari instrumen AKM ini,
adalah instrumen asesmen kompetensi penelitian ini juga mengukur nilai
minimum (AKM) yang dapat digunakan validitas empirisnya dengan
untuk mengukur kemampuan literasi menggunakan rumus perhitungan
membaca siswa kelas 4 SD. Terdapat product moment dibantu menggunakan
tujuh langkah yang perlu ditempuh dalam sofware SPSS for windows. Kriteria valid
mengembangkan tes hasil belajar atau tidaknya tiap butir soal ditentukan
menurut Mardapi (2008); dalam dari perolehan nilai correlation person (r)
Widoyoko (2020). Ketujuh langkah apabila nilai rhitung > rtabel. Proses
tersebut terbagi menjadi 2 tahapan perhitungan validitas empiris ini terbagi
utama yaitu tahap perencaaan yang menjadi dua jenis ujicoba yang dilakukan
terdiri dari: (a) menyusun spesifikasi tes, yakni dari ujicoba dengan subyek
(b) menulis soal tes, (c) menelaah soal terbatas sebanyak 17 orang siswa dan
tes, (d) memperbaiki tes, dan tahapan subyek secara luas yang diperoleh dari
ujicoba yakni: (e) melakukan ujicoba tes, siswa kelas 4 SDN 2 Besakih dengan
(f) menganalisis butir soal tes, (g) jumlah keseluruhan siswa kelas 4
menafsirkan hasil tes. berjumlah 35 orang. Adapun nilai rtabel
Metode analisis data dalam untuk subyek terbatas adalah 0.482,
penelitian ini terbagi menjadi 3 metode sedangkan nilai nilai rtabel untuk subyek
analisi. Analisis pertama untuk mengukur luas adalah 0.361. Selain mengukur nilai
nilai validitas isi atau content validity (CV) validitas, sebuah instrumen juga perlu
dari instrumen yang dikembangkan diukur nilai reliabilitasnya. Adapun
menggunakan formula rumus Gregory metode analisis yang digunakan untuk
berdasarkan penilaian dari 4 pakar. Ahli mengukur reliabilitas dari instrumen AKM
yang terlibat dalam penelitian ini yakni 2 ini adalah dengan menggunakan rumus
orang judges dalam bidang pendidikan Alpha Cronbach. Kriteria reliabilitas dari
dan 2 orang judges dalam bidang sebuah instrumen yang digunakan
psikologi tes. Adapun formula rumus adalah kriteria dari Guilford (Koyan,
yang ditemukan oleh Gregory untuk 2012) yakni apabila soal yang
menghitung nilai CV adalah sebagai dikembangkan memperoleh nilai minimal
berikut. reliabilitasnya tinggi atau berada pada
CV = kriteria interval 0,60 < x ≤ 0,80.
A
A +B +C+ D+ E+ F +G+ H + I + J + K + L+ M + N +HASIL
O+ P DAN PEMBAHSAN
Penelitian ini berfokus utama untuk
Keterangan: menghasilkan produk berupa instrumen
CV = validitas isi asesmen kompetensi minimum (AKM)
A = sel yang menunjukkan literasi membaca level 2 dengan
persetujuan yang valid antara mengunakan bentuk penilaian rating
keempat pakar scale untuk setiap skor. Instrumen AKM
B-O = sel yang menunjukkan ini dikembangkan menggunakan model
perbedaan pandangan antara yang diadaptasi dari model Mardapi
keempat pakar dalam Widoyoko (2020) yang terdiri dari
P = sel yang menunjukkan 7 langkah saja yang terbagi menjadi 2
ketidaksetujuan antara keempat tahapan utama yaitu tahap perencaaan
pakar terdiri dari: (a) menyusun spesifikasi tes,
Kriteria valid atau tidaknya isi tiap (b) menulis soal tes, (c) menelaah soal
butir soal menggunakan acuan nilai tes, (d) memperbaiki tes, dan tahapan
kriteria interval yang dikemukakan oleh ujicoba yakni: (e) melakukan ujicoba tes,
Gregory (2000) dengan kriteria minimal (f) menganalisis butir soal tes, (g)
validitas isinya tinggi atau pada interval menafsirkan hasil tes.
0,60 < CV ≤ 0,79. Selain mengukur nilai Pada tahapan perencanaan,
langkah pertama diawali dengan
menyusun spesifikasi tes yang hendak seluruh butir-butir soal tes tersebut
dikembangkan oleh peneliti disini berisi direvisi dan sudah dinyatakan valid,
uraian yang menunjukan keseluruhan seluruh butir soal tersebut kemudian
karakteristik yang harus dimiliki oleh dipadukan menjadi satu paket tes yang
suatu tes. Penyusunan spesifikasi tes siap untuk diujicobakan kepada siswa.
mencakup kegiatan: (a) menentukan Kegiatan ujicoba instrumen
tujuan tes (b) menyusun kisi-kisi tes (c) merupakan langkah kelima dalam
memilih bentuk tes, dan (d) menentukan penelitian ini. Data hasil ujicoba
panjang tes. instrumen kepada siswa tersebut
Langkah kedua dalam tahapan berguna untuk menguji apakah
perencanaan ini adalah menulis butir- instrumen yang dibuat telah memenuhi
butir soal instrumen asesmen kriteria validitas berdasarkan analisis
kompetensi minimum literasi membaca data empiris dan reliabilitas seluruh butir
level 2. Banyaknya butir soal tes yang soal. Kegiatan ujicoba instrumen ini
dibuat untuk setiap indikator minimal satu menggunakan seluruh subjek ujicoba
butir soal, yang disesuaikan dengan sub- agar memperoleh data nilai soal tes
sub indikator kemampuan literasi instrumen AKM literasi membaca dari
membaca yang diukur. Setiap butir soal siswa kelas 4 SD. Subyek yang
disertai dengan rubrik penskoran. Soal digunakan dalam penelitian ini adalah
yang dihasilkan dalam penelitian ini peserta didik kelas 4 SDN 2 Besakih
berupa tes tertulis dengan bentuk soal tahun ajaran 2020/2021 yang kini berada
uraian, menjodohkan dan bentuk soal pada semester genap. Kelas 4 SDN 2
pilihan ganda kompleks sebanyak 30 Besakih seluruhnya terdiri dari 35 orang
butir soal untuk keseluruhan materi peserta didik.
pembelajaran kelas 4 SD. Insrumen yang telah selesai
Langkah selanjutnya dari tahapan diujicobakan kepada seluruh subyek
perencanaan ini adalah kegiatan ujicoba kemudian dianalisis oleh peneliti.
penelaahan butir soal yang dilakukan Proses pada tahapan ini peneliti
oleh para ahli menggunakan teknik menentukan perolehan skor setiap
panel. Kegiatan ini bertujuan untuk subyek uji coba pada setiap butir skor
memperoleh validitas isi dari para soal instrumen asesmen kompetensi
judges. Proses kegiatan penelaahan tes minimum (AKM) literasi membaca.
ini disertai dengan pemberian grand teori Kemudian setiap hasil skor perolehan
mengenai asesmen kompetensi peserta didik tersebut dimasukan
minimum literasi membaca, kisi-kisi, kedalam data Ms. Excel yang
kunci jawaban dan rubrik penilaian. selanjutnya akan dianalisis data validitas
Validitas isi dari instrumen AKM ini empiris dan reliabilitas seluruh butir soal
diperoleh dari penilaian 4 ahli (judges) dengan bantuan aplikasi software SPSS
yang hasilnya dihitung dan ditentukan Statistic for windows versi 25.
menggunakan rumus yang ditemukan Instrumen yang sudah melewati
oleh Gregory. 4 ahli ini merupakan dosen tahapan analisis validitas empiris dan
ahli S2 Pascasarjana Universitas reliabilitas melanjutkan ke tahapan
Pendidikan Ganesha. Selain terakhir ini yaitu menafsirkan hasil tes.
memberikan penilaian terhadap produk Penafsiran hasil tes ini untuk
instrumen, judges juga dapat menentukan apakah setiap butir soal
memberikan saran dan komentar secara instrumen asesmen kompetensi
tertulis sebagai upaya perbaikan kualitas minimum (AKM) literasi membaca
dari instrumen AKM yang dikembangkan. tersebut signifikan dengan ketentuan
Hasil dari setiap butir soal tes yang dalam melakukan analisis data validitas
telah dianalisis oleh para judges empiris dan hasil reliabilitas setiap butir
tersebut baik untuk aspek penilaian, soal instrumen tersebut. Apabila dalam
saran dan komentar kemudian direvisi tahapan ini hasil butir soal yang tidak
dan diperbaiki oleh peneliti. Setelah valid, maka butir soal tersebut
dinyatakan gugur dan tidak layak untuk Gregory menghasilkan nilai validitas isi
digunakan. (CV) = 1. Nilai validitas isi ini termasuk
Berdasarkan hasil penilaian dari dalam kriteria “Validitas isi sangat tinggi”
judges instrumen asesmen kompetensi berdasarkan dari penentuan kriteria
minimum (AKM) dikategorikan valid. validitas isi yang dikemukan oleh
Gregory (2000) menyatakan kriteria Gregory. Diantara seluruh instrumen
produk instrumen dinyatakan valid yang valid, ada beberapa catatan dari
apabila nilai perolehan perhitungan para ahli seperti pada nomor 2 misalnya
content validity (CV) > 0,60. Hasil yang memerlukan perubahan pergantian
perhitungan validitas isi dari tabulasi bentuk kalimat pertanyaan, hal tersebut
silang 4 judges menggunakan Rumus ditunjukkan pada gambar berikut.
ditunjukan oleh output analisis software Perolehan nilai reliabilitas yang tinggi ini
SPSS. menunjukkan bahwa instrumen AKM ini
Sebuah Instrumen dikatakan valid memiliki koefisien internal konsistensi
apabila instrumen tersebut mampu tiap butir soal yang berjenis sama
secara tepat mengukur apa yang hendak memiliki nilai kepercayaan dalam
diukur. Dengan kata lain validitas pengukuruannya bersifat ajeg (Sugiyono,
berkaitan dengan “ketepatan” dengan 2019). Hal tersebut sesuai dengan
alat ukur. Instrumen yang valid akan pendapat Otaya et al., (2020) yang
menghasilkan data yang valid pula. Bisa menyatakan bahwa sebuah instrumen
juga dikatakan bahwa jika data yang yang handal akan memberikan hasil
dihasilkan dari sebuah instrumen valid, pengukuran yang stabil dan konsisten.
maka instrumen itu juga valid (Widoyoko, Pengembangan instrumen AKM
2020). Pernyataan tersebut selalan literasi membaca ini meliputi tiga jenis
dengan pendapat Sugiyono (2019) yang level kognitif. Pada level kognitif
menyatakan bahwa sebuah instrumen menemukan informasi: (1) mengakses
yang valid harus memiliki nilai validitas dan mencari informasi dalam teks; (2)
internal dan validitas eksternal. Validitas mencari dan memilih informasi yang
internal instrumen harus memenuhi relevan. Pada level kognitif memahami:
validitas konstruk dan validitas isi, (1) memahami teks secara literal; (2)
sedangkan untuk validitas eksternal Menyusun inferensi, membuat koneksi
adalah nilai empiris dari instrumen yang dan prediksi baik teks tunggal maupun
apabila digunakan dimana-mana akan teks jamak. Pada level kognitif
memperoleh hasil data yang valid. mengevaluasi dan merefleksi: (1) Menilai
Instrumen yang sudah dianalisis kualitas dan kredibilitas konten pada teks
dari aspek validitas isi dan empirisnya informasi tunggal maupun jamak; (2)
kemudian perlu diketahui seberapa besar Menilai format penyajian dalam teks; (3)
nilai reliabilitasnya. Perhitungan Merefleksi isi wacana untuk pengambilan
dilakukan menggunakan sofware SPSS keputusan, menetapkan pilihan, dan
versi 25 memperoleh hasil nilai mengaitkan isi teks terhadap
reliabilitas dengan menggunakan rumus pengalaman pribadi.
Alpha Cronbach ditunjukkan pada tabel Sejalan dengan pendapat Ibda
dibawah ini. (2018) era revolusi industri 4.0 tidak bisa
ditelaah hanya berdasarkan berbagai
Tabel 2. Hasil Perhitungan Reliabilitas aspek tantangan dan perubahannya
dengan Alpha Cronbach saja. Banyaknya tantangan yang ada
Reliability Statistics tentu memiliki peluangnya tersendiri.
Berbagai tantangan itu akan mampu
Cronbach's
N of Items dilewati apabila guru mampu
Alpha
mengimbangi dengan kemampuan
,971 30 penggunaan teknologi. Tidak cukup
sampai disana saja, penguatan berbagai
Berdasarkan hasil analisis uji jenis literasi baru dapat menjadi
reliabilitas berbantu software SPSS versi pelengkap bagi literasi lama. Literasi bisa
25 diperoleh tingkat reliabilitas dari memperkuat pemahaman guru dan
instrumen AKM literasi membaca peserta didik. Guru wajib mempelajari
sebesar 0,971. Data nilai hasil berbagai jenis literasi baru (data,
perhitungan ini menunjukkan bahwa teknologi, SDM/humanisme) serta
instrumen asesmen kompetensi mampu membekali diri dengan
minimum (AKM) literasi membaca ini kompetensi literasi yang berpusat pada
dinyatakan reliabel karena memberikan pilar literasi pendidikan abad 21 (baca,
nilai Alpha Cronbach (α ) > 0.60 dan tulis, arsip).
data hasil analisis tersebut termasuk Penelitian ini juga sejalan dengan
dalam klasifikasi “Sangat tinggi”. penelitian yang dilakukan oleh