Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH FORMULASI DAN TEKNOLOGI

SEDIAAN AEROSOL
AMORFISASI DENGAN BETA SIKLODEKSTRIN

DOSEN PENGAMPU :

Muhammad Dzakwan, M.Si, Apt

Disusun Oleh :

Denny Adi Saputra (22154407A)

Achmad Kevin M (21154408A)

Laisya Intan W (22164792A)

Jihan Khabibatul A (22164816A)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Materi
Amorfisasi dengan beta siklodekstrin
B. Tujuan
Tujuan :
1. Untuk mengetahui proses amorfisasi
2. Untuk mengetahui mekanisme amorfisasi dengan beta siklodekstrin
C. Kelompok
1. Denny Adi Saputra (22154407A)
2. Achmad Kevin M (21154408A)
3. Laisya Intan W (22164792A)
4. Jihan Khabibatul A (22164816A)
BAB II

ISI

Modifikasi bentuk kristal, seperti mengubah bentuk kristal atau amorfisasi merupakan
sifat fisikokimia suatu bahan. Istilah kristal digunakan untuk menggambarkan derajat
keteraturan internal yang tinggi, sedangkan pada padatan amorf ditemui derajat
ketidakteraturan yang rendah sehingga padatan amorf diklasifikasikan sebagai golongan
bahan isotropik. Proses amorfisasi dilakukan dengan metode melt-quench yaitu dengan
memanaskan struktur kristal silikon hingga mencapai titik leburnya (melting) kemudian
melakukan pendingan (quenching) dengan laju pendinginan (cooling rate) yang tinggi (1012-
1015K/s) hingga mencapai suhu ruangan. Proses pemanasan (melting) dilakukan dengan
menerapkan velocity rescaling hingga sistem mencapai suhu 3500K, kemudian melakukan
proses pendinginan dengan menerapkan ensembel NVT dengan laju pendinginan 1014K/s
hingga mencapai suhu 300K. Siklodekstrin termasuk dari golongan oligosakarida siklik yang
terdiri dari subunit glukopiranosa terikat pada α-(1,4). Siklodekstrin memiliki struktur
supramolekul seperti kandang atau lubang khusus sama halnya dengan struktur yang dibentuk
oleh molekul cryptands, calixarenes,cyclophanes,spherands dan crown ethers.Siklodekstrin
merupakan molekul cincin yang kehilangan rotasi bebas pada ikatan antara unit-unit
glucopyranose. Hal tersebut menyebabkan bentuk siklodekstrin tidak silinder, tetapi toroidal
atau bentuk kerucut. Gugus-gugus hidroksil primer terletak pada bagian yang sempit,
sedangkan gugus hidroksil sekunder terletak pada area yang lebar.Kelarutan siklodekstrin
lebih rendah dibandingkan asiklik sakarida yang mirip dengan siklodekstrin. Ini merupakan
konsekuensi dari ikatan yang kuat pada molekul siklodekstrin di dalam kisi kristal.
Selanjutnya, pada β-siklodekstrin dengan 7 unit glukopiranosa, ikatan hidrogen
intramolekular tampak di antara gugus-gugus hidroksil, mencegah formasi ikatan hidrogen
dengan molekul air di sekelilingnya dan menjadikan kelarutan dalam air rendah.
Mekanisme pembentukan kompleks diawali oleh molekul obat dan molekul
siklodekstrin yang saling mendekat, kemudian terjadi pemecahan struktur air di dalam rongga
siklodekstrin dilanjutkan dengan pengeluaran beberapa molekul dari rongga, juga pemecahan
struktur air di sekitar molekul obat yang akan masuk ke dalam rongga siklodekstrin sehingga
memindahkan molekul air ke dalam larutan. Proses ini dilanjutkan dengan terjadinya
interaksi antara gugus fungsi molekul obat dengan gugus yang terletak dalam rongga
siklodekstrin dan terjadi pembentukan ikatan hidrogen antara molekul obat dan siklodekstrin.
Proses kemudian dilanjutkan dengan rekonstruksi struktur air di sekeliling molekul obat yang
tidak tertutup siklodekstrin. Molekul siklodekstrin mampu membentuk sejumlah ikatan
hidrogen dengan molekul air di sekelilingnya, tetapi kelarutannya dalam air terbatas,
khususnya pada β-siklodekstrin. Hal tersebut diyakini terkait dengan ikatan yang relatif kuat
dari molekul siklodekstrin dalam bentuk kristal. Substitusi acak dari gugus hidroksil dan
formasi campuran amorf dari turunan isomer siklodekstrin dapat meningkatkan kelarutan
siklodekstrin.Pada industri kosmetik, siklodekstrin digunakan untuk meningkatkan stabilitas
minyak parfum terhadap oksidasi dan bau. Sedangkan pada industri farmasi, selain mampu
meningkatkan kelarutan suatu obat, menurunkan efek toksisitas suatu senyawa, dan sebagai
bahan pengkomplek obat seperti vitamin A, E dan K agar stabil terhadap oksidasi. Selain itu,
produk turunannya mampu bertindak sebagai pembawa dalam teknologi nanopartikel
terutama dalam aplikasi penghantaran obat bertarget untuk terapi kanker.
BAB III
KESIMPULAN
Siklodekstrin merupakan oligosakarida berbentuk siklis yang tersusun dari beberapa
unit glukosa dengan ikatan α-1,4. Senyawa tersebut dihasilkan dari degradasi pati secara
enzimatis. Berdasarkan jumlah glukosanya, siklodekstrin dibagi menjadi dua, yaitu alfa
siklodekstrin demgan 6 unit glukosa, betasiklodekstrin dengan 7 unit glukosa, dan
siklodekstrin dengan 8 unit glukosa.
Siklodekstrin sudah dimanfaatkan secara luas, salah satunya dalam bidang farmasi.
Potensi siklodekstrin sebagai agen peningkat kelarutan dan penutup rasa pahit obat.

Anda mungkin juga menyukai