0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan7 halaman
Cerita ini menceritakan tentang Maya, seorang gadis desa yang bekerja di toko roti. Suatu hari, dia bertemu Ranu saat mengantarkan pesanan roti. Mereka mulai dekat, namun di hari pernikahan, Ranu tak kunjung datang. Maya yang putus asa berlari mencari Ranu dan malah tertabrak mobil yang dikendarai Ranu. Ranu pun merasa bersalah atas kematian Maya.
Cerita ini menceritakan tentang Maya, seorang gadis desa yang bekerja di toko roti. Suatu hari, dia bertemu Ranu saat mengantarkan pesanan roti. Mereka mulai dekat, namun di hari pernikahan, Ranu tak kunjung datang. Maya yang putus asa berlari mencari Ranu dan malah tertabrak mobil yang dikendarai Ranu. Ranu pun merasa bersalah atas kematian Maya.
Cerita ini menceritakan tentang Maya, seorang gadis desa yang bekerja di toko roti. Suatu hari, dia bertemu Ranu saat mengantarkan pesanan roti. Mereka mulai dekat, namun di hari pernikahan, Ranu tak kunjung datang. Maya yang putus asa berlari mencari Ranu dan malah tertabrak mobil yang dikendarai Ranu. Ranu pun merasa bersalah atas kematian Maya.
Dyah Ismayanti alias Maya. Seorang gadis periang, yang bekerja di sebuah Toko Roti.
Suatu ketika seorang pemuda memintanya untuk
membawakan roti pesanannya ke Kantor. Namun, seorang gadis congkak bernama Novi. Membuat Maya terjatuh di depan loby. Dan roti yang di bawa Maya terlempar ke arah si pemuda.
Dialah Ranu Aditya Priyangga. Walau mengetahui
kejadian yang tak diinginkan menimpanya hari ini, pemuda bermuka ramah itu malah membantu Maya berdiri. Tak puas dengan hasil ke usilannya kepada Maya. Novi--yang memang seorang penindas gadis berpenampilan sederhana itu pun, akhirnya memberi Maya pelajaran dengan menguncinya di sebuah ruangan kedap udara.
Hingga tak sengaja Ranu melihat Maya yang meminta
tolong di bukakan pintu. Sejak itulah, Ranu mulai dekat dengan Maya. Anak seorang petani dan buruh cuci, sekaligus adik Polisi.
Seluruh kampung bangga kepada Maya, dia bisa
mendapat pasangan seperti Ranu yang orang Kota. Kehidupan mapan akan menanti Maya bak menjadi Cinderella.
Akhirnya pernikahan Ranu dan Maya akan segera di
gelar. Halaman rumah Maya kini sesak dengan ratusan orang yang ingin melihat acara pernikahannya.
Maya yang mengenakan gaun pengantin putih;
bersanggul dan berhias kembang melati. Kini terlihat seperti Bidadari.
Dia setia menunggu kedatangan Ranu dengan
senyuman yang terus mengembang. Sampai hari berlalu, malam pun datang. Ranu tak juga menampakan batang hidungnya. Para tamu undangan pun mulai berbisik-bisik dan berniat pulang.
Seketika, berita jika Maya gagal menikah pun
tersebar dari mulut ke mulut. Dalam suara tangis keluarga, terutama Maya. Angin malam berhembus kencang pun menerpa mengiringi kesedihan mereka.
Namun, Maya yang terus yakin jika Ranu akan
datang. Akhirnya selepas sholat Isya, memilih kabur dari rumah dengan gaun pengantin lengkap yang ia kenakan. Ia berlari di sepanjang jalan, gelapnya malam dan kencangnya embusan angin tak juga di hiraukan.
Sayang sungguh di sayang, sebuah mobil sedan putih
menabrak tubuh Maya dengan cepat. Tubuhnya menabrak kaca depan mobil hingga retak, dan akhirnya terpental hingga jatuh ke arah jurang di samping jalan.
Seketika si pengemudi mengerem mobilnya, ia
berlari menghampiri jurang. Ternyata, si penabrak itu adalah Ranu--yang hendak pergi meninggalkan Maya dari kampung.
Ranu syok, dia kalang kabut ketika mendapati
sesosok yang dia tabrak adalah kekasihnya--Maya. Bunga melati hiasan pengantin Maya pun tertinggal seuntai di kaca sepion sebelah kanan.
Ranu menggenggam erat bunga melati itu, ia tak
tahu apabila akhir cintanya akan jadi seperti ini. Sebab ia tak mau memberitahukan alasannya membatalkan pernikahan dengan siapa pun.
Ranu bertekuk lutut di depan jurang yang menganga
sambil menerikan nama kekasihnya. Karena bingung ia pun memutuskan untuk melarikan diri.
Hingga bertahun-tahun lamanya Ranu harus
menanggung derita penyesalannya kepada Maya. Maya pun selalu hadir di sekitarnya, seperti ingin menagih janjinya.
Ditengah penderitaan sakit yang di alami, suatu
ketika Ranu bertemu juga dengan kakak kandung Maya. Yang pada akhirnya mengetahui lebih dulu bahwa Ranulah yang ternyata telah menabrak adiknya hingga tewas.
Semenjak itulah dendam Heri--kakak Maya.
Tertanam kuat kepada Ranu. Ranu pun tak bisa mengelak lagi, dia mengakui dirinya telah berbuat salah.
Dengan penuh penyesalan Ranu pun memberanikan
diri kembali ke kampung tempat tinggal Maya, untuk menghadap orangtua kekasihnya. Ranu berniat meminta maaf dan memenuhi janjinya untuk menikahi Maya. Walau ia tau Maya telah tiada.
Dengan berat hati, akhirnya kedua orangtua Maya
mau memaafkan dan menuruti permintaan Ranu. Setelah ijab qabul selesai, Ranu yang berpakaian pengantin berwarna putih, serta membawa sekeranjang bunga mawar kesukaan Maya.
Bergegas menemui pusara kekasihnya itu. Namun,
sebelum langkahnya sampai di kubur Maya. Heri dengan cepat menembak Ranu berulang kali sampai pemuda itu tersungkur. Dengan cepat para warga mencoba menenangkan Heri. Sedangkan Ranu kini merangkak menuju kubur Maya.
Darah keluar dari mulut serta dadanya. Tetapi Ranu
masih tampak tersenyum bahagia. Akhirnya ia bisa kembali memeluk Maya. Setelah penyesalannya selama ini. Hingga takdir pun berkehendak, Ranu menghembuskan napas terakhirnya di atas pusara Maya--sang kekasih.