FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Disusun oleh :
Kelompok 2 – 3PA01
DEPOK
2022
A. Definisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)
Menurut Fruin (dalam Rahmi & Sumabrata, 2016), mendefinisikan
bahwa jembatan penyeberangan merupakan fasilitas untuk pejalan kaki yang
memerlukan perhatian khusus, karena berfungsi sebagai media
penyeberangan yang aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya
kecelakaan dengan kendaraan bermotor ketika menyeberang jalan.
Namun, menurut Hartono (dalam Rahmi & Sumbrata, 2016)
menyatakan mengenai kondisi jembatan penyeberangan seringkali tidak
memenuhi standar atau tidak memenuhi kebutuhan pengguna, sehingga bagi
individu yang menggunakan jembatan penyeberangan merasakan
ketidaknyamanan dan bahkan banyak penyeberang jalan menghindari
penggunaan jembatan penyeberangan. Terdapat beberapa faktor yang
membuat itu terjadi, di antaranya adalah dari segi kelayakan penggunaan
(standarisasi, lokasi) Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) tersebut.
B. Standarisasi JPO
Menurut Isya, Caisarina, dan Herawaty (2015), standar perencanaan
jembatan penyeberangan untuk pejalan kaki di perkotaan No.027/T/Bt/1995
adalah sebagai berikut :
No Pemeriksaan Standard
No Pemeriksaan Standard
13. Ruang Bebas pada Kaki Tangga Letaknya di antara sisi kaki
tangga dan trotoar
D. Kesimpulan
Jembatan penyeberangan merupakan fasilitas untuk pejalan kaki yang
memerlukan perhatian khusus, karena berfungsi sebagai media
penyeberangan yang aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya
kecelakaan dengan kendaraan bermotor ketika menyeberang jalan. Namun
eksistensi jembatan penyeberangan ini sering kali diabaikan oleh pejalan kaki
itu sendiri. Banyak pejalan kaki yang lebih memilih menyeberang tidak
menggunakan jembatan penyeberangan karena berbagai faktor. Faktor-faktor
tersebut di antaranya adalah kesadaran individu dan dari segi kelayakan
penggunaan, seperti standar maupun lokasi jembatan tersebut. Melalui
observasi yang dilakukan pada salah satu jembatan penyeberangan orang di
kota Depok, ditemukan bahwa jembatan penyeberangan yang dimaksud
sudah sesuai dengan standar jembatan penyeberangan orang yang baik.
Meskipun terdapat beberapa komponen yang tidak sesuai dengan standar,
namun secara keseluruhan jembatan tersebut terbilang layak dan cukup baik.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada beberapa pejalan kaki,
didapatkan bahwa tidak ada keluhan mendalam terkait kondisi jembatan
penyeberangan orang tersebut. Keluhan yang dipaparkan oleh salah satu
pejalan kaki yaitu mengenai kondisi atap jembatan yang sekiranya harus
diperbaiki dan munculnya genangan air apabila terjadi hujan sehingga ada
kemungkinan akan menyebabkan beberapa orang terpeleset. Selain itu,
melalui pernyataan para interviewee juga didapatkan bahwa kesadaran
individu seperti keselamatan dan kenyamanan menjadi alasan utama dalam
memilih jembatan penyeberangan sebagai alternatif media untuk
menyeberang.
DAFTAR PUSTAKA
Yunus, I., Kasmuri, M., & Istiqomah, A.R. (2020). Analisa efektivitas dan
kelayakan jembatan penyeberangan orang (jpo) masjid agung di kota
palembang. Bina Darma Conference on Engineering Science, 2(1).
LAMPIRAN
A. Dokumentasi Wawancara
B. Dokumentasi Keadaan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO)
Walikota Depok
C. Dokumentasi Orang Menyeberang di Zebra Cross khusus Lansia dan
Disabilitas