0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan3 halaman
Transfer pasien dari HCU ke ICU Otak Kokoq dilakukan setelah konsultasi dengan dokter spesialis. Namun, setelah pasien meninggal, perawat Otak Kokoq menolak tanggung jawab atas berkas kematian pasien dan menyuruh perawat HCU mengurusnya di ruang Otak Kokoq.
Transfer pasien dari HCU ke ICU Otak Kokoq dilakukan setelah konsultasi dengan dokter spesialis. Namun, setelah pasien meninggal, perawat Otak Kokoq menolak tanggung jawab atas berkas kematian pasien dan menyuruh perawat HCU mengurusnya di ruang Otak Kokoq.
Transfer pasien dari HCU ke ICU Otak Kokoq dilakukan setelah konsultasi dengan dokter spesialis. Namun, setelah pasien meninggal, perawat Otak Kokoq menolak tanggung jawab atas berkas kematian pasien dan menyuruh perawat HCU mengurusnya di ruang Otak Kokoq.
Jam 20.03 perawat Risa mengkonsulkanpasien an Riase kepadadr Eva spP.
Jam 20.08 dr Eva spP meminta perawat HCU untuk melakukan foto thorax cyto. Jam 21.32 Perawat Janu melaporkan hasil Rotgen Thorax cyto dan hasil laboratorium kepada dr.Eva Sp.P Jam 22.37 dr Eva SpP menyatakan pasien susp covid pro ICU Isolasi dan mengganti beberapa terapi berdasarkan hasil Ro thorax. Jam 22.46 Perawat Janu menghubungi ruangan otak kokoq untuk menanyakan apakah ada bed kosong. Perawat otak kokoq menyarankan untuk menghubungi dr NahyaniSp.an dan jika ACC langsung berkoordinasi dengan pak haji Awaludin selaku satgas covid19. Jam 22.51 perawat Janu mengkonsulkan pasien via WA dan di ACC oleh dr Nahyani Sp.An dengan tambahan terapi Lasix 2 Ampul bolus. Jam 23.05 perawat janu berkoordinasi dengan Pak H. Awaludin selaku Satgas Covid19 untuk transfer pasien dari HCU ke Otak Kokoq dengan mengirimkan data2 pasien 00.08 Supir Ambulance datang untuk transfer pasien dari HCU ke Otak kokoq setelah itu perawat janu menghubungi ruang otak kokoq dan menyampaikan bahwa perawat HCU siap berangkat. Setelah itu perawat janu, perawat Eva dan perawat yoni membagi tugas, perawat janu dan eva melakukan handover di ruang otak koko sedangkan perawat yoni mendampingi pasien menuju ruang icu isolasi Setelah itu perawat janu dan eva berangkat keruang otak kokoq untuk melakukan Handover.Perawat janu dan Eva melakukan operan di Nurse Station otak kokoq menyampaikan bahwa pasien menggunakan mask juctionnresses. Perawat otak kokoq menyampaikan bahwa pasien nanti dipakaikan ventilator. Sebelum pindah GCS pasien E3V2M5. Pasien dipindah keotak kokoq dengan didampingi oleh perawat HCU (Ns. Yoni). Ns Yoni melakukan transfer pasien sampai depan Lift dan di ambilalih oleh perawat otak kokoq. Perawat Yoni menanyakan Kembali apakah adalagi yang perlu ditanyakan sebelum perawat yoni meninggalkan lokasi. Perawat otak kokoq mengatakan tidak ada. Saat transfer spO2 pasien 95-96 % nadi 64. Setelah memastikan tidak ada yang perlu ditanyakan lagi perawat yoni meninggalkan lokasi dan pasien naik lift didampingi perawat otak kokoq. Jam 00.50 Ruang Otak kokoq perawat mustaan menghubungi ruang HCU dan mengatakan pasien midriasis dan meminta perawat HCU untuk ke Otak kokoq untuk mengisi lembar kematian, perawat HCU (Janu) menanyakan apakah pasien sudah dinyatakan meninggal dan perawat otak kokoq (mustaan) mengatakan pasien belum dinyatakan meninggal. Jam 00.57 Perawat otak kokoq (mustaan) menelpon Kembali dan meminta perawat HCU untuk datang ke Ruang Otak kokoq untuk membuat surat keterangan kematian, CPPT dan surat penitipan Jenazah. Perawat janu (HCU) menanyakan apakah status bisa diantarkan ke ruang HCU dan menanyakan mengapa suket kematian surat penitipan jenazah dan cppt perawat HCU yang mengisi sedangkan yang melakukan tindakan adalah perawat otak kokoq. Namun perawat otak kokoq menolak untuk mengantarkan status pasien dan meminta perawat HCU untuk datang mengambil sendiri status pasien diruang otak kokoq dan mengatakan bahwa yang mengisi suket kematian, penitipan jenazah dan cppt adalah tugas hcu karna masih pasien hcu dan pihak otak kokk menolak untuk mengisi berkas tersebut. Jam 01.05 perawat janu dan perawat eva menuju ruang otak kokoq untuk mengisi surat penitipan jenazah dan membuat surat keterangan kematian diruang otak kokoq. Sesampai di ruang otak kokoq perawat janu dan eva menemukan kondisi ruang ners station lampu sudah dimatikan ,sehingga perawat HCU membuat surat keterangan kematian diruang otak kokoq dengan menggunakan senter HP. Jam 06.48 Perawat Janu menghubungi ruang otak kokoq meminta perawat otak kokoq untuk membuat CPPT pasien meninggal. Jam 06.50 perawat otak kokoq menghubungi HP HCU dan menyatakan bahwa pasien an RIASE bukan pasien mereka dan menolak untuk membuat CPPT.