Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51

http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51

ARTIKEL PENELITIAN Akses terbuka

Pedoman klinis untuk wanita postpartum dan bayi

dalam perawatan primer – tinjauan sistematis
Crishan Haran, Mieke van Driel, Benjamin L Mitchell dan Wendy E Brodribb*

Abstrak
Latar belakang:Sementara banyak wanita dan bayi memiliki perjalanan yang lancar selama periode postpartum, yang lain mengalami morbiditas yang
signifikan. Perawatan pascapersalinan yang efektif di masyarakat dapat mencegah konsekuensi jangka pendek, menengah dan panjang dari masalah
yang tidak dikenali dan dikelola dengan buruk. Penggunaan pedoman berbasis bukti yang dikembangkan secara ketat berpotensi meningkatkan
perawatan pasien, berdampak pada kebijakan, dan memastikan konsistensi perawatan di seluruh sektor kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan ruang lingkup dan konten, serta menilai kualitas pedoman klinis tentang perawatan postpartum rutin di perawatan primer.

Metode:PubMed, National Guideline Clearing House, Google, Google Cendekia, dan situs web perguruan tinggi yang relevan dicari untuk
pedoman yang relevan. Semua pedoman mengenai perawatan postpartum rutin yang diterbitkan dalam bahasa Inggris antara tahun 2002
dan 2012 dipertimbangkan dan disaring menggunakan kriteria seleksi eksplisit. Ruang lingkup dan rekomendasi yang terkandung dalam
pedoman dibandingkan dan kualitas pedoman dinilai secara independen oleh dua penulis menggunakan instrumen SETUJU II.

Hasil:Enam pedoman dari Australia (2), Inggris (UK) (3) dan Amerika Serikat (AS) (1), dimasukkan. Ruang lingkup pedoman
sangat bervariasi. Namun, rekomendasi pedoman umumnya konsisten kecuali untuk penggunaan Edinburgh Postnatal
Depression Scale untuk skrining gangguan mood dan waktu kunjungan rutin yang disarankan. Beberapa rekomendasi tidak
memiliki bukti untuk mendukungnya, dan tingkat atau tingkat bukti bervariasi antar pedoman. Kualitas sebagian besar
pedoman sudah memadai. Dari enam domain SETUJU II, penerapan dan independensi editorial mendapat skor terendah,
dan ruang lingkup, tujuan, dan kejelasan presentasi mendapat skor tertinggi.
Kesimpulan:Hanya satu pedoman yang memberikan rekomendasi komprehensif untuk perawatan ibu nifas dan bayinya.
Selain mempertimbangkan perlunya pedoman khusus wilayah, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperkuat bukti
yang mendukung rekomendasi yang dibuat dalam pedoman. Perbaikan lebih lanjut dalam independensi editorial dan
domain penerapan kriteria SETUJU ll akan memperkuat kualitas pedoman.

Kata kunci:Perawatan nifas, Pedoman klinis, SETUJU II, Kesehatan ibu, Kesehatan bayi

Latar belakang
pengantar
Melahirkan dan periode postpartum berikutnya adalah pengalaman
hidup yang menarik dan istimewa bagi banyak wanita. Namun, ini juga
merupakan masa perubahan besar, secara fisik, mental dan sosial bagi
ibu, bayi dan keluarga. Sementara banyak ibu dan bayi melewati masa
ini dengan lancar, yang lain merasa kewalahan atau mengembangkan
masalah kesehatan yang signifikan yang dapat bertahan selama
berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah melahirkan. Misalnya,
hingga 50% wanita melaporkan
* Korespondensi:w.brodribb@uq.edu.au
Disiplin Praktek Umum, Fakultas Kedokteran, The University of Queensland,
Royal Brisbane and Women's Hospital, Level 8, Health Sciences Building, Herston
4029, Australia
kelelahan [1-6] dan sakit punggung [1-7], sementara proporsi yang
signifikan menggambarkan sakit kepala [1,3-5,7], perineum [2,3,5,6,8]
dan nyeri luka operasi caesar [8]. Banyak wanita mengalami masalah
seperti pembengkakan payudara, puting sakit, mastitis, kecemasan
pascapersalinan, perdarahan berkepanjangan dan infeksi saluran
kemih [6,9].
Depresi pascapersalinan juga umum [1-3,6,10] dan
sering dikaitkan dengan masalah fisik dan hubungan [10].
Wanita dengan depresi pascapersalinan cenderung tidak
menghadiri konsultasi postpartum rutin [11], atau
memvaksinasi anak-anak mereka tepat waktu [12]. Bayi
dari wanita dengan depresi lebih cenderung gelisah

© 2014 Haran dkk.; pemegang lisensi BioMed Central Ltd. Ini adalah artikel Akses Terbuka yang didistribusikan di bawah persyaratan Lisensi
Atribusi Creative Commons (http://creativecommons.org/licenses/by/2.0), yang mengizinkan penggunaan, distribusi, dan reproduksi tanpa
batas dalam media apa pun, asalkan karya asli dikreditkan dengan benar. Pengabaian Dedikasi Domain Publik Creative Commons (http://
creativecommons.org/publicdomain/zero/1.0/) berlaku untuk data yang disediakan dalam artikel ini, kecuali dinyatakan lain.
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51
http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51
[13] dan memiliki masalah bahasa dan perilaku yang tertunda
pada tiga tahun [14].
Wanita yang menilai kesehatan mereka rendah lebih mungkin
untuk melaporkan gejala yang mempengaruhi fungsi fisik umum
dan kesejahteraan seperti kelelahan, sakit kepala, masalah
muskuloskeletal, mastitis, nyeri perineum dan disuria [5].
Secara keseluruhan, hampir 70% wanita menggambarkan
setidaknya satu masalah fisik dalam 12 bulan pertama
pascapersalinan [15]. Untuk 25% dari wanita ini masalah dianggap
tingkat keparahan sedang dan 20% memiliki masalah berat [15].
Dengan adanya dan tingkat keparahan masalah postpartum
meningkat, ada peningkatan yang sesuai dalam keterbatasan
fungsional wanita termasuk kemampuan mereka untuk bekerja,
menjaga anak-anak atau melakukan tugas-tugas rumah tangga,
dan peningkatan gejala depresi [15].
Beberapa bayi juga mengalami masalah dengan laporan
dehidrasi hipernatremia [16], kesulitan makan [17] dan masuk
kembali ke rumah sakit [18,19] pada hari-hari awal setelah keluar
dari rumah sakit. Menangis berkepanjangan juga merupakan
salah satu alasan paling umum untuk mencari perawatan medis
selama periode ini [13] dengan perilaku gelisah yang dikaitkan
dengan pemanfaatan layanan kesehatan yang tinggi [20].
Meskipun persalinan harus dianggap sebagai bagian 'normal'
dari kehidupan, mengingat perubahan hidup yang signifikan
terkait dengannya dan beban morbiditas pada populasi ini, tujuan
perawatan pada periode postpartum di luar fase peripartum
segera harus 'untuk mendeteksi masalah kesehatan ibu dan/atau
bayi secara dini, mendorong pemberian ASI dan memberikan awal
yang baik bagi keluarga' [21]. Karena sebagian besar wanita
kembali ke komunitas dalam beberapa hari setelah melahirkan,
perawatan pascapersalinan paling baik diberikan di tempat
perawatan primer. Oleh karena itu, perawatan postpartum
penting untuk diintegrasikan ke dalam perawatan kesehatan
primer. Namun, tampaknya ada inkonsistensi tentang waktu dan
isi perawatan rutin untuk ibu dan bayi dalam pengaturan ini baik
di antara dan di dalam negara [21-25].
Meskipun ada beberapa kekhawatiran tentang kepraktisan
pedoman praktek klinis [26], mereka memberikan
rekomendasi berbasis bukti untuk meningkatkan perawatan
kesehatan dan hasil bagi pasien [27]. Dalam konteks
perawatan primer wanita dan bayi setelah melahirkan,
pedoman berbasis bukti memiliki potensi untuk meningkatkan
perawatan dan mengurangi morbiditas jangka menengah dan
panjang. Selain menawarkan saran untuk manajemen dalam
situasi klinis, pedoman juga dapat berdampak pada tingkat
kebijakan, membantu memastikan perawatan yang konsisten
di seluruh sektor dan profesi perawatan kesehatan [27]. Di sisi
lain penerapan pedoman dalam praktek klinis memerlukan
pendekatan yang komprehensif termasuk kebijakan lokal dan
isu-isu kontekstual [28].
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pedoman klinis
yang membahas perawatan postpartum rutin dalam pengaturan perawatan
primer, untuk membandingkan ruang lingkup dan isinya, dan menilai
kualitasnya.
Halaman 2 dari 9
Metode
Pemilihan pedoman
PubMed dicari pada bulan Desember 2012 untuk artikel yang
diterbitkan dalam 10 tahun sebelumnya menggunakan istilah
perinatal, nifas, postnatal, postpartum dan dibatasi oleh
'pedoman klinis'. Karena pedoman jarang diterbitkan dalam
jurnal medis, pencarian yang lebih luas menggunakan
database khusus pedoman seperti National Guideline
Clearinghouse (NGC) dan National Institute for Health and
Care Excellence (NICE) dilakukan dan situs web perguruan
tinggi yang relevan di negara-negara berbahasa Inggris
termasuk Royal College of Obstetricians and Gynecologists
(RCOG), Royal Australian College of General Practitioners
(RACGP) dan American Academy of Pediatrics (AAP) dicari
untuk pedoman. Daftar referensi pedoman diidentifikasi juga
dicari.
Untuk dimasukkan dalam penelitian ini, pedoman harus: termasuk
rekomendasi perawatan postpartum rutin dan komplikasi yang timbul
pada periode postpartum; menargetkan penyedia layanan kesehatan
primer; bertujuan di tingkat negara bagian atau nasional; garis besar
rekomendasi untuk perawatan dengan tingkat atau nilai bukti yang
dikutip secara langsung; menyertakan daftar referensi; dan tersedia
dalam teks lengkap bahasa Inggris di internet. Tidak ada kriteria inklusi
dan eksklusi lain yang digunakan.
Perbandingan pedoman
Setiap pedoman diringkas oleh satu penulis (CH) untuk
mengidentifikasi poin-poin kunci dan rekomendasi.
Ringkasan ini diperiksa oleh penulis lain untuk
kelengkapan dan akurasi. Perbandingan langsung lingkup
pedoman dalam empat tema (kesehatan ibu, kesehatan
mental ibu, kesehatan bayi dan menyusui) ditabulasi oleh
satu penulis (CH) dan kemudian diperiksa oleh penulis lain
untuk memastikan mereka benar. Tema-tema luas ini
dipilih untuk membantu perbandingan antara pedoman
dan untuk mencakup sebagian besar rekomendasi dalam
semua pedoman.
Untuk perbandingan isi rekomendasi dan untuk
menyoroti persamaan dan perbedaan, lima bidang
utama dipilih: waktu kunjungan rutin; skrining untuk
gangguan mood; pemeriksaan kesehatan ibu;
pemeriksaan kesehatan bayi; dan promosi menyusui.
Jika rekomendasi berbeda, kualitas dan kekuatan bukti
yang dikutip diperiksa.
penilaian kualitas
Untuk mengevaluasi kualitas setiap pedoman secara objektif, digunakan
Appraisal of Guidelines for Research & Evaluation Instrument (SETUJU II)
[29]. SETUJU II bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja yang seragam
untuk menilai kualitas pedoman, memberikan strategi metodologis untuk
pengembangannya, dan menginformasikan apa dan bagaimana informasi
harus dilaporkan [30]. Instrumen terdiri dari 23 item yang disusun dalam
enam domain: ruang lingkup dan tujuan; keterlibatan pemangku
kepentingan; kekakuan
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51
http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51
pembangunan; kejelasan presentasi; penerapan; dan independensi
redaksi. Untuk setiap item peninjau memberikan skor satu sampai
tujuh tergantung pada seberapa banyak mereka setuju atau tidak
setuju bahwa pedoman tersebut sesuai dengan kriteria yang diberikan
(1 = sangat tidak setuju, 7 = sangat setuju). Dengan menggunakan
skala yang sama, peninjau menilai kualitas keseluruhan dari setiap
pedoman dan apakah mereka akan merekomendasikan penggunaan
pedoman, dengan atau tanpa modifikasi.
Dua penulis (CH dan MVD) secara independen menilai
setiap pedoman. Skor domain dihitung dengan membagi
perbedaan antara skor yang diperoleh dan skor
maksimum yang mungkin dengan selisih antara skor
maksimum dan minimum yang mungkin. Sesuai dengan
penelitian serupa, pedoman dengan skor kurang dari 50%
dianggap berkualitas rendah [31-33].
Hasil
Pedoman yang dipilih
Sebanyak 626 referensi diidentifikasi oleh pencarian. Judul dan
abstrak dari artikel ini ditinjau oleh CH dan 607 referensi
dibuang karena mereka bukan pedoman klinis utama atau
ruang lingkupnya tidak termasuk perawatan postpartum
dalam perawatan primer. Teks lengkap dari 19 referensi lebih
lanjut dibandingkan dengan kriteria inklusi dan 13 artikel
lainnya ditolak, meninggalkan enam pedoman untuk
dimasukkan dalam tinjauan (lihat Gambar 1 dan
Catatan diidentifikasi melalui
pencarian basis data
(n= 245)
Abstrak dan judul disaring untuk
relevansi
(n = 626)
Artikel teks lengkap dinilai
untuk kelayakan
(n= 19)
Studi termasuk dalam ulasan
(n= 6)
Gambar 1Diagram alir PRISMA 2009 menguraikan proses pemilihan pedoman analisis. (CPG: Pedoman Praktik Klinis, LOE: Tingkat
bukti).
Halaman 3 dari 9
Tabel 1). Ini adalah: Beyondblue 'Depresi dan gangguan terkait –
kecemasan, gangguan bipolar dan psikosis nifas – pada periode
perinatal' [34] (Australia); Fakultas Kesehatan Seksual dan
Reproduksi (FSRH) 'Kesehatan seksual dan reproduksi
pascakelahiran' [35] (Inggris Raya); Institute for Clinical Systems
Improvement (ICSI) 'Layanan pencegahan untuk anak-anak dan
remaja' [36] (AS); Institut Nasional untuk Kesehatan dan
Keunggulan Klinis (NICE) 'Perawatan rutin pascakelahiran wanita
dan bayinya' [37] (Inggris Raya); Royal Australian College of
General Practitioners (RACGP) 'Pedoman untuk kegiatan
pencegahan dalam praktik umum' [38] (Australia); dan Jaringan
Pedoman Antar Perguruan Tinggi Skotlandia (SIGN) 'Manajemen
gangguan mood perinatal' [39] (Inggris).
Negara-negara dari mana pedoman tersebut bersumber memiliki
sistem perawatan bersalin yang berbeda. Di Australia, wanita akan
mengakses GP atau dokter kandungan/dokter anak masing-masing
untuk perawatan rutin sekitar 6 minggu. Semua ibu juga dapat
mengunjungi Perawat Kesehatan Anak dan Bayi gratis secara rutin
sejak lahir, meskipun tidak semua memanfaatkan layanan tersebut. Di
AS sebagian besar wanita akan mengunjungi dokter kandungan untuk
perawatan rutin bagi diri mereka sendiri dan dokter anak untuk bayi,
termasuk pemeriksaan kesehatan bayi. Di Inggris bidan memainkan
peran yang lebih signifikan dalam kelahiran dan perawatan
pascapersalinan berikutnya. Wanita memiliki akses ke perawatan
kebidanan di rumah hingga satu bulan dan pengunjung kesehatan
selama periode postpartum yang tersisa.
Catatan tambahan diidentifikasi
melalui sumber lain
(n= 381)
Artikel dikecualikan karena kurangnya
relevansi
(n=607)
13 artikel teks lengkap dikecualikan
CPG tidak ada daftar referensi
(n=2)
Tidak ada LOE (n=9)
Tidak ada pedoman untuk
perawatan yang direkomendasikan (n=1)
Target salah
penonton (n=1)
 http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51
Tabel 1 Pedoman yang dipilih – karakteristik dan ruang lingkup
luar biru -Depresi dan Fakultas Kesehatan Institut Klinis Institut Nasional untuk Royal Australian College of Jaringan Pedoman Antar
gangguan terkait – kecemasan, Seksual dan Reproduksi Peningkatan Sistem Kesehatan dan Klinis General Practitioners Perguruan Tinggi Skotlandia (SIGN) –
gangguan bipolar, dan nifas (FSRH) – 'Seksual dan (ICSI) – 'Layanan pencegahan Keunggulan (BAIK) – (RACGP) – 'Pedoman untuk 'Manajemen perinatal
psikosis – pada masa perinatal reproduksi pascakelahiran untuk anak-anak 'Perawatan rutin pasca melahirkan kegiatan pencegahan gangguan mood'. [39]
Titik [34] kesehatan' [35] dan remaja [36] wanita dan mereka dalam praktik umum' [38]
bayi' [37]
Negara Asal Australia 2011 Britania Raya Amerika Serikat 2012 Britania Raya Australia 2012 Inggris Raya 2012
dan tahun 2009 2006
publikasi
Mensponsori Organisasi nirlaba Tubuh profesional Pemerintah Pemerintah Tubuh profesional organisasi pemerintah
organisasi (sponsor pemerintah) organisasi organisasi
Kesehatan ibu pertanyaan dan √ √
penilaian dari
kesejahteraan fisik

Kontrasepsi √ √
mental ibu Pertanyaan tentang √ √ √ √
kesehatan kesejahteraan emosional

Rekomendasi √ √ √ √
tentang alat skrining

Perawatan untuk √ √
depresi pasca melahirkan

Kesehatan bayi pertanyaan dan √ √ √

penilaian dari
kesejahteraan fisik

Informasi tentang √ √
orang tua-bayi yang sehat
hubungan

menyusui Rekomendasi √ √ √
mempromosikan

menyusui
Informasi mengenai √ √ √
penggunaan obat-obatan
Psikotropika kontrasepsi Psikotropika
selama menyusui
hanya obat-obatan hanya obat-obatan hanya obat-obatan

√Pedoman ini telah memasukkan topik ini ke dalam dokumen.

Halaman 4 dari 9
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51
http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51
Lingkup pedoman
Ruang lingkup pedoman, di bawah empat tema besar
(kesehatan ibu, kesehatan mental ibu, kesehatan bayi
dan menyusui) dirangkum dalam Tabel 1.
Kesehatan ibu
Pedoman NICE [37], RACGP [38] dan Fakultas Kesehatan
Seksual dan Reproduksi (FSRH) [35] semuanya memberikan
rekomendasi untuk tema ini dengan pedoman NICE yang
sejauh ini paling komprehensif, mencakup berbagai topik.
Sebaliknya, pedoman RACGP hanya memiliki satu
rekomendasi dan pedoman FSRH berfokus terutama pada
masalah kesehatan seksual dan kontrasepsi.
Kesehatan jiwa ibu
Dua pedoman (beyondblue [34] dan Jaringan Pedoman Antar
Perguruan Tinggi Skotlandia (SIGN) [39]) berfokus hampir
seluruhnya pada kesehatan mental ibu sementara dua lainnya
(RACGP dan NICE) termasuk rekomendasi untuk menilai
kesejahteraan emosional perempuan. Pedoman SIGN membahas
kesehatan mental ibu secara rinci di bawah sub-judul berikut:
memprediksi dan mengurangi risiko; pencegahan; pengelolaan;
dan masalah peresepan dan tingkat detail yang serupa disediakan
dalam pedoman Beyondblue.
Kesehatan bayi
Tiga dari enam pedoman yang ditinjau termasuk bagian
tentang kesehatan bayi. Pedoman NICE, RACGP dan
Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI) [36]
memberikan informasi rinci mengenai pemeriksaan fisik
bayi. Karena kesehatan bayi adalah fokus utama dari
pedoman ICSI, pedoman ini berisi informasi paling
komprehensif tentang topik ini dan termasuk rekomendasi
tentang isu-isu sosial seperti sunat dan paparan asap
rokok serta kesehatan mulut.
menyusui
Keenam pedoman tersebut memberikan rekomendasi
tentang menyusui, meskipun untuk tiga pedoman hanya
terkait dengan obat ibu dan efeknya pada bayi yang
disusui. Area yang dicakup termasuk promosi dan inisiasi
menyusui dan masalah umum yang dialami ibu. Beberapa
rekomendasi yang diberikan oleh pedoman NICE
diterapkan pada perawatan di rumah sakit dan karena itu
berada di luar cakupan tinjauan ini.
Area konten utama
Waktu kunjungan rutin
Di bawah 'jalur perawatan klinis', rekomendasi kunci pedoman
NICE dibagi menjadi tiga rentang waktu - dalam 24 jam,
antara dua dan tujuh hari dan antara dua dan delapan
minggu (dari hari ke-8 dan seterusnya). Pedoman ini
menyebutkan konsultasi rutin enam sampai delapan minggu
pascapersalinan dan membahas beberapa kekuatan
Halaman 5 dari 9
dan kelemahan perawatan yang saat ini diberikan dalam konsultasi ini.
Namun, poin ini tidak tercantum dalam rekomendasi keseluruhan dan
dinilai sebagai 'poin praktik yang baik' yang menunjukkan bahwa ini
adalah rekomendasi berdasarkan pendapat ahli dan praktik lama
daripada bukti langsung. ICSI merekomendasikan bahwa kunjungan
'layanan pencegahan' harus dilakukan dalam dua minggu pertama
setelah kelahiran dan pada usia dua, empat, enam hingga sembilan, 12
dan 15 bulan. Namun, catatan tersebut mencatat bahwa tidak ada
cukup bukti untuk merekomendasikan satu jadwal kunjungan di atas
yang lain dengan bukti yang dikutip dari dua pedoman sebelumnya
dengan rekomendasi berdasarkan 'bukti berkualitas rendah'. Pedoman
SIGN, Beyondblue, FSRH dan RACGP tidak termasuk jalur perawatan
klinis dan waktu kunjungan rutin tersirat daripada eksplisit. Sebagai
contoh, pedoman SIGN menyarankan untuk menanyakan tentang
gejala depresi pascapersalinan pada empat hingga enam minggu dan
tiga hingga empat bulan pascapersalinan, menyarankan kunjungan
pada saat itu. Demikian pula pedoman Beyondblue merekomendasikan
bahwa skrining untuk depresi postpartum antara enam dan 12 minggu
setelah kelahiran selama kunjungan postpartum rutin yang ada. Satu-
satunya pernyataan dalam pedoman RACGP yang mencakup kerangka
waktu adalah bahwa imunisasi rutin pertama untuk bayi baru lahir
harus dilakukan pada enam hingga delapan minggu.
Skrining untuk gangguan mood pada periode postpartum
Dua pedoman Australia (beyondblue dan RACGP)
merekomendasikan penggunaan Edinburg Postnatal Depression
Scale (EDPS) sebagai komponen penilaian untuk depresi dan
depresi serta kecemasan yang terjadi bersamaan pada wanita
postpartum. Mengikuti tinjauan literatur yang ada (15 artikel
antara 1987 dan 2008) yang menemukan bahwa EPDS memiliki
sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi dan oleh karena itu dapat
dianggap sebagai alat skrining yang tepat, di luar blue dinilai
rekomendasi mereka 'B'. Ini berarti bahwa kumpulan bukti dapat
dipercaya untuk memandu praktik di sebagian besar situasi.
Mereka merekomendasikan agar skrining dilakukan antara enam
dan 12 minggu pascapersalinan.
Sebaliknya, pedoman NICE merekomendasikan untuk tidak
menggunakan EPDS sebagai alat skrining, meskipun dapat
berfungsi sebagai bagian dari penilaian bersama penilaian
profesional dan wawancara klinis. Pedoman SIGN juga hanya
merekomendasikan penggunaan EPDS atau Whooley
Questions (Selama sebulan terakhir, apakah Anda sering
diganggu oleh perasaan sedih, tertekan atau putus asa?
Selama sebulan terakhir, apakah Anda sering terganggu
dengan sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan
sesuatu? ?) untuk membantu pemantauan klinis dan untuk
memfasilitasi diskusi tentang masalah emosional. Kedua
pedoman merekomendasikan untuk bertanya kepada wanita
tentang kesejahteraan emosional mereka di setiap kunjungan
(NICE) atau setidaknya empat hingga enam minggu dan tiga
hingga empat bulan pascapersalinan, lebih sering pada wanita
berisiko tinggi (SIGN).
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51
http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51
Manajemen Klinis dan Bimbingan Layanan [40], untuk
referensi rekomendasi mereka.
Pemeriksaan kesehatan ibu
Tiga pedoman berisi informasi tentang pemeriksaan
kesehatan ibu. Pedoman NICE memberikan rekomendasi
terperinci di bawah subjudul tentang perawatan rutin dan
masalah khusus yang mungkin dihadapi wanita. Topik
yang dibahas berkisar dari masalah urin dan usus dan
kesulitan seksual hingga kelelahan, penggunaan
kontrasepsi dan diet ibu. Banyak dari rekomendasi utama
yang dibuat dalam jalur klinis untuk perawatan
pascapersalinan adalah 'poin praktik yang baik' dan
didasarkan pada pendapat ahli. Pedoman FSRH berfokus
terutama pada kesehatan seksual (baik fisik dan mental)
dan kontrasepsi dan termasuk rekomendasi tentang
konsultasi oportunistik tentang isu-isu terkait dan
kebutuhan untuk dapat mengakses informasi dan
dukungan yang tepat untuk perempuan, dan untuk
merujuk bila diperlukan. Pedoman RACGP hanya berisi
satu rekomendasi di area konten ini;
Pemeriksaan kesehatan bayi
Tiga pedoman (ICSI, RACGP, NICE) berisi sejumlah
pemeriksaan kesehatan terkait usia untuk bayi baru lahir
dan bayi. Banyak rekomendasi yang melibatkan skrining
untuk kondisi fisik dan perkembangan bayi,
hemoglobinopati, kondisi metabolik dan endokrin
(misalnya fenilketonuria dan hipotirodisim) dan masalah
bawaan lainnya seperti gangguan pendengaran. Konseling
pencegahan untuk masalah termasuk pencegahan SIDS/
tidur aman, cedera non-kecelakaan dan imunisasi juga
dianjurkan. Selain itu, pedoman membahas manfaat
menilai fungsi keluarga dan interaksi orang tua-bayi dan
memberikan informasi tentang layanan masyarakat yang
tersedia. Pedoman ICSI merekomendasikan untuk tidak
menggunakan tes biokimia rutin.
Meskipun rekomendasi yang diberikan konsisten antara
pedoman, tingkat bukti yang dikutip bervariasi untuk
rekomendasi yang sama. Misalnya, bukti imunisasi
diberikan level A oleh RACGP dan Level 1 oleh pedoman
ICSI, tetapi hanya 'poin praktik yang baik', yang
menunjukkan kurangnya bukti berkualitas baik yang
mendukung rekomendasi, dalam pedoman NICE.
Promosi menyusui
Tiga pedoman (RACGP, ICIS, NICE) merekomendasikan bahwa
menyusui harus didukung dan dipromosikan terlepas dari
lokasi perawatan. Selain itu, pedoman NICE memberikan
sejumlah rekomendasi rinci termasuk bahwa semua fasilitas
kesehatan harus memiliki kebijakan menyusui tertulis yang
dikomunikasikan kepada semua staf dan orang tua. Ini juga
merekomendasikan bahwa menyusui harus didiskusikan
dengan wanita di setiap kontak dengan tambahan
Halaman 6 dari 9
dukungan yang diberikan jika diperlukan. Kemajuan menyusui
kemudian harus dinilai dan didokumentasikan dalam rencana
perawatan pascapersalinan pada setiap kontak. Baik pedoman
SIGN maupun Beyondblue hanya mencantumkan informasi
tentang kesesuaian penggunaan obat psikotropika selama masa
menyusui sedangkan pedoman FSRH membuat rekomendasi
tentang metode kontrasepsi dan menyusui.
penilaian kualitas
Lima dari enam pedoman dapat ditinjau menggunakan
kriteria SETUJU II. Pedoman RACGP tidak memberikan
informasi yang cukup untuk penilaian AGREE II.
Secara keseluruhan, ada tingkat kesepakatan yang tinggi
antara skor SETUJU II dari kedua peninjau independen
tersebut. Ini tercermin dalam skor keseluruhan, dengan rata-
rata keenam domain untuk setiap pedoman lebih besar dari
50%. Satu-satunya pedoman dengan skor domain yang
dianggap berkualitas rendah (kurang dari 50%) adalah domain
independensi editorial dalam pedoman ICSI. Rincian penilaian
untuk setiap pedoman dapat dilihat pada Tabel 2.
Semua pedoman menerima skor tinggi untuk menggambarkan
ruang lingkup dan tujuan mereka, dan keterlibatan pemangku
kepentingan. Umumnya pedoman menggunakan metode sistematis
untuk memilih bukti dan menggambarkan kriteria mereka untuk
seleksi dalam dokumen akhir mereka. Sebagian besar pedoman juga
menggambarkan metode untuk merumuskan rekomendasi mereka
dengan jelas dan umumnya rekomendasi itu spesifik, tidak ambigu dan
mudah diidentifikasi. Dibandingkan dengan domain lain, sebagian
besar pedoman mendapat skor buruk dalam penerapannya. Mereka
lalai memasukkan informasi mengenai pemantauan dan audit, dan
rincian mengenai penerapan rekomendasi ke dalam praktik jarang
tercakup. Kelima pedoman tersebut gagal untuk menjelaskan secara
memadai bagaimana mereka memastikan bahwa pandangan dari
badan pemberi dana tidak mempengaruhi isi pedoman tersebut.
Meskipun menyatakan bagaimana ICSI memiliki kebijakan yang
transparan terkait pengungkapan konflik kepentingan, konflik
kepentingan yang sebenarnya tidak diungkapkan. Oleh karena itu
pedoman ini adalah satu-satunya yang mendapat skor kurang dari 50%
dalam satu domain.
Diskusi
Hanya enam pedoman dari Australia (2), Inggris (3) dan
Amerika Serikat (1) yang memenuhi kriteria inklusi dan
ditinjau. Ada variasi yang signifikan dalam lingkup pedoman
dengan hanya satu pedoman yang mencakup perawatan
postpartum rutin untuk ibu/bayi diad dan memberikan detail
yang cukup untuk memungkinkan seorang praktisi untuk
memberikan perawatan yang tepat untuk wanita selama
periode ini [37]. Pedoman lain hanya berfokus pada bayi [36],
masalah postpartum spesifik pada ibu [34,35,39], atau
kegiatan pencegahan [38].
Kelangkaan pedoman komprehensif untuk ibu dan
bayi menjadi perhatian karena stres yang dialami
banyak wanita saat ini, tingginya beban ibu dan bayi.
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51 Halaman 7 dari 9

http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51

Tabel 2 SETUJU II Skor domain dari pedoman yang dipilih (Catatan: pedoman RACGP dikeluarkan dari tabel ini karena informasi
yang diberikan tidak cukup untuk menilai pedoman ini menggunakan kriteria SETUJU II)
pedoman
Beyondblue FSRH ICSI BAIK TANDA Domain berarti

SETUJU domain

Lingkup dan tujuan (%) 100 67 69 100 97 87

Keterlibatan pemangku 97 69 56 94 92 82
kepentingan (%) Ketepatan 95 54 53 79 78 72
pengembangan (%) Kejelasan 97 92 72 89 94 89
presentasi (%) Penerapan (%) 83 50 52 65 79 66
Independensi redaksi (%) Rata- 75 88 33 67 54 63
rata keseluruhan 91 70 56 82 82
Rekomendasi pengulas (1–7) 7 4 4,5 7 6

morbiditas ibu postpartum [41] dan interaksi yang signifikan
antara kesehatan ibu dan bayi. Namun, mengembangkan
pedoman yang luas dan berkualitas tinggi adalah kegiatan intensif
waktu dan sumber daya dan ini mungkin salah satu alasan untuk
begitu sedikit pedoman yang diteliti dengan baik. Selain itu,
temuan ini mungkin mencerminkan kurangnya penelitian
berkualitas tinggi tentang perawatan yang paling efektif untuk
wanita postpartum dan bayi mereka di masyarakat, terutama
karena tingkat bukti untuk banyak rekomendasi dalam pedoman
NICE adalah 'poin praktik yang baik'. '.
Kurangnya bukti terutama terlihat ketika
mempertimbangkan rekomendasi untuk waktu kunjungan
rutin. Sementara dua pedoman memiliki waktu kunjungan
yang jelas (walaupun tidak konsisten), pedoman lainnya
menyiratkan kontak profesional kesehatan pada berbagai
waktu selama periode postpartum. Pedoman ISCI secara
eksplisit menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa satu
rezim untuk kunjungan postpartum lebih baik daripada
yang lain [36]. Penulis lain juga mengajukan pertanyaan
tentang waktu yang paling tepat dari kunjungan
pascapersalinan untuk mendukung, mendorong dan
meyakinkan wanita dan untuk mencegah, mengidentifikasi
dan mengelola masalah yang mungkin timbul [42-44].
Mempertimbangkan pendekatan yang lebih berpusat pada
ibu untuk waktu kunjungan, daripada memiliki
rekomendasi yang mencakup semua, mungkin tepat.
Selain itu, meskipun tiga pedoman membahas melakukan
pemeriksaan rutin pada bayi, ISCI kembali menyatakan bahwa
tidak ada bukti bahwa pemeriksaan anak tanpa gejala bermanfaat
dalam mengidentifikasi penyakit gaib [36]. Namun, pemeriksaan
ini dapat memberikan kepastian dan kesempatan untuk
memberikan bimbingan antisipatif kepada ibu.
Ada juga inkonsistensi di seluruh pedoman dalam hal
skrining wanita untuk depresi pascamelahirkan dengan
dua merekomendasikan dan dua tidak merekomendasikan
penggunaan EPDS. Rekomendasi dalam keempat
pedoman adalah hasil tinjauan sistematis dari
literatur. Namun, tinjauan yang dilakukan oleh Beyondblue
(yang menjadi dasar rekomendasi RACGP) dilakukan pada
waktu yang lebih lambat daripada yang digunakan oleh NICE
dan SIGN ketika uji coba tambahan kualitas tinggi dari
penggunaan alat telah dilakukan. Temuan ini menekankan
perlunya memperbarui pedoman secara teratur karena bukti
baru terakumulasi [45].
Variabilitas antara rekomendasi pedoman tidak jarang [46-48].
Mattys dkk. melaporkan bahwa perbedaan dalam rekomendasi
dapat disebabkan oleh 'bukti yang tidak mencukupi, interpretasi
yang berbeda dari bukti, metode pengembangan pedoman yang
tidak sistematis, pengaruh badan profesional, preferensi pasien,
faktor budaya dan sosial ekonomi atau karakteristik sistem
perawatan kesehatan' [46]. Sejumlah masalah ini mungkin
berdampak pada variabilitas yang terlihat dengan pedoman dalam
ulasan ini. Memiliki proses yang ketat untuk pengembangan
pedoman akan menghasilkan beberapa cara untuk menghasilkan
pedoman yang lebih konsisten dan berkualitas tinggi. Hal ini juga
tepat untuk memiliki pedoman berbasis bukti yang mencerminkan
budaya dan sistem perawatan kesehatan di wilayah tertentu
[49,50].
Instrumen AGREE II dapat membantu pengembang
pedoman serta menyediakan kerangka kerja untuk
meninjau kualitas pedoman, seperti yang dilakukan
dalam tinjauan ini. Meskipun keenam pedoman
diterbitkan setelah rilis instrumen AGREE, hanya satu
pedoman (RACGP), yang menyebutkan penggunaannya
selama pengembangan pedoman. Anehnya, pedoman
RACGP gagal untuk melaporkan metodologi mereka
secara memadai bagi peninjau untuk menggunakan
kriteria SETUJU II untuk menilai pedoman tersebut.
Seperti yang dicatat oleh Greuter et al. [32], orang akan
berasumsi bahwa pengembang pedoman menyadari
instrumen SETUJU dan upto-date dengan literatur
tentang pelaporan metodologi pengembangan
pedoman [32]. Kemungkinan bahwa pedoman kualitas
metodologi tinggi mendapat skor buruk pada
instrumen SETUJU II karena pelaporan yang gagal,
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51
http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51
Mirip dengan ulasan sebelumnya dari pedoman, penerapan
dan domain independensi editorial mencetak skor terendah
[31,32]. Dalam hal independensi editorial, skor rendah
sebagian besar diberikan karena penulis gagal melaporkan
metodologi mereka secara memadai. Mengingat bahwa
implementasi adalah tujuan utama dari sebagian besar
pedoman, perlu ada peningkatan dalam domain penerapan
dalam revisi pedoman di masa mendatang. Juga
memprihatinkan melihat pedoman FSRH gagal memberikan
prosedur untuk memperbarui rekomendasinya mengingat
pentingnya pedoman tetap up-to-date.
Keterbatasan
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah pengecualian
pedoman yang tidak tersedia untuk diunduh melalui internet.
Namun, pedoman ada untuk memandu praktik klinis dan harus
tersedia bagi mereka yang membutuhkannya. Keterbatasan
lainnya adalah pencantuman pedoman bahasa Inggris saja. Hal ini
mungkin menyebabkan pengecualian pedoman lain yang relevan,
yang dirancang untuk digunakan di area seperti benua Eropa dan
Asia yang mungkin membawa perspektif budaya yang berbeda
untuk tinjauan tersebut. Meskipun upaya telah dilakukan untuk
mendapatkan semua pedoman yang sesuai dengan kriteria
inklusi, beberapa mungkin terlewatkan jika tidak diambil dengan
istilah pencarian yang digunakan.
Kesimpulan
Pedoman praktik klinis memberikan jalan bagi praktisi untuk
mengakses rekomendasi berbasis bukti yang dievaluasi secara
kritis untuk perawatan pasien mereka. Tinjauan ini hanya
menemukan enam pedoman dari literatur internasional yang
memenuhi kriteria seleksi dan menangani perawatan ibu dan bayi
di luar rumah sakit pada periode postpartum. Terlepas dari
kualitas pedoman dan kesamaan rekomendasi, hanya satu
pedoman yang mencakup perawatan postpartum rutin untuk ibu
dan bayi. Adalah penting bahwa ibu dan bayi dilihat sebagai satu
kesatuan, khususnya dalam beberapa bulan pertama kehidupan,
karena apa yang mempengaruhi satu pasti mempengaruhi yang
lain. Penting juga untuk tidak memposisikan perawatan
postpartum normal dalam kerangka penyakit ketika sebagian
besar wanita dan bayi menjalani perjalanan yang lancar. Penelitian
lebih lanjut tentang perawatan dalam periode postpartum
diperlukan karena banyak rekomendasi, seperti waktu kunjungan
dan pemeriksaan ibu dan bayi, tidak didukung oleh bukti tingkat
tinggi, seringkali mengandalkan model perawatan historis dan
status quo. Selain itu, perlu ada peningkatan ketelitian dalam
merumuskan pedoman, atau setidaknya dalam melaporkan
perkembangan pedoman – terutama yang berkaitan dengan
independensi redaksi dan mekanisme untuk memutakhirkan
pedoman.
Singkatan
AP:Akademi Pediatri Amerika; SETUJU ll: Penilaian pedoman untuk Rrsearch
& instrumen evaluasi; EDPS: Skala depresi pascakelahiran Edinburg; ICSI:
Lembaga untuk perbaikan sistem klinis; NGC: Pedoman nasional
Halaman 8 dari 9
clearinghouse; BAGUS: Institut Nasional untuk Keunggulan Kesehatan dan
Perawatan; RACGP: Kolese Dokter Umum Royal Australian; ROCG: Royal
College of Obstetricians and Gynaecologists; TANDA: Jaringan Pedoman Antar
Perguruan Tinggi Skotlandia; Inggris: Inggris Raya; AS: Amerika Serikat.
Kepentingan yang bersaing
Para penulis tidak memiliki kepentingan yang bersaing.
Kontribusi penulis
CH berpartisipasi dalam desain penelitian, melakukan pencarian literatur,
meringkas pedoman, menilai pedoman untuk kualitas dan menulis sebagian
besar draft pertama naskah. MVD menyusun dan berpartisipasi dalam
desain penelitian, meninjau pencarian literatur dan ringkasan pedoman,
menilai pedoman untuk kualitas dan meninjau serta merevisi naskah. BM
menyusun dan berpartisipasi dalam desain penelitian, meninjau pencarian
literatur, ringkasan pedoman dan penilaian kualitas serta meninjau dan
merevisi naskah. WB menyusun dan berpartisipasi dalam desain penelitian,
meninjau pencarian literatur, ringkasan pedoman dan penilaian kualitas,
berkontribusi pada draf pertama naskah dan mengedit draf berikutnya.
Semua penulis membaca dan menyetujui naskah akhir.
ucapan terima kasih
Para peneliti mengucapkan terima kasih kepada RACGP Foundation atas
dukungan mereka terhadap proyek ini melalui Family Medical Care, Education
and Research Grant. CH didanai oleh Program Cendekia Musim Panas
Universitas Queensland.
Diterima: 20 September 2013 Diterima: 27 Januari 2014
Diterbitkan: 29 Januari 2014
Referensi
1. Glazener CM, Abdalla M, Stroud P, Naji S, Templeton A, Russell IT:Morbiditas ibu
postnatal: tingkat, penyebab, pencegahan dan pengobatan.Br J Obstet
Gynaecol1995,102:282–287.
2. Brown SJ, Lumley J:Kesehatan ibu setelah melahirkan: hasil survei berbasis
populasi Australia.Br J Obstet Gynaecol1998,105:156-161.
3. Saurel-Cubizolles M, Romito P, Lelong N, Ancel PY:Kesehatan wanita setelah
melahirkan: studi longitudinal di Prancis dan Italia.Br J Obstet Gynaecol
2000,107:1202–1209.
4. Lagro M, Liche A, Mumba T, Ntebeka R, van Roosmalen J:Kesehatan pascamelahirkan di
antara wanita pedesaan Zambia.Kesehatan Afr J Reprod2003,7(3):41–48.
5. Schytt E, Lindmark G, Waldenstrom U:Gejala fisik setelah melahirkan: prevalensi
dan asosiasi dengan kesehatan yang dinilai sendiri.BJOG2005, 112(2):210–
217.
6. Miller YD, Thompson R, Porter J, Prosser SJ:Temuan dari Survei Memiliki
Bayi di Queensland, 2010.Brisbane, Australia: Pusat Ibu & Bayi
Queensland, Universitas Queensland; 2011.
7. Woolhouse H, Perlen S, Gartland D, Brown SJ:Kesehatan fisik dan pemulihan dalam 18
bulan pertama pascapersalinan: apakah operasi caesar mengurangi morbiditas
jangka panjang?Kelahiran2012,39(3):221–229.
8. Declercq E, Cunningham DK, Johnson C, Sakala C:Laporan ibu tentang nyeri
pascapersalinan yang terkait dengan persalinan pervaginam dan sesar: hasil survei
nasional.Kelahiran2008,35(1):16–24.
9. Keppler AB, Roudebush JL:Perawatan tindak lanjut pascapersalinan di klinik berbasis
rumah sakit: pembaruan pada program yang diperluas.J Perinat Neonatal Nurs
1999, 13(1):1–14.
10. Brown SJ, Lumley J:Masalah kesehatan fisik setelah melahirkan dan depresi
ibu pada enam sampai tujuh bulan.Br J Obstet Gynaecol2000, 107:1194–
1201.
11. Lobato G, Brunner MA, Dias MA, Moraes CL, Reichenheim ME:Tingkat depresi pascamelahirkan
yang lebih tinggi di antara wanita yang kurang perawatan setelah melahirkan: kepentingan
klinis dan epidemiologis dari kunjungan pascakelahiran yang terlewat.Kesehatan Pria Arch
Wanita2012,15(2):145–146.
12. Turner C, Boyle F, O'Rourke P:Kesehatan ibu nifas dan pola mereka mencari
vaksinasi untuk bayi mereka.Praktek Int J Nurs2003,9:120–126.
13. Kurth E, Spichiger E, Cignacco E, Kennedy HP, Glanzmann R, Schmid M, Staehelin K,
Schindler C, Stutz EZ:Prediktor masalah menangis pada periode postpartum awal.J
Obstet Gynecol Neonatal Nurs2010,39(3):250–262.
Harandkk. BMC Kehamilan dan Melahirkan2014,14:51
http://www.biomedcentral.com/1471-2393/14/51
14. Kahn RS, Zuckerman B, Bauchner H, Homer CJ, PH Bijaksana:Kesehatan wanita setelah
kehamilan dan hasil anak pada usia 3 tahun: studi kohort prospektif.Am J Kesehatan
Masyarakat2002,92(8):1312–1318.
15. Webb DA, Bloch JR, Coyne JC, Chung EK, Bennett IM, Culhane JF: Gejala fisik
postpartum pada ibu baru: hubungannya dengan keterbatasan fungsional
dan kesejahteraan emosional.Kelahiran2008,35(3):179–187.
16. Unal S, Arhan E, Kara N, Uncu N, Aliefendioglu D:Menyusui terkait
hipernatremia: analisis retrospektif dari 169 bayi baru lahir cukup bulan.
Pediatr Int 2008,50:29–34.
17. Salas AA, Salazar J, Burgoa CV, De-Villegas CA, Quevedo V, Soliz A:Penurunan berat badan yang
signifikan pada bayi cukup bulan yang disusui kembali dirawat karena hiperbilirubinemia.
BMC Pediatri2009,9:82.
18. Barilla D, Marshak HH, Anderson SE, Hopp JW:Tindak lanjut pascapersalinan: dapatkah
dukungan psikososial mengurangi penerimaan kembali bayi baru lahir?MCN Am J Perawat
Anak Bersalin2010,35(1):33–39.
19. Liu S, Wen SW, McMillan D, Trouton K, Fowler D, McCourt C:Peningkatan tingkat penerimaan
kembali neonatal terkait dengan penurunan lama tinggal di rumah sakit saat lahir di
Kanada.Bisakah J Kesehatan Masyarakat?2000,91(1):46–50.
20. McCallum SM, Rowe HJ, Gurrin L, Quinlivan JA, Rosenthal DA, Fisher JR: Perilaku bayi
yang gelisah dan penggunaan layanan kesehatan: survei komunitas lintas seksi di
Melbourne, Australia.Kesehatan Anak J Pediatr2011, 47:818–823.
21. Wiegers TA:Menyesuaikan diri menjadi ibu: bantuan perawatan bersalin selama
periode postpartum: bagaimana membantu ibu baru mengatasinya.J Perawat
Neonatal 2006,12(5):163-171.
22. American Academy of Pediatrics Committee on Fetus and Newborn:Pernyataan kebijakan —
rawat inap di rumah sakit untuk bayi baru lahir cukup bulan yang sehat.Pediatri2010, 125(
2):405–409.
23. Zahumensky J, Sykorova J, Sottner O, Zmrhalova B, Vojtech J, Menzlova E,
Vasicka I, Dvorska M, Maxova K, Vlacil J,dkk:Pemeriksaan postpartum,
menyusui, dan kontrasepsi pada periode postpartum di Republik Ceko.Cent
Eur J Med2010,6(1):76–82.
24. Bick D, MacArthur C:Kehadiran, isi dan relevansi pemeriksaan enam minggu
pascakelahiran.Kebidanan1995,11:69–73.
25. Gunn J, Lumley J, Muda D:Peran dokter umum dalam perawatan
pascakelahiran: survei dari praktik umum Australia.Latihan Br J Gen 1998,
48(434):1570–1574.
26. Farquhar CM, Kofa EW, Slutsky JR:Sikap klinisi terhadap pedoman
praktik klinis: tinjauan sistematis.Med J Aust2002,177:502–506.
27. Woolf SH, Grol R, Hutchinson A, Eccles MP, Grimshaw J:Potensi manfaat,
keterbatasan, dan bahaya pedoman klinis.BMJ1999,318:527–530.
28. De Maeseneer JM, van Driel ML, Green LA, van Weel C:Perlunya penelitian
dalam perawatan primer.Lanset2003, 362:1314–1319.
29. Vlayen J, Aertgeerts B, Hannes K, Sermeus W, Ramaekers D:Tinjauan sistematis alat
penilaian untuk pedoman praktik klinis: banyak kesamaan dan satu defisit
umum.Perawatan Kesehatan Berkualitas Int J2005, 17(3):235–242.
30. Brouwers MC, Kho ME, Browman GP, Burgers JS, Cluzeau F, Feder G, Fervers B,
Graham ID, Grimshaw J, Hanna SE,dkk:SETUJU II: memajukan pengembangan
pedoman, pelaporan dan evaluasi dalam perawatan kesehatan.CMAJ2010, 182(
18):E839–E842.
31. Bouwmeester W, van Enst A, van Tulder M:Kualitas pedoman nyeri punggung bawah
ditingkatkan.Tulang belakang2009,34(23): 2562–2567.
32. Greuter MJ, van Emmerik NM, Wouters MG, van Tulder MW:Kualitas
pedoman pengelolaan diabetes pada kehamilan: tinjauan sistematis.
BMC Kehamilan Melahirkan2012,12:58.
33. Lo Vecchio A, Giannattasio A, Duggan C, De Masi S, Ortisi MT, Parola L,
Guarino A:Evaluasi kualitas pedoman untuk gastroenteritis akut pada
anak-anak dengan instrumen SETUJU.J Pediatr Gastroenterol Nutrisi
2011,52(2):183–189.
34. luar biru:Pedoman Praktik Klinis untuk Depresi dan Gangguan Terkait – Kecemasan,
Gangguan Bipolar, dan Psikosis Puerperalis – pada Periode Perinatal. Pedoman
untuk Profesional Perawatan Kesehatan Primer.Melbourne: luar biru; 2011.
35. Fakultas Kesehatan Seksual dan Reproduksi:Kesehatan Seksual dan Reproduksi Pasca
Melahirkan.London: Fakultas Kesehatan Seksual dan Reproduksi; 2009.
36. Wilkinson J, Bass C, Diem S, Gravley A, Harvey L, Hayes R, Johnson K,
Maciosek M, McKeon K, Milteer L,dkk: Layanan Pencegahan untuk Anak
dan Remaja. ;2012. Lembaga Peningkatan Sistem Klinis.
37. Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keunggulan Klinis:Perawatan Pasca Melahirkan:
Perawatan Rutin Pasca Melahirkan Wanita dan Bayinya (CG37).London: Institut Nasional
untuk Kesehatan dan Keunggulan Klinis; 2006.
Halaman 9 dari 9
38. Kolese Dokter Umum Royal Australian:Pedoman Kegiatan Pencegahan
dalam Praktek Umum.Melbourne Timur: RACGP; 2012.
39. Jaringan Pedoman Antar Perguruan Tinggi Skotlandia (SIGN):Penatalaksanaan Gangguan
Mood Perinatal.Edinburgh: TANDA; 2012.
40. Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keunggulan Klinis:Kesehatan Mental
Antenatal dan Postnatal (CG45).London: British Psychological Society & Royal
College of Psychiatrists; 2007.
41. Cheng CY, Li Q:Tinjauan integratif penelitian tentang status kesehatan umum
dan prevalensi kondisi kesehatan fisik umum wanita setelah melahirkan.
Masalah Kesehatan Wanita2008,18:267–280.
42. Speroff L, Mishell DR:Kunjungan nifas: saatnya perubahan untuk
memulai kontrasepsi secara optimal.Kontrasepsi2008,78:90-98.
43. Piejko E:Kunjungan pascapersalinan. Kenapa harus menunggu 6 minggu?Dokter Fam
Aust 2006,35(9):674–678.
44. Gunn J:Pemeriksaan enam minggu pascakelahiran. Haruskah kita melupakannya?Dokter Fam
Aust1998,27(5):399–403.
45. Martínez García L, Arévalo-Rodríguez I, Solà I, Haynes RB, Vandvik PO, Alonso-
Coello P, Memperbarui Pedoman Kelompok Kerja:Strategi untuk memantau
dan memperbarui pedoman praktik klinis: tinjauan sistematis.Menerapkan
Sains2012,7:109.
46. Matthys J, De Meyere M, van Driel ML, De Sutter A:Perbedaan antara
pedoman faringitis internasional: bukan hanya akademis.Ann Fam Med
2007,5:436–443.
47. Bennett WL, Odelola OA, Wilson LM, Bolen S, Selvaraj S, Robinson KA, Bass EB,
Puhan MA:Evaluasi rekomendasi pedoman pada obat oral untuk Tipe 2
Diabetes Mellitus. Sebuah tinjauan sistematis.Ann Intern Med2012,156(1
(bagian 1)):27–37.
48. Tong A, Chapman JR, Wong G, de Bruijn J, Craig JC:Skrining dan tindak
lanjut dari donor ginjal hidup: tinjauan sistematis pedoman praktik
klinis.Transplantasi2011,92(9):962–972.
49. Harrison MB, Légaré F, Graham ID, Fervers B:Menyesuaikan pedoman praktik klinis
dengan konteks lokal dan menilai hambatan penggunaannya.Can Med Assoc J
2009,182(2):e78–e84.
50. Fervers B, Burgers JS, Haugh M, Latreille J, Mlika-Cabanne N, Paquet L, Coulombe
M, Poirier M, Burnand B:Adaptasi pedoman klinis: tinjauan literatur dan proposisi untuk
kerangka kerja dan prosedur.Perawatan Kesehatan Berkualitas Int J2006, 18(3):167–176.
doi:10.1186/1471-2393-14-51
Kutip artikel ini sebagai:Harandkk.:Pedoman klinis untuk wanita postpartum
dan bayi dalam perawatan primer-tinjauan sistematis.BMC Kehamilan dan
Melahirkan201414:51.
Kirimkan naskah Anda berikutnya ke BioMed Central dan
manfaatkan sepenuhnya:
• Pengajuan online yang nyaman
• Tinjauan sejawat yang menyeluruh
• Tidak ada batasan ruang atau biaya figur warna
• Publikasi langsung tentang penerimaan
• Penyertaan di PubMed, CAS, Scopus, dan Google Cendekia
• Penelitian yang tersedia secara bebas untuk didistribusikan kembali
Kirimkan naskah Anda di
www.biomedcentral.com/submit