PENGALI TEGANGAN
Percobaan 05
Oleh Kelompok 6:
1. Setya Arief Pambudi ( LT 2D/ 21 )
2. Suci Indah Asmarani ( LT2D/22)
3. Syahadah Rizka Anefi ( LT2D/ 23)
4. Vania Desy R (LT2D/24)
1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian pengali tegangan
2. Merangkai rangkaian pengali tegangan
3. Dapat menentukan tegangan lutut
2. Teori dasar
Pengali tegangan ( voltage multiplier ) adalah dua atau lebih penyearah yang
menghasilkan tegangan DC sama dengan perkalian dari tegangan puncak masukan ( 2 Vm, 3
Vm dan seterusnya . Dengan dua rangkaian penyearah puncak akan menghasilkan tegangan 2
kali Vm masukan.
Pada saat setengah gelombang negatif, D1 akan dibias maju , sedangkan D2 dibias
mundur, hal ini mengakibatkan kapasitor C1 akan terisi sampai tegangan puncak. Pada
setengah gelombang positif , D1 akan dibias mundur dan D2 akan dibias maju. Karena
sumber tegangan dengan kapasitor C1 terhubung seri, maka C2 akan terisi sampai 2 Vm.
Untuk siklus berikutnya , D2 dan C2 akan mempertahankan muatannya, terutama dengan
pemasangan RL yang besar karena akan mempunyai konstata waktu yang besar. Agar
diperoleh pengali tegangan yang dapat menghasilkan tegangan sebesar 3 Vm , 4 Vm dan
seterusnya dapat dipergunakan rangkaian penyearah puncak yang dihubung secara bergantian
sepert pada gambar 5.2.
Gambar . 5.2 Pelipat Kali tegangan
Dua penyearah puncak pertama berlaku sebagai pengganda tegangan, pada saat D1 dan
D2 konduksi ( puncak siklus negatif berikutnya ) C3 akan mengisi sampai dengan 2 Vm,
sehingga kalau diukur pada terminal C1 dan C2 akan menghasilkan tegangan sebesar 3 Vm.
Selanjutnya jika diambil dari penjumlahan C2 dan C4 akan menghasilkan tegangan sebesar 4
Vm. Teoritis dapat disusun rangkaian penyearah puncak hingga n buah, segingga dapat
menghasilkan n Vm, tetapi dengan rqangkaian yang banyak akan mengakibatkan pengaturan
tegangan yang buruk, juga perlu dipertimbangkan tegangan jatuh pada masing – masing
dioda.
Kabel Jumper
4. Diagram Rangkaian
5. Langkah Kerja
Rangkaian 5.3
Menurut oscilloskop:
Volt/div = 5
Jumlah kotak = 1,7
Vmax = 5 x 1,7 = 8,5 volt
3. Ukurlah tegangan AC ( riak ) pada tegangan keluaran, V riak : 0,2 volt Vp-P
4. Ukur tegangan DC pada masing – masing kapasitor , VC1 : 7,75 V, VC2 : 15,3
Volt.
5. Ukurlah Tegangan DC pada Beban , VRL : 15 Volt.
( volt/div = 5 , jumlah kotak=3 )
6. Buatlah rankaian seperti pada gambar 5.4. dengan C1 = C2 = C3 = C4 = 47
μF/50V
Menurut oscilloskop:
Volt/div = 5
Jumlah kotak = 1,8
Vmax = 5 x 1,8 = 9 V
Pengali 2 = titik B - D
Pengali 3 = titik A - E
Pengali 4 = titik B - F
7. Analisis Data
a. Dapat diketahui dari percobaan, secara teoritis nilai tegangan output n
Vn tidak sesuai dengan hasil percobaan, karena adanya tegangan jatuh
pada diode
b. Keluaran pada beban RL merupakan tegangan DC setengah gelombang
8. Kesimpulan
Pelipat tegangan gelombang penuh pada prinsipnya sama dengan
pelipat tegangan setengah gelombang, yaitu melipat-gandakan suatu
tegangan input pada outputnya.
Kapasitor sebagai penyimpan muatan tegangan berpotensial terhadap
pengaruh output tegangan semakin tinggi nilai kapasitor, semakin
tegangan output tinggi dengan hasil ripple rapat. (sinyal keluaran pada
oskiloskop yang rapat)
Rangkaian pengali tegangan menggunakan kombinasi komponen
kapasitor dan dioda
Besarnya kelipatan tegangan keluaran sama dengan jumlah dioda dan
kapasitor yang terpasang
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai
penyimpan muatan listrik, selain itu kapasitor juga dapat digunakan
sebagai penyaring frekuensi.
Jumlah dioda dan kapasitor merupakan jumlah pengalian tegangan atau
dapat dirumuskan tegangan hasil perkalian = Vm x N dimana N
merupakan banyaknya dioda dan kapasitor.