Anda di halaman 1dari 17

M8

 Karakteristik Tradisi Retorika


 Retorika Aristoteles
 Argumentasi
 Politik dan pendidikan adalah area dimana orang menghabiskan banyak
waktu mereka untuk berbicara kepada orang lain.
 Ada beberapa alasan mengapa mempelajari public speaking menjadi
sangat penting, pertama kompetensi dalam komunikasi lisan-dalam
berbicara dan mendengar-merupakan prasyarat bagi kesuksesan
akademik, personal, dan profesional seorang mahasiswa dalam hidupnya.
 William Coplin menuliskan bahwa keahlian komunikasi sangat penting
dalam mendapatkan dan mempertahankan pekerjaan.
 Retorika muncul ketika seorang retor melihat atau menciptakan situasi urgensi
dan memberikan diskursus yang dirancang untuk menarik perhatian audiens.
 Retorika didefiniskan sebagai “The Art of Constructing Arguments and
Speechmaking” (seni membangun argumentasi dan seni berbicara).
Hal penting dalam tradisi retorika adalah :
1. Penciptaan (invention)
2. Penyusunan (arrangement)
3. Gaya (style)
4. Penyampaian (delivery)
5. Ingatan (memory)

Sebelum berbicara (rhetor) harus menemukan ide atau gagasan, bagaimana


mengorganisasikan gagasan, bagaimana membingkai gagasan ke dalam
Bahasa, menyampaikan gagasan dan akhirnya bagaimana ide tadi dapat
diingat oleh orang yang mendengarkan.
Penciptaan (Invention)
Pengertian penciptaan meluas dan mengacu pada konseptualisasi, yaitu proses
pemberian makna terhadap data melalui interpretasi. Dinterpretasikan sehingga
dapat menceritakan sesuatu.
Pemberian makna melalui penggalian dan penemuan ide/gagasan serta penelitian
khalayak guna mengetahui metode persuasi apa yang akan digunakan
Penyusunan (Arrangement)
Penyusunan terjadi ketika kita tidak sekedar menemukan apa yang ada tetapi
menciptakan melalui kategori interpretasi yang kita gunakan. Penyusunan
mengacu pada pengorganisasian ide atau gagasan menjadi pesan.
Style atau gaya
Mengacu pada pemililihan kata-kata atau
Bahasa yang tepat.
Gaya adalah segala hal yang terkait dengan
bagaimana cara menyampaikan atau
presentasi symbol, mulai dari pemilihan system
symbol hingga makna yang kita berikan
terhadap symbol, termasuk prilaku simbolik
mulai dari kata dan tindakan, pakaian yang
dikenakan, hingga accessories yang dipakai.
Memory atau Ingatan
Ingatan mengacu pada sumber
ingatan budaya yang lebih luas
termasuk juga proses persepsi yang
mempengaruhi bagaimana kita
memperoleh dan mengolah informasi,
dan selanjutnya menyampaikan ke
audience.
 Aristoteles biasanya dikenal sebagai orang yang
memberikan penjelasan mengenai dinamika
public speaking.
 Retorika terdiri atas tiga buku.
1. Fokus pada pembicara,
2. Fokus pada khalayak,
3. Fokus isi dari pidato itu sendiri.
1. Pembicara yang efektif harus
mempertimbangkan khalayak
mereka
 Komunikasi merupakan proses
tansaksional. Para pembicara tidak
boleh menyusun atau menyampaikan
pidato mereka tanpa
mempertimbangkan khalayak
mereka.
 Para pembicara harus, dalam hal ini,
berpusat pada khalayak. Mereka
harus memikirkan khalayak sebagai
kelompok besar orang yang homogen.
2. Pembicara yang efektif menggunakan
beberapa bukti dalam presentasi mereka.

 Berkaitan dengan apa yang


dilakukan pembicara dalam
persiapan pidato mereka dan
dalam pembuatan pidato tersebut.
 Bukti-bukti yang dimaksud oleh
Aristoteles ini merujuk pada cara-
cara persuasi, dan bagi Aristoteles,
terhadap tiga bukti : ethos, pathos,
dan logos.
 Merujuk pada karakter, intelegensi, dan niat baik yang dipersepsikan
dari seorang pembicara ketika hal-hal ini ditunjukkan melalui
pidatonya.
 Eugene Ryan menyatakan bahwa ethos merupakan istilah yang luas
yang merujuk pada pengaruh timbal balik yang dimiliki oleh
pembicara dan pendengar terhadap satu sama lain.
Misal : Para pendukung caleg (konstituen) memberikan perhatian kepada
calegnya, dengan selalu mendukung pernyataannya.
 Bukti yang kedua adalah logos, logos adalah bukti-bukti yang
digunakan oleh pembicara - argumen mereka, rasionalisasi, dan
wacana. Bagi Aristoteles logos mencakup penggunaan beberapa
praktik termasuk menggunakan klaim logis dan bahasa yang jelas.
Misal : Para caleg menggunakan data yang
mereka dapatkan untuk meyakinkan
konstituennya...perbaikan jalan, gizi
buruk, perbaikan fasilitas dll.
 Sedangkan pathos berkaitan dengan emosi yang
dimunculkan dari para pendengar. Aristoteles
berargumen bahwa para pendengar menjadi alat
pembuktian ketika emosi mereka digugah, para
pendengar menilai dengan cara berbeda ketika
mereka dipengaruhi oleh rasa bahagia, sakit, benci,
atau takut.
Misal : yang hadir sebagai konstituen caleg A, merupakan
pendukungnya, sehingga para konstituen akan secara emosional
mendukung si caleg.
 Aristoteles yakin bahwa, agar suatu pidato pesuasif dapat
menjadi efektif, para pembicara harus mengikuti tuntunan
tertentu atau prinsip-prinsip, yang ia sebut kanon. Ini
merupakan rekomendasi untuk membuat suatu pidato lebih
menggugah.

 Para ahli retoris klasik telah mempertahankan pengamatan


Aristoteles ini, dan hingga hari ini, kebanyakan penulis mengenai
teks public speaking dalam komunikasi mengikuti kanon-kanon
Aristoteles untuk menghasilkan pidato yang efektif. Walaupun
tulisannya dalam retorika berfokus pada persuasi, kanon-kanon
itu telah diterapkan dalam beberapa situasi berbicara.
 Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam
ilmu pengetahuan.
 Dalam dunia ilmu pengetahuan, argumentasi itu tidak lain
sebuah usaha untuk mengajukan bukti-bukti atau menentukan
kemungkinankemungkinan untuk menyatakan sikap atau
pendapat mengenai suatu hal (Keraf, 1994: 3).
 Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka
percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara.
 Mengenai etika dan moral ini Quitilian (dalam Syafi’ie, 1988: 5), dapat
diketahui bahwa etika dan moral adalah unsur yang penting dalam
sebuah retorika.
 Dengan adanya etika dan moral ini menjadikan retorika sebagai
aktivitas komunikasi yang bertanggung jawab.
 Unsur etika dan moral inilah yang menjadi tumpuan bahwa orang
menguasai retorika diharapkan menjadi orang yang baik.
 Etika merupakan bagian dan pengertian dari ethos, usaha untuk
mengerti tata aturan sosial yang menentukan dan membatasi tingkah
laku manusia, sehingga menjadi aturan untuk mengatur kehidupan
manusia secara umum.

Anda mungkin juga menyukai