Anda di halaman 1dari 50

1 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA

Modul ajar

DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA

MEMAHAMI BERBAGAI JENIS TENAGA


PENDORONG YANG DIGUNAKAN PESAWAT
TERBANG

Jumlah peserta didik :


30 siswa

Alokasi waktu :
24 JP (24 x @45 menit)

Peruntukan Modul:
Kelas 10 Program Keahlian Teknik Pesawat Udara
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sederajat

Penulis :
I Putu Udawan Pertama, S.T.

2 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


ELEMEN 12 PERTEMUAN 1-3
Tenaga pendorong

KOMPETENSI AWAL
Peserta didik sudah memahami jenis jenis mesin pesawat
terbang.

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Dimensi 1. Beriman, bertakwa kepada


tuhan yang maha esa, dan
berakhlak mulia.
Dimensi 2. Berkebinekaan Global
Dimensi 3. Mandiri
Dimensi 4. Bergotong Royong
Dimensi 5. Bernalar Kritis
Dimensi 6. Kreatif
Dimensi 7. Teliti
Dimensi 8. Jujur

3 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


SARANA DAN PRASARANA
Sarana Pembelajaran:
1. Pesawat model, sebagai penunjang pembelajaran
2. Digital, berupa video pembelajaran dari internet,
buku digital (e-book), PDF dan lainnya.
3. Non Digital, berupa buku ajar dasar Teknik pesawat
udara, buku ajar yang relevan, penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, dan lainnya.

Prasarana Pembelajaran:
1. Perangkat keras, alat praktek, baju praktek, yang
berhubungan dengan K3.
2. Perangkat lunak, berupa aplikasi tatap muka daring
misalnnya Zoom, Google Meet, Webex dan lainnya.

TARGET PESERTA DIDIK


Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat dengan program
keahlian Teknik Pesawat Udara

MODEL PEMBELAJARAN

- Menjelaskan berdasarkan teori teori yang relevan


- Melakuakan projek-projek yang berkesinambungan

KOLABORASI
Apabila guru dan peserta didik mempunyai keterbatasan untuk
memperoleh konten belajar atau sumber belajar, maka guru bisa
mempraktekkan langsunng perawatan dan pengenalan di
lapangan.

4 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
NO Profil Tujuan Materi Strategi Jumlah
Elemen Capaian pelajar Pembelajaran JP
pancasila
1. Tenaga • Bernalar • Memahami • Sejarah mesin • Diskusi
24
pendorong/ kritis berbagai jenis jet propulsi
power • Bergotong tenaga • Observasi
• Jenis jenis
plant royong pendorong tenaga • Penugasa
• Kreatif pada pesawat pendorong pada n
• Jujur terbang pesawat terbang
• teliti
• Perbedaan turbo
prop, turbo jet,
turbo fan, turbo
shaft, Ram jet,
dan piston
engine.
• Jenis jenis mesin
turbine
• Jenis jenis mesin
piston
• Cara kerja dasar
mesin turbine
• Cara kerja dasar
mesin piston

5 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 (@ 8 JP)

Materi pembelajaran:

1. Memahami sejarah Gas turbine engine.

2. Memahami cara kerja pada Gas turbine engine

3. Memahami komponen – komponen pada gas turbine engine

4. Memahami siklus yang terjadi pada Gas Turbine Engine

Pernyataan Pemantik:
1. Peserta didik diharapkan aktif mencari sumber sumber dari
luar yang relevan.

2. Memahami dasar proses cara kerja gas turbine engine dan


piston engine

6 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


IDENTITAS MODUL

• Institusi : Pendidikan Vokasi Kemendikbud


• Tahun : 2021
• Jenjang Sekolah : SMK Sederajat
• Kelas : X
• Alokasi Waktu : 2 4 JP (24 X @45 Menit)
• Jumlah Pertemuan : 3 Kali Pertemuan @8 JP
• Kata Kunci : Gas Turbine Engine, Piston
Engine, Power plant
• Kode Perangkat :
• Jumlah Peserta Didik : 30 Siswa
• Metode Pembelajaran : Blended

7 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


TARGET PESERTA DIDIK
Target perangkat ajar ini dapat digunakan huru untuk mengajar:
• Peserta didik reguler/tipikal
• Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

KETERSEDIAAN
MODEL PEMBELAJARAN
MATERI
Pengayaan untuk peserta Kooperatif tipe Make a Match :
didik CIBI atau yang - tatap muka
berpencapaian tinggi - PJJ
Ya/ Tidak
Alternatif penjelasan, metode
atau aktivitas untuk peserta
didik yang sulit memahami
konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Perfoma dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA


Pengaturan Peserta didik
Berkelompok (5-6 orang)
Metode
Diskusi
Presentasi

8 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


SKENARIO PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1
Pelaksanaan Pendahuluan : 35 menit
Pembelajaran • Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)
• Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)
• Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)
• Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit)
Kegiatan Inti : 200 menit
• Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepada
peserta didik (20 menit)
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan
diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (10
menit)
• Guru meminta peserta didik menyampaikan hal apa saja yang
diamati dari lingkungan masing-masing tentang alat yang termasuk
alat mekanik dan mesin yang digunakan di rumahnya secara
bergantian, peserta didik yang lain merespon, guru membagi
peserta didik ke dalam 5 kelompok (30 menit)
• Guru meminta semua peserta didik untuk menyaksikan video yang
diputar secara seksama (20 menit)
• Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok
berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada lembar pengamatan
(tabel 1.2), tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang
telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi.
(120 menit)
Penutup : 35 menit
• Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)
• Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahaman
peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)
• Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi
pada tabel 1.1 (10 menit)
• Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada
peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,
diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit)

Asesmen Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner.


Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan
awal
Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan
akhir
Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong

9 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


1. Sejarah Turbin Gas

Tidak seorangpun mengetahui dengan jelas tentang siapa sebenarnnya yang


pertama kali meneukan prinsip turbin gas tersebut, tetapi kadangt-kadang penghormatan
telah diberikan kepada seseorang yang bernama Hero dari dari mesir kira-kira 150 tahun
sebelum masehi. Dia menemukan mainan yang berputar akibat prinsip reaksi dari aliran
uap yang diperolah dari pemanasan air didalam ketel

Gambar 1 Hero aeolipile

Sejarah propulsi jet mekanis dimulai pada 1900, ketika Dr. Sanford Moss
mengajukan tesis tentang turbin gas. Kemudian, Dr. Moss menjadi insinyur di perusaan
General Electric Company di Inggris. Ketika di sana, ia menerapkan beberapa
konsepnya dalam pengembangan dari turbo-supercharger. Desainnya menggunakan
roda turbin kecil, digerakkan oleh gas buang, untuk mengubah supercharger. Penelitian
Dr. Moss mempengaruhi perkembangan apa yang menjadi mesin turbojet pertama yang
berhasil. Dr Frank Whittle dari Inggris diberikan paten pertamanya untuk mesin jet pada
tahun 1930. Sebelas tahun kemudian, mesin jet pertama kali digunakan pada pesawat
model Gloster E28/39.

10 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Sementara Whittle mengembangkan mesin turbin gas di Inggris, Hans Von
Ohain, seorang insinyur Jerman, merancang dan membangun mesin jet yang
menghasilkan 1.100 pon daya dorong. Mesin ini dipasang di sebuah pesawat Heinkel
He-178 dan berhasil penerbangan pada 27 Agustus 1939. Akibatnya, diakui sebagai
penerbangan praktis pertama dari jet-propelled pesawat terbang. Di Amerika Serikat,
penelitian di bidang jet propulsi tertinggal. Karena pengalamannya yang luas dalam
membangun turbin pembangkit listrik dan turbo-supercharger General Electric
Company menerima kontrak untuk meneliti dan mengembangkan gas mesin turbin pada
tahun 1941. Hasilnya adalah GE-lAmesin, mesin tipe sentrifugal-kompresor yang

menghasilkan sekitar 1.650 pon daya dorong. Dua dari mesin ini digunakan
untuk menyalakan Bell XP- 59 "Aircomet." Airacomet terbang untuk yang pertama
waktu pada bulan Oktober 1942 dan membuktikan konsep jetpowered penerbangan.
Namun, itu tidak pernah digunakan dalam pertempurankarena waktu penerbangan
terbatas 30 menit

2. Pengertian Mesin Turbin Gas (Gas Turbine Engine)

Gas turbine engine adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai fluida untuk
memutar turbin dengan pembakaran internal. Didalam turbin gas energi kinetik
dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar roda turbin
sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga
komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

3. Prinsip Kerja Gas Turbine Engine


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur
udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di
dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara
bertekanan dan bahan bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan
tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.

11 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi
untuk mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin
gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya
seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar
melalui saluran buang (exhaust).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar dengan
udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar melalui
nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangann yang ada.

4. Komponen Gas Turbine Engine


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section,
compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust section. Sedangkan
komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment, lube-oil system, cooling
system, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang
komponen utama turbin gas:

12 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


4.1 Air Inlet Section.

Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum
masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:

A. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya terdapat
peralatan pembersih udara.
B. Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel yang
terbawa bersama udara masuk.
C. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
D. Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet
house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
E. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki
ruang kompresor.
F. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara
yang masuk agar sesuai dengan yang diperlukan.

4.2 Kompresor
Setiap turbin gas memiliki memiliki kompresor dan turbin. Komponen
tersebut di rancang untuk mesin yang bekerja secara berkelanjutan. Jenis
kompresor pada turbin gas biasanya mempengaruhi bentuk dari turbin gas
tersebut. Terdapat tiga tipe kompresor, yang dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2. 2. Macam-macam turbin gas kompresor a) Kompresor axial, b)


Kompresor radial, c) Kompresor diagonal

Pada kasus kompresor axial arah aliran sejajar dengan poros, sedangkan pada
kompresor radial arah aliran udara akan dialirkan tegak lurus terhadap
13 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
poros. Pada kompresor axial terdiri dari beberapa tingkatan, tiap tingkatan
terdiri dari rotor dan stator. Rotor dan stator terpasang secara teliti dan cocok
satu sama lain jumlah bilah-bilahnya. Awalnya udara akan berakselerasi pada
saat mengalir melewati setiap tingkatan. Hasilnya pada proses ini energi
kinetik dirubah menjadi tekanan pada setiap tingkatan.

Kompresor radial memiliki kontruksi yang lebih kompak dan juga


lebih cocok dalam pembuatan model jet engine. Udara akan masuk kedalam
kompresor dengan arah axial kemudian akan dialirkan sesuai bentuk
kompresor tegak lurus terhadap poros oleh gaya sentifugal. Terkadang
kompresor ini disebut juga sentrifugal kompresor. Pada kompresor jenis ini
pun sama terdapat rotor dan stator kenaikan tekanan pada tiap tingkatan lebih
besar dibanding kompresor axial. Sehingga biasanya kompresor radial hanya
memiliki satu tingkatan. Kelebihan lainnya dari tipe kompresor adalah lebih
kokoh dan lebih awet, kekurangannya adalah membutuhkan area yang besar
pada mesin sehingga ukuran mesin akan lebih besar.

4.3 Ruang Bakar

Fungsi dari ruang bakar/combustion chamber(C/C) adalah untuk


membakar campuran bahan bakar dan udara, dan mengalirkan hasil
pembakaran tersebut ke turbin (tranformasi energi potensial yang dimiliki
bahan bakar ke energi kalor).

Secara teori rasio perbandingan bahan bakar/udara untuk


memperoleh hasil pembakaran yang sempurna adalah sekitar 1/15. Namun
demikian rasio ideal ini tidak dapat diaplikasikan karena akan menghasilkan
temperatur yang terlalu tinggi pada baling-baling turbin (turbin blades).
Untuk menurunkan temperatur gas hasil pembakaran maka nilai rasio bahan
bakar/udara yang lebih tinggi yaitu sekitar 1/50 yang diaplikasikan. Maka
dengan kondisi ini temperatur yang sesuai di inlet turbin akan didapatkan.
Proses pembakaran ini berlangsung di casing yang tertututup (combustion
chamber) yang dirancang sedemekian rupa untuk memastikan terjadinya
aliran pembakaran yang optimal. Terdapat tiga tipe ruang bakar, yaitu can
type, annular type, dan can-annular type seperti dapat dilihat pada
14 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
Gambar 2. 3. Macam-macam ruang bakar/combustion chamber

4.4 Turbine
Komponen kedua yang dirancang untuk mesin yang bekerja
berkelanjutan adalah turbin. Terdapat dua tipe turbin yaitu turbin axial
dan turbin radial, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Gambar

Gambar 2. 4. Turbin axial

Turbin dapat digambarkan seperti kompresor tetapi bekerja secara


terbalik. Turbin merubah tekanan menjadi daya pada poros yang digunakan
untuk memutar kompresor. Karena udara panas yang digunakan turbin lebih
banyak mengandung energi dibanding yang diambil kompresor, maka sistem
tersebut akan berjalan secara sendirinya.

Seperti kompresor, turbin pun memiliki tingkatan-tingkatan. Saat


udara mencapai turbin terlebih dahulu udara akan melewati stator yang mana
merubah tekanan menjadi energi kinetik. Saat udara melewati stator, udara
berakselerasi kearah putaran dari rotor. Hasilnya akan mengakibatkan gaya
yang kuat untuk memutar bilah rotor, dan mengakibatkan dorongan torsi.

15 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Gaya yang memutar bilah rotor tersebut bangkit karena loncatan yang dialami
bilah rotor.

Gambar 2. 5. Turbin radial

Pada saat aliran massa udara berada pada kecepatan tinggi udara
tersebut berakselerasi berlawanan dengan arah putaran. Aliran udara
sebaliknya tersebut disebabkan oleh sistem nozzle guide vanes yang
mengakibatkan gaya impulse pada bilah rotor yang bervariasi sesuai
rancangan dari tingkat turbin.
4.5 Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari
beberapa bagian yaitu : (1) Exhaust Frame Assembly, dan (2)Exhaust gas keluar dari
turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke
exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust
stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust
thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan
temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel
yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.

16 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


5. Siklus Turbin Gas
Secara teoritis pada siklus turbin gas, proses pembakaran yang terjadi
diruang bakar (combustion chamber) berlangsung dengan proses tekanan
konstan (isobar) dan kompresi di kompresor serta ekspansi di turbin
belangsung dengan proses adibatis-reversibel (isentropis). Pada keadaan riil
udara adalah bukan gas sempurna dan proses kompresi dan ekspansi
berlangsung dengan proses politropis, karena γ bervariasi. Disamping itu
proses pembakaran tidak mungkin dapat berlangsung pada 100% proses
tekanan konstan (isobar) karena adanya tekanan yang hilang selama proses
berlangsung serta bentuk geometri ruang bakar dan proses pembakaran itu
sendiri. Sehingga diagram (tekanan-volume dan tekanan-temperatur) teoritis
sedikit berbeda dengan diagram riil
Siklus pada turbin gas pun biasanya diperlihatkan dengan siklus
Brayton. Siklus ini merupakan siklus daya termodinamika ideal untuk turbin
gas, sehingga saat ini siklus ini yang sangat populer digunakan oleh pembuat
mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up- grading
performance. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan.

Gambar 3.1 Siklus Brayton

17 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Soal Essay
1. Jelaskan sejarah turbine gas !
2.Jelaskan cara kerja gas turbin engine !
3. jelaskan fungsi dari masing-masing komponen gas turbin engine !
4. jelaskan proses dari bryton cycle !

REMIDIAL DAN PENGAYAAN

A. Remedial
Remedial dilakukan apanila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya
tujuan pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrument
penilaian/assesmen masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

B. Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik

Refleksi Peserta Didik


Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan
memberi tanda check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai
dengan kondisi kalian masing-masing.
Tabel 1.1 Refleksi Peserta Didik
Hasil Refleksi
No Uraian
ya tidak
1. Apakah dalam belajar bab ini ada kendala?
2. Apakah kalian sudah memahami cara kerja dari
Gas Turbine Engine?
3. Apakah kalian sudah faham mengenai komponen
– komponen dari Gas Turbine Engine?
4. Apakah kalian sudah memahami psoses dari
bryton Cycle?

18 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


LEMBAR KERJA SISWA

• Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang.


• Carilah informasi dari berbagai sumber belajar mulai dari internet, buku,
mengenai Gas Turbine Engine pada pesawat terbang dan teknologi terbaru
pada Power plant yang dapat dijadikan sebagai penunjang pengamatan
kalian.
• Kolaborasikan pencarian informasi ini bersama kelompok kalian
• Diskusikan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengenai cara kerja dan
teknologi terbaru pada gas turbine engine.
• Presentasikan hasil pengamatan kalian dalam bentuk tabel berikut ini atau
dalam bentuk presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.
• Mintalah bantuan guru kalian jika terjadi kesulitan.

Identifikasi teknologi terbaru pada mesin pesawat terbang khisusnya jenis mesin
turbin!

Tabel 1.2 Lembar pengamatan

Teknologi
No. Nama pesawat Merk mesin Jenis Mesin
Terbaru

19 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


20 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2 (@ 8 JP)

Materi pembelajaran:

1. Memahami jenis-jenis reciprotating engine.


2. Memahami cara kerja reciprotating engine.
3. Memahami mesin pioston 2 tak dan mesin piston 4 tak.
4. Memahami perdedaan mesin bensin dan mesin diesel .
5. Memahami siklus oto.

Pernyataan Pemantik:
1. Peserta didik diharapkan aktif mencari sumber sumber
dari luar yang relevan.
2. Jenis mesin apa saja yang masih digunakan dan teknologi
terbaru apa yang ada di powerplant.

21 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


TARGET PESERTA DIDIK
Target perangkat ajar ini dapat digunakan huru untuk mengajar:
• Peserta didik reguler/tipikal
• Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

KETERSEDIAAN
MODEL PEMBELAJARAN
MATERI
Pengayaan untuk peserta Kooperatif tipe Make a Match :
didik CIBI atau yang - tatap muka
berpencapaian tinggi - PJJ
Ya/ Tidak
Alternatif penjelasan, metode
atau aktivitas untuk peserta
didik yang sulit memahami
konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Perfoma dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA


Pengaturan Peserta didik
Berkelompok (5-6 orang)
Metode
Diskusi
Presentasi

22 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


SKENARIO PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 2
Pelaksanaan Pendahuluan : 35 menit
Pembelajaran • Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)
• Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)
• Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)
• Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit)
Kegiatan Inti : 200 menit
• Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepada
peserta didik (20 menit)
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan
diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (10
menit)
• Guru meminta peserta didik menyampaikan hal apa saja yang
diamati dari lingkungan masing-masing tentang alat apa saja yang
termasuk proses produksi dan mesin apa saja yang digunakan
untuk sebuah proses produksi secara bergantian, peserta didik
yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 5
kelompok (30 menit)
• Guru meminta semua peserta didik untuk menyaksikan video yang
diputar secara seksama (20 menit)
• Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok
berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada lembar pengamatan
(tabel 2.2), tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang
telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi.
(120 menit)
Penutup : 35 menit
• Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)
• Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahaman
peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)
• Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi
pada tabel 2.1 (10 menit)
• Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada
peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,
diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit)

Asesmen Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner.


Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan
awal
Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan
akhir
Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong

23 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


1. Mesin piston (Reciproteting Engine)

Banyak jenis mesin reciprocating telah dirancang untuk pesawat sejak Wright brother
dibuat sejarah penerbangan menggunakan in-line engine 4 cylinder. Mesin reciprocating umumnya
diklasifikasikan berdasarkan: susunan silinder (radial, in-line, tipe-V, atau opposed) dan
berdasarkan jenis bahan bakar (bensin atau solar).

1.1 Radial Engine


Mesin radial adalah konfigurasi mesin pembakaran dalam, di mana silinder diatur
mengelilingi arah sebuah pusat poros engkol seperti jeruji pada roda. Pembakaran ini secara umum
digunakan mesin pesawat sebelum digantikan dengan mesin poros turbo dan turbojet. Silindernya
disambungkan ke kruk as dengan susunan poros induk dan sambungan. Sebuah silinder memiliki
sebuah batang utama dengan sambungan langsung ke poros mesin. Piston yang tersisa menjepit alat
pelengkap batang sambungan ke lingkaran sekitar sisi poros induk (lihat animasi). Jeruji empat
tak hampir selalu berjumlah ganjil pada silinder, supaya setiap aturan tetap pembakaran piston lain
dapat dipelihara, memberikan pergerakan yang lancar.
Untuk pesawat, jari-jari tersebut mempunyai banyak kelebihan dibandingkan
bentuk segaris. Dengan semua silinder di hadapan mesin (sebenarnya), jari-jari tersebut mudah
didinginkan dengan arus udara. Mesin inline memerlukan cairan dingin untuk mengalihkan
pemanasan atau penghalang untuk mengarahkan udara dingin, karena silinder adalah yang terakhir
menerima sedikit aliran udara. Angin dingin menghemat kerugian tertentu, dan juga mengurangi
berat ke tahap tertentu.
Di samping itu, mesin radial tidak mudah rusak; bila blok mesin retak pada sebuah mesin
segaris menyebabkan keseluruhan tepi silinder akan kehilangan tenaga, tetapi situasi yang sama
pada mesin radial sering kali hanya menjadikan silinder individual berhenti berjalan. Kelebihan
seperti ini – ringat dan tahan uji – menunjukkan bahwa susunan jari-jari sesuai untuk kegunaan
pesawat. Meskipun demikian, arsitektur jari-jari juga memiliki dua kelemahan utama. Salah satunya
adalah apabila cadangan angin kempis (dari sebuah turbocharger atau supercharger) maka harus
dipasang pipa sekeliling mesin, di mana pada mesin segaris hanya satu atau dua pipa yang
diperlukan, setiap memberi makan keseluruhan tepi silinder. Satu kerugian lagi adalah bagian depan
jari-jari senantiasa lebih besar daripada berat inline yang sama, artinya jari-jari akan sering
mengalami tarikan besar. Untuk pesawat berkecepatan rendah ini tidak penting, tetapi
24 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
untuk pesawat tempur dan keperluan kelajuan tinggi, ini menjadi masalah yang mengancam, tetapi
telah dimitigasikan secara signifikan dengan pengenalan pelindung NACA lewat tahun 1920-an.
Bagian depan yang lebih besar meyampurkan dengan daya tahan mesin radial membuktikan
kelebihan pada pesawat tempur pada waktu tertentu, terutama untuk yang dalam peranan serangan
di mana mesin akan bertindak sebagai lapis tambahan pada lapis baja untuk pilot.
Pembahasan kemampuan jari-jari lawan inline bersambungan pada tahun 1930-an, dengan
kedua jenisnya dapat dilihat pada sekurang-kurangnya separuh kegunaan. Jejarinya cenderung lebih
terkenal karena kemudahannya, dan banyak angkatan laut telah mendedikasikan diri mereka pada
jari-jari karena ketahanannya (sangat penting apabila terbang di atas air) dan bobot yang ringan
(untuk penerbangan pengangkut). Pada pertengahan tahun 1930-an, sebuah generasi baru pesawat
kecepatan tinggi yang lancar hadir, bersama dengan mesin V yang lebih kuat seperti Rolls-Royce
Merlin dan Daimler-Benz DB 601. Ini membuka balik debat baru, dengan keperluan pelurusan
sering menang. Meski demikian, Focke-Wulf Fw 190 dan Lavochkin La-5 menunjukkan bahwa
mesin radial pesawat tempur dapat menawan dengan inline yang terbaik, diberikan kemasukan yang
benar. Dari poin itu banyak bentuk baru yang menggunakan jari-jari, dan setelah perang inline cepat
hilang dari pasaran.
Pada awalnya, mesin radial memiliki sederet silinder, tetapi ketika ukuran mesin
membesar, makin terasa perlunya menambah jajaran ekstra. Kebanyakan tidak melewati dua baris,
tetapi mesin radial terbesar, Pratt & Whitney Wasp Major, adalah mesin radial 28 silinder 4 baris
yang digunakan dalam sejumlah arsitektur pesawat besar pada setelah Perang Dunia II. Uni
Soviet juga membuat mesin Zvezda dalam jumlah terbatas sebesar 42 silinder, yang bercirikan 16
baris dengan 7 tepi silinder, berkaliber 160 mm (6,3 in), memiliki 170 mm (6,7 in) tak, dan jumlah
berat 143,5 liter (8.756 in³). Mesinnya menghasilkan 4.500 kW (6.030 hp) pada 2.500 rpm.
Sekarang, setidaknya tiga perusahaan membuat jari-jari modern. Vedeneyev menghasilkan model
M-14P, jari-jari 360 HP digunakan pada Yakovlev, dan pesawat aerobatik Sukhoi Su-26 dan Su-29.
M-14P juga digemari di antara pembuat pesawat kategori eksperimental, seperti Pitts S12 "Monster"
dan Murphy "Moose". Mesin 7 silinder berkekuatan 110 daya kuda dan 9 silinder berkekuatan 150
daya kuda diperoleh dari Rotec Engineering Australia. Mesin radial kecil untuk kegunaan pesawat
terbang model juga dapat diperoleh dari OS Jepang dan Technopower.
Ketika kebanyakan mesin telah dihasilkan untuk minyak gas, Nordberg Manufacturing
Company dari Amerika Serikat mengembangkan dan menghasilkan serangkaian mesin radial diesel
dari tahun 1940-an. Dirancang secara resmi untuk untuk menghasilkan listrik dalam pelebur
alumunium, mesin-mesin ini berbeda dari mesin radial biasa dengan adanya kayu bersambung
25 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
kembar pada semua silinder alih-alih batang induk tunggal. Rancangan mesinnya juga diizinkan
malahan jumlah silinder dalam baris tunggal dengan silinder yang dibakar dalam urutan
bersambung. Mesin-mesinnya adalah rancangan 2 tak dan juga dapat diperoleh dalam model
minyak-dual gas/diesel. Sejumlah instalasi pembangkit listrik yang banyak menggunakan mesin ini
dibuat di AS.

Gambar 1 Radial Engine


1.2 In-Line Engine

Dalam konfigurasi sebuah mesin, mesin segaris adalah sebuah mesin pembakaran
dalam yang semua silindernya terletak segaris. Mesin seperti ini sudah banyak digunakan di
dunia otomotif, penerbangan, dan lokomotif. Mesin segaris lebih mudah dibuat dari mesin jenis
lainnya, seperti mesin flat atau mesin V karena hanya membutuhkan satu cabang
silinder dan crankshaft. Mesin ini juga membutuhkan cylinder head dan camshaft yang lebih
sedikit.

26 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Gamabar 2 In-Line Engine

1.3 V-Type Engine

Mesin V adalah konfigurasi mesin umum untuk sebuah mesin pembakaran


dalam. Piston yang susunannya diatur sedemikian rupa hingga membentuk huruf V membuat mesin
ini disebut mesin V. Konfigurasi V dapat mereduksi panjang dan berat keseluruhan mesin jika
dibandingkan dengan mesin yang tersusun dengan konfigurasi lurus.
Variasi sudut dari konfigurasi V ini digunakan di berbagai mesin yang berbeda;
tergantung pada jumlah silindernya, dari hal ini juga dimungkinkan adanya perbedaan besar sudut
yang terasa lebih baik kinerjanya daripada besar sudut lain dalam hal stabilitas. Sudut-sudut yang
sangat kecil dari konfigurasi V dapat memadukan beberapa keuntungan dari mesin V dan mesin
lurus (terutama dalam hal kepadatannya) serta beberapa kelemahannya; konsep penggabungan ini
dipelopori oleh Lancia, kemudian diperbarui oleh Volkswagen.
Beberapa konfigurasi V mempunyai keseimbangan mesin yang baik, meskipun pada
beberapa jenis mesin segaris mampu menciptakan kehalusan yang lebih baik.
Tipe-tipe tertentu dari mesin V dibuat dengan mesin terbalik,hal ini banyak digunakan
untuk pesawat terbang. Keuntungannya adalah tampilan yang lebih baik bagi pesawat-pesawat

27 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


bermesin tunggal. Contohnya adalah mesin Jerman dalam Perang Dunia II yang diproduksi
oleh Daimler-Benz dan Jumo.

Gambar 3 V-Type Engine

1.4 Opposed Engine

Mesin Opposed (juga dikenal dengan mesin boxer) adalah sebuah konfigurasi mesin
pembakaran dalam yang pistonnya bergerak secara horizontal. Crankshaftnya ada satu
dan silindernya diletakkan di sisi kiri dan kanan, membentuk sudut 180 derajat. Konsep mesin ini
sendiri ditemukan oleh ahli teknik Jerman Karl Benz tahun 1896, 8 tahun setelah ia menemukan
mobil pertamanya yang sukses (https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Boxerengineanimation.gif).

28 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Gambar 4 Opposed engine
2. Mesin bensin

Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan
bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar
dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara
tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk
bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan
bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar
dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang
bakar, pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. Bahan
bakar yang becampur udara mengalir kedalam ruang bakar dan dikompresikan dalam ruang bakar,
kemudian dipercikan bunga api listrik yang berasal dari busi. Karena itu motor bensin disebut juga
sebagai spark ignation engine. Ledakan yang terjadi dalam ruang bakar mendorong torak, kemudian
mengerakan poros engkol untuk didistribusikan ke roda.

29 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


3. Mesin diesel

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi)
adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk
menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar.
Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada
tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan
sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara.
Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan
menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan
oleh Charles F. Kettering.

Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran
dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin
diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.

Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya
digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan untuk
kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan peralatan berat
lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil. Sejak saat itu, penggunaan
mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of Motor Manufacturing and Traders,
50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah mobil bermesin diesel, bahkan di Prancis
mencapai 70%.

4. Mesin 4 tak

Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus
pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada
mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya
menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah isap
(pemasukan),kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua
putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.

30 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup,
mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar mesin bensin) terhisap masuk ke
dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem
pemasukan.
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup,
mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai
pada posisi TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi
sedangkan pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).
Langkah ke 3
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar,
mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses yang akan
menghasilkan tenaga.
Langkah ke 4
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka,
mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan
ke lubang pembuangan.

Gambar 5 mesin 4 tak

31 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


5. Mesin 2 tak

Motor bakar dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran
akan mengalami dua langkah piston, berbeda dengan putaran empat-tak yang mengalami empat
langkah piston dalam satu kali siklus pembakaran, meskipun keempat proses intake, kompresi,
tenaga dan pembuangan juga terjadi. Mesin dua tak juga telah digunakan dalam mesin diesel,
terutama dalam rancangan piston berlawanan, kendaraan kecepatan rendah seperti mesin kapal
besar dan mesin V8 untuk truk dan kendaraan berat.
Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB.
1. Saat bergerak dari TMA ke TMB, piston akan menekan ruang bilas yang berada di bawahnya.
Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB akan semakin meningkat pula tekanan
di ruang bilas.
2. Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas dan lubang
pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain perancang. Umumnya
ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
3. Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar keluar melalui
lubang pembuangan.
4. Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan di dalam ruang bilas akan
terpompa masuk ke dalam ruang bakar, sekaligus mendorong keluar gas yang ada di dalam
ruang bakar menuju lubang pembuangan.
5. Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam ruang bilas
menuju ke dalam ruang bakar.
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA.
1. Saat bergerak dari TMB ke TMA, piston akan menghisap gas hasil percampuran udara, bahan
bakar dan pelumas ke dalam ruang bilas. Percampuran ini dilakukan oleh karburator atau
sistem injeksi (lihat pula: Sistem bahan bakar).
2. Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi gas
yang terjebak di dalam ruang bakar.
3. Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4. Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA (pada mesin bensin busi akan menyala,
sedangkan pada mesin diesel akan menyuntikkan bahan bakar) untuk membakar gas dalam
ruang bakar. Waktu nyala busi atau penyuntikan bahan bakar tidak terjadi saat piston sampai
ke TMA, melainkan terjadi sebelumnya. Ini dimaksudkan agar puncak tekanan akibat
pembakaran dalam ruang bakar bisa terjadi saat piston mulai bergerak dari TMA ke TMB,
32 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
karena proses pembakaran membutuhkan waktu untuk bisa membuat gas terbakar dengan
sempurna oleh nyala api busi atau dengan suntikan bahan bakar.

Gambar 6 mesin 2 tak


6. Oto cycle
Siklus Otto adalah siklus termodinamika ideal yang menggambarkan fungsi mesin piston
pengapian percikan khas. Ini adalah siklus termodinamika yang paling umum ditemukan di mesin
mobil. Siklus Otto adalah deskripsi tentang apa yang terjadi pada massa gas karena mengalami
perubahan tekanan, suhu, volume, penambahan panas, dan penghilangan panas. Massa gas yang
mengalami perubahan tersebut disebut sistem. Sistem, dalam hal ini, didefinisikan sebagai fluida (gas)
di dalam silinder. Dengan menggambarkan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sistem, maka
akan dijelaskan pula secara terbalik, pengaruh sistem terhadap lingkungan. Dalam kasus siklus Otto,
efeknya adalah menghasilkan kerja bersih yang cukup dari sistem untuk mendorong mobil dan
penumpangnya ke lingkungan.

Soal Essay
1. Jelaskan ap aitu reciprotating engine !
2. Jelaskan jenis jenis reciprotating engine !
3. jelaskan cara kerja mesin piston 4 tak !
4. jelaskan cara kerja mesin piston 2 tak !
5. jelaskan perbedaan mesin 2 tak dan 4 tak !
6. Jelaskan perbedaan mesin diesel dan mesin bensin !

33 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


REMIDIAL DAN PENGAYAAN

A. Remedial
Remedial dilakukan apanila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya tujuan
pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrument penilaian/assesmen masih dibawah
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
B. Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik

Refleksi Peserta Didik


Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda
check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian masing-
masing.
Tabel 1.1 Refleksi Peserta Didik
Hasil Refleksi
No Uraian
ya tidak
1. Apakah dalam belajar bab ini ada kendala?
2. Apakah kalian sudah memahami jenis jenis
reciprotating engine?
3. Apakah kalian sudah faham mengenai mesin 2 tak
dan mesin 4 tak?
4. Apakah kalian sudah memahami mesin diesel dan
mesin bensin?

LEMBAR KERJA
SISWA

• Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang.


• Carilah informasi dari berbagai sumber belajar mulai dari internet, buku, mengenai
reciprotating engine pada pesawat terbang dan teknologi terbaru pada Power plant yang dapat
dijadikan sebagai penunjang pengamatan kalian.
• Kolaborasikan pencarian informasi ini bersama kelompok kalian
• Diskusikan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengenai cara kerja dan teknologi terbaru
mesin piston pada pesawat terbang.
• Presentasikan hasil pengamatan kalian dalam bentuk tabel berikut ini atau dalam bentuk
presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.
34 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
• Mintalah bantuan guru kalian jika terjadi kesulitan.
Identifikasi teknologi terbaru pada mesin pesawat terbang khisusnya jenis mesin turbin!

Tabel 1.2 Lembar pengamatan

Teknologi
No. Nama pesawat Merk mesin Jenis Mesin
Terbaru

35 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 3 (@ 8 JP)

Materi pembelajaran:

1. Memahami mesin Turbo Propeller.


2. Memahami mesin Turbo shaft.
3. Memahami mesin Turbo Fan.
4. Memahami mesin Turbo Jet.
5. Memahami mesin Roket.

Pernyataan Pemantik:
1. Peserta didik diharapkan aktif mencari sumber sumber
dari luar yang relevan.
2. Jenis mesin apa saja yang masih digunakan dan teknologi
terbaru apa yang ada di powerplant.

36 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


TARGET PESERTA DIDIK
Target perangkat ajar ini dapat digunakan huru untuk mengajar:
• Peserta didik reguler/tipikal
• Peserta didik cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)

KETERSEDIAAN
MODEL PEMBELAJARAN
MATERI
Pengayaan untuk peserta Kooperatif tipe Make a Match :
didik CIBI atau yang - tatap muka
berpencapaian tinggi - PJJ
Ya/ Tidak
Alternatif penjelasan, metode
atau aktivitas untuk peserta
didik yang sulit memahami
konsep:
Ya/ Tidak

ASESMEN JENIS ASESMEN


Individu Perfoma dalam presentasi hasil
Kelompok Tertulis (tes objektif, esai)

KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA


Pengaturan Peserta didik
Berkelompok (5-6 orang)
Metode
Diskusi
Presentasi

37 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


SKENARIO PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 3
Pelaksanaan Pendahuluan : 35 menit
Pembelajaran • Guru membuka pelajaran dengan diawali berdoa Bersama (5 menit)
• Guru menanyakan kondisi kesehatan siswa (5 menit)
• Guru melakukan presensi peserta didik (20 menit)
• Guru menanyakan kesiapan untuk menerima pelajaran (5 menit)
Kegiatan Inti : 200 menit
• Guru memberikan instrumen tes diagnostik non kognitif kepada
peserta didik (20 menit)
• Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, manfaat yang akan
diperoleh, serta alur kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa (10
menit)
• Guru meminta peserta didik menyampaikan hal apa saja yang
diamati dari lingkungan masing-masing tentang alat apa saja yang
termasuk proses produksi dan mesin apa saja yang digunakan
untuk sebuah proses produksi secara bergantian, peserta didik
yang lain merespon, guru membagi peserta didik ke dalam 5
kelompok (30 menit)
• Guru meminta semua peserta didik untuk menyaksikan video yang
diputar secara seksama (20 menit)
• Guru meminta peserta didik dalam masing-masing kelompok
berdiskusi untuk melakukan pengamatan pada lembar pengamatan
(tabel 2.2), tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang
telah dibuat secara bergantian, kelompok yang lain menanggapi.
(120 menit)
Penutup : 35 menit
• Guru memberikan kesimpulan tentang pelajaran hari ini (5 menit)
• Guru memberikan asesemen untuk mengetahui pemahaman
peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran (15 menit)
• Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mengisi refleksi
pada tabel 2.1 (10 menit)
• Guru menutup kegiatan dengan memberikan apresiasi kepada
peserta didik dan melakukan tindak lanjut hasil jawaban siswa,
diakhiri dengan berdoa bersama dan salam penutup (5 menit)

Asesmen Diagnostik : menggunakan instrumen berupa kuesioner.


Pre test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan
awal
Post test : menggunakan instrumen untuk mengetahui kemampuan
akhir
Observasi : untuk menilai kemandirian dan gotong royong

38 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


1. MESIN TURBO PROPELLER

Mesin turboprop adalah jenis pesawat pembangkit yang menggunakan turbin gas untuk
menggerakkan baling-baling. Turbin gas yang dirancang khusus untuk aplikasi ini, dengan hampir
semua output yang digunakan untuk menggerakkan baling-baling. Mesin gas buang mengandung
energi sedikit dibandingkan dengan mesin jet dan memainkan peran kecil dalam penggerak pesawat.
Baling-baling ini digabungkan ke turbin melalui gigi reduksi yang mengubah RPM tinggi, torsi
output yang rendah untuk RPM rendah, torsi tinggi. Baling-baling itu sendiri biasanya dengan
kecepatan konstan (pitch variabel) tipe serupa dengan yang digunakan dengan mesin pesawat yang
lebih besar reciprocating. Mesin turboprop umumnya digunakan pada pesawat subsonic kecil,
namun beberapa pesawat dilengkapi dengan pesawat turboprop memiliki daya kecepatan melebihi
500 kt (926 km / h, 575 mph). pesawat militer dan sipil besar, seperti Lockheed L-188 Electra dan
Tupolev Tu-95, juga telah menggunakan kekuatan turboprop. The Airbus A400M ini didukung oleh
empat TP400 mesin Europrop, yang kedua mesin turboprop paling kuat yang pernah dihasilkan,
setelah Kuznetsov NK-12.
Dalam bentuk yang paling sederhana turboprop terdiri dari intake, kompresor, ruang
bakar, turbin, dan mendorong nozzle. Udara ditarik ke dalam intake dan dikompresi oleh kompresor.
Bahan bakar ini kemudian ditambahkan ke udara dikompresi dalam ruang bakar, di mana campuran
bahan bakar-udara kemudian combusts. Pembakaran gas panas memperluas melalui turbin.
Beberapa kekuatan yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk menggerakkan kompresor. Sisanya
ditularkan melalui pengurangan gearing untuk baling-baling. perluasan lebih lanjut dari gas terjadi
di nozel mendorong, di mana gas buang dengan tekanan atmosfer. Nozel mendorong menyediakan
proporsi yang relatif kecil dari dorongan yang dihasilkan oleh sebuah turboprop. Pesawat turboprop
sangat efisien dengan kecepatan pesawat sederhana (di bawah 450 mph) karena kecepatan pesawat
jet dari baling-baling (dan buang) relatif rendah. Karena tingginya harga mesin turboprop, mereka
sebagian besar digunakan di mana kinerja tinggi pendek lepas landas dan mendarat (STOL)
kemampuan dan efisiensi pada kecepatan penerbangan sederhana diperlukan. Aplikasi paling umum
mesin turboprop dalam penerbangan sipil di dalam pesawat komuter kecil, di mana keandalan
mereka lebih besar dari mesin offset reciprocating biaya tinggi awal mereka.

39 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Mesin Turboprop adalah mesin turbojet dengan turbin tambahan yang dirancang
sedemikian rupa untuk menyerap semburan sisa bahan bakar yang sebelumnya menggerakkan
kompresor. Pada praktiknya selalu ada sisa semburan gas dan sisa inilah yang dipakai untuk
mengerakkan turbin yang dihubungkan ke reduction gear, biasanya terletak di bagian mesin,
memutar baling-baling. Jenis mesin ini irit bahan bakar untuk pesawat berkecepatan rendah/sedang
dan terbang rendah (400 mil per jam/30.000 kaki). Melalui teknologi maju, selain irit juga
menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah dan mampu meluncurkan pesawat degnan kecepatan
400 mil per jam. Contoh mesin turboprop yang populer adalah mesin Rolls-Royce Dart yang dipakai
pada pesawat Britih Aerospace atau BAe (dulu Hawker Siddeley) HS-748 dan Fokker F-27.
Kemudian mesin Rolls-Royce Tyne yang digunakan pada pesawat jenis Transall C-160 dan BAe
Vanguard. Mesin jenis ini tenaganya diukur dengan total equivalent horsepower (tehp) atau
kilowatt(kW)-shaft horsepower (shp) plus sisa daya dorong. Sebagai contoh, mesin Tyne dengan
take-off power 4.985 tehp (3.720 kW) sampai 6.100 tehp (4.550 kW) merupakan mesin turpboprop
yang paling kuat dan irit bahan bakar.

Gambar 1 mesin turbo propeller

2. MESIN TURBOSHAFT

Sebuah mesin turboshaft adalah bentuk turbin gas yang dioptimalkan untuk
menghasilkan daya poros, daripada dorong jet. Pada prinsipnya, mesin turboshaft mirip dengan
turbojet, dengan ekspansi turbin tambahan untuk mengekstrak energi panas dari knalpot dan
mengubahnya menjadi daya keluaran poros. Mesin turboshaft biasanya digunakan dalam aplikasi
40 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
yang memerlukan output daya yang tinggi, kehandalan tinggi, ukuran kecil, dan ringan. Ini termasuk
helikopter, unit daya tambahan, perahu dan kapal, tank, hovercraft, dan peralatan stasioner, ada juga
motor yang menggunakan mesin ini yaitu: suzuki turbo hayabusa, dan MTT TURBINE (Y2K).
Mesin Turboshaft sebenarnya adalah mesin turboprop tanpa baling-baling. Power turbin-
nya dihubungkan langsung dengan reduction gearbox atau ke sebuah shaft (sumbu) sehingga
tenaganya diukur dalam shaft horsepower (shp) atau kilowatt (kW). Jenis mesin ini umumnya
digunakan untuk menggerakkan helikopter, yakni menggerakan rotor utama maupun rotor ekor (tail
rotor) selain itu juga digunakan dalam sektor industri dan maritim termask untuk pembangkit listrik,
stasiun pompa gas dan minyak, hovercraft, dan kapal.
Contoh mesin ini adalah GEM/RR 1004 bertenaga 900 shp yang diterapkan pada
helikopter type Lynx dan mesin Gnome 1.660 shp (1.238 kW) pada helikopter Sea King. Sedangkan
versi Industri lain adalah mesin pembangkit listrik 25-30 MW Rolls-Royce RB211 dengan 35.000-
40.000 shp. Contoh lain adalah mesin GE T64 yang dipakai pada helikopter Sikorsy CH-53, pesawat
amfibi Shin Meiwa PS-1, G-222 Aeritalia-pesaing CN-235 dan helikopter Lockheed AH-56A. MTT
Turbine Superbike, juga dikenal sebagai Y2K Turbine Superbike, adalah sepeda motor yang
digerakkan oleh mesin turboshaft. Mesin yang digunakan di sepeda motor bekas. Untuk menyiasati
masalah pengadaan bahan bakar jet yang biasanya digunakan dalam mesin turbin penerbangan,
mesin juga dapat menggunakan solar atau minyak tanah.

Gambar 2 mesin Turbo Shaft

41 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


3. MESIN TURBOFAN

Mesin turbofan adalah sebuah tipe mesin jet pesawat terbang yang mirip dengan mesin
turbojet. Mesin ini umumnya terdiri dari sebuah kipas internal dengan sebuah turbojet kecil yang
terpasang dibelakangnya untuk menggerakkan kipas tersebut. Aliran udara yang masuk melalui
kipas ini melewati turbojet, di mana sebagian kecil udara itu dibakar untuk menghidupi kipas, dan
sisa udara digunakan untuk menghasilkan dorongan. Semua mesin jet yang digunakan
untuk pesawat jet komersial masa kini adalah mesin turbofan. Mesin ini lebih banyak digunakan
karena sangat efisien dan relatif menghasilkan suara yang lebih kecil.
Turbofan merupakan salah satu jenis dari jet engine. Kita tahu jet engine terbagi atas 3
jenis: turbojet,turboprop dan turbofan. Keistimewaan dari turbofan adalah jenis ini merupakan
penyempurnaan dari turbojet dan turboprop. Kelemahan dari turbojet adalah boros bahan bakar,
walau dalam soal tenaga lebih besar dibandingkan dengan jenis lain. Karena itu jenis ini cocok untuk
dipakai pada pesawat tempur. Untuk turboprop, jenis ini mempunyai kelemahan yaitu tidak mampu
mendukung high speed dan high altitude, hanya mencapai 25.000 feet saja, serta bertenaga lemah
walau irit bahan bakar. Dan turbofan inilah yang bisa menjawab semua kebutuhan maskapai
penerbangan, yaitu: irit bahan bakar, namun mempunyai tenaga dorong yang besar. Prinsip kerja
turbofan adalah airflow (udara) masuk kedalam blade (low pressure compresor) atau kita sebut LPC
dan dikompres kembali oleh blade yang lebih kecil ukurannya (high pressure compresor) atau kita
sebut HPC,masuk ke ruang pembakaran (combustion chamber) dan diberi ignition sampai suhu atau
temperatur tinggi, barulah disemprot oleh fuel. Karena terjadi pembakaran maka berubahlah energi
kimia menjadi energi dorong. Energi dorong yang dihasilkan ini mendorong high pressure turbine
(HPT) yang terhubung langsung dengan HPC sehingga HPC dapat berputar kembali. Energi dorong
tersebut juga mendorong low pressure turbin (LPT) yang terhubung langsung dengan LPC. Dan sisa
nya merupakan tenaga dorong pesawat. Jadi prinsip kerja turbofan dapat disederhanakan sebagai
berikut: Berbeda dengan motor bakar yang mempunyai 4step (langkah) atau 2step (langkah)
pembakaran. Turbofan melakukan beberapa step TAPI dalam 1 WAKTU. Dan perbedaan dengan
motor bakar adalah jika dalam motor bakar ruang pembakaran (combustion chamber) sudah di isi
oleh campuran (mix) air dan fuel BARU diberi ignition (pengapian) sehingga terjadi pembakaran.
Kalau di Turbofan ini,combustion chamber hanya di isi udara bertekanan tinggi saja. Karena
tekanan tinggi maka temperatur tinggi dan diberi ignition,BARU di semprotkan fuel sehingga terjadi
pembakaran.

42 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Untuk gaya dorong (thrust) pesawat yang dihasilkan oleh pembakaran,sebenarnya hanya
15%-25% saja. Gaya dorong pesawat yang terbesar justru pada KIPAS (blade) atau LPC sebesar
75-85% yang digerak oleh LPT (seperti dijelaskan di atas). Karena itu Fan/blade/LPT dibungkus
oleh casting,sehingga aliran udara (airflow) lebih terpusat mengalir kebelakang. Itulah alasan
mengapa Turbofan lebih hemat bahan bakar dibanding dengan jenis lainnya. Dan pada saat engine
berada kondisi HIGH SPEED,turbofan HANYA membutuhkan sedikit penambahan throttle untuk
dapat menghasilkan thrust yang besar. Mesin Turbofan adalah mesin yang umum dari turunan
mesin-mesin turbin gas untuk menggerakkan pesawat terbang baik komersial maupun pesawat
tempur. Mesin ini sebenarnya adalah sebuah mesin by-pass di mana sebagian dari udara dipadatkan
dan disalurkan ke ruang pembakaran, sementara sisanya dengan kepadatan rendah disalurkan
sekeliling bagian luar ruang pembakaran. Sekaligus udara tersebut berfungsi untuk mendinginkan
suhu ruang pembakaran. Udara yang di by-pass ini ada yang dicampur dengan udara panas
pembakaran pada turbin bagian belakang seperti pada mesin Rolls-Royce Spey yang digunakan
pada pesawat Fokker F-28. Ada pula yang disalurkan dengan pipa-pipa halus ke atmosfer. Mesin
yang menggunakan type ini contohnya adalah mesin RB211 yang digunakan pada pesawat Boeing
747 dan GE CF6-80C2 yang digunakan pada pesawat DC-10 serta P&W JT-9D.
Beberapa mesin yang menggunakan jenis mesin turbofan adalah Rolls-Royce Tay pada
pesawat Fokker F-100 (yang dijuluki mesin fanjet), mesin Adour Mk871 yang digunakan pada
pesawat tempur type Hawk Mk 100 dan Hawk Mk 200, pesawat tempur Jaguar dan Mitsubishi F-1
yang digunakan AU Jepang. Kemudian mesin high by-pass turbofan yang diterapkan pada mesin
CFM56-5C2 yang dipakai oleh pesawat Airbus A340 dan mesin CFM56-3 yang dipakai pada
Boeing 737 seri 300, 400 dan 500 yang merupakan produk bersama antara GE dengan SNECMA
dari Prancis. Pada pesawat militer, mesin turbofan yang diterapkan antara lain adalah mesin TF39-
1C yang dipakai pada pesawat angkut raksasa Lockheed C-5 Galaxy, kemudian GE F110 yang
dipakai pada F-16, GE F118 yang bertype non-augmented turbofan yang diterapkan pada pesawat
pembom siluman Northrop-Grumman B-2 Spirit dan pembom B-1 dengan mesin non augmented
turbofan GE F101.

43 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Gambar 3 mesin turbo fan

4. Mesin turbo jet

Mesin turbojet adalah mesin jet yang paling sederhana, biasanya dipakai untuk pesawat-
pesawat jet awal atau pesawat-pesawat jet berkecepatan tinggi. Contoh dari mesin ini adalah mesin
Rolls-Royce Olypus 593 yang digunakan untuk pesawat Concorde. Selain menggerakkan pesawat,
mesin ini juga bisa dipakai untuk menggerakkan kereta api dan kapal laut, contohnya mesin Marine
Olympus yang memiliki kekuatan 28.000 hp (daya kuda atau setara dengan 21 MW) yang
digunakan untuk menggerakkan kapal perang modern dengan bobot mati 20.000 ton dengan operasi
berkecepatan tinggi. Turbojet terdiri dari saluran masuk udara, kompresor udara, ruang pembakaran,
turbin gas (yang menggerakkan kompresor udara) dan nozzle. Udara dikompresi ke dalam ruang
bakar, dipanaskan dan dimuaikan dengan sangat cepat akibat proses pembakaran bahan bakar dan
kemudian udara panas tersebut dibiarkan mengalir menuju turbin dengan kecepatan tinggi untuk
memberikan propulsi yang kemudian digunakan untuk memutar kompresor.

44 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Gambar 4 mesin turbo jet

5. Mesin Roket

Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket
mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini
dicampur dalam ruang pembakaran sehinga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yang
akan menyembur keluar melalui mulut pipa yang terletak pada ekor roket. Terjadi perubahan
momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya
yang dikerjakan roket pada gas (sesuai dengan persamaan F=∆p/∆t,gaya yang bekerja pada suatu
benda sama dengan perubahan momentum benda per satuan waktu ) dengan arah ke bawah. sesuai
hukum III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi
arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan mengerjakan gaya ke atas pada roket sehingga
roket akan terdorong ke atas.
Roket pada dasarnya adalah mesin untuk alat transportasi seperti mesin jet, diesel, dan
lain-lain. Tapi, berbeda dengan mesin transportasi lain, roket bersifat 'anaerob'. Untuk melakukan
pembakaran bahan bakar ia membawa oksigen sendiri, sehingga praktis tak
membutuhkan oksigen dari luar. Karenanya, roket dapat digunakan sebagai mesin transportasi ke
ruang angkasa yang tak beroksigen.
Roket memiliki daya angkut yang luar biasa. Ariane 5, misalnya, dapat menerbangkan 68 orang
yang masing-masingnya berbobot 100 kg ke orbit geostasioner. Kecepatan roket juga luar biasa,
bisa melewati kecepatan suara, kendati ketika meninggalkan landasan kecepatannya kelihatan
rendah. Bila pada detik pertama kecepatannya hanya 12 meter per detik misalnya, maka pada tahap
berikutnya roket dapat melaju dengan kecepatan kelipatannya: 24 m/detik, 48 meter per detik, dan
45 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
begitu seterusnya.Pada umumnya, roket terdiri dari tiga bagian. Bagian pembawa muatan,
pengendali, dan bagian mesin. Bagian pembawa muatan berfungsi untuk mengangkut barang—
satelit, objek lainnya, hingga bahan peledak. Bagian pengendali merupakan bagian di mana terdapat
peranti untuk mengendalikan roket. Dan, bagian mesin, merupakan bagian di mana terdapat mesin
serta bahan bakar roket. Sebagai catatan, mesin roket ini terbagi dalam dua kelompok, tergantung
dari jenis bahan bakarnya: cair dan padat.
Menurut catatan, roket telah digunakan sejak lama, mulai sekitar tahun 1232, di Cina.
Akan tetapi ketika itu mesin roket masih sangat sederhana—berbentuk seperti peluru dan berbahan
bakar padat (tak berbeda dengan mercon roket). Mesin roket yang lebih komplek baru diketemukan
berabad-abad setelahnya, tahun 1926, oleh periset AS, Robert H. Goddart. Sejak ini, penelitian
mengenai roket—cair maupun padat—kian marak. Sebagian ditujukan untuk mesin perang,
sebagian lagi untuk alat angkut ke angkasa luar. Roket yang paling terkenal pada saat ini, misalnya,
Long March (Cina), Delta, Atlas dan Titan (AS), Ariane (Eropa), dan Proton (Rusia).

Gambar 5 mesin roket


46 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA
Soal Essay
1. Jelaskan cara kerja mesin turbo propeller!
2. Jelaskan cara kerja mesin turbo shaft !
3. jelaskan cara kerja mesin turbo fan !
4. jelaskan cara kerja mesin turbo jet !
5. jelaskan cara kerja mesin roket !

REMIDIAL DAN PENGAYAAN

C. Remedial
Remedial dilakukan apanila tujuan pembelajaran belum tercapai. Belum tercapainya tujuan
pembelajaran dapat diketahui apabila skor perolehan dari instrument penilaian/assesmen masih dibawah
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
D. Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik

Refleksi Peserta Didik


Setelah mempelajari materi pada bab ini silahkan kalian merefleksi diri dengan memberi tanda
check list (√) pada pertanyaan dibawah ini, secara jujur sesuai dengan kondisi kalian masing-
masing.
Tabel 1.1 Refleksi Peserta Didik
Hasil Refleksi
No Uraian
ya tidak
1. Apakah dalam belajar bab ini ada kendala?
2. Apakah kalian sudah memahami cara kerja mesin
turbo propeller?
3. Apakah kalian sudah memahami cara kerja mesin
turbo jet?
4. Apakah kalian sudah memahami cara kerja mesin
turbo fan?
5. Apaka kalian sudah memahami cara kerja mesin
turbo shaft?
6. Apakah kalian sudah memahami cara kerja mesin
rocket?

47 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


LEMBAR KERJA
SISWA

• Bentuklah kelompok yang terdiri dari 5-6 orang.


• Carilah informasi dari berbagai sumber belajar mulai dari internet, buku, mengenai
reciprotating engine pada pesawat terbang dan teknologi terbaru pada Power plant yang dapat
dijadikan sebagai penunjang pengamatan kalian.
• Kolaborasikan pencarian informasi ini bersama kelompok kalian
• Diskusikan dalam kelompok yang sudah terbentuk mengenai cara kerja dan teknologi terbaru
mesin piston pada pesawat terbang.
• Presentasikan hasil pengamatan kalian dalam bentuk tabel berikut ini atau dalam bentuk
presentasi lain yang lebih menarik dan kreatif.
• Mintalah bantuan guru kalian jika terjadi kesulitan.
Identifikasi teknologi terbaru pada mesin pesawat terbang khisusnya jenis mesin turbin!

48 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


Tabel 1.2 Lembar pengamatan

Teknologi
No. Nama pesawat Merk mesin Jenis Mesin
Terbaru

49 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA


George P. Sutton and Oscar Biblarz (2001). Rocket Propulsion Elements (edisi ke-7th). Wiley
Interscience. ISBN 0-471-32642-9. See Chapter 1

Green, W. and Cross, R.The Jet Aircraft of the World (1955). London: MacDonald

Gunston, Bill (2006). The Development of Jet and Turbine Aero Engines, 4th Edition. Sparkford, Somerset,
England, UK: Patrick Stephens, Haynes Publishing. ISBN 0-7509-4477-3.

Gunston, Bill (2006). World Encyclopedia of Aero Engines, 5th Edition. Phoenix Mill, Gloucestershire,
England, UK: Sutton Publishing Limited. ISBN 0-7509-4479-X.

James, D.N. Gloster Aircraft since 1917 (1971). London: Putnam & Co. ISBN 0-370-00084-6

http://ndorogurumutan.wordpress.com/2012/05/13/teknologi-sistem-kerja-mesin-jet/#more-1640, diakses
pada 19 februari 2021 pada pukul 10.32.
AIRFRAME & POWERPLANT MECHANICS POWERPLANT HANDBOOK,US
DEPARTEMENT OF TRANSORTATION, FEDERAL AVIATION
ADMINISTRATION (FAA), 1976
AIRFRAME & PEWERPLANT MECHANICS POWERPLANT HANDBOOK,US
DEPARTMENT OF TRAN
JEPPESEN POWERPLANT TEXTBOOK 4

50 | DASAR-DASAR TEKNIK PESAWAT UDARA

Anda mungkin juga menyukai