Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH BERAT DAUN KETAPANG (Terminalia cattapa

L.) KERING TERHADAP IKAN CUPANG (Betta sp.) HIAS


YANG DIINFEKSI BAKTERI Aeromonas hydropilla. SEBAGAI
SUMBER BELAJAR

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan


Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh:
IRIN APRIYANTI
201710070311011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit yang kerap menyerang ikan cupang (Betta sp.) ini tidak bisa
diremehkan, karena pengobatan dan perawatannya cukup memakan dana yang
tidak sedikit untuk menyembuhan dari penyakit yang menyerang ikan
tersebut. Seiiring berjalannya waktu, penggemar ikan hias ini semakin
meningkat, dan saat ini sudah sangat dikenal masyarakat luas lalu menilai ikan
cupang (Betta sp.) ini termasuk jenis ikan hias yang patut disejajarkan dengan
ikan hias lainnya, serta menjadi primadona ikan pengisi aquarium, karena
berbeda saat dibandingkan pada beberapa tahun lalu yang ikan cupang (Betta
sp.) ini hanya dijadikan ikan aduan semata saja dan kriteria yang banyak
dilirik masyarakat luas tentang ikan cupang (Betta sp.) ini adalah warna dasar,
kombinasi dan mascot (Wibowo, 2009). Serangan penyakit ini juga
menimbulkan kerugian bagi pemiliknya karena penurunan warna sisik, bentuk
tubuh yang kurang menarik. Dilihat dari segala sisi keindahan ikan cupang
(Betta sp.) ini yang membuat harga seekor ikan ini mencapai ratusan ribu,
bahkan puluhan juta tergantung pada kualitas air yang digunakan, warna sisik,
ukuran tubuh dan jenis spesiesnya sendiri (Agus, Mardiana, & Bisrul, 2010)

Ikan cupang (Betta sp.) merupakan ladang bisnis masa kini disaat
pandemic ini, masyarakat berlomba lomba untuk saling memiliki ikan cupang
(Betta sp.) dengan karakterisitik keunikan warna yang dimilikinya. (Iskandar,
2004) mengatakan ikan cupang (Betta sp.) ini lebih unggul karena bentuk
tubuh yang proporsional dan sirip yang lebar, panjang maksimal dan tidak
cacat, dengan warna tubuh yang sangat cemerlang, jika tubuh ikan cupang ini
ada yang bermasalah seperti terkena parasite, jamur, dan bakteri yang lain
maka tubuh dari ikan cupang ini, bagian sirip, sisik, dan ekor ada yang
terinfeksi penyakit maka akan terlihat kurang menarik dan tidak ada
keuntungan berbisnis dan popularitas dari ikan cupang (Betta sp.), karena hal
keindahan berpengaruh besar terhadap nilai jual ikan cupang (Betta sp.)
menjadi juaranya (Arman, 2001). Terakait hal itu semua, adopter dari ikan
cupang (Betta sp.) ini harus lebih pintar dalam merawat dan membudidaya
supaya ikan cupang ini terjadi pertumbuhan yang sangat baik, dan tidak
terkena penyakit yang biasa menyerang ikan cupang ini.

Penyebab utama timbulnya penyakit pada ikan cupang ini yaitu adanya
bakteri, parasite, maupun jamur yang menempel pada tubuh ikan cupang ini,
yang menyebabkkan ikan mati dan tidak mmapu bertahan hidup. Tentunya
jamur, parasite dan jamur ini tidak akan datang begitu saja dan menempel
pada tubuh ikan cupang ini, hal ini terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhi yang jamur, parasite dan bakteri dapat tumbuh, seperti faktor:
(1) tidak memperhatikan kebersihan pakan, (2) tidak mengganti air dengan
rutin, (3) tidak memperhatikan pH air yang digunakan, (3) memberikan
perawatan yang seadanya, (4) tidak memperhatikan kebersihan aquarium.
Penyakit yang menyerang ikan air tawar seperti ikan cupang ini tidak hanya
karena jamur, parasite dan bakteri saja, menurut Abidin (2018) penyakit
velvet, bloating, perut busung, white spoot, berak putih, selaput embun dan
penyakit non parasite sangat kerap menyerang ikan air tawar seperti ikan
cupang. Perawatan dan budidaya ikan cupang ini tidak murah maka dari itu
sangat perlu diperhatikan.

Aeromonas hydrophila merupakan bakteri yang umum dijumpai pada ikan


air tawar contohnya ikan cupang (Betta sp.) yaitu cupang yang sering muncul
ke permukaan air dan selalu tampak lemah tubuhnya hal ini di sebabkan
karena beberapa faktor seperti kekurangan oksigen, gizi ataupun bakteri
bakteri yang lain. Aeromonas hydrophila ini sangat banyak dijumpai pada
kolam yang mengandung bahan organic dengan ciri-ciri ukuran tubuh sekita 1
mikron, betuknnya seperti batang, hidup di pH 5,9 (Atmadjaja, 2018). Bakteri
Aeromonas hydrophila ini sangat mudah menular ada ikan yang berada dalam
1 aquarium, karena menular melalui peralatan kolam dan mudah
terkontaminasi dengan ikan yang lain. Gejala yang ditimbulkan oleh bakteri
Aeromonas hydrophila ini seperti ciri-cirinya sebagai berikut: warna tubuh
menjadi agak gelap, sirip rusak, kemampuan berenang menurun perlahan,
insang terlihat keputihan, mata sedkit menonjol, dan area abdomen perut
mulai membuncit (Atmadjaja, 2018). Upaya yang dilakukan dalam
pengobatan dan perawatan ikan cupang yang terkena penyakit oleh bakteri
Aeromonas hydrophila ini menggunakan antibiotic, namun penggunaan
antibiotic secara terus menerus tidak memberi dampak positif karena bahan
yang terbuat dari bahan kimia (Aminah & Prayitno, 2013). Penggunaan
antibiotic sebagai pengobatan ini juga mencemari lingkungan sekitar.

Berdasarkan hasil observasi dan kajian pustaka pengaruh berat daun


ketapang (Terminalia cattapa L.) kering terhadap ikan cupang (betta sp.) hias
yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila ini perlu adanya penelitian
mengenai hal ini karena daun ketapang (Terminalia cattapa L.) memiliki
kandungan tannin dan flavonoid yang mampu menjadi antibiotic serta asam
humic yang berperan sebagai alternatif salah satunya untuk menurunkan pH,
dan menjaga kualitas airnya (Priyanto, Mulyana, & Mumpuni, 2016). Daun
ketapang (Terminalia cattapa L.) banyak digunakan sebagai obat herbal alami
pada zamannya sebagai pengobatan alternatif pada kulit, nyeri kepala pada
anak bawah umur. Menurut (Hardhika, 2004) dalam (Wahjuningrum, Ashry,
& Nuryati, 2008) daun ketapang (Terminalia cattapa L.) merupakan bahan
alami yang berpotensi sebagai antibakteri. Saat ini, daun ketapang (Terminalia
cattapa L.) sangat ramai diperjual belikan di pasaran karena khasiatnya yang
berfungsi sebagai salah satu komponen pendukung dalam memeliharaan pada
budidaya ikan, yaitu dalam menjaga warna sisik ikan agar tetap cerah
walaupun berada di dalam aquarium, dan menarik saat dilihatnya. Ekstrak
daun ketapang (Terminalia catappa L.) mampu menghambat pertumbuhan
bakteri karena peningkatan jumlah leukosit dalam tubuh ikan cupang yang
setelah diberi ekstrak daun ketapang karena daunnya yang mengandung
flavonoid yang berfungsi untuk meningkatkan jumlah leukosit (Ladyescha,
Nugroho, Dharma, & Com, 2015). Banyak penelitian yang menggunakan
daun ketapang (Terminalia cattapa L.) ini untuk pemeliharaan jenis ikan hias
dengan ekstrak dan dosis yang berbeda beda. Salah satu cara yang bisa
dijadikan alternatif untuk menjaga ikan cupang (Betta sp.) tidak terkena
bakteri yaitu menggunakan daun ketapang (Terminalia cattapa L.) kering.

Penelitian tentang pemeliharaan ikan hias seperti ikan cupang (Betta sp.)
belum banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, tetapi pengaruh
ekstrak daun ketapang (Terminalia cattapa L.) sudah dilakukan untuk
mengatasi permasalahan untuk antibakteri A.hydrophila pada ikan mas
(Aminah & Prayitno, 2013), pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne
(Sari, 2015), perbaikan kerusakan hepatosit (Inayatillah, 2016), antibakteri
Salmonella enterica serovar Typhi pada ikan cupang (Ladyescha et al., 2015),
intensitas ektoparasit (Setyowati & Puji Astuti, 2020), kepadatan serabut
kolagen pada luka mencit (Ricky Ramadhian, Umiana Soleha, Hanriko, &
Putri Azkia, 2017), Daun ketapang (Terminalia cattapa L.) ini banyak
digunakan juga pada penelitian berbagai jenis ikan yaitu pada penelitian yang
dilakukan (Juniarto, 2016) tentang kesintasan ikan mas (Cyprinus carpio L.),
pertumbuhan dan kelangsungan hidup pada benih ikan nila (Oreochromis
niloticus) (Priyanto et al., 2016), pencegahan dan pengobatan ikan patin yang
terinfeksi Aeromas hydrophila (Wahjuningrum et al., 2008), pengobatan
infeksi Aeromas salmonicida pada ikan patin (Sumino, Supriyadi, &
Wardiyanto, 2013), pertumbuhan terhadap ikan gurami (Oshronemus gourami
L.) (Setiawan & Rahayu, 2019). Penelitian yang dilakukan banyak tentang
ekstrak daun ketapang (Terminalia cattapa L.) sebagai antibakteri pada
beberapa jenis ikan hias namun belum ada penelitian tentang daun ketapang
(Terminalia cattapa L.) kering sebagai bahan alami untuk kecerahan warna
sisik ikan cupang (Betta sp.). Melihat dari permasalah yang sudah ada dan
dialami oleh para pemeliharan ikan cupang (Betta sp.) hias ini, peneliti tertarik
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Berat Daun Ketapang
(Terminalia Cattapa L.) Kering Terhadap Ikan Cupang (Betta Sp.) Hias Yang
Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Sebagai Sumber Belajar.

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi maupun


budidaya perairan dan studi lainnya tentang pemeliharaan ikan. Sumber
belajar biologi yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa dalam dunia
perkuliahan yaitu program studi biologi pada mata kuliah Anatomi fisiologi
hewan pada semester 5, serta dijadikan sumber informasi dalam dunia
perawatan dan pemeliharaan ikan hias pada saat ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh berat daun ketapang (Terminalia cattapa l.)
kering terhadap ikan cupang (Betta sp.) hias yang diinfeksi bakteri
Aeromonas hydrophila?
2. Berapakah berat optimal daun ketapang (Terminalia cattapa l.)
Kering terhadap ikan cupang (Betta sp.) Hias yang dibutuhkan
untuk menghambat bakteri Aeromonas hydrophila sebagai sumber
belajar?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis pengaruh berat daun ketapang (Terminalia cattapa
l.) kering terhadap ikan cupang (Betta sp.) hias yang diinfeksi
bakteri Aeromonas hydrophila?
2. Mengetahui berat optimal daun ketapang (Terminalia cattapa l.)
Kering terhadap ikan cupang (Betta sp.) Hias yang dibutuhkan
untuk menghambat bakteri Aeromonas hydrophila sebagai sumber
belajar
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1.4.1 Secara Teoritis
1.4.1.1 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber
informasi tentang penggunaan daun ketapang (Terminalia cattapa
L.) kering sebagai antibakteri Aeromonas hydrophila pada ikan
cupang (Betta sp.).
1.4.1.2 Dapat mengetahui berat yang terbaik dalam penggunaan
daun ketapang (Terminalia cattapa L.) kering sebagai antibakteri
Aeromonas hydrophila pada ikan cupang (Betta sp.).

1.4.2 Secara Praktis

1. Manfaat bagi masyarakat


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
memanfaatkan daun ketapang (Terminalia cattapa L.) kering
sebagai bahan untuk antibakteri pada ikan cupang (Betta sp.)
2. Manfaat bagi guru dan siswa
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai guru atau
dosen dan siswa atau mahasiswa sebagai sumber belajar pada
mata kuliah anatomi fisiologi hewan pada semester V serta bagi
sumber belajar pada program studi perikan dan perairan.
3. Manfaat bagi bagi peneliti selanjutnya.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
melakukan penelitian lanjutan tentang ekstrak atau bubuk daun
ketapang (Terminalia cattapa L.) sebagai bahan untuk antibakteri,
antiparasite, dan antijamur pada ikan cupang (Betta sp.)
1.5 Batasan Penelitian
Batasan penelitian ini adalah:
1. Objek penelitian
Objek penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah ikan
cupang (Betta sp.) yang didapatkan dengan membeli ikan cupang
(Betta sp.) di pasar hewan Splendid, Kota Malang dengan karakteristik
usia ikan cupang (Betta sp.) 1 bulan dengan warna yang belum
dominan.
2. Parameter penelitian
Parameter penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah
kelulus hidupan ikan cupang (Betta sp.) setelah diberi perlakuan daun
ketapang (Terminalia cattapa L.) kering, ikan cupang (Betta sp.)
ditentukan dengan melihat ikan kembali normal seperti semula saat
sebelum di infeksi, dan melihat ikan cupang yang mati selama
penilitian berlangsung.

1.6 Batasan Istilah


Batasan istilah penelitian ini adalah:
1. Daun merupakan bagian tanaman yang memiliki klorofil atau tempat
terjadinya proses pemebntukan makanan dengan dibantu energi
matahari (Ratnasari & Juwita, 2008)
2. Ketapang adalah tumbuhan pohon besar yang liar tumbuh di area hutan
liar yang memiliki daun berbentuk bulat telur dan memiliki fungsi
sebagai antibakteri (Utami, 2008)
3. Ikan Cupang adalah ikan yang memiliki kemampuan bernafas dengan
mengambil oksigen langsung dari udara (Sunari, 2007)
4. Cupang Hias merupakan ikan cupang yang berkembang biak dengan
bertelur dan menjaga telurnya hingga menetas dengan keelokan
warnanya (Sunari, 2007)
5. Infeksi adalah masuknya jasad parasitic, jamur, virus, dan bakteri
kedalam jaringan tubuh makhluk hidup (Mahyuddin, 2008)
6. Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan bakteri yang umum
ditemukan di lingkungan air tawar, yang termasuk bakteri gram
negative dari family Vibrioceae (Juniarto, 2016)
7. Sumber belajar adalah hal yang berkaitan dengan segala sesuatu yang
memungkinan peserta didik memperoleh pengalaman belajar dari alat
yang digunakan (Prastowo, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Agus, M., Mardiana, T. Y., & Bisrul, N. (2010). Pengaruh Perbedaan Jenis Pakan
Alami Daphnia, Jentik Nyamuk Dan Cacing Sutera Terhadap Pertumbuhan
Ikan Cupang Hias (Betta splendens) “The Effect of Different Types Of
Natural Food Daphnia, Mosquito Larvae and Silk Worms to Growth of
Ornamental Fish Bett.” Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 2(1), 21–29.

Aminah, & Prayitno, S. (2013). Pengaruh Perendaman Ekstrak Daun Ketapang


(Terminalia Cattapa) Terhadap Kelulushidupan Dan Histologi Hati Ikan Mas
(Cyprinus Carpio) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Journal of
Aquaculture Management and Technology, 2(3), 76–85. Retrieved from
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

Arman. (2001). Mmempersiapkan Cupang Hias Untuk Kontes. Jakarta:


Agromedia Pustaka.

Atmadjaja, J. (2018). Panduan Lengkap Budidaya & Perawatan Cupang Hias.


Jakarta: Agromedia.

Inayatillah, B. (2016). Kadar Sgot Dan Sgpt Mencit ( Mus Musculus ) Diabetik
Kerusakan Hepatosit Serta Kadar Sgot Dan Sgpt Mencit ( Mus Musculus )
Diabetik. SKRIPSI. Universitas Airlangga.

Iskandar. (2004). Panduan Berbisnis Ikan Hias dan Akuarium. Jakarta:


Agromedia.

Juniarto. (2016). Pengaruh Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia Catappa L.)


Terhadap Kesintasan Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.) Yang Terinfeksi Bakteri
Aeromonas Hydrophila Sebagai Sumber Belajar Biologi. SKRIPSI.
Universitas Muhammadiyah Malang.

Ladyescha, D., Nugroho, R. A., Dharma, B., & Com, R. (2015). UJI Efektivitas
Ekstrak Cair Daun Ketapang (Terminalia Catappa Linn.) Sebagai Antibakteri
Terhadap Ikan Cupang (Betta Sp.) Yang Diinfeksi Bakteri Salmonella
enterica serovar Typhi. Prosiding Seminar Sains Dan Teknologi, 27–34.

Mahyuddin, K. (2008). Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Bogor: Penebar


Swadaya Grup.

Prastowo, A. (2018). Pusat Sumber Belajar Teori & Aplikasinya Sekolah


Madrasah. Depok: Prenaoamedia Group.

Priyanto, Y., Mulyana, & Mumpuni, F. S. (2016). Pengaruh Pemberian Daun


Ketapang (Terminalia catappa ) Terhadap Pertumbuhan Dan Tingkat
Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal
Pertanian, 7(2), 44–50.

Ratnasari, & Juwita. (2008). Panduan Praktis Mengenal Keunikan 767 Jenis,
Galeri Tanaman Hias Daun. Jakarta: Penebar Swadaya Grup.

Ricky Ramadhian, M., Umiana Soleha, T., Hanriko, R., & Putri Azkia, H. (2017).
Pengaruh Ekstrak Metanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Terhadap
Kepadatan Serabut Kolagen pada Penyembuhan Luka Sayat Mencit (Mus
musculus). J Agromed, 4(1), 17–24.

Sari, A. R. (2015). Pengaruh Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia Catappa L.)


Terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium Acne Dan
Pemanfaatannya Sebagai Buku Nonteks. Skripsi. Universitas Jember.
Retrieved from
http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/65672/Ainul
Latifah-101810401034.pdf?sequence=1

Setiawan, E. A., & Rahayu, P. (2019). Pengaruh Ekstrak Daun Ketapang


(Terminalia catappa) terhadap Pertumbuhan Ikan Gurami (Osphronemus
gouramy Lac.) pada Sistem Akuakultur. Seminar Nasional Sains & ….
Retrieved from http://103.98.176.39/index.php/snse/article/view/341

Setyowati, D. N., & Puji Astuti, N. K. (2020). Pengaruh Ekstrak Daun Ketapang
(Terminalia Cattapa) Dan Ragi Terhadap Prevalensi Dan Intensitas
Ektoparasit Pada Ikan Karper (Cyprinus Carpio). Jurnal Biologi Tropis,
20(1), 148. https://doi.org/10.29303/jbt.v20i1.1353

Sumino, Supriyadi, A., & Wardiyanto. (2013). Efektivitas Ekstrak Daun Ketapang
(Terminalia cattapa L.) untuk Pengobatan Infeksi Aeromonas salmonicida
pada Ikan Patin (Pangasioniodon hypophthalmus). Jurnal Sain Veteriner,
31(1), 79–88.

Sunari. (2007). Budidaya Ikan Cupang. Bandung: Ganesha Exact.

Utami, P. (2008). Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Wahjuningrum, D., Ashry, N., & Nuryati, S. (2008). The use of Cattapa Leaves
Terminalia cattapa as Preventive and Curative Methods in Patin Catfish
Pangasionodon hypophthalmus Infected With Aeromonas hydrophila. Jurnal
Akuakultur Indonesia, 7(1), 79–94. https://doi.org/10.19027/jai.7.79-94

Wibowo. (2009). Panduan Lengkap Memelihara Cupang Hias dan Cupang


Aduan. Jakarta: Penerbit Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai