B. Scenario Seorang perempuan umur 25 tahun dibawa kerumah sakit dengan keluhan sering lemah, letih, lesu dan nafsu makan menurun. Hasil anamnesis: klien menyatakan 6 bulan yang lalu pernah rawat inap dengan keluhan demam tinggi, mual, penurunan nafsu makan dan dicurigai mengalami hepatitis sehingga dilakukan pemeriksaan hepatitis dengan hasil HbSAg (-), SGOT dan SGPT dalam batas normal. Hasil pemeriksaan fisik: keadaan umum lemah wajah pucat. TD 90/70 mmHg, N 88 x/menit, R 18x/menit, S 36,7 C. Dari hasil pengkajian dokter menyarankan dilakukan pemeriksaan penunjang pada sistim hematologic dasar, meliputi: pemeriksaan sel darah merah, sel darah putih, antigen sel darah merah, antigen ABO dan antigen Rh. Sebagai seorang bidan harus mengetahui prosedur dan interpretasi hasil pemeriksaan tersebut. STEP 1 1. Reka : SGOT DAN SGPT Dwi: serum glutamin oxsaloacetic transaminase (SGOT)dan serum glutamin pyiruvic transaminase (SGPT) Dua enzim ini digunakan untuk mencerna protein dalam tubuh Susanti: SGOT biasanya ditemukan pada organ hati, jantung, ginjal hingga otak dan SGPT paling banyak dijumpai pada organ liver 2. Desi: hematologic Aine: untuk pemeriksaan sel darah merah dan sel darah putih 3. Kirana: antigen ABO dan Rh Reka: ABO adalah molekul karbohidrat , apabila sel darah merah sesorang hanya memiliki antigen A dalam hal ini mereka akan memiliki gol. Darah A. Antigen Rh (factor Rhesus) atau protenin yang ada disel darah merah. Jika sel darah merah kita memiliki factor Rh berarti golongan darah kita factor positif 4. Eka: pemeriksaan sel darah merah dan sel darah putih Rika: pemeriksaan sel adarah merah untuk mengetahui kadar hemoglobin dan hematokrit dan sel darah putih untuk mengetahui leukosit dalam tubuh. 5. Rika: hepatitis Batinah: adalah peradangan pada hati atau liver. Hepatitis bisa disebabkan oleh infeksi virus atau bisa disebabkan oleh auto imun 6. Salsabila: pemeriksaan penunjang Kirana: merupakn bagian dari pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit tertentu. 7. Dwi: HbSAg Salsabila: adalah tes yang dilakukan sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B 8. Batinah: interpretasi Eka: adalah penjelasan yang memuat makna atau sudut pandang, dalam sudut pandang teoritis dari suatu objek, pemikiran tersebut dihasilkan dari pertimbangkan yang cermat dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang ornag yang membuat penjelasan tersebut. STEP 2 1. Desi: bagaimana cara mendiagnosa dari masalah yang dialami ibu? 2. Reka: bagaimankah prosedur pemeriksaan pada system hematologic dasar? 3. Dwi: berapakah nilai normal pemeriksaan SGPT dan SGOT? 4. Rika: apa tujuan pemeriksaan HbSAg pada kasus tersebut? 5. Batinah: bagaimana cara tenaga kesehatan menginterpreasikan hasil pemeriksaan penunjang hematologic dasar yang telah dilakukan kepada pasien? 6. Susanti: apa tujuan pemeriksaan SGPT dan SGOT? 7. Kirana: apa indikasi dilakukanya SGOT dan SGPT? 8. Eka: bagimana prosedur pemeriksaan SGOT dan SGPT? 9. Reka: bagaimakah cara tenaga Kesehatan menginterpretasikan hasil pemeriksaan SGPT dan SGOT? 10. Batinah: apabila SGOT dan SGPT tinggi merupakan dari gejala penyakit? 11. Salsabila: penyakit apa saja yang dapat di periksa melalui pemerksaan SGPT dan SGOT? 12. Rika: apa yang terjadi apabila terdapat gangguan sel darah merah dan sel darah putih? 13. Dwi: bagaimana indikasi dari pemeriksaan hematologic dasar? 14. Eka: apa fungsi dari pemeriksaan sel darah merah dan putih? 15. Susanti: berapa nilai rujukan dari nilai hematologis dasar dan HbSAg? STEP 3 1. Desi: bagaimana cara mendiagnosa dari masalah yang dialami ibu? Batinah: melihat dari hasil pemeriksaan penunjangnya baik dari hasil pemeriksaan SGPT dan SGOT dan pemeriksaan hematologic dasar 2. Reka: bagaimankah prosedur pemeriksaan pada system hematologic dasar? 3. Dwi: berapakah nilai normal pemeriksaan SGPT dan SGOT? Desi: SGPT dan SGOT untuk orang yang sehat akan dan kedua enzim ini akan terlihat normal dengan batas untuk SGOT: 5-40 mikro/liter, SGPT: 7-56 mikro/liter 4. Rika: apa tujuan pemeriksaan HbSAg pada kasus tersebut? Reka: tes yang dilakukan sebagi salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B, jiak hasil tes menunjukan hasil positif tandanya terdapat virus hepatitis B dalam tubuh orang tersebut. 5. Batinah: bagaimana cara tenaga kesehatan menginterpreasikan hasil pemeriksaan penunjang hematologic dasar yang telah dilakukan kepada pasien? 6. Susanti: apa tujuan pemeriksaan SGPT dan SGOT? Salsabila: untuk mengetahui kondisi organ hati apakah mengalami kerusakan atau berfungsi normal 7. Kirana: apa indikasi dilakukanya SGOT dan SGPT? Batinah: adanya gejala kelainan hati pada penyakit hepaptitis 8. Eka: bagimana prosedur pemeriksaan SGOT dan SGPT? 9. Reka: bagaimakah cara tenaga Kesehatan menginterpretasikan hasil pemeriksaan SGPT dan SGOT? 10. Batinah: apabila SGOT dan SGPT tinggi merupakan dari gejala penyakit? 11. Salsabila: penyakit apa saja yang dapat di periksa melalui pemerksaan SGPT dan SGOT? 12. Rika: apa yang terjadi apabila terdapat gangguan sel darah merah dan sel darah putih? 13. Dwi: bagaimana indikasi dari hematologic dasar? 14. Eka: apa fungsi atau tujuan dari pemeriksaan sel darah merah dan putih? 15. Susanti: berapa nilai rujukan dari nilai hematologis dasar dan HbSAg? STEP 4 Mind map STEP 5 1. Reka: bagaimankah prosedur pemeriksaan pada system hematologic dasar? 2. Batinah: bagaimana cara tenaga kesehatan menginterpreasikan hasil pemeriksaan penunjang hematologic dasar yang telah dilakukan kepada pasien? 3. Kirana: apa indikasi dilakukanya SGOT dan SGPT? Batinah: adanya gejala kelainan hati pada penyakit hepaptitis 4. Eka: bagimana prosedur pemeriksaan SGOT dan SGPT? 5. Reka: bagaimakah cara tenaga Kesehatan menginterpretasikan hasil pemeriksaan SGPT dan SGOT? 6. Batinah: apabila SGOT dan SGPT tinggi merupakan dari gejala penyakit? 7. Salsabila: penyakit apa saja yang dapat di periksa melalui pemerksaan SGPT dan SGOT? 8. Rika: apa yang terjadi apabila terdapat gangguan sel darah merah dan sel darah putih? 9. Dwi: bagaimana indikasi dari hematologic dasar? 10. Eka: apa fungsi atau tujuan dari pemeriksaan sel darah merah dan putih? 11. Susanti: berapa nilai rujukan dari nilai hematologis dasar dan HbSAg? STEP 6 Belajar mandiri dan mencari jawaban sesuai dengan jurnal dan buku STEP 7 1. Desi: bagaimana cara mendiagnosa dari masalah yang dialami ibu? 2. Reka: bagaimankah prosedur pemeriksaan pada system hematologic dasar? 3. Dwi: berapakah nilai normal pemeriksaan SGPT dan SGOT? 4. Rika: apa tujuan pemeriksaan HbSAg pada kasus tersebut? 5. Batinah: bagaimana cara tenaga kesehatan menginterpreasikan hasil pemeriksaan penunjang hematologic dasar yang telah dilakukan kepada pasien? 6. Susanti: apa tujuan pemeriksaan SGPT dan SGOT? 7. Kirana: apa indikasi dilakukanya SGOT dan SGPT? 8. Eka: bagimana prosedur pemeriksaan SGOT dan SGPT? 9. Reka: bagaimakah cara tenaga Kesehatan menginterpretasikan hasil pemeriksaan SGPT dan SGOT? 10. Batinah: apabila SGOT dan SGPT tinggi merupakan dari gejala penyakit? 11. Salsabila: penyakit apa saja yang dapat di periksa melalui pemerksaan SGPT dan SGOT? 12. Rika: apa yang terjadi apabila terdapat gangguan sel darah merah dan sel darah putih? 13. Dwi: bagaimana indikasi dari pemeriksaan hematologic dasar? 14. Eka: apa fungsi atau tujuan dari pemeriksaan sel darah merah dan putih? 15. Susanti: berapa nilai rujukan dari nilai hematologis dasar dan HbSAg?