Anda di halaman 1dari 55

DIKTAT MATA KULIAH

FISIKA DASAR
(FTK2003)

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD SAUKANI, M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2020

i|FISIKA DASAR
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin, segala puji hanya milik Allah. Atas ijin Allah yang
maha kuasa, diktat perkuliahan Fisika Dasar untuk Program Studi Teknik Mesin
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari dapat diselesaikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Pihak-pihak yang telah mendorong
agar Diktat ini dibuat.
Diktat ini dibuat untuk mempermudah Dosen dan Mahasiswa dalam
menjalankan proses pembelajaran. Adapun isi diktat ini meliputi teori dasar yang
singkat dan padat dan disertai dengan contoh soal yang pembahasannya
diberikan oleh dosen, serta soal Latihan yang dapat mengukur kepahaman
mahasiswa dari materi yang telah disampaikan oleh Dosen. Memperbanyak
Diktat ini diijinkan oleh penyusun hanya untuk keperluan akademik.
Penyusun menyadari Diktat ini perlu dilakukan peer review untuk memperbaiki
kesalahan maupun kekurangan, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan
untuk perbaikan edisi berikutnya.

Banjarbaru, 16 September 2020


Penyusun

Muhammad Saukani, M.Si.

ii | F I S I K A D A S A R
DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BESARAN DAN SATUAN ............................................................................................ 1
VEKTOR ........................................................................................................................... 8
GERAK LINIER ............................................................................................................... 14
GERAK MELINGKAR .................................................................................................... 21
DINAMIKA GERAK ....................................................................................................... 26
USAHA DAN ENERGI .................................................................................................. 31
ROTASI BENDA TEGAR ............................................................................................... 36
MOMENTOM DAN IMPULS ....................................................................................... 40
KESEIMBANGAN BENDA TEGAR ............................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 52

iii | F I S I K A D A S A R
BESARAN DAN SATUAN
SUB CMPK
Mahasiswa mampu mengenal dan memahami menggunakan dan mengkonversi dasar besaran dan
satuan

3.1 BESARAN POKOK, DIMENSI DAN BESARAN TURUNAN


Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka-angka . Satuan adalah ukuran
suatu besaran . Besaran pada dasarnya dibedakan menjadi dua berdasarkan satuannya yaitu
besaran pokok dan besaran satuan. Dimensi merupakan suatu simbol untuk menunjukkan cara suatu
besaran itu tersusun dari besaran-besaran pokok.
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu. Besaran
pokok hanya terdiri dari 7 besaran dan 2 besaran tambahan yaitu :
Satuan
Besaran Pokok (SI) Lambang
SI (MKS) MKS CGS
1. Panjang L Meter (m) Meter Centimeter
2. Massa M Kilogram (Kg) Kilogram Gram
3. Suhu T Kelvin (K) - -
4. Waktu t Sekon (s) Sekon Sekon
5. Arus Listik i Ampere (A) -
6. Inten Chy I Kandela (Cd) -
7. Jum Zat N Mol -
8. Sudut datar Rad Radian -
9. Sudut ruang Sr Steradian -

b. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok, contoh :
- Volume (m3) diturunkan dari besaran panjang
- Kecepatan (m/s) diturunkan dari besaran panjang dan waktu
- Massa jenis (kg/m3) diturukan dari massa dan panjang

3.1 Angka Penting


A. Definisi Angka Penting
Angka Penting (AP) adalah angka yang dihasilkan dari pengukuran. Angka penting terdiri dari
angka eksak/pasti dan angka taksiran/diragukan. Dama setiap pengukuran pasti terdapat satu
angka yang diragukan.
Contoh kasus Berty Melakukan pengukuran panjang buku dengan hasil Pengukuran 32,50 cm. dari
hasil pengukuran tersebut angka penting terdapat 4 buah dengan rincian (3, 2 dan 5 merupakan
angka eksak dan 0 merupakan angka taksiran.
Apa saja sih angka penting itu?
Angka penting terdiri dari:
1. Angka bukan nol (contoh 3,25 terdiri dari 3 AP)
2. Angka nol diantara angka bukan nol (contoh 3,203 terdiri dari 4 AP)
3. Untuk bilangan desimal (menggunakan koma) angka nol disebelah kanan angka bukan nol
merupakan angka penting, kecuali angka sebelumnya diberi garis bawah (contoh 3,2030 terdiri

1|FISIKA DASAR
5 AP kecuali 3,2030 hanya 4 AP)
4. Untuk bilangan tanpa koma maka angka nol disebelah kanan bukan angka nol (contoh 3200
terdiri dari AP)

B. Operasi Angka Penting


- Penjumlahan dan pengurangan
Hasil penjumlahan dan pengurangan hanya boleh mengandung 1 angka taksiran
- Perkalian dan pembagian
Hasil kali atau hasil bagi dari angka penting, mempunyai cacah angka penting yang sama
dengan cacah angka penting dari faktor kali atau bagi yang cacah angka pentingnya paling
sedikit.
- Penarikan akar dan kuadrat
Pada penarikan akar dan pengkuadratan pada angka penting, menghasilkan angka yang
memiliki cacah angka penting sama dengan cacah angka penting yang ditarik akarnya maupun
yang dikuadratkan.

Contoh Soal
1. Batang A panjangnya 678,234 cm, batang B panjangnya 21,76 cm. Berapa panjang batang jika
satu sama lain disambung? Jawab (699,99 cm)
2. Hitung luas bidang yang panjangnya 21,3 cm dan lebarnya 2,4 cm! (51 cm2)

Pecahan dan kelipatan dari 10


Pecahan Awalan Kelipatan Awalan
10-3 milli (m) 103 kilo (k)
10-6 mikro () 106 Mega (M)
10-9 nano (n) 109 Giga (G)
10-12 piko (p) 1012 Tera (T)

3.1 KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN


A. Kesalahan
1) Kesalahan umum (keteledoran)
Umumnya kesalahan ini disebabkan karena kekurangterampilan dalam
menggunakan alat ukur atau bisa juga kekeliruan dalam pembacaan skala yang kecil.
2) Kesalahan acak
Kesalahan acak terjadi karena adanya fluktuasi-fluktuasi yang halus dari lingkungan
luar saat pengukuran dilakukan. Fluktuasi tersebut meliputi: getaran landasan/meja
tempat mengukur, kebisingan, fluktuasi tegangan listrik dari sumber listrik yang
digunakan (listrik PLN, baterai, aki, dan Iain-Iain), serta gerak brown molekul udara.
Kesalahan acak tidak dapat ditiilangkan, akan tetapi dapat dikurangi dengan mengambil
rata-rata dari semua hasil pengukuran yang telah dilakukan. Ketika beberapa kumpulan
hasil pengukuran memiliki kesalahan acak kecil, maka pengukuran dikatakan presisi.
3) Kesalahan sistematik
Kesalahan sistematik dalam pengukuran adalah kesalahan-kesalahan yang secara
umum berkaitan dengan kesalahan pengaturan alat,kalibrasi alat ukur, atau pengaruh
lingkungan tempat dimana pengukuran tersebut dilakukan

2|FISIKA DASAR
B. Melaporkan Hasil Pengukuran
Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai berikut
x = xo + Δx di mana x adalah nilai pendekatan terhadap
nilai benar x0 dan Ax adalah ketidakpastiannya
1) Pengukuran tunggal
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan satu kali saja. Ketidakpastian
dari pengukuran tunggal ditetapkan sama dengan setengah kali dari skala terkecil
Δx = ½ x skala terkecil dari alat ukur

2) Pengukuran berulang
Pengukuran ulang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil pengukuran yang
akurat. Misalnya sebuah besaran x diukur beberapa kali sehingga diperoleh hasil x 1, x2,
x3,..., xn maka nilai rata-rata dari besaran x adalah sebagai berikut.

∑ xi x1 + x2 + ……. + xN
x̅ = =
N N
dengan x adalah nilai rata-rata sampel dan N adalah banyaknya pengukuran dilakukan

Ketidakpastian hasil pengukuran besaran x di atas dinyatakan seperti persamaan berikut.


2
1 √n ∑ x2i - ( ∑ xi )
∆x= =
N N-1
Banyaknya angka yang boleh dilaporkan pada pengukuran berulang mengikuti aturan
berikut ini.
Ketidakpastian relatif sekitar 10% berhak atas 2 angka
Ketidakpastian relatif sekitar 1 % berhak atas 3 angka
Ketidakpastian relatif sekitar 0,1 % berhak atas 4 angka -.
Ketidakpastian relatif dihitung dengan persamaan berikut
∆x
Ketidakpastian relatif = x 100%
x
3.1 ALAT UKUR
A. Mengukur Panjang (Measuring length)
- Mistar (Ruller)
Mistar memiliki skala terkecil 1 mm dengan ketidakpastian sebsar ½ x skala terkecilnya yaitu
0,05 cm atau 0,5 mm.

Gambar 1.1. Posisi pembacaan alat ukur

- Jangka sorong (Vernier Caliper)


Jangka sorong merupakan alat ukur multifungsi yaitu mampu mengukur diameter dalam
diameter luar dan kedalaman suatu objek dengan panjang tertentu. Skala terkecilnya adalah
sebesar 0,1 mm atau 0,01 cm dengan ketidak pastian pengukuran sebesar 0,005 cm. skala
pengukuran alat ini terdiri dari skala utama dan skala nonius. Contoh:

3|FISIKA DASAR
Gambar 1.2. Jangka Sorong dan bagiannya.

Contoh Soal
Pengukuran dengan menggunakan jangka sorong ditampilkan pada gambar berikut :

0 5 10

Bacaan dari hasil pengukuran tersebut adalah ....

- Mikrometer sekrup (Micrometer Screw Gauge) skala terkecil 0.01 mm

Gambar 1.2. Mikrometer sekrup dan bagiannya

Contoh Soal
Suatu pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup ditampilkan pada gambar berikut :

0 40
mm
m 30

Bacaan dari hasil pengukuran tersebut adalah ....

B. Alat Ukur Lainnya


- Alat ukur massa (neraca pasar, neraca dua lengan, neraca kamar mandi, dll)
- Alat ukur waktu (arloji, stop watch, jam)
- Alat ukur suhu (termometer)

4|FISIKA DASAR
SOAL LATIHAN

1. Dibawah ini adalah besaran-besaran dalam fisika.


1. panjang
2. massa
3. kuat arus
4. gaya
Yang termasuk ke dalam besaran pokok adalah ...
A. 1 dan 3 D. 3 dan 4
B. 1, 2 dan 3 E. 2, 3 dan 4
C. 2 dan 4

2. Momentum mempunyai dimensi yang sama dengan dimensi besaran …


A. impuls D. tekanan
B. energi E. percepatan
C. gaya

3. Massa jenis diturunkan dari besaran....


A. massa dan panjang D. massa dan waktu
B. suhu dan massa E panjang dan waktu
C. suhu dan waktu

4. Kelajuan kereta api sebesar 108 km/jam. Jika kelajuan tersebut dikonversikan ke Sistem
Internasional (SI), maka nilainya adalah ... m/s.
A. 72 B. 54 C. 30
D. 15 E. 10,8

5. Tekanan hidrostatis dirumuskan P =  g h dengan  = massa jenis zat cair, g = percepatan


gravitasi bumi, h = kedalaman titik dari permukaan dimensi dari tekanan (P) adalah … .
A. ML-1T-1
B. MLT-2
C. ML2T-2
D. ML2T-3
E. ML-1T2

6. Hasil pengukuran ketebalan sebuah pelat baja dengan menggunakan mikrometer sekrup
seperti pada gambar di samping. Hasil pengukuran tersebut adalah ... .
3

30

A. 3,30 mm D. 3,80 mm
B. 3,35 mm E. 3,83 mm

5|FISIKA DASAR
C. 3,50 mm

7. Dari satu pengukuran yang dilakukan seseorang dengan mikrometer sekrup yaitu 15,22 mm
maka pembacaan yang benar adalah... .
A. (15,22±0,005) mm D. (15,22±0,025) mm
B. (15,22±0,01) mm E. (15,22±0,05) mm
C. (15,22±0,02) mm

8. Pada waktu praktikum fisika, Andi mengukur massa benda sebanyak 5 kali. Hasil
pengukuran Andi adalah 334,7 g; 334,9 g; 334,2 g; 333,9 g; 334,7 g. Dalam laporan, massa
benda harus dituliskan . . . .
A. (334,48 + 0,16) g D. (334,5 + 0,18) g
B. (334,48 + 0,18) g E. (335,48 + 0,25) g
C. (334,5 + 0,16) g

9. Selembar kertas diukur dengan jangka sorong terlihat seperti gambar maka luas kertas
tersebut adalah … .
3 4 cm
A. 28,4275 cm2
B. 28,428 cm2
C. 28,43 cm2 0 5
D. 28,4 cm2 6 7 cm
E. 28,5 cm2
0 5

10. Hasil penjumlahan dari 24,4731 cm dengan 76,2 cm adalam aturan angka penting adalah…
A. 100,6731 cm D. 100,7 cm
B. 100,673 cm E. 101 cm
C. 100,76 cm

11. Jarak rata-rata bumi ke bulan adalah 348.000.000 m. Jika dituliskan dengan notasi ilmiah,
jarak bumi ke bulan adalah . . . m.
A. 34,8 × 108 D. 3,48 × 108
B. 34,8 × 106 E. 3,48 × 107
C. 3,48 × 109

12. Persamaan kecepatan berdasarkan fungsi waktu adalah v = At2 + Bt + C. jika v dalam m/s
dan t dalam sekon. Maka B akan sama dengan besaran..
A. Kecepatan D. Momentum
B. Percepatan E. Usaha
C. Posisi

13. Persamaan s = a + bt + ct2 menyatakan lintasan yang ditempuh oleh sebuah mobil. Jika s
dalam meter dan t dalam sekon, maka satuan dari b dan c masing-masing ...

6|FISIKA DASAR
A. dalam m/s dan c dalam m D. dalam m/s dan c dalam m/s
B. dalam m/s2 dan c dalam m E. dalam m/s dan c dalam m/s2
C. b dalam m dan c dalam m/s

14. Tabel berikut menyatakan besaran dan dimensinya


Besaran Dimensi
Energi, E ML2T-2
Kelajuan cahaya, c LT-1
Viskositas, η ML-1T-1
Momentum, p MLT-1
Percepatan gravitasi, g LT-2
Konstanta Planck, h ML2T-1
Berdasarkan informasi dari tabel tersebut, manakah pernyataan yang tidak benar mengenai
energi?
hc
A. E = D. E = ½ mv2
λ
B. E2 = p2c2 + m2c4 E. E = 6 πηvd
C. E = mgd

15. Dalam suatu percobaan mengukur titik didih air yang dilakukan oleh Ari berkali-kali
menunjukkan angka 99,5o C. Menurut literatur yang dibaca titik didih air 100o C hal itu berarti
terjadi kesalahan … .
A. Pengukuran D. acak
B. Sistematik E. penglihatan
C. kalibrasi

7|FISIKA DASAR
VEKTOR
SUB CMPK
Mahasiswa memahami besaran vector, menghitung dan menganalisis penerapan vector dalam
berbagai permasalahan.

Selain besaran pokok dan turunan, besaran juga dibedakan menjadi besaran vektor dan
besaran skalar.
a. Besaran vektor
Besaran vektor dalan besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh : kecepatan,
perpindahan, gaya, tekanan dll
b. Besaran skalar
Besaran vektor adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh : massa, volume,
kelajuan, jarak, dll.

2.1 NOTASI VEKTOR


Penulisan vektor biasanya digunakan huruf dengan tanda panah diatas huruf atau garis
contohnya ⃗⃗⃗
A, selain itu juga bisa dinotasikan dengan huruf yang bercetak tebal atau tebal
contohnya A.

2.2 VEKTOR SATUAN


Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu satuan. Untuk vektor yang diuraikan ke
sumbu x ditulis 𝑖̂, sumbu y ditulis 𝑗̂, dan sumbu z ditulis 𝑘̂ perhatikan contoh vektor tiga
dimensi dan dua dimensi berikut:

penulisan lambang vektor P tersebut adalah sebagai berikut :


P = Px 𝑖̂ + Py𝑗̂+ Pz 𝑘̂

Sedangkan besar vektor P adalah :

|P| = √Px2 + Py2 + Pz2

penulisan lambang vektor P tersebut adalah sebagai berikut :


P = Px 𝑖̂ + Py𝑗̂

Sedangkan besar vektor P adalah :

|P| = √Px2 + Py2

8|FISIKA DASAR
Contoh Soal

(3,4)
4 Perhatikan gambar di samping.
A. Tuliskan Notasi Vektornya
B. Tentukan Besar Vektor

2.3 OPERASI VEKTOR


A. Metode Grafis
Dalam operasi vektor metode grafis biasanya digunakan sebagai simbol penjumlahan
maupun pengurangan. Terdapat dua buah metode pengerjaan diantaranya :
- Metode poligon
Pengerjaan metode poligon dapat dikerjakan dengan menggambarkan vektor dengan
ujung sebuah vektor bertemu pangkal lainnya. (ujung bertemu pangkal) contoh :

- Metode jajar genjang


Metode jajargenjang dapat dikerjakan dengan menemukan pangkal masing-masing
vektor (pangkal bertemu pangkal)

B. Metode Analitis
- Menentukan besar dengan aturan cosinus F2 R
Besar Resultan :
R = √𝐹12 + 𝐹22 ± 2𝐹1 𝐹2 𝑐𝑜𝑠 𝜃
2 
1 F1
- Arah Resultan dengan aturan sinus
𝐹1 𝐹2 𝑅
= =
𝑠𝑖𝑛 𝜃2 𝑠𝑖𝑛 𝜃1 𝑠𝑖𝑛 𝜃

9|FISIKA DASAR
Contoh Soal

1. Diketahui dua buah vektor, masing-masing besarnya 8 N dan 6 N. Tentukan nilai


resultan kedua vektor tersebut, jika titik pangkalnya berimpit dan membentuk sudut
60o! (Jawab : √124)
2. Diketahui dua buah vektor masing-masing panjangnya 8 cm dan
6 cm. Jika kedua vektor berimpit dan saling tegak lurus, maka tentukan arah resultan
vektor tersebut terhadap kedua vektor tersebut!
Jawab : θ1 = 53o & θ2 = 37o

C. Menguraikan Vektor
Misalnya sebuah vektor F membentuk sudut α terhadap sumbu x maka
vektor tersebut dapat kita uraikan ke arah x dan arah y .

Fx = F cos α dan Fy = F sin α

Jika jumlah vektor yang dioperasikan lebih dari satu, maka untuk mencari besar vektor
resultan tersebut dapat kita hitung :
|F| = √Fx2 + Fy2
Dan arah resultannya sesuai persamaan :
Fy
tan θ =
Fx

Contoh Soal

Tentukan besar komponen-komponen vektor dari sebuah vektor gaya sebesar 20 N pada
arah 60° terhadap sumbu X positif!

D. Perkalian Vektor
• Perkalian Titik (Dot Product)
𝐹1 . 𝐹2=|𝐹1 ||𝐹2 |cos 
• Perkalian Silang (Cross Product)
𝐹1 𝑥𝐹2=|𝐹1 ||𝐹2 |sin 

10 | F I S I K A D A S A R
SOAL LATIHAN

1. Dua vektor P dan Q besarnya 40 dan 20 satuan. Jika sudut antara kedua vektor tersebut
sebesar 60°, maka besar dari P – Q adalah....
a. 20
b. 20 √3
c. 30
d. 40 √3
e. 60

2. Kelompok besaran berikut yang termasuk besaran vektor adalah….


a. perpindahan, gaya, dan percepatan
b. gaya, momentum, dan waktu
c. gaya, tekanan, dan volume
d. perpindahan , massa, dan usaha
e. jarak, momentum, dan percepatan

3. Perhatikan gambar di samping! T1 dan T2 merupakan vektor gaya. Agar resultan ketiga
vektor gaya sama dengan nol, maka harus berlaku hubungan ....
a. T1 + T2 √3 – 50 = 0
b. T1 – T2 √3 = 0
c. T1 √3 + T2 – 50 = 0
d. T1 √3 + T2 = 0
e. T1 + T2 √3 – 200 = 0

4. Sebuah balok memiliki panjang 20 mm, tinggi 15 mm, dan lebar 14 mm. Volume balok dalam
m3 adalah ….
a. 4,2 × 10-9
b. 4,2 × 10-6
c. 4,2 × 10-4
d. 4,2 × 10-2
e. 4,2 × 10-1

5. Dua vektor setitik tangkap masing-masing F1 = 6 N dan F2 = 4 N dan keduanya membentuk


sudut 60o . besar F1 – F2 adalah... .
a. 2 N
b. 2√2 N
c. 2√3 N
d. 2√5 N
e. 2√7 N

6. Tiga buah vektor bertitik tangkap yang sama, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

11 | F I S I K A D A S A R
V
V V

30o 30o

Besar ketiga vektor sama yaitu 5 m/s, maka besar resultan tiga vektor tersebut adalah ...
a. 5 m/s
b. 10 m/s
c. 15 m/s
d. 15√3 m/s
e. 20 m/s

7. Resultan ketiga gaya pada gambar di bawah ini adalah ... .


y

F2 = 4 N F1 = 12 N
60o
30o
x
F=4N
a. 4 N d. 16 N
b. 8 N e. 20 N
c. 12 N

8. Dua vektor gaya F1 dan F2, bertitik tangkap sama masing-masing F1 = 10N dan F2 = 6N. Jika
resultan kedua gaya adalah 14 N maka besar sudut yang diapit adalah ... .
a. 30
b. 45
c. 60
d. 90
e. 180

9. Vektor a= 5 satuan, vektor b =5 satuan besar vektor a + b = 5 satuan, sudut yang diapit vektor
a dan b adalah ... .
a. 0
b. 30
c. 60
d. 90
e. 120

10. Dua vektor gaya masing-masing 10 N dan 5 N mengapit sudut 60o, besar selisih kedua vektor
adalah ... .
a. 5,5 N
b. 5√3 N
c. 6,5 N

12 | F I S I K A D A S A R
d. 6√3 N
e. 6√2 N

11. Dua vektor saling tegak lurus, resultannya 40 N. Resultan vektor membentuk sudut 30o
terhadap vektor kedua, besar vektor kedua adalah ...
a. 20 N
b. 20√2N
c. 20√3 N
d. 21√2 N
e. 21√3 N

12. Diketahui dua vektor berikut:


𝑎 = 2𝑖 + 3𝑗 + 4𝑘
𝑏 = 5𝑖 + 𝑗
maka 𝑎𝑥𝑏 adalah … .
a. 2𝑖 + 10𝑗 + 12𝑘
b. 4𝑖 + 12𝑗 − 15𝑘
c. −2𝑖 + 20𝑗 + 12𝑘
d. −4𝑖 + 12𝑗 + 17𝑘
e. −4𝑖 + 20𝑗 − 17𝑘

13 | F I S I K A D A S A R
GERAK LINIER
SUB CMPK
1. Mahasiswa mampu mengenal dan memahami teori kinematika gerak lurus
2. Mahasiswa mampu menganalisis dan menyelesaikan persoalan kinematika gerak lurus.

3.1 Besaran-besaran Gerak


Gerak didefinisikan sebagai perubahan posisi terhadap
titik acuan tertentu. Sebagai contoh orang yang berada
didalam bus yang sedang melaju dari posisi A menuju posisi
B. orang tersebut dikatakan diam jika titik acuannya adalah
bus. Tetapi bus dikatakan bergerak jika titik acuan yang
ditinjau adalah A. Perhatikan ilustasi disamping ini,
perubahan posisi dari 𝑟 1 ke 𝑟 2, terdapat berbagai besaran
yang akan kita bahas dalam bab ini.
Gambar 3.1 Ilustrasi pergerakan
partikel
A. Posisi, Jarak dan Perpindahan
Posisi adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu titik acuan.
Perhatikan gambar di atas, posisi atau kedudukan titik A dan titik B dapat dituliskan
sebagai vektor tiga dimensi dirumuskan sebagai berikut.
𝑟 = 𝑥𝑖̂ + 𝑦𝑗̂ + 𝑧𝑘̂ (3.1)
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Jarak
merupakan besaran skalar yang tidak tergantung pada arah. Ilustrasi pada gambar 3.1,
jarak adalah garis putus-putus. Sedangkan Perpindahan adalah perubahan kedudukan
atau posisi dalam selang waktu tertentu.
Perpindahan dihitung dari kedudukan awal dan kedudukan akhir, lihat garis biru pada
gambar 3.1. untuk vektor posisi 1 , 𝑟1 = 𝑥1𝑖̂ + 𝑦1𝑗̂ + 𝑧1𝑘̂ sedangkan vektor posisi 2, 𝑟2 =
𝑥2𝑖̂ + 𝑦2𝑗̂ + 𝑧2𝑘̂ . jadi untuk perpindahan antara 1 ke 2 adalah
∆𝑟 = ∆𝑥𝑖̂ + ∆𝑦𝑗̂ + ∆𝑧𝑘̂ (3.2)

Contoh Soal
Nofy bergerak ke sekolah (D), dari rumahnya yang berada di titik
A. Dia mengikuti lintasan seperti gambar di samping, jika waktu
tempuhnya adalah 1 jam maka tentukan kelajuan rata-rata dan
kecepatan rata-rata Wulan!
(Jawab : laju 30 km/jam & kecepatan 20 km/jam)

14 | F I S I K A D A S A R
B. Kecepatan dan Laju
Kecepatan dan Laju Rata-rata
Kecepatan rata-rata besar perpindahan tiap satu satuan waktu. Besaran ini termasuk dalam besaran
vektor.
∆r
v̅ = ∆t (3.3)
Laju rata-rata didefinisikan sebagai jarak tempuh yang terjadi tiap satu satuan waktu
S
v= t
(3.4)

Kecepatan sesaat
Kecepatan/kelajuan sesaat mencerminkan keadaan suatu benda pada saat itu dengan
waktu yang sangat kecil.
∆x
v = lim (3.5)
∆t →0 ∆t
atau kecepatan sesaat didefinisikan sebagai turunan/diferensial dari posisi

C. Percepatan
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan tiap satu satuan waktu.
∆v v −v
a̅ = = t o (3.6)
∆t t2 − t1

3.2 Persamaan Gerak


Jika sebuah posisi dinyatakan pada persamaan 3.1, maka dengan menggunakan
definisi kecepatan sesaat pada pada persamaan 3.5 maka, didapatkan bahwa kecepatan
merupakan diferensial dari posisi.
dr d
⃗ =
v = (r î + ry ĵ + rz 𝑘̂ )
dt dt x
⃗ = vx î + vy ĵ + vz k̂
v (3.7)
|v| = √vx2 + vy2 + vz2 (3.8)
Namun, untuk mencari posisi dari kecepatan dapat dilakukan dengan mengintegralkan
persamaan tersebut
r = ro + ∫ v dt (3.9)

Begitu pula untuk mendapatkan percepatan, kita dapat menggunakan definisi dari
percepatan sesaat pada persamaan 3.6. sehingga,
dv d
a= = (v î + vy ĵ + vz k̂)
dt dt x
a⃗ = 𝑎x î + ay ĵ + az k̂ (3.10)
|a| = √a2x + a2y + a2z (3.11)

untuk mencari posisi dari kecepatan dapat dilakukan dengan mengintegralkan


persamaan tersebut
v = vo + ∫ a dt (3.12)

15 | F I S I K A D A S A R
Contoh Soal
Partikel bergerak dengan posisi yang berubah tiap detik sesuai persamaan : r = (4t2 - 4t + 1) i +
(3t2 + 4t - 8) j. dengan r dalam m dan t dalam s. i dan j mas-ing-masing adalah vektor satuan arah
sumbu X dan arah sumbu Y. Tentukan:

a. posisi dan jarak titik dari titik acuan pada t = 2s,


6.1. PERCEPATAN
b. kecepatan rata-rata dari t = 2s s.d t = 3s,
A. Percepatan rata-rata
c. kecepatan dan laju saat t = 2s!
1. Sebuah gerak partikel dapat dinyatakan dengan persamaan r = (t3 - 2t2) i + (3t2) j. Semua
besaran memiliki satuan dalam SI. Tentukan besar percepatan gerak partikel tepat setelah 2s
dari awal pengamatan!
2. Sebuah partikel bergerak lurus dengan percepatan a = (2 - 3t2). a dalam m/s2 dan t dalam s.
Pada saat t = 1s, kecepatannya 3 m/s dan posisinya 4 m dari titik acuan. Tentukan:
a. kecepatan pada t = 2s,

b. posisi pada t = 2s.


3.3 Gerak Lurus Beraturan
Memiliki ciri-ciri :
1. Lintasan lurus
2. Kecepatan (v) tetap dan
3. Percepatan = 0
4. Berlaku rumus r = ro + v . dt

Grafik v terhadap t Grafik S terhadap t


v S

S = luas Grafik V = tan θ


θ
t t
Contoh Soal
1. If a car moves at a constant velocity of 60 km/hour in 2.5 minutes, then the distance travelled
by car is….
2. Sebuah sedan yang melaju 90 km/jam berada 100 m di belakang sebuah jip yang sedang
melaju 75 km/jam. Berapa detik diperlukan sedan untuk menyusul jip? (600 m)

16 | F I S I K A D A S A R
3.4 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Memiliki ciri-ciri:
- Lintasan berupa garis lurus
- Kecepatan berubahan beraturan
- Percepatan konstan
Dalam GLBB berlaku rumusan :
• v = vo + a.dt
• s = vo.t + ½ a.t2 dimana s = merupakan perpindahan.
• vt2 = vo2 + 2a.s
Grafik perpindahan vs waktu Grafik Kecepatan vs waktu

S S
V V

θ θ

t t
Contoh
Gerak Soal Gerak diperlambat
dipercepat
t
1. Febry menuruni suatu bidang miring yang licin dengan carat meluncurkan dirinya tanpa
kecepatan awal dengan percepatan tetap 3,4 m/s2. Jika kecepatan bola sebelum
menggelinding adalah 3 m/s, berapa kecepatan bola setelah 5 sekon (jawab : 20 m/s)
2. Berty melajukan sepedanya ke puncak bukit dan ia mencapai puncak bukit dengan kelajuan
4,5 m/s. selanjutnya, ia menuruni bukit dengan percepatan 0,4 m/s2 selama 12 s. berapa jauh
ia telah menuruni bukit selama waktu tersebut (Jawab : 82,8 m)

3.5 Gerak Vertikal


Gerak vertikal merupakan aplikasi dari GLBB, sehingga rumusan yang digunakan adalah
rumus-rumus yang berlaku pada GLBB namun terdapat beberapa perbedaan sibol dan
maksud diantaranya:
A. Gerak Vertikal ke atas B
Ciri-ciri :
a = -g
S=h
di titik B (tertinggi) vt = 0 h
2h A C
tAB = tBC = √ g
B. Gerak Vertikal Ke Bawah
a=g h
S=h
Jika jatuh bebas maka vo = 0

Contoh Soal
Sebuah bola dilepaskan Nia dari atap Gedung UNISKA. Saat bola dilepas, novi yang berada di
tanah sambil memperhatika stopwatch. Hasil pembacaan stopwatch menunjukkan lama tempun
bola adalah 2 sekon, jika g = 10 m/s2 tentukan:

a. Berapa kelajuan bola saat menyentuh tanah? (20 m/s)


SOAL(20
b. Berapa ketinggian gedung UNISKA? LATIHAN
m)

17 | F I S I K A D A S A R
1. Hadi tiap pagi selalu joging mengelilingi tanah lapang yang berukuran 100 m × 400 m
sebanyak 12 kali dalam waktu 1 jam. Kecepatan rata-rata serta kelajuan rata-rata dari gerak
Hadi adalah …
A. 0 km/jam dan 12 km/jam D. 6 km/jam dan 6 km/jam
B. 0 km/jam dan 6 km/jam E. 12 km/jam dan 12 km/jam
C. 6 km/jam dan 12 km/jam

2. Sebuah mobil berada dipuncak bukit dan meluncur ke lembah. Jika mobil meluncur dari
keadaan diam, kecepatan mobil dilembah adalah 12 km/jam, kecepatan mobil di lembah jika
kecepatan awalnya 5 km/ jam adalah ... .
A. 10 km/jam D. 13 km/jam
B. 15 km/jam E. 17 km/jam
C. 20 km/jam

3. Andi berlari mengelilingi lapangan 2 kali putaran, keliling lapangan adalah 200 m, selama
300 sekon. Kecepatan rata-rata Andi berlari adalah...
A. Nol D. 2/3 m/s
B. 4/3 m/s E. 1,5 m/s
C. 2 m/s
4. Sebuah perahu motor menyeberangi sungai yang lebarnya 200 m dengan kecepatan 4 m/s
tegak lurus terhadap arus air yang besarnya 3 m/s. seteleh sampai panjang lintasan perahu
dari kedudukan awal adalah … .
A. 220 m C. 300 m E. 250 m
B. 320 m D. 260 m

5. Sebuah titik berada di A (1, 4, 2) bergerak menuju B (4, 5, 7). Vektor posisi AB adalah ....
A. 3i + j+5k C. 3i-2j+5k E. 3i +2j -5k
B. 3i-j-5k D. i + j+5k

6. Sebuah partikel bergerak pada bidang x, y dari A(2i + 4j)m ke titik B (4i + 3j) kemudian
berhenti di C (8i – 4j).Jika dari A ke B memerlukan waktu 8 sekon dan dari B ke C selama 12
sekon maka kecepatan rata-rata partikel tersebut adalah … .
A. 0,25 m/s C. 0,75 m/s E. 1,25 m/s
B. 0,50 m/s D. 1,00 m/s

7. Posisi partikel yang bergerak lurus dengan persamaan x = 2t3 – 4t2 + 5t + 1 dalam satuan SI.
Percepatan partikel pada saat t s adalah … .
A. (6t2 – 8t + 5 + 1) ms–1 D. (12t – 8t + 5) ms–1
B. (6t2 – 8t + 5) ms–1 E. (12t ) ms–1
C. (12t – 8) ms –1

8. Sebuah benda bergerak dengan fungsi kecepatan:

18 | F I S I K A D A S A R
v = (4t) i + (10 + 0,75 t2) j (satuan dalam SI) maka besar percepatan benda pada saat t = 2 sekon
adalah ....
A. 4 m/s2 C. 5,5 m/s2 E. 5 m/s2
B. 4,3 m/s2 D. 7 m/s2

9. Kedudukan benda yang bergerak dinyatakan dalam r = (2t3 – 4t2)i + (6t2)j. besar percepatan
partikel tersebut saat 2 sekon adalah … .
A. 28 m/s2 C. 16 m/s2 E. 4 m/s2
B. 20 m/s2 D. 12 m/s2

10. Gerak sebuah mobil sepanjang lintasan lurus dilukiskan seperti pada grafik berikut.
V (m/s)

15

12

t (s)
0 2 4 6

Jarak yang ditempuh mobil antara t = 2 sekon sampai t = 6 sekon adalah ….


A. 66 m C. 27 m E. 15 m
B. 51 m D. 24 m

11. Di bawah ini adalah grafik hubungan antara kecepatan dan waktu dari gerak sebuah benda.
V (m/s)
20

4
t (s)
2 10
Jarak yang ditempuh oleh benda selama 10 sekon pertama adalah…
A. 8 m C. 104 m E. 164 m
B. 98 m D. 200 m

12. Percepatan benda yang bergerak sepanjang sumbu x dilukiskan seperti grafik sebagai
berikut:
ax (m/s2)

2 t (s)

Jika posisi awal x = 1 m dan kecepatan awal 12 m/s maka perpindahan maksimum searah
sumbu x positif diukur dari x = 0 adalah … .
A. 9 m C. 21 m E. 72 m

19 | F I S I K A D A S A R
B. 13 m D. 26 m

13. Posisi partikel yang bergerak lurus dengan persamaan x = 2t3 – 4t2 + 5t + Sebuah partikel
bergerak dengan persamaan posisi r = ( 5t )i + (12t – 2t2)j, maka titik tertinggi dan jarak
mendatar terjauh yang di capai benda adalah … .
C. 12 m dan 18 m D. 18 m dan 24 m
D. 12 m dan 24 m E. 18 m dan 30 m
E. 18 m dan 18 m

14. Sebuah bom jatuh dari pesawat tempur tanpa kecepatan awal relatif terhadap pesawat. Jika
ketinggian pesawat tempur 200m dan jarak mendatar antara sasaran dengan pesawat tempur
600m, maka kecepatan pesawat tempur relatif terhadap sasaran mendekati harga
A. 745 km/jam D. 360 km/jam
B. 420 km/jam E. 324 km/jam
C. 200 km/jam

15. Sebuah peluru ditembakkan dari puncak menara yang tingginya 500 m dengan kecepatan
100 m s–1 dan arah mendatar. Apabila g = 10 m s–2, dimanakah peluru menyentuh tanah
dihitung dari kaki menara ?
A. 1000 m C. 800 m E. 500 m
B. 900 m D. 600 m

20 | F I S I K A D A S A R
GERAK MELINGKAR
SUB CMPK
1. Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis Kinematika Gerak dua dimensi
2. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan hubungan roda-roda

4.1 BESARAN DALAM GERAK MELINGKAR


A. Periode dan Frekuensi
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu putaran penuh (satu lingkaran)
t
T=
n
Frekuensi adalah jumlah getaran tiap satuan waktu
n
f=
t
hubungan frekuensi (f) dan periode (T) adalah
1 1
T= atau f =
f T
dimana, n = jumlah putaran T = periode (sekon) dan f = frekuensi (Hz)

B. Laju linier dan kecepatan sudut


s
Laju linier adalah panjang lintasan per waktu, v = namun jika jarak yang ditempuh adalah satu lingkaran
t
penuh maka:
2πr
v=
T
jika diketahui bahwa kecepatan sudut ω = 2π f atau ω = 2π/T maka hubunganya adalah
v=ωr
Contoh Soal
Sebuah benda bergerak melingkar beraturan dengan jari-jari 3 m. Dalam waktu 5 sekon, benda
tersebut mampu menempuh 20 putaran. Tentukan:
a. periode (0,25 S) c. kecepatan sudut (8 π rad/s)
b. frekuensi (4 Hz) d. kelajuan linier! (24 π m/s)

4.2 PERCEPATAN SENTRIPETAL DAN GAYA SENTRIPETAL


A. Percepatan Sentripetal
Percepatan sentripetal adalah percepatan dengan arah gerakan selalu menuju
pusat perputaran dengan rumusan :
v2
as = atau a s = ω2 r
r
Selain percepatan sentripetal juga dikenal percepatan
sentripugal/tangensial yaitu hasil perkalian dari
percepatan sudut dan jari-jari lintasan yang selalu
menyinggung lintasan, memenuhi persamaan
aT = α r
jadi atot = √a s + a T
2 2

B. Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang harus bekerja pada massa m yang bergerak melingkar, agar mengalami

21 | F I S I K A D A S A R
percepatan sentripetal sebesar ω2r yang selalu menuju pusat lintasan
v2
Fs = m a s = m = m ω2 r
r

4.3 GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN


Ciri-ciri :
- Besar kecepatan linier (atau kelajuan linier) konstan, tetapi vektor kecepatan linier setiap saat berubah
- Kecepatan sudutnya (baik arah maupun besar) tetap
- Berlaku θ = θo + ω t dimana θ = posisi sudut (rad)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Contoh Soal
Sebuah bola bermassa 60 gram diikat dengan seutas tali yang panjangnya 1 meter, kemudian
diputar horizontal. Dalam waktu 20 sekon terjadi 50 putaran.Berapakah:
(a) kelajuan linier (5π m/s)
(b) percepatan sentripetal (25π2 m/s2)

4.4 GERAK MELINGKAR BERUBAH BERATURAN


Gerak melingkar berubah beraturan pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan GLBB hanya
berbeda lambang saja.
Ingat kembali !!
• v = vo + a.t
• s = vo.t + ½ a.t2 dimana s = merupakan perpindahan.
• vt2 = vo2 + 2a.s
maka pada GMBB berubah menjadi
• ω = ω o + α.t dimana θ = posisi sudut (rad)
• θ = ω o.t + ½ α.t2 ω = kecepatan sudut (rad/s)
• ω t2 = ω o2 + 2 α. θ α = kecepatan sudut (rad/s2)

Hubungannya adalah :
s =θ.R
v =ω.R
aT = α. R

4.5 HUBUNGAN RODA-RODA


A. Roda-roda Sepusat
Untuk hubungan roda-roda sepusat kecepatan sudut sama besar untuk masing-masing
roda yang dilekatkan.
A
B
ωA = ωB
vA vB
=
rA rB
B. Roda-roda bersinggungan
Untuk roda-roda yang saling bersinggungan kecepatan liniernya sama besar.

vA = v B B A

ωA rA = ωB rB

C. Roda-roda dengan Sabuk

22 | F I S I K A D A S A R
Untuk roda-roda yang dihubungkan dengan sabuk kecepatan liniernya sama besar.

vA = v B A
B
ωA rA = ωB rB

Contoh Soal
1. Dua buah roda sebuah sepeda motor mempunyai jari-jari 20 cm. Sepeda motor tersebut
bergerak dengan kelajuan 90 km/jam.
a. Berapakah kecepatan sudut roda sepeda motor tersebut? (jawab 125 rad/s)
b. Berapakah kelajuannya, jika roda diganti roda lain yang berdiameter 80 cm? (180
km/jam)
2. Dua buah roda dihubungkan dengan rantai. Roda yang lebih kecil dengan jari-jari 8 cm
diputar pada 100 rad/s. Berapakah kelajuan linier kedua roda tersebut? Jika jari-jari roda
yang lebih besar 15 cm, berapa rpm roda tersebut akan berputar? (jawab 510 rpm)

SOAL LATIHAN

1. Sebuah kipas angin berputar sebanyak 1.200 tiap 30 sekon. Periode dan frekuensi putaran
kipas angin tersebut adalah . . . .
a. 40 s dan 0,25 Hz
b. 40 s dan 0,025 Hz
c. 40 s dan 0,0025 Hz
d. 0,025 s dan 40 Hz
e. 0,0025 s dan 40 Hz

2. Sebuah roda katrol berputar pada 300 rpm, kecepatan linier partikel yang terletak pada jarak
150 m dari titik pusat adalah… .
a. 0,5 𝜋 m/s d. 1,5 𝜋 m/s
b. 0,75 𝜋 m/s e. 2 𝜋 m/s
c. 𝜋 m/s

3. Arus sungai dengan kelajuan 18,94 m/s digunakan untuk memutar kincir air. Diameter kincir
air tersebut adalah 120 cm. Dalam 1 menit, kincir air akan berputar sebanyak . . . kali.
a. 108,1 d. 310,6
b. 201,8 e. 312,6
c. 301,8

4. Sebuah benda yang mengalami gerak melingkar beraturan, kecepatannya tergantung pada
….
a. massa dan periode
b. massa dan frekuensi

23 | F I S I K A D A S A R
c. massa dan jari-jari lintasan
d. periode dan jari-jari lintasan
e. percepatan gravitasi setempat

5. Sebuah roda berdiameter 1 m melakukan 120 putaran per menit. Kecepatan linier suatu titik
pada roda tersebut adalah … .
a. ½ π m/s d. 4π m/s
b. π m/s c. 6 π m/s
c. 2π m/s

6. Sebuah bola bermassa 0,2 kg diikat dengan tali sepanjang 0,5 m, kemudian diputar sehingga
melakukan gerak melingkar beraturan dalam bidang vertikal. Jika saat mencapai titik
terendah laju bola adalah 5 m s-1, maka tegangan talinya pada saat ini besarnya …
a. 2 N d. 12 N
b. 8 N e. 18 N
c. 10 N

7. Tiga buah roda A, B, dan C masing-masing berjari-jari 8 cm, 5 cm, dan 20 cm. Jika roda A
berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s, kecepatan sudut roda C adalah ...

A B C

.
a. 25 rad/sekon d. 35 rad/sekon
b. 30 rad/sekon e. 40 rad/sekon
c. 32 rad/sekon

8. Dua roda A dan B dihubungkan dengan pita (lihat gambar). Apabila jari-jari A duakali jari-
jari B, maka yang terjadi adalah …
a. vA = 2 vB
b. vA = ½ vB
c. vA = vB
d. ωA = ωB
e. ωA = 2 ωB

9. Tiga buah roda dihubungkan seperti tampak pada gam bar. A dan B menyatu dan sepusat B
dan C dihubungkan dengan ban.
Jika RA = 4 cm, RB = 2 cm dan Rc = 10 cm, maka per-bandingan kecepatan sudut roda B dan
roda C adalah
a. 1 : 5 d. 5 : 1
b. 2 : 1 e. 5 : 2
c. 2 : 5

24 | F I S I K A D A S A R
10. Sebuah mesin penggiling padi menggunakan dua buah roda yang dihubungkan dengan
sabuk seperti pada gambar di bawah. Jika jari-jari roda A dua kali jari-jari roda B, maka
perbandingan kecepatan sudut roda A dan roda B adalah ...
a. 4 : 1 d. 1 : 2
b. 2 : 1 e. 1 : 4
c. 1 : 1

11. Sebuah benda tegar berputar dengan kecepatan sudut 10 rad/s. Kecepatan linier suatu titik
pada benda berja-rak 0,5 m dari sumbu putar adalah …
a. 10 m/s d. 10,5 m/s
b. 5 m/s e. 9,5 m/s
c. 20 m/s

12. Seseorang memutar sebuah benda dengan kecepatan awal 4 rad/s. Benda tersebut diputar
dengan percepatan sudut 0,5 rad/s2 Kecepatan benda pada sekon ke-empat adalah . . . rad/s.
a. 4,0 d. 6,0
b. 4,5 e. 8,0
c. 5,0

13. Dua buah roda saling bersinggungan. Jejari roda I 3 cm dan jejari roda II 4 cm. Jika roda I
berputar sebanyak 20 kali, maka roda II berputar sebanyak . . . kali.
a. 20 d. 15
b. 18 e. 10
c. 16

14. Sebuah roda berjari-jari 30 cm berputar pada porosnya. Dalam selang waktu 5 sekon
kecepatan sudutnya berubah dari 10 putaran/sekon menjadi 50 putaran/sekon. Percepatan
sudut roda tersebut adalah . . . .
a. 15 putaran/sekon2 d. 10 putaran/sekon2
b. 13 putaran/sekon2 e. 8 putaran/sekon2
c. 12 putaran/sekon2

15. Sebuah benda bergerak melingkar dengan kecepatan anguler awal 60 rad/s. Kemudian
kecepatan angulernya berubah menjadi 110 rad/s dalam waktu 2,5 s. Percepatan anguler
yang dialami benda sebesar ....
a. 50 rad/s2 d. 2,5 rad/s2
b. 25 rad/s2 e. 2 rad/s2
c. 20 rad/s 2

25 | F I S I K A D A S A R
DINAMIKA GERAK
5.1 GAYA-GAYA ALAMIAH
A. Gaya Berat (W)
Gaya berat adalah gaya yang diakibat oleh tarikan gravitasi (g). Gaya ini selalu berarah ke pusat
bumi.
W=m.g
B. Gaya Normal (N)
Gaya Normal merupakan gaya reaksi dari gaya – gaya yang diberikan pada suatu bidang dan
arahnya selalu tegak lurus bidang

C. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang dihasilkan dari pertemuan dua buah bermukaan bidang benda.
Arah gaya gesek selalu melawan arah gerak benda, dan besarnya sangat dipengaruhi oleh gaya
Normal (N) dan kekasaran permukaan benda ().
N
f F
f = .N
w

Penggolongan gaya gesek didasarkan pada keadaan benda, diantaranya:


- Gaya yang bekerja pada benda bergerak disebut gaya gesek kinetik
fk = k.N

- Gaya gesek yang bekerja pada benda yang diam disebut gaya gesek statik (fs)
fs = s.N
fs > fk → s > k → 0    1
 = kekasaran suatu permukaan sentuh

D. Gaya Tegangan tali (T)


Gaya tegangan tali merupakan gaya reaksi dari gaya berat

N Fy = 0
f Arah gerak N – w cos θ = 0
benda
N = w cos θ
N
Fy = 0
W Sin θ f F N–w =0
W Cos θ
W w N=w
θ

Jika setimbang
Fy = 0
T T–w =0
T=w

W
26 | F I S I K A D A S A R
▪ Gaya Sentripetal
Gaya sentripetal adalah gaya yang harus bekerja pada massa m yang bergerak melingkar,
agar mengalami percepatan sentripetal sebesar ω2r yang selalu menuju pusat lintasan
v2
Fs = m as = m = m ω2 r
r

5.2 HUKUM NEWTON


A. Hukum Newton 1
“Suatu benda dikatakan diam (v = 0) atau bergerak lurus beraturan (v = konstan) jika jumlah gaya yang
bekerja pada benda tersebut sama dengan nol”
F = 0
Jadi hukum Newton akan berlaku pada benda diam atau berGLB yang berarti kecepatan percepatan
benda sama dengan nol
Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah!

Suatu sistem kesetimbangan yang terdiri dari 3 buah beban m1, m2 dan m3 dipasang pada 2 katrol
tetap. Bila sistem dalam keadaan setimbang, maka perbandingan m2 dengan m1 adalah..

A. 1 : √3
B. 1:3
C. √3 : 1
D. 2√3 : 1
E. 3:1
B. Hukum Newton II
“Percepatan suatu sistem berbanding lurus dengan gaya penggerak sistem tersebut dan berbading terbalik dengan
jumlah massanya”
F
a= atau F = m. a
m
Hukum Newton II akan berlaku rumusan GLBB

Contoh Soal
Sebuah benda bermassa 6 kg bergerak pada bidang datar yang licin. Kecepatan benda berkurang
dari 25 m/s menjadi 9 m/s setelah bergerak selama 4 sekon. Gaya mendatar yang bekerja pada
benda sebesar …. N

C. Hukum Newton III


Gaya yang diberikan oleh suatu benda lain akan dilawan dengan gaya yang sama besar dan
berlawanan arah
Faksi = – Freaksi

Besar gaya sama, arahnya berlawanan dan terletak pada satu garis lurus

27 | F I S I K A D A S A R
SOAL LATIHAN

1. Pada benda diam, resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut adalah nol.
SEBAB
Pada benda diam tidak ada satupun gaya yang bekerja padanya

2. Gaya (F) sebesar 12 N bekerja pada sebuah benda yang massanya m1, menyebabkan
percepatan m1 sebesar 8 ms–2 Jika F bekerja pada benda yang bermassa m2, maka percepatan
yang ditimbulkannya adalah 2 m s–2 . Jika F bekerja pada benda yang bermassa m1 + m2, maka
percepatan benda ini adalah …
A. 1,2 m s–2 D. 3,0 m s–2
B. 1,6 m s–2 E. 3,6 m s–2
C. 2,4 m s–2

3. Pada gambar di samping besar tegangan tali P adalah ....


A. 400 newton
B. 100 newton
C. 180 newton
D. 210 newton
E. 300 newton

4. Balok yang beratnya W ditarik sepanjang permukaan mendatar dengan kelajuan konstan v
oleh gaya F yang bekerja pada sudut θ terhadap horizontal. Besarnya gaya normal yang
bekerja pada balok oleh permukaan adalah…
A. W + F cos θ
B. W + F sin θ
C. W – F sin θ
D. W – F cos θ
E. W

5. Sebuah massanya 1 kg balok diletakkan di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan
(α) = 30o, sehingga benda bergerak dengan percepatan konstan. Bila g = 10 m s–2, maka gaya
penggerak balok tersebut adalah …
A. 5 N D. 8 N
B. 6 N E. 10 N
C. 7 N

6. Benda bermassa 4 kg terletak pada bidang miring seperti tampak pada gambar di bawah ini.
1
Jika koefisien gesekan statik antara balok dan bidang miring adalah 5√3 dan g = 10 ms–2, maka
resultan gaya yang meluncurkan benda adalah …

28 | F I S I K A D A S A R
A. 8 N
B. 8√2 N
C. 8√3 N
D. 12 N
E. 20 N

7. Balok A yang massanya 5 kg, diletakkan pada bidang datar yang licin, balok B yang massanya
3 kg digantung dengan tali, dan dihubungkan dengan balok A melalui sebuah katrol, jika g
= 10 m/s2 tentukan percepatan balok tersebut!
A. 3,50 m/s2
B. 3,75 m/s2
C. 4,00 m/s2
D. 5,00 m/s2
E. 5,25 m/s2

8. Sebuah benda meluncur pada permukaan datar dengan kecepatan v = 4 m/s dan kemudian
benda naik pada bidang miring dengan kemiringan 30o. Bila tidak ada gesekan antara benda
dan bidang luncur, maka panjang lintasan benda pada bidang miring adalah …
A. 40 cm D. 120 cm
B. 60 cm E. 160 cm
C. 80 cm

9. Benda A yang memiliki massa 4 kg dan kelajuannya 2 m/s. benda B memiliki massa 2 kg dan
kelajuaanya 4 m/s. kedua benda bergerak pada arah yang sama. Masing-masing benda
kemudian menerima gaya sebesar F yang arahnya berlawanan dengan arah gerak kedua
benda sampai masing-masing benda berhenti. pernyataan di bawah ini yang benar adalah..
A. Kedua benda menempuh jarak yang sama
B. Benda A menempuh jarak 2 kali lebih jauh dari benda B
C. Benda B menempuh jarak 2 kali lebih jauh dari benda A
D. Benda A menempuh jarak 4 kali lebih jauh dari benda B
E. Benda B menempuh jarak 4 kali lebih jauh dari benda A

10. benda lain dapat dikurangi dengan mengurangi luas permukaan kontak antara kedua benda
SEBAB
Pengurangan luas akan mengurangi tekanan suatu benda pada benda lain

11. Sebuah benda digantung pada sebuah neraca pegas di dalam elevator. Pembacaan skala pada
neraca pegas adalah T1 newton ketika elevator diam. Bila elevator dipercepat ke bawah
sebesar 5 m/s2, berapa pembacaan skala beraca pegas sekarang? (g = 10 m/s2)
𝑇
A. T1√2 D. 21
B. T1 E. 2 T1
𝑇1
C.
√2

29 | F I S I K A D A S A R
12. Sewaktu berada di dalam lift yang diam, berat Sandi adalah 500 N. Percepatan gravitasi = 10
m s–2. Sewaktu lift dipercepat, tegangan tali menjadi 750 N. Dengan demikian percepatan lift
adalah …
A. 5,0 m s–2 D. 12,5 m s–2
B. 7,5 m s–2 E. 15,0 m s–2
C. 10,0 m s–2

13. Sebuah helikopter bermassa 300 kg bergerak vertikal ke atas dengan percepatan 2 m/s2.
Seorang tentara bermassa 60 kg memanjat tali yang menjulur dari helikopter dengan
kecepatan tetap 1 m/s relatif terhadap helikopter. Gaya tegangan tali saat itu adalah …
A. 600 N D. 780 N
B. 660 N E. 3600 N
C. 720 N

30 | F I S I K A D A S A R
USAHA DAN ENERGI
6.1. USAHA
Usaha didefinisikan sebagai perkalian skalar antara gaya (F) dan perpindahan (S) yang diakibatkannya.
F F
θ F cos θ θ F cos θ

w w
S
Usaha merupakan besaran konservatif yaitu :
1. Tidak memperhatikan bentuk lintasan, tetapi hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir.
2. Merupakan nilai negative perubahan energy potensial benda
3. Contoh : Gaya Coulomb, Gaya Gravitasi, Gaya pegas

Berdasarkan gambar di atas, usaha yang dilakukan oleh sistem adalah sebesar
W=F.S=F.S.cosθ
Contoh Soal
Sebuah balok berada di atas bidang miring licin dengan sudut kemiringan sebesar 30o. Ketinggian
awal balok adalah 4 m. Massa balok tersebut sebesar 10 kg. Kemudian balok meluncur ke bawah,
berapakah usaha yang dilakukan gaya berat hingga balok sampai di lantai?

6.2. ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain,
tetapi energi tetap kekal. Secara umum energi dibedakan menjadi :
A. Energi Kinetik
Energi kinetik dimiliki oleh benda karena pergerakannya, memenuhi persamaan:
Ek= ½ mv2

B. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena ketinggiannya terhadap bidang acuan tertentu,
memenuhi persamaan:
Ep = m g h
Energi petensial untuk beberapa kasus lainnya adalah:
- Energi Potensial Pegas
Ep = ½ k x2 (k = konstanta pegas, x = pertambahan panjang pegas)
- Energi Potensial Listrik
Ep = V . q (V = potensial listrik (volt), q = muatan listrik (coulomb))

6.3. USAHA DAN PERUBAHAN ENERGI


Usaha merupakan perubahan energi, dimana rumusannya tergantung perubahan-perubahan variabel dalam
tiap kasusnya.
▪ Jika pada suatu sistem terjadi perubahan kecepatan maka usahanya memenuhi persamaan:

31 | F I S I K A D A S A R
W = ½ m (v22 – v12)
▪ Jika berlangsungnya aktivitas sistem terjadi perubahan tinggi, maka
W = - mg (h2 – h1)

▪ Selain itu energy juga bisa dirubah menjadi bentuk energy lainnya, sesuai dengan bunyi hukum
kekekalan energi.

Contoh Soal
Pada sebuah balok yang berkecepatan 5 m/s diberikan gaya 15 N. Massa benda 10 kg. Berapakah
jarak yang sudah ditempuh balok saat kecepatannya telah berubah menjadi 10 m/s?

6.4. HUKUM KEKEKALAN ENERGI


A. Energi Mekanik
Energi Mekanik adalah penjumlahan dari energi kinetik dan energi potensial, dalam kasus ini dapat kita amati
benda yang bergerak pada tetapi juga memiliki ketinggian tertentu.
EM = E P + E k

B. Hukum Kekekalan Energi


Hukum kekekalan enegi berbunyi “Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan tetapi
dapat diubah dari satu bentuk kebentuk lainnya”. Dengan kata lain perubahan energi mekanin disetiap
titik itu adalah nol (ΔEm = 0), maka berlaku :
Em1 = Em2
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2

C. Daya/Laju Energi
Daya adalah jumlah energi yang dihasilkan/dipancarkan/diperlukan tiap satun waktu.
W
P= = F v̅
t
Ingat!!
Kecepatan yang dipakai adalah kecepatan rata-rata.

Contoh Soal
1. Balok bermassa 1,5 kg digunakan di atas bidang miring licin dan sudut kemiringannya 30o.
Ketinggian arah 1,3 m dan kecepatannya 6 m/s. Berapakah kecepatan balok saat mencapai
lantai?
2. Air terjun setinggi 10 m dengan debit 50 m3/s dimanfaat-kan untuk memutarkan generator
listrik mikro. Jika 25% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10 m/s 2 , maka
berapakah daya keluaran generator listrik?

32 | F I S I K A D A S A R
SOAL LATIHAN

1. Pernyataan berikut yang benar tentang gaya tak konservatif adalah ....
(1) energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya tak konservatif besarnya tidak
konstan
(2) kerja yang dilakukan oleh gaya tak konservatif pada benda sama dengan nilai negatif
perubahan energi potensial benda
(3) kerja yang dilakukan oleh gaya tak konservatif pada benda bergantung pada lintasan
gerak benda
(4) contoh gaya tak konservatif adalah gaya Coulomb

2. Sebuah benda bermassa 4 kg jatuh bebas dari teras gedung yang tingginya 100 m. usaha yang
dilakukan benda selama bergerak dari ketinggian 100 m ke ketinggian 40 m (g = 10m/s2)
sebesar …
A. 1200 joule C. 2400 joule E. 8500 joule
B. 1600 joule D. 5000 joule

3. Sebuah benda yang massanya 0,10 kg jatuh bebas vertikal dari ketinggian 2 m kehamparan pasir.
Jika benda itu masuk sedalam 2 cm ke dalam pasir sebelum berhenti, gaya rata-rata yang
dilakukan pasir untuk menghambat benda besarnya sekitar …
A. 30 N C. 60 N E. 100 N
B. 50 N D. 90 N

4. Ketika dilempar ke atas, sebuah batu akan mengalami perubahan energi potensial.
SEBAB
Selama bergerak naik, gaya gravitasi pada baru melakukan usaha negatif.

5.
Sebuah benda bermassa m diluncurkan dari dasar bidang miring
v
dengan kecepatan awal seperti pada gambar di samping. Jika
h
koefisien gesekan kinetic adalah µk, percepatan gravitasi g maka
kecepatan minimum agar benda tersebut dapat mencapai puncak
l
bidang miring adalah
A. v = √2gh − √2μk g 𝑙 C. v = √2gh
B. v = √2(gh + μk g 𝑙) E. v = √2gh + √2μk g 𝑙
C. v = √2(gh − 2μk g 𝑙)

6. Bola bermassa 0,25 kg ditekan pada pegas dengan gaya F seperti gambar. Anggap g = 10 m.s-
2. Ketika gaya F dihilangkan, bola dilontarkan ke atas setinggi h meter. Jika energi untuk

melontarkan bola besarnya 1,0 joule, maka tinggi h adalah...

33 | F I S I K A D A S A R
A. 50 cm C. 25 cm E. 35 cm
B. 40 cm D. 15 cm

7. Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti gambar.


Perbandingan energi potensial dan energi kinetik benda ketika
sampai di B adalah ...
A. 3 : 2 D. 2 : 3
B. 3 : 1 E. 1 : 3
C. 2 : 1

8. Sebuah benda bermassa 8 kg terletak di atas bidang datar ditarik dengan gaya 20 N
membentuk sudut 60o terhadap bidang datar dan bergeser sejauh 4 m, maka usaha yang
dilakukan gaya tersebut adalah ….
A. 40 j C. 120 j E. 320 j
B. 80 j D. 160 j

9. Sebuah benda massa 5 kg berada 10 meter di atas permukaan bumi. Percepatan gravitasi =
10 ms-2. Besar usaha untuk memindahkan benda tersebut ke atas ketinggian 15 meter dari
permukaan bumi adalah
A. 75 joule C. 500 joule E. 1250 joule
B. 250 joule D. 750 joule

10. Sebuah palu bermassa 2 kg dan kecepatan 20 m/s menghantam sebuah paku, sehingga paku
ini masuk ke dalam 5 cm dalam kayu. Besar gaya tahanan yang disebabkan kayu ini adalah
A. 400 N C. 4000 N E. 40000 N
B. 800 N D. 8000 N

11. Sebuah benda massa 2 kg bergerak pada suatu permukaan licin dengan kecepatan 2 m/s.
Beberapa saat kemudian benda itu bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Usaha yang dikerjakan
pada benda selama selang waktu tersebut adalah …
A. 4 joule C. 15 joule E. 25 joule
B. 9 joule D. 21 joule

34 | F I S I K A D A S A R
12. Seorang yang bermasa 60 kg menaiki tangga yang tingginya 15 m daLam waktu 2 menit. Jika
g = 10m/s2 maka daya yang dikeluarkan orang itu adalah ....
A. 75 watt C. 300 watt E. 900 watt
B. 180 watt D. 450 watt

13. Air terjun setinggi 20 m dengan debit 10 m3/s dimanfaatkan untuk menggerakkan generator
listrik mikro. Jika 30 % energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10 ms-2 , daya
keluaran generator adalah ...
A. 0,3 MW C. 0,4 MW E. 0,6 MW
B. 0,7 MW D. 0,8 MW

14. Benda bermassa 400 g dilempar dengan kecepatan awal 50 m/s dengan sudut elevasi 60 o..
Pada ketinggian 25 m bola tersebut mempunyai energi kinetik sebesar ... .
A. 100 J D. 400 J
B. 200 J E. 500 J
C. 300 J

15. Sebuah benda bermassa 2 kg diluncuran ke atas pada bidang miring kasar μk = 0,1 , sudut
kemiringan 37o dengan energy kinetic 4 j maka jarak maksimum yang ditempuh benda
adalah …
A. 14,7 cm D. 42,9 cm
B. 29,4 cm E. 56,1 cm
C. 38,3 cm F.

35 | F I S I K A D A S A R
MOMENTUM DAN IMPULS
7.1. MOMENTUM & IMPULS
A. Momentum
Momentum (p) suatu benda yang bergerak didefinisikan sebagai hasil perkalian antara
massa (m) dengan kecepatan benda (v). Momentum termasuk kedalam besaran vektor,
dirumuskan sebagai :
p=mv
Contoh Soal
Dua benda A bermassa 4 kg bergerak ke timur dan benda B bermassa 2 kg bergerak ke
utara. Tentukan:
a. momentum benda A,
b. momentum benda B,
c. jumlah momentum kedua benda!

B. Impuls
Impuls (I) didefinisikan sebagai hasil kali gaya dengan waktu yang
F
dibutuhkan gaya tersebut bergerak. Impuls merupakan besaran vektor,
dirumuskan sebagai berikut:
I = F Δt
Jika dijumpai grafik F-t maka impuls yang dihasilkan adalah luas grafik
t
dibawah kurva.

C. Hubungan Momentum dan Impuls


Selain pernyataan diatas, perubahan momentum juga merupakan definisi dari impuls.
I = Δp
I = p2 – p1 atau I = m (v2 – v1)

Contoh Soal
Bola bermassa 1,2 kg mula-mula bergerak dengan kecepatan 10 m/s. Kemudian bola ditendang
hingga bola bergerak balik dengan kecepatan 40 m/s. Waktu kaki menyentuh bola 0,45.
Tentukan: (a) perubahan momentum bola, (b) impuls yang diberikan pada bola dan (c) gaya yang
diterima bola!

7.2. KEKEKALAN MOMENTUM DAN TUMBUKAN


A. Hukum Kekekalan Momentum
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa, Momentum awal sistem akan sama
dengan momentum akhir sistem jika jumlah gaya yang bekerja pada sistem tersebut adalah nol (F
= 0):
m2.v2’ + m1.v1’ = m2.v2 + m1.v1

36 | F I S I K A D A S A R
Contoh Soal
Seseorang bermassa 60 kg berada di atas perahu yang sedang bergerak dengan kecepatan 2 m/s.
Massa perahu 240 kg. Orang tersebut melompat dari perahu dengan laju 4 m/s. Berapakah
kecepatan perahu sesaat setelah orang melompat. Jika orang tersebut melompat:
a. searah perahu,
b. berlawanan arah perahu!

B. Tumbukan
Indikator Lenting sempurna Lenting Sebagian Tak Lenting Sama Sekali
Hk Kekekalan Momentum Berlaku Berlaku Berlaku
Hk Kekekalan Ek Berlaku - -
Koef. Restitusi (e) e=1 0<e<1 e=0

ℎ 𝑣 (𝑣1 ′−𝑣2 ′)
e = √ℎ2 = 𝑣2 h1 e=– (𝑣1 −𝑣2 )
→0e1
1 1

h2

Contoh Soal
Bola A 1,5 kg dan bola B 2 kg bergerak saling mendekati dengan kecepatan masing-masing 8
m/s dan 6 m/s. Jika kedua bola tersebut bertumbukan secara lenting sempurna, maka
berapakah:
a. jumlah momentum setelah tumbukan,
b. energi kinetik setelah tumbukan,
c. kecepatan kedua bola setelah bertumbukan!

SOAL LATIHAN

1. Sebuah bola yang mempunyai momentum p menumbuk dinding dan memantul. Tumbukan
lenting sempurna dan arahnya tegak lurus. Besarnya perubahan momentum bola adalah …
A. 0 C. 1/4p E. ½ p
B. P D. 2p

2. Sebuah mobil bermassa 700 kg bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. momentum mobil
tersebut adalah…
A. 50.400 kg m/s C. 12.000 kg m/s E. 11.000 kg m/s
B. 10.000 kg m/s D. 14.000 kg m/s

3. Sebuah senapan mempunyai massa 5 kg menembakkan peluru yang massanya 20 gram


dengan kecepatan 500 m/s. Besar kecepatan senapan saat peluru ditembakkan adalah ... .
A. 0,2 C. 1,5 E. 2,5
B. 1,2 D. 52

37 | F I S I K A D A S A R
4. Sebuah bola sepak yang massanya 0,5 kg bergerak dengan kelajuan 2 m/s. Pemain sepak bola
menendang searah gerakan bola dengan gaya 50 N. Menempuh jarak berapakah sentuhan
kaki agar kelajuan bola menjadi 4 m/s ?
A. 0,02 m C. 0,04 m E. 0,06 m
B. 0,03 m D.0,05 m

5. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m dari lantai. Jika koefisien restitusi 0,5 maka
tinggi bola setelah tumbukan pertama adalah ....
A. 2,5 cm C. 25 cm E. 80 cm
B. 12,5 cm D. 50 cm

6. Seorang anak melompat lepas dari skate board yang dinaikinya dengan kecepatan 1 m/det.
Bila massa anak 20 kg dan massa skate board 2 kg maka besar kecepatan hentakan papan
adalah....
A. –0,1m/det C. 0,1 m/det E. 20 m/det
B. –10 m/det D. 10 m/det

7. Sebuah truk yang massanya 2 ton melaju dengan kecepat 36 km/jam, menabrak sebuah
pohon dan berhenti dalam selang waktu 0,1 detik. Gaya rata-rata pada truk selama
berlangsungnya tabrakan adalah....
A. 200 N C. 2 104 N E. 2 106 N
B. 2.000 N D. 2 105 N

8. Dua buah benda massanya sama, masing-masing 2 kg. Benda I bergerak dengan kecepatan
sebesar 10 m s–1 menumbuk benda II yang dalam keadaan diam. Setelah tumbukan keduanya
menjadi satu. Kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah …
A. 2,5 m s–1 C. 7,5 m s–1 E. 12,5 m s–1
B. 5,0 m s–1 D. 10,0 m s –1

9. Dua buah benda A dan B massanya sama. Mula-mula benda A bergerak ke kanan dengan
kecepatan awal 5 m/det, setelah 2 detik menempuh jarak 14 detik. Pada saat itu A dan B
bertumbukan tak lenting sama sekali. Jika B mula-mula bergerak ke kiri dengan
kecepatan 15m/det, maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan....
A. 3 m/det ke kiri D. 6 m/det ke kanan
B. 3 m/det ke kanan E. 12 m/det ke kiri
C. 6 m/det ke kiri

10. Sebutir peluru massanya 0,005 kg ditembakkan pada balok kayu yang terletak
pada permukaan datar yang licin. Massa balok kayu 0,035 kg. Bila kemudian peluru
bersarang dan bergerak bersama balok kayu dengan kecepatan 10 m/det maka
kecepatan peluru saat mengenai balok kayu adalah ....
A. 35 m/det C. 70 m/det E. 45 m/det
B. 40 m/det D. 80 m/det

38 | F I S I K A D A S A R
11. Sebuah peluru massa 10 gram meluncur dengan kecepatan 100 m/s, menumbuk balok kayu
yang diam dan bersarang di dalamnya. Jika massa balok kayu 490 gram, kecepatan balok
kayu dan peluru sesaat setelah tumbukan adalah …
A. 1,0 m s-1 C. 2,5 m s-1 E. 5,0 m s-1
B. 2,0 m s-1 D. 4,0 m s -1

12. Dua benda A dan B masing masing mermassa 6 kg dan 4 kg. benda tersebut bergerak
berlawanan arah dengan kecepatan VA adarah 10 m/s dan VB adalah m/s. Kedua benda
bertumbungan tidak lenting sama-sekali, maka kecepatan benda setelah bertumbukan
adalah :
A. 4 m/s D. 20 m/s
B. 10 m/s E. 5 m/s
C. 15 m/s

13. Bola A bergerak lurus berubah beraturan ke kanan de-ngan kecepatan awal 1 m s–1 dan
percepatan 0,5 m s–2. Setelah bergerak 4 detik, bola A menumbuk bola B yang diam. Jika
tumbukan elastis sempurna dan massa kedua bola sama besarnya, maka besarnya kecepatan
bola A dan B setelah tumbukan adalah …
A. VA` = 0 dan VB` = 3,0 m s–1
B. VA` = 2,5 m s dan VB` = 3,0 m s–1
–1

C. VA` = 5,0 m s–1 dan VB` = 0 m s–1


D. VA` = 5,0 m s–1 dan VB` = 2,5 m s–1
E. VA` = 5,0 m s–1 dan VB` = 10,0 m s–1

14. Bola bermassa m kg jatuh tanpa kecepatan awal ke lantai dari ketinggian h m. Jika percepatan
gravitasi = g m s–2 dan koefisien elastisitas bola terhadap lantai = e , maka …
(1) besar kecepatan pantulan yang pertama = e√2gh ms–1
(2) besar kecepatan pantulan yang kedua = e2√2gh ms–1
(3) tinggi maksimal pantulan pertama = e2 h m
(4) tinggi maksimal pantulan kedua = e2 h m

15. Dua buah benda A dan B bermassa sama 4kg bergerak saling mendekati dengan kecepatan
masing-masing 10 ms-1 dan 5 ms-1 sehingga terjadi tumbukan sentral lurus dengan koefisien
tumbukan 0,6. Maka energi kinetik yang hilang akibat tumbukan adalah ….
VA=10 ms-1 VB=5 ms-1

A. 86 J C. 168 J E. 200 J
B. 144 J D. 182 J

39 | F I S I K A D A S A R
ROTASI BENDA TEGAR
8.1. INGAT KEMBALI
Untuk sukses paket ini, adik-adik harus mengingat kembali teori gerak linier. Mengapa demikian?
karena perbedaan antara gerak linier dan rotasi dapat kita perhatikan sebagai berikut
Gerak Linier Gerak Rotasi
Besaran Lambang/Rumus Besaran Lambang/Rumus
Massa m Momen Inersia I = k M R2
Posisi S=θ.R Posisi sudut θ
Kecepatan v=ω.R Kecepatan sudut ω
Percepatan a=α.R Percepatan sudut α
Gaya F=m.a Torsi τ = I . α atau τ = F . l
Momentum P=m.v Momentum Sudut L=I.ω
Energi kinetic Ek = ½ m. v 2 Energi kinetic Ek = ½ I . ω2

8.2. MOMEN GAYA


Torsi juga disebut momen gaya dan merupakan besaran vektor, yang didefinisikan sebagai
hasil perkalian cross antara lengan L dengan gaya penggerak F.
→ → →
𝝉 = 𝑳𝒙𝑭
Lengan gaya (L) dihitung dari sumbu putaran hingga ke titik gaya yang tegak lurus dengan
gaya penggerak. Perhatikan ilustrasi gambar berikut.
F sin θ F Berdasarkan ilustrasi gaya diatas nilai torsi (τ)
sebesar
τ = L . F sin θ
θ torsi akan bernilai positif jika putaran sistem
L
searah jarum jam dan sebaliknya.

Contoh Soal
Salah satu1ujung sebuah jungkat-jungkit dinaiki anak yang beratnya 15 kg. Ujung satunya dinaiki
anak yang beratnya 20 kg. Jarak masing-masing anak dari titik tumpu adalah 1 m dan 0,5 m.
Berapa torsi masing masing, dan berapa torsi totalnya? Ke mana arah putaran batang ?

8.3. MOMEN INERSIA


Momen Inersia dibedakan menjadi :
A. Momen Inersia Diskrit (Partikel)
Untuk satu partikel
I = m R2
Untuk banyak partikel
n

I = ∑ mi R2i = m1 R21 + m2 R22 + m3 R23 + ⋯ + mn R2n


i

40 | F I S I K A D A S A R
B. Momen Inersia Benda Pejal
Untuk benda pejal momen inersia masing-masing benda memiliki persamaan sebagai berikut:
No Gambar Nama/Poros Momen Inersia
1 Batang silinder/Pusat 1
I = 12 mL2

2 Batang silinder/Ujung 1
I = 3 mL2

3 Cincin Tipis/ Pusat I = mR2

4 Silinder Pejal/ Pusat Sumbu 1


I = mR2
2

5 Bola Pejal/ Pusat Sumbu 2


I = 5 mR2

6 Bola berongga/ Pusat Sumbu 2


I = mR2
3

7 Bola Pejal/ Garis Singgung 7


I = mR2
5

C. Teorema Sumbu Sejajar


I = Ipm + m x2
Ipm = momen inersia pusat massa, x = jarak sumbu putar terhadap pusat

41 | F I S I K A D A S A R
8.4. BENDA MENGGELINDING
Benda menggelinding adalah suatu gerakan perpaduan antara gerak translasi dan rotasi, beberapa
kasus soal sering ditemui, untuk menyelesaikan persoalan ini kita cukup mengkombinasikan gerak
tersebut, yaitu :
Hukum Newton II tentang gerak Σ F = m. a
Hukum newton II tentang rotasi Σ τ = I . α

besaran yang biasanya ditanyakan :


Energi Kinetik Total
Ek tot = Ek rotasi + Ek translasi = ½ I ω2 + ½ m v2

Kecepatan dan percepatan benda pada bidang miring

2gh
v= √
h
K+1

g sin θ
θ a=
K+1
K = bergantung pada jenis benda
8.5. MOMENTUM SUDUT
Suatu benda yang bergerak pada lintasan melingkar memiliki momentum sudut (L) yang
dinyatakan dalam bentuk :
L = P . R atau L = m.v . R

Dimana P adalam momentum linier (P = m v) dan R adalah jari-jari lintasan.


Jika kita mengingat kembali hukum newton II yang menyatakan bahwa F = m . a maka pada gerak
rotasi berlaku:
τ=Iα
dimana I = momen Inersia dan α = Percepatan sudut.
Untuk benda yang berotasi juga berlaku HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM SUDUT yang
bahwa “selama bernda bergerak rotasi, resultan torsi yang bekerja pada benda sama dengan nol
maka momentum sudut total sistem adalah konstan dan dapat dinyatakan dengan persamaan:
I1 . ω1 = I1’ . ω1’

Contoh Soal
Sebuah titik partikel dengan massa 20 gram melakukan gerak rotasi beraturan dengan jari-jari
lintasan 2 m. Jika dalam waktu 5 sekon titik partikel mampu berputar 25 putaran, berapakah
momentum sudut dari partikel tersebut?yang diterima bola!

42 | F I S I K A D A S A R
SOAL LATIHAN

1. Sebuah mesin mobil menghasilkan 3π x 104 W ketika berputar pada kelajuan 1800 putaran
per menit. Momen gaya yang dihasilkan sebesar…
A. 500 Nm C. 400 Nm E. 300 Nm
B. 450 Nm D. 350 Nm

2. Sebuah cakram berjari-jari 30 cm dapat berputar pada sebuah poros mendatar. Di sekeliling
cakram dililitkan seutas tali ditarik dengan gaya yang besarnya tetap sebesar 15 N. momen
gaya pada cakram sebesar …. Nm.
A. 1,5 C. 4,5 E. 6
B. 3 D. 5

3. Sebuah bola pejal dengan diameter 2 m berotasi dengan poros yang melalui pusat bola. Bola
memiliki persamaan kecepatan sudut ω = (10 + 25t) rad/s, dengan t dalam sekon. Jika massa
bola400 gram. Besar momen gaya yang bekerja pada bola adalah….
A. 0,8 Nm C. 3,2 Nm E. 8,0 Nm
B. 1,6 Nm D. 4,0 Nm

4. Gambar berikut adalah sebuah batang yang ditarik dengan gaya. Momen gaya terhadap titik
O adalah . . . .
A. 75√3 Nm D. 100 Nm
B. 50√3 Nm E. 250√3 Nm
C. 100√3 Nm

5. Perhatikan gambar bidang tipis homogen berbentuk bujur sangkar di bawah !


F2 = 20 N
F3 = 80 N

F4 = 30 N

F1 = 40 N

Jika panjang sisi 40 cm dan sumbu putar terletak pada titik pusat bujur sangkar maka jumlah
momen gaya adalah ….
A. 2 Nm berputar searah jarum jam
B. 2 Nm berputar berlawanan arah jarum jam
C. 14 Nm berputar searah jarum jam
D. 14 Nm berputar berlawanan arah jarum jam
E. 30 Nm berputar searah jarum jam

43 | F I S I K A D A S A R
6. Sebuah tongkat homogen dengan panjang 40 cm
bermassa 3 kg pada salah satu ujung tongkat diberi
beban, sedangkan ujung lainnya sebagai tumpu. Jika
F = 280 N, maka momen gaya pada titik O adalah ....
Nm
A. 0 C. 8 E. 28
B. 6 D. 14

7. Batang AB massanya dapat diabaikan. Jika FR = resultan ketiga gaya F1, F2 dan F3, maka
besar gaya F2 dan jarak x adalah …
A. 50 N ke bawah dan 0,5 m di kiri A
B. 50 N ke atas dan 0,5 m di kanan A
C. 50 N ke atas dan 0,75 m di kiri A
D. 50 N ke bawah dan 0,75 m di kanan A
E. 50 N ke atas dan 0,2 m di kanan A

8. Tiga buah partikel dengan massa m, 2m, dan 3m di-pasang


pada ujung kerangka yang massanya diabaikan. Sistem
terletak pada bidang xy. Jika sistem diputar terhadap
sumbu-?, momen inersia sistem di titik O adalah ....
a. 7 ma d. 7ma2
b. 5 ma e. 6 ma2
c. 5 ma2

9. Batang AB massa 2 kg diputar melalui titik A ternyata momen inersianya 8 kg.m2.

Bila diputar melalui titik pusat O (AO = OB), momen inersianya menjadi….
A. 2 kg m2 C. 8 kg m2 E. 16 kg m2
B. 4 kg m 2 D. 12 kg m 2

10. Sebuah batang homogenya mempunyai panjang L dan massa M, serta O adalah titik poros
putaran yang tegak lurus batang. Momen inersia batang jika diputar dititik P yang terletak
1/4L dari titik O adalah…
A. 1/12 ML2 C. ½ ML2 E. 9/16 ML2
B. 1/3 ML2 D. 7/48 ML2

44 | F I S I K A D A S A R
11. Keping yoyo (200 gram) bergerak ke bawah melepaskan diri dari lilitan tali. Jika keeping yoyo
dianggap roda pejal dengan posisi benang seperti pada gambar di bawah, serta percepatan
gravitasi bumi = 10 m/s2, momen gaya yang bekerja pada yoyo …
A. 0.01 Nm
B. 0.02 Nm
C. 0.20 Nm
D. 1.00 Nm
E. 2.00 Nm
6 cm

12. Sebuah katrol cakram pejal massanya 8 kg dan berjari-jari 10 cm pada tepinya dililitkan seutas
tali yang ujungnya diikatkan beban 4 kg (g = 10 m s–2) Percepatan gerak turunnya beban
adalah … (m/s2)
A. 2,5
B. 5,0
C. 10,0
D. 20,0
E. 33,3

13. Pada gambar di bawah ini massa A = 4 kg, massa B = 3 kg dan massa katrol 2 kg. katrol
terbuat dari silinder pejal ikut berputar dengan tali. Jika g = 10 m/s2 maka percepatan benda
A adalah.. (m/s2)
A. 0.125
B. 0.225
C. 1.115
D. 1.250
E. 1.500

14. Katrol kasar dengan massa M = 20 kg dan bidang licin seperti pada gambar dibawah, jika
massa benda A dan benda B adalah 20 Kg. Besar tegangan tali pada benda B adalah..

A
30o

A. 200 N C. 120 N E. 40 N
B. 160 N D. 80 N

45 | F I S I K A D A S A R
KESEIMBANGAN BENDA
8.1. TITIK BERAT
Letak titik berat pada sumbu kartesian (xo , yo) dapat dituliskan sebagai berikut :
𝑤1 𝑥1 + 𝑤2 𝑥2 + 𝑤3 𝑥3 + … + 𝑤𝑛 𝑥𝑛
𝑥𝑜 =
𝑤1 + 𝑤2 + 𝑤3 + … + 𝑤𝑛
𝑤1 𝑦1 + 𝑤2 𝑦2 + 𝑤3 𝑦3 + … + 𝑤𝑛 𝑦𝑛
𝑦𝑜 =
𝑤1 + 𝑤2 + 𝑤3 + … + 𝑤𝑛
Untuk lebih lanjut, lambang w dapat diganti sesuai dengan keadaan soal, misalnya diganti A jika
diketahui luas, V jika diketahui volume, l jika diketahui panjang dan m jika diketahui massa.
Tabel benda-benda pejal ukuran homogen dan letak titik beratnya.
Nama Letak Titik Nama Gambar Letak Titik
Gambar Benda
Benda Berat Benda Benda Berat
Garis Lurus Bidang 4𝑅
Xo = ½ l 𝑦𝑜 =
setengah 3𝜋
lingkaran
Busur Bidang yo = ½ R
Setengah 2𝑅 kulit R = Jari-jari
𝑦𝑜 =
Lingkaran 𝜋 setengah bola
bola
R = Jejari lingkaran
Bidang 1 Silinder yo = ½ t
𝑦𝑜 = 𝑡
Segitiga 3 Pejal t = tinggi
silinder

t = tinggi segitiga
Bidang kulit 1
yo = TT’ Kerucut 1
yo = TT’
3 4
Kerucut TT’ = tinggi Pejal TT’ = tinggi
Kerucut Kerucut

Bidang kulit yo = ½ t Setengah yo = R


3
8
silinder t = tinggi bola pejal 3
V= 𝜋R2
silinder 8

46 | F I S I K A D A S A R
8.2. SYARAT KESEIMBANGAN
Hukum kesetimbangan benda tunduk pada hukum newton I tentang gerak yang mengungkapkan
bahwa jika benda tegar dalam keadaan setimbang maka, benda itutidak akan bergerak maupun
berotasi.
➢ Keseimbangan secara translasi
∑ F = 0 , jika diuraikan dalam sumbu x dan y maka :
∑ Fx = 0 dan ∑ Fy = 0
➢ Keseimbangan secara rotasi
∑τ = 0

Contoh Soal
Sebuah papan nama dengan panjang 1,5 m tergantung vertikal oleh kabel dan suatu
penompang. Pusat massa dari papan terletak di tengah-tengah. Jika berat papan 150
N dan θ = 30o, tentukan:

a. tegangan kabel,
b. gaya dan arah gaya θ
yang dilakukan oleh penopang.
Lab
FATEK

8.3. MACAM-MACAM KESEIMBANGAN


➢ Keseimbangan Stabil
Yaitu jenis keseimbangan dimana jika benda diberi gangguan dari sikap
setimbangnya maka ia akan kembali ke kedudukannya semula. Ini terjadi jika dalam
gangguan tersebut titik berat berpindah ke atas.

➢ Keseimbangan Labil
Yaitu jenis keseimbangan dimana jika benda diberi gangguan dari sikap setimbangnya, maka
ia tidak akan kembali kedudukan semula. Ini terjadi jika dalam gangguan tersebut titik berat
berpindah ke bawah.
➢ Keseimbangan Netral
jika benda diberi gangguan dari sikap setimbangnya, maka dalam kedudukan
barunya ia tetap seimbang. Ini terjadi jika dalam gangguan tersebut titik beratnya
tetap tingginya.

47 | F I S I K A D A S A R
SOAL LATIHAN

1. Perhatikan gambar di bawah!


Sebatang kawat homogen dibentuk segitiga sama kaki seperti
pada gambar. Tinggi titik berat kawat dari alas adalah ... .
3 A. 1,50
B. 1,00
C. 0,83
D. 0,62
E. 0,50
8
8

2. Koordinat titik berat bidang pada gambar di samping adalah …


A. (1,3)
B. (1,5)
C. (3,1)
D. (5,0)
E. (5,1)

3. Sebuah benda homogen seperti pada gambar di bawah ini. Letak titik berat benda tersebut
adalah ....
10 .
Koordinat titik berat benda tersebut adalah …
A. (3,7 ; 2,5) d. (2,5 ; 4,0)
B. (3,7 ; 4,0) e. ( 2,5 ; 2,5)
C. (2,5 ; 3,5) 4

4. Sebuah bidang homogen ABCDE E C


seperti gambar. Letak titik kordinat 8
bidang yang diarsir terhadap sisi AB
adalah ....
4
A. 1 15 5
4
B. 3 13
6
C. 5 13
5
D. 38
3
E. 55 A B
0 2 4
5. Di samping ini adalah bidang homogen yang merupakan gabungan
benda I dan benda II. Jika Zo titik berat benda tersebut dan Z1 titik
berat benda I, maka jarak Zo ke Z1 adalah…
A. 0,3 h

48 | F I S I K A D A S A R
B. 0,6 h
C. 0,9 h
D. 1,0 h
E. 1,3 h

6. Disamping ini adalah benda bidang homogen, yang koordinat


titik beratnya adalah ....
A. (17, 15)
B. (17, 11)
C. (15, 11)
D. (15, 7)
E. (11, 7)

7. Pada gambar di samping besar tegangan tali P adalah ....


A. l00 newton
B. 180 newton
C. 210 newton
D. 300 newton
E. 400 newton

8. Tiga buah beban m1, m2 dan m3 digantungkan dengan tali melalui dua katrol tetap yang licin
(lihat gambar). Bila sistem dalam keadaan seimbang maka m2 sama dengan …
A. 100 gram
B. 200 gram
C. 200√2 gram
D. 200√3 gram
E. 400 gram

9. Pada gambar di atas batang AB beratnya 100 N. Jika sistem dalam keadaan seimbang maka
berat beban W adalah …
A. 5 N
B. 37,5 N
C. 50 N
D. 75 N
E. 100 N

10. Sebuah mobil yang massanya 1,5 ton mogok di atas jembatan AB. AB = 30 m. AC = 10 m, g =
10 ms–2 dan massa jembatan diabaikan, maka besar gaya normal di A dan B adalah …

49 | F I S I K A D A S A R
A. NA = NB = 15.000 N
B. NA = 10.000 N ; NB = 5.000 N
C. NA = 7.500 N ; NB = 7.500 N
D. NA = 5.000 N ; NB = 10.000 N
E. NA = 1.000 N ; NB = 500 N

11. Batang AB yang panjangnya 100 cm berat 20 N, dirangkai seperti gambar berikut:

Ujung B diberi beban 40 N, ujung A dipasang engsel. Jika sistem dalam


/////////////////////

keadaan seimbang, besar tegangan tali adalah ... .


T a. 10 N
A
o
b. 20 N
c. 40 N
/////////////////////

30
B

d. 50 N
e. 100 N

12. Perhatikan gambar di bawah, Jika AC = ¾ AB massa batang


homogen AB = 6 kg massa beban 12 kg maka besar tegangan
tali T adalah … . 60
60oo T
B
A. 180 N C
B. 180 √2 N
C. 180 √3 N A
30o
30 o

D. 200 N
E. 200√3 N

13. Sebuah batang homogen panjangnya 2 m beratnya 60 N bersandar pada dinding licin dan
lantai kasar. Jika jarak antara ujung bawah dan dinding 1 m batang tepat akan tergelincir
maka besar gaya gesek yang menahan batang adalah … .
A. 10 N c. 10√3 N e. 30 N
B. 10√2 N d. 20 N

14. Seseorang bermassa 40 kg naik tangga homogen bermassa 20 kg panjangnya 5 m yang


disandarkan pada dinding vertikal yang licin. Bila kaki tangga dengan dinding 3 m dan orang
tersebut memanjat tangga sejauh 3m sebelum tangga tergelincir maka besar koefisien
gesekan statis adalah … .
A. 0,125 c. 0,425 e. 0,640
B. 0,250 d. 0,530

50 | F I S I K A D A S A R
15. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini.

Benda-benda yang mengalami kesetimbangan labil ialah …


A. P dan S
B. Q dan S
C. Q dan R
D. P, Q dan S
E. P, Q, R dan S

51 | F I S I K A D A S A R
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, M., Fisika Dasar 1, ITB, 2016


2. Halliday, D., Resnick R., Walker J., Fundamental of Physics, John Wiley & Sons, Inc, USA,
2017.

52 | F I S I K A D A S A R

Anda mungkin juga menyukai