Anda di halaman 1dari 23

Nama: Maria Lidya Purba

Nip: P07524119065

2.1 Definisi Induksi persalinan


adalah salah satu upaya stimulasi
mulainya proses kelahiran (dari
tidak ada tanda-tanda persalinan,
kemudian distimulasi menjadi
ada). Cara ini dilakukan sebagai
upaya medis untuk
mempermudah keluarnya bayi
dari rahim secara normal.

2.2 Tujuan Induksi adalah:


Mengantisipasi hasil yang
berlainan sehubungan dengan
kelanjutan kehamilan, untuk
menimbulkan aktivitas uterus
yang cukup untuk perubahan
serviks dan penurunanjanin tanpa
menyebabkan hiperstimulasi
uterus atau komplikasi janin, agar
terjadi
pengalaman melahirkan yang
alami dan pelaut mungkin dan
memaksimalkan kepuasan ibu.

2.3 Indikasi Induksi Persalinan


yaitu: Ibu hamil tidak merasakan
adanya kontraksi atau his.
Padahal kehamilannya sudah
memasuki tanggal lahir bahkan
lebih (sembilan bulan lewat),
induksi juga dapat dilakukan
dengan alasan kesehatan ibu,
misalnya ibu menderita tekanan
darah tinggi, terkena infeksi
serius, atau mengidap diabetes,
ukuran janin terlalu kecil, bila
dibiarkan terlalu lama dalam
kandungan dikhawatirkan akan
membahayakan atau
membahayakan janin, membran
ketuban pecah sebelum ada
tanda-tanda awal persalinan,
plasenta keluar terlebih dahulu
sebelum bayi.
Indikasi induksi persalinan
berdasarkan tingkat kebutuhan
penanganan, antara lain adalah :
a. Indikasi darurat hipertensi
gestasional yang berat Diduga
komplikasi janin akut, PJT (IUGR)
yang berat, penyakit maternal
yang bermakna dan tidak respon
dengan pengobatan, APH yang
bermakna dan Korioamnionitis
b. Indikasi segera (urgent), KPD
saat aterm atau dekat aterm PJT
tanpa bukti adanya komplikasi
akut, DM yang tidak terkontrol,
Penyakit iso-imun saat aterm
atau dekat aterm
c. Indikasi tidak segera (tidak
mendesak), kehamilan, DM
terkontrol baik, kematian
intrauterin pada kehamilan
sebelumnya, kematian janin,
masalah logistik (persalinan
cepat, jarak ke rumah sakit).

D. Indikasi maternal dan janin.


Maternal yaitu berupa:
1. Preeklamsia
2. Eklamsia
3. Amnionitis

Janin berupa:
1. Posmaturitas
2. Ketuban pecah dini
3. Janin mati
4. Inkompatbilitas Rh
5. Gestasi pascamatur
6. Insufisiensi plasenta
7. IUFD
8. IUGR
9. Oligohirdamnion
e. Indikasi relatif berupa:
Maturitas paru, kontraksi uterus
tak sempurna, atas permintaan
yang bersangkutan

2.4 Syarat Induksi persalinan.


Sebelum induksi janin sebaiknya
dinilai dan diperhatikan antara
lain adalah: Indikasi dan
kontraindikasi, usia kehamilan,
kondisi serviks (skor Bishop),
penilaian panggul dan
antropometri janin, kondisi
amnion dan cairan amnion,
kesejahteraan janin/pemantauan
denyut jantung janin sebelum
induksi persalinan, kesejahteraan
janin.

Untuk melakukan induksi


persalinan perlu dipenuhi
beberapa kondisi di bawah ini,
yaitu
1.Peringatan serviks uteri sudah
matang, yakni serviks sudah
mendata
dan menipis dan sudah dapat
dilalui oleh sedikitnya 1 jari, serta
sumbu serviks mengarah ke
depan.
2.Tidak ada disproporsi
sefalopelvik (CPD).
3.Tidak terdapat kelainan letak
janin yang tidak dapat dibetulkan.
4.Gambaran kepala janin mulai
turun ke dalam rongga panggul.
Jika kondisi-kondisi di atas tidak
terpenuhi maka induksi
persalinan mungkin tidak
memberikan hasil yang
diharapkan. Untuk menilai
keadaan serviks dapat dipakai
skor uskup. Bila nilai lebih dari 8
induksi persalinan kemungkinan
persalinan akan berhasil.

2.5 Kontra Indikasi Induksi


antaralain:
Maternal berupa:
Infeksi Herpes, disproporsi
sefalopelvik,
perdarahan pervaginaan,
plasenta previa, vasa previa,
gemeli, distensi rahim yang
berlebihan, grande multipara,
cacat rahim

Pada janin berupa:


Malpresentasi dan malposisi,
kondisi bayi yang meragukan.

2.6 Risiko melakukan Induksi


yaitu: Adanya kontraksi rahim
yang berlebihan. Itu sebabnya
induksi harus dilakukan dalam
pengawasan yang ketat dari
dokter yang menangani. Jika ibu
merasa tidak tahan dengan rasa
sakit yang ditimbulkan, biasanya
proses induksi dihentikan dan
dilakukan operasi caesar, janin
tidak akan merasa nyaman
sehingga dapat membuat bayi
mengalami gawat janin (stress
pada
bayi). Itu sebabnya selama
proses induksi berlangsung,
penolong harus menyatukan
gerak janin. Bila dianggap terlalu
membahayakan bahaya janin,
proses induksi harus dihentikan,
dapat merobek bekas jahitan
operasi caesar. Hal ini bisa
terjadi pada yang sebelumnya
pernah dioperasi caesar, lalu
nginginkan kelahiran normal,
emboli. Meski kemungkinannya
sangat kecil namun tetap harus
diwaspadai. Emboli terjadi
apabila udara ketuban yang
pecah masuk ke pembuluh darah
dan menyangkut otak ibu, atau
paru-paru. Bila terjadi, dapat
merenggut ibu seketika,
peningkatan kemungkinan seksio
sesaria, hiperstimulasi,
kegawatan janin, ruptur uterus,
aspirasi mekonium, prolaps tali
pusat akibat amniotomi.
2.7 Proses Induksi Ada dua cara
yang biasanya dilakukan oleh
untuk memulai proses induksi,
yaitu kimia dan mekanik. Namun
pada dasarnya, kedua cara ini
dilakukan untuk mengeluarkan
zat prostaglandin (prostaglandin)
yang berfungsi sebagai zat
penyebab otot berkontraksi.
Secara kimia, ibu akan diberikan
obat-obatan khusus.Ada yang
diberikan dengan cara diminum,
dimasukan ke dalam vagina,
diinfuskan, atau pun
disemprotkan pada hidung.
Biasanya, tak lama setelah salah
satu cara kimia itu dilakukan, ibu
hamil akan merasakan datangnya
kontraksi.
Secara mekanik, biasanya
dilakukan dengan sejumlah cara,
seperti menggunakan metode
stripping, vibrator, kateter, serta
memecahkan
ketuban.

Soal
1. Induksi adalah upaya untuk ...
A. Melakukan pengobatan
B. Melakukan perawatan
C. Melakukan stimulasi
persalinan
D. Melakukan perawatan bayi
E. Melakukan perawatan tali
pusat
(C)

2. Induksi bisa di lakukan, kecuali


...
A. Serviks sudah mendata dan
menipis
B. Tidak ada disproporsi
sefalopelvik (CPD).
C. Tidak terdapat kelainan letak
janin yang tidak dapat dibetulkan.
D. Tidak mengalami perdarahan
E. Gambaran kepala janin mulai
turun ke
dalam rongga panggul.
(D)

3. Indikasi maternal berupa,


kecuali
A. Vasa previa
B. Preeklamsia
C. Eklamsia
D. Amnionitis
E. Gemeli

(A&E)

4. Di bawah ini yang menjadi


alasan untuk melakukan induksi,
kecuali ...
A. Ibu menderita tekanan darah
tinggi
B. Ibu terkena infeksi serius
C. Ukuran janin terlalu kecil
D. Terjadi perdarahan hebat
E. Ibu mengidap diabetes
(D)
5. Yang akan terjadi jika
kandungan di biarkan terlalu lama
akan membahayakan janin. Yang
akan terjadi adalah ...
A. membran ketuban pecah
sebelum ada tanda-tanda awal
persalinan
B. plasenta keluar terlebih dahulu
sebelum bayi
C. Janin akan merasa stres stres
D. Janin akan kekurangan
oksigen
E. Janin akan kekurangan gizi
(A&B)

Anda mungkin juga menyukai