PROPOSAL PENELITIAN
MUHAMMAD INDRA GUNAWAN
PROPOSAL PENELITIAN
MUHAMMAD INDRA GUNAWAN
LEMBAR PENGESAHAN
Identitas Mahasiswa
Nama Lengkap Muhammad Indra Gunawan
Nomor Induk Mahasiswa D14120045
Alamat di Bogor Pondok Salman, Cangkurawok
Beban studi yang akan diambil pada saat 15
ini
Beban studi yang sudah diambil 124
IPK sampai saat ini 3,07
Judul Penelitian Pengaruh Intensitas Cahaya
Terhadap Tingkah laku Lokomosi
Ayam Broiler Jantan Usia 3 sampai 6
Minggu
Lokasi Penelitian Kandang blok B Bagian Ternak
Unggas, Departemen Ilmu Produksi
dan Teknologi Peternakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Lama Penelitian 7 Minggu
Proposal ini telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal 15 Desember 2015
Mengetahui,
Ketua Departemen
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ayam broiler merupakan salah satu ternak yang mudah mengalami stress.
Stress pada ayam broiler dapat diakibatkan oleh suhu lingkungan (heat stress atau
cold stress), perkandangan, manajemen pemeliharaan dan pengananan saat
pemanenan. Selain faktor lingkungan, proses penanganan pada saat pemanenan
dan transportasi memberikan efek negatif terhadap ayam broiler. Kriswanto
(2014) menyebutkan bahwa terjadi penurunan bobot badan sebesar 3.31-4.60%
untuk sekali pengangkutan. Melihat kondisi tersebut proses penanganan saat
pemanenan ayam yang dapat meminimalisir stress sangat penting dilakukan.
Salah satunya dengan pemanfaatan karakteristik ayam broiler memiliki kepekaan
tersendiri terhadap cahaya. Cahaya yang masuk melalui proses penglihatan
merupakan salah satu rangsangan luar yang memicu ternak mengalami
peningkatan tingkah laku. Tingkah laku juga diartikan sebagai ekspresi seekor
hewan yang dituangkan dalam bentuk gerakan-gerakan akibat pengaruh
rangsangan. Pada kondisi lingkungan yang dapat dikendalikan, ayam mempunyai
kepekaan terhadap perbedaan intensitas cahaya (Prijono dan Handini 1998).
Cahaya dengan intensitas yang berbeda mempunyai efek yang bervariasi
pada retina mata dan dapat mengakibatkan perubahan pola tingkah laku yang
selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Pencahayaan terang
pada ayam broiler sebesar 100 lux penting untuk merangsang pertumbuhan pada
minggu-minggu pertama, sebaliknya jika intensitas cahaya rendah kurang dari 20
lux akan menimbulkan masalah bagi ayam broiler (SCAHAW 2000). Menurut
Lewis dan Moris (2006), cahaya awalan memberikan pengaruh positif terhadap
saraf sensorik untuk peningkatan aktivitas pada ayam umur muda. Ayam broiler
jantan dengan ayam broiler betina memiliki kecendrungan progresifitas tingkah
laku yang berbeda dalam merespon intensitas cahaya 180 lux (cerah), akan tetapi
tidak ada perpedaan dalam konversi pakan, hal ini berarti peningkatan aktivitas di
lingkungan terang tidak meningkatkan kebutuhan energi yang signifikan
(Newberry et al 1988).
Pengkajian pengaplikasian perbedaan intensitas cahaya perlu dilakukan
guna mengetahui berapa besar intensitas cahaya yang mampu memacu ayam
broiler jantan untuk melakukan tingkah laku lokomosi. Pengamatan secara
langsung dapat dilakukan sebagai salah satu alternatif termudah untuk mengetahui
pengaruh tingkah laku lokomosi yang terjadi pada ayam broiler akibat perbedaan
perlakuan intensitas cahaya. Apabila kelak diketahui intensitas cahaya yang tepat
dapat memicu tingkah laku lokomosi pada ayam broiler jantan, maka intensitas
cahaya dapat dimanfaatkan pada proses optimalisasi kandang melalui sistes
brooding yang efisien, dan pada saat proses pemanenan, sehingga akan
mengurangi resiko stress pada ayam broiler.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan intensitas
cahaya terhadap tingkah laku lokomosi ayam broiler jantan umur 3 sampai 6
minggu.
2
Ruang Lingkup
TINJAUAN PUSTAKA
Ayam Broiler
merupakan salah satu aspek dari manajemen yang bisa memiliki pengaruh
penting bagi perilaku broiler, kinerja, dan kesejahteraan (Prescott et al 2004).
METODE
Alat
Bahan
Prosedur
Pemeliharaan
Pemeliharaan ayam broiler sebanyak 10 ekor ayam broiler jantan dimulai
dari DOC (umur 0 minggu), kemudian pemeliharaan dilakukan di kandang
pemeliharaan dengan sistem intensif dengan pemberian pakan dilakukan tiga kali
sehari dengan jumlah dan jenis pakan disesuaikan dengan umur ayam (starter dan
finisher)dibagi menjadi tiga fase pertumbuhan starter dan finisher, air minum
diberikan secara adlibitum, pemberian vaksin, vitamin, dan feed suplement untuk
menjaga kondisi ayam broiler sehingga ada pada kondisi yang baik dan optimal.
Kandang Percobaan
Kandang pemeliharaan didesain berbentuk tanda plus (+), terdapat 5 ruang
satu ruang berfungsi menempatkan ayam yang akan diamati ruangan dalam
keadaan gelap, 4 ruang dengan intensitas cahaya yang berbeda yaitu 45 lux, 80
lux, 171 lux dan 315 lux. Intensitas cahaya yang dihasilkan berasal dari lampu
dengan daya 5 watt, 15 watt, 25 watt, dan 40 watt. Setiap ruang yang terdapat
pada kandang percobaan dilengkapi oleh pintu untuk berpindah, dan lubang
pengamatan guna mempermudah dalam proses pengamatan, dan dipastikan
cahaya pada setiap ruang tidak mempengaruhi pada ruang lain, kandang
pengamatan dilengkapi dengan termometer dan higrometer untuk mengukur suhu
dan kelembaban kandang saat pengamatan.
Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan yaitu Percobaan Faktorial dengan Rancangan
Dasar RAL. Pecobaan ini terdiri dari jenis ayam broiler jantan umur 3 sampai 6
minggu dan 4 perlakuan intensitas cahaya (45 lux, 80 lux, 171 lux dan 315 lux).
Model rancangan percobaan menurut Gaspersz (1999) adalah sebagai berikut.
Yi j k = μ + αi + βj + (αβ) i j + ε i j k
Keterangan :
Yi j k = pengamatan jumlah ayam broiler dengan respon lokomosi ke-k yang
memperoleh kombinasi perlakuan ij
μ = rataan nilai pengamatan jumlah respon lokomosi ayam broiler
αi = pengaruh aditif taraf ke-I intensitas cahaya yaitu 45 lux, 80 lux, 171 lux
dan 315 lux dari faktor A
βj = pengaruh aditif umur ayam broiler jantan dari faktor B
εi j k = pengaruh galat percobaan jumlah ayam broiler dengan respon lokomosi
ke-k yang memperoleh kombinasi perlakuan ij (faktor A : yaitu 45 lux, 80
lux, 171 lux dan 315 lux dengan faktor B : umur ayam broiler jantan)
Analisis Data
Data dianalisis ragam (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95% dan 99%
(Steel dan Torrie 1995).
Diagram Alir
Diagram alir penelitian disajikan secara detail pada gambar 1.
6
DAFTAR PUSTAKA
Gordon SH, Charles DR. 2002. Niche and Organic Chicken Product : Their
Technology and Scientific Principles. Nothingham (UK): Nothingham
University Press.
Hardjosworo, Rukmiasih PS. 2000. Meningkatkan Produksi Daging Unggas. ID:
Penebar Swadaya, Depok.
Kristensen HH, Prescott NB, Ladewig J, Perry GC and Wathes CM. 2002. Light
quality and the visual acuity in broiler chickens. Proceedings of the 36th
International Congress of the ISAE, Egmond aan Zee, The Netherlands, 6-
10th August 2002 [internet]. [diunduh 29 Oktober 2015]. Tersedia pada:
http://www.applied-
ethology.org/hres/2002%20isae%20in%20egmond%20aan%20zee_%20ne
therlands.pdf.
Kristensen HH, Perry GC, Prescott NB, Ladewig J, Ersbøll AK, Wathes CM.
2006. Leg health and performance of broiler chickens reared in different
light environments. UK: British Poultry Science.
Kriswanto HS, Alvin F, Sholahudin M. 2014. Aspek Lingkungan dan
Produktivitas Ayam Broiler pada Sistem Transportasi Tertutup dan
Konvensional. Jurnal Pengolahan Sumeberdaya Alam dan Lingkungan
[internet]. [diunduh 24 November 2015]; 161-165. Tersedia pada:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jpsl/article/viewFile/10514/8152.
Lewis PD, Morris TR. 2006. Poultry Lighting the theory and practice. Northcot
(UK): Andove.
Manser C. E, 1996. Effect of lighting on the welfare of domestic poultry. [ulas
balik]. Anim Welfare. 5:342-360.
Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dan Aplikasi SAS
dan Minitab. Bogor (ID): IPB Pr.
Newberry RC, Hunt JR, Gardiner EE. 1985. Effect of alternating lights and strain
on behavior and leg disorders of roaster chickens. Poultry Sci [internet].
[diunduh 29 Oktober 2015]; 64: 1863-1868. Tersedia pada:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4070125.
Newberry RC, Hunt JR, Gardiner EE. 1988. Influence of light intensity on
behavior and performance of broiler chickens [internet]. Poultry Scie
[diunduh 29 Oktober 2015]; 67: 1020-1025. Tersedia pada:
http://ps.oxfordjournals.org/content/67/7/1020.short.
Olenrewaju H, AJP Thaxton, WA Dozier, J Purswell, WB Roush, SL Branton.
2006. A review of lighting program for broiler production. SP [internet].
[diunduh 15 September 2015]. Tersedia pada:
http://www.sp.uconn.edu/poultrypages/light_inset.html.
Prijono SN, S Handini. 1998. Memelihara, Menangkar dan Melatih Nuri. Jakarta
(ID): Penebar Swadaya.
Prescott NB, HH Kristensen, CM Wathes. 2004. Measuring and Auditing Broiler
Welfare. Wallingford (UK): C. Weeks and A. Butterworth.
Rochman Alif. 2013. Respon Tingkah Laku Ayam Broiler Pada Suhu Kandang
Yang Berbeda [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Saragih B. 2000. Kumpulan Pemikiran: Agribisnis Berbasis Peternakan. Bogor
(ID): Pustaka Wirausaha Muda.
7
SCAHAW. 2000. The welfare of chickens kept for meat production (Broilers).
Report of the European Commission Scientific Committee on Animal
Health and Animal Welfare. SANCO.B.3/AH/R15/2000 [internet].
[diunduh 29 Oktober 2015]. Tersedia pada:
http://ec.europa.eu/food/animals/docs/aw_arch_2005_broilers_scientific_o
pinion_en.pdf
Sulistyoningsih. 2009. Pengaruh pencahayaan (lighting) terhadap performans dan
konsumsi protein pada ayam. Prosiding Seminar Nasional. Bandung (ID) :
Universitas Pendidikan Bandung.
LAMPIRAN
Jadwal Pelaksanaan
Minggu
No Rincian kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1. Persiapan
2. Pemeliharaan
8
3. Pengamatan dan
pengambilan data
4. Pengolahan data
5. Penyusunan skripsi
6. Sidang skripsi