EGHA JAKA UTAMA. Efisiensi Biaya Produksi Telur Omega-3 Ayam Arab dan
Ayam Ras. Dibimbing oleh IMAN RAHAYU dan LUCIA CYRILLA.
Telur omega-3 memiliki banyak manfaat dan menunjang pola hidup sehat.
Telur omega-3 diharapkan menjadi produk yang dapat membantu pemenuhan
hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi performa ayam Arab
dan ayam Ras serta menganalisa unit cost produksi telur omega-3 ayam Arab dan
ayam Ras. Penelitian ini menggunakan 32 ekor ayam Arab berumur 20 minggu
dan 32 ekor ayam Ras berumur 45 minggu yang diteliti selama 6 minggu. Ayam
ini dipelihara di kandang cage individu dan koloni. Pakan yang digunakan adalah
pakan komersial yang ditambahkan 5% suplemen omega-3. Variabel yang diamati
yaitu konsumsi pakan, hen day production, bobot telur, konversi pakan dan unit
cost (analisa biaya produksi dan nilai Break Even Point). Data dianalisa
menggunakan uji t. Hasil dari penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang
nyata antara konsumsi pakan, hen day production, bobot telur dan konversi pakan
pada ayam Arab dan ayam Ras (P<0.05). Biaya produksi telur omega-3 ayam
Arab lebih rendah dibandingkan telur omega-3 ayam Ras. Produksi telur ayam
kedua strain yang diteliti dibawah nilai Break Even Point (BEP) produk sehingga
manajemen pemeliharaan perlu dioptimalkan.
Kata kunci : ayam Arab, ayam Ras, biaya produksi, telur omega-3
ABSTRACT
EGHA JAKA UTAMA. Eficient of Production Cost from Omega-3 Egg of Arab
and Lohmann Hens. Supervised by IMAN RAHAYU and LUCIA CYRILLA.
Omega-3 egg has many benefits and support a healthy lifestyle. Omega-3
egg is expected to be a product that can help to fulfill healthy living. This research
was aimed to indentify the performance and analysis of unit cost for production of
omega-3 egg from Arab and Lohmann hens. This research was used thirty two
Arab hens (20 weeks old) and thirty two Lohmann hens (45 weeks old) that were
observed for six weeks. Hens were placed in the individual cage dan colony cage.
Commercial feed which added by 5% of omega-3 was used in this experiment.
The observed variables were feed consumption, hen day production, egg weight,
feed conversion ratio and unit cost (analysis of production cost and break even
point). Data were analyzed by T-test. The result showed that there was significant
diference between feed consumption, hen day production, egg weight, and feed
conversion ratio of Arab and Lohmann hens (P<0.05). The cost production of
Omega-3 eggs of Arab hens was less than omega-3 eggs of Lohmann hens. Egg
production on all hens in this experiment less than Break Even Point (BEP), so it
needs better management to optimize egg production.
Key words : Arab hens, Lohmann hens, omega-3 egg, production cost,
EFISENSI BIAYA PRODUKSI TELUR OMEGA-3
AYAM ARAB DAN AYAM RAS
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan
Disetujui oleh
Diketahui Oleh
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2013 ialah
Efisensi Biaya Produksi Telur Omega-3 Ayam Arab dan Ayam Ras.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pembimbing Prof Dr Ir Iman Rahayu
Hidayati Soesanto, MS dan Ir Lucia Cyrilla ENSD, MSi atas waktu, tenaga, saran,
bimbingan dan kesabaran yang telah diberikan serta Dr Ir Niken Ulupi, MS dan
Dr Epi Taupik, Spt MVPH MSi atas masukannya dalam seminar, ujian dan
penulisan tugas akhir. Ungkapan terima kasih disampaikan kepada Mamah
(Eneng, Lilis), Bapa (Soma, Yoyo), Kakak (Idris), Adik (Dede, Putra, Sari), serta
seluruh keluarga dan saudara-saudar atas segala doa dan kasih sayangnya. Terima
kasih penulis sampaikan kepada Hafidz, Bayu, Veski, Risha, Asnidar, Iin atas
bantuannya selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Terima kasih juga
penulis sampaikan kepada Rangga, Fahrul, Mujahid, Ka Ardi, Hesti, Dwi, Alja,
Cahyatina, teman-teman IPTP 47 dan anak-anak Dransum yang telah memberikan
dukungan serta Pak Hamzah dan Mang Entis sebagai staf pegawai Laboratorium
Lapang Unggas Blok B, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor yang telah
banyak membantu penulis. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
ABSTRAK i
LEMBAR PENGESAHAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 1
Ruang Lingkup Penelitian 2
METODE 2
Lokasi dan Waktu Penelitian 2
Materi 2
Prosedur 3
Rancangan 4
Analisis Data 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 5
Konsumsi Pakan 5
Produksi Telur 6
Bobot Telur 6
Konversi Pakan 7
Unit Cost 7
SIMPULAN DAN SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 10
RIWAYAT HIDUP 11
DAFTAR TABEL
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
METODE
Materi
Ternak
Penelitian ini menggunakan 2 jenis ayam yaitu Ayam Arab dan Ayam Ras
strain Lohmann. Ternak yang digunakan berjumlah 32 ekor Ayam Arab sudah
siap betelur umur sekitar 20 minggu dan 32 ekor Ayam Ras umur produksi sekitar
45 minggu.
Pakan
Pakan yang digunakan merupakan pakan komersial ayam petelur 105-M
dengan komposisi pakan tercantum pada Tabel 1 dan ditambahkan 5% suplemen
omega-3 (Paten ID P0023652).
3
Prosedur
Pemeliharaan Ternak
Ayam dikelompokkan menjadi dua yaitu ayam yang dikandangkan secara
cage individu sebanyak 32 unit dan ayam yang dikandangkan secara cage koloni
dengan 8 unit dan setiap unit terdiri dari 4 ekor ayam. Ayam yang dikandangkan
secara cage individu dan koloni masing-masing terdiri dari 16 ekor ayam Arab
dan 16 ekor ayam Ras.
Ayam yang digunakan terlebih dahulu ditimbang bobot badannya. Ayam
mulai diberi pakan suplemen omega-3 yaitu 3 minggu sebelum dilakukan koleksi
telur. Pemeliharaan ayam dan koleksi telur dilakukan selama 6 minggu.
Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pakan dan air
minum diberikan ad libitum. Pemberian vitamin dilakukan untuk mengurangi
stress pada ayam.
Koleksi telur dilakukan setiap hari pada pagi dan sore. Telur ditimbang
setiap harinya. Telur dikelompokan berdasarkan jenis strain ayam dan
kandangnya. Konsumsi pakan ayam dilakukan perhitungan seminggu sekali
selama 6 minggu. Analisis biaya produksi dinilai setelah pemeliharaan dengan
menganalisa setiap komponen yang diperlukan selama penelitian.
Peubah
Peubah yang diamati pada penelitian ini meliputi performa ayam
(konsumsi pakan, produksi telur/ Hen Day Production (%), konversi pakan) dan
unit cost (analisis biaya produksi dan analisis titik impas).
1. Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan diukur setiap minggu berdasarkan jumlah ransum yang
dikonsumsi selama enam minggu pemeliharaan kemudian dihitung konsumsi
pakan gram ekor-1 hari-1.
2. Produksi Telur
Produksi telur dihitung setiap hari selama penelitian. Rumus yang digunakan
untuk menghitung produksi telur hen day sebagai berikut :
3. Bobot Telur
Bobot telur dihitung dengan menimbang semua telur yang dihasilkan setiap
harinya oleh ayam Arab dan ayam Ras selama enam minggu penelitian.
4. Konversi Pakan
Konversi pakan dihitung dari pembagian antara jumlah pakan yang
dikonsumsi (gram) dengan bobot telur yang diperoleh selama penelitian (gram
butir-1).
5. Unit cost
Unit cost yang diamati meliputi biaya produksi setiap strain ayam dan nilai
BEP produk yang dihasilkan.
Rancangan
Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL).
Perlakuan dengan melihat perbedaan strain ayam (Arab dan Ras). Model
rancangan yang digunakan menurut Mattjik dan Sumertajaya (2002) adalah
sebagai berikut:
Yij = μ + Pi + ∈ij
Keterangan :
Yijk = Respon pengamatan dari perbedaan strain ayam dengan ulangan ke-j
μ = Nilai tengah umum
Pi = Perlakuan perbedaan strain ayam ke-i (i = Arab , Ras)
∈ij =Pengaruh galat percobaan dari perlakuan perbedaan strain ayam ke-i, ulangan ke-j
Analisis Data
Uji t
Jumlah produksi telur dan konversi pakan ayam Arab dan Ras selanjutnya
diuji menggunakan uji-t 2-sampel bebas (independent 2-sample t test) untuk
membandingkan mean antara kedua strain memiliki kesamaan atau perbedaan.
Pengujian ini menggunakan rumus Walpole (1995).
(𝑥𝑎 − 𝑥𝑏 ) − (𝜇𝑎 − 𝜇𝑏 )
𝑡=
2 𝑠𝑏 2
√𝑠𝑏𝑎 + 𝑏
𝑛𝑎 𝑛𝑏
Keterangan :
t = Uji banding variabel yang diamati pada variabel ayam Arab
dengan produksi telur ayam Ras.
xa = rataan variabel yang diamati pada ayam Arab
xb = rataan variabel yang diamati pada ayam Ras
𝜇𝑎 = nilai tengah rata-rata pada ayam Arab
𝜇𝑏 = nilai tengah rata-rata pada ayam Ras
na = jumlah sampel a
nb = jumlah sampel b
sba = simpangan baku a
sbb = simpangan baku b
5
Biaya Produksi
Identifikasi biaya produksi untuk mengetahui biaya yang diperlukan untuk
mendapatkan telur omega-3. Biaya produksi ini dikelompokan menjadi dua yaitu,
biaya tetap dan biaya variabel. Rumus biaya produksi adalah sebagai berikut :
TC = TVC + TFC
Keterangan :
TC : Total Cost
TVC : Total Variabel Cost
TFC : Total Fixed Cost
Rataan performa produksi ayam Arab dan ayam Ras selama 6 minggu
penelitian disajikan pada Tabel 2. Rataan performa yang disajikan pada Tabel 2
meliputi hen day (%), konsumsi pakan, bobot telur dan konversi pakan ayam Arab
dan ayam Ras.
Tabel 2 Rataan performa produksi ayam Arab dan ayam Ras selama 6 minggu
Peubah Arab Ras
-1 -1
Konsumsi Pakan (gram ekor hari ) 78.64 ± 1.35a 98.46 ± 1.01b
Hen Day Production (%) 73.14 ± 3.98a 85.42 ± 4.48b
-1
Bobot Telur (gram butir ) 41.40 ± 0.78a 61.09 ± 0.53b
Konversi Pakan 2.60 ± 0.11a 1.89 ± 0.11b
Keterangan : huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0.05)
Konsumsi Pakan
Hasil pada Tabel 2 menunjukkan rataan konsumsi pakan ayam Arab sebesar
78.64 ± 1.35 gram ekor-1 hari-1 dan ayam Ras sebesar 98.46 ± 1.01 gram ekor-1
hari-1. Hasil ini menunjukkan ayam Arab memiliki jumlah konsumsi yang lebih
sedikit daripada ayam Ras. Hal ini karena ayam Arab merupakan ayam tipe kecil
sehingga konsumsi pakannya relatif lebih efisien dibandingkan ayam Ras yang
tergolong ayam tipe medium. Hal ini juga sesuai dengan Sulandari et al. (2007)
6
bahwa ayam Arab termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan relatif lebih
efisien.
Konsumsi pakan yang tinggi pada ayam Ras strain Lohmann ini selain
merupakan ayam tipe medium, ayam ini memiliki bobot badan yang lebih tinggi
dibandingkan ayam Arab. Bobot yang tinggi pada ayam Ras membuat ayam ini
memerlukan asupan energi yang tinggi pula untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuhnya sehingga konsumsi ayam Ras lebih tinggi.
Konsumsi pakan ayam petelur dapat mempengaruhi besarnya tingkat
produksi telur. Pemberian pakan yang baik harus sesuai kebutuhan ayam petelur
yang besarnya tergantung umur dan jenis ternak. Wahju (2004) juga
menambahkan bahwa terdapat faktor–faktor yang mempengaruhi konsumsi pakan
yaitu umur, nutrisi ransum, kesehatan, bobot badan, suhu dan kelembaban.
Produksi Telur
Bobot Telur
Hasil pada Tabel 2 menunjukkan bahwa bobot telur rataan ayam Arab yaitu
41.40 ± 0.78 gram butir-1 dan ayam Ras sebesar 61.09 ± 0.53 gram butir-1.
Perbedaan bobot telur tersebut disebabkan karena ayam Ras memiliki bobot tubuh
7
yang lebih besar dibandingkan dengan ayam Arab sehingga bobot telur ayam Ras
lebih berat. Tipe atau strain yang berbeda juga menjadi penyebab perbedaan
bobot telur ini. Ayam Arab merupakan ayam tipe ringan yang menghasilkan telur
putih dengan karakteristik dan ukuran telurnya lebih kecil dibandingkan ayam Ras
yang merupakan ayam tipe medium dan menghasilkan telur coklat dengan ukuran
telur yang lebih besar (Rasyaf 2001).
Bobot telur ayam Arab selama penelitian sama dengan penelitian yang
dilakukan Susmiyanto (2005) yang berkisar antara 35-45 gram/butir. Bobot telur
ayam Ras yang dihasilkan selama penelitian sedikit lebih besar dibandingkan
dengan standar dari Lohmann Tierzucht (2007) untuk ayam Ras strain Lohmann
umur 45-50 minggu yaitu 59.2 gram butir-1.
Bell dan Weaver (2002) menyatakan bahwa beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap bobot telur ayam adalah umur ayam, suhu lingkungan,
strain dan breed ayam, kandungan nutrisi dalam ransum, berat tubuh ayam, dan
waktu telur. Kekurangan protein, kalsium, vitamin D, dan garam dapat
menyebabkan turunnya bobot telur.
Konversi Pakan
Unit Cost
Biaya Produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi
baik tunai ataupun non tunai (Nuraini 2003; Daniel 2004). Analisis biaya produksi
dalam usaha peternakan terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap
(variabel cost). Biaya tetap didefisinikan sebagai biaya-biaya yang berkaitan
dengan pengoperasian fasilitas-fasilitas produksi dalam periode tertentu yang
besar biaya relatif tetap atau konstan selama proses produksi. Biaya tidak tetap
diartikan sebagai biaya-biaya yang proposional dipengaruhi oleh jumlah output
(Prawirokusumo 1991; Pujawan 2009).
8
Telur omega-3 merupakan salah suatu produk yang memiliki gizi yang
tinggi dengan kandungan asam lemak omega-3 yang lebih tinggi dibandingkan
telur konsumsi. Keberadaaan telur omega-3 di pasaran semakin banyak diminati
oleh masyarakat walaupun untuk masyarakat menengah ke atas. Biaya produksi
yang diperlukan untuk menghasilkan telur ini disajikan pada Tabel 3.
minum dan lainnya serta ternak. Biaya tertinggi terdapat pada biaya gaji tenaga
kerja.
Biaya tidak tetap meliputi biaya pakan, suplemen omega-3, obat-obatan,
listrik dan pemasaran. Biaya tertinggi pada biaya tidak tetap ini yaitu biaya pakan
ternak. Biaya pemasaran adalah biaya yang digunakan untuk memasarkan telur
omega-3 ke tempat outlet di Serambi Botani, Mall Botani Square sehingga dalam
pengirimannya memerlukan biaya transportasi dan plastik pengemas.
Tabel 4 Total biaya produksi per ekor ayam dan per kg telur omega-3 selama 6
minggu
Keterangan Jumlah
Ayam Arab Ayam Ras
Total Biaya Produksi Selama 6 minggu (Rp) 4 521 539 4 796 539
Jumlah Ayam (ekor) 32 32
Total Produksi Telur Utuh 983 1148
Biaya Produksi per ekor Ayam (Rp) 141 298 149 891
Biaya Produksi per pak* Telur Ayam (Rp) 46 138 41 709
*1 pak berisi 10 butir telur
Tabel 5 Break Even Point (BEP) produk per pak telur omega-3
Keterangan Ayam Arab Ayam Ras
Biaya Tetap(Rp) 2 571 539 2 571 539
Biaya Variabel (Rp) 1 950 000 2 225 000
Biaya Produksi (Rp) 4 521 539 4 796 539
Harga Jual per pak (Rp) 25 000 23 000
Produksi telur (pak) 98 114
BEP Produk per pak 180 208
Perkiraan Pendapatan 2 450 000 2 622 000
Berdasarkan Tabel 5, nilai BEP produk per pak telur omega-3 menunjukkan
produksi yang dihasilkan masing kurang untuk mencapai titik impas. Nilai BEP
produk per pak antara ayam Arab dan ayam Ras jika dibandingkan ayam Arab
memiliki nilai yang berbeda 28 unit. Hal ini karena biaya produksi telur omega-3
ayam Arab lebih murah selain itu harga produk telur omega-3 ayam Arab
dipasaran lebih tinggi daripada telur omega-3 ayam Ras. Produksi telur ayam
masing-masing strain masih jauh dibawah nilai BEP produk yang harus dicapai
sehingga perlu dilakukan manajemen yang lebih baik lagi agar ternak dapat
berproduksi secara optimal. Berdasarkan biaya produksi pada Tabel 3, nilai BEP
ini dapat diturunkan jika besaran biaya tetap juga diturunkan dengan mengurangi
jumlah tenaga kerja.
Hasil perhitungan perbandingan biaya produksi dan nilai BEP untuk setiap
strain pada Tabel 3 dan 4, menunjukkan setiap strain yaitu ayam Arab dan ayam
10
Simpulan
Konsumsi pakan dan biaya produksi telur omega-3 ayam Arab lebih rendah
dan murah dari pada ayam Ras, namun produksi telur dan konversi pakan ayam
Ras lebih baik daripada ayam Arab. Biaya produksi telur omega-3 ayam Arab dan
ayam Ras belum efisien, karena produksi telur yang dihasilkan oleh kedua strain
ini dibawah nilai BEP produk.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Iman Rahayu HS. 2009. Suplemen Omega-3 pada Pakan Ayam untuk Produksi
Telur DHA. Jakarta (ID) : Paten Indonesia ID P0023652.
Iman Rahayu HS. 2013. Inovasi paten suplemen omega-3 berbahan baku ramah
lingkungan untuk produksi telur kaya DHA serta prospek bisnisnya. 18-19
Februari 2013; Bogor, Indonesia. Bogor (ID) : Konferensi Nasional
“Inovasi dan Technopreneurship”.
Lesson S, Summers JD. 2001. Nutrition of the Chicken. 4th Edition. Guelph,
Ontario (US) : University Books.
Lohmann T. 2007. Lohmann Brown-Lite Layer : Management Guide Cage
Housing. Cuxhaven (DE) : Lohmann Tierzuct GmbH.
Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi
SAS dan Minitab Jilid I. Edisi ke-2. Bogor (ID) : IPB Press.
Munawir. 2001. Akuntansi Keuangan dan Manajemen. Edisi Pertama.
Yogyakarta (ID): BPFE
Nuraini I. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro. Malang (ID) : Universitas
Muhammadiyah Pr
Prawirokusumo S. 1991. Ilmu Usaha Tani. Yogyakarta (ID): BPFE Universitas
Gadjah Mada.
Pujawan IN. 2009. Ekonomi Teknik. Edisi Kedua. Surabaya (ID): Penerbit Guna
Wijaya
Rasyaf M . 2001. Beternak Ayam Petelur. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya
Sulandari S, Zein MSA, Paryanti S, Sartika T, Astuti M, Widiastuti T, Sujana E,
Darana S, Setiawan I, Garnida D. 2007. Sumber Daya Genetik Ayam Lokal
Indonesia. Dalam : Keragaman Sumber Daya Hayati Ayam Lokal
Indonesia : Manfaat dan Potensi. Bogor (ID) : LIPI Press.
Wahju J. 2004. Ilmu Nutrisi Unggas. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University
Press
Walpole RE. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta (ID) : Gramedia Pustaka Umum
Yumna M H, Achmanu, Nurgiantiningsih A. 2013. Kuantitas dan Kualitas Telur
Ayam Arab (Gallus turcicus) Silver dan Gold. Malang (ID): Univesitas
Brawijaya Press.
RIWAYAT HIDUP
2012-2013 dan aktif di kegiatan klub perkusi Fapet IPB, Dransum Percussion
serta mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan, pelatihan dan seminar yang
dilaksanakan di Institut Pertanian Bogor. Penulis pernah mengikuti magang di
Balai Peternakan Ternak Unggul Sapi Perah, Baturaden dan mengikuti kegiatan
IPB Goes to Field di Kabupaten Garut. Penulis juga pernah menjadi asisten
praktikum Mata Kuliah Teknologi Peternakan Ternak Unggas pada Tahun 2013
dan Mata Kuliah Tingkah Laku dan Kesejateraan Ternak pada tahun 2014.