Anda di halaman 1dari 5

MINI PROJECT

“Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Anak Ayam ”

OLEH

KELAS 4A PENDIDIKAN BIOLOGI

Sudiman Nur Fajri NIM 1913041015

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2021
Praktikum Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Anak Ayam
A. Tujuan Praktikum
Mahasiswa mampu mengetahui bagaiman pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan anak
ayam
B. Landasan Teori
Sistem pencahayaan yang dipergunakan pada budi daya unggas, terutama untuk
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan sudah dikaji sejak tahun 1950 (Cao et al.,
2012). Suplementasi cahaya juga sudah diterapkan pada industri perunggasan modern.
Sistem perkandangan unggas modern telah menggunakan light emitting diode (LED)
sebagai sumber cahaya karena memberikan keuntungan dalam efisiensi energi listrik,
pancaran warna lebih stabil, lebih terang, awet (long life), serta dapat mengurangi
kelembapan kandang. LED juga sering digunakan sebagai sumber cahaya monokromatik
artifisial yang penerapannya dapat tunggal atau dikombinasikan di antara beberapa warna
lampu.
Cahaya artifisial tidak hanya sebagai sumber penerangan pada budi daya unggas
modern tetapi juga berperan pada respons reproduksi dan produksi unggas. Warna dan
intensitas cahaya sangat esensial dalam modifikasi perilaku unggas, terutama ayam. Warna
cahaya didefinisikan sebagai panjang gelombang cahaya. Cahaya dengan panjang
gelombang berbeda dapat menstimulasi retina sehingga menghasilkan perubahan perilaku,
pada tingkat selanjutnya berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan unggas (Li et
al., 2014). Hasil penelitian sebelumnya yang telah dilaporkan memperlihatkan bahwa
penggunaan cahaya monokromatik berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan
broiler berkaitan dengan umur, cahaya hijau menstimulasi pertumbuhan broiler pada usia
muda, sedang cahaya biru menstimulasi pertumbuhan broiler pada usia yang lebih tua
(Rozenboim et al., 1999). Baik cahaya hijau maupun biru lebih efektif dalam menstimulasi
sekresi testosteron dan pertumbuhan miofibril sehingga menghasilkan peningkatan bobot
tubuh (Cao et al., 2008).
Penggunaan cahaya yang berkelanjutan dapat menghasilkan peningkatan bobot
badan. Sebaliknya, paparan cahaya dalam waktu singkat dapat memperlambat
pertumbuhan broiler dan juga cahaya dengan panjang gelombang panjang lebih mudah
berpenetrasi pada jaringan kulit dan tulang tengkorak aves sehingga dapat menstimulasi

2
kelenjar pituitari untuk mensekresikan hormon-hormon yang mengontrol reproduksi.
Hormon tersebut diantaranya follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone
(LH), serta estradiol (E2) yang disekresikan oleh folikel ovari terlibat langsung dalam
pertumbuhan, perkembangan, dan menentukan jumlah folikel ovari. Kemungkinan
terdapat berbagai mekanisme yang berkaitan dengan stimulasi cahaya pada respons
pertumbuhan maupun reproduksi.
C. Alat dan Bahan
1. Anak ayam 7 ekor
2. 2 Kardus
3. Makanan ayam
4. Tempat minum
5. Lampu
D. Langkah Kerja
1. Letakkan anak ayam dalam kardus, lalu
2. Bagi anak ayam menjadi dua kelompok yaitu satu kardus yang menggunakan lampu
dan satu yang tidak menggunakan lampu
3. Jangan lupa diberi makan dan minum
4. Amati apa yang terjadi dan
5. Buat laporan tentang praktikum yang dilakukan
E. Hasil
No Variabel Menggunakan Lampu Tidak Menggunakan
Lampu
1 Ukuran ayam Rata-rata Panjang = 15 cm Rata-rata Panjang =
Rata-rata diameter = 14,66 12,66 cm
cm Rata-rata diameter =
13,66 cm
2 Kesegaran ayam Segar Agak lemah/Tidak terlalu
segar
3 Kondisi ayam Baik Baik
4 Lama bertahan Sampai Akhir Praktikum Sampai Akhir Praktikum
hidup

3
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil di atas cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan anak ayam.
Penggunaan cahaya yang berkelanjutan dapat menghasilkan peningkatan bobot badan.
Sebaliknya, paparan cahaya dalam waktu singkat dapat memperlambat pertumbuhan
broiler dan juga cahaya dengan panjang gelombang panjang lebih mudah berpenetrasi pada
jaringan kulit dan tulang tengkorak aves sehingga dapat menstimulasi kelenjar pituitari
untuk mensekresikan hormon-hormon yang mengontrol reproduksi.
G. Simpulan
Sistem pencahayaan yang dipergunakan pada budi daya unggas, terutama untuk
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan sudah dikaji sejak tahun 1950 (Cao et al.,
2012). Suplementasi cahaya juga sudah diterapkan pada industri perunggasan modern.
Sistem perkandangan unggas modern telah menggunakan light emitting diode (LED)
sebagai sumber cahaya karena memberikan keuntungan dalam efisiensi energi listrik,
pancaran warna lebih stabil, lebih terang, awet (long life), serta dapat mengurangi
kelembapan kandang. LED juga sering digunakan sebagai sumber cahaya monokromatik
artifisial yang penerapannya dapat tunggal atau dikombinasikan di antara beberapa warna
lampu.
Penggunaan cahaya yang berkelanjutan dapat menghasilkan peningkatan bobot
badan. Sebaliknya, paparan cahaya dalam waktu singkat dapat memperlambat
pertumbuhan broiler dan juga cahaya dengan panjang gelombang panjang lebih mudah
berpenetrasi pada jaringan kulit dan tulang tengkorak aves sehingga dapat menstimulasi
kelenjar pituitari untuk mensekresikan hormon-hormon yang mengontrol reproduksi.

H. Daftar Pustaka
Kasiyati., N. Kusumorini, H. Maheshwari, W. Manalu. 2011a. Pemanfaatan cahaya
monokromatik untuk memodulasi umur masak kelamin pada puyuh (Coturnix
coturnix japonica). Berkala Ilmiah Biologi. 10: 9-15.
Kasiyati., H. Muliani. 2013. Peran kombinasi cahaya monokromatik dalam menstimulasi
pertumbuhan matang kelamin puyuh (Coturnix coturnix japonica L.). Buletin
Anatomi dan Fisiologi. 21(1): 64-74.

4
Anang, A, dan Suharyanto.2008. Panen Ayam Kampung dalam 7 Hari. Jakarta: Panebar
Swadaya.
Bell, D.J. and B.M. Freeman. 1971. Physiology and Biochemistry of The Domestic Fowl.
Acedemic Press. London. New York.
Gunawan dan D.T.H. Sihombing. 2004. Pengaruh suhu lingkungan tinggi terhadap kondisi
fisiologis dan produksi ayam buras. Wartazoa 14 (1) : 31-38.
Sunarti D. 2004. Pencahayaan Sebagai Upaya Pencegahan Cekaman Pada Industri
Perunggasan Tropis Berwawasan Animal Welefare.Pidato Pengukuhan Guru Besar
dalam Ilmu ternak Unggas pada Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.
Semarang.

Anda mungkin juga menyukai