Anda di halaman 1dari 2

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis. Hingga saat ini, tuberkulosis masih menjadi penyakit infeksi menular yang paling
berbahaya di dunia. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa sebanyak 1,5 juta
orang meninggal karena TB (1.1 juta HIV negatif dan 0.4 juta HIV positif) dengan rincian
89.000 laki-laki, 480.000 wanita dan 140.000 anak-anak. Pada tahun 2017, jumlah penemuan
kasus TB adalah 330.910 kasus. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2016, yaitu sebanyak
324.539 kasus. Kasus terbanyak dilaporkan di provinsi dengan jumlah penduduk besar, yaitu
Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah (38% dari keseluruhan kasus di Indonesia).

Sebagian besar penyakit TB (TB aktif) terjadi di paru-paru. Namun, pada seseorang
dengan infeksi HIV, hampir setengah kasus TB memiliki penyakit di bagian lain dari tubuh.
Berbeda dengan TB laten, seseorang dengan penyakit TB di paru-paru biasanya mengalami
batuk dan terkadang batuk berdarah. Gejala umum penyakit TB atau dikenal juga dengan TB
aktif meliputi demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, kehilangan berat
badan, dan kelelahan. Penyakit TB dapat disembuhkan dengan terapi standar, sekalipun pada
penderita dengan infeksi HIV. Tuberkulosis tidak tertangani sering berdampak fatal, khususnya
pada penderita dengan infeksi HIV. Sputum smears sering menghasilkan negatif pada pasien
dengan TB dan HIV.

Saat ini, penyakit TB aktif diobati dengan terapi kombinasi yang terdiri atas tiga atau
lebih obat (biasanya empat). Lama terapi TB kasus baru adalah enam bulan, yang terdiri dari dua
bulan oertama fase intensif, dilanjutkan empat bulan fase lanjutan untuk memusnahkan sisa
bakteri yang telah masuk kedalam kondisi dorman. Tujuan awal dari terapi kombinasi tersebut
adalah untuk meminimalkan perkembangan resistensi terhadap streptomisin setelah obat tersebut
diperkenalkan pertama kali. Saat ini, standar terapi untuk infeksi TB sensitif obat sangat efektif
dalam pembersihan bakteri. Pemantauan kemajuan hasil pengobatan pada orang dewasa
dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopik. Pemeriksaan dahak secara
mikroskopik lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan radiologi dalam memantau kemajuan
pengobatan. Laju endap darah (LED) tidak digunakan untuk memantau kemajuan pengobatan
karena tidak spesifik pada TB paru. Untuk memantau kemajuan pengobatan dilakukan
pemeriksaan specimen sebanyak 2 kali (sewaktu dan pagi). Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif
bila kedua specimen tersebut negatif. Bila salah satu specimen atau keduanya positif, hasil
pemeriksaan ulang dahak tersebut dinyatakan positif.

Kegiatan penemuan penderita terdiri dari penjaringan suspek, diagnosis, penentuan


klasifikasi penyakit, dan tipe penderita. Penemuan penderita merupakan langkah pertama dalam
kegiatan program penanggulangan TB. Penemuan dan penyembuhan penderita TB menular,
secara bermakna akan dapat menurunkan kesakitan dan kematian akibat TB, penularan TB di
masyarakat dan sekaligus merupakan kegiatan pencegahan penularan TB yang paling efektif di
masyarakat. Fokus utama DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) adalah penemuan
dan penyembuhan penderita, prioritas diberikan kepada penderita TB tipe menular. Strategi ini
akan memutuskan penularan TB dan dengan demikian menurunkan insidens TB di masyarakat.
Menemukan dan menyembuhkan penderita merupakan cara terbaik dalam upaya pencegahan
penularan TB.

Anda mungkin juga menyukai