Anda di halaman 1dari 3

Screening Pasien Suspect TB Paru Di Posbindu Labuan Tabu (Tn.

Sa/L/63
tahun/52,4 kg/Labuan Tabu/Susp. TB Paru)

Latar belakang :
Tuberkulosis (TB) Paru adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TB
Paru merupakan salah satu penyakit infeksi yang prevalensinya cukup tinggi di dunia. Sampai saat ini
TB paru masih menjadi masalah Kesehatan yang pelik di berbagai negara. Berdasarkan Global
Tuberculosis Report tahun 2015, saat ini TB berada pada peringkat yang sama dengan penyakit akibat
Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebagai penyakit infeksi paling mematikan di dunia. Laporan
dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menyebutkan terdapat 9,6 juta kasus TB
paru di dunia dan 58% kasus terjadi di daerah Asia Tenggara dan Afrika. Tiga negara dengan
insidensi kasus terbanyak pada tahun 2015 adalah India (23%), Indonesia (10%), dan China (10%).
Saat ini, Indonesia berada pada urutan kedua negara dengan kasus TB tertinggi di dunia. Jumlah kasus
baru TB di Indonesia sebanyak 420.994 kasus pada tahun 2017. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah
kasus baru TB tahun 2017 pada laki-laki 1,4 kali lebih besar dibandingkan pada perempuan.
Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang penyebarannya sangat mudah, yaitu
melalui batuk, bersin dan berbicara (airborne disease). Untuk mengurangi bertambahnya kasus TB
paru dan masalah yang ditimbulkan oleh penyakit TB paru, penanganan awal yang dapat dilakukan
adalah di lingkungan keluarga.
Tujuan utama pengobatan pasien TB adalah menurunkan angka kematian dan kesakitan serta
mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien. Penatalaksanaan penyakit TB merupakan
bagian dari surveilans penyakit, tidak sekedar memastikan pasien menelan obat sampai dinyatakan
sembuh, tetapi juga berkaitan dengan pengelolaan sarana bantu yang dibutuhkan, petugas yang terkait,
pencatatan, pelaporan, evaluasi kegiatan dan rencana tindak lanjutnya.

Gambaran Pelaksanaan :
Tn. Sa/L/63 tahun/52,4 kg/Labuan Tabu/Susp. TB Paru
S)
KU : Batuk lama
Pasien datang dengan keluhan batuk lama sejak 1 bulan yang lalu. Batuk darah disangkal,
demam disangkal. Pasien mengaku dalam 1 bulan mengalami penurunan nafsu makan. Pasien
kadang-kadang berkeringat dingin. Pasien juga mengeluhkan nyeri kepala, dan sering maag.
Keluhan lain mual (-) muntah (-), pembesaran KGB (-)
RPD : HT (-) DM (-) Alergi (-) Keluhan serupa (-)
RPK : HT (-) DM (-) Alergi (-) Keluhan serupa (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Pengobatan (-)
O)
KU : baik
TD : 136/88 mmHg
HR : 89x/m
RR : 21x/m
T : 36,9 C
SpO2 99% tanpa Supp O2
K/L : konj. Anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (2mm/2mm), pembesaran KGB (-)
Thorax :
I: simetris (+/+) retraksi (-/-), pembesaran KGB (-)
A: Sn Vasikuler (+/+), Rh (-/-) Wh (-/-)
Per : sonor
Abdomen :
I: distensi (-)
A: BU (+), 10x/m
Pal : Supel (+), nyeri tekan (-)
Per : timpani
Ektremitas : akral hangat (+/+)
GDS: 110 mg/dL
Asam urat: 6,5 mg/dL

A)
Susp. TB Paru

P)
Px. Dahak SP melalui kader TB Labuan Tabu
PO. PCT 500 mg 3x1 bila nyeri kepala
PO. Asetilsistein 3x1 bila batuk
PO. Antasida 3x1
PO. Vitamin B complex 1x1
KIE memeriksakan keluarga bila memiliki keluhan yang sama, istirahat cukup.

Anda mungkin juga menyukai