Pada populasi umum usia 20 sd 75 tahun, insiden kematian jantung mendadak sebesar 1 per 1000
orang, sekitar 18,5% dari total seluruh kematian. Pada individu usia 1 sd 40 tahun, insiden
mencapai 1,3-8,5 per 100.000 orang.
Apa itu henti jantung? Orang-orang sering mencampur-adukkan antara serangan jantung
(sindroma koroner akut) dan henti jantung (cardiac arrest). Padahal keduanya berbeda. Serangan
jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhenti, sementara kematian jantung
mendadak adalah kondisi saat kematian di sebabkan oleh jantung dengan kehilangan kesadaran
secara mendadak dalam waktu satu jam setelah onset perubahan status kardiovaskular secara
akut.
Disrupsi pada sistem pernapasan dan fungsi jantung dapat berakibat fatal bila tak mendapat
penanganan segera. Bahkan hanya sekitar 10 persen pasien yang mengalami henti jantung di luar
rumah sakit yang dapat selamat. Ini sekaligus menekankan betapa pentingnya deteksi dini serta
respons darurat bagi keselamatan individu yang terkena henti jantung.
1. Abnormalitas arteri Koroner ( kelainan pada pembuluh darah arteri koroner jantung)
o Penyakit jantung koroner atherosklerotik: Serangan jantung atau sindrom koroner
akut termasuk di bagian ini
o Penyakit jantung koroner non-ahteroskelrotik: emboli arteri koroner, lesi bawaan
arteri koroner, Vaskulitis arteri koroner ( Sindrom Kawasaki, Takayasu)
2. Abnormalitas elektrofisiologis (kelainan system konduksi listrik jantung)
o Abnormal system konduksi: Sindrom Wolf Parkinson white, penyakit Lenegre
o Abnormal repolarisasi : Sindrom interval QT memanjang , Sindrom brugada,
sindrom repolarisasi dini
3. Gagal jantung dan penyakit kardiomiopati: Kelainan pada struktur jantung di tanda
dengan gejala gagal jantung dapat di ikuti penurunan fungsi jantung )
o Kongestif kronik: Kardiomiopati iskemik, kardiomiopati dilatasi idiopatik,
kardiomiopati hipertensif, kardiomiopati peripartum
o Gagal jantung akut: miokarditis akut, sindrom koroner akut, Sindrom takotsubo,
emboli katup pada penyakit stenosis katup aorta, edema paru akut
4. Penyakit jantung katup: Stenosis/insufisiensi katup aorta, prolapse katup mitral,
endocarditis, disfungsi katup prostetik
5. Hipertrofi miokardium ventrikel:
o Hipertrofi ventrikel kiri karena penyakit jantung koroner
o Penyakit jantung hipertensi tanpa atherosclerosis koroner signifikan
o Disebabkan penyakit jantung katup
o Kardiomiopati hipertrofi obstruktif atau non obstruktif
o Hipertensi paru
6. Inflamasi, infiltrasi, neoplastic, degenerative.
7. Penyakit jantung bawaan:
Stenosis aorta atau pulmonal kongenital, defek septum kongenital dengan eisenmenger,
efek lanjut pasca pembedahan
8. Instabilitas elektrik berkaitan dengan system saraf pusat :
9. Lain-lain: trauma tumpul dada, diseksi/aneurisma aorta.
Baca Juga: Cara Kerja Otot Jantung, Apakah Sama dengan Otot Tubuh Manusia?
Trending
Dampak Detak Jantung Janin Lemah pada Perkembangan Janin
Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang dapat menyebabkan henti jantung, misalnya:
Riwayat keluarga
Hipertensi
Kadar kolesterol tinggi
Kelebihan berat badan
Kadar gula darah tinggi atau diabetes melitus
Biasa merokok
Kurang beraktivitas fisik
Latihan beban berat yang berlebihan
Beberapa gejala lain yang muncul sebelum jatuh pada kondisi henti jantung mencakup:
Baca Juga: Jantung Berdebar, Tanda Jatuh Cinta atau Sakit Jantung?
Pada usia lebih dari 40 tahun, sebaiknya melakukan pemeriksaan medical check-up jantung
secara rutin terutama yang memiliki factor resiko hipertensi, diabetes mellitus, obesitas atau
kegemukan, perokok baik aktif maupun pasif, memiliki riwayat keluarga dengan sakit jantung.
Baca Juga: Henti Jantung (Sudden Cardiac Arrest) Bisa dihindari, Bagaimana Caranya?
Orang yang memiliki gejala aritmia, terutama detak jantung tak teratur, sebaiknya tak menunda
pemeriksaan ke dokter spesialis jantung demi deteksi dini. Begitu pula bila punya masalah lain
yang berkaitan dengan jantung. Ketimbang perempuan, pria lebih banyak mengalami kondisi ini
seiring dengan bertambahnya usia. Adanya faktor kesehatan hingga genetik akan meningkatkan
risiko mengalami henti jantung.
Narasumber:
Referensi:
Munawar DA. Henti Jantung dan Kematian jantung mendadak. Buku Ajar Kardiovaskular Jilid
1 FKUI. Jakarta. 2017
https://www.heart.org/en/health-topics/heart-attack/about-heart-attacks/heart-attack-or-sudden-
cardiac-arrest-how-are-they-different
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/symptoms-causes/syc-
20350634
https://www.nhlbi.nih.gov/health-topics/sudden-cardiac-arrest
https://www.heart.org/en/health-topics/cardiac-arrest/about-cardiac-arrest
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sudden-cardiac-arrest/in-depth/sudden-death/
art-20047571