SKRIPSI
OLEH :
INTAN SARMANI
NIM : O9C10104049
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang
Indikator yang menunjukkan bahwa suatu desa atau wilayah memiliki kondisi
saluran pencernaan.
2
terhadap pelayanan kesehatan dasar. Beberapa alasan yang akan di capai antara
Selain itu, di Indonesia persentase rumah tangga menurut tempat buang air
besar yang menggunakan tempat buang air besar leher angsa 77,58%,
menurut tempat buang air besar yang menggunakan tempat buang air besar leher
Kabupaten Aceh Barat Daya jumlah penduduk 1.560 jiwa dan jumlah KK 355,
berjumlah 66,88% dan yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah 33,12%
karya ilmiah.
berminat.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jamban merupakan tempat buang air buangan yang domestik dan tinja
kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak di pakai lagi oleh tubuh
dalam tubuh berbentuk tinja (faeces),air seni (urine) dan co2 sebagai hasil dan
kotoran manusia termasuk air seni, dimana dengan jamban yang sehat dapat
kotoran manusia disuatu tempat sehingga tidak menyebabkan bibit penyakit yang
masalah yang pokok untuk sedini mungkin di atasi, karena kotoran manusia
Dalam penentuan letak jamban ada tiga hal yang harus di perhatikan :
1. Bila daerahnya berlereng, jamban harus dibuat di sebelah bawah dari letak
sumber air, apabila terpaksa di atasnya maka jarak tidak boleh kurang dari
15 meter dan letak harus agak ke kanan atau kekiri dari sumur.
2. Bila daerahnya datar, jamban sedapat mungkin harus diluar lokasi yang
dibuat lebih tinggi dari permukaan air yan tertinggi pada waktu banjir.
2.2.1 Persyaratan
berjarak 10 meter dari sumber air bersih atau air minum,jika keadaan tanah
berkapur atau tanah liat yang retak-retak pada saat musim kemarau maka
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat di jamak oleh serangga maupun tikus.
cukup luas paling sedikit berukuran 1x1 meter,dan di buat cukup landas
terang
7
7. Ventilasi harus cukup baik sehinga sirkulasi udara dapat membuat ruang
8. Adanya air dalam jumlah yang cukup dan memiliki alat pembersih dalam
jamban.
Teknologi buang tinja manusia untuk daerah pedesaan sudah tentu berbeda
1) Tipe jongkok ini bentuknya melengkung mirip leher angsa yang banyak
manusia.
2) Tipe duduk istilah lain adalah toilet tuang siram, sistem ini mempunyai
unit air perapat ( water seal) yang di pasang dibawah pelat jongkok
2. Jamban plengsengan
3. Jamban cemplung
Jamban ini hampir sama dengan jamban cemplung bedanya lebih lengkap
yakni menggunakan ventilasi untuk pedesaan pipa ventilasi ini bisa di buat
dengan bambu.
5. Jamban empang
empang ini terjadi daur ulang yakni tinja langsung di makan oleh ikan.
4. Jamban pupuk
5. Septic tank
Jenis septic tank ini merupakan cara yang paling memenuhi persyaratan.
penularan penyakit dan pencemaran dari kotoran manusia yang merupakan salah
untuk memelihara kesehatan dan membuat lingkungan tempat hidup yang sehat.
Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus di usahakan agar jamban tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap,selain kontruksi yang kokoh dan biaya
2.4.1 Kebersihan
lingkungan dari segala yang kotor dalam rangka mewujudkan dan melestarikan
terwujwudnya kesehatan. Sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan
bahagian dan sebaliknya,kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat
tercapai nya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia. Suatu keseimbangan
ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin
mandi.
tujuan,bila tidak maka pendidikan tidak akan terjadi melalui proses pendidikan
pengalaman dan wawasan bagi seseorang untuk perubahan tingkah laku dalam
penggunaan jamban dengan baik dan memenuhi syarat sehat. Semakin tinggi
pendidikan masyarakat maka semakin baik tingkah laku serta bertambah wawasan
11
masyarakat akan sulit untuk mengelola dan menggunakan jamban sesuai dengan
syarat sehat. Pendidikan kesehatan tentang penggunaan jamban yang baik perlu di
dapat memberikan tanggapan atau respon terhadap apa yang di amatinya (Azwar,
2003).
jamban jika rusak atau tersumbat serta menjaga kebersihan jamban dari berbagai
kotoran sehingga lingkugantempat tinggal bersih dan sehat dan dapat mencegah
pengelolaan jamban keluarga tidak dapat terlaksana, untuk itu perlu di sediakan
lainnya. Dengan tersedianya fasilitas yang mencukupi maka jamban kelurga dapat
12
(Munijaya, 1999).
Oleh karena itu, perlu terjadinya fasilitas yang mencukupi, karena tanpa adanya
masyarakat yang telah memiliki fasilitas atau sarana terhadap pengelolaan jamban
Azwar, 2003
-Pengetahuan
-Fasilitas
2.7Kerangka Konsep
Pendidikan
Penggunaan
Pengetahuan
jamban
Fasilitas
sementara tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis dalam
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional yaitu ingin
Daya.
3.3.1 Populasi
Gampong Pawoh Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya yang memiliki
3.3.2 Sampel
n= N
1+ N (d)2
N
n=
1 + N(d)2
250
n=
1+ 250 (0.1)2
250
n=
1 + 2,50
250
n=
3,50
n = 71,4 = 71 KK
Dari hasil tersebut maka diperoleh sampel sebanyak 71KK dari 250
3.4 AnalisaData
No Variabel Independen
1.Variabel : Pendidikan
Definisi : Jenjang pendidikan formal yang ditempuh
respondendengan memperoleh ijazah
Cara Ukur : Wawancara
Alat Ukur : Kuisoner
Hasil Ukur : - Tinggi
- Rendah
Skala Ukur : Ordinal
2. Variabel : Pengetahuan
Definisi : Pemahaman terhadap penggunaan jamban serta penyakit
yang ditimbulkan oleh tinja, manfaat jamban, serta jenis
jamban keluarga yang baik
Cara Ukur : Wawancara
Alat Ukur : Kuesioner
Hasil Ukur : -Baik
- Kurang
Skala Ukur : Ordinal
3.Variabel : Fasilitas
Definisi : Segala sarana dan prasarana yang tersedia dalam
pengelolaan jamban keluarga termasuk ketersediaan air,
alat pembersih serta sabun cuci tangan.
Cara Ukur : Observasi
Alat Ukur : Cheklist
Hasil Ukur : -Baik
-Kurang
Skala Ukur : Ordinal
Variabel Dependen
1. Variabel :Penggunaan Jamban
Definisi : Bangunanyang di
gunakanolehrespondenuntukmembuangkotorantermasuk
air seni, denganjamban yang
sehatdapatmenghindariakibatnegatif yang di
timbulkanolehkotoran.
Cara Ukur : Observasi
Alat Ukur : Checklist
Hasil Ukur : -Baik
-Kurang
17
3.6.2 Pendidikan
3.6.3 Pengetahuan
a. Baik : jika responden menjawab >5jawabab yang benar dari total skor
b. Kurang : jika responden menjawab < 5jawabab yang benar dari total skor
3.6.4 Fasilitas
a. Baik : jika responden menjawab > 5jawabab yang benar dari total skor
b. Kurang : jika responden menjawab < 5jawaban yang benar dari total skor
3.7Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
3. Entry data
komputer.
18
4. Tabulating
indenpeden dan variabel dependen digunakan analisis statistik dengan uji chi
a. Jika nilai p < 0,05 maka hipotesis penelitian di tolak atau dapat
b. Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian diterima atau dapat
independen dan sebuah variabel dependen. Karena data berbentuk katagorik maka
digunakan analisis statistk Uji Chi-square dengan memakai nilai alpha 0,05. Jika
ada sel yang memiliki harapan kurang sama dengan 5, maka digunakan fisher
1. Bila table 2x2 dan nilai E>5, maka uji yang dipakai sebaliknya Continuity
Correction
wilayah kecamatan susoh kabupaten aceh barat daya provinsi Aceh yang
terdiri dari 355 KK dengan jumlah penduduk sebesar 1.560 jiwa dan yang
Dari tabel 4.1 maka dapat dilihat bahwa dari 1560 jiwa, penduduk laki-laki
berjumlah 750 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 810 jiwa. Rata-rata
20
Daya adalah lulusan SD, SMP, dan SMA. Sebagian besar penduduk Gampong
fasilitas.
4.2.1.1 Pendidikan
(25,4%).
4.2.1.2 Pengetahuan
21
Berdasarkan tabel 4.3 dapat di lihat dari 71 responden yang
4.2.1.3 Fasilitas
jamban kurang terdapat 46 orang (64,8%) dan yang penggunaan jamban baik
22
4.2.2 Analisis Bivariat
variabel bebas dengan variabel terikat sebagaimana tergambar pada tabel dibawah
ini :
tinggi terdapat 7 orang (38,9%) penggunaan jamban kurang dan 11 orang (61,1%)
Hasil uji statistik di peroleh P value 0,017 < α 0,05 berarti hipotesis nol
(Ho) di tolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pendidikan
23
4.2.2.2 Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan Jamban
Tabel 4.7 Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan Jamban Di
Gampong Pawoh Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya
kurang dan 9 orang (20,5%) penggunaan jamban baik. Dari 27 responden yang
Hasil uji statistik di peroleh P value 0,002 < α 0,05 berarti hipotesis nol
(Ho) di tolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
24
4.2.2.3 Hubungan Fasilitas Dengan Penggunaan Jamban
Tabel 4.8 Hubungan fasilitas dengan penggunaan jamban di gampong
pawoh kecamatan susoh kabupaten aceh barat daya
orang (46,3%) penggunaan jamban baik. Dari 30 responden yang fasilitasnya baik
Hasil uji statistik di peroleh P value 0,041 < α 0,05 berarti hipotesis nol
(Ho) di tolak, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara fasilitas
fasilitas baik 0,2 kali berpeluang untuk menggunakan jamban baik dibandingkan
4.3 Pembahasan
hubungan yang bermakna dengan penggunaan jamban dengan P value 0,017. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Rahma Ayu Pebriani (2012),
25
penggunaan jamban keluarga dan kejadian diare di Desa Tualang Sembilar
kegiatan pengelolaan dan penggunaan jamban dengan baik dan memenuhi syarat.
Semakin tinggi pendidikan masyarakat maka semakin baik tingkah laku serta
jamban sesuai dengan syarat kesehatan. Akan tetapi pendidikan tinggi juga belum
terhadap hidup bersih dan sehat dan terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari
baik.
pendidikan seseorang maka semakin tinggi kesadaran yang berperan serta dalam
pendidikan nasional adalah tingkat dasar yaitu pendidikan sekolah dasar dan
sekolah menengah pertama, dan tingkat pendidikan tinggi yaitu sekolah menengah
26
4.3.2 Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan Jamban
ada hubungan yang bermakna dengan penggunaan jamban dengan P value 0.002.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Elisabeth (2008) tentang faktor-faktor
Kabanjahe tahun 2007 yang menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan
α=0,05) dan sikap (p=0,002 < α=0,05). Dari uji chi-square diperoleh faktor yang
tentang segala sesuatu, juga mencakup praktek atau kemampuan teknis dalam
syarat maka semakin besar juga kesadaran orang tersebut dalam penggunaan
keluarga yang baik, baik dalam pemeliharaan, pemeliharaan jamban jika rusak
atau tersumbat serta menjaga kebersihan jamban dari berbahai kotoran, sehingga
lingkungan tempat tinggal bersih dan sehat dan dapat mencegah terjadinya
27
maupun melalui pengamatan, sehingga dapat memberikan tanggapan atau respon
hubungan yang bermakna dengan penggunaan jamban dengan P value 0,041 <
α=0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arito, 2011. Faktor-Faktor
tentang jamban, udara sekitar jamban, ketersediaan air, dan pembinaan tenaga
kesehatan.
yang baik. Oleh karena itu perlu tersedianya fasilitas yang mencukupi, karena
tanpa adanya fasilitas maka usaha pengelolaan jamban keluarga tidak dapat
penggunaan jamban yang memenuhi syarat maka masyarakat dapat terhindar dari
penyakit yang dapat ditimbulkan akibat jamban yang tidak sehat, karena
banyaknya faktor pembawa penyakit yang barada pada jamban yang tidak
memenuhi syarat.
28
pengelolaan jamban keluarga tidak dapat terlaksana. Untuk itu perlu disediakan
alat pengelolaan jamban seperti alat pembersih, saluran pembuangan dan fasilitas
29
30
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
jamban baik. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan
0,017.
jamban baik. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan
value 0,002.
jamban baik. Dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan
0,041.
31
5.2 Saran
1. Bagi Masyarakat
dan sehat serta diharapkan memiliki jamban keluarga serta memiliki persediaan
air bersih.