Anda di halaman 1dari 5

SAJIAN INFORMASI MELALUI KAJIAN KOMPONEN PARIWISATA DI KAMPUNG ADAT

GURUSINA DAN TOLOLELA

LATAR BELAKANG

Pariwisata merupakan salah satu kebutuhan di era modern saat ini. Dalam
penyelengaraan kegiatan pariwisata termasuk di dalamnya adalah kegiatan wisata, secara tidak
langsung harus didukung dengan berbagai hal untuk memenuhi atau menunjang segala bentuk
kegiatan tersebut. Sebagai contoh pada wisatawan yang hendak atau tengah melakukan
perjalanan wisata, salah satu yang menjadi dasar keperluan bagi mereka adalah informasi.

Ketersediaan infomasi sangat penting keberadaannya dalam hal memberikan gambaran


atau perspektif awal wisatawan sebelum tiba di tempat tujuan wisata. Sistem informasi dewasa
ini sangat mudah diakses dari berbagai sumber baik menggunakan jasa tourist information,
media internet atau ulasan tentang tempat tujuan wisata dengan isi informasi yang dapat
dipercaya dan dipertanggung jawabkan.

Isi informasi dapat memuat segala sesuatu yang menggambarkan kondisi real dari tempat
tujuan wisata tersebut termasuk di dalamnya memuat tentang komponen pariwisata.
Komponen pariwisata dapat diartikan juga sebagai usur penting dalam mendukung uatu
kegiatan pariwisata yakni: Attraction (atraksi: alam, budaya, buatan manusia dan sebagainya),
Accsesbility (sarana transportasi yang memudahkan mobilitas wisatawan), Amenities (fasilitas
sarana prasarana: penginapan, rumah makan,tempat ibadah dan lain-lain), Ancillary (pelayanan
tambahan: tourist information, travel agent dan lain-lain)

Empat komponen di atas dijadikan pedoman dasar untuk menyajikan informasi dalam
bentuk digitalisasi yang tengah dalam perencanaan pembutan aplikasi yang mana semua
informasi tersebut dapat diakses melalui android dari wisatawan atau pengunjung suatu
tempat wisata. Kajian tentang komponen pariwisata yang kemudian akan dijadikan sebagai
dasar informasi, telah dilakukan oleh team akademisi POLITEKNIK NEGERI KUPANG Program
Studi Pariwisata didampingi oleh Dinas Pariwisata pada tanggal 27 sampai dengan 28 April 2022
pada kampung adat Gurusina dan Tololela.

Untuk mengetahui apa saja komponen pariwisata yang terdapai di kampung adat Gurusina dan
Tololela yang nantinya akan dijadikan sajian informasi, maka akan lebih lanjut digambarkan
pada pembahasan dari hasil kajian yang telah dilakukan.
HASIL KAJIAN
Berdasarkan kajian kecil yang telah dilakukan dalam melihat komponen pariwisata yang
ada di kampung adat Gurusina dan Tololela yang kemudian dapat disajikan dalam bentuk
informasi yang dapat diakses atau diperoleh oleh wisatawan yang hendak berkunjung ke
tempat wisata yakni:

1. GURUSINA
Kampung Adat Gurusina terletak di Kecamatan Jarebu'u, Kabupaten Ngada, Flores, NTT.
Jarak tempuhnya 16 km dari Aimere dan 21 Km dari Kota Bajawa. "Waktu tempuhnya
sekitar 45 menit dari Bajawa. Di Gurusina, para warganya mempertahankan tradisi
secara turun-temurun. Seluruh kampung adat di NTT memang memiliki nilai adat yang
sangat tinggi.
Sumber: https://travel.kompas.com/read/2018/08/13/190806127/mengenal-gurusina-
kampung-adat-yang-terbakar-di-flores?page=all.
2. TOLOLELA
Mendengar nama Kampung Tololela di Bajawa, Flores, Mungkin bagi sebagian orang
nama ini masih terdengar asing. Untuk bisa mencapai kampung ini memang tidak
mudah karena akses transportasi yang terbatas, perlu berjalan kaki agar bisa sampai ke
lokasi. Meski begitu ternyata Kampung Tololela menyimpan keindahan alam serta
budaya yang sangat menarik dijadikan obyek wisata. Masyarakatnya sangat ramah,
budaya yang masih kuat dan desa terletak di kaki Gunung Inerie yang indah.
Sumber.: https://travel.kompas.com/read/2015/11/02/142900827/
Kampung.Tololela.di.Flores.Tawarkan.Budaya.dan.Alam.yang.Menawan?page=all.

Sekilas tentang gambaran umum dari 2 (dua) Desa di atas, selanjutnya kita akan melihat
komponen pariwisata yakni sebagai berikut:

Komponen Wisata Gurusina Tololela


Attraction -Warga kampung adat Gurusina -Wisatawan bisa disuguhkan tarian adat
khususnya ibu-ibu biasanya menenun di dan permainan alat musik tradisional,
depan teras rumahnya masing-masing, salah satunya alat musik Bomberdom
dimana aktivitas ini dapat disaksikan oleh warga setempat, namun untuk
langsung oleh wisatawan yang tertarik mendapatkan suguhan ini dikenakan
untuk mengetahui aktivitas menenun. tarif khusus dengan paket-paket wisata
-Kegiatan ekonomi warga sehari-hari yang tersedia di kampung adat Tololela
mayoritasnya bertani, kemiri dan kakao sebelum pandemi
menjadi akomoditas utamanya.

Accsesbility -Lokasinya terletak tepat di jalan poros -Lokasinya terletak 1,7 km dari jalan
Jerebu’u. poros Jerebu’u yang ada di kampung
-Memiliki relief tanah yang rata adat Gurusina dan 3,9 km dari kampung
sehingga mudah di akses oleh adat Bena.
wisatawan. -Berada di daerah ketinggian dengan
-Tidak ada kendaraan umum yang akses jalan yang kurang memadai yakni
melewati daerah ini, tapi mudah diakses jalan rusak dan berlubang dibeberapa
dengan menggunakan kendaraan ruas jalan yang menanjak sehingga
pribadi baik roda dua maupun roda lebih memungkinkan menggunakan
empat. transportasi pribadi seperti kendaraan
roda dua atau berjalan kaki.

Amenities -Wisatawan dapat menginap di rumah -Wisatawan dapat menginap di rumah


warga, 1 rumah 2 wisatawan. Jika warga, biasanya 1 rumah 2 wisatawan.
banyak rombongan akan dibagi ke Jika banyak rombongan akan dibagi ke
beberapa rumah. beberapa rumah.
-Untuk pelayanan makanan, -Fasilitas untuk menginap seperti kasur,
bantal dan spray diadakan oleh LSM
- Tempat ibadah terdekat hanya Gereja INDECON (Indonesian Ecotourism
yang terletak di Jerebu’u. Network)
-Fasilitas kesehatan terdekat yakni -Untuk penyajian makanan melewati
Puskesmas Watumanu. satu pintu, yakni makanan diolah
-Tidak ada toilet umum ditempat ini, disalah satu rumah warga kemudian
sehingga jika wisatawan ingin ke toilet disajikan untuk para wisatawan.
dapat menggunakan toilet di rumah -Terkait tempat ibadah, hanya ada
warga. Gereja yang letaknya di Jerebu’u.
-Fasilitas kesehatan terdekat yakni
Puskesmas Watumanu.
-Tidak ada toilet umum ditempat ini,
sehingga jika wisatawan ingin ke toilet
dapat menggunakan toilet di rumah
warga.

Ancillary -Pelayanan informasi diberikan oleh -Pelayanan informasi diberikan oleh


Ketua Badan Pengelola Pariwisata Ketua Badan Pengelola Pariwisata
kampung adat Gurusina, dimana Badan kampung adat Tololela, dimana Badan
Pengelola ini dibentuk swadaya oleh Pengelola ini dibentuk swadaya oleh
masyarakat. masyarakat.
-Untuk informasi tertulis terkait budaya
di kampung adat Tololela, sudah
dituangkan dalam bentuk buku, namun
masih terbatas.
-Terkait turis lokal maupun
internasional yang hendak menginap
beberapa hari biasanya langsung
menghubungi Ketua Badan Pengelola
Pariwisata kampung adat Tololela untuk
disiapkan oleh warga setempat.

PEMBAHASAN

Keberadaan kampung adat Gurusina dan Tololela yang sejatinya memiliki potensi atau daya daya
tarik wisata idealnya dapat dikembangkan menjadi desa wisata yang didukung oleh ketersediaan
komponen pariwisata sebagai mana yang telah dijelaskan sebelumnya. Desa wisata dalam konteks
wisata pedesaan adalah aset kpariwisataan yang berbasis pada potensi pedesaan degan segala keunikan
dan daya tariknya yang dpat diberdayakan dan dikembangkan sebagai produk wisata untuk menarik
kunjungan wisatawan (media.neliti.com). Mengutip peryataan Hadiwijoyo (2012), desa wisata memiliki
kriteria sebagai berikut:

1. Aksebilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi oleh wisatawan dengan menggunakan


berbagai jenis transportasi
2. Memiliki objek – objek menarik berupa alam, seni budaya, legenda, makanan lokal, dan
sebagainya untuk dikembangkan menjadi sebagai objek wisata
3. Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan dukungan yang tinggi
terhadap desa wisata serta para wisatawan yang dating ke desa
4. Keamanan di desa tersebut terjamin
5. Tersedia akomodasi,telekomunikasi, dan tenaga kerja yang memadai
6. Iklim yang baik
7. Berhubungan dengan objek wisata lain yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Demi terwujudnya pengembangan desa wisata ke arah yang lebih baik, salah satu hal yang sangat
penting perannannya sebagai pendukung serta dapat bersifat media promosi adalah adanya sebuah
system informasi. System informasi yang dimaksudkan adalah sebuah seistem informasi yang bersifat
digitalisasi. Menyeseuaikan dengan kebutuhan yang semakin kompleks akan kepariwisataan di era
modern saat ini. System informasi digital memudahkan wisatawan secara khususnya untuk mengakses
segala bentuk informasi yang berkaitan dengan daerah tujuan wisata termasuk di dalamnya adalah
komponen – komponen pariwisata pada daerah yang akan dikunjungi dengan menggunakan
smartphone atau android yang dilengkapi dengan fitur menarik sebagai saah satu cara memperkenalkan
atau metode promosi yang lebih efektif serta praktis.
Kesimpulan

Kajian sederhana yang dilakukan pada dua kampung adat untuk melihat komoponen pariwisata
yang ada maka dapat disimpulkan bahwa kampung adat gurusina maupun tololela masih belim
memenuhi beberapa komponen yang dimaksud karena terlihat beberapa kendala yang ditemukan
dilapangan seperti minimnya fasilitas umum seperti tempat cuci tangan di tengah pandemi covid – 19,
ketersediaan layanan jaringan komunikasi atau internet yang sangat terbatas, akses jalan (Tololela)
dalam kondisi yang cukup sulit dilalui karena rusak, ketersediaan layanan ATM, terbatasnya sarana
informasi sehingga dalam kajian ini diharapkan akan terwujud rencana dari pembuatan system informasi
berbasil digitalisasi.

Anda mungkin juga menyukai