Anda di halaman 1dari 3

Rinding Allo

Surga Yang Tersembunyi

Oleh : Muhammad Suharsono, SKM.,M.Kes

Desa Rinding Allo merupakan


desa yang berada di wilayah
pegunungan Luwu Utara, berjarak
sekitar 60 km dari ibukota kabupaten
dengan jarak tempu sekitar 3 jam via
darat. Rinding Allo adalah salah satu
desa di Kecamatan Limbong dulunya
disebut Kecamatan Rongkong
Kabupaten Luwu Utara Provinsi
Sulawesi Selatan. Secara morfologi
nama Rinding Allo terdiri dari dua
suku kata yaitu Rinding yang berarti
dinding dan Allo yang berarti Matahari. Secara harfiah kata Rinding Allo berarti
'Dinding Matahari' dan secara maknawi berarti desa yang diapit oleh dua gunung
yang cahayanya selalu terhalang baik saat terbit maupun saat terbenam. Desa Rinding
Allo terdiri dari enam dusun yaitu Dusun Kawalean, Dusun Buntu Malabbi, Dusun
Manganan, Dusun Pambuntang, Dusun Salurante dan Dusun Mabusa.

Bahasa sehari-hari menggunakan


Bahasa tae’. Perilaku masyarakat
tradisional masih bertahan di desa ini,
pemangku adat memegang peran
penting dalam kehidupan, adapun
pemangku adatanya yaitu, Matua,
Pongarong dan To siaja. Matua adalah
pemangku adat yang ditunjuk
berdasarkan genealogi. Dalam
menjalankan tugasnya Matua dibantu
oleh dua orang yang masing-masing
membidangi pelaksana adat. Pongarong dan To Siaja, adalah dua lembaga adat yang
masing-masing memiliki fungsi berbeda. Pongarong berfungsi sebagai lembaga
musyawarah yang memutuskan masalah pertanian seperti waktu untuk menanam
dan panen. Jadi masyarakat di desa ini tidak sembarangan dalam menanam padi,
harus bersamaan dengan waktu yang sudah ditentukan berdasarkan hasil
musyawarah. Sedangkan To Siaja adalah lembaga adat yang bertugas untuk menjaga
keamanan desa, memberikan sanksi kepada pelanggar norma adat. Seperti
menetapkan hukuman untuk pelaku perkelahian, pencurian, silariang (kawin lari)
dan lainnya.
Pada tahun 2017, sesuai Peraturan Desa
(Perdes) Desa Rinding Allo ditetapkan sebagai
desa ekowisata pertanggal 24 April 2017.
Sehingga Desa Rinding Allo mulai di kenal
sebagai daerah ekowisata. Jalan menuju Desa
Rinding Allo yang telah diaspal memudahkan
wisatawan untuk mengunjungi sehingga sangat
ramai dikunjungi wisatawan lokal maupun
nusantara sekedar untuk menikmati
pemandangan yang indah mempesona dan
merasakan sensasi selimut kabut rongkong sambil belajar menenun di kampung
tenun rongkong. Pada umumnya para turis menyebutkan rinding allo adalah hidden
paradise atau surga yang tersembunyi.

Gambar : Kain Batik Rongkong

Secara umum warga Desa Rinding Allo bermata pencaharian petani dan
penenun, perkampungan dikelilingi sawah terasering dan kebun sayuran. sebagian
rumah warga dijadikan sebagai rumah tenun sehingga menarik untuk dikembangkan
menjadi Desa wisata berbasis budaya. Daya tarik lain Rinding Allo adalah adanya
wisata buatan yang menyajikan konten kreatif yang dipadukan dengan wisata agro
dengan menawarkan atraksi bercocok tanam, mulai cara tanam hingga panen.

Komoditas sayuran dan


buah-buahan dataran tinggi ini
dapat dibeli sebagai oleh-oleh.
Ada cabe, tomat, alvokad,
strowbery dan tanaman
hortikultura lainnya. Ada wisata
buatan, ada pula wisata budaya.
Desa Rinding Allo, pernah meraih
juara satu Desa Wisata tingkat
Sulawesi Selatan dari 23
kabupaten/kota yang dinilai.
Perempuan dari desa rinding allo juga pernah meraih penghargaan dari
Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM). Bernama
Hastuti menerima penghargaan Didaulat sebagai Perempuan Berjasa dan Berprestasi
di Sektor Pertanian.

Gambar : Puncak Wisata Desa Rinding Allo

Keindahan wisata dan pertanian yang


dimiliki desa ini sangat potensi untuk
dikembangkan menjadi wisata kelas dunia yang
akan berdampak langsung pada peningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sebagai pemuda desa
kami berharap pemerintah pusat dapat
menjadikan desa rinding allo sebagai desa
wisata Internasional yang tentunya dengan
melalui bimbingan dan tahapan kerja yang
harus dilalui. Kami selaku pemuda daerah,
tentunya melalui forum akar desa Indonesia G20, berharap dapat berkontribusi dalam
pengembangan desa wisata, mendapatkan ilmu dan pengalaman yang akan kami
gunakan untuk membangun desa wisata rinding allo lebih maju.

Anda mungkin juga menyukai