Anda di halaman 1dari 167

HASIL PENELITIAN

PENGARUH TEMU WICARA DENGAN LEAFLET TERHADAP


TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI
PERSALINAN DI MASA PENDEMI COVID-19 DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASAR

untuk memenuhi sebagian persyaratan


mencapai derajat Magister

Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat

EVA ANITA LESTARY

0022.1011.2019

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
HASIL PENELITIAN

PENGARUH TEMU WICARA DENGAN LEAFLET TERHADAP


TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI
PERSALINAN DI MASA PENDEMI COVID-19 DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KOTA MAKASAR

EVA ANITA LESTARY

0022.1011.2019

Disetujui untuk diujikan

Komisi Pembimbing

Ketua

Dr. Hj. Een Kurnaisih, SKM., M.Kes Tanggal

Anggota

Dr. dr. H. A. Muhammad Multazam, M. Kes Tanggal


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehendak Tuhan Yang Maha

Esa, atas limpahan Rahmat-Nya penulis telah menyelesaikan Tesis

dengan judul “Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet Terhadap

Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan Di

Masa Pendemi Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makasar”.

Banyak kendala yang peneliti hadapi dalam proses penyusunan

dan penyelesaian laporan hasil penelitian ini, tapi berkat usaha dan doa

serta pertolongan Tuhan Yang Maha Esa dan bantuan dari berbagai pihak

maka Tesis ini dapat terselesaikan. Dalam kesempatan ini pula penulis

dengan tulus ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. H. Basri Modding, SE., M.Si selaku Rektor Universitas

Muslim Indonesia

2. Prof. Dr. Baharuddin Semmaila, SE., M.Si selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

3. Dr. H. Reza Aril Ahri, SKM., M.Kes selaku Ketua Program studi

Magister Kesehatan Masyarakat

4. Dr. Hj. Hj. Een Kurnaisih, SKM., M.Kes sebagai Ketua Komisi

Pembimbing dan dr. H. Andi Muhammad Multazam, M.Kes sebagai

Anggota Komisi Pembimbing atas bantuan dan bimbingan yang

i
telah diberikan mulai dari awal penelitian sampai pada penyusunan

Tesis ini.

5. Orang tua, kakak, adik, serta teman-teman yang selalu setia

mendampingi dan memberi semangat yang luar biasa selama

penyusunan Tesis ini.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf Magister Kesehatan

Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

7. Teman-teman di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia

Magister Kesehatan Masyarakat yang selama ini mendukung dan

mendoakan saya

8. Responden penelitian yang telah meluangkan waktu berpartisipasi

dala, penelitian ini.

Peneliti menyadari Tesis ini masih banyak kekurangan,

keterbatasan, dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu segala kritikan

dan saran yang membangun akan peneliti terima dengan baik. Semoga

Tesis ini berguna bagi pembaca dan dapat memberi manfaat kepada kita

semua.

Makassar, Agustus 2021

Eva Anita Lestari


Nim. 0022.1011.2019
ii
ABSTRAK

Eva Anita Lestary, 0022.1011.2019. Pengaruh Temu Wicara dengan


Leaflet terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi
Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar
(dibimbing oleh Een Kurnaisih dan A. Muhammad Multazam)

Angka kejadian kecemasan pada ibu hamil di Indonesia mencapai


373.000.000 atau 28,7% diantaranya kecemasan dalam menghadapi
persalinan, sedangkan di Sulawesi terdapat 15,1% ibu hamil yang
mengalami kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis
pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 di RSUD
Makassar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif melalui Pra eksperimen dengan desain one group
pretestposttest. Populasi dan sampel adalah ibu hamil yang datang
memeriksakan kehamilannya di ruang ANC RSUD Makassar dengan
jumlah 67 orang. Adapun teknik pengambilan sampel yaitu purposive
sampling.
Hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) Terdapat pengaruh temu
wicara dengan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil
(𝜌value=0,002<0,05); (2) Tidak terdapat pengaruh temu wicara dengan
leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil (𝜌value=0,219>0,05); (3) Tidak
terdapat pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap kesiapan keluarga
ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa pandemi coivd-19 di
RSUD Makassar (𝜌value=0,086>0,05).
Kesimpulan dan Saran diperoleh bahwa terdapat pengaruh temu
wicara dengan leaflet terhadap tingkat kecemasan, tidak terdapat
pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap pengetahuan dan tidak
ada pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap kesiapan keluarga ibu
hamil dalam menghadapi persalinan di masa pandemi covid-19 di RSUD
Makassar, sehingga diharapkan bagi ibu hamil agar dapat memperhatikan
kondisi kesehatan khususnya dalam menghadapi persalinan baik dari segi
fisik maupun psikologi.

Kata Kunci: Kecemasan, Ibu Hamil, Persalinan, Covid-19


Jumlah Pustaka dari Tahun 2013-2021

iii
ABSTRACT

Eva Anita Lestary, 0022.1011.2019. Pengaruh Temu Wicara dengan


Leaflet terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi
Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Makassar
(dibimbing oleh Een Kurnaisih dan A. Muhammad Multazam)

The incidence of anxiety in pregnant women in Indonesia reaches


373,000. 000 or 28.7% of them are anxious in the face of childbirth, while
in Sulawesi there are 15.1% of pregnant women who experience anxiety.
This study aims to analyze the effect of leaflet talks on the level of anxiety
of pregnant women in facing childbirth during the Covid-19 pandemic at
Makassar Hospital.
The method used in this study is a quantitative approach through
pre-experimental design with one group pretest-posttest. The population
and sample were pregnant women who came to check their pregnancy in
the ANC room at the Makassar Hospital with a total of 67 people. The
sampling technique is purposive sampling.
The results of the study showed that: (1) There was an effect of
interview with leaflet on the anxiety level of pregnant women (𝜌value =
0.002 <0.05); (2) There is no effect of leaflet talks on knowledge of
pregnant women (𝜌value = 0.219> 0.05); (3) There is no effect of leaflet
talks on the readiness of pregnant women's families in facing childbirth
during the COVID-19 pandemic at Makassar Hospital
(𝜌value=0.086>0.05).
Conclusions and Suggestions are obtained that there is an effect of
leaflet talks on the level of anxiety, there is no effect of leaflet talks on
knowledge and there is no effect of leaflet talks on the readiness of
pregnant women's families in facing childbirth during the covid-19
pandemic at Makassar Hospital, so it is expected for pregnant women to
be able to pay attention to health conditions, especially in dealing with
childbirth both physically and psychologically.

Keywords: Anxiety, Pregnant Women, Childbirth, Covid-19

iv
DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu................................................................... 41

4.1 Tenaga Kesehatan di Ruang ANC RSUD Makassar .................. 65

4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Respondenr ........................... 66

4.3 Distribusi Frekuensi Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Ibu

Hamil di RSUD Daya Makassar ................................................. 67

4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam

Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 .................. 68

4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dalam

Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 .................. 70

4.6 Distribusi Frekuensi Kesiapan Keluarga Ibu Hamil dalam

Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 .................. 71

4.7 Hasil Uji Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar ............................. 72

4.8 Hasil Uji Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap

Pengetahuan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar ............................. 73

4.9 Hasil Uji Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap

Kesiapan Keluarga Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar ................... 74

v
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

3.1 Kerangka Teori ............................................................................ 46

3.2 Bagan Kerangka Konsep ............................................................. 47

4.1 Alur Penelitian ............................................................................. 56

5.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Makassar .................................. 65

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

1. Dokumentasi

2. Kuesioner Penelitian

3. Rekapitulasi Hasil Skor Pre Post Test

4. Surat Izin Pengambilan Data Awal

5. Surat Izin Penelian dari Pascasarjana UMI

6. Surat Izin Penelitan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kota Makassar

7. Surat Izin Penelitan dari Pemerintah Kota Makassar

8. Surat Izin Penelitan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar

9. Hasil Pengolahan data SPSS

vii
DAFTAR SINGKATAN

COVID : Corona Virus Disease

ANC : Antenatal Care

WHO : World Health Organization

LILA : Lingkar Lengan Atas

KEK : Kekurangan Energi Kronik

FE : Ferrous Sulfate

DJJ : Denyut Jantung Janin

TD : Tekanan Darah

TT : Tetanus Toksoid

AKI : Angka Kematian Ibu

AKB : Angka Kematian Bayi

HB : Hemoglobin

MPS : Making Pregnancy Safer

HPHT : Hari Pertama haid Terakhir

MERS : Middle East Respiratory

SARS : Acute Sindrome Respiratory

viii
DAFTAR ISTILAH

Hemoglobin (HB) : Protein Kaya Zat Besi dalam sel darah merah yang
bertugas membawa oksigen keseluruh tubuh
Ferrous Sulfate(FE) : Obat yang merupakan supplement Zat besi yang
digunakan untuk mengobti atau mencegah kadar zat
besi dalam darah (Misalnya untuk pasien anemia)
Tetanus Toksoid : Zat yang bentuk kimiawinya menyerupai racun
tetanus tetapi tidak merusak saraf, ketika diberikan
vaksin TT kekebelan tubuh seseorang akan
membentuk anti bodi.
KEK : Merupakan kekurangan energi kronik menyebabkan

kelelahan luar biasa yang menyebabkan

penderitanya merasa tidak sehat dan merasa lelah

meski sudah beristirahat

ix
DAFTAR ISI

Teks Halaman

HALAMAN SAMPUL

PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................ iii

ABSTRACT ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii

DAFTAR BAGAN ................................................................................... viii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. ix

DAFTAR ISTILAH ..................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 8

A. Konsep Dasar Antenatal Care (ANC).............................................. 8

B. Konsep Dasar Kecemasan ........................................................... 16

C. Konsep Dasar tentang Kehamilan................................................. 23

D. Konsep COVID-19 ........................................................................ 33

x
E. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 40

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 45

A. Kerangka Teori.............................................................................. 45

B. Kerangka Konseptual .................................................................... 46

C. Hipotesis Penelitian....................................................................... 46

BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................. 48

A. Pendekatan Penelitian .................................................................. 48

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 48

C. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 48

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 49

E. Populasi dan Sampel .................................................................... 50

F. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 51

G. Instrumen Penelitian ..................................................................... 52

H. Pengolahan dan Analisis data ....................................................... 53

I. Alur Penelitian ............................................................................... 55

J. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ...................................... 56

K. Etika Penelitian ............................................................................. 58

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 60

A. Gambaran Umum RSUD Kota Makassar ...................................... 60

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 65

C. Pembahasan ................................................................................. 75

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 75

BAB VI PENUTUP ............................................................................. 91

xi
A. Kesimpulan ................................................................................... 91

B. Saran ............................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya seorang ibu yang mengalami kehamilan untuk

pertama kalinya akan merasa senang dan semakin tinggi rasa ingin

tahu terhadap perubahann dirinya dan perkembangan janin. Ada

perubahan secara fisik dan psikologis. Perubahan fisik biasa mudah

ditanggulangi atau menguasai dirinya tetapi perubahan psikologis

sangat sulit untuk ibu mencari masalahnya sehingga ibu akan merasa

gelisa atau cemas pada masa kehamilan

Kecemasan merupakan keadaan yang normal terjadi dalam

berbagai keadaan, seperti pertumbuhan, adanya perubahan dan

pengalaman baru. Kecemasan (Anxiety) merupakan perasaan takut

yang tidak jelas penyebabnya dan tidak didukung oleh situasi yang

ada. Kecemasan dapat dirasakan oleh setiap orang jika mengalami

tekanan dan perasaan mendalam yang menyebabkan masalah

psikiatrik dan dapat berkembang dalam jangka waktu lama,

(Shodiqoh,2014).

Beberapa Negara berkembang didunia beresiko tinggi

terjadinya gangguan psikologis yaitu sebanyak 18,2 % ibu hamil

mengalami depresi ataupun kecemasan diantaranya Ethiopa, afrika

selatan Uganda dan Zimbabwe, (Who, 2020). Angka kejadian

1
2

kecemasan pada ibu hamil di Indonesia mencapai 373.000.000 atau

28,7 % diantaranya kecemasan ibu haml dalam menghadapi proses

persalinan (Depkes RI, 2020) sedangakan di Sulawesi terdapat 12,2 %

yang mengalami kondisi kejiwaan dan ibu hamil sebanyak 15,1 % yang

mengalami kecemasan (Dinkes Sul- Sel, 2020)

Adapun data tentang cemas dari hasi uji Lawrence Gangguan

cemas lebih banyak terjadi pada wanita (30,5%) daripada pria (19,2%).

Gejala cemas yang timbul berbeda-beda pada setiap individu. Gejala

cemas dapat berupa gelisah, pusing,jantung berdebar,gemetaran dan

lain sebagainya. Salah satu sumber stressor kecemasan adalah

kehamilan, terutama pada ibu hamil yang labil jiwanya, (Lifespan,

2020).

Kecemasan akan berdampak negatif pada ibu hamil sejak

masa kehamilan hingga persalinan, menghambat pertumbuhannya,

melemahkan kontraksi otot Rahim dan lain-lain. Dampak tersebut

dapat membahayakan ibu dan janin (Novitasari,2013). Sebuah

penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa ibu hamil dengan tingkat

kecemasan yang tinggi memiliki resiko melahirkan bayi prematur

bahkan keguguran (Astria,20019). Selain berdampak pada proses

persalinan, kecemasan pada ibu hamil juga dapat berpengaruh pada

tumbuh kembang anak (Shahhosseini,dkk,2015)

Kecemasan pada ibu hamil dapat dipengaruhi karena tidak

melakukan pemeriksaan ANC. pemerksaan ANC yang dilakukan oleh


3

ibu dapat membantu mengendalikan rasa cemas yang muncul saat

kehamilannya, salah satu upaya yang dilakukan tenaga kesehatan

untuk menurunkan angka kecemasan pada ibu hamil yaitu pendidikan

kesehatan pada saat ANC sehingga Ibu hamil dapat terhindar dari

resiko – resiko buruk akibat kehamilan dengan cara melakukan

pengawasan dengan baik terhadap kehamilannya dengan melakukan

Pemerksaan ANC. pemeriksaan ANC akan meningkatkan pemahaman

ibu tentang kehamilan dan mampu mengurangi kecemasan dalam

menghadapi proses persalinan (Komariyah, 2014)

COVID-19 merebak sejak tahun 2019, World Health

Organization (WHO) melaporkan virus ini pertama kali ditemukan di

Wuhan (Qiao, 2020). Seluruh belahan di dunia kini melaporkan angka

kejadian penduduk yang positif terinfeksi COVID-19 termasuk di

Indonesia. Situasi berkembang menjadi darurat kesehatan masyarakat

secara global (Yang et al., 2020). Terbukti dari 216 negara tercatat

yang terkonfirmasi positif COCID-19 sebanyak 17.660.523 dan kasus

yang meninggal 680.894 data 28 Agustus tahun 2020 (Gugus Tugas

Penanganan COVID-19 RI, 2020). Indonesia melaporkan adanya dua

kasus positif untuk pertama kalinya (Maret 2020) (Pradana et al.,

2020). Di Indonesia tercatat terjadi peningkatan kasus terkonfirmasi

positif sebanyak 3003 menjadi 165.887, yang sembuh mengalami

peningkatan sebanyak 2325 menjadi 120.900, dan yang meninggal

mengalami peningkatan sebanyak 105 menjadi 7.169 kasus (Gugus


4

Tugas Penanganan COVID-19 RI, 2020).Oleh sebab itu disejumlah

negara termasuk pemerintah Indonesia melakukan pencegahan dan

pengendalian infeksi COVID-19 dan yang menjadi perhatian utama

adalah pada kelompok rentan yang potensi resiko lebih besar salah

satu diantaranya adalah kelompok ibu hamil (Qiao, 2020)

Ibu hamil tercatat salah satu kelompok rentan resiko terinfeksi

COVID-19 dikarenakan pada masa kehamilan terjadinya perubahan

fisiologi yang mengakibatkan penurunan kekebalan parsial (Liang &

Acharya, 2020) Dimasa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease) ibu

hamil merasa semakin cemas. Kecemasan ibu didasari oleh

bagaimana penyebaran virus ini, yaitu melalui droplet pada saat

bersin, batuk atau berbicara. Droplet dapat menempel pada benda dan

permukaan seperti meja, gagang pintu,dll. Seseorang dapat terinfeksi

oleh virus ini apabila menyentuh benda atau permukaan benda

tersebut yang kemudia menyentuh mata, hidung dan mulut tanpa

mencuci tangan (WH0,2020)

Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil dapat menurunkan

imun ibu hamil tersebut sehingga dapat semakin rentan terinveksi

COVID-19. upaya yang dapat dilakukan ibu hamil dalam mengurangi

kecemasan menghadapi persalinan di era oendemi yaitu dengan

melakukan pemeriksaan ANC.

Data yang diperoleh dari Rumah sakit umum daerah kota

makassar yaitu jumlah ibu hamil pada tahun 2020 sebanyak 418
5

orang, pada tahun 2019 sebanyak 478 orang, dan pada tahun 2021

sebanyak 81 orang. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan peneliti

terhadap 7 orang ibu hamil yang datang melakukan Pemeriksaan Ante

Natal Care (ANC) di rumah sakit umum daerah kota Makassar terdapat

4 orang yang yang cemas menghadapi persalinan di era pandemi

COVID- 19.

Diharapkan dengan pemeriksaan ANC di Trimester III dapat

memberikan pemahaman kepada ibu hamil dalam menghadapi

peralinannya sehingga dapat mengurangi kecemasan ibu dan lebih

siap dalam segala kemungkinan.

Dari Uraian diatas saya tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap gangguan

kecemasan pada wanita hamil dalam menghadapi persalinan di masa

pandemi COVID-19.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang maka dirumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh temu wicara dengan leaflet Terhadap Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil dalam mengahdapi persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit umum Daerah Kota Makassar?


6

2. Bagaimana pengaruh temu wicara dengan leaflet Terhadap

Pengetahuan Ibu Hamil dalam mengahdapi persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar?

3. Bagaimana pengaruh temu wicara dengan leaflet Terhadap

Kesiapan Keluarga Ibu Hamil dalam mengahdapi persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis pengaruh temu wicara dengan leaflet

Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam mengahdapi

persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit umum

Daerah Kota Makassar

2. Tujuan Khusus

a. Menganalisis pengaruh temu wicara dengan leaflet Terhadap

Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam mengahdapi persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit umum Daerah Kota

Makassar.

b. Menganalisis pengaruh temu wicara dengan leaflet Terhadap

Pengetahuan Ibu Hamil dalam mengahdapi persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit umum Daerah Kota

Makassar.
7

c. Menganalisis pengaruh temu wicara dengan leaflet Terhadap

Kesiapan Keluarga Ibu Hamil dalam mengahdapi persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit umum Daerah Kota

Makassar

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah

yang berupa data hasil analisis terkait pengaruh temu wicara

dengan leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam

menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-19 di Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Daya Kota Makassar

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang

bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis

terkait pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap tingkat

kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa

pandemic Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Daya Kota Makassar


8

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengembangan teori serta dapat dijadikan sebagai sarana untuk

melatih diri dalam mengembangkan penelitian selanjutnya

dengan topik yang serupa

c. Bagi Tenaga Kesehatan di Ruang Ante Natal Care (ANC) di

RSUD Daya Kota Makassar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran bagi Tenaga Kesehatan di Ruang ANC RSUD Daya

Kota Makassar serta dapat dijadikan acuan untuk peningkatan

kualitas dalam upaya penurunan tingkat kecemasan ibu hamil

dalam menghadapi persalinan di masa pandemic Covid-19.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Antenatal Care (ANC)

1. Pengertian Asuhan Antenatal Care

Menurut Asuhan antenatal adalah upaya preventif program

pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi maternal dan

neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama

kehamilan (Prawirohardjo, 2014).

Asuhan kehamilan adalah penerapan fungsi dan kegiatan

yang menjadi tanggung jawab bidan dalam memberian pelayanan

kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang

kesehatan ibu pada masa kehamilan. Asuhan antenatal sangat

penting dilaksanakan dengan sebaikbaiknya oleh bidan untuk

menjamin agar proses fisiologis selama kehamilan dapat berjalan

secara normal karena kehamilan yang sebelumnya fisiologis

sewaktu-waktu dapat berubah menjadi masalah atau komplikasi

(Ayu Mandriwati dkk, 2017).

Pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan

yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara

berkala yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan

yang ditemukan ( Rukiyah, 2013).

Asuhan antenatal memiliki enam fungsi yaitu:

8
9

a. Penatalaksanaan masalah simptomatik maternal

b. Penatalaksanaan masalah simptomatik janin

c. Skrining dan pencegahan masalah janin

d. Skrining dan pencegahan masalah maternal

e. Persiapan pasangan untuk melahirkan

f. Pesiapan pasangan untuk merawat anak.

2. Fungsi ANC

Tujuan utama ANC menurut Romauli, 2015, menurunkan

kesakitan dan kematian maternal dan perinatal dengan upaya

bidan:

a. Memonitor kemajuan kehamilan dalam upaya memastikan

kesehatan ibu dan perkembangan bayi normal.

b. Mengenali penyimpangan dari keadaan normal dan

memberikan pelaksanaan dan pengobatan yang diperlukan.

c. Mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik emosional dan

psikologis untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan

komplikasi.

Mengacu pada penjelasan diatas, bagi ibu hamil dan

suami/keluarga dapat mengubah pola berpikir yang hanya dapat

kedokter jika ada permasalahan dengan kehamilannya. Karena

dengan pemeriksaan kehamilan yang teratur, diharapkan proses

persalinan dapat berjalan dengan lancer dan selamat. Dan yang tak
10

kalah penting adalah kondisi bayi yang dilahirkan juga sehat begitu

pula dengan ibunya

3. Pelayan Asuhan Standar Antenatal

Menurut (Midwifery Update, 2016), Dalam melakukan

pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan

pelayanan yang berkualitas sesuai standar (10T) terdiri dari:

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi ada nya gangguan pertumbuhan

janin. Penambahan berat badan kurang dari 9 kg selama

kehamilan atau 1 kg penambahan setiap bulannya,

menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan

dilakukan untuk menapis adanya faktor resiko pada bumil.

b. Pengukuran tekanan darah Dilakukan setiap kali kunjungan

antenatal untuk mendeteksi ada nya hipertensi (tekanan darah

>140/90 mmHg).

c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Dilakukan pada kontak

pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I untuk skrining ibu

hami beresiko KEK.

d. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri) Dilakukan pada

setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi pertumbuhan

janin sesuai atau tidak dengan usia kehamilan.


11

e. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi

tetanus toksoid sesuai status imunisasi. Untuk mencegah terjadi

nya tetanus neonatrum. Pemberian imunisasi TT pada kontak

pertama dengan ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi

TT ibu saat ini.

f. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama

kehamilan Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil

harus mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam

folat minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan sejak

kontak pertama. Cara pemberian tablet FE 1x1 hari dan

diminum pada malam hari sesudah makan dengan air putih dan

jus yang mengandung vitamin C untuk membantu proses

penyerapan.

g. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II

dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini

dilakukan untuk mengetahui letak janin.

h. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin

darah (Hb), pemeriksaanprotein urin dan pemeriksaan golongan

darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya).

i. Tatalaksana kasus.

Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil

pemeriksaan laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan


12

pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan

kewenangan bidan.

j. Pelaksanaan temu wicara

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan

antenatal yang meliputi : Kesehatan ibu hamil, perilaku hidup

bersih dan sehat, peran suami/keluarga dalam kehamilan dan

perencanaan persalinan, tanda bahaya pada kehamilan,

Asupan gizi seimbang, dan sebagainya seputar kesehatan ibu

hamil.

4. Kebijakan Program Pelayaman Antenatal Care

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya

mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB) pada dasarnya mengacu kepada intervensi

strategis “Empat Pilar Safe Motherhood” yaiyu meliputi: Keluarga

Berencana, Antenatal Care, Persalinan Bersih dan Aman, dan

Pelayanan Obstetri. Pendekatan pelayanan obstetric dan neonatal

kepada setiap ibu hamil ini sesuai dengan pendekatan Making

Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3 (tiga) pesan kunci

yaitu:

a. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

b. Setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat pelayanan

yang adekuat.
13

c. Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses

pencegahan dan penatalaksanaan kehamilan yang tidak

diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

Kebijakan program Antenatal menetapkan frekuensi

kunjungan Antenatal sebaiknya 4 (empat) kali selama kehamilan,

dengan ketentuan sebagai berikut : (Elisabeth, 2013).

a. Minimal satu kali trimester pertama (K1) hingga usia 14 minggu,

tujuannya:

1) Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum

membehayakan jiwa.

2) Mencegah masalah, misalnya : tetanus neonatal, anemia,

kebiasaan tradisional yang berbahaya.

3) Membangun hubungan saling percaya.

4) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi

komplikasi.

5) Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan, olah raga,

istrahat, seks, dan sebagainya).

b. Minimal satu kali pada trimester kedua (K2), 14-28 minggu

tujuanya:

1) Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum

membahayakan jiwa.

2) Mencegah maalah, misalnya : tetanus neonatal, anemia,

kebiasaan tradisional yang berbahaya.


14

3) Membangun hubungan saling percaya.

4) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi

komplikasi.

5) Mendorong perilaku sehat (nutrisi, kebersihan, olah raga,

istrahat, seks, dan sebagainya).

6) Kewaspadaan khusus terhadap hipertensi kehamilan

(deteksi gejala pre-eklamsia, pantau TD, evaluasi edema,

peroteinuria), gamely, infeksi alat reproduksi dan saluran

perkemihan

7) Mengulang perencanaan persalinan.

c. Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) 28-36

minggu dan setelah 36 minggu sampai lahir, tujuannya:

1) Sama seperti kunjungan II dan III

2) Mengenali adanya kelaianan letak dan presesntasi

3) Memantapkan rencana persalinan

4) Mengenali tanda-tanda persalinan.

Bila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dan jadwal

kunjungan harus lebih ketat. Namun, bila kehamilan normal jadwal

asuhan cukup empat kali. Dalam bahasa program kesehatan ibu

dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang

merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang

lengkap adalak K1, K2, K3 dan K4 (Prawirohardjo, 2014).


15

Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para

ibu hamil akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait

dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan

penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau

gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat

mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. Identifikasi kehamilan

diperoleh melalui pengenalan perubahan anatomic dan fisiologik

kehamilan seperti yang telah diuraikan sebelumnnya. Bila

diperlukan dapat dilakukan uji hormonal kehamilan dengan

menggunakan berbagai metode yang tersedia (Prawirohardjo,

2014).

5. Menetapkan Jadwal Kunjungan sesuai dengan Perkembangan

Kehamilan

Bersama-sama dengan ibu hamil bidan melakukan diskusi

sehubungan dengan hasil dan rencana tindakan yang sudah

dilakukan, kemudian bidan menyarankan kepada ibu untuk

melakukan rencana kunjungan, jika mengikuti standart kunjungan

bahwa ibu dapat melakukan kunjungan minimal 4 kali selama

kehamilannya sehingga jika ibu datang pada kunjungan awal ini

pada trimester pertama, sehingga ibu dijadwalkan kunjungan ulang

pada umur kehamilan pada trimester kedua satu kali dan trimester

ketiga dua kali, jika ibu ingin melakukan kunjungan ideal, maka ibu

dianjurkan untuk melakukan kunjungan setiap bulan pada umur


16

kehamilan pada umur kehamilan trimesyer pertama, setelah umur

kehamilan 28 minggu, maka ibu datang dua minggu satu kali dan

setelah umur kehamilan diatas 36 minggu datang seminggu satu

kali sampai umur kehamilan 40 minggu. Jika ibu mendapatkan satu

atau beberapa tanda bahaya, ibu diharapkan datang berkunjung

walau belum waktunya melakukan kunjungan ( Rukiyah dkk,2013).

B. Konsep Dasar Kecemasan

1. Pengertian Kecemasan

Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian

individu yang subjektif, yang dipengaruhi alam bawah sadar dan

tidak diketahui secara khusus penyebabnya (Hawari, 2016).

Kecemasan merupakan suatu perasaan menetap berupa

kekhawatiran yang menjadi respon terhadap ancaman yang akan

datang (Hawari, 2013). Sedangkan menurut Chaplin (2001)

kecemasan adalah suatu perasaan campuran yang memiliki

komponen ketakutan dan keprihatinan tentang masa yang akan

datang. Nyaris setiap individu pernah mengalami kecemasan

walaupun hanya sekali dalam seumur hidup, utamanya

dikarenakan masalah kehidupan yang semakin banyak (Ibrahim,

2012).

Kecemasan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan

subjektif mengenai ketegangan yang menjadi penyebab


17

kegelisahan sebagai efek dari ketidakmampuan menanggulangi

masalah atau tidak memiliki rasa aman. Perasaan yang tidak

menentu tersebut dapat menimbulkan perubahan, baik secara

fisiologis maupun psikologis (Rochman, 2010).

2. Gejala-Gejala Kecemasan

Kecemasan adalah suatu keadaan yang menggoncangkan

karena adanya ancaman terhadap kesehatan. Individu-individu

yang tergolong normal kadang kala mengalami kecemasan yang

menampak, sehingga dapat disaksikan pada penampilan yang

berupa gejala-gejala fisik maupun mental. Gejala tersebut lebih

jelas pada individu yang mengalami gangguan mental. Lebih jelas

lagi bagi individu yang mengidap penyakit mental yang parah

(Hawari, 2016).

Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang

mengalami gangguan kecemasan (Hawari, 2016) antara lain

sebagai berikut:

a. Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri,

mudah tersinggung

b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut

c. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang

d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan

e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat


18

Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan

tulang, pendengaran berdering (tinitus), berdebar-debar, sesak

nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala

dan lain sebagainya.

3. Faktor Penyebab Kecemasan

Faktor penyebab yang dapat menjadi pencetus seseorang

merasa cemas dapat berasal dari diri sendiri (faktor internal)

maupun dari luar dirinya (faktor eksternal). Pencetus kecemasan

dikelompokkan yaitu:

a. Ancaman terhadap integritas diri, meliputi ketidakmampuan

fisiologis atau gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari

guna pemenuhan terhadap kebutuhan dasarnya.

b. Ancaman terhadap sistem diri yaitu adanya sesuatu yang dapat

mengancam terhadap identitas diri, harga diri, kehilangan

status/peran diri, dan hubungan interpersonal (Asmadi, 2010).

4. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecemasan

Menurut Ratnawati, 2014 Faktor-faktor yang mempengaruhi

kecemasan adalah:

a. Potensi Stressor Suatu peristiwa yang menyebabkan perubahan

dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu terpaksa

mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk

menanggulanginya.
19

b. Maturasi (Kematangan) Kematangan kepribadian dari seorang

individu akan lebih sulit mengalami gangguan akibat stres,

karena mempunyai daya adaptasi yang besar terhadap stressor

yang timbul. Sebaliknya individu yang berkepribadian tidak

matang akan bergantung dan peka terhadap rangsangan

sehingga sangat mudah mengalami gangguan akibat adanya

stres.

c. Status Pendidikan dan Status Ekonomi yang rendah pada

seseorang menyebabkan orang tersebut mengalami stres

dibanding dengan mereka yang status pendidikan dan status

ekonomi yang tinggi.

d. Tingkat Pengetahuan yang rendah pada seseorangakan

menyebabkan orang tersebut mudah stres.

e. Keadaan Fisik Stres mudah dialami oleh individu yang

mengalami Gangguan fisik seperti cidera, penyakit badan,

operasi, cacat badan lebih mudah mengalami stres. Disamping

itu orang yang mengalami kelelahan fisik juga akan lebih mudah

mengalami stres.

f. Tipe Kepribadian Ciri-ciri individu yang mudah mengalami

gangguan stres yaitu tidak sabar, kompetitif, ambisius, ingin

serba sempurna, merasa terburu waktu, sangat setia

(berlebihan terhadap pekerjaan), agresif, mudah gelisah, tidak


20

dapat tenang dan diam, mudah bermusuhan, mudah

tersinggung, otot-otot mudah tegang.

g. Sosial Budaya Cara hidup individu di masyarakat yang sangat

mempengaruhi pada timbulnya stres. Individu yang mempunyai

cara hidup sangat teratur 38 dan mempunyai falsafat hidup

yang jelas maka pada umumnya lebih sukar mengalami stres.

Demikian juga keyakinan agama akan mempengaruhi timbulnya

stres.

h. Lingkungan atau situasi Individu yang tinggal pada lingkungan

yang dianggap asing akan lebih mudah mengalami stres.

i. Usia Ada yang berpendapat bahwa faktor usia muda lebih

mudah mengalami stres dari pada usia tua.

j. Jenis Kelamin Umumnya wanita lebih mudah mengalami stres,

tetapi usia harapan hidup wanita lebih tinggi dari pada pria

5. Tingkat Kecemasan

Ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu

yaitu ringan, sedang, berat dan panik

a. Kecemasan Ringan Berhubungan dengan ketegangan akan

peristiwa kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapangan

persepsi melebar dan individu akan berhatihati dan waspada.

Individu terdorong untuk belajar yang akan menghasilkan

pertumbuhan dan kreatifitas.


21

b. Kecemasan Sedang Pada tingkat ini lapangan persepsi

terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal-

hal yang penting saat itu dan mengenyampingkan hal lain.

c. Kecemasan Berat Pada kecemasan berat lapangan persepsi

menjadi sangat sempit, individu cenderung memiliki hal yang

kecil saja dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu lagi

berpikir realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk

memusatkan perhatian pada area lain.

d. Panik Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah

sangat menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat

mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa

walaupun telah diberikan pengarahan.

6. Alat Ukur Kecemasan

Batasan keadaan kecemasan adalah suatu pengalaman

manusia yang universal berbentuk respon emosional yang tidak

menyenangkan, ditandai oleh perasaan takut dan khawatir

terhadap ancaman bahaya yang tidak teridentifikasi dan bersumber

pada konflik-konflik di dalam diri sendiri, disertai gejala-gejala fisik

disebabkan rangsangan sistem syaraf simpatik.

Pengukuran kecemasan dapat dilakukan secara langsung

atau tidak langsung yang dapat dinyatakan bagaimana pendapat

atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak

langsung dapat dilakukan dengan pernyataan- pernyataan


22

hipotesis, kemudian dinyatakan dengan pendapat responden.

Skala kecemasan disusun untuk mengungkapkan sikap pro dan

kontra positif dan negatif, setuju dan tidak setuju sebagai obyek

sosial. Dalam skala kecemasan, obyek sosial tersebut berlaku

sebagai obyek kecemasan (Saryono, 2010).

7. Kecemasan pada Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir

dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan

disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput ketuban dari

tubuh ibu. Persalinan adalah proses menipis dan membukanya

serviks lalu janin turun kejalan lahir (Endang dan Elisabet, 2015).

Persalinan dapat menyebabkan distres emosi karena

peristiwa ini merupakan permulaan perubahan terbesar dalam

kehidupan bagi seorang ibu dan pasangannya. Tak sedikit ibu

hamil yang mengalami kecemasan yang berlebihan karena

memikirkan hal-hal buruk yang tidak pasti. Ketegangan emosi

akibat rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat persepsi

nyeri selama persalinan, khususnya pada kala I. Rasa takut dan

cemas ini akan menimbulkan ketegangan pada serabut-serabut

sirkuler bagian bawah uterus, sehingga akan menimbulkan rasa

nyeri yang semakin hebat (Marmi dan Margiyati, 2013).

Kecemasan pada ibu hamil pada proses persalinan, dimana

pengaruh psikologis ini bisa menghambat proses persalinan,


23

misalnya his tidak teratur, jalan lahir sangat kaku dan sulit

membuka, atau posisi bayi tak kunjung turun. Terhambatnya

proses persalinan disebabkan kecemasan dapat menstimulasi

pengeluaran hormone katekolamin yang akan menghambat kerja

atau aktivitas uterus (Wiknjosastro, 2011).

Kekhawatiran dan kecemasan pada ibu hamil apabila tidak

ditangani dengan serius akan membawa dampak dan pengaruh

terhadap fisik dan psikis, baik pada ibu maupun janin. Oleh sebab

itu, perawat sebagai tenaga kesehatan, mempunyai andil yang

sangat besar dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan

pemberi informasi kesehatan mengenai ibu hamil, bersalin, dan

nifas guna mengurangi kecemasan pada ibu dan mempersiapkan

diri ibu baik fisik maupun psikis dalam menghadapi kehamilan, dan

persalinan nanti dengan baik (Wiknjosastro, 2011).

C. Konsep Dasar tentang Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses pertumbuhan dan

perkembangan janin di dalam rahim yang dimulai sejak konsepsi

dan berakhir sampai awal persalinan (Manuaba, 2010). Selama

proses pertumbuhan prenatal, sebuah sel membentuk sekitar 3-4

kg janin. Masa kehamilan biasa dibagi dalam tiga trimester.

Trimester pertama merupakan periode permulaan munculnya


24

seluruh organ utama, trimester kedua menjadi periode

pertumbuhan dan perkembangan organ dan sistem organ yang

kurang lebih terjadi hinggu akhir bulan ke enam kehamilan,

sedangkan trimester ketiga ditandai dengan pertumbuhan janin

yang cepat disertai dengan pengendapan jaringan adiposa (Martini,

Nath, & Bartholomew, 2012).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin.Lamanya hamil normal adalah 240 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan

dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi

sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai enam

bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin,

2014).

2. Tanda-Tanda Kehamilan

Berikut tanda-tanda yang dapat kita perhatikan pada

kehamilan (Ratnawati,

2014):

a. Tanda Pasti Hamil

1) Gerakan janin yang dapat dilihat / diraba / dirasa, juga

bagian-bagian janin.

2) Denyut jantung janin


25

a) Didengar dengan stetoskop monoral leannec (stetoskop

yang dirancang khusus untuk dapat mendengarkan detak

jantung janin secara manual)

b) Dicatat dan didengar alat Doppler.

c) Dicatat dengan foto elektrokardiogram

d) Dilihat pada ultrasonografi (USG).

3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

b. Tanda Tidak Pasti Hamil

1) Amenorea(tidak menstruasi) : Umur kehamilan dapat

dihitung dari tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) dan

taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung

menggunakan rumus naegele yaitu TTP = (HPHT + 7) dan

(bulan HT + 3).

2) Nausea and Vomiting (mual dan muntah) : Biasanya terjadi

pada bulanbulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan

pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka disebut

morning sickness.

3) Mengidam : Ibu hamil sering meminta makanan / minuman

tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama, tidak

tahan suatu bau-bauan.

4) Pingsan : Bila berada pada tempat-tempat ramai yang

sesak dan padat bisa pingsan.


26

5) Anoreksia (hilangnya nafsu makan) : Hanya berlangsung

pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu makan

timbul kembali.

6) Fatigue (kelelahan) : kondisi berkurangnya kapasitas yang

dimiliki seseorang untuk bekerja dan mengurangi efisiensi

prestasi, dan biasanya disertai dengan perasaan letih dan

lelah.

7) Mammae membesar : Mammae membesar, tegang dan

sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron

yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar

montgomery terlihat membesar.

8) Miksi(buang air kecil) : Miksi sering terjadi karena kandung

kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan

hilang pada triwulan kedua kehamilan.

9) Konstipasi / obstipasi (sembelit) : Konstipasi terjadi karena

tonus otot usus menurun oleh pengaruh hormon steroid.

10) Pigmentasi kulit : Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon

kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (Chloasma

gravidarum), areola payudara, leher dan dinding perut (linea

nigra=grisea).

11) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
27

12) Pemekaran vena-vena (varises) : Terjadi pada kaki, betis

dan vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai pada triwulan

akhir.

c. Tanda Kemungkinan hamil

1) Perut membesar.

2) Uterus membesar.

3) Tanda Hegar : Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu,

yaitu adanya uterus segmen bawah rahim yang lebih lunak

dari bagian yang lain.

4) Tanda Chadwick : Adanya perubahan warna pada serviks

dan vagina menjadi kebiru-biruan.

5) Tanda Piscaseck : yaitu adanya tempat yang kosong pada

rongga uterus karena embrio biasanya terletak disebelah

atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.

6) Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang

(braxton hicks).

7) Teraba ballotement.

8) Reaksi kehamilan positif

3. Perubahan yang Terjadi di Masa Kehamilan

Perubahan pada tubuh ibu hamil dibagi berdasarkan

trimester (Wulandari, 2016),yaitu :


28

a. Trimester pertama

Tanda-tanda fisik yang kadang terjadi pada ibu hamil adalah

pendarahan sedikit (spotting) sekitar 11 hari dengan merasa

lelah, sering kencing, mual muntah serta kenaikan berat badan.

b. Trimester kedua

Uterus akan terus membesar, payudara akan mulai

mengeluarkan kolostrum, mulai merasakan getaran janin, dan

tampak perubahan pada kulit seperti cloasma atau linea nigra.

c. Trimester ketiga

Pembesaran uterus bertambah, payudara terasa penuh dan

lunak, sering kencing, tidur terasa sulit dan mulai terasa his

palsu

4. Bentuk-Bentuk Perubahan Psikis Ibu Hamil

Bentuk- Bentuk perubahan yang terjadi selama masa

kehamilan yang dialami oleh ibu biasanya adalah sebagai berikut :

(Pieter,2011)

a. Perubahan Emosional pada pada bulan-bulan terakhir

kehamilan biasanya gembira bercampur takut karena kehamilan

telah mendekati persalinan. Kekhawatiran ibu hamil biasanya

seperti apa yang akan terjadi pada saat melahirkan, apakah

bayi lahir sehat, dan tugas-tugas apa yang dilakukan setelah

kelahiran. Pemikiran dan perasaan seperti ini sangat biasa


29

terjadi pada ibu haml. Sebaiknya kecemasan seperti ini

dikemukakan istri kepada suaminya.

b. Cenderung Malas Penyebab wanita hamil cenderung malas

tidak begitu saja timbul, melainkan pengaruh perubahan hormon

yang sedan dialaminya. Perubahan hormonal akan

mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti gerakannya yang

semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan ini membuat

ibu hamil cenderung menjadi malas.

c. Sensitif Awal penyebab wanita hamil menjadi lebih sensitif ialah

faktor hormon.reaksi wanita menjadi lebih peka, mudah

tersinggung, dan gampang marah. Apa pun perilaku ibu hamil

dianggap kurang menyenagkan.oleh sebab itu, keadaan ini

sudah sepantasnya dipahami suami dan jangan membalas

dengan kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan.

Perasaan tertekan akan berdampak buruk dalam

perkembangan fisik dan psikis bayi.

d. Gampang Cemburu Tak jarang sifat cemburu ibu hamil

terhadap suami pun mulai tanpa alasan, seperti jika pulang

kerja telat, ibu mulai bertanya macam-macam. Sifat

kecemburuannya meningkat. Penyebab gampang cemburu

sebenarnya merupakan akibat perubahan hormonal dan

perasaan tidak percaya atas perubahan penampilan fisiknya.

Dia mulai meragukan kepercayaan terhadap suaminya, seperti


30

ketakutan ditinggalkan suami atau suami pergi dengan wanita

lain. Oleh sebab itu suami harus memahami kondisi istri dengan

melakukan komunikasi yang lebih terbuka dengan istri.

e. Minta Perhatian Lebih Biasanya wanita hamil tiba-tiba menjadi

manja dan ingin selalu diperhatikan. Perhatian yang diberikan

suami walaupun sedikit dapat memicu tumuhnya rasa aman dan

pertumbuhan janin lebih baik.

f. Perasaan Ambivalen Perasaan ambivalen wanita hamil

berhubungan dengan kecemasan terhadap perubahan selama

masa kehamilan, rasa tanggung jawab, takut atas

kemampuannya menjadi orang tua, sikap penerimaan keluarga,

masyarakat, dan masalah keuangan. Perasaan ambivalen akan

berakhir seiring dengan adanya sikap penerimaan terhadap

kehamilan.

g. Depresi Menurut penelitian Laili, 2010 hampir 10% wanita hamil

mengalami depresi berat atau ringan. Depresi adalah

kemurungan atau perasaan tidak semangat yang ditandai

dengan perasaan yang tak menyenangkan, menurunnya

kegiatan, dan pesimis menghadapi masa depan. Pada kasus

psikologi, depresi merupakan reaksi ekstrem disertai delusi

ketidakpastian dan perasaan putus asa. Penyebab timbulnya

depresi ibu hamil ialah akibat perubahan hormonl yang

berhubungan dengan otak, hubungan dengan suami atau


31

anggota keluarga, kegagalan dan komplikasi hamil dan kejadian

berat.

h. Stres Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu

menjadi akar penyebab reaksi stres. Ibu yang mengalami stres

selama hamil mempengaruhi perkembangan fisiologis dan

psikologis bayi. Thomas Verny mengatakan bahwa semua yang

dipikirkan ibu akan tersalurkan melalui hormon saraf kebayinya.

Verny juga menambahkan bahwa stres ekstrem yang tidak

berkesudahan dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat

badan dibawah rata-rata, hiperaktif, dan mudah marah.

i. Ansietas (Kecemasan) merupakan istilah yang akrab digunakan

untuk kecemasan, khawatir, gelisah, tidak tentram yang disertai

dengan gejala fisik. Ansietas adalah respon emosional terhadap

penilaian indivdu yang subjektif yang mana keadaannya

dipengaruhi alam bawah sadar dan belum diketahui pasti

penyebabnya. Selama periode kehamilan hampir sebagian

besar ibu hamil sering mengalami kecemasan.rasa cemas

berlebihan dengan sendirinya menyebabkan ibu sakit. Hal ini

bisa menimbulkan bentuk penyakit lain bermunculan yang

sebelumnya telah dideritanya. Kemudian, perasaan cemas

berkepanjangan dapat membuat ibu hamil tak bisa

berkonsentrasi baik dan hilangnya rasa kepercayaan diri.

Bahkan untuk beberapa ibu penderita cemas berat


32

menghabiskan waktunya dengan merasakan kecemasan

sehingga mengganggu aktivitasnya. Gejala-gejala ibu hamil

terlihat dari mudah tersinggung, sulit bergaul dan

berkomunikasi, stres, sulit tidur, denyut jantung yang kencang,

sering buang air kecil, sakit perut atau diare, tangan berkeringat

atau bergetar, kaki tangan kesemutan, kejang otot, sering

pusing, dan pingsan.

j. Insomnia (Sulit tidur) Sulit tidur adalah gangguan tidur yang

diakibatkan gelisah atau perasaan tidak tenang, kurang tidur,

atau sama sekali tidak bisa tidur. Sebenarnya, gangguan tidur

lebih banyak berkaitan dengan masalah psikis, seperti

kekhawatiran. Sulit tidur sering terjadi pada ibu-ibu hamil

menjelang kelahiran. Gejala-gejala insomnia dari ibu hamil

dapat dilihat dari sulit tidur, tidak bisa memejamkan mata, dan

selalu terbangun dini hari. Penyebab insomnia yaitu stres,

perubahan pola hidup, penyakit, depresi dan lingkungan rumah

yang ramai. Dampak buruk kurang tidur yaitu perasaan mudah

lelah, emosi gampang meledak, stres, dan denyut jantung

(Pieter, 2011)
33

D. Konsep COVID-19

1. Pengertian COVID-19

Corona virus merupakan keluarga besar virus yang

menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia

biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai

flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut

Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Penyakit ini

terutama menyebar di antara orang- orang melalui tetesan

pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan

hingga tiga hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2

dapat bertahan hingga tiga hari,atau dalam aerosol selama tiga

jam4. Virus ini juga telah ditemukan di feses, tetapi hingga Maret

2020 tidak diketahui apakah penularan melalui feses mungkin, dan

risikonya diperkirakan rendah (Doremalen et al, 2020).

2. Karakteristik Epidemiologi

Menurut Safrizal dkk, (2020) karakteristik epidemiologi meliputi:

a. Orang dalam pemantauan

Seseorang yang mengalami gejala demam (≥38°C) atau

memiliki riwayat demam atau ISPA tanpa pneumonia. Selain itu

seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang

terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala juga

dikategorikan sebagai dalam pemantauan.


34

b. Pasien dalam pengawasan

1) Seseorang yang mengalami memiliki riwayat perjalanan ke

negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul

gejala-gejala COVID-19 dan seseorang yang mengalami

gejala- gejala, antara lain: demam (>38°C); batuk, pilek, dan

radang tenggorokan, pneumonia ringan hingga berat

berdasarkan gejala klinis dan/atau gambaran radiologis;

serta pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh

(immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi

tidak jelas.

2) Seseorang dengan demam >38°C atau ada riwayat demam

atau ISPA ringan sampai berat dan pada 14 hari terakhir

sebelum timbul gejala, memiliki salah satu dari paparan

berikut: Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19,

bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang

berhubungan dengan pasien konfirmasi COVID-19, memiliki

riwayat perjalanan ke wilayah endemik, memiliki sejarah

kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada

14 hari terakhir ke wilayah endemik

3. Mekanisme Penularan

COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol

penderita dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan

ditransmisikan ketika orang memiliki kontak langsung dengan


35

penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi

aerosol di ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga

penularan akan semakin mudah (Safrizal dkk, 2020).

4. Karakteristik Klinis

Menurut Safrizal dkk, (2020) berdasarkan penyelidikan

epidemiologi saat ini, masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1

hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi dalam 3 hingga 7 hari.

Demam, kelelahan dan batuk kering dianggap sebagai manifestasi

klinis utama. Gejala seperti hidung tersumbat, pilek, pharyngalgia,

mialgia dan diare relative jarang terjadi pada kasus yang parah,

dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu

minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan

cepat berkembang menjadi sindrom gangguan pernapasan akut,

syok septik,

asidosis metabolik sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan

dan batuk serta kegagalan banyak organ, dll. Pasien dengan

penyakit parah atau kritis mungkin mengalami demam sedang

hingga rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus ringan

hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan dan

sebagainya tanpa manifestasi pneumonia Dari kasus yang

ditangani saat ini, sebagian besar pasien memiliki prognosis yang

baik. Orang tua dan orang-orang dengan penyakit kronis yang


36

mendasari biasanya memiliki prognosis buruk sedangkan kasus

dengan gejala yang relatif ringan sering terjadi pada anak-anak.

Beberapa gejala yang mungkin terjadi, antara lain :

a. Penyakit Sederhana (ringan)

Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan gejala infeksi virus

saluran pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan,

batuk (kering), sakit tenggorokan, hidung tersumbat, malaise,

sakit kepala, nyeri otot, atau malaise. Tanda dan gejala penyakit

yang lebih serius, seperti dispnea, tidak ada. Dibandingkan

dengan infeksi HCoV sebelumnya, gejala non-pernapasan

seperti diare sulit ditemukan.

b. Pneumonia Sedang

Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas (atau

takipnea pada anak-anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia

berat.

c. Pneumonia Parah

Demam berhubungan dengan dispnea berat, gangguan

pernapasan, takipnea (> 30 napas / menit), dan hipoksia (SpO2

<90% pada udara kamar). Namun, gejala demam harus

ditafsirkan dengan hatihati karena bahkan dalam bentuk

penyakit yang parah, bisa sedang atau bahkan tidak ada.

Sianosis dapat terjadi pada anak-anak. Dalam definisi ini,


37

diagnosis adalah klinis, dan pencitraan radiologis digunakan

untuk mengecualikan komplikasi.

d. Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS)

Diagnosis memerlukan kriteria klinis dan ventilasi. Sindrom ini

menunjukkan kegagalan pernapasan baru-awal yang serius

atau memburuknya gambaran pernapasan yang sudah

diidentifikasi. Berbagai bentuk ARDS dibedakan berdasarkan

derajat hipoksia.

5. Pencegahan Penularan COVID-19

Menurut Kemenkes RI dalam Health Line (2020)

pencegahan penularan COVID-19 meliputi :

a. Sering-Sering Mencuci Tangan

Sekitar 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan.

Mencuci tangan hingga bersih menggunakan sabun dan air

mengalir efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus, termasuk

virus Corona. Pentingnya menjaga kebersihan tangan membuat

memiliki risiko rendah terjangkit berbagai penyakit.

b. Hindari Menyentuh Area Wajah

Virus Corona dapat menyerang tubuh melalui area segitiga

wajah, seperti mata, mulut, dan hidung. Area segitiga wajah

rentan tersentuh oleh tangan, sadar atau tanpa disadari. Sangat

penting menjaga kebersihan tangan sebelum dan sesudah

bersentuhan dengan benda atau bersalaman dengan orang lain.


38

c. Hindari Berjabat Tangan dan Berpelukan

Menghindari kontak kulit seperti berjabat tangan mampu

mencegah penyebaran virus Corona. Untuk saat ini

menghindari kontak adalah cara terbaik. Tangan dan wajah bisa

menjadi media penyebaran virus Corona.

d. Jangan Berbagi Barang Pribadi

Virus Corona mampu bertahan di permukaan hingga tiga hari.

Penting untuk tidak berbagi peralatan makan, sedotan,

handphone, dan sisir. Gunakan peralatan sendiri demi

kesehatan dan mencegah terinfeksi virus Corona.

e. Etika ketika Bersin dan Batuk

Satu di antara penyebaran virus Corona bisa melalui udara.

Ketika bersin dan batuk, tutup mulut dan hidung agar orang

yang ada di sekitar tidak terpapar percikan kelenjar liur. Lebih

baik gunakan tisu ketika menutup mulut dan hidung ketika

bersin atau batuk. Cuci tangan hingga bersih menggunakan

sabun agar tidak ada kuman, bakteri, dan virus yang tertinggal

di tangan.

f. Bersihkan Perabotan di Rumah

Tidak hanya menjaga kebersihan tubuh, kebersihan lingkungan

tempat tinggal juga penting. Gunakan disinfektan untuk

membersih perabotan yang ada di rumah. Bersihkan

permukaan perabotan rumah yang rentan tersentuh, seperti


39

gagang pintu, meja, furnitur, laptop, handphone, apa pun,

secara teratur. Bisa membuat cairan disinfektan buatan sendiri

di rumah menggunakan cairan pemutih dan air. Bersihkan

perabotan rumah cukup dua kali sehari.

g. Jaga Jarak Sosial

Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang

efektif adalah jaga jarak sosial. Pemerintah telah melakukan

kampanye jaga jarak fisik atau physical distancing. Dengan

menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar

ruangan atau tempat umum, sudah melakukan satu langkah

mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak dengan orang lain

sekitar satu meter. Jaga jarak fisik tidak hanya berlaku di tempat

umum, di rumah pun juga bisa diterapkan.

h. Hindari Berkumpul dalam Jumlah Banyak

Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian

Republik Indonesia telah membuat peraturan untuk tidak

melakukan aktivitas keramaian selama pandemik virus Corona.

Tidak hanya tempat umum, seperti tempat makan, gedung olah

raga, tetapi tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak

tersebut. Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah

penyebaran virus Corona. Virus Corona dapat ditularkan melalui

makanan, peralatan, hingga udara. Untuk saat ini, dianjurkan


40

lebih baik melakukan aktivitas di rumah agar pandemik virus

Corona cepat berlalu.

i. Mencuci Bahan Makanan

Selain mencuci tangan, mencuci bahan makanan juga penting

dilakukan. Rendam bahan makanan, seperti buah-buah dan

sayursayuran menggunakan larutan hidrogen peroksida atau

cuka putih yang aman untuk makanan. Simpan di kulkas atau

lemari es agar bahan makanan tetap segar ketika ingin

dikonsumsi

E. PENELITIAN TERDAHULU

NAMA
PENELITI/ & NAMA METODE HASIL
NO
JUDUL JURNAL PENELITIAN
PENELITIAN
1. Dorsinta Indonesian Metode Analisis bivariat
Siallagan, Journal of penelitian menggunakan
Dwi Lestari Midwivery menggunaka uji Chi-Square.
(IJM) n deskriptif Terdapat
Tingkat http://jurnal.u analitik Status
Kecemasan nw.ac.id/inde dengan hubungan yang
x.php/ijm signifikan
Menghadapi rancangan
antara tingkat
Persalinan Volume 1 cross kecemasan
Berdasarkan Nomor 2, sectional menghadapi
Status September study. Lokasi persalinan
Kesehatan, 2018 penelitian dengan status
Graviditas dilaksanakan kesehatan,
Dan Usia di wilayah graviditas dan
kerja usia. Tingginya
Puskesmas tingkat
Jombang kecemasan
menghadapi
persalinan dan
adanya
hubungan yang
41

signifikan
antara status
kesehatan,
graviditas dan
usia terhadap
tingkat
kecemasan.
2. Trias Jurnal Penelitian ini Teknik analis
Novitasari Psikologi merupakan data yang
Jurusan eksperimen digunakan
Keefektifan Penidikan quasi. adalah Non
Konseling Universita Populasi
Kelompok Negeri Parametric
penelitian ini
Pra- Semarang. adalah ibu Wilcoxon
Persalinanu 2016 primigravida Mann-Whitney
ntuk (kehamilan Test. Hasil
Mengurangi pertama), analisis data
Tingkat masuk usia menunjukkan
Kecemasan kehamilan ada perbedaan
Primigravida trimester III,
menghadapi kecemasan
mengalami
Persalinan kecemasan primigravida
pada pada pretest
kategori dan posttest
sedang, kelompok
bertempat eksperimen
tinggal di dengan taraf
wilayah kerja
signifikansi
puskesmas
tegal 0,001 dan tidak
selatan, dan ada perbedaan
bersedia, kecemasan
dengan primigravida
sampel pada pretest
berjumlah 14 dan posttest
orang.
kelompok
Teknik
sampling kontrol dengan
yang taraf
digunakan signifikansi
adalah 1,000.
purposive Berdasarkan
sampling. hasil tersebut,
dapat ditarik
kesimpulan
42

bahwa
konseling
kelompok pra-
persalinan
efektif untuk
menurunkan
kecemasan
primigravida
dalam
menghadapi
persalinan.

3. Suryani Jurnal Rancangan Dari analisis


Kesehatan peneletian satistik
Hubungan Masyarakat yang didapatkan
Tingkat STIKES digunakan
hasil ada
Pendidikan Cendekia adalah survei
Dan Status Utama Kudus analitik hubungan
Pekerjaan dengan tingkat
Dengan P-ISSN pendekatan Pendidikan
Kecemasan 2338-6347 E- waktu Cross dengan
Pada Ibu ISSN 2580- sectional.tek kecemasan ibu
Hamil 992X Vol. 8, nik sampling hamil trimester
Trimester III No. 1, yang
Agustus III dengan P
digunaka
2020 value 0,002
adalah
purposive serta ada
sampling. Uji hubungan
statistic yang status
digunakan pekerjaan ibu
adalah dengan
univariat dan kecemasan
bivariat.
pada ibu hamil
Analisis
bivariat trimester III
menggunaka dengan p value
n rumus Chi 0.01
Square.
4. Fera Jurnal Metode Dari penelitian
Febrianti Universitas penelitian di dapatkan
Aisyitah Pre hasil bahwa ibu
Pengaruh Yogyakarta. Eksperimen
hamil 3%
Konseling 2019 dengan
Persiapan mengalami
rancangan
Persalinan cemas berat
43

Terhadap Email: One Group sekali, 60%


Kecemasan Pretest cemas berat,
Ibu Hamil Febrianti222 Posttest 10% cemas
Trimester Iii @gmail.com Design.
sedang, 17%
Di Sampel
Puskesmas dalam cemas ringan
Gamping Ii penelitian ini dan 10% tidak
Sleman adalah cemas
responden sebelum
yang dilakukan
memenuhi intervensi
kriterian kemudian
inklusi dan
terjadi
eksklusi
yaitu penurunan
sebanyak 30 angka
orang kecemasan
dengan menjadi 0%
tekhnik cemas berat
pengambilan sekali, 7%
sampel
cemas berat,
menggunaka
n Accidental 7% cemas
Sampling sedang, 13%
cemas ringan
dan 73% tidak
cemas setelah
diberikan
intervensi
dibuktikan
dengan hasil p-
value = 0,000
< 0,05 yang
artinya ada
pengaruh.

5. Latifah Nur PLACENTU Jenis Hasil uji


Rahmadani, M Jurnal penelitian Wilcoxon
dkk Ilmiah quasy tingkat
Kesehatan experimen
kecemasan
Pengaruh dan dengan
Konseling Aplikasinya, pendekatann kelompok
Terhadap Vol.7(1) 2019 on kontrol pada
Tingkat randomized saat pretest
Kecemasan e-mail: control group
44

Ibu latifahnr8@g pretest maupun


Primigravida mail.com posttest posttest
Dalam design. diperoleh nilai
Menghadapi
signifikansi
Persalinan
Di Bpm Hj. 1,000sedangka
Sri Lumintu n pada tingkat
kecemasankelo
mpok
eksperimen
nilai signifikansi
sebelum dan
sesudah diberi
konseling
0,000.
Berdasarkan uji
Chi Square,
nilai signifikansi
kelompok
kontrol dan
eksperimen
sesudah
intervensi
adalah 0,037.

6. Trias Development Penelitian ini Hasil penelitian


Novitasari,dk al and merupakan menunjukkan
k Clinical penelitian bahwa
Psychology eksperimen konseling
Keefektivan http://journal. quasi. Pada
Konseling unnes.ac.id/s sampel kelompok pra-
Kelompok ju/index.php/ berjumlah 14 persalinan
Pra- dcp orang. Data efektif untuk
Persalinan penelitian menurunkan
Untuk diambil kecemasan
Menurunkan menggunaka primigravida
Tingkat n Hamilton dalam
Kecemasan Anxiety
Primigravida menghadapi
Rating Scale
Menghadapi (HARS) yang persalinan.
Persalinan. terdiri dari 14
pernyataan
yang telah
terstandar,
45

dengan
tingkat
validitas
sebesar 0,
93 dan
reliabilitas
sebesar 0,97
BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Teori

Ibu Hamil

Stimulus Organisme Cover Behaviour


-Perhatian (Respon Tertutup)
Temu 1. Pengetahuan
-Pengertian
2. Tingkat
Wicara -Penerimaan Kecemasan
3. Kesiapan Keluarga

Overt Behaviour
(Respon Terbuka)
Penerapan Hasil
Pemeriksaan

Gambar 3.1 Kerangka Teori


Sumber: Teori Stimulus Organisme (S.O.R) Oleh Skinner (1938)
dalam Notoatmodjo(2007)

B. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lain dari masalah yang ingin

diteliti. Konsep adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan

menggeneralisasi suatu pengertian. Konsep dijabarkan kedalam

45
46

variable -variabel yang dapat diamati dan diukur. Berdasarkan tinjauan

dan tujuan penelitian, maka kerangka konsep dalam penelitian ini

adalah:

Variabel Independen variabel Dependen

 Tingkat Kecemasan
- Ringan
Temu Wicara - Sedang
Dengan Leaflet - Berat
 Pengetahuan
 Kesiapan Keluarga

Gambar 3.2 Bagan Kerangka konsep

Keterangan:

: Variabel Indevenden (Bebas)

: Variabel Devenden (Tergantung)

C. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

a. Ada Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet Terhadap Tingkat

Kecemasan Ibu hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar.

b. Ada Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet Terhadap

Pengetahuan Ibu hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa


47

Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar.

c. Ada Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet Terhadap Kesiapan

Keluarga Ibu hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar

2. Hipotesis Nol (Ho)

a. Tidak Ada Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet Terhadap

Tingkat Kecemasan Ibu hamil dalam Menghadapi Persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar.

b. Tidak Ada Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet Terhadap

Pengetahuan Ibu hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar.

c. Tidak Ada Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet Terhadap

Kesiapan Keluarga Ibu hamil dalam Menghadapi Persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

Makassar.
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian Pra eksperimen dengan desain one group pretestposttest

design penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara

tes pertama dengan tes kedua pada kelompok yang sama.

(Notoatmodjo Soekidjo, 2012).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitan

Penelitian ini dilakukan diwilayah kerja di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Makassar tahun 2021.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai April hingga Juni tahun 2021

C. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan keterangan himpungan fakta, grafik, huruf,

angka, lambing table objek, situasi dan juga kondisi. Sumber data

adalah subjek dari mana data diperoleh yang berfungsi sebagai

sumber untuk menyusun sebuah keterangan yang benar. Adapun

sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

48
49

1. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan wawancara langsung dengan responden menggunakan

kuesioner

2. Sumber data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

lokasi penelitian mengenai pengaruh hubungan pemeriksaan

ANC ibu hamil Trimester III terhadap kecemasan mengahadapi

persalinan dengan acar memberukan kuesioner responden

yang mengharuskan responden menjawab beberapa

pertanyaan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari

istansi-instansi yang terkait serta sumber-sumber penelitian

yang berhubungan dengan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan adalah yaitu bertemu langsung denga

responden dan responden mengisis daftar pertanyaan dalam kuesoner

yang telah disdiakan. Pengumpulan data di dapatkan dari ibu hamil

yang memeriksakan kehamilannya di Rumah sakit Daya. Kemudian

ibu hamil tersebut diberikan kuisioner, sebelum meminta mengisi


50

kuisioner terlebih dahulu peneliti menjelskan terkait tujuan, manfaat,

judul serta kerahasiaan responden. Jika setelah mendapat penjelasan

ibu bersedia menjadi responden, maka selanjutnya peneliti

memberikan lembar informed consent untuk ditanda tangani

responden sebelum melakukan pengisian kuisioner. Selanjutnya,

kuisioner yang di isi responden di cek kembali kelengkapan datanya.

Jika terdapat kuisioner yang kurang lengkap, maka peneliti

mempersilahkan untu melengkapinya. Setelah pengisian kuisioner

sudah lengkap, kemudian peneliti mengumpulkan kuisioner dan

mengucapkan terimakasih kepada responden.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang datang

memeriksakan kehamilannya di ruang ANC Rumah sakit Umum

Daerah Kota Makassar pada tahun 2021 berjumlah 81 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah ibu

hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di ruang ANC

Rumah sakit Daya. Perhitungan vesar sampel ditentukan dengan

rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 90% dengan nilai e =

10% adalah sebagai berikut:


51

N
n=
1 + Ne2

Keterangan:

N: Jumlah populasi

n: Jumlah sampel

e: Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang di

tolelir atau sebanyak 10% (0,1)

81
=
1 + 81(0,052)

81
𝑛=
1 + 81(0,0025)

81
𝑛=
1,2025

= 67,35

Dibulatkan menjadi 67,sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 67

orang.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Penetuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan Teknik

non probability sampling yang dipilih pada penelitian Kuantitatif adalah

teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik

untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan

tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih
52

representatif. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC yang

merupakan hasil pemilihan responden berdasarkan kriteria inklusi.

Kriteria dalam penelitian sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi

a. Ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care

b. Ibu yang bersedia menjadi responden

c. Ibu hamil trimester III

2. Kriteria ekslusi

a. Ibu Hamil Trimester III dengan komplikasi kehamilan

b. Ibu yang tidak bersedia menjadi responden.

c. Ibu hamil trimester I dan II

d. Ibu hamil yang tidak bisa baca tulis

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah kuesioner, dimana peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan yang terkait kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan dimasa pendemi covid.

Kuesioner untuk mengidentifikasi hubungan kunjungan

pemeriksaan ANC terhadap kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan dimasa pendemi covid yang terdiri dari beberapa

pernyataan tentang kecemasan


53

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data yang

melalui berupa tahapan sebagai berikut:

a. Editing

Yaitu melakukan terhadap pengecekan terhadap intervensi

yang dilakukan dalam penelitian.

b. Coding

Yaitu memberikan kode berupa angka-angka untuk setiap hasil

tingkat nyeri penelitian.

c. Transfering

Yaitu data yang telah di beri kode disusun secara berurutan

mulai dari responden pertama hingga responden yang terakhir

untuk dimasukkan kedalam tabel.

d. Tabulating

Yaitu data yang telah diolah kemudian disusun dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi.

2. Analisa Data

a. Analisa Univariat

Menganalisa secara deskriptif dengan menghitung

distribusi frekuensi tiap variabel penelitan yaitu karakteristiknya

responden, variabel bebas pemeriksaan ANC dan variabel

terikat kecemasan ibu hami dalam menghadapi persalinan.


54

Analisis univariat digunakan untuk mengetahui hubungan

pemeriksaan ANC ibu hamil terhadap kecemasan mengahdapi

persalinan di masa pendemi covid 19.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang

diteliti yaitu Pemeriksaan ANC dengan kecemasan ibu hamil

dalam menghadapi persalinan di masa pendemi covid - 19.

Variabel pemeriksaan ANCi berskala nominall sedangkam

kecemasan berskala ordinal, maka analisa data menggunakan

uji korelasi Chi Square (Dahlan S, 2014).

Teknik analisa chi square menggunakkan drajat

kepercayaan 95% dengan α 5% sehingga jika dalam

perhitungan statistic nilai P (p value) < 0,05 menunjukkan ada

hubungan antara variabel bebas dan terikat. Besarannya

koefisien kontingensi dapat digunakan untuk memberikan

penilaian tingkat kekuatan dua variabel (Sugiyono, 2010).

Sehingga dapat diketahui hubungan pemeriksaan ANC ibu

hamil terhadap kecemasan mengahdapi persalinan di masa

pendemi covid 19” secara statistik menggunakan program

SPSS for windows versi 16.00 (Stang, 2014).

b. Interpretasi

Bila p <α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika p > α

0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.


55

I. Alur Penelitian

Populasi :
ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di
ruang ANC Rumah sakit Umum Daerah Kota Makassar
sebanyak 81 orang.

Teknuk sampling :
Menggunakan non – probability sampling dengan tekhnik
purposive sampling

Kriteria Inklusi Kriteria eksklusi

Sampel:
Ibu hamil trimester III yang sesuai kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi yang berjumlah 67 orang

Variabel independen Variabel Dependen

Pengumpulan data

Wawancara

Pemeberian kuesioner

Pengolaan data

Penulisan hasil penelitian


56

J. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Temu Wicara

a. Defenisi Operasional

Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap

kunjungan antenatal yang meliputi: Kesehatan ibu hamil,

perilaku hidup bersih dan sehat, peran suami/keluarga dalam

kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahaya pada

kehamilan, Asupan gizi seimbang, dan sebagainya seputar

kesehatan ibu hamil.

b. Alat Ukur

Kuesioner

c. Skala Ukur

Nominal

d. Kriteria objektif

1) Ya: Jika Ibu hamil memeriksakan kehamilanya dan dilakukan

Temu Wicara

2) Tidak: Jika Ibu hamil tidak memeriksakan kehamilanya dan

tidak dilakukanTemu Wicara

2. Pengetahuan

a. Defenisi Operasional

Pengetahuan yang diketahui ibu yang berkaitan dengan

kehamilannya dan pelayanan antenatal care, tujuan pelayanan

antenatal care, Ferekuensi kunjungan antenatal care.


57

b. Alat Ukur

Kuesioner

c. Skala Ukur

Nominal

d. Kriteria objektif

1) Baik:Bila skor 41 – 100% dijawab benar

2) Cukup: Bila skor ≤40% dijawab benar

3. Kesiapan keluarga

a. Defenisi Operasional

Segala bentuk dukungan dan kesiapan keluarga kepada

responden dalam menghadapi persalinannya.

b. Alat Ukur

Kuesioner

c. Skala Ukur

Nominal

d. Kriteria objektif

1) Siap: Bila skor 41 – 100% dijawab benar

2) Belum Siap: Bila skor ≤40% dijawab benar

4. Kecemasan ibu hamil

a. Defenisi Operasional

Perasaan atau kondisi psikologis ibu yang tidak

menyenangkan dikarenakan adanya perubahan fisiologis yang

menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis disertai gejala


58

berupa respon fisiologi, perilaku, kognitif dan afektif dan terjadi

saat individu mengalami tekanan perasaan, frustasi, khawatir,

serta ketakutan dalam menghadapi proses persalinan.

1) Kecemasan Ringan Berhubungan dengan ketegangan akan

peristiwa kehidupan sehari-hari.

2) Kecemasan Sedang Pada tingkat ini lapangan persepsi

terhadap lingkungan menurun.

3) Kecemasan Berat Pada kecemasan berat lapangan persepsi

menjadi sangat sempit, individu cenderung memiliki hal yang

kecil saja dan mengabaikan hal lain.

b. Alat Ukur

Kuesioner

c. Skala Ukur

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A)

d. Kriteria objektif

Tidak ada :Jika nilai score jawaban responden <29

Ringan :Jika nilai score jawaban responden 30-35

Sedang :Jika Score jawaban responden 36-40

Berat :Jika nilai score jawaban responden 40-45

K. Etika Penelitian

Masalah etika penelitian kebidanan, kebidanan merupakan

masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian


59

kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika

penelitian harus di perhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan

antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Lembar persetujuan ini di berikan kepada responden yang

akan di teliti yang memenuhi criteria inklusi dan di sertai judul

penelitian dan manfaat penelitian. Bila subjek menolak maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak – hak subjek.

2. Anomity (tanpa nama)

Dalam penelitian akan di jamin kerahasiannya data dari para

responden dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama responden.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasian hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah –masalah lainnya.Semua informasi

yang telah di kumpulkan di jaminkerahasiaanya oleh peniliti, hanya

kelompok data tertentu yang akan di laporkan pada hasil riset.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Daya Makassar

1. Sejarah RSUD Daya Makassar

a. Sejarah Rumah Sakit Umum Daya dimulai dari berdirinya

Puskesmas Daya pada tahun 1975

b. Pada tahun 1978 - 2002 Puskesmas Perawatan Daya berubah

menjadi Puskesmas Plus Daya.

c. Pada Tahun 2002 dengan adanya Surat izin rumah sakit dari

Dirjen Yanmedik Nomor: HK.01.021.2.4474 Tanggal 28 Oktober

2002. SK Walikota Makassar Nomor :50 pada Tanggal 6

November 2002 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor 967/Menkes/SK/X/2008, maka statusnya berubah

menjadi rumah sakit tipe C dengan nama Rumah Sakit Umum

Daya.

d. SK Walikota No. 5 Tahun 2007 Tentang Struktur Organisasi Dan

Tata Kerja RSUD Kota Makassar.

2) Peraturan Walikota Makassar Nomor: 54 tahun 2009 tentang

Uraian tugas jabatan struktural RSUD kota Makassar

2. Letak Geografis RSUD Daya Makassar

Secara Geografis lokasi Rumah Sakit Umum Kota

Makassar berada pada bagian Utara Timur Kota Makassar yang

60
61

merupakan kawasan pengembangan rencana induk kota pada

kecamatan Biringkanaya dengan luas wilayah 80,06 km2

dengan jumlah penduduk 168.848 jiwa dibandingkan luas

wilayah Kota Makassar 175,77 km2 dengan jumlah penduduk 1,6

juta dengan batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Maros

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tamalanrea

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gowa

d. Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar

3. VISI, MISI, TUJUAN, FALSAFAH dan NILAI

a. VISI

Visi Rumah Sakit Umum Kota Makassar yang merupakan suatu

keyakinan bagaimana Rumah Sakit Umum Kota Makassar

dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik

dan stockholder lainnya disusun sebagai berikut:

"Menjadi Rumah Sakit Sehat Sebagai Percontohan di

Indonesia”

b. MISI

Misi Rumah Sakit Umum Kota Makassar telah dirancang untuk

memberikan tuntunan dalam pengambilan keputusan untuk

mencapai tujuan organisasi dan merupakan suatu sarana

komunikasi bagi karyawan, manager dan stockholder lainnya.

Misi Rumah Sakit Umum Kota Makassar adalah:


62

1) Mewujudkan Rumah sakit Umum Daerah Daya Kota

Makassar menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

2) Menjadi salah satu rumah sakit pusat rujukan di

provinsi Sulawesi Selatan

3) Meningkatkan kualitas SDM sehingga dapat memberikan

value dan tampil secara professional

4) Menciptakan Rumah sakit pendidikan dan menjadi salah

satu rumah sakit jejaring di provinsi Sulawesi Selatan

5) Menuju Green Hospital

c. TUJUAN

Tujuan yang diharapkan sebagai hasil perencanaan Strategis ini

adalah sebagai berikut:

1) Terbentuknya system pelayanan yang memenuhi

pedoman standar.

2) Terlaksananya pengembangan program dan kerjasama

lintas sektoral dan lintas program

3) Terlaksananya pengembangan tenaga/ SDM dalam

peningkatan kinerja.

4) Terlaksananya peningkatan cakupan pelayanan

terhadap masyarakat.

d. FALSAFAH

Bahwa kesehatan jasmani dan rohani merupakan hak setiap

orang, oleh karena itu rumah sakit berusaha memberikan


63

pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakat, baik

bersifat penyembuhan, pemulihan, dan pencegahan.


64

4. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DAYA MAKASSAR

DIREKTUR

WAKILDIREKTUR UMUM WAKILDIREKTUR UMUM

KABID KABID KABID PEL. KABAG. KABAG. KABAG. PEL.


PELAYANAN P.PERALATAN KEUANGAN UMUM MSYARAKAT

KASI PERC. KASI PERC. KASI PERC,. KASUBAG KASUBAG KASUBAG


PNGMBANGN PENUNJANG PNGEMBNG KEUANGAN TATA USAHA HUMAS

KASI KASI PEL. KASI KASUBAG KASUBAG KASUBAG


MONITORING PENGEMBANG MNITORING EVALUASI KEPEGAWAIAN R.MEDIS
EVALUASI
KASUBAG
PEND.

INSTALASI JABATAN FUNGSIONAL

KOMITE MEDIK KOMITE KEPERAWATAN KOMITE FARMASI


65

5. Fasilitas Pelayanan Ante Natal Care di RSUD Makassar

a. Tenaga Kesehatan di Ruang Ante Natal Care di RSUD Daya

Kota Makassar

Tabel 4.1 Tenaga Kesehatan di Ruang Ante Natal Care di


Rumah Sakit Umum Daerah Daya Kota Makassar

Pendidikan Terakhir Jumlah Nakes


D4 4 Orang
Sumber: Data Primer, 2021

b. Sarana dan Pra Sarana di Ruang Ante Natal Care di RSUD

Daya Kota Makassar

Sarana dan pra sarana yang ada di Ruang Ante Natal Care

(ANC) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota

Makassar terdiri dari 3 ruangan diantaranya sebagai berikut:

1) Ruangan Tindakan Gynekologi

2) Ruangan Pemasangan dan Pencabutan IUD

3) Ruang USG dan Pemeriksaan Ibu Hamil (BUMIL)

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang berjudul Pengaruh Temu Wicara

dengan Leaflet terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam

Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 yang dilaksanakan

mulai dari bulan April hingga bulan Agustus tahun 2021 di Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar diperoleh jumlah


66

responden sebanyak 67 responden, dengan hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Karakteristik Responden

Gambaran mengenai ibu hamil yang datang memeriksakan

kehamilannya di ruang ANC Rumah Sakit Umum Daerah Daya

Makassar yang menjadi karakteristik responden penelitian adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Ibu Hamil di Rumah


Sakit Umum Daerah Daya Makassar

No Karakteristik Frekuensi Persentase


N %
1. Umur
17-25 tahun 17 25,4
26-35 tahun 47 70,1
36-45 tahun 3 4,5
Total 67 100

2. Usia Kehamilan
<30 minggu 34 50,7
≥30 minggu 33 49,3
Total 67 100
Sumber: Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa distribusi

frekuensi berdasarkan umur responden yang paling banyak adalah

berumur 26-35 tahun dengan frekuensi sebesar 47 (70,1%).

Adapun yang berumur 17-25 tahun sebanyak 17 (25,4%) dan yang

berumur 36-45 tahun paling sedikit dengan jumlah 3 orang (4,5%).

Sedangkan, berdasarkan karakteristik usia kehamilan pada ibu

hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di ruang ANC

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar, diperoleh


67

data bahwa sebagian besar memiliki usia kehamilan <30 minggu

dengan jumlah frekuensi sebesar 34 (50,7%). Adapun yang usia

kehamilan >30 minggu adalah sebanyak 33 orang (49,3%).

2. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini adalah menganalisa

secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi pada tiap

variabel penelitian. Berikut adalah hasil uji univariat jumlah

distribusi frekuensi (n) dan persentase (%) dari penelitian ini:

a. Temu Wicara dengan Leaflet

Untuk mengetahui hasil distribusi frekuensi (n) dan

persentase (%) temu wicara dengan leaflet yang dihitung

menggunakan distribusi frekuensi dalam system komputerisasi,

peneliti mengkategorikan hasil pengukuran dengan 2 kategori

yaitu baik (bila skor 41-100% dijawab benar) sedangkan cukup

(bila skor ≤41% dijawab benar. Hasil yang didapatkan dituliskan

pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Temu Wicara dengan Leaflet


terhadap Ibu Hamil di RSUD Daya Makassar

Skor
Variabel Kriteria Pre Test Post Test
N % N %
Temu Wicara
Baik 67 100 67 100
dengan Leaflet
Total 67 100 67 100
Sumber: Data Primer 2021
68

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diperoleh bahwa total

keseluruhan dengan jumlah 67 responden yang merupakan ibu

hamil memiliki total skor pre test dan post test sebanyak 67

(100,0%) dengan tingkat pengetahuan baik.

b. Tingkat Kecemasan

Distribusi frekuensi (n) dan persentase (%) terhadap

tingkat kecemasan ibu hamil dalam mengahadapi persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar dihitung

menggunakan distribusi frekuensi dalam aplikasi SPSS dimana

peneliti mengkategorikan tingkat kecemasan menjadi 4 kategori

yaitu tidak ada kecemasan (jika nilai score jawaban responden

≤29), kecemasan ringan (jika nilai score jawaban responden 30-

35), kecemasan sedang (jika nilai score jawaban responden 36-

40) dan kecemasan berat (jika nilai score jawaban responden

40-45). Hasil dapat dituliskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil


dalam Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di
RSUD Daya Makassar

Skor
Pre Test Post
Variabel Kriteria
Test
n % N %

Tidak Ada Kecemasan 0 0 6 9,0


Tingkat
Kecemasan Ringan 0 0 60 89,6
Kecemasan
Kecemasan Sedang 46 68,7 1 1,5
Kecemasan Berat 21 31,3 0 0
Total 67 100 67 100
Sumber: Data Primer 2021
69

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa distribusi

frekuensi (n) dan persentasi (%) hasil pre test dari 67 jumlah

responden ditemukan bahwa terdapat 0 (0,0%) yang tidak

memiliki kecemasan, terdapat 0 (0,0%) yang memiliki tingkat

kecemasan ringan, sebanyak 46 (68,7%) yang memiliki tingkat

kecemasan sedang, dan sebanyak 21 (31,3%) responden yang

memiliki tingkat kecemasan berat. Selanjutnya hasil perolehan

skor dari post test diperoleh bahwa, terdapat 6 responden

(9,0%) yang tidak memiliki kecemasan, sebanyak 60 (89,6%)

yang memiliki tingkat kecemasan ringan, terdapat 1 responden

(1,5%) yang memiliki tingkat kecemasan sedang, dan terdapat 0

(0,0%) yang memiliki tingkat kecemasan berat.

c. Pengetahuan

Untuk mengetahui hasil pengukuran distribusi frekuensi

(n) dan persentase (%) pengetahuan ibu hamil dalam

menghadapi persalinan di masa pandemi covid-19 dihitung

menggunakan distribusi frekuensi dalam system komputerisasi

dimana peneliti mengkategorikan hasil pengukuran dengan 2

kategori yaitu baik (bila skor 41-100% dijawab benar)

sedangkan cukup (bila skor ≤41% dijawab benar. Hasil yang

didapatkan dituliskan pada tabel dibawah ini:


70

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil


dalam Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di
RSUD Daya Makassar

Skor
Variabel Kriteria Pre Test Post Test
n % N %
Pengetahuan Baik 67 100 67 100
Total 67 100 67 100
Sumber: Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diperoleh bahwa total

keseluruhan dengan jumlah 67 responden yang merupakan ibu

hamil memiliki tingkat pengetahuan dalam menghadapi

persalinan di masa pandemi covid-19 sebanyak 67 (100,0%)

dengan tingkat pengetahuan baik. Baik itu hasil skor yang

diperoleh dari pre post hingga post test.

d. Kesiapan Keluarga

Hasil pengukuran terkait distribusi frekuensi (n) dan

persentase (%) ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa

pandemi covid-19 dihitung menggunakan distribusi frekuensi

dalam system komputerisasi dimana peneliti mengkategorikan

hasil pengukuran dengan 2 kategori yaitu baik (bila skor 41-

100% dijawab benar) sedangkan cukup (bila skor ≤41% dijawab

benar. Hasil yang didapatkan dituliskan pada tabel dibawah ini:


71

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kesiapan Keluarga Ibu Hamil


dalam Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di
RSUD Daya Makassar

Skor
Variabel Kriteria Pre Test Post Test
N % N %
Kesiapan 67 100 67 100
Baik
Keluarga
Total 67 100 67 100
Sumber: Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diperoleh bahwa kesiapan

keluarga ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa

pandemi covid-19 sebanyak 67 (100,0%) yang berarti total

keseluruhan responden ibu hamil dalam menghadapi persalinan

di masa pandemic covid-19 di RSUD Daya Kota Makassar

memiliki tingkat kesiapan yang baik. Hasil perolehan skor

tersebut diperoleh dari hasil pre test maupun post test.

6. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan terhadap 2

variabel yang diteliti yaitu variabel independen yang merupakan

temu wicara dengan leaflet, dan variabel dependen diantaranya

adalah tingkat kecemasan, pengetahuan, dan kesiapan keluarga

ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa pandemic covid-

19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota Makassar.

Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-

Square (X2). Variabel independen (variabel bebas) dikatakan


72

mempunyai pengaruh dengan variabel dependen (variabel terikat)

jika memiliki nilai 𝜌 < 𝛼 (0,05). Berikut adalah hasil uji bivariat

pengaruh antara temu wicara dengan leaflet (variabel independen)

dengan tingkat kecemasan, pengetahuan, dan kesiapan keluarga

ibu hamil (variabel dependen) dalam menghadapi persalinan di

masa pandemic covid-19 di RSUD Daya Kota Makassar. Dapat

dilihat pada hasil penelitian dibawah ini:

a. Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

Tabel 4.7 Hasil Uji Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet


terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi
Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

F 𝝆
Variabel Interpretasi Ket.
Hitung value
Ada Pengaruh
Temu Wicara
dengan Leaflet
Ho Ditolak
X-Y1 10.703 0,002 terhadap Tingkat
Ha Diterima
Kecemasan Ibu
Hamil di RSUD
Daya Makassar
Sumber: Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diperoleh bahwa nilai F

Hitung = 10.703 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 <

0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk melihat adanya

pengaruh variabel temu wicara dengan leaflet terhadap tingkat


73

kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa

pandemic covid-19 di RSUD Daya Makassar.

b. Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap

Pengetahuan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di

Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

Tabel 4.8 Hasil Uji Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet


terhadap Pengetahuan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan
di Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

F 𝝆
Variabel Interpretasi Ket.
Hitung value
Tidak Ada
Pengaruh Temu
Wicara dengan
Ho Diterima
X-Y2 1.543 0,219 Leaflet terhadap
Ha Ditolak
Pengetahuan Ibu
Hamil di RSUD
Daya Makassar
Sumber: Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diperoleh bahwa nilai F

Hitung = 1.543 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,219 > 0,05

maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel

partisipasi atau dengan kata lain tidak ada pengaruh variabel

temu wicara dengan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil

dalam menghadapi persalinan di masa pandemic covid-19 di

RSUD Daya Makassar.


74

c. Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Kesiapan

Keluarga Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

Tabel 4.9 Hasil Uji Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet


terhadap Kesiapan Keluarga Ibu Hamil dalam Menghadapi
Persalinan di Masa Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

F 𝝆
Variabel Interpretasi Ket.
Hitung value
Tidak Ada
Pengaruh Temu
Wicara dengan
Ho Diterima Leaflet terhadap
X-Y2 3.040 0,086
Ha Ditolak Kesiapan
Keluarga Ibu
Hamil di RSUD
Daya Makassar
Sumber: Data Primer 2021

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diperoleh bahwa nilai F

Hitung = 3.040 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,086 > 0,05

maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel

partisipasi atau dengan kata lain tidak ada pengaruh variabel

temu wicara dengan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil

dalam menghadapi persalinan di masa pandemic covid-19 di

RSUD Daya Makassar.


75

C. Pembahasan

Pada penelitian ini variabel temu wicara menggunakan leaflet

yang mempengaruhi tingkat kecemasan, pengetahuan dan kesiapan

keluarga ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Masa Pandemi

Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota Makassar

dapat dilihat sebagai berikut;

1. Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik responden penelitian berdasarkan usia,

didapatkan ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya di

ruang ANC (Ante Natal Care) Rumah Sakit Umum Daerah Daya

Kota Makassar pada kelompok usia 17-25 tahun berjumlah 17

orang (25,4%), pada kelompok usia 26-35 tahun berjumlah 47

orang (70,1%) dan pada kelompok usia 36-45 tahun berjumlah 3

orang (4,5%).

Salah Seorang Peneliti mengungkapkan bahwa, psikologis

seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan persalinan dapat

dipengaruhi oleh usia, dimana semakin tinggi usia maka tingkat

kematangan emosi serta kematangan seseorang dalam

menyelesaikan suatu permasalahan semakin tinggi. Secara

fisiologis, usia 20-35 tahun merupakan usia reproduksi sehat

dimana secara fisik usia tersebut sudah siap hamil dimana organ

reproduksinya sudah terbentuk sempurna sedangkan penyulit


76

obstetrik dan angka moralitas persalinan lebih banyak terjadi pada

wanita berusia 35 tahun ke atas (Jagentar, 2021).

Usia ibu memiliki pengaruh penting terhadap perilaku

kesehatan ibu hamil. Khususnya Trimester III, Hal ini sesuai

dengan teori yang dikemukakan oleh Handayani (2015), bahwa

kemampuan seseorang dalam merespon kecemasan salah satunya

dapat dipengaruhi oleh usia. Mekanisme koping yang baik lebih

banyak diterapkan oleh seseorang dengan usia dan pola pikir yang

matang dibandingkan dengan kelompok umur yang lebih muda.

Kehamilan ibu dengan usia berisiko dapat menjadi penyebab rasa

cemas ibu. Sebagaimana dalam teori yang menyatakan bahwa ibu

hamil dengan usia beresiko dapat terjadi gangguan pada janin atau

kelainan sehingga dapat menimbulkan rasa cemas terhadap ibu

hamil (Handayani, 2015).

Karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan

usia kehamilan, dimana ibu hamil yang datang memeriksakan

kehamilannya di ruang ANC Rumah Sakit Umum Daerah Daya

Kota Makassar didapatkan sebanyak 34 orang (50,7%) yang

memiliki usia kehamilan <30 minggu sedangkan yang memiliki usia

kehamilan ≥30 minggu berjumlah 33 orang (49,3%).

Salah satu teori mengemukakan bahwa, Dalam kehamilan

seiring bertambahnya usia kehamilan banyak hal-hal terjadi dan


77

bisa saja hal tersebut mempengaruhi perubahan fisiologis dan

pengetahuan pada ibu hamil (Hamdiyah, 2018).

2. Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Ibu Hamil di Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar

Temu Wicara (konseling) merupakan salah satu rangkaian

yang termasuk dalam pelaksanaan pelayanan asuhan standar

Antenatal. Temu wicara dilakukan pada setiap kunjungan antenatal

yang meliputi: kesehatan ibu hamil, perilaku hidup bersih dan

sehat, peran suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan

persalinan, tanda bahaya pada kehamilan, asupa gizi seimbang,

dan sebagainya seputar kesehatan ibu hamil (Midwifery Update,

2016).

Media informasi yang mencakup informasi mengenai

pentingnya pelayanan antenatal care pada ibu hamil dapat

meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu dalam melakukan

kunjungan. Edukasi melalui media biasanya menjadi salah satu

cara untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tingkat

pendidikan dan pengetahuan yang rendah. Media yang digunakan

dapat berupa media cetak, seperti leaflet dan lain-lain

(Rachmawati, dkk, 2017).

Hasil penelitian pada temu wicara dengan leaflet, diperoleh

hasil distribusi frekuensi (n) dan persentase (%) melalui hitungan


78

dengan menggunakan distribusi frekuensi dalam system

komputerisasi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengkategorikan

hasil pengukuran dengan 2 kategori yaitu baik (bila skor 41-100%

dijawab benar) sedangkan cukup (bila skor ≤41% dijawab benar.

Adapun hasil yang diperoleh adalah dari total keseluruhan dengan

jumlah 67 responden yang merupakan ibu hamil memiliki total skor

pre test dan post test sebanyak 67 (100,0%).

3. Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Tingkat

Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

Kecemasan merupakan suatu perasaan menetap berupa

kekhawatiran yang menjadi respon terhadap ancaman yang akan

datang. Kecemasan berupa respon emosional terhadap penilaian

individu yang subjektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar

seseorang. Perasaan atau kondisi psikologis ibu yang tidak

menyenangkan dikarenakan adanya perubahan fisiologis yang

menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis disertai gejala

berupa respon fisiologi, kognitif dan afektif dan terjadi saat seorang

ibu mengalami tekanan perasaan, frustasi, khawatir, serta

ketakutan. Terlebih lagi saat sekarang ini merupakan maraknya

pandemi covid-19 sehingga memungkinkan terjadinya peningkatan


79

kecemasan bagi ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan

(Hawari, 2016).

Kecemasan Ringan berhubungan dengan ketegangan akan

peristiwa kehidupan sehari-hari, sedangkan kecemasan sedang

pada tingkat ini, lapangan persepsi terhadap lingkungan menurun.

Adapun pada kecemasan berat lapangan persepsi menjadi sangat

sempit, seorang ibu hamil cenderung memiliki hal yang kecil saja

dan mengabaikan yang lain (Ibrahim, 2012).

Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi

kecemasan pada ibu hamil, yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal dibagi menjadi dua jenis, yaitu

kepercayaan tentang persalinan dan perasaan menjelang

persalinan. Selain faktor internal, faktor eksternal juga dibagi

menjadi dua jenis, yaitu informasi dari tenaga kesehatan dan

dukungan suami/kesiapan keluarga (Asmariyah, 2021).

Dilihat dari hasil analisis univariat dalam penelitian ini terkait

distribusi frekuensi pada tingkat kecemasan ibu hamil dalam

menghadapi persalinan di masa pandemi covid-19 di Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Daya Kota Makassar, meliputi 4 kategori

dimana ibu hamil yang tidak memiliki kecemasan jika nilai score

jawaban responden <29, kecemasan ringan jika nilai score

jawaban responden antara rentan 30-35, kecemasan sedang jika

score jawaban responden adalah 36-40 dan kecemasan berat jika


80

nilai score jawaban responden yaitu rentan antara 40-45. Adapun

hasil yang diperoleh dari pengukuran pre test adalah dari 67 jumlah

responden terdapat sebanyak 46 (68,7%) yang mengalami tingkat

kecemasan sedang dan 21 (31,35) yang mengalami kecemasan

berat. Sedangkan perolehan skor dari post test diperoleh hasil

dengan jumlah frekuensi sebesar 60 (89,6%) ibu hamil yang

mengalami tingkat kecemasan ringan, 1 (1,5%) yang mengalami

kecemasan sedang dan 6 (9,0%) yang tidak mengalami

kecemasan.

Selanjutnya hasil analisis bivariat dari penelitian ini terkait

pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap tingkat kecemasan

ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa pandemi covid-19

di RSUD Daya Makassar dapat diperoleh bahwa nilai F Hitung =

10.703 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 maka

model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel partisipasi

atau dengan kata lain ada pengaruh variabel temu wicara dengan

leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan di masa pandemi covid-19 di RSUD Daya Makassar.

Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, Jagentar (2021)

juga pernah melakukan penelitian serupa dengan menjadikan

pemeriksaan Antenatal Care sebagai variabel independent dan

lebih spesifik pada pengaruh pemeriksaan Antenatal Care terhadap

tingkat kecemasan ibu hamil. Sedangkan dalam penelitian ini, yang


81

menjadi variabel independent adalah temu wicara dengan leaflet.

Penelitian ini lebih spesifik pada agenda temu wicara dengan

menjadikan leaflet sebagai media untuk mengukur pengaruhnya

terhadap tingkat kecemasan ibu hamil. Terkait mengenai hal

tersebut maka penelitian ini tentunya berbeda dengan penelitian

sebelumnya. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian

sebelumnya (Jagentar, 2021) bahwa mayoritas ibu mempunyai

tingkat kecemasan pada rentang kecemasan ringan sedang yaitu

sebanyak 20 (60,6% dari 33 responden (100,0%) hal ini

menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh melalui pemeriksaan

Antenatal Care merupakan faktor eksternal yang penting bagi ibu

hamil karena informasi yang diperoleh dapat mempengaruhi tingkat

kecemasan. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian

sebelumnya memiliki tingkat kesamaan serupa dengan hasil

penelitian ini, dimana didapatkan hasil analisis bahwa nilai F Hitung

= 10.703 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0,05 maka

model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel partisipasi

atau dengan kata lain ada pengaruh variabel temu wicara dengan

leaflet terhadap tingkat kecemasan ibu hamil karena informasi yang

diperoleh dapat mempengaruhi tingkat kecemasan.

Berdasarkan hal tersebut maka hasil penelitian lainnya juga

diperoleh oleh Ayu Devita Citra Dewi, dkk (2021). Ayu Devita Citra

Dewi, dkk (2021) memperoleh hasil analisis uji Chi-Square dimana


82

adanya hubungan antara umur dengan kecemasan ibu hamil

dengan hasil𝜌 value 0,010 < 𝛼 (0,05), ada hubungan antara

pendidikan dengan kecemasan didapatkan hasil𝜌 value 0,001 > 𝛼

(0,05), dan ada hubungan antara pekerjaan dengan kecemasan

pada ibu hamil di masa pandemic covid-19 di RSUD Ibu Sutowo

Baturaja didapatkan hasil𝜌 value 0,024 < 𝛼 (0,05). Hal ini

menggambarkan bahwa untuk mengukur ataupun melihat hal yang

menjadi faktor terjadinya penurunan ataupun peningkatan

kecemasan terhadap ibu hamil dalam menghadapi persalinan di

masa pandemic Covid-19 bukan saja dapat dilihat dari pengaruh

dari pemeriksaan Ante Natal Care ataupun pengaruh dari temu

wicara dengan leaflet melainkan, hal tersebut bisa saja diperoleh

juga dari faktor umur, pekerjaan, dan pendidikan.

4. Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Pengetahuan

Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa Pandemi

Covid-19 di RSUD Daya Makassar

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang. Pengukuran pengetahuan

dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan

tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau

responden (Donsu, 2018).


83

Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

pengetahuan yang diketahui oleh ibu hamil yang berkaitan dengan

kehamilannya serta pengetahuan terkait antenatal care seperti,

tujuan dari pelayanan antenatal care dan frekuensi kunjungan

antenatal care. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berupa kuesioner dengan skala ukur nominal dimana

kriteria objektif dikategorikan menjadi 2 (dua) jenis diantaranya;

Baik, apabila skor 41-100% dijawab benar sedangkan cukup, bila

skor ≤40%.

Hasil analisis univariat Dari penelitian ini menggunakan

program Statistikal Package for the Social Sciens (SPSS). Adapun

hasil yang diperoleh dari distribusi frekuensi dari total keseluruhan

jumlah responden dengan jumlah sebanyak 67 (100,0%) ibu hamil,

diperoleh hasil pre dan post test yang sama dan tidak terdapat

perubahan. Adapun hasil yang diperoleh yaitu dirumuskan sebagai

kategori baik.

Selanjutnya, adapun hasil analisis bivariat terkait pengaruh

temu wicara dengan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil dalam

menghadapi persalinan di masa pandemic covid-19 diperoleh

bahwa nilai F Hitung = 1.543 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,219 > 0,05 maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi

variabel partisipasi atau dengan kata lain tidak ada pengaruh

variabel temu wicara dengan leaflet terhadap pengetahuan ibu


84

hamil dalam menghadapi persalinan di masa pandemic covid-19 di

RSUD Daya Makassar.

Kondisi diatas sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya

(Galuh Candra Swandari, 2017) dimana hasil tersebut

menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan dengan tingkat

keteraturan melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas

Lambuya Kecamatan Konawe. Hasil uji statistik diperoleh hasil

X2Hitung=0,310<X2Tabel=3,84, nilai 𝜌 value > 0,05 yaitu 0,578.

Apabila dihubungkan dengan penelitian ini, kunjungan antenatal

care dapat disamakan dengan mengikutsertakan diri dalam agenda

temu wicara dengan leaflet. Adapun hasil dari penelitian ini dengan

menggunakan hasil uji regresi linier diperoleh hasil bahwa nilai F

Hitung = 1.543 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,219 > 0,05

maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel

partisipasi atau dengan kata lain tidak ada pengaruh variabel temu

wicara dengan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil dalam

menghadapi persalinan di masa pandemic covid-19 di RSUD Daya

Makassar.

Namun teori yang berberbeda diungkapkan oleh Kristanti

(2019). Teori tersebut lebih mendukung tingginya tingkat

pengetahuan ibu hamil dalam menghadapi persalinan karena

pengetahuan baik akan menentukan tindakan yang baik pula

sehingga dengan adanya kunjungan pemeriksaan antenatal care


85

oleh ibu hamil maka hal tersebut dapat menjamin pemantauan

kesehatan ibu dan tingginya tingkat pengetahuan (Kristanti, 2019).

5. Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Kesiapan

Keluarga Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar

Dukungan sosial terutama dukungan keluarga memegang

peranan penting pada perilaku ibu primigravida dalam merawat dan

menjaga kehamilan. Ibu hamil terutama ibu primigravida

membutuhkan dukungan fisik dan psikologis yang harus dipenuhi.

Dukungan yang diberikan oleh keluarga sebagai sumber terdekat

yang dimiliki ibu hamil akan menimbulkan respons antara lain

merasa diterima, merasa diperhatikan, merasa dihargai,

mendapatkan rasa aman dan mendapatkan kemudahan

menyelesaikan kesulitan, sehingga nantinya dapat menghadapi

persalinan dengan lancar khususnya di masa pandemi covid-19

(Aditiawarman, dkk, 2017).

Kesiapan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini

berupa segala bentuk dukungan dan kesiapan suami terhadap

responden dalam menghadapi persalinannya di masa pandemi

covid-19. Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui analisis

univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi (n) dan persentase

(%) terhadap kesiapan keluarga ibu hamil dalam menghadapi


86

persalinan di masa pandemi covid-19 diperoleh berdasarkan

perhitungan kuesioner pre tes dan post tes ibu hamil yang telah

melakukan temu wicara dengan leaflet pada saat kunjungan

antenatal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota

Makassar.

Hasil penelitian bahwa keluarga ibu hamil memiliki

kesiapan “baik” dalam mendukung responden menghadapi

persalinannya dimana jumlah frekuensi sebesar 67 (100,0%).

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian

sebelumnya (Arisna Kadir, 2018). Penelitian sebelumnya

menganalisis terkait kesiapan ibu hamil dan keluarga dalam

menghadapi persalinan di Puskesmas Kassi-kassi Makassar Tahun

2017 diperoleh hasil bahwa mayoritas ibu hamil dan keluarga

memiliki kesiapan, yaitu sebanyak 22 responden (73,3%) dan

sebanyak 8 responden (26,7%) yang tidak siap dengan total

keseluruhan responden adalah 30 (100,0%).

Adapun hasil analisis bivariat terkait pengaruh temu wicara

dengan leaflet terhadap kesiapan keluarga ibu hamil dalam

menghadapi persalinan dimasa pandemic covid-19 di RSUD Daya

Makassar diperoleh bahwa nilai F Hitung = 3.040 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,086 > 0,05 maka model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi variabel partisipasi atau dengan kata lain tidak

ada pengaruh variabel temu wicara dengan leaflet terhadap


87

kesiapan keluarga ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa

pandemi covid-19 di RSUD Daya Makassar.

Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, topik serupa juga

pernah di teliti oleh Ervina Puspa Wahyu Angeti (2020). Teknik

pengambilan sampel yang digunakan sama yaitu dilakukan dengan

teknik purposive sampling dengan pertimbangan tertentu yang

bertujuan agar data yang diperoleh nantinya bisa lebih

representative, pemilihan responden berdasarkan kriteria inklusi

yaitu ibu hamil trimester 3 dan bersedia menjadi responden. Yang

berbeda hanya terletak pada tujuan penelitian, dimana penelitian

sebelumnya (Ervina Puspa Wahyu Angeti, 2020) ingin melihat ada

tidaknya hubungan pada kecemasan dan pengetahuan ibu hamil

terhadap kesiapan dalam menghadapi persalinan di masa

pandemic Covid-19. Adapun hasil yang diperoleh adalah tidak

terdapat hubungan antara kecemasan dan pengetahuan ibu hamil

terhadap kesiapan menghadapi persalinan di masa pandemi Covid-

19, sehingga diperoleh keterkaitan dengan penelitian yang

dilakukan ini dimana kesiapan dalam menghadapi persalinan di

masa pandemi covid-19 tidak bergantung pada pengetahuan

walaupun ibu hamil seringkali terlibat dalam agenda temu wicara

dengan leaflet.

Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ratna Puspitasari, dkk (2013). Penelitian sebelumnya


88

Mengukur terkait hubungan antara peran suami dengan kesiapan

ibu hamil trimester III dalam Menghadapi Persalinan di RB. Rahayu

Ungaran Kabupaten Semarang sedangkan penelitian ini mengukur

terkait Pengaruh Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Kesiapan

Keluarga Ibu Hamil dalam Mengahadapi Persalinan di Masa

Pandemi Covid-19 di RSUD Daya Makassar. Dengan menjadikan

agenda temu wicara didukung dengan hadirnya media cetak

berupa leaflet tentunya menjadi inovasi terbaru terhadap penelitian

ini. Adapun hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian

sebelumnya (Ratna Puspitasari, dkk, 2013) juga memiliki tingkat

perbedaan dengan penelitian ini dimana hasil yang diperoleh

adalah adanya hubungan yang sangat kuat, signifikan dan searah

antara peran suami dengan kesiapan ibu hamil trimester III dalam

menghadapi persalinan di wilayah kerja RB. Rahayu Ungaran

Kabupaten Semarang, hal ini berdasarkan 𝜌 value sebesar 0,011 <

0,05 dan nilai koefisien korelasi Kendall Tau sebesar 0,932,

sedangkan hasil dalam penelitian ini adalah F Hitung = 3.040

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,086 > 0,05 maka model

regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel partisipasi atau

dengan kata lain tidak ada pengaruh variabel temu wicara dengan

leaflet terhadap kesiapan keluarga ibu hamil dalam menghadapi

persalinan di masa pandemi covid-19 di RSUD Daya Makassar.


89

D. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Ruang Pemeriksaan

Ante Natal Care Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota

Makassar, terdapat beberapa keterbatasan baik pada saat melakukan

observasi secara lansung, pengambilan data awal, wawancara bahkan

pembagian kuesioner penelitian untuk responden mungkin dapat

mempengaruhi hasil penelitian ini, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan di tengah masa pandemi Covid-19, jadi untuk

proses observasi, pengambilan data awal, wawancara hingga

pembagian kuesioner penelitian untuk responden tidak bisa

dilakukan dengan maksimal karena adanya kebijakan rumah sakit

dan penerapan social distancing.

2. Kurangnya dokumentasi untuk memperkuat penelitian

3. Dalam proses pengambilan data menggunakan kuesioner,

terkadang responden tidak memberikan pendapat yang sebenarnya

karena beberapa faktor seperti kejujuran, pola pikir, dan

pemahaman responden.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Hasil analisis terkait pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap

tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di

masa pandemi covid-19 di RSUD Daya Kota Makassar diperoleh

hasil bahwa terdapat pengaruh antara temu wicara dengan leaflet

terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi

persalinan di masa pandemi covid-19 di RSUD Daya Kota

Makassar, hal ini berdasarkan 𝜌 value sebesar 0,002 < 0,05,

dimana Ho Ditolak dan Ha Diterima.

2. Hasil analisis terkait pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap

pengetahuan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa

pandemi covid-19 di RSUD Daya Kota Makassar diperoleh hasil

bahwa tidak terdapat pengaruh temu wicara dengan leaflet

terhadap pengetahuan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di

masa pandemic covid-19 di RSUD Daya Kota Makassar, hal ini

berdasarkan 𝜌 value sebesar 0,219 > 0,05, dimana Ho Diterima

dan Ha Ditolak

3. Hasil analisis terkait pengaruh temu wicara dengan leaflet terhadap

kesiapan keluarga ibu hamil dalam menghadapi persalinan di masa

91
pandemi covid-19 di RSUD Daya Kota Makassar diperoleh hasil

bahwa tidak terdapat pengaruh variabel temu wicara dengan leaflet

terhadap kesiapan keluarga ibu hamil dalam menghadapi

persalinan di masa pandemic covid-19 di RSUD Daya Kota

Makassar, hal ini berdasarkan 𝜌 value sebesar 0,086 > 0,05,

dimana Ho Diterima dan Ha Ditolak.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengambil manfaat dari penelitian ini dalam

memperkaya pengetahuan sehingga dapat diaplikasikan dalam

dunia kerja.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi dan juga bahan

bacaan di perpustakaan untuk penelitian selanjutnya serta dapat

meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan masyarakat

3. Bagi Institusi Kesehatan

Diharapkan kepada tenaga kesehatan RSUD Daya Kota Makassar

yang mempunyai peran dalam agenda antenatal care agar

memberikan saran kepada keluarga ibu hamil apabila ada masalah

4. Bagi Ibu Hamil

Diharapkan ibu hamil dapat lebih memperhatikan kondisi kesehatan

kehamilan khususnya dalam menghadapi persalinan di masa

92
pandemic covid-19 baik dari segi fisik maupun psikologi serta

meminta keluarga untuk selalu memberikan dukungan dan ikut

serta menjaga kehamilan maupun dalam mempersiapkan proses

persalinan

93
DAFTAR PUSTAKA

Anggita Sari, et. Al. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan untuk
Mahasiswa Kebidanan. Bogor : In Media

Asmadi. ( 2010 ), Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC

Astria Y, Nurbaeti I, Rosidati C. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil


Trimester III Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi persalinan di
Poliklinik Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit X Jakarta.
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kecemasan Dalam
Menghadapi Persalinan.

Ayu Mandriwati, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis


Kompetensi Edisi 3, Jakarta: EGC

Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka


Baru Press

Doremalen, Van N, Bushmaker T, Morris DH, Holbrook MG, Gamble A,


Williamson BN, et al. 2020. Aerosol and Surface Stability of SARS-
CoV-2 as Compared with SARS-CoV-1. The New England Journal
of Medicine. Massachusetts Medical Society.
doi:10.1056/nejmc2004973. PMID 32182409

Elizabeth, Siwi W dan Endang P. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas


dan Menyusui. Yogyakarta : Pustaka Baru Press

Hawari, D. 2016. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Badan


Penerbit FKUI s

Health Line. 2020. 9 Upaya Pencegahan Penularan Corona Covid-19


https://www.liputan6.com/otomotif/read/4212220/9-upaya-
pencegahanpenularan-corona-covid-19

Ibrahim, A.S. 2016. Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Jelajah Nusa.
Tanggerang.

Janiwarty, B., Pieter, H. Z. (2013). Pendidikan Psikologi untuk Bidan.


Yogyakarta: ANDI

Kusmiyati, Yuni, dan Puji. 2013. Asuhan Ibu Hamil, Yogyakarata:


Fitramaya

Lalita Elisabeth M.F, 2013. Asuhan Kebidanan Kehamilan, Bogor: IN


MEDIA
Lifespan. 2020. Anxiety During Pregnancy. Brown Alpert Medical School

Notoatmodjo Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit

Reneka Cipta.
Notoatmodjo Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat ilmu dan seni.
Penerbit Reneka Cipta

Mansur, Herawati, Temu, B. 2014. “Psikologi Ibu dan Anak untuk


Kebidanan”. Jakarta : Selemba Medika

Marmi & Margiyati. (2013). Pengantara Psikologi Kebidanan. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar

Martini, F. H., Nath, J. L., & Bartholomew, E. F. (2012). Fundamentals of


Anatomy & Physiology. 9th edition. US: Benjamin Cummings

Nabila, H, (2014). Pengukuran Hars dan DASS.


https://www.scribd.com/document/334065153/Pengukuran-
HarsDanDass. Diakses 15 Februari 2021

Pieter, 2011. Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group

Pradana, A. A., Casman, C., & Nur’aini, N. (2020). Pengaruh Kebijakan


Social Distancing pada Wabah COVID-19 terhadap Kelompok
Rentan di Indonesia. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia : JKKI,
09(02), 61–67. https://doi.org/10.22146/JKKI.55575

Prawirohardjo, S.2014. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: Bina


Pustaka

Priyoto (2014). Konsep Manajemen Stress. Yogyakarta : Nuha Medika

Qiao, J. (2020). What are the risks of COVID-19 infection in pregnant


women? The Lancet, 395, 760–762.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30365-2

Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor Faktor


Yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil.
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung,7(1) : 72-76

Ratnawati, A. E. (2014). Perbedaan Musik Klasik Mozart dan Instrumental


Modern Kitaro terhadap tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida
Trimester III dalam Menghadapi Persalinan. Universitas
Diponegoro.
Romauli, S. 2015. Asuhan Kebidanan . Yogyakarta: Muha Medika

Safrizal ZA, MSi, Danang Insita Putra, PhD, Safriza Sofyan, SE, AK,
M.Com, Dr. Bimo MPH. 2020.Pedoman Umum Menghadapi
Pademi COVID-19. Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. Jakarta.

Saryono. (2010), Metode Penelitian Kualitatif. PT. ASlfabeta, Bandung.

Shahhosseini Z, Pourasghar M, Khalilian A, Salehi F. 2015. A Review of


The Effect of Anxiety During Pregnancy on Children’s Health.
Mater Sociomed.

Shodiqoh E R, Fahriani S. 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan dalam


Menghadapi Persalinan Antara Primigravida dan Multigravida.
Jurnal Berkala Epidemiologi. Surabaya. Universitas Airlangga,
Jawa Timur.

Sugiyono. 2014. Statistik. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wahjono, Sentot Imam. (2010). Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha


Ilmu

Widiada, D, (2014). Kuesioner Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS


42).http://www.academia.edu/8757092/Lampiran_4_Kuesioner_De
pression_ Anxiety_Stress_Scales_DASS_42. Diakses 15 Februari
2021

Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka Sarwono

Wiknjosastro, H., (2011). Ilmu kebidanan IV., Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.

Wulansari, P. (2013). Analisis Kepuasan Pengguna terhadap Kualitas


Layanan Puskesmas di Yogyakarta. Program Pasca Sarjana
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Yang, H., Wang, C., & Poon, L. C. (2020). Novel coronavirus infection and
pregnancy.
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Agenda Temu Wicara dengan Leaflet terhadap Responden Ibu Hamil di
RSUD Daya Makassar
Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 2. Pendataan Identitas Responden Ibu Hamil di RSUD Daya Makassar


Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 3. Pengisian Kuesioner Penelitian Pre Test oleh Responden Ibu Hamil
terkait Pertanyaan Variabel yang ingin Diteliti
Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 5. Pengisian Kuesioner Penelitian Post Test oleh Responden Ibu Hamil
terkait Pertanyaan Variabel yang ingin Diteliti
Sumber: Dokumen Pribadi Peneliti
Lampiran 2
LEMBAR KUSIONER
Nama :
Usia :
Alamat :
Umur Kehamilan :

Berilah tanda (√) bila benar dan tanda (X) bila salah
1. Antenatal Care adalah suatu pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu hamil (…)
2. Salah satu manfaat dari dilakukannya Antenatal Care adalah menjaga
kesehatan pertumbuhan ibu dan janin (…)
3. Antenatal Care hanya dapat dilakukan di bidan saja (…)
4. Salah satu dampak yang terjadi bila tidak melakukan kunjungan
pemeriksaan Antenatal care adalah keguguran (…)
5. Minimal dilakukannya kunjungan Antenatal care selama masa kehamilan
adalah sebanyak 2 kali (…)
6. Pada trimester pertama kunjungan Antenatal Care dapat dilakukan
minimal 1 kali (…)
7. Melakukan kunjungan pemeriksaan Antenatal care adalah salah satu
symbol kecintaan ibu terhadap janinnya (…)
8. Untuk mendapatkan pelayanan Antenatal Care secara maksimal, ibu
hamil harus melakukan kunjungan pemeriksaan Antenatal Care minimal 4
kali selama masa kehamilan (…)
9. Selama kehamilan ibu tidak perlu melakukan kunjungan pemeriksaan
kehamilan (…)
10. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan ibu dan janin pada trimester ke
3 adalah dengan melakukan kunjungam pemeriksaan kehamilan
sebanyak minimal 2 kali (…)
LEMBAR KUESIONER TINGKAT KECEMASAN
Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A)

PETUNJUK:

Berilah tanda silang (X) pada kolom nilai angka (Score). 0 Jika Tidak ada Gejala,

1 Jika Gejala Ringan, 2 Jika Gejala Sedang, 3 Jika Gejala Berat, 4 Jika Gejala

Berat Sekali.

Nilai Angka (Score)


No Gejala Kecemasan 0=Tidak 4=Berat
1=Ringan 2=Sedang 3=Berat
ada Gejala Sekali
1 Perasaan cemas (anxietas)
Cemas
Firasat Buruk
Takut akan Pikiran Sendiri
Mudah Tersinggung
2 Ketegangan
Merasa Tegang
Lesu
Tidak Bisa Istirahat Tenang
Mudah Terkejut
Mudah Menangis
Gemetar
Gelisah
3 Ketakutan
Pada Gelap
Pada Orang Asing
Ditinggal Sendiri
Pada Binatang Besar
Pada keramaian Lalu Lintas
Pada Kerumunan Orang Banyak
4 Gangguan Tidur
Sukar Tidur
Terbangun Malam Hari
Tidak Tidur Nyenyak
Bangun dengan Lesu
Banyak mimpi-mimpi
Mimpi Buruk
Mimpi Menakutkan
5 Gangguan Kecerdasan
Sukar Berkonsentrasi
Daya Ingat Menurun
Daya Ingat Buruk
6 Perasaan Depresi (Murung)
Hilangnya Minat
Kurangnya Kesenangan(Hobi)
Sedih
Bangun Dini Hari
Perasaan Berubah Ubah
Sepanjang Hari
7 Gejala Somatik/ fisik(Otot)
Sakit dan Nyeri otot otot
Kaku
Kedutan Otot
Gigi Gemerutuk
Suara Tidak Stabil
8 Gejala Somatik/Fisik (Sensorik)
Tinnitus (Telinga Berdengung)
Penglihatan Kabur
Muka Merah atau Pucat
Merasa Lemas
Perasaan Ditusuk-Tusuk
9 Gejala Kardiovaskuler
Denyut Jantung Cepat
Berdebar Debar
Nyeri Dada
Denyet Nadi Mengeras
Rasa Lesu/Lemas
Detak Jantung Menghilang
sekejap
10 Gejala Pernafasan
Rasa Tertekan atau sempit di
Dada
Tercekik
Sering Menarik Nafas
Nafas Pendek atau Sesak
11 Gejala Pencernaan
Sulit Menelan
Perut Melilit
Gangguan Pencernaan
Nyeri sebelum dan sesudah
makan
Perasaan Terbakar di perut
Rasa Penuh (Kembung)
Mual
Muntah
BAB Lembek
Sukar BAB (Konstipasi)
Kehilangan Berat Badan)
12 Gejala Perkemihan dan Kelamin
Sering Buang Air Kecil
Tidak dapat menahan air seni
Tidak datang Bulan
Darah Haid berlebihan
Darah Haid Amat Sedikit
Masa haid berkepanjangan
Masa Haid amat Pendek
Haid beberapa kali sebulan
Menjadi dingin
Ejakulasi Dini
Ejakulas Melemah
Ereksi Hilang
Impotensi
13 Gejala Autonom
Mulut Kering
Muka Merah
Mudah Berkeringat
Kepala Pusing
Kepala Terasa Berat
Kepala Terasa sakit
Bulu Bulu Berdiri
14 Tingkah Laku
Gelisah
Tidak Tenang
Jari Gemetar
Kerut Kening
Muka Tegang
Otot Tegang
Nafas Pendek dan Cepat
Muka Merah

Keterangan:

Tidak ada kecemasan :Jika nilai score jawaban responden ≤14

Kecemasan Ringan :Jika nilai score jawaban responden 15-28

Kecemasan Sedang :Jika Score jawaban responden 29 - 42

Kecemasan Berat :Jika nilai score jawaban responden 43-56


LEMBAR KUESIONER PENGETAHUAN

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda centang (√) pada kolom Benar atau Salah

yang sesuai dengan yang ibu ketahui

No Pertanyaan Benar Salah


1 Pemeriksaan Kehamilan diperlukan untuk memastikan
ibu dan bayi sehat
2 Pemeriksaan Kehamilan sebaiknya dilakukan oleh
dokter atau bidan
3 Pemeriksaan pertama kali pada kehamilannya itu
sejak terlambat haid
4 Tujuan dari pemeriksaan kehamilan adalah untuk
mendapatkan susu ibu hamil
5 Jadwal pemeriksaan kehamilan minimal empat kali
yaitu 1 kali pada saat hamil 3 bulan pertama, 1 kali
saat hamil 4 bulan sampai 6 bulan, dan 2 kali saat
hamil 7 sampai 9 bulan
6 Selama tidak ada gangguan, ibu hamil tidak perlu
diperiksa lengkap
7 Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan di
fasilitas kesehatan
8 Usia ibu hamil sebaiknya 20-35 tahun
9 Kadar HB yang normal adalah lebih dari 11 gr%
10 Obat yang paling baik diminum setiap hari oleh ibu
hamil adalah tablet tambah darah
11 Jumlah tablet tambah darah yang baik dikonsumsi ibu
hamil minimal 90 tablet selama kehamilan
12 Tekanan darah ibu yang tidak stabil dapat
membahayakan ibu dan janinnya
13 Manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil ada mencegah
penyakit Tetanus
14 Penyakit malaria dapat menyebabkan keguguran pada
ibu hamil
15 Pemeriksaan protein urin penting untuk mengetahui
ada tidaknya keracunan dalam kehamilan
16 Tempat yang dapat digunakan untuk memeriksakan
kehamilan adalah rumah dukun
17 Bila terjadi penurunan berat badan pada waktu hamil,
ini menandakan bahwa ibu sehat
18 Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hami
dalam persiapan persalinan
19 Ibu hamil tidak wajib periksa penyakit malaria
20 Selama pemeriksaan kehamilan, ibu hamil wajib
merencanakan persiapan persalinan
LEMBAR KUESIONER DUKUNGAN SUAMI

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak”

yang sesuai dengan yang ibu alami/rasakan

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah suami bersedia untuk mendampingi ibu saat
pemeriksaan kehamilan?
2 Apakah suami berharap kehamilan normal dan bayi
sehat?
3 Apakah suami menganjurkan ibu periksa kehamilan ke
pelayanan kesehatan?
4 Apakah suami menyediakan dana untuk ibu
memeriksakan kehamilan?
5 Apakah suami memberikan izin memeriksakan
kehamilan?
6 Apakah suami tidak membimbing ibu dalam menjaga
kehamilan?
7 Apakah suami mengabaikan keluhan-keluhan selama
masa kehamilan?
8 Apakah suami membantu ibu mencari informasi
tentang kesehatan selama kehamilan?
9 Apakah suami selalu mengingatkan ibu untuk
memeriksakan kehamilan?
10 Apakah suami memperhatikan asupan gizi ibu selama
kehamilan?
11 Apakah suami memberikan perhatian khusus selama
kehamilan sehingga ibu merasa diistimewakan?
12 Apakah suami kurang menghargai perubahan emosi
ibu?
13 Apakah suami tidak pernah mengingatkan ibu minum
tablet tambah darah?
14 Apakah suami tidak pernah menanyakan tentang hasil
pemeriksaan kehamilan yang dilakukan?
15 Apakah suami selalu memperhatikan kesehatan ibu
selama masa kehamilan?
Kunci Jawaban

I. Pengetahuan
1. B 11. B
2. B 12. B
3. B 13. B
4. S 14. B
5. B 15. B
6. S 16. S
7. B 17. S
8. B 18. B
9. B 19. S
10. B 20. B

II. Dukungan Suami/Kesiapan Keluarga


1. Ya
2. Ya
3. Ya
4. Ya
5. Ya
6. Tidak
7. Tidak
8. Ya
9. Tidak
10. Tidak
11. Ya
12. Tidak
13. Tidak
14. Tidak
15. Ya
Lampiran 3
Lampiran 8

REKAPITULASI SKOR PRE TEST DAN POST TEST


VARIABEL TINGKAT KECEMASAN
N
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total Kriteria
O

1 Risaiyatul 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 54 40 Berat Sedang


2 Mariyani 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 46 32 Berat Ringan
3 Nurul Hidayah 4 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 47 32 Berat Ringan
4 A. Sitti Hadijah 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
5 Rifka 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 45 31 Sedang Ringan
6 Ike Nurul Auliyah 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 45 31 Sedang Ringan
7 Zahra Madadi 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 46 33 Berat Ringan
8 St.Fatimah 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 48 34 Berat Ringan
9 Nilawati 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 49 35 Berat Ringan
10 Sutani 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 45 32 Sedang Ringan
Tidak
11 Ani 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 42 28 Sedang
Ada
12 Rifka 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 43 31 Sedang Ringan
13 Rifka 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 44 31 Sedang Ringan
14 Hasufani 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 47 33 Berat Ringan
15 Fitri Ramadhani 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 48 34 Berat Ringan
16 Eka Setia k 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 47 34 Berat Ringan
17 Sari odi purna 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 45 31 Sedang Ringan
18 Zahra 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 45 31 Sedang Ringan
19 Karmila 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
20 Usniawati 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 47 33 Berat Ringan
21 Erniati 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 45 31 Sedang Ringan
22 Desi 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 46 32 Berat Ringan
23 Rizki 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 44 31 Sedang Ringan
24 Janna 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 46 32 Berat Ringan
25 Leni 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 45 31 Sedang Ringan
Tidak
26 Sumarni Umar 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 43 29 Sedang
Ada
27 Resqiyatul 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 45 31 Sedang Ringan
28 Menni 4 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 47 32 Berat Ringan
29 Dian 4 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 46 32 Berat Ringan
30 Risqiyah 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 45 30 Sedang Ringan
31 Ismi 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 47 33 Berat Ringan
32 Respiana 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 43 30 Sedang Ringan
33 Nuryanti 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 47 33 Berat Ringan
34 Yunita 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 46 32 Berat Ringan
35 Azriani 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 31 Sedang Ringan
36 Syamsiriah 4 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 45 30 Sedang Ringan
37 Andriyani 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
38 A Yuswita 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 44 30 Sedang Ringan
39 Musdalifah 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 46 31 Berat Ringan
40 Sri Musliati 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
Tidak
41 Putri 4 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 29 Sedang
Ada
42 Sari odi purna 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 43 31 Sedang Ringan
43 Hastuti 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 44 31 Sedang Ringan
44 Rini 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 45 32 Sedang Ringan
45 Sunarti 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 45 32 Sedang Ringan
46 Selvi 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 45 31 Sedang Ringan
47 Tasik Silamba 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 45 31 Sedang Ringan
Tidak
48 St Masrurah 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 43 29 Sedang
Ada
49 Yunita 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 45 31 Sedang Ringan
50 Nurlia 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 45 31 Sedang Ringan
51 Ira 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
52 Putri Amelia 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 45 31 Sedang Ringan
Tidak
53 Amalia 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 42 28 Sedang
Ada
Tidak
54 Andi Nurhidayah 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 43 29 Sedang
Ada
55 Hasmati 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 45 31 Sedang Ringan
56 Dian 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
57 Ermayanti 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 47 33 Berat Ringan
58 Amina 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 43 31 Sedang Ringan
59 Elsafira 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 45 32 Sedang Ringan
60 Ariani 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 45 30 Sedang Ringan
61 Sitti Rabiah 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 46 32 Berat Ringan
62 Ziba Haidari 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
63 Andi Siti Hadija 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 45 31 Sedang Ringan
64 Yuniati 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
65 Maria 3 2 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 47 33 Berat Ringan
66 Eva 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
67 Sarini 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 44 30 Sedang Ringan
VARIABEL PENGETAHUAN
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total % Kriteria
RES

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
2 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
4 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 75 90 B B
5 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
7 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
8 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 18 60 90 B B
10 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
11 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 18 60 90 B B
12 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16 18 80 90 B B
13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 17 18 85 90 B B
15 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
16 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
17 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
18 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
20 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 12 18 60 90 B B
21 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
22 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 11 18 55 90 B B
23 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 9 18 45 90 B B
24 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
25 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
27 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
28 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
29 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
30 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 16 18 80 90 B B
32 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
33 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
34 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
35 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
36 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
37 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
38 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
39 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
40 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
41 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
42 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 12 18 60 90 B B
43 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
44 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
45 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
46 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
47 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 18 65 90 B B
48 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
49 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
50 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
51 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
52 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
53 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
54 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 18 70 90 B B
55 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
56 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
57 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
58 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
59 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
60 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 18 70 90 B B
61 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
62 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 14 18 70 90 B B
63 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 12 18 60 90 B B
64 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
65 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
66 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 15 18 75 90 B B
67 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 14 18 70 90 B B
VARIABEL KESIAPAN KELUARGA
NO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total % Kriteria

1 Risaiyatul Mustaham 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik


2 Mariyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
3 Nurul Hidayah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
4 A. Sitti Hadijah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
5 Rifka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
6 Ike Nurul Auliyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
7 Zahra Madadi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
8 St.Fatimah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
9 Nilawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
10 Sutani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
11 Ani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
12 Rifka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
13 Rifka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
14 Hasufani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
15 Fitri Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
16 Eka Setia k 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 10 12 66 80 Baik Baik
17 Sari odi purna 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
18 Zahra 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
19 Karmila 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 9 10 60 66 Baik Baik
20 Usniawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 10 60 66 Baik Baik
21 Erniati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
22 Desi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 10 60 66 Baik Baik
23 Rizki 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 10 60 66 Baik Baik
24 Janna 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 9 11 60 73 Baik Baik
25 Leni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
26 Sumarni Umar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
27 Resqiyatul 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 10 60 66 Baik Baik
28 Menni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
29 Dian 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 9 10 60 66 Baik Baik
30 Risqiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
31 Ismi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
32 Respiana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
33 Nuryanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 9 10 60 66 Baik Baik
34 Yunita 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 10 12 66 80 Baik Baik
35 Azriani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
36 Syamsiriah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
37 Andriyani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
38 A Yuswita 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 10 12 66 80 Baik Baik
39 Musdalifah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 10 11 66 73 Baik Baik
40 Sri Musliati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10 13 66 86 Baik Baik
41 Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 10 13 66 80 Baik Baik
42 Sari odi purna 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 10 13 66 86 Baik Baik
43 Hastuti 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 9 60 60 Baik Baik
44 Rini 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
45 Sunarti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
46 Selvi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
47 Tasik Silamba 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
48 St Masrurah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
49 Yunita 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 9 60 60 Baik Baik
50 Nurlia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
51 Ira 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
52 Putri Amelia 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 9 60 60 Baik Baik
53 Amalia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
54 Andi Nurhidayah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 10 11 66 73 Baik Baik
55 Hasmati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
56 Dian 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 8 10 53 66 Baik Baik
57 Ermayanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
58 Amina 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
59 Elsafira 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
60 Ariani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
61 Sitti Rabiah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
62 Ziba Haidari 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
63 Andi Siti Hadija 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
64 Yuniati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
65 Maria 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 10 12 66 80 Baik Baik
66 Eva 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
67 Sarini 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 10 10 66 66 Baik Baik
KETERANGAN:

Merah : Pertanyaan Kuesioner

Abu-abu Muda : Nilai Pre Test

Abu-abu Tua : Nilai Post Test

1 : Jawaban Benar

0 : Jawaban Salah
B : Baik
C : Cukup
Lampiran 9

1Umur
Cumulative
Frequency 1Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 tahun 17 125.4 25.4 25.4
26-35 tahun 47 170.1 70.1 95.5
36-45 tahun 3 14.5 4.5 100.0
Total 67 1010.0 100.0

1Usia Kehamilan
Cumulative
Freque1ncy Percent Valid Percent Percent
Valid <30 minggu 134 50.7 50.7 50.7
>=30 minggu 133 49.3 49.3 100.0
Total 167 100.0 100.0

*analisis univariat
*pre test

Perasaan Cemas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 47 70.1 70.1 70.1
4 20 29.9 29.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Ketegangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 48 71.6 71.6 71.6
4 19 28.4 28.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Ketakutan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 54 80.6 80.6 80.6
4 13 19.4 19.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
Gangguan Tidur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 55 82.1 82.1 82.1
4 12 17.9 17.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gangguan Kecerdasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 48 71.6 71.6 71.6
4 19 28.4 28.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Perasaan Depresi (Murung)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 59 88.1 88.1 88.1
4 8 11.9 11.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Somatik/Fisik (Otot)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 53 79.1 79.1 79.1
4 14 20.9 20.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Somatik/Fisik (Sensorik)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 55 82.1 82.1 82.1
4 12 17.9 17.9 100.0
Total 67 100.0 100.0
Gejala Kardiovaskuler
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 48 71.6 71.6 71.6
4 19 28.4 28.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Pernapasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 57 85.1 85.1 85.1
4 10 14.9 14.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Pencernaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 3.0 3.0 3.0
3 52 77.6 77.6 80.6
4 13 19.4 19.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Perkemihan dan Kelamin


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 54 80.6 80.6 80.6
4 13 19.4 19.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Autonom
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 46 68.7 68.7 68.7
4 21 31.3 31.3 100.0
Total 67 100.0 100.0
Tingkah Laku pada Saat Wawancara
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 48 71.6 71.6 71.6
4 19 28.4 28.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Total Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 42 2 3.0 3.0 3.0
43 7 10.4 10.4 13.4
44 16 23.9 23.9 37.3
45 21 31.3 31.3 68.7
46 8 11.9 11.9 80.6
47 9 13.4 13.4 94.0
48 2 3.0 3.0 97.0
49 1 1.5 1.5 98.5
54 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Kriteria Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kecemasan sedang 46 68.7 68.7 68.7
kecemasan berat 21 31.3 31.3 100.0
Total 67 100.0 100.0

Pemeriksaan Kehamilan diperlukan untuk memastikan ibu


dan bayi sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Pemeriksaan Kehamilan sebaiknya dilakukan oleh doktor


atau bidan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Pemeriksaan pertama kali pada kehamilannya itu sejak
terlambat haid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Tujuan dari Pemeriksaan kehamilan adalah untuk


mendapatkan susu ibu hamil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 64 95.5 95.5 95.5
iya 3 4.5 4.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Jadwal pemeriksaan kehamilan minimal empat kali yaitu 1


kali pada saat hamil ke 3 bulan pertama, 1x saat hamil 4-6
bulan, yang ke 2 2x saat hamil umur 7-9 bulan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 3 4.5 4.5 4.5
iya 64 95.5 95.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Selama tidak gangguan, ibu hamil diperiksa lengkap


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 45 67.2 67.2 67.2
iya 22 32.8 32.8 100.0
Total 67 100.0 100.0

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan di fasilitas


kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

usia ibu hamil saat hamil sebaiknya 20-35 tahun


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 9 13.4 13.4 13.4
iya 58 86.6 86.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

kadar HB yang normal adalah lebih dari 11 gr%


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 3 4.5 4.5 4.5
iya 64 95.5 95.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Obat yang paling baik diminum setiap hari oleh ibu hamil
adalah tablet tambah darah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 17 25.4 25.4 25.4
iya 50 74.6 74.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

jumlah tablet tambah darah yang baik dikonsumsi ibu hamil


minimal 90 tablet selama kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

tekanan darah ibu yang tidak stabil dapat membahayakan


ibu dan janinnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil adalah mencegah


penyakit tetanus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
penyakit covid-19 dapat menyebabkan keguguran pada ibu
hamil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 48 71.6 71.6 71.6
iya 19 28.4 28.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

pemeriksaan protein urin penting untuk mengetahui ada


tidaknya keracunan dalam kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 11 16.4 16.4 16.4
iya 56 83.6 83.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

tempat yang dapat digunakan untuk memeriksakan


kehamilan adalah rumah dukun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

bila terjadi penurunan berat badan pada waktu hamil, ini


menandakan bahwa ibu sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hami dalam


persiapan persalinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 7 10.4 10.4 10.4
iya 60 89.6 89.6 100.0
Total 67 100.0 100.0
ibu hamil tidak wajib diperiksa penyakit covid-19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 66 98.5 98.5 98.5
iya 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

selama pemeriksaan kehamilan, ibu hamil wajib merencakan


persiapan persalinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 3 4.5 4.5 4.5
iya 64 95.5 95.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Total Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 9 1 1.5 1.5 1.5
11 1 1.5 1.5 3.0
12 5 7.5 7.5 10.4
13 11 16.4 16.4 26.9
14 32 47.8 47.8 74.6
15 14 20.9 20.9 95.5
16 2 3.0 3.0 98.5
17 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0
Skor Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 45 1 1.5 1.5 1.5
55 1 1.5 1.5 3.0
60 5 7.5 7.5 10.4
65 11 16.4 16.4 26.9
70 31 46.3 46.3 73.1
75 15 22.4 22.4 95.5
80 2 3.0 3.0 98.5
85 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Kriteria Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami bersedia mendampingi ibu saat pemeriksaan


kehamilan di masa pandemi covid-19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 6 9.0 9.0 9.0
iya 61 91.0 91.0 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami berharap kehamilan normal dan bayi sehat


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami menganjurkan ibu periksa kehamilan ke


pelayanan kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Apakah suami menyediakan dana untuk ibu memeriksaan
kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 1 1.5 1.5 1.5
iya 66 98.5 98.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami memberi izin untuk memeriksakan kehamilan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 4 6.0 6.0 6.0
iya 63 94.0 94.0 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami tidak membimbing ibu dalam menjaga


kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 63 94.0 94.0 94.0
iya 4 6.0 6.0 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami mengabaikan keluhan-keluhan ibu selama


masa kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 65 97.0 97.0 97.0
iya 2 3.0 3.0 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami membantu ibu mencari informasi tentang


kesehatan selama masa kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 1 1.5 1.5 1.5
iya 66 98.5 98.5 100.0
Total 67 100.0 100.0
Apakah suami selalu mengingatkan ibu untuk memeriksakan
kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 4 6.0 6.0 6.0
iya 63 94.0 94.0 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami memperhatikan asupan gizi ibu selama


kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami memberi perhatian khusus selama kehamilan


sehingga ibu merasa diistimewakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 3 4.5 4.5 4.5
iya 64 95.5 95.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami kurang menghargai perubahan emosi ibu


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 58 86.6 86.6 86.6
iya 9 13.4 13.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami tidak pernah mengingatkan ibu minum tablet


tambah darah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 58 86.6 86.6 86.6
iya 9 13.4 13.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
Apakah suami tidak pernah menanyakan hasil pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 61 91.0 91.0 91.0
iya 6 9.0 9.0 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami selalu memperhatikan kesehatan ibu selama


masa pandemi covid-19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 3 4.5 4.5 4.5
iya 64 95.5 95.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Total Kesiapan Keluarga


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 8 1 1.5 1.5 1.5
9 7 10.4 10.4 11.9
10 49 73.1 73.1 85.1
11 3 4.5 4.5 89.6
12 5 7.5 7.5 97.0
13 2 3.0 3.0 100.0
Total 67 100.0 100.0

Skor Kesiapan Keluarga


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 53 1 1.5 1.5 1.5
60 7 10.4 10.4 11.9
66 49 73.1 73.1 85.1
73 3 4.5 4.5 89.6
80 5 7.5 7.5 97.0
86 2 3.0 3.0 100.0
Total 67 100.0 100.0
Kriteria Kesiapan Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 67 100.0 100.0 100.0

*analisis univariate
*post tes

Apakah temu wicara tidak efektif jika tidak menggunakan


leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah ibu mengetahui alasan temu wicara dengan leaflet


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 7 10.4 10.4 10.4
iya 60 89.6 89.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah ibu mengetahui tentang temu wicara dengan leaflet


dari petugas kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah temu wicara dengan leaflet hanya berguna untuk


janin saja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah hanya di RSUD saja diadakan temu wicara


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Apakah temu wicara harus dilaksanakan 3x seminggu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah di puskesmas juga tersedia layanan temu wicara


dengan leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami ibu mendukung ibu dalam mengikuti temu


wicara dengan leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Apakah temu wicara dengan leaflet mampu meningkatkan


pengetahuan ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah penting mengetahui hasil temu wicara dengan leaflet


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah temu wicara dengan leaflet bisa dilakukan 1x selama


usia kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah penting melibatkan suami dalam temu wicara


dengan leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Apakah ada dokter kandungan yang terlibat dalam temu
wicara dengan leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah bidan harus terlibat dalam temu wicara dengan


leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah temu wicara akan efektif apabila menggunakan


leaflet
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Total Temu Wicara


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 12 7 10.4 10.4 10.4
13 60 89.6 89.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

Skor Temu Wicara


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 80 7 10.4 10.4 10.4
86 60 89.6 89.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

Kriteria Temu Wicara


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 67 100.0 100.0 100.0

Perasaan Cemas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 51 76.1 76.1 76.1
3 16 23.9 23.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Ketegangan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 47 70.1 70.1 70.1
3 20 29.9 29.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Ketakutan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 53 79.1 79.1 79.1
3 14 20.9 20.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gangguan Tidur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 52 77.6 77.6 77.6
3 15 22.4 22.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gangguan Kecerdasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 59 88.1 88.1 88.1
3 8 11.9 11.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Perasaan Depresi (Murung)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 53 79.1 79.1 79.1
3 14 20.9 20.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Somatik/Fisik (Otot)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 55 82.1 82.1 82.1
3 12 17.9 17.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Somatik/Fisik (Sensorik)


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 47 70.1 70.1 70.1
3 19 28.4 28.4 98.5
4 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Kardiovaskuler
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 57 85.1 85.1 85.1
3 10 14.9 14.9 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Pernapasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 50 74.6 74.6 74.6
3 17 25.4 25.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Pencernaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2 54 80.6 80.6 80.6
Valid 3 13 19.4 19.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
Gejala Perkemihan dan Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 46 68.7 68.7 68.7
3 21 31.3 31.3 100.0
Total 67 100.0 100.0

Gejala Autonom
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 48 71.6 71.6 71.6
3 19 28.4 28.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Tingkah Laku pada Saat Wawancara


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 48 71.6 71.6 71.6
3 19 28.4 28.4 100.0
Total 67 100.0 100.0

Total Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 28 2 3.0 3.0 3.0
29 4 6.0 6.0 9.0
30 15 22.4 22.4 31.3
31 22 32.8 32.8 64.2
32 12 17.9 17.9 82.1
33 7 10.4 10.4 92.5
34 3 4.5 4.5 97.0
35 1 1.5 1.5 98.5
40 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0
Kriteria Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada kecemasan 6 9.0 9.0 9.0
kecemasan ringan 60 89.6 89.6 98.5
kecemasan sedang 1 1.5 1.5 100.0
Total 67 100.0 100.0

Pemeriksaan Kehamilan diperlukan untuk memastikan ibu


dan bayi sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Pemeriksaan Kehamilan sebaiknya dilakukan oleh doktor


atau bidan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Pemeriksaan pertama kali pada kehamilannya itu sejak


terlambat haid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Tujuan dari Pemeriksaan kehamilan adalah untuk


mendapatkan susu ibu hamil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Jadwal pemeriksaan kehamilan minimal empat kali yaitu 1


kali pada saat hamil ke 3 bulan pertama, 1x saat hamil 4-6
bulan, yang ke 2 2x saat hamil umur 7-9 bulan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Selama tidak gangguan, ibu hamil diperiksa lengkap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan di fasilitas


kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

usia ibu hamil saat hamil sebaiknya 20-35 tahun


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

kadar HB yang normal adalah lebih dari 11 gr%


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Obat yang paling baik diminum setiap hari oleh ibu hamil
adalah tablet tambah darah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

jumlah tablet tambah darah yang baik dikonsumsi ibu hamil


minimal 90 tablet selama kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

tekanan darah ibu yang tidak stabil dapat membahayakan


ibu dan janinnya
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
manfaat imunisasi TT bagi ibu hamil adalah mencegah
penyakit tetanus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

penyakit covid-19 dapat menyebabkan keguguran pada ibu


hamil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

pemeriksaan protein urin penting untuk mengetahui ada


tidaknya keracunan dalam kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

tempat yang dapat digunakan untuk memeriksakan


kehamilan adalah rumah dukun
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

bila terjadi penurunan berat badan pada waktu hamil, ini


menandakan bahwa ibu sehat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hami dalam


persiapan persalinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

ibu hamil tidak wajib diperiksa penyakit covid-19


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
selama pemeriksaan kehamilan, ibu hamil wajib merencakan
persiapan persalinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Total Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18 67 100.0 100.0 100.0

Skor Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 90 67 100.0 100.0 100.0

Kriteria Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami bersedia mendampingi ibu saat pemeriksaan


kehamilan di masa pandemi covid-19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 7 10.4 10.4 10.4
iya 60 89.6 89.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

Apakah suami berharap kehamilan normal dan bayi sehat


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Apakah suami menganjurkan ibu periksa kehamilan ke
pelayanan kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami menyediakan dana untuk ibu memeriksaan


kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami memberi izin untuk memeriksakan kehamilan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami tidak membimbing ibu dalam menjaga


kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami mengabaikan keluhan-keluhan ibu selama


masa kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami membantu ibu mencari informasi tentang


kesehatan selama masa kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami selalu mengingatkan ibu untuk memeriksakan


kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Apakah suami memperhatikan asupan gizi ibu selama
kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami memberi perhatian khusus selama kehamilan


sehingga ibu merasa diistimewakan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami kurang menghargai perubahan emosi ibu


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami tidak pernah mengingatkan ibu minum tablet


tambah darah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami tidak pernah menanyakan hasil pemeriksaan


kehamilan yang dilakukan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 67 100.0 100.0 100.0

Apakah suami selalu memperhatikan kesehatan ibu selama


masa pandemi covid-19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid iya 67 100.0 100.0 100.0
Total Kesiapan Keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 9 7 10.4 10.4 10.4
10 60 89.6 89.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

Skor Kesiapan Keluarga


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 60 7 10.4 10.4 10.4
66 60 89.6 89.6 100.0
Total 67 100.0 100.0

Kriteria Kesiapan Keluarga


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid baik 67 100.0 100.0 100.0

*analisis bivariat

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 temu wicara . Enter
b
dengan leaflet
a. Dependent Variable: tingkat kecemasan
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .376 .141 .128 12.062
a. Predictors: (Constant), temu wicara dengan leaflet
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 1557.309 1 1557.309 10.703 .002
Residual 9457.437 65 145.499
Total 11014.746 66
a. Dependent Variable: tingkat kecemasan
b. Predictors: (Constant), temu wicara dengan leaflet

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 146.914 16.695 8.800 .000
temu wicara dengan leaflet -.372 .114 -.376 -3.272 .002
a. Dependent Variable: tingkat kecemasan

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 temu wicara . Enter
b
dengan leaflet
a. Dependent Variable: pengetahuan
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .152 .023 .008 6.014
a. Predictors: (Constant), temu wicara dengan leaflet

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 55.799 1 55.799 1.543 .219
Residual 2350.918 65 36.168
Total 2406.716 66
a. Dependent Variable: pengetahuan
b. Predictors: (Constant), temu wicara dengan leaflet
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 149.179 8.324 17.922 .000
temu wicara dengan leaflet .070 .057 .152 1.242 .219
a. Dependent Variable: pengetahuan

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 temu wicara . Enter
b
dengan leaflet
a. Dependent Variable: kesiapan keluarga
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .211 .045 .030 6.317
a. Predictors: (Constant), temu wicara dengan leaflet

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 121.304 1 121.304 3.040 .086
Residual 2593.443 65 39.899
Total 2714.746 66
a. Dependent Variable: kesiapan keluarga
b. Predictors: (Constant), temu wicara dengan leaflet

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 117.323 8.743 13.419 .000
temu wicara dengan leaflet .104 .059 .211 1.744 .086
a. Dependent Variable: kesiapan keluarga

Anda mungkin juga menyukai