Anda di halaman 1dari 6

Belajar Bahasa Arab Zaman Now

Oleh : Thursina Nauli Harahap

1. Pentingnya belajar Bahasa Arab

Sebagai muslim kita dianjurkan untuk mempelajari Bahasa Arab. Karena panduan hidup kita yaitu Al
Qur’an dan hadits menggunakan berbahasa Arab. Dengan mempelajari bahasa Arab insyaaAllah akan
lebih mudah dalam menghafalkan, memahami, dan mengamalkan isi Al Qur’an dan hadits-hadits
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bahasa Arab adalah bahasa yang paling mulia. Ibnu Katsir rahimahullah juga menyatakan, “Karena Al-
Qur’an adalah kitab yang paling mulia, diturunkan dengan bahasa yang paling mulia, diajarkan pada
Rasul yang paling mulia, disampaikan oleh malaikat yang paling mulia, diturunkan di tempat yang
paling mulia di muka bumi, diturunkan pula di bulan yang mulia yaitu bulan Ramadhan. Dari berbagai
sisi itu, kita bisa menilai bagaimanakah mulianya al kitab suci Al-Qur’an.”

Dalam Al Qur’an Allah ta’ala berfirman


ْ ‫ِإنَّا َأ‬
َ‫نزلنَاهُ قُرْ آنًا َع َربِيًّا لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْعقِلُون‬

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu
memahaminya.” (QS. Yusuf: 2)

Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, sarana pembelajaran bahasa Arab pun terus berkembang.
Pembelajaran bahasa Arab menjadi terbuka luas, memungkinkan untuk dipelajari semua usia dengan
smartphone dan biaya terjangkau. Semoga Allah mudahkan kita semua untuk mempelajari bahasa Arab.
Aamiin.

2. Belajar Bahasa Arab Konvensional (Luring)

Tujuan pembelajaran bahasa Arab secara umum adalah agar siswa mampu mengusai empat
keterampilan bahasa yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. Pembelajaran
bahasa Arab konvensional menggunakan metoda tatap muka (luring) secara klasikal, guru menerangkan
dan siswa menyimak, lalu ada tanya jawab, seperti yang dilaksanakan di pasantren, madrasah, SIT
(Sekolah Islam Terpadu), dan TPA (Taman Pendidikan Al Quran). Alat bantu yang digunakan pada
awalnya adalah papan tulis dan kapur serta buku untuk latihan. Evaluasi dilakukan dengan metoda
setoran langsung ke guru serta ujian tulis. Seiring waktu, sarana berkembang, papan tulis dan kapur
berganti dengan white board dan spidol.

Perkembangan selanjutnya pengajaran bahasa Arab ditambah dengan metode presentasi dan diskusi.
Sarana yang digunakan adalah OHP (over head projector) yang menggunakan slide plastik ditulis
dengan spidol berwarna-warni. Tahun 2005 muncul sarana presentasi berikutnya yaitu menggunakan
LCD Proyektor dan laptop.

3. Belajar Bahasa Arab Zaman Now ( Daring)

Pada zaman now, hadirnya internet membuat perubahan signifikan pada metoda pembelajaran bahasa
Arab. Muncul metoda belajar daring (tidak tatap muka dengan guru). Daring memungkinkan seseorang
untuk belajar mandiri (otodidak) atau belajar bersama dalam kelas belajar online baik asinkron maupun
sinkron.

3.1 Pembelajaran Otodidak

Saat ini berbagai sarana utuk belajar otodidak (mandiri), bahasa Arab bisa diakses melalui internet.
Buku bahasa Arab e-book bisa diakses melalui Playstore, pilihannya cukup banyak, baik gratis ataupun
berbayar. Sarana lainnya dalam bentuk video bisa diakses di YouTube.

Ada serial Pembelajaran Bahasa Arab dari Yufid TV yang dibuat sejak tahun 1993. Yayasan BISA
(Belajar Islam dan Bahasa Arab) juga telah membuat serial Video Animasi Pembelajaran Bahasa Arab
sejak tahun 1996. Maqi Media Channel pun telah mengunggah serial Belajar Bahasa Arab ke YouTube
sejak tahun 1996 sehingga bisa diakses secara gratis. Mulai tahun 1999 lebih banyak lagi video belajar
Bahasa Arab di YouTube baik untuk anak-anak dan dewasa yang diunggah oleh pribadi maupun
lembaga. Untuk siswa yang bersemangat belajar tinggi tentu hal ini sangat bermanfaat, bisa banyak
menambah ilmu dengan belajar otodidak. Tapi bagi siswa yang kurang disiplin dan semangat lemah
tentu tidak banyak bisa mengambil banyak manfaat dengan fasilitas ini.

3.2 Pembelajaran Kelas Asinkron

Pembelajaran kelas online asinkron adalah menyampaikan materi melalui web, email dan
WhatsApp/Telegram pada bukan pada waktu nyata (real time). dilakukan secara tunda. Artinya setelah
guru memposting materi, siswa bisa mempelajarinya pada waktu kapan saja (fleksible) dalam keadaan
offline (tidak aktif). Pelajaran umumnya disampaikan berupa dokumen tertulis dan audio yang diposting
di grup belajar melalui WhatsApp/Telegram. Diskusi dilakukan pada grup-grup diskusi interaktif pada
WhatsApp. Tugas-tugas di-email dan respon nilai ada juga diposting di grup WhasApp.

Contoh kelas asinkron antara lain ada di Program BISA (Belajar Islam dan Bahasa Arab), yaitu program
kursus non formal jarak jauh yang sudah diikuti lebih dari 100.000 peserta. Sejak angkatan pertama pada
Desember 2013, BISA membuka kelas online memanfaatkan WhatsApp sebagai sarana utama (materi
tertulis dan audio pembelajaran) kemudian email sebagai sarana pendukung untuk setoran PR. Setiap
pekan ada tugas tertulis dan tugas audio rekaman yang disetorkan. Setiap pekan juga dibuka
muhadhoroh tanya jawab dengan ustad. Pada akhir masa belajar ada ujian tertulis melalui WhatsApp
dengan setoran ujian ke email. E-sertifikat disediakan bagi yang lulus dengan baik.

Program BISA asinkron yang ditawarkan antara lain : Program BISA (Belajar Ilmu Sharaf), BINA
(Belajar Ilmu Nahwu), KORAN (Kosakata Harian Bahasa Arab), JODOH (Just One Day One Hadith),
MODIST (Moesthalah Hadits), KULIAH BISA, Percakapan Bahasa Arab dan lainnya.

Program asinkron lainnya adalah Kelas KIB (kursus ilmu bahasa) - SAIN (SekolAh Islam onliNe) dari
kota Ungaran, yang sudah mempunyai lebih 16.000 orang lulusan dari berbagai daerah dan luar negeri.
Peserta program ini harus memiliki WhatsApp aktif, smartphone yang dilengkapi Arabic keyboard dan
akun email aktif. Program yang tersedia materi Tashrif Dasar, Tashrif Menengah, Nahwu I’rab, Nahwu
Tematik dan Baca Kitab.
Contoh lain kelas Bahasa Arab online asinkron adalah ABBA (Ayo Belajar Bahasa Arab) Medan yang
menggunakan WhatsApp dan kitab Durusul lughah, LPBA (Lembaga Pengajaran Bahasa Arab) Al-
Hikmah Jakarta juga menggunakan aplikasi WhatsApp, email dan website pada kelas pembelajarannya.
Begitu pula ada program Tamyiz dengan WhatsApp, pembelajaran Bahasa Arab Fahimnaa di facebook
dan berbagai grup belajar bahasa Arab lainnya di telegram.

3.3 Pembelajaran Kelas Sinkron

Pembelajaran sinkron adalah pembelajaran pada waktu nyata (real-time) yang memungkinkan siswa dan
guru untuk bersoal-jawab dengan segera (instan). Percakapan lancar seperti tatap muka di kelas,
bedanya adalah dilakukan secara virtual pada waktu nyata. Media utamanya adalah konferensi video
seperti zoom meeting dan google meet. Manfaat utama pembelajaran sinkron adalah mereka dapat
berkomunikasi pada waktu nyata. Misal ustad meminta siswa membaca sebaris tulisan, jika ada yang
salah baca pada saat itu juga ustad mengoreksi bacaan tersebut. Di masa pandemi program sinkron ini
menggantikan program tatap muka yang dilarang dilaksanakan selama masa pandemi.

Kelemahan pembelajaran sinkron adalah tidak fleksibel dalam hal waktu, karena siswa harus
menyisihkan slot waktu tertentu untuk menghadiri sesi pengajaran online langsung pada waktu nyata
(real-time). Jadi mungkin tidak ideal bagi mereka yang padat jadwal atau sibuk.

Contoh pembelajaran sinkron saat ini adalah paket belajar dari Yayasan BISA : Kelas Al Arabiyyah
Baina Yadaik, Al Mumtaz Fil Hiwarat Al Yaumiyyah, At Tafsir Al Muyassar Juz 1, Kitab Fiqih Syafi’i
Matn Safinah An Naja. Kelas-kelas tersebut berbayar Rp. 500.000,- untuk 20 pertemuan via aplikasi
zoom. Contoh lain adalah kelas Qawaid (kaidah tata bahasa Arab) yang mencakup ilmu Sharaf dan
nahwu diajarkan langsung oleh penulis bukunya, Abu Razin Al Batawiy secara live via zoom. Peserta
bebas bertanya dan berinteraksi langsung selama pelajaran online.

3.4 Kombinasi asinkron dan sinkron

Terdapat juga kelas yang menggunakan kombinasi asinkron dan sinkron, contohnya kelas Tadribaat
Mukhtarat Durusullughoh bersama ustad Abu Izza Irham Maulana. Pada kelas tadribat tersebut materi
pelajaran diberikan dengan pada YouTube, bahan tugas bisa didownload dari e-book. Setoran tugas
disetorkan dengan mengunggah foto via google form, laporan tugas via grup diskusi WhatsApp. Dan
setiap sabtu muhadhoroh via zoom meeting, dimana siswa satu persatu disuruh dilatih membaca kitab,
langsung dikoreksi, dan dievaluasi.
4. Kelebihan dan kekurangan

Kelebihan pembelajaran bahasa Arab konvensional (luring) dengan metoda tatap muka adalah adanya
interaksi langsung antara siswa dengan guru serta sesama siswa. Kedekatan secara fisik menumbuhkan
ilmu, etika dan psikologis murid dan guru, siswa menjadi bersemangat belajar. Kekurangannya adalah
terbatas pada siswa yang terdaftar, butuh tempat dan waktu tertentu.

Pada pembelajaran bahasa Arab zaman now (daring) dibutuhkan fasilitas internet. Kelebihan program
pembelajaran otodidak siswa yang bersemangat belajar tinggi banyak bertambah ilmunya dengan
otodidak. Kekurangannya bagi siswa yang kurang disiplin dan semangat lemah tentu tidak banyak bisa
mengambil banyak manfaat dengan fasilitas ini.

Pada pembelajaran kelas online asinkron, kelebihannya dapat diikuti peserta beragam usia dan profesi,
dari beragam tempat. Waktunya fleksible memudahkan peserta menyesuaikan dengan agenda masing-
masing. Kekurangannya tidak bisa komunikasi pada waktu nyata dengan guru dan teman. Serta
membutuhkan biaya internet untuk akses ke materi pelajaran. Program ini masih sulit terjangkau daerah
pelosok yang sulit internet juga ada kendala biaya untuk kuota masih relatif mahal.

Di sisi lain kelebihan kelas sinkron adalah guru bisa menerangkan dan bersoal jawab pada waktu nyata.
Kelemahannya adalah tidak fleksibel dalam hal waktu, karena siswa harus menyisihkan slot waktu
tertentu untuk menghadiri sesi pengajaran online langsung pada waktu nyata (real-time). Jadi mungkin
tidak ideal bagi mereka yang sibuk. Program ini juga sulit menjangkau daerah pelosok yang sulit
internet, biaya internet kelas sinkron jauh lebih mahal dari program asinkron.

5. Kesimpulan

Sarana pembelajaran Bahasa Arab berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi. Awalnya
terbatas metode tatap muka, berkembang dengan metode otodidak, lalu meluas dengan metode online
asinkron berupa dokumen dan audio WhatsApp, web dan email yang bebas diakses kapan saja.
Perkembangan terakhir pembelajaran Bahasa Arab menggunakan metode online sinkron dimana siswa
dan guru bisa berkomunikasi langsung secara virtual pada waktu nyata tanpa batas jarak dengan sarana
seperti zoom meeting, google meet, video calls. Suatu kemajuan yang luar biasa.
Zaman now, siswa bisa belajar dan berkomunikasi secara langsung dengan ustad-ustad terkenal dari
laptop atau smartphonenya, di mana pun berada. Siswa dan guru serasa berada di tempat yang sama
MasyaaAllah. Allahu Akbar. Sehingga kesempatan belajar Bahasa Arab menjadi terbuka luas tanpa
batas usia, profesi, tempat dan waktu.

Biaya kuota yang masih sering dirasakan mahal, akan terasa murah jika kita menghitung biaya sebagai
peserta kursus tatap muka, di mana kita harus keluar biaya perjalanan ke tempat kursus dan membayar
biaya kursus yang relatif mahal. Dengan membanding hal tersebut maka biaya kuota paket internet akan
terasa murah. Tunggu apa lagi, ayo kita belajar Bahasa Arab !

Anda mungkin juga menyukai